” Situs Anda jangan memberi kesan bahwa Islam agama tidak cintai damai. Islam lebih dari semua agama lain di dunia, adalah agama damai. “ Demikian teguran yang dilontarkan oleh salah seorang pembaca situs kami.
Rakyat Indonesia Cinta Perdamaian
Apa yang dilontarkan Pembaca tersebut tidak sepenuhnya salah. Kami percaya bahwa umumnya orang Islam cintai damai. Demikian juga dengan orang Hindu, Kristen, Budha. Tentu setiap manusia ingin menikmati kedamaian. Manusia ingin hidup, mencari nafkah dan membesarkan keluarga dalam situasi damai.
Sehingga sangat lumrah bila setiap umat berkata agama mereka adalah agama damai.
Daerah Mayoritas Islam, Non-Islam Damai
Demikian juga dengan orang Islam. Menurut mereka, Islam adalah agama damai. Bahkan mereka mengatakan, ” Di daerah mayoritas Muslim, orang-orang non-Muslim aman-aman saja. “ Sementara yang lain berkata, ” Lingkungan di tempat tinggal kami ada berbagai agama. Kami bergaul dan hidup bersama dengan rukun dan damai. ” Artinya, orang-orang disekitar kami cinta damai. “
Dari pengalaman kami di Indonesia, di daerah dimana ada mayoritas Kristen atau Hindu, orang Islam juga mengaku hidup cukup rukun dan damai. Memang inilah salah satu ciri khas masyarakat Indonesia, berbagai suku dan agama tetapi dapat hidup rukun dan damai.
Mengapa Non-Islam Menilai Islam Anti-Damai?
Sebenarnya kami ingin sekali percaya bahwa Islam benar-benar agama yang cinta damai. Namun hingga kini masih sering muncul sebuah pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran, ” Benarkah agama Islam mencintai perdamaian? “
Tidak dapat dipungkiri, ada ajaran agama Islam yang cenderung meyakinkan, bahwa Islam tidak menekankan damai dengan orang lain. Ajaran-ajaran ini ditekankan oleh sebagian umat Muslim. Jujur, nurani non-Islam terusik pada kenyataan bahwa banyak terdapat ayat Al-Quran yang memerintahkan Muslim memerangi non-Muslim.
Ayat-Ayat Al-Quran yang Memberi Kesan Islam Tidak Suka Damai
“Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . . . “ (Qs 2:191).
“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah . . . Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). . . . .” (Qs. 4:84).
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah . . . . dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam)…..” (Qs. 9:29).
” Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka . . . . . “ (Qs 9:5).
“. . . berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. . . . . .” (Qs. 9:73).
Benarkah Agama Islam Mencintai Damai?
Pakar Islam berusaha menjelaskan ayat ini supaya tidak kelihatan anti-damai. Namun ayat-ayat di atas jelas tidak menekankan damai. Sering orang-orang Islam tertentu mempergunakan ayat-ayat ini untuk membenarkan penganiayaan dan pembunuhan terhadap penganut agama lain.
Ketika saya membaca ayat-ayat tentang “Jihad” dalam kitab umat Islam, pasti muncul pertanyaan, “Benarkah agama Islam mengajarkan damai?”
Bila melihat ayat-ayat di atas, sebagai seorang Muslim, bagaimana pandangan Pembaca mengenai ajaran Islam tentang cinta damai?
Injil Mengemukakan Damai Antara Manusia
Menurut nabi orang Islam, orang Kristen memiliki rasa santun dan kasih. “. . . . Kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya [pengikut-pengikut Isa Al-Masih] rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).
Jelas tidak semua orang Kristen demikian. Namun ajaran pokok Injil adalah ajaran damai dan kasih. Tidak ada ajaran perang. Pelajarilah ayat-ayat suci Injil berikut:
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar matius 22:39).
“Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; minta berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27).
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang” (Injil, Surat Roma 12:17).
Kita perlu bertanya pada diri kita, “Adakah ajaran di dunia ini yang mengajarkan damai seperti yang diajarkan Isa Al-Masih?”
Cara Memiliki Damai Ilahi di Hati
Seseorang yang ingin hidup damai dengan orang lain, perlu terlebih dahulu berdamai dengan Allah. Isa Al-Masih ingin memberi damai pada saudara.
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).
[Staf Isa dan Islam – Kami sediakan doa khusus untuk saudara yang ingin mengalami damai ini.]
Ronin mengatakan
~
Hello,
Saya Muslim, dan saya berani mengakui bahwa Islam merupakan agama yang terdapat kekerasan dan ketegasan di dalamnya jangankan kepada kafir, terhadap orang Muslim sendiri pun aturannya lumayan ketat, tapi Islam memiliki aturan toleransi terhadap kafir, dan bisa berdamai dengan syarat-syarat tertentu, contohnya tidak boleh menyerang atau menyakiti ketika sedang berdamai.
Itu faktanya, aturan yang difirmankan Allah swt karena Islam artinya menyerahkan diri pada Allah sepenuhnya, artinya penganutnya harus super taat, tidak boleh membangkang, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu. Nah akan tetapi saya sendiri pun tak tahu pasti alasannya kenapa Allah swt membuat aturan seperti itu. Hanya Allah yang tahu.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ronin,
Kami menghargai keberanian saudara menyatakan bahwa Islam adalah agama yang terdapat kekerasan. Tentu saudara perlu mencari tahu sumber wahyu yang menjelaskan Allah SWT begitu keras. Tentu hal ini amat bertentangan dengan sifat mahakasih Allah, bukan?
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT memiliki sifat kekerasan dalam dirinya? Mungkinkah dalam diri Allah SWT terdapat sifat yang saling bertentangan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Wiji mengatakan
~
Coba temukan kata “pedang” dalam Al Qur’an, malah saya temukan banyak di Bible (saya pernah diberi Bible oleh misionaris + dosen Mr Mike O Queen). Di dalam Perjanjian Baru, Yesus yang didakwa oleh orang Kristian sebagai Tuhan dan mengajarkan ajaran kasih sayang, ternyata berkata seperti berikut:
Matius 10:34, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Paus Alexander VI: Bangsa Non Katholik diluar Eropa adalah bangsa biadab. Wilayahnya terra nullius (layak dijajah). Perjanjian Tordesillas Pioneer imperialisme.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wiji,
Menarik sekali pendapat saudara. Apakah banyaknya kata ‘pedang’ telah menunjukkan sifat ajaran tersebut? Jelas, pandangan dan anggapan tersebut amat keliru. Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan untuk berperang atau membunuh. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Bagaimana dengan Al-Quran? Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk memenggal kepala (Qs 8:12)? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Wiji,
Dalam sejarah Yahudi, perang terjadi antar bangsa karena bangsa Yahudi bertahan dari serangan musuh yang ingin memusnahkan mereka. Perang Yahudi bukan karena Tuhan memerintah mereka untuk menegakkan agama Yahudi. Sedangkan Isa datang ke dunia untuk menggenapi nubuat para nabi dan juga tidak untuk mengajarkan perang. Coba saudara baca yang jelas, apakah Isa memerintah untuk membunuh karena menolak Isa?
Perbedaan justru setelah datangnya nabi islam. Ia ingin membunuh manusia yang menolaknya sebagai nabi. Bukankan ini mengerikan, “Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan “shahadat”, maka selamatlah harta dan jiwanya dari seranganku.” (HR. Muslim, 22)
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Kata pedang yang terdapat dalam Injil bukan bermaksud untuk berperang. Kata ‘pedang’ tersebut bermakna figurative yang artinya akan ada pertentangan dalam keluarga ketika memercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hal ini pun terbukti. Terima kasih.
~
Solihin
Kebenaran mengatakan
~
Sudahlah Nasrani, silakan saudara renungkan. Pembunuhan dan apapun ajaran yang saudara anggap kejam di dalam Al Quran adalah bentuk keadilan Tuhan untuk orang yang berdosa karena Tuhan bersifat maha adil. Ajaran ini pun ada di dalam Alkitab sebagai hukum Taurat (mata ganti mata, gigi ganti gigi), kecuali saudara menafikan hal tersebut karena percaya Yesus (sebagai Tuhan) telah menyucikan, menyelamatkan dan menebus dosa saudara, mengikuti ajaran Paulus, bukti saudara adalah pengikut ajaran Paulus, padahal Yesus menyatakan Ia bukanlah Tuhan, turun bukan untuk menghapus hukum Taurat kecuali untuk menggenapinya, di dalam Alkitab.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Kebenaran,
Adalah mudah memberikan pendapat bahwa pembunuhan dilakukan untuk menunjukkan keadilan Allah SWT. Melakukan pembunuhan saja sudah bertentangan dengan sifat mahasuci, mahakasih, dan mahabenar Allah. Bagaimana mungkin agama yang diridhoi Allah SWT mengajarkan untuk membunuh? Apakah agama yang mengajarkan membunuh dapat disebut sebagai agama damai? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Kebenaran,
Seperti yang sudah dijelaskan pada saudara Wiji, peperangan Yahudi karena mempertahankan diri dari bangsa lain dan tidak pernah mengatasnamakan agama. Juga bukan memerangi umat lain berbeda keyakinan. Ajaran Isa menekankan pada pribadi seseorang, bagaimana mengasihi sesama. Itu sebabnya setiap orang yang mengikuti Isa akan mengalami kedamaian.
Berbeda dengan Islam, selama masih lemah sementara “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku.” (Qs 109:6), dan setelah kuat terutama tentara maka “Janganlah kamu lemah dan minta damai, padahal kamu-lah yang di atas, dan Allah beserta kamu, dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi amal-amalmu.” (Qs 47:35), karena diajarkan taqiya (Qs 3:28)?
Muhammad mengatakan
~
Betul wahai saudara Park. Semua nabi dan rasul memang lemah lembut. Tapi ketika nabi Isa dimuliakan oleh allah dengan mukjizatnya malah umat Nasrani menganggap nabi Isa tuhan. Nabi Isa sendiri tidak mengaku Tuhan.
Kita umat Islam harus sportif kapan waktunya agresif dan kapan waktunya lemah lembut dan santai, karena kami diperintah untuk bertoleransi. Bukan langsung menyerang-nyerang saja. Makanya ketika membaca Al-Qur’an jangan melihat yang jelas saja, lihat dulu penafsiran penafsirannya, karena kalam allah itu bahasanya tinggi. Jadi, tidak bisa langsung dicerna ketika masih mentah. Jika kamu memang sanggup bisa menandingi Al-Qur’an dan lebih indah bahasanya. Silakan anda buat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Muhammad,
Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Sekalipun pendapat tersebut masih sebatas klaim. Apakah saudara tidak mencermati dan menyimak berita-berita di televisi di mana Muslim melakukan pembunuhan dan pemboman? Bukankah ini berarti Islam bukan agama damai? Dari manakah Muslim memiliki inspirasi untuk membom dan membunuh umat manusia, kalau tidak dari Al-Quran? Uniknya, Al-Quran pun mengajarkan untuk memenggal kepala (Qs 8:12). Pertanyaannya, bila Islam adalah agama damai, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala dan mengapa Muslim melakukan pemboman dan pembunuhan? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Muhammad,
Betul dimana? Ini prilaku nabi islam yang agresif, yaitu menyerang kafir pada malam hari dan membunuh (Sunan Abu Dawud, 2672), menyerang dengan tiba-tiba Bani Mustaliq tanpa peringatan, lalu memperkosa Juwairiya hari itu juga (HR. Bukhari, 2541). Ini adalah tindakan isis atau nabi islam?
Mari kita juga ambil tafsir Ibn Kathir Qs 9:29, orang menolak allah dan nabi islam dijajah dengan hinaan dan harus membayar jizyah, tapi setelah itu mereka harus bershahadat jika tidak nyawa dan harta mereka halal (HR. Bukhari, 25). Ini yang muslim maksud toleransi? Ini yang dimaksud dengan damai menurut saudara? Apakah saudara tidak mengerti maksud tolenrasi sebenarnya?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Memang sangat tidak tepat mengklaim agama damai, tetapi tindakan yang dilakukan bertentangan dengan klaim tersebut. Bila Islam adalah agama damai, maka ajaran nabi Islam akan mengajarkan untuk mengasihi orang yang menganiaya. Faktanya tidak demikian. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.
~
Solihin
Pembela islam mengatakan
~
Kepada jesus park,
Ingat anda mengatakan bahwa nabi islam itu agresif dan anti damai, tapi tahukah anda bahwa
ada sebuah ayat di alkitab bahwa yesus sendiri pernah mengatakan
“Tetapi semua musuh ku itu yang tiada suka aku menjadi raja mereka, bawalah kemari dan bunuhlah mereka di hadapanku.” (lukas 19:27)
Nah dari salah satu ayat bible di atas dapat dicerna apakah yesus cinta damai? Mohon berpikir kritis.
Jesus Park mengatakan
~
Pembela Islam,
Saudara jangan membaca Injil seperti membaca Al-Quran. Injil ini adalah kisah sejarah Isa, sama seperti saudara membaca buku sejarah lainnya, bukan dilihat ayat per ayat. Untuk itu saudara dapat membaca mulai dari Lukas 19:11-27. Lukas 19 membahas tentang hari penghakiman, upah bagi orang percaya dan penghakiman bagi yang menentang yang akan mendapat hukuman. Jadi sangat jelas bahwa Isa tidak pernah menyuruh membunuh bahkan Ia disakiti, Ia tetap mengampuni.
Tapi nabi Islam, hanya disindir dengan puisi, orang itu dibunuh. Membakar orang, memenggal, mutilasi, dll adalah tindakan nabi Islam yang tidak dapat disangkal dan ada dalam sejarah Islam. Apakah saudara mengakui sejarah Islam?
Hidup dalam Kebenaran mengatakan
~
Kepada Pembela Islam,
Saya ingin berkata bahwa ayat yang anda berikan itu merupakan sebuah cerita yang diceritakan oleh Yesus Kristus atau Nabi Isa Al-Masih tentang seorang bangsawan yang ingin menjadi seorang raja. Nabi Isa /Yesus Kristus tidak pernah sekalipun mengajarkan untuk membunuh musuh atau menganiaya musuh. Mau sejahat apapun musuh itu kita harus mengasihinya karena di dalam Kasih-Nya terdapat kedamaian. Lalu membunuh juga merupakan perintah-Nya yang tak boleh dilanggar bukan? Maaf di sini saya bukan ingin menjatuhkan tetapi ini hanya sesuai fakta saja yang tertulis.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hidup dalam Kebenaran,
Isa Al-Masih selalu mengajarkan kasih sebagai hukum tertinggi. Isa berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (injil, Rasul Besar Matius 22:37-39).
Dalam Kitab Injil tidak ada perkataan Isa yang mengajarkan membunuh. Jika ada silakan saudara tunjukan ayatnya.
~
Noni