• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
kdrt

Bagaimana Cara Terbaik Suami dapat Menegur Istri?

Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Pernikahan > Bagaimana Cara Terbaik Suami dapat Menegur Istri?
30 Januari 2017 | 200 Komentar

suami-menegur-dengan-kekerasan-menampar-isteriMungkinkah cara suami menegur istri dengan sifat kasih dan anugerah? Atau seorang suami harus menghukum isterinya jika isteri tidak mematuhinya?

Dalam Agama Islam – Nasihat, Pisah, dan Pukul

Ajaran agama Islam tentang topik ini didasarkan oleh Al-Quran surah 4, ayat 34. Al-Quran menuliskan, “…Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka…” (Qs 4:34).

Ada tiga tindakan seorang suami tentang bagaimana cara menegur istri. Yang pertama, suami seharusnya mengingatkan istrinya tentang ajaran Allah dalam Al-Quran. Suami juga mendesaknya untuk mematuhi perintah-perintah Allah.

Yang kedua, suami seharusnya berpisah dengan isterinya setiap malam sampai isteri mematuhinya. Lebih baik bila suami tidak bersetubuh dengan isterinya selama waktu ini.

Yang ketiga, Allah memerintahkan suami untuk memukul isterinya jika isteri masih tidak mematuhi suami. Juga, dalam Sunan Abu Dawud, Nabi Muhammad memperbolehkan suami memukul isterinya.

Masa kini, ada beberapa ahli Al-Quran yang menjelaskan ayat tersebut tidak mengajar demikian. Tapi, bagaimana tafsiran ahli Al-Quran pada awal?

Ibnu Ishaq, penulis biografi Nabi Muhammad, menafsirkan ayat itu bahwa suami boleh memukul isterinya. Ibn Kathir dan Al-Tabari memperbolehkan suami memukul isterinya.

Injil – Cara Menegur Istri dengan Kasih dan Anugerah

Dalam Kitab Suci Allah, Tuhan memerintahkan seorang suami mengasihi isterinya seperti dia mengasihi tubuhnya sendiri.

“…suami harus mengasihi isterinya seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri. Orang yang mengasihi isterinya berarti ia mengasihi dirinya sendiri” (Injil, Surat Efesus 5:28).

Juga, Tuhan memerintahkan seorang suami menghormati isterinya. “Untuk menghormati Kristus, hendaklah kalian tunduk satu sama lain” (Injil, Surat Efesus 5:21).

suami-isteri-yang-saling-mengasihiCara Terbaik Mengoreksi Isteri

Isa Al-Masih mengajar bahwa kasih dan anugerah akan mengubah hati isteri, bukan hukuman. Cara yang paling efektif untuk menegur isteri adalah menegur dengan kerendahan hati dan anugerah. Seorang isteri akan mematuhi suaminya jika suaminya benar-benar mengasihi dan menghormatinya.

Saat isteri tidak mematuhi perintah Allah, seharusnya suami menasehatinya dengan firman Tuhan. Jika isteri masih durhaka, suami mendoakan isterinya dan terus-menerus menasehatinya dengan kasih dan anugerah.

Sumber Kasih yang Diperlukan Para Suami

Anda hanya bisa menjalankan cara ini jika Anda memiliki kasih, anugerah, dan iman sendiri. Hal-hal ini asli dari Isa Al-Masih. Isa selalu mengangkatkan wanita dan menghormati wanita. Anda harus mengikuti Isa Al-Masih jika ingin memiliki hal-hal tersebut.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana menegur isteri Muslim perlu diperhatikan. Apakah Saudara pernah coba cara menegur isteri dari ajaran Islam dengan nasehat, pisah, dan pukul? Bagaimana hasilnya?
  2. Sebagai seorang wanita, bagaimana perasaan kalau suami menasehatinya dengan kasih dan anugerah?
  3. Sebagai seorang pria, bagaimana perspektif seorang pria yang mengasihi dan menghormati isterinya setelah isterinya tidak mematuhi perintahnya? Apakah Saudara pikir pria itu lemah, baik hati, atau lainnya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Isteri Boleh Dipukul, Ajaran Manusia Atau Kitab Allah?
  2. Benarkah Memukul Istri Dalam Islam Merupakan Perintah Allah?
  3. Isteri Keluar Rumah Tanpa Ijin Suami Masuk Neraka?
  4. Perceraian Dan Pernikahan di Al-Quran Dan Alkitab
  5. Talak Dan Pernikahan, Menurut Islam Dan Kristen

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Bagaimana Cara Terbaik Suami dapat Menegur Istri?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Kategori: Etika Islam dan Nasrani, Pernikahan

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

200 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
sejarah
30 Januari 2017 2:24 pm

~
Staf,

Yang jelas Yesus dan Paulus tidak beristri. Bagaimana mau menjelaskan kehidupan rumah tangga? Ajaran anda tidak boleh bercerai. Fakta ini adalah gagal untuk diterapkan sehingga mayoritas negara yang tinggi angka perceraiannya adalah Denmark.

Balas
staff
31 Januari 2017 1:45 am
Balasan ke  sejarah

~
Saudara Sejarah,

Isa Al-Masih adalah Allah yang mengambil rupa manusia sehingga ajaran-Nya menekankan kasih. Isa Al-Masih berfirman, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34). Perintah Isa Al-Masih ini berlaku pula dalam hubungan suami istri.

Seorang istri perlu diperlakukan dengan hormat dan baik, bukan dipisahkan dan dipukul sebagaimana diajarkan Al-Quran (Qs 4:34). Jelas ajaran demikian keliru sekali dan tidak menghargai wanita sebagai teman hidup. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri?
~
Solihin

Balas
Alif
30 Januari 2017 2:49 pm

~
Tidak punya istri, mengapa Yesus mengajarkan memperlakukan istri? Contoh itu dengan prakteknya bukan cuma teori.

Balas
staff
31 Januari 2017 1:48 am
Balasan ke  Alif

~
Saudara Alif,

Isa Al-Masih adalah Allah yang mengambil rupa manusia sehingga Dia menyatakan kasih-Nya kepada manusia dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Manusia adalah obyek kasih Isa Al-Masih. Manusia adalah mempelai Isa Al-Masih. Karena itu, Isa Al-Masih menyelamatkan manusia dari dosa. Tidak ada ilah manapun yang dapat membuktikan kasih-Nya secara konkret, kecuali Isa Al-Masih.

Ironisnya, Al-Quran yang dianggap sebagai firman alloh swt mengajarkan untuk memukul istri. Tentu tidak ada seorang istri pun yang senang diperlakukan demikian. Sebab hal itu merendahkan kedudukan wanita. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
noris
30 Januari 2017 2:52 pm

~
To: IDI,

Saya rasa admin situs ini perlu belajar lagi. Coba perhatikan. Dalam Islam cara pertama adalah memberi nasihat. Anda katakan di agama anda menegur dengan halus dan penuh kerendahan hati. Apa bedanya? Satu lagi. Dalam Islam itu adalah tahapan menegur istri yang bersalah terhadap suami. Kalau yang pertama sudah berhasil, maka tak perlu lagi tahap berikutnya. Silakan perhatikan, lebih lengkap ajaran mana?

Balas
staff
31 Januari 2017 1:53 am
Balasan ke  noris

~
Saudara Noris,

Tentu lebih lengkap ajaran nabi Islam. Sebab nabi Islam mengajarkan dengan tiga tahap. Pertama, menasehati. Kedua, memisahkan. Ketiga, memukul. Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan secara sistematis seperti itu, yakni bagaimana memperlakukan seorang istri. Isa Al-Masih hanya berfirman, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34).

Namun, menjadi pertanyaan besar dalam benak kami adalah mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri? Bukankah ini menandakan alloh Islam merendahkan kedudukan seorang istri? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin

Balas
pengunjung
30 Januari 2017 3:06 pm

~
Sepertinya para staf IDI Solihin dkk sudah mulai frustasi sehingga semakin hari temanya semakin tidak berkualitas. Mereka begitu mengalami kesulitan ketika berdakwah secara terbuka.

Balas
staff
31 Januari 2017 1:59 am
Balasan ke  pengunjung

~
Saudara Pengunjung,

Tentu ada banyak Muslim yang frustasi, terutama wanita, diperlakukan dengan tidak baik atau semena-mena. Kami mengangkat topik ini sebagai wujud perhatian kami terhadap Muslimah yang terbelenggu oleh ajaran Islam. Barangkali banyak Muslimah yang keberatan dengan ajaran Islam tersebut tetapi tidak terungkap mengingat kedudukan wanita rendah dalam pandangan alloh Islam. Perhatikan saja, bagaimana sistematisnya alloh Islam memperlakukan wanita, yakni menasehati, memisahkan, dan memukul. Perlakuan ini seolah-olah tampaknya baik, padahal ini menyakiti hati wanita Islam.

Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri? Bukankah ajaran alloh Islam ini bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama (Injil, Rasul Markus 12:30-31)? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Trisant
30 Januari 2017 3:16 pm

~
Staf IDI,

Mengapa makin ngawur saja judul artikelnya? Maaf staf, kenyataannya memang begitu. Terlanjur basah staf. Ayo monggo dijawab? Ditunggu.

Balas
staff
31 Januari 2017 2:03 am
Balasan ke  Trisant

~
Saudara Trisant,

Terimakasih saudara Trisant untuk tanggapan saudara. Memang artikel di atas terkesan ngawur, tetapi artikel di atas penting untuk disampaikan dan diungkapkan di publik agar para Muslim dan Muslimah menyadari ada hal yang janggal dengan ajaran alloh Islam dalam Al-Quran. Bagaimana mungkin alloh Islam yang disebut sebagai maha pengasih dan maha penyayang tega memperlakukan para Muslimah dengan memukul?

Fakta ini menimbulkan tanda tanya besar dan asumsi bahwa sebutan maha pengasih dan maha penyayang pada alloh Islam adalah retorika belaka. Sebab faktanya alloh Islam merendahkan wanita. Pertanyaannya adalah mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul wanita Islam? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Tafsir Alkitab
30 Januari 2017 4:24 pm

~
Isteri tiada darah harus dirajam (Ulangan 22:20-21). Padahal seorang perempuan bisa kehilangan keperawanan karena banyak hal. Misal, kecelakaan. Tidak hanya karena berzinah. Nasibmu wahai perempuan, maksud hati hendak menolong suami, malah tanganmu harus dipotong dan tiada lagi sayang suami bagimu (Ulangan 25:11-12).

Balas
staff
31 Januari 2017 2:10 am
Balasan ke  Tafsir Alkitab

~
Saudara Tafsir,

Kami senang saudara mengutip Taurat, Ulangan 22, karena ayat tersebut sangat menghargai kedudukan wanita. Seorang pria yang mengambil istri dan membenci istrinya setelah bersetubuh dengannya dengan alasan tidak perawan, maka orang tua perempuan tersebut harus membawa ke hadapan imam dan bila tidak terbukti, maka suami tersebut mendapatkan sanksi. Karena itu, sangat baik bila saudara membaca seluruh perikop yang ada mulai dari ayat 13-30, tentang hukum perkawinan.

Berharap saudara lebih cermat membaca Alkitab sehingga saudara tidak malu untuk mempertanggungjawabkan tulisan saudara. Bagaimana dengan Al-Quran? Mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul seorang istri? Mohon pencerahan saudara. Pertanyaan ini kami ajukan kepada setiap Muslim yang berdiskusi di sini.
~
Solihin

Balas
JESUS NOT GOD
30 Januari 2017 6:05 pm

~
Apa yang mau dijelaskan tentang bagaimana menegur istri jika Tuhannya saja tidak beristri dan para pemimpin Katolik seperti Paus tidak boleh beristri? Bukankah Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan?

Balas
staff
31 Januari 2017 2:14 am
Balasan ke  JESUS NOT GOD

~
Saudara JNG,

Tepat sekali bahwa Allah menciptakan berpasang-pasangan. Tetapi Allah tidak berpasang-pasangan, bukan? Sebab Allah bukan manusia. Isa Al-Masih adalah Allah yang mengambil rupa manusia. Bukan berarti harus menikah. Justru kasih Isa Al-Masih semakin nyata dan konkret karena Dia “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Dengan demikian, Isa Al-Masih mengajarkan dan mencontohkan kasih yang murni.

Sungguh berbeda dengan alloh Islam. Alloh Islam lebih mementingkan kepentingan laki-laki. Alloh Islam tidak memedulikan kedudukan wanita dan malah merendahkannya. Qs 4:34 merupakan bukti bahwa alloh Islam hanya memerhatikan kepentingan pria. Pertanyaannya adalah mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
LGN
30 Januari 2017 6:20 pm

~
Al-Quran menuliskan, “…Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka…” (Qs 4:34). Nampak kekerasannya, benar-benar jauh berbeda dengan ajaran Yesus yang menggunakan kasih.

Saya tidak heran dengan jawaban-jawaban atau respon yang dilontarkan saudara-saudara kita Islam, yang mereka tahu hanya lewat logika. Namun, akal budi dan hikmat yang dari Tuhan yang berkuasa memang tidak berfungsi bagi mereka. Responnya selalu bagaimana mungkin dan bagaimana mungkin. Logika dan logika, seolah-olah Tuhan hanya bisa diukur dengan logika. Sungguh sangat disayangkan.

Balas
staff
31 Januari 2017 2:16 am
Balasan ke  LGN

~
Saudara LGN,

Kami sangat senang untuk menggunakan logika. Sebab logika adalah karunia yang Allah berikan kepada manusia untuk menalar sesuatu sehingga dapat membedakan manakah yang benar dan yang tidak. Ajaran alloh Islam untuk memukul istri adalah ajaran yang tidak tepat dan cenderung merendahkan kedudukan wanita dalam rumah tangga. Adalah baik bila wanita diperlakukan dengan hormat dan santun. Bukankah wanita adalah ciptaan yang mulia juga? Berharap ini menjadi perenungan bagi para Muslim dan Muslimah.
~
Solihin

Balas
Tobat
30 Januari 2017 9:46 pm

~
IDI: “Saat isteri tidak mematuhi perintah Allah, seharusnya suami menasehatinya dengan firman Tuhan. Jika isteri masih durhaka, suami mendoakan isterinya dan terus-menerus menasehatinya dengan kasih dan anugerah.”

Respon:
Dan Anda mau tetap hidup sebagai suami yang punya istri durhaka? Kalau saya tidak mau. Saya sudah bilang semua orang itu punya tanggungjawab masing-masing kepada Allah. Contoh: Guru kepada murid, orangtua kepada anak-anaknya, suami kepada istri. Nanti itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Makanya Allah “memperbolehkan” suami “memukul” istri agar istrinya menjalankan perintah Allah. Ingat, main fisik itu boleh kalau sudah keadaan genting. Contoh: istri meniduri suami lain.

Balas
staff
31 Januari 2017 2:22 am
Balasan ke  Tobat

~
Saudara Tobat,

Kami senang menemukan seorang Muslim yang sepakat dengan alloh Islam. Itu menandakan bahwa saudara adalah Muslim yang taat. Ajaran memukul istri diperbolehkan menjadi dasar untuk merendahkan kedudukan wanita dalam Islam. Sebab dengan demikian wanita tidak dapat bertindak atau keberatan dengan perlakuan yang semena-mena. Maaf, kami tidak mengambil kasus yang saudara contohkan. Sebab Al-Quran tidak memberikan contoh demikian. Tetapi Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri tanpa alasan yang jelas.

Pertanyaannya adalah mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri? Apakah benar alloh Islam maha pengasih dan maha penyayang? Apakah bukti konkret bahwa alloh Islam maha pengasih dan maha penyayang? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Trisant
30 Januari 2017 9:50 pm

~
To: LGN,

Bagaimana mungkin kami umat Muslim hanya pakai akal dan logika. Kami juga diajarkan mengimani yang ghaib di luar logika. Saudara kami umat Muslim sudah menjelaskan di atas dengan dalil-dalil. Tuhan kami maha pengasih lagi maha penyayang juga. Agama kami ajaran yang komplit dan pelengkap. Bagaimana dengan ajaran saudara? Apakah Yesus yang kalian anggap Tuhan sudah mencontohkan bagaimana beristri dan apakah kalian sudah benar-benar mengikuti Yesus dengan sepenuh hati? Bagaimana? Mohon penjelasan yang masuk akal dan sesuai Alkitab bukan yang lain.

Balas
staff
31 Januari 2017 2:28 am
Balasan ke  Trisant

~
Saudara Trisant,

Kami senang dengan pernyataan saudara bahwa alloh Islam adalah maha pengasih dan maha penyayang. Bila alloh Islam maha pengasih dan maha penyayang, mengapa alloh Islam merendahkan kedudukan wanita dan memperbolehkan memukul istri? Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan yang telah berulang kali diajukan kepada pengunjung situs ini.

Isa Al-Masih telah memberikan contoh yang baik tentang melaksanakan ajaran kasih. Isa Al-Masih telah “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bukankah ini bukti bahwa Isa Al-Masih mengasihi pria dan wanita? Bukankah Isa Al-Masih adalah Allah? Karena itu, kasih-Nya tidak memandang gender. Berharap saudara memahaminya.
~
Solihin

Balas
Muslim
30 Januari 2017 10:42 pm

~
Kenapa situs ini pakai nama Isa bukan nama yang Yesus. Ini sudah jadi bukti mereka mengakui nubuat dalam Why 3:12, “Barangsiapa menang, ia akan kujadikan sokoguru di dalam bait suci allah-ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan kutuliskan nama allah-ku, nama kota allah-ku, yaitu yerusalem baru, yang turun dari sorga dari allah-ku, dan nama-ku yang baru.”

Dengan penggunaan nama Isa Al-Masih seperti dalam Al-Quran bisa dipastikan pula admin percaya Al-Quran memang firman Allah. Admin ingkar? Tanpa sadar sudah ingkar pula isi ayat yang berulang-ulang disebutkan pada Wahyu “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Al-Quran adalah Firman Allah (Perkataan Roh). Saran (baca Qs Al Imran:70).

Balas
staff
31 Januari 2017 7:56 am
Balasan ke  Muslim

~
Saudara Muslim,

Nama ‘Isa’ merupakan transliterasi ke dalam bahasa Syriah dari bahasa Ibrani Yesyua yang artinya TUHAN menyelamatkan (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Menggunakan nama Isa bukan berarti mengakui Al-Quran adalah firman Allah. Sebab Allah tidak pernah berfirman dalam Al-Quran. Bila saudara membaca Al-Quran secara menyeluruh, maka saudara tidak akan menemukan adanya indikasi bahwa Allah berfirman di sana, kecuali perkataan nabi Islam.

Karena itu, kami berharap saudara memahami bahwa menggunakan nama Isa bukan berarti kami mengakui Al-Quran adalah firman Allah. Oh ya, bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas?
~
Solihin

Balas
jeky
30 Januari 2017 10:52 pm

~
Itu menandakan Al-Quran bukan berasal dari Allah tapi dari manusia sebab Al-Quran pun melakukan diskriminasi pada kaum wanita. Allah kok memerintahkan memukul istri? Sungguh ironis.

Balas
staff
31 Januari 2017 7:58 am
Balasan ke  jeky

~
Saudara Jeky,

Kami terpaksa harus setuju dengan saudara mengingat pernyataan Al-Quran yang mengajarkan untuk memukul istri. Tentu ajaran demikian patut ditinjau kembali, atau setidaknya rekan-rekan Muslim berani mengkritisinya. Namun, tak ada keberanian pada diri Muslim untuk mengkritisi Al-Quran. Berharap rekan-rekan pengunjung merenungkan ini.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
31 Januari 2017 2:14 am

~
Muhammad adalah nabi produk lembah Mekkah yang bernafsu terhadap tahta, menguasai wanita dan menguasai harta orang lain. Istri-istrinya sendiripun didiskriminasi maka wajar sekali istri orang non Islam direbut dengan menjadikan mereka janda serta anak mereka jadi yatim.

Balas
staff
31 Januari 2017 8:00 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Menarik membaca pendapat saudara di atas. Membaca hadits akan membantu untuk mengetahui perilaku nabi Islam terhadap para wanita. Berharap rekan-rekan pengunjung situs berani mempelajari perbedaan ajaran Islam dengan ajaran Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Agur.
~
Solihin

Balas
jeky
31 Januari 2017 2:49 am

~
Katanya di asmaul husna alloh swt, maha pengasih dan maha penyayang, tapi kok bertolak belakang dengan ajaran alloh swt yang memerintahkan memukul. Aneh ketahuan sekali ini Al-Quran buatan pemikiran dan kemauan manusia semata mengatasnamakan Tuhan.

Balas
staff
31 Januari 2017 4:04 pm
Balasan ke  jeky

~
Saudara Jeky,

Sebuah kontradiksi dapat kita dapati sepanjang membaca Al-Quran. Salah satu contoh adalah apa yang saudara kemukakan di atas. Menyebut alloh Islam maha pengasih dan maha penyayang, tetapi memperlakukan wanita dengan semena-mena tidak mencerminkan sebutan itu sendiri. Berharap rekan-rekan pengunjung merenungkan ini.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
31 Januari 2017 4:01 am

~
Alif,

Mungkinkah seorang yang mengaku-ngaku menghormati derajat wanita jika ulahnya malah membuat janda-janda dan anak yatim menjamur? Buka matamu, lihat dengan benar supaya kamu tahu kalau yang dalamannya itu adalah seekor serigala buas.

Balas
staff
31 Januari 2017 4:08 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Membaca komentar saudara membuat kami berpikir bahwa nabi Islam memiliki perbedaan signifikan antara ucapan dengan tindakan. Perbedaan ini tentu menimbulkan tanda tanya. Benarkah nabi Islam adalah utusan Allah atau utusan dirinya? Mengapa nabi Islam mengajarkan untuk memukul seorang istri? Berharap saudara Alif memikirkan ini.
~
Solihin

Balas
jeky
31 Januari 2017 4:21 am

~
To: Alif,

Dari komentar anda saja sudah menunjukan ajaran agama anda yang suka memfitnah dan suka mengarang cerita. Maaf, jujur saya sampaikan karena anda tidak mampu menerima kenyataan kebenaran bahwa Al-Quran anda buatan Muhammad sesuka hatinya. Katanya alloh maha pengasih dan penyayang, mengapa disuruh memukul istri dan berjihad? Pantas ISIS penyakit di dunia ini.

Balas
staff
31 Januari 2017 10:55 pm
Balasan ke  jeky

~
Saudara Jeky,

Memang janggal bila menyebut diri alloh Islam maha pengasih dan maha penyayang, tetapi mengajarkan untuk memukul istri. Kejanggalan ini seyogianya membuat Muslimah berpikir untuk meninjau kembali ajaran ini. Tentu tidak ada seorang pun yang setuju dengan ajaran memukul istri ini. Berharap saudara Alif merenungkan ini.
~
Solihin

Balas
sejarah
31 Januari 2017 4:48 am

~
Jeky,

Anda ini hanya domba, dan Yesus, Paulus serta pastormu tidak beristri bagaimana mau jelaskan cara berumah tangga.

Balas
staff
31 Januari 2017 11:07 pm
Balasan ke  sejarah

~
Saudara Sejarah,

Adalah baik bila sikap menghargai sesama dikedepankan sekalipun ada perbedaan pandangan mengenai ajaran Al-Quran. Tidak dapat dipungkiri fakta yang terungkap dalam Al-Quran bahwa alloh Islam memperlakukan wanita begitu rendah sehingga untuk menundukkan wanita harus dipukul.

Sangat berbeda dengan Isa Al-Masih yang mengajarkan untuk mengasihi sesama. Ini berarti mengasihi istri juga. Ajaran ini sungguh menghibur hati. Sebab Isa Al-Masih adalah Allah. Tentu Allah tidak mempunyai istri sebagaimana anggapan nabi saudara (Qs 6:101). Harap ini menjadi pemikiran saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
31 Januari 2017 6:46 am

~
Pernah! Dan hasilnya bagus. Alhamdulilah, istri saya orang yang soleh. Jadi, cukup dengan dinasehati saja istri saya bisa menerima kesalahannya. Begitu pun saya kalau saya melakukan kesalahan saya juga sering dinasehati oleh istri saya, dan ini bagus. Mungkin cara yang diajarkan Al-Quran bisa dipakai buat orang Nasrani juga. Buktikan hasilnya.

Perlu anda tahu tidak segala kesalahan istri itu harus dijauhi atau dipukul. Dijauhi itu adalah tahap kedua apabila istri tidak mau menerima kesalahannya dan memukul itu adalah tahap ketiga/tahap akhir apabila sang istri masih tidak mau menerima kesalahannya.

Balas
staff
31 Januari 2017 11:19 pm
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Menarik sekali pengalaman saudara dan kami senang bahwa saudara dan istri memiliki sikap yang mengasihi satu dengan yang lain sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Membaca pengalaman saudara bersama dengan istri saudara membuat kami berpikir bahwa apa yang saudara lakukan tidak bersumber dari Al-Quran. Sebab Al-Quran menyatakan, “…Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka…” (Qs 4:34).

Tahap-tahap di atas dilakukan secara langsung, tidak bertahap sebagaimana saudara ungkapkan. Adanya kata ‘dan’ berarti semua tahap itu dilakukan pada saat itu juga. Pertanyaannya adalah mengapa alloh Islam mengajarkan untuk memukul istri bila alloh Islam menyebut dirinya maha pengasih dan maha penyayang? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
pembaca
31 Januari 2017 7:12 am

~
Staff Isa dan Islam,

Yesus memberikan nyawanya? Kepada siapa Tuhan memberikan nyawanya? Siapa yang lebih berkuasa untuk menerima nyawa Tuhan?

Balas
staff
1 Februari 2017 2:30 am
Balasan ke  pembaca

~
Saudara Pembaca,

Membaca tanggapan saudara membuat kami berpikir bahwa saudara memahami Allah seperti manusia. Tentu pandangan saudara keliru. Allah mahakuasa sehingga Dia berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Isa Al-Masih berfirman, “Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:18).

Jadi, Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya bukan kepada ilah yang lain, melainkan Isa Al-Masih menebus manusia kepada hukum yang ditetapkan-Nya sendiri, yakni hukum kesucian Allah. Sebab orang yang berdosa pasti mati kekal (silakan saudara membaca Taurat, Kitab Kejadian 2:16, 17; bandingkan Injil, Surat Roma 6:23a). Harap ini menjawab pertanyaan saudara. Kami mengajak saudara untuk kembali ke topik di atas. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
rizal
31 Januari 2017 7:21 am

~
Solihin: “Mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri? Mohon pencerahan saudara.”

Memukul adalah tahap terakhir apabila tahap menasehati dan menjauhi sudah tidak mempan. Tapi memukul istri itu ada kaidah-kaidah yang harus diperhatikan. Seorang suami boleh memukul tanpa menimbulkan bekas pukulan, tidak boleh memukul pada wajah, hanya boleh memukul maksimal dengan dua jari saja, dan tidak bermaksud melukai tapi mendidik (HR Muslim 1218:147)

Balas
staff
1 Februari 2017 2:51 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Kami tidak menemukan jawaban saudara dari pertanyaan kami. Mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri? Penjelasan saudara adalah usaha untuk mengalihkan tetapi faktanya Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri. Karena itu, kami berharap saudara tidak berputar-putar dan menjawab langsung, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memukul istri.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Bolehkah Suami Memukul Istri dalam Agama Islam?
  • Apakah Doa Cari Jodoh yang Terbaik bagi Muslim dan Muslimah?
  • Bagaimana Cara Muslim dan Nasrani Dapat terbebas dari…
  • Cara Allah Menilai Seseorang dan Cara Hidup Berkenan…
  • Bagaimana Cara Hidup Damai Menurut Islam dan Nasrani?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz