Banyak diantara kita sudah menyaksikan sanak saudara meninggal dunia saat pandemi ini. Hati kita hancur! Kita ingin memberi sepatah dua patah kata untuk menghibur mereka yang akan meninggal.
Namun, terlalu sering kita tidak mengatakan apapun pada mereka. Kita tidak tahu bagaimana memberi nasehat untuk orang Islam atau Kristen yang akan meninggal. Mengapa? Kita tidak punya kata harapan yang cocok bagi mereka yang akan mengambil nafas terakhir.
Bagaimana cara menghibur orang yang akan meninggal? Mari kita merenungkan dua cerita berikut.
Nyanyian Menghiburkan si Pemalas Beragama Sebelum Kematian
Yusuf (alias), anak laki-laki dari keluarga beragama, menolak kepercayaan orang tuanya. Ia merasa dirinya sangat pintar dan menjadi seakan-akan tidak percaya.
Walaupun dibesarkan dalam keluarga beragama, sekarang Yusuf mencurigai kepercayaan orang tuanya. Ia jarang beribadah. Ia berani dan angkuh di depan orang yang beragama, tapi kurang berpendidikan.
Suatu hari dokter mendiagsona Yusuf menderita tuberkulosis. Seperti Covid-19, tuberkulosis merupakan penyakit paru-paru. Orang yang sakit, banyak batuk dan lama-kelamaan mulai batuk darah, lalu sulit bernapas.
Yusuf terpaksa tinggal serumah dengan orang-tuanya karena sakit. Setiap hari ia berbaring di dipan dalam kamar tamu. Kakak perempuannya suka beryanyi. Suatu hari ia menyanyikan nyanyian yang sangat memikat perhatian Yusuf.
Nyanyian itu menghibur Yusuf karena isinya menggambarkan keindahan rumah di surga. Ada air segar di sana yang memberi hidup.
Penghuni surga kelihatan indah sekali, mempunyai tubuh mulia. Mereka tidak pernah menjadi tua dan mati. Tidak ada dosa dan penderitaan di sana. Syarat untuk masuk surga tidak sulit. Hanya mengimani Isa Al-Masih.
Berulang kali, minggu demi minggu, ia meminta kakaknya menyanyikan nyanyian itu. Ia berkata, “Kak, tidak ada sesuatu pun yang menghibur hati saya seperti nyanyian mengenai surga itu.”
Dua bulan kemudian, Yusuf meninggal dengan damai. Dalam nyanyian kakaknya ia belajar bagaimana mendapat pengampunan untuk semua dosanya.
Jelas harapan masuk surga adalah hiburan utama bagi orang yang akan meninggal!
Penghiburan buat Pencuri yang Akan Segera Meninggal
Yunus (alias) berasal dari keluarga yang kuat dalam hal agama. Dari kecil ia belajar sembahyang dengan setia. Keluarganya setia merayakan semua hari raya agama.
Sejak umur 15 tahun Yunus mulai menolong keluarga mencari nafkah dengan bekerja. Ia mengeluh karena pendapatannya kurang. Memang, ia dapat terus bekerja sebagai buruh atau kuli, tetapi ia tidak mau. Dari teman, Yunus belajar lebih gampang mencari nafkah dengan mencuri.
Jadi, selama beberapa tahun Yunus ikut kelompok perampok. Ia menjadi sangat pintar dalam usaha baru ini. Akhirnya, walaupun mahir dan hati-hati, aparatur menangkap dia. Ia menerima hukuman mati.
Salah satu bentuk hukuman bagi pencuri adalah penyaliban. Yunus mengalami penyaliban dengan penjahat lain dan juga dengan Isa Al-Masih. Ketika disalib, beberapa saat sebelum mati, Yunus berseru kepada Isa Al-Masih yang di sebelahnya, “Yesus [Isa Al-Masih], ingatlah akan saya bila Engkau memasuki Kerajaan-Mu” (Injil, Lukas 23:42, FAYH).
Respons Isa Al-Masih pada Perampok
Isa menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, mulai hari ini juga kamu sudah bersama dengan Aku di surga” (Injil, Lukas 23:43, TSI Tahun 2014).
Isa Al-Masih berjanji bahwa pada hari itu Yunus, si perampok, akan berada di Firdaus (surga) bersama-sama Isa. Isa tidak mengatakan, “Sesudah ‘Azab kubur’ Yunus bisa masuk Firdaus.” Ia tidak mengatakan, “Sesudah dosa dan amal ditimbang pada Hari Kiamat” Yunus bisa masuk Firdaus.” Ia tidak mengatakan, “Asal Yunus dapat menyeberang Jembatan Shirat dapat masuk surga. Isa Al-Masih berkata, “Mulai hari ini juga kamu sudah bersama dengan Aku di surga.”
Karena Yunus percaya Isa Al-Masih adalah Tuhan, Juruselamat, dan Raja Kerajaan Allah, Isa sedia menjamin saat itu juga Yunus akan masuk surga.
Cara Menghibur Orang yang Menghadapi Kematian
Jauh lebih gampang menghibur orang yang menunggu nafas akhir asal kita yakin ia pengikut Isa Al-Masih. Langsung sesudah nafas terakhir ia akan masuk Firdaus (surga), sama seperti Yunus, perampok yang tersalib bersama Isa Al-Masih.
Maka, Anda perlu menentukan apakah yang akan meninggal sudah menjadi pengikut Isa Al-Masih atau belum? Apakah ia yakin Isa menanggung dosanya di kayu salib? Apakah Ia mengimani Isa Al-Masih? Apakah ia meminta Isa Al-Masih untuk menyelamatkannya?
Cara Menghibur Orang yang Belum Percaya pada Isa Al-Masih
Bila orang yang Anda hibur belum mengimani Isa Al-Masih, bimbinglah dia untuk:
- Bertobat, yaitu mengakui dosa-dosanya (Injil, I Yohanes 1:9).
- Mengimani Isa sebagai Juruselamat dari hukuman dosa (Injil, I Petrus 2:24).
- Mengakui Isa Al-Masih sebagai Tuhan (Injil, Romans 10:9).
Janji Injil yang manis ini akan menghibur dia: “Domba-domba-Ku [pengikut-pengikut Isa Al-Masih] mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka [pengikut-pengikut Isa Al-Masih] dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku [Isa Al-Masih]”(Injil, Yohanes 10:27-28).
Sungguh indah penghiburan yang Isa Al-Masih tawarkan. Kiranya Anda dan orang-orang yang Anda kasihi mengimani Dia hari ini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana Saudara atau kenalan Saudara memberi nasehat untuk orang Islam atau Kristen yang akan meninggal. Dengan kata lain, bagaimana Anda menghibur orang yang segera mengambil napas terakhir?
- Apa yang menjadi penghiburan bagi Yusuf, si pemalas beragama, saat ia menghadapi kematian?
- Apa yang Isa Al-Masih katakan pada Yunus, si perampok, yang pasti menghibur hatinya, saat Yunus menunggu napas terakhirnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Jembatan Keselamatan
- Muslim dan Nasrani minta “Tunjukkanlah Saya Jalan ke Surga!”
- Ceritera Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].