Mengapa Harus Ada Doa Shalawat Nabi?
Al-Quran Sura Al-Ahzab 33 ayat 56 menyatakan: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). Hai orang yang beriman (umat Islam), ber-Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.” Sebagaimana Al-Quran dan umat Islam meyakini bahwa Muhammad adalah Nabi dan Rasul yang diutus Allah. Kalau demikian mengapa perlu didoakan keselamatannya? Atau adakah arti lain dari doa shalawat nabi tersebut yang tidak tersurat dalam Al-Quran?
Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menggunakan audio player di bawah ini untuk mendengarkan artikel ini.
*
Marilah kita kembalikan semuanya kepada “akal dan hati” kita masing-masing yang adalah media (saringan) hubungan kita dengan Sang Khalik.
Pengetahuan (orang lain) hanya akan mengacaukan keikhlasan kita kepada “Sang Khalik” sehingga menghambat penyerapan “ilmu” dari-Nya…
Kebenaran itu milik Allah dan kita semua diberikan hak oleh-Nya, untuk memilikinya secara langsung.
~
Saudaraku, apakah Saudara bermaksud mengatakan bahwa kita bisa mengenal kebenaran secara langsung, tanpa ada siapapun atau apapun yang memberi tahu, menunjukkan, atau mengajarkannya kepada kita?
Sesungguhnya apakah yang dinamakan dengan “pengetahuan”? Pengetahuan berarti kita diberitahu, baik oleh manusia, buku, radio, koran, maupun media lainnya.
Pengetahuan akan sesuatu yang benar, tidak akan menghalangi kita dengan Sang Khalik, karena Sang Khalik adalah merupakan ‘Kebenaran’ itu sendiri.
CA
*
Shalawat adalah salam penghormatan untuk Nabi Muhammad.
~
“Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab 56)
Perhatikanlah keterangan dari Departemen Agama RI sebagai berikut: Bershalawat dapat diartikan, memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan, dan keselamatan untuk seseorang. (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, Al-Quran Departemen Agama RI tahun 1978).
Ada 2 perintah Al-Quran dalam ayat di atas, yakni berdoa bagi keselamatan Muhammad, dan mengucapkan salam penghormatan bagi dia.
Kedua hal ini berbeda dan harus dilakukan oleh umat Islam.
CA
*
Shalawat nabi diucapkan oleh kami orang-orang Islam, dan memiliki arti bahwa kami orang Islam memberikan penghargaan kepada Nabi Muhammad. Beliau telah berjasa meng-Islamkan orang-orang Arab dan orang-orang seluruh dunia. Soalnya ajaran Islam adalah ajaran yang universal.
Dan ucapan penghargaan itu bukan hanya diucapkan untuk nabi Muhammad saja. Penghargaan juga diberikan untuk seluruh Nabi dan Rasul, termasuk juga kepada Nabi Isa.
~
Menurut Islam dan para pakarnya, shalawat kepada nabi berarti memohon doa keselamatan, kesejahteraan dan rahmat untuk Muhammad.
Perhatikanlah keterangan dari Departemen Agama RI sebagai berikut: Bershalawat dapat diartikan, memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan, keselamatan untuk seseorang. (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, Al-Quran Departemen Agama RI tahun 1978).
Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al Ahzab 56).
Perhatikanlah ayat di atas. Ada 2 perintah Al-Quran, yakni untuk mendoakan keselamatan (shalawat) Muhammad, dan satunya lagi adalah penghormatan / penghargaan untuk beliau.
Kedua hal ini berbeda dan harus dilakukan oleh umat Islam.
CA
*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Apakah kaum anda mengajarkan bohong ?
isi sebetulnya al-ahzab 56 adalah :
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamuuntuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (Al Qur’an S. Al-Ahzab ayat 56)”
…. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi” , sengaja anda hilangkan.
Yang anda bahas adalah bahasa Arab dengan “terjemahan” dari kata jamak, yang dapat mengandung banyak arti, anda sengaja “mengambil” anonim yang dapat menguntungkan kaum anda.
~
Bershalawat artinya memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang. (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, “Al-Quran Departemen Agama RI,” tahun 1978). Maka, shalawat hanya dibutuhkan seseorang yang memerlukan keselamatan.
Bila umat Muslim diwajibkan berdoa shalawat bagi nabi mereka, apakah karena nabi tersebut ragu akan keselamatannya?
Tidak demikian halnya dengan pengikut Isa Al-Masih. Mereka tidak perlu ragu akan keselamatannya, karena sudah ada jaminan dari Isa Al-Masih.
Isa berkata: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29)
~
SO
*
Yesus mengasihimu!
*
Shalawat itu wujud terimakasih Muslim. Cuma doa itu yang Muslim punya untuk membalas kebaikan dan jasa nabi kepada seluruh Muslim. Padahal nabi tidak membutuhkan, tapi mendoakan baik orang lain akan berbalik baik juga untuk diri sendiri.
~
Saudara Nono,
Terimakasih untuk penjelasan saudara di atas. Bila memang benar shalawat adalah untuk membalas kebaikan dan jasa Muhammad, mengapa Allah juga harus bershalawat bagi Muhammad? Apakah Muhammad telah berjasa kepada Allah sehingga Allah perlu membalas kebaikannya lewat shalawat?
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam “Penghormatan” kepadanya” (Qs 33:56).
~
SO
~
Allah dan malaikat-malaikatnya bershalawat untuk nabi (Muhammad). Waduh, sungguh mengherankan. Hebat benar Muhammad. Memang pangkatnya apa sampai Allah bershalawat buat dia? Bukan maksud saya menghina saudaraku Muslim. Tapi sekali lagi, tolong baca, renungkan dan selidiki dulu kitab saudara. Bergumul dulu saudara dengan Al-Quran. Buka hati dan pikiran saudara. Lihat, apakah masih tersisa kebenaran di dalamnya? Tinggalkan sejenak kesibukan saudara untuk memahami Al-Quran. Ingat, hal ini bahkan lebih penting dari apa yang sekarang saudara lakukan di dunia ini. Jesus Bless You All.
~
Saudara Agatha,
Sebenarnya kita perlu bertanya, mengapa Allah dan malaikat-malaikat-Nya harus bershalawat untuk Muhammad? Jika memang Muhammad telah memiliki kepastian keselamatan, tentulah ia tidak perlu didoakan lagi agar mendapatkan keselamatan.
~
Noni