Menurut pakar Islam, agamanya mencapai keemasannya ketika para kalifah menyebarkannya ke berbagai negara. Apakah awal penyebaran Kristen mula-mula sama dengan penyebaran Islam? Dengan jalan damai atau perang?
Cara Para Kalifah Mencapai Keemasan Islam
Kalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq memerangi golongan Murtad dan suku Arab yang enggan membayar zakat. Ia juga terlibat perang Yamamah, peperangan Ajnadin di Palestina dan sebagainya.
Kalifah Umar bin Khatthab berperang untuk mengalahkan Syiria dan Yordania. Ia juga terlibat dalam peperangan Yarmuk, perang al-Qadisiah, perang Nawahand dan sebagainya.
Kalifah Utsman bin Affan berperang di laut menentang angkatan laut Byzantium. Ia berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan.
Kalifah Ali Bin Abi Talib terlibat perang Jamal, perang Shiffin dan lainnya. Ia berhasil menguasai kembali Hijaz dan Yaman dari Mu’awiyah.
Muhammad Idris, menuliskan “. . . Invasi dengan pedang bukan hal terlarang pada zaman tersebut.”
Ajaran Yang Menginspirasi Para Kalifah
Teladan Muhammad dan Al-Quranlah yang mendorong para khalifah berperang. Muhammad sendiri terlibat 26 peperangan. Sementara Al-Quran memerintahkan “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu, . . .” (Qs 9:123).
Al Qurthubi mengatakan bahwa Allah SWT memberitahu orang-orang beriman tentang cara berjihad. Hendaklah dimulai dengan daerah musuh yang terdekat terlebih dahulu . . . (al jami’ Li Ahkamil Qur’an juz jilid IV hal 607).
Kasih – Kunci Penyebaran Agama Kristen
Berbeda dari penyebaran agama Islam, agama Kristen menyebar dengan kasih dan kedamaian. Orang Kristen mula-mula malah menderita penganiayaan dan pembunuhan, oleh para kaisar Romawi sekitar 250 tahun pertama. Para penguasa Romawi itu hendak memusnahkan agama Kristen. Penganiayaan itu menggenapi firman Isa Al-Masih, “. . . kamu akan ditangkap dan dianiaya; . . . oleh karena nama-Ku [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Lukas. 21:12).
Namun orang-orang Kristen mula-mula itu tidak memerangi pemerintah Romawi, melainkan mendoakan dan mengasihinya. Ajaibnya, kekristenan terus bertumbuh dan jaya hingga sekarang, sebaliknya kekaisaran Romawi telah runtuh.
Penyebaran Kristen – Fungsi Teladan dan Janji Isa Al-Masih
Isa Al-Masih tidak pernah memerangi orang dalam mendirikan agama Kristen. Ia melakukannya dengan kasih dan kedamaian. Meneladani Isa Al-Masih, orang Kristen mula-mula menyebarkan kekristenan dengan kasih.
Isa Al-Masih berfirman “. . . Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes. 10:28). Janji keselamatan inilah yang membuat orang Kristen mula-mula mempertahankan imannya sampai mati.
Jalan Damai atau Jalan Perang?
Apakah lebih baik menyebarkan agama dengan pedang atau kasih? Setiap orang beragama perlu merenungkan pertanyaan ini. Bukankah jalan damai untuk penyebaran agama lebih baik?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, penyebaran Islam awal atau Kristenkah yang lebih mulia dan menekankan kasih? Mengapa?
- Menurut Saudara, mengapa Islam mula-mula harus disebarkan melalui peperangan?
- Manakah yang membuktikan kuasa Allah, penyebaran agama Islam mula-mula dengan pedang atau penyebaran Kristen mula-mula dengan kasih? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Perkembangan Kristen, Islam Dalam 100 Tahun Pertama Sejarahnya
- Benarkah Isa Al-Masih Mengajarkan Perang?
- Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Jelas lebih mulia Kristen. Contohnya penyebaran di Indonesia saja lewat penjajahan dan penindasan sedangkan Islam hanya lewat para pedagang dan tanpa penjajahan penindasan seperti halnya penyebaran Kristen.
~
Saudara Sejarah,
Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Ini yang dilakukan para pengikut Isa Al-Masih. Sehingga para pengikut Isa Al-Masih menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi. Tetapi pengikut Isa Al-Masih tetap mengasihi merka. Bukankah ini menakjubkan? Tetapi sangat jelas bahwa mereka mengikuti teladan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih yang adalah kasih menghendaki agar pengikut-Nya mengasihi sesama. Karena itu, pertanyaan mendasarnya adalah benarkah para penjajah itu adalah pengikut Isa Al-Masih? Kami yakin tidak. Sebab tindakan penjajaran bertentangan dengan Isa Al-Masih. Lalu bagaimana dengan agama Islam? Mengapa Islam disebarkan dengan cara peperangan?
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Tidak ada penyebaran Kristen lewat penjajah. Anda salah pemahaman. Penjajah datang untuk menguasai dengan tentaranya tapi para misionaris beda kedatangannya mencari daerah baru untuk menyebarkan agama dengan kasih. Beda antara tentara penjajah dengan misionaris. Contohnya, di Indonesia apa pernah misi TNI dalam melaksanakan tugas harus dibarengi dari MUI atau pesantren diikutkan? Tidak, bukan?
~
Saudara Rasyid,
Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada para pengikut-Nya. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Bila ajaran-Nya saja sudah demikian, maka dalam penyebaran agama pun demikian juga. Terimakasih saudara Rasyid.
~
Solihin
~
To: Sejarah,
Jadi penjajah Belanda Portugis datang dengan kasih dan menyebarkan Kristen di Indonesia? Bukan menjajah begitu? Justru anda yang memahami terbalik. Sudah namanya bangkai busuk pasti akan tercium. Topik di atas adalah sama halnya dengan menelanjangi diri sendiri karena semua orang tahu siapa yang bawa ajaran Kristen di Indonesia lewat kasih penjajah.
~
Saudara Pembaca,
Kristen tidak pernah disebarkan dengan cara kekerasan di Indonesia. Memang Belanda dan Portugis menjajah Indonesia, tetapi orang Kristen tidak pernah menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan. Kami banyak membaca literatur berkenaan dengan penyebaran agama Kristen di Indonesia. Tidak ada yang memakai cara kekerasan, bahkan banyak para penyebar agama tersebut yang menjadi korban penduduk setempat. Ini karena ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi.
Tidak demikian dengan penyebaran agama Islam. Kami kira artikel di atas telah menjelaskannya dengan baik. Silakan saudara membacanya. Pertanyaannya adalah mengapa Islam disebarkan atau disiarkan dengan kekerasan? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
To: Yang masih Islam,
Yang pasti alloh swt hanya mengatakan kafir toh. Yang membagi kafir harbi dan non harbi itu ulama. Alias hasil tafsir, yang namanya tafsir itu beda-beda. Itulah sebabnya ISIS punya tafsir sendiri. Karena alloh tidak jelas. Makanya FPI tidak pernah menyatakan perang sama ISIS. Jadi, supaya anda tahu, Islam itu tergantung anda mau pakai ayat mana: Makiah atau Madaniah?
~
Saudara Ismail,
Apakah dengan menyatakan demikian saudara ingin menyampaikan bahwa Islam berwajah ganda? Sebab dengan menggunakan ayat Madaniah atau Makiyah, maka ini tergantung situasi dan kondisi. Dengan kata lain, bisa dengan cara baik dalam kondisi tertentu. Tetapi menghalalkan cara kekerasan dalam konteks tertentu. Kami berharap pengunjung situs ini memikirkan ini. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
Giliran penyebaran Kristen tidak dijelaskan. Tolong yang adil pemberitaannya. Dijelaskan semua penyebaran agama Kristen di dunia selain di Eropa melalui penjajahan.
~
Saudara Fanya,
Sangat baik bila saudara dapat menahan diri. Sebab topik di atas sudah jelas. “Penyebaran Agama Islam Dan Kristen Mula-mula – Manakah Lebih Mulia?” Dengan demikian, bila kita mengacu pada penyebaran mula-mula, maka Islam disebarkan dengan cara kekerasan. Bukankah para kalifah menyebarkan Islam dengan peperangan?
Hal ini sungguh berbeda dengan Kristen. Umat Kristen menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi. Menariknya adalah Kristen berkembang bukan karena cara kekerasan, tetapi karena kasih. Hal ini terjadi karena Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Berharap saudara mau mempelajari penyebaran Kristen mula-mula. Terimakasih.
~
Solihin
~
Bukti bahwa Nasrani masuk melalui penjajah Indonesia. Ayat-ayat sadis dalam Alkitab:
Ulangan 13:15 = bunuh dan tumpaslah kota beserta isinya
Yoshua 8:24 = bunuh seluruh penduduk kota
Amos 9:4 = Yesus memerintahkan membunuh
Yeremia 51:40 = Yesus merebahkan manusia lainnya untuk dibantai. Apakah ini yang dimaksud suci?
~
Saudara Joshua,
Menarik sekali tanggapan dan link yang saudara berikan. Maaf, kami terpaksa menghapusnya karena tidak memperkenankan link dari situs lain ada di situs ini. Apakah saudara sudah membaca tulisan di link tersebut dengan teliti? Tulisan tersebut justru menegaskan bahwa Kristen tidak disebarkan dengan cara kekerasan, tetapi malah mendapatkan hambatan dari VOC yang notabene perusahaan sekuler.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Kristen tidak pernah disebarkan dengan cara kekerasan, apalagi peperangan. Dan ayat-ayat yang saudara kutip tidak pernah mengajarkan untuk memerangi sesama, tetapi konteks ayat-ayat itu adalah peperangan antar bangsa, bukan untuk menyebarkan agama. Mohon diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Hal ini berbeda dengan Islam yang disebarkan dengan cara kekerasan. Artikel di atas telah mengulas bagaimana para kalifah menyebarkan agama Islam mula-mula dengan kekerasan. Semoga ini memberikan pencerahan.
~
Solihin
~
Ayat-ayat sadis? Bawa dari awal bos. Alkitab isinya sistematis, bukan satu ayat berdiri sendiri-sendiri.
~
Saudara Budiman,
Mengutip tanpa membaca dengan teliti, maka yang muncul adalah kesimpulan yang keliru. Ini yang terjadi pada saudara Joshua. Amat disayangkan membaca ayat Alkitab, tetapi tidak jujur dalam mengutipnya. Kami berharap ini menjadi sebuah pembelajaran untuk bersikap jujur. Terimakasih saudara Budiman.
~
Solihin
~
Semua orang juga tahu kalau Kristen disebarkan lebih mulia. Disebarkan pada orang yang ilmunya belum cukup. Tiap penyebaranya didampingi mie instan. Jadi, yang ingin masuk Kristen karena ingin dapat mienya. Islam penyebarannya lewat penjajah. Belanda yang menjajah mayoritas beragama Kristen, Portugis juga mayoritas Kristen. Hebat saja penjajah Kristen bisa mengislamkan Indonesia. Jangan-jangan Kristen yang sudah tobat.
~
Saudara Wedus,
Kami kira umat Kristen tidak pernah menyebarkan agamanya dengan cara membagi-bagi mie. Sebab untuk apa menyebarkan agama dengan cara membagi mie? Bila ada yang menjadi Kristen karena dibagi mie, maka orang tersebut adalah orang yang tidak terpelajar? Cara-cara demikian adalah cara yang tidak benar dan tidak tepat. Apakah pengikut Isa Al-Masih menghendaki cara demikian? Kami yakin tidak.
Sejak semula Kristen disebarkan dengan cara kasih. Mohon saudara membaca kembali artikel di atas. Pengikut Isa Al-Masih menderita selama 250 tahun di bawah kekaisaran Romawi, tetapi Kristen dapat berkembang. Tidak demikian dengan Islam yang menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan. Perhatikan bagaimana para kalifah menyebarkan Islam. Bukankah dengan perang demi perang? Kami berharap ini menjadi sebuah perbandingan yang mencerahkan.
~
Solihin
~
Tidak bisa dibandingkan penyebaran Islam dengan Kristen. Kristen terlalu rendah, tidak level kata orang. Agama ini menyesatkan manusia sementara Islam mengajarkan tauhid keesaan Allah.
~
Saudara Pilatus,
Memang cara-cara yang dilakukan umat Kristen dalam menyebarkan agamanya rendah. Tidak seperti Islam yang menyebarkan agamanya dengan cara level tinggi, yakni dengan peperangan. Cara kasih dianggap terlalu lemah dan rendah. Karena itu, para kalifah Islam menyebarkan agamanya dengan cara berperang. Banyak peperangan dilakukan untuk memenangkan dan mengislamkan suatu daerah atau negeri. Dengan demikian, kami menduga cara demikian lebih tepat untuk Islam. Apakah demikian saudara?
~
Solihin
~
Saudaraku Wedus,
Sebagian komentar anda cukup lucu. Di satu sisi anda menyindir, di sisi lain anda senang tertawa. Bagi kami itu cukup menghibur. Tapi begini saudaraku, pemahaman anda keliru. Jika saudara berpikir Yesus menyuruh Belanda dan Portugis menjajah, itu sebuah kesalahan besar. Coba kita luruskan sedikit saudaraku.
Yesus tidak pernah menyuruh murid-murid-Nya menjajah, memaksakan, membunuh, dan mencap kafir kepada seseorang jika menolak ajaran-Nya. Bukankah murid-murid Yesus banyak yang mati dibunuh dalam mengabarkan Injil seperti nabi-nabi asli sebelumnya saudaraku. Menurut kami, ajaran yang benar tidak akan memaksakan orang dengan pedang/perang saudaraku.
~
Saudara Buka Mata,
Kami setuju sekali dengan saudara bahwa ajaran yang benar tidak mungkin memaksa orang lain untuk memeluk agama atau ajaran tersebut. Hanya ajaran yang tidak benar berusaha dan memaksa agar orang lain menerima ajaran tersebut. Mengapa? Karena adanya ketidakyakinan dengan agama itu. Sebaliknya, bila kita mengetahui bahwa agama itu benar, maka kita memberikan kebebasan orang lain untuk memilih dan memutuskan dengan landasan kasih. Itu adalah cara yang benar dan tepat.
~
Solihin
*****
1. Kristen adalah kasih. Kasih berasal dari Allah. Yang tidak memiliki kasih bukan berasal dari Allah.
2. Ya, karena sesuai ajarannya. Memerangi yang beda keyakinan. Bukan dengan kasih.
3. Kristen mula-mula dengan kasih. Karena kasih yang berasal dari Allah sangat dan sangat besar kuasanya. Dan kasih mampu mematahkan kuasa si jahat. Terimakasih.
~
Saudara Lagan,
Inti dari ajaran Isa Al-Masih adalah kasih. Sebab Isa Al-Masih mengasihih semua orang, termasuk orang-orang yang tidak suka kepada-Nya. Ini menjadi satu teladan buat kita. Karena itu, Isa Al-Masih menghendaki agar setiap orang mengasihi sesama, karena Isa Al-Masih telah mengasihi manusia berdosa dan telah “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” karena kasih juga (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Solihin
~
Saudaraku Staff,
Kami pernah memiliki teman yang menganut aliran triple enam. Pernah pun teman kami menjelaskan bahwa lambang salib patah dipakai juga dalam ritual menghujat Allah dalam karya kasih salib Yesus mereka diharuskan meludahi, menginjak salib, bahkan menyumpahi Yesus. Memang banyak cara si jahat memakai sesuatu untuk misinya. Adapun situs-situs dipakai untuk menimbulkan perpecahan dan perzinahan (porn) agar kita jauh dari Tuhan. Tentu forum ini tidak, bukan?
Tanpa mengurangi rasa hormat, bolehkah kami memberi masukan agar forum ini tidak mengadopsi lambang-lambang penghujatan seperti dalam topik ini? Sebelumnya terimakasih saudaraku.
~
Saudara Buka Mata,
Kami dapat menjamin kepada saudara bahwa kami bertujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, bukan untuk menyebarkan agama. Bahkan kami merindukan agar semua orang memuliakan Isa Al-Masih. Karena itu, kami berterimakasih kepada saudara karena berkenan memberikan masukan tersebut. Kami akan mempertimbangkannya.
~
Solihin
~
To: Islam,
Banyak yang masih belum bisa bedakan dasar kelakuan Muslim dan Kristen. Kalau ISIS, FPI itu jelas acuannya Al-Quran dan hadits, sehingga ketika melakukan pembantaian sambil takbir. Berbeda dengan orang yang mengaku Kristen tapi melakukan pembunuhan, tidak pernah mendasari keagamaannya.
~
Saudara Ismail,
Tidak pernah ada dualisme dalam Kekristenan. Sebab tidak pernah gelap dapat bersatu dengan terang. Karena itu, Isa Al-Masih tidak pernah menghendaki para pengikut-Nya menyebarkan Injil kepada orang lain dengan cara kekerasan, tetapi dengan cara kasih. Hal ini menjadi ajaran utama Isa Al-Masih karena Dia adalah Allah yang penuh kasih. Terimakasih saudara Ismail untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Simple saja. Kalau bukan karena inspirasi dari ajaran Alkitab, mengapa pelaku penjajahan, pendudukan bangsa lain termasuk 350 tahun penjajahan dan pembunuhan keji terhadap bangsa Indonesia, pengguna dan pemilik bom nuklir dan senjata pemusnah massal (dijatuhkannya bom di Hiroshima dan Nagasaki, penggunaan bom Napalm di Vietnam), pelaku, sponsor, inspirator, subyek, pengekspor pornografi (Playboy dan Penthouse) serta LGBT, pusat narkoba, sponsor penjajahan Israel terhadap Palestina, pemicu dan pelaku perang-perang besar di dunia semuanya adalah negara-negara berpenduduk mayoritas Nasrani beserta tokoh-tokohnya.
~
Saudara Usil,
Semua yang saudara sampaikan adalah negara. Negara mempunyai kepentingan. Dan agama tidak pernah mengatur negara. Karena itu, kami berharap saudara perlu mempelajari sistem negara-negara tersebut. Hal ini tidak sama dengan Islam yang menganut agama dan negara adalah satu.
Dengan demikian, Kristen tidak pernah disebarkan dengan cara-cara kekerasan. Isa Al-Masih mengajarkan para pengikut-Nya untuk mengasihi sesama. Bila Isa Al-Masih mengajarkan demikian, mungkin menyebarkan agama dengan cara kekerasan? Bagaimana saudara?
Berbeda dengan Islam. Para kalifah menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan. Pertanyaannya adalah mengapa Islam disebarkan dengan cara kekerasan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Usil,
Mengapa alloh swt mendelegasikan kepada Muslim untuk bunuh kafir? Padahal alloh mestinya tahu manusia tidak bisa adil seperti dirinya. Bedanya dalam Alkitab Perjanjian Lama: Allah sendiri yang melakukannya, karena hanya Dia yang maha adil.
Sekarang coba anda menilai Allah. Ketika tsunami Aceh dimana ratusan ribu nyawa melayang. Allah sadis? Jadi jelas bedanya. Jika Allah yang melakukannya sendiri maka sudah sesuai dengan keadilan-Nya yang maha adil. Yang keliru adalah menganggap Allah mendelegasikan kepada manusia untik membunuh, karena manusia tidak bisa berlaku adil seperti Allah sendiri. Semoga Usil paham.
~
Saudara Ismail,
Dalam hal ini, Allah tidak pernah mengajarkan untuk mengabarkan keselamatan dari-Nya dengan cara kekerasan, tetapi dengan cara kasih. Sebab Allah adalah kasih. Bila Allah adalah kasih, mungkinkah Allah memerintahkan untuk menyebarkan ajaran-Nya dengan cara membunuh? Sungguh tidak mungkin. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
Perbuatan terorisme, poligami untuk pemuasan seks dan perbudakan tidak dilakukan negara dan 99 persen kaum Muslim karena mereka memahami ajaran Al-Quran, sedang semua pelaku penjajahan, perang, perbudakan bangsa lain (AS terhadap Indian, Australia terhadap Aborigin) adalah negara-negara dengan rakyat mayoritas beragama Nasrani, karena bersumber dari ajaran Alkitab.
~
Saudara Usil,
Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk membunuh sesama. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Bila sumbernya saja sudah benar, maka tindakan yang dilakukan adalah mengasihi.
Hal ini berbeda dengan Islam. Para kalifah menyebarkan Islam dengan cara berperang. Mereka memerangi orang atau negara yang tidak mau memeluk Islam. Perbuatan ini sesuai dengan ajaran Al-Quran sebagaimana telah disinggung dalam artikel di atas. Karena itu, kami berharap saudara memerhatikan dan merenungkan ini. Pertanyaannya adalah mengapa para kalifah tersebut menyebarkan agama Islam dengan cara memerangi?
~
Solihin
~
Staff Isa dan Islam menulis: “Saudara Sejarah, pertanyaan mendasarnya adalah benarkah para penjajah itu adalah pengikut Isa Al-Masih? Kami yakin tidak. Sebab tindakan penjajahan bertentangan dengan Isa Al-Masih. Lalu bagaimana dengan agama Islam? Mengapa Islam disebarkan dengan cara peperangan?”
Jadi Belanda, Portugis yang telah menjajah menindas bangsa Indonesia sekaligus meninggalkan warisannya yakni agama Kristen di Indonesia, agama mereka apa? Sejak kapan Arab menjajah Indonesia dan menyebarkan Islam? Sudahlah para staf IDI, semua orang sudah tahu lewat apa penyebaran Kristen itu. Jangan menelanjangi diri sendiri seperti begini.
~
Saudara Sejarah,
Kami yakin bahwa Belanda dan Portugis bukan negara agama. Karena itu, tujuan mereka ke Indonesia atas kepentingan negara, dan bukan agama. Kami pun tidak membenarkan perbuatan untuk menjajah negeri ini.
Benar sekali yang saudara sampaikan bahwa Arab tidak menjajah negeri ini. Tetapi para kalifah menyebarkan agamanya dengan cara kekerasan dan peperangan, bukan? Ini adalah fakta. Sehingga bila kita membaca literatur-literatur Islam, maka kita akan menemukan sederetan daftar peperangan kaum Muslim.
Hal ini sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34-35). Bahkan mengajarkan untuk mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Dengan demikian, Isa Al-Masih menghendaki setiap pengikut-Nya menyebarkan ajaran-Nya dengan landasan kasih. Oh ya, mengapa pertanyaan kami tidak dijawab? Mengapa Islam disebarkan dengan cara peperangan?
~
Solihin
~
Para pengikut pribadi yang tidak bisa baca tulis pasti tidak mampu memahami kabar dalam kitab Injil, karena hati dan pikiran mereka turut dibutakan oleh ketundukan mereka kepada seorang yang mengosongkan sejarah Isa Al-Masih dan rasul rasul-Nya. Mengapa umat Islam mengatakan Injil disebarkan dengan kekerasan? Karena hati dan pikiran mereka telah dibutakan untuk menyimak kitab Injil, padahal satu iota pun tidak ada ajaran kekerasan dilegalkan dalam kitab Injil untuk mengabarkan dan meneladani Isa Al-Masih. Jika umat Islam punya bukti ajaran kekerasan yang benar-benar harfiah yang dilegalkan oleh Isa Al-Masih, silakan tunjukkan!
~
Saudara Boas,
Kami sangat setuju dengan saudara bahwa Injil tidak pernah mengajarkan untuk melegalkan kekerasan dalam menyebarkan ajarannya. Sebab Isa Al-Masih adalah Pribadi yang maha kasih. Karena itu, inti ajaran Isa Al-Masih adalah kasih Allah yang telah berkenan menyelamatkan manusia dari dosa. Kiranya ini dapat dipahami pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
~
Maaf baru bisa gabung lagi walaupun sebentar saja, cuma mau bilang semangat buat sdra/iku di Isa dan Islam ini. Salam kasih Kristus bagi kita semua. Saya hanya sempat melirik saja berhubung pekerjaan yang padat.
~
Saudara Ronald,
Kami berterima kasih untuk dukungan dan dorongan semangat yang saudara sampaikan. Itu berarti sekali bagi kami. Karena itu, kami berharap saudara dapat segera bergabung dalam diskusi ini. Sekali lagi, terimakasih.
~
Solihin
~
To: Staf IDi,
Apa yang anda sampaikan di atas sebenarnya di luar konteks. Banyak propaganda apalagi di dunia barat yang mengatakan kalau Islam disebarkan dengan pedang. Coba anda lihat di internet. Agama paling pesat di dunia barat saat ini agama apa? Menurut situs merdeka.com, jawabannya Islam.
Sekarang kalau Islam agama paling pesat pertumbuhannya di dunia barat saat ini, perang apa yang terjadi di barat untuk menyebarkan Islam? Jawabannya tidak ada. Ini membuktikan kalau Islam tidak disebarkan dengan pedang. Justru ajaran Kristenlah yang disebarkan dengan pedang sesuai dengan Matius 10:34-35, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” dan ayat selanjutnya Yesus ingin memisahkan anak dari ibunya.
~
Saudara Rizal,
Sangat baik bila saudara membaca keseluruhan perikop tersebut agar tidak keliru. Sebab ayat tersebut tidak mengajarkan untuk berperang, melainkan setiap orang yang mengikut Isa Al-Masih akan menderita aniaya, termasuk dari keluarga, yakni ayah dan ibunya. Kami berharap saudara berhati-hati dalam menafsirkan agar tidak salah berpendapat.
Hal ini berbeda dengan ajaran nabi saudara. Nabi saudara melegalkan untuk membunuh, bahkan memenggal kepala orang (Qs 8:12). Sehingga tidak mengherankan bila kalifah menyebarkan agama Islam dengan cara kekerasan dan peperangan. Pertanyaannya adalah mengapa para kalifah menyebarkan agama dengan cara peperangan? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin