• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Pernikahan > Apakah Doa Cari Jodoh yang Terbaik bagi Muslim dan Muslimah?

Apakah Doa Cari Jodoh yang Terbaik bagi Muslim dan Muslimah?

8 Juli 2019 oleh Web Administrator 56 Komentar

jodoh-diantara-pria-dan-wanita-yang-sedang-berpelukanTantangan utama pria dan wanita antara usia 20-35 ialah mencari jodoh. Menikah dengan jodoh yang cocok akan menghasilkan kehidupan yang baik. Sebaliknya, menikah dengan jodoh yang tidak cocok, akan menghasilkan air mata seumur hidup. Kasihan! Sayangnya, tidak gampang mencari calon jodoh yang baik. Jika Anda bingung bagaimana mencari calon jodoh yang baik, email kami.

Karena bingung, pria dan wanita sering memanjatkan doa cari jodoh. Sebetulnya mencari jodoh agak gampang. Yang sulit, menemukan calon jodoh yang sungguh baik.

Sering kali, calon jodoh memberi kesan sangat baik sebelum menikah. Setelah menikah, karakter yang sebenarnya muncul. Sebaiknya doa cari jodoh memuat permohonan, “Tuhan, selamatkanlah saya dari menipu diri dalam mencari jodoh!”

logo-orang-dan-koin-koin-emasApakah Kriteria Hadith dan Injil Menolong Mencari Jodoh?

Sambil memanjatkan doa cari jodoh Anda perlu hidup dengan “mata terbuka.” Allah akan memungkinkan Anda bertemu dengan beberapa calon jodoh. Tetapi siapa antara mereka yang cocok menjadi jodoh idaman Anda?

Hadith mengajar agar pria memilih jodoh berdasarkan kecantikannya, hartanya, keturunannya, kesuburannya dan agamanya. Si wanita perlu memperhatikan agama dan akhlak si pria (H.R. Timidzi dan Ahmad; H.R. Bukhari dan Muslim).

Injil menasihati wanita memilih pria berdasarkan kemampuan mengasihi, mengasuh dan melindungi isterinya. Si pria mesti cari calon jodoh yang rendah hati, menghargai suami dan rela tunduk kepada pimpinannya.

Menurut Injil mereka berdua harus saling menghormati sehingga rela merendahkan diri satu sama lain (Lihat Injil, Surat Efesus 5:21-32).

pria-dan-wanita-saling-membelakangi-badanRealitas Karakter Jodoh Muncul Sesudah Nikah

Seribu satu buku dikarang mengenai kejutan yang muncul dengan karakter jodoh sesudah nikah. Misalnya si pria kasar, tidak memperhatikan, menjelekkan, memaksakan seks, pokoknya menjadi lalim.

Sebaliknya si wanita mulai muram, hanya memikirkan diri sendiri, suka mengkritik dan menjelekkan suami.

Apa yang terjadi? Betapa gampang calon jodoh menipu sebelum nikah. Mengapa? Karena mereka sangat ingin menikah jadi memberi kesan yang baik pada waktu berpacaran.

Kita perlu memperhatikan ucapan Allah, “Manusia menilai dari apa yang dilihatnya [rupanya], tetapi Aku [Allah] menilai apa yang ada dalam pikiran dan hati orang” (Taurat, I Samuel 16:7).  Anda harus sungguh minta pimpinan Allah yang mengetahui pikiran dan hati orang.

seorang-wanita-muslim-menaikkan-doa-untuk-cari-jodohKualifikasi Mutlak untuk Jodoh yang Baik

Mencari jodoh sangat sulit karena kita semua berdosa. Apakah calon jodoh Anda memiliki hati yang sama sekali baru, bersih dari dosa, tulus dan mengasihi dengan murni?

“Kecantikan hanya kulit luarnya.” Ayat Injil Allah: “Pada saat seseorang menjadi pengikut Isa Al-Masih, ia menjadi orang yang hatinya [dirinya, kerinduannya, kelakuannya, motivasinya] sama sekali baru . . . .” (Kitab Injil, Surat II Korintus 5:17, FAYH).

Menikahi jodoh yang punya hati baru yang mendengar dan menaati suara Roh Allah adalah kunci menghindari tertipu dalam menikah.  Lagi, Anda, untuk menjadi calon jodoh yang baik, memerlukan hati baru juga, bukan? Isa Al-Masih sendiri ingin memberi Anda hati baru hari ini! Kalau Anda merindukan hati baru, mengemail kami.

Doa Cari Jodoh

“Allah, lindungilah saya dari tertipu dalam mencari jodoh. Pimpinlah saya kepada jodoh yang tulus, yang tidak pura-pura atau menyembunyikan dosa dalam hatinya. Terlebih-lebih tunjukilah saya calon jodoh yang mempunyai hati baru hasil intervensi Isa Al-Masih sendiri. Juga, jadikanlah dalam diri saya hati baru yang bersih dari semua bentuk dosa. Saya juga ingin menjadi calon jodoh yang baik!”

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]


 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Jelaskanlah kriteria utama  untuk jodoh idaman Anda.
  2. Apakah kriteria-kriteria hadits untuk jodoh isteri memuaskan Anda. Kriteria mana lagi yang penting untuk calon isteri?
  3. Isa Al-Masih berjanji memberi hati baru, yaitu menjadikan Anda orang yang baru. Mengapa penting mempunyai hati baru sebelum nikah?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Alasan Menikah Menurut Islam dan Kristen
  2. Mengapa Lebih Baik Jangan Menikah Beda Agama?
  3.  Pandangan Isa Al-Masih dan Nabi Islam Tentang Wanita
  4. Hai Mukmin: Kasihilah Isterimu. Isteri, Hormatilah Suaminya

Video:

  1. Muslim dan Nasrani: Jangan Menikah Beda Agama!

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Etika Islam dan Nasrani, Pernikahan

Subscribe
Beritahulah
56 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Pradjanto, SH. MSi
9 Juli 2019 1:30 pm

~
Buat Staff IDI,

Pada saat mencari jodoh dan pada hari dilangsungkan pernikahan dulu, kriteria Calon Istri yang saya tetapkan adalah bahwa: (1) Calon Istri saya tersebut haruslah beragama Islam. Seandainya Calon Istri saya tersebut tidak beragama Islam, maka Calon Isteri saya itu haruslah beragama Kristen atau beragama Yahudi. (2) Calon Istri saya itu haruslah mempunyai Ahlak/Budi Pekerti yang baik. (3) Sebisa mungkin, Calon Istri saya itu seorang Wanita Indonesia/Eropa/Amerika yang berkulit putih dan berparas cantik. (4) Calon Istri saya itu tidak memiliki cacat fisik. (5) Calon Istri saya itu bisa memberikan Anak serta dapat menjadi Istri dan Ibu yang baik bagi Anak-Anak saya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Juli 2019 10:05 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Menarik sekali kriteria yang dibuat oleh saudara. Memang setiap orang memiliki kriteria untuk menentukan jodohnya. Kriteria tersebut didasarkan pada pandangan manusiawi semata. Misal, cantik dan dapat memberikan keturunan. Pertanyaannya adalah bagaimana bila jodoh yang ditentukan untuk dirinya tidak cantik atau tidak dapat memberikan keturunan? Apakah ia akan tetap mengasihi dan menyayangi jodohnya tersebut? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Yoga
9 Juli 2019 10:02 pm

~
1. Jodoh lebih luas pengertiannya dibandingkan pasangan hidup. Istilah perjodohan hanya untuk orang yang pantas menjodohi dengan orientasi duniawi kemudian akhirat. Dan juga sebaliknya. Kriterianya tentu harus saling melengkapi.
2. Keimanan; jika dia tidak memiliki hal tersebut maka ia susah dibimbing ke jalan kebaikan. Apalagi ia calon ibu yang harus bisa mendidik anak agar shalih.
3. Pentingnya hati yang original sehingga tak mungkin pindah ke lain hati.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Juli 2019 10:08 pm
Balasan ke  Yoga

~
Saudara Yoga,

1. Menarik sekali pernyataan saudara di atas. Bila istilah jodoh begitu luas, bagaimana konsep saudara tentang jodoh sesungguhnya? Dapatkah saudara menjelaskan kepada kami?

2. Betul sekali bahwa iman penting. Tetapi iman harus disandarkan pada Allah yang benar, bukan konsep semata. Sebab banyak orang yang beriman, tetapi beriman hanya kepada konsep, bukan Allah yang faktual. Apakah saudara telah beriman kepada Allah yang faktual, bukan hanya konseptual?

3. Bagaimana saudara memiliki hati yang original? Bukankah banyak pasangan yang sudah menikah pun bisa pindah ke lain hati? Apakah saat pertama kali menikah tidak memiliki hati yang original? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pradjanto, SH. MSi
15 Juli 2019 11:08 am

~
Buat Sdr Solihin,

Calon istri/istri haruslah berupaya untuk selalu terlihat ”Cantik” dimata Calon Suami/Suaminya. Dan sudahlah pasti bahwa seorang Calon Istri/Istri akan terlihat ”Cantik” dimata Calon Suami/Suaminya sepanjang Calon Istri/Istri tetap menjaga ”Kecantikannya” di mata Calon Suami/Suaminya. Yang harus diingat disini adalah bahwa ”Kecantikan Sangat Bersifat Subyektif”. Seorang Wanita adalah ”Cantik” dimata saya, tetapi dia belum tentu cantik dimata orang lain.

Ketiadaan anak merupakan suatu hal yang harus ”Dapat Dibicarakan Dan Dicarikan Solusinya” di antara Suami-Istri. Dalam hal ini, Agama Islampun telah menyediakan ”Jalan/Solusi” bagi Suami-Istri”.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juli 2019 5:51 am
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat tersebut bersifat normatif dan ambigu serta tidak menjawab inti pertanyaan kami. Karena itu, kami terpaksa mengulang kembali pertanyaannya. Berharap saudara mampu menjawab pertanyaan kami. Pertanyaannya adalah bagaimana bila jodoh yang ditentukan untuk dirinya tidak cantik atau tidak dapat memberikan keturunan? Apakah ia akan tetap mengasihi dan menyayangi jodohnya tersebut? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
16 Juli 2019 8:02 pm

~
“Khαulαh binti Hαkim ADALAH bibi Ϻυhαmmαϑ” (HR.Ahmαd, 26050). “Khαulαh binti Hαkim ADALAH isteri Utsmαn bin Mαth’un” (HR.Ahmαd, 26048). Aisyαh ƅerkαtα: “Sungguh murαh DAN TAK tαhu mαlu Khαulαh binti Hαkim menghibαhkαn dirinyα KEPADA Ϻυhαmmαϑ. UNTUK mendukung hαsrαt itu, segerα turunlαh Ǫs 33:50-51” (HR.Bukhαri, 4721)

Padahal: Ǫs 4:23. Dihαrαmkαn αtαs kαmu (mengαwini)…sαudαrα ibumu yαng perempuαn…. Ǫs 4:24…(dihαrαmkαn jugα kαmu mengαwini) wαnitα yαng bersuαmi… Melanggar aturan; senggama dengan bibi sendiri yang notabene isterinya orang apakah termasuk jodoh?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juli 2019 5:53 am
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Saudara memaparkan fakta yang menarik. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memeriksa sumber-sumber referensi yang dikutip oleh saudara sehingga diketahui fakta sesungguhnya. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Buka Mata Buka Hati
16 Juli 2019 9:22 pm

~
Rata-rata setiap manusia ingin memiliki jodoh yang pantas untuknya.Tapi bagaimana jika seorang kakek umur 50 tahun ingin menikahi anak/gadis kecil usia 6-9 tahun? Tentu setiap orang yang waras tahu akan resiko yang dialami anak kecil jika dijodohkan dengan lelaki usia tua. Salah satu dampak buruknya adalah tubuh gadis kecil itu akan kesulitan menangung pernikahan dengan lelaki dewasa/tua, dan tidak dapat menikmati masa kanak-kanak seperti anak-anak lain.

Negara, PBB, bahkan fatwa ulama Kairo melarang pernikahan usia dini karena banyak dampak buruknya. Pertanyaannya adalah apakah seorang nabi yang menjadi panutan banyak orang, tahu mencari jodoh yang layak untuk umurnya jika nabi itu sudah tua?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juli 2019 5:56 am
Balasan ke  Buka Mata Buka Hati

~
Saudara Buka Mata,

Saudara menyampaikan pemikiran yang menarik. Tentu orang tua yang baik menghendaki anaknya menikah di usia yang tepat sehingga kedewasaan pikiran dan jasmani terpenuhi. Menikahi anak usia dini tentu tidak sesuai dengan kaidah moral di era apapun. Karena itu, pendapat saudara di atas dapat menjadi bahan refleksi kritis bagi saudara-saudara di forum ini.
~
Solihin

Balas
[email protected]
19 Juli 2019 7:05 pm

~
Tobatlah anda. Anda sesat. Memutarbalikan isi Al-Quran dan Injil. Jika ingin selamat ikutilah Isa yaitu sembahlah Allah dan ikutilah nabi terakhir yakni Muhammad.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juli 2019 5:59 am
Balasan ke  [email protected]

~
Saudara Kebenaransehati,

Kami menghargai pendapat saudara bahwa kami sesat. Bila saudara menyatakan bahwa kami sesat dan telah memutarbalikkan Al-Quran dan Injil, maka perlu ada pembuktian mengenai hal ini. Dimanakah letak kami memutarbalikan Al-Quran dan Injil? Untuk apa kami memutarbalikan Al-Quran dan Injil? Kami mendasarkan pendapat kami pada Alkitab untuk mencari jodoh. Kami bertanya kepada saudara. Apa bukti bahwa kami memutarbalikan Al-Quran dan Injil? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Hola Holo
22 Juli 2019 11:55 am

Kenapa Aisyah kok harus dinikahi Muhammad? Bukankah lebih aman dan tidak mengundang kontroversi bila Muhammad menjadikan Aisyah sebagai putri atau cucu angkatnya? Bukankah ini lebih mulia daripada menikahi? Muhammad kan bisa mengatur warisan dan kekuasaan bagi Aisyah sebagai anak/cucu angkat. Apakah Muslim pernah berpikir soal ini?

Menurut saya, kisah Aisyah merupakan pernikahan paksa. Tentu Aisyah saat usia polos itu masih polos, tidak tahu apa-apa soal pernikahan, menurut saja. Jadi, menurut saya pernikahan harus didasarkn atas kesadaran dan cinta antara si laki dan si perempuan, bukan nafsu. Love, not lust.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 4:30 pm
Balasan ke  Hola Holo

~

Sdr. Hola,

Sebenarnya lebih mulia menjadikan Aisyah anak/cucu angkat Muhammad tetapi dia menikahi Aisyah yang masih kanak-kanak, padahal Muhammad sudah memiliki banyak istri selain Aisyah. Jadi sebenarnya apa tujuan Muhammad menikahi Aisyah?

~

Juni

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
22 Juli 2019 3:06 pm

Silahkan di klik, semoga kita lebih mengenal siapa Muhammad yang sesungguhnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 4:48 pm
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~

Sdr. Biangkala,

Minta maaf kami menghapus link yang saudara rekomendasikan karena tidak diperkenankan menuliskan link selain dari IDI. Mohon untuk dimaklumi, terimakasih.

~

Juni

Balas
Blekethek
22 Juli 2019 10:23 pm

Selamat malam.

Katanya admin media ini adalah para ahli pada Kristen & Islam. Akan tetapi terhadap statement/pertanyaan Sdr. Buka Mata Hati & Sdr. Biangkala, mengapa respon anda biasa2 saja, dan tidak menunjukkan kepakaran anda.

Saya akhirnya berfikir, bahwa akun ini hanya jebakan batman saja bagi orang-orang yang dangkal ilmu agar bisa kalian pengaruhi (walau pun saya belum tahu pasti anda sebetulnya pihak mana).

Demikian dan terima kasih. Selamat malam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 5:25 pm
Balasan ke  Blekethek

~
Sdr. Blekethek,

Kami tidak pernah mengatakan bahwa kami ahli maupun pakar tentang Kristen dan Islam. Kami hanya menyamoaikan tentang kseselamatan dalam Isa-Masih dengan transparan tanpa menjebak siapapun.

Bagaimana tanggapan saudara tentang pertanyaan kami, bagaimana kriteria utama  untuk jodoh idaman saudara?

~

Juni

Balas
Jesus Park
23 Juli 2019 8:29 pm

SH. MSi, Yoga
Kriteria yang saudara inginkan adalah hal yang biasa walaupun kadang tidak semua kriteria terpenuhi. Bagaimana jika ada salah satu kriteria gagal terpenuhi takkala pernikahan sudah terjadi? Apa yang saudara lakukan? Bagaimana jika orang tua saudara menyarankan agar saudara dapat mengawini anak kecil, apakah saudara setuju dengan orang tua atau menentangnya?
Kebenaran sehati
Bagaimana kriteria tobat menurut saudara? Apakah tobat dalam Islam dapat melakukan kawin sementara, dengan perjanjian waktu dan mahar? Apakah saudara setuju dengan ajaran ini? Apakah saudara termasuk pengikut teladan nabi Islam? Memang menarik mengikuti nabi Islam karena kawin sementara halal dalam Islam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 5:48 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Sikap idealis dan realistis perlu disinkronkan agar tidak terjadi ketimpangan. Hal ini pun amat penting dalam memilih jodoh. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memikirkan hal ini.
~
Solihin

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 6:01 pm
Balasan ke  Jesus Park

~

Sdr. Park,

Tentu orang yang berpendidikan seperti Sdr. Pradjanto tidak akan menikahi anak di bawah umur sekalipun nabinya menikahi anak usia 6 tahun.

~

Juni

Balas
Pradjanto, SH. MSi
24 Juli 2019 3:07 pm

Buat Sdr Buka Mata Buka Hati : (1) Satu-satunya orang yang mengisahkan bahwa ”Nabi Muhammad Menikahi ‘Aisyah Pada Saat ‘Aisyah Berusia 6 Tahun” adalah Hisyam Bin ‘Urwah. Hisyam Bin ‘Urwah adalah seorang yang telah tua dan kurang baik ingatannya (pikun). Karenanya, apa yang dikisahkan oleh Hisyam Bin ‘Urwah itu tidak bisa diterima dan sangat tidak masuk akal. Adakah Anda mau percaya pada perkataan ”Orang Yang Telah Pikun”? (2) QS 33: 6 menyebutkan bahwa ”Istri-Istri Nabi Adalah Ibu Kaum Muslimin”. Bagaimana mungkin ”Seorang Perempuan Berumur 6 Tahun” bisa menjadi/disebut sebagai ”Ibu Bagi Kaum Muslimin”?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 5:52 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Menarik sekali tulisan saudara di atas. Tetapi mengapa pertanyaan kami tidak dijawab oleh saudara? Bukankah kami mengajukan pertanyaan sederhana kepada saudara? Pertanyaannya adalah bagaimana bila jodoh yang ditentukan untuk dirinya tidak cantik atau tidak dapat memberikan keturunan? Apakah ia akan tetap mengasihi dan menyayangi jodohnya tersebut? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Juli 2019 6:08 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~

Sdr. Pradjanto,

Kalau begitu, menurut saudara berapakah usia Aisyah dinikahi oleh nabi saudara? Tolong sertkan dalilnya supaya jelas bagi kita semua.

~

Juni

Balas
Pradjanto, SH. MSi
26 Juli 2019 10:50 am

Buat Sdr Juni; (1) Ayah ‘Aisyah dipanggil dengan nama Abu Bakar. Kata ”Bakar” berasal dari kata ”Bikrun/Perawan”. Di kalangan Bangsa Arab, ”Seorang Ayah Biasa Dipanggil Berdasarkan Anak Yang Dimilikinya”. Nabi Muhammad sering dipanggil dengan nama ”Abu Qassim” karena anak Nabi Muhammad bernama Qassim. (2) Ayah ‘Aisyah dipanggil dengan sebutan ”Abu Bakar” karena ia memiliki seorang ”Perawan” yang tidak lain adalah ‘Aisyah. Berdasarkan kebiasaan yang berlaku di masyarakat manapun di dunia ini, ”Perawan Adalah Seorang Wanita Yang Telah Beranjak Dewasa/Remaja”. Tidaklah mungkin seorang anak berusia 6 tahun disebut ”Perawan”. Coba Anda bandingkan dengan sebutan ”Perawan Maria”.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 Juli 2019 3:18 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~

Sdr. Pradjanto,

Apakah nama Abu Bakar sudah sejak dia anak-anak atau setelah Aisyah berusia dewasa? Anak perawan dapat dikenakan pada usia 6 tahun. Saudara belum menjawab pertanyaan saya sebelumnya, berapakah usia Aisyah dinikahi oleh nabi saudara? Tolong sertkan dalilnya supaya jelas bagi kita semua.

~

Juni

Balas
Melbeur
29 Juli 2019 6:19 am

Staff IDI dari semua komentar Anda, jelas-jelas Anda tidak mengenal diri Anda sendiri..

Siapakah Anda?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 Juli 2019 3:20 pm
Balasan ke  Melbeur

~

Sdr. Melbeur,

Komentar kami yang manakah yang membuat saudara mengambil kesimpulan bahwa kami tidak mengenal diri kami sendiri?

~

Juni

Balas
Pradjanto, SH. MSi
30 Juli 2019 1:37 pm

~
Buat Sdr Juni,

Abu Bakar (Bapak Perawan) bernama asli Abdullah Bin Usman. Gelar ”Abu Bakar” itu didapat Abdullah Bin Usman karena ia memilki seorang “Perawan”. Aishah mempunyai Kakak Perempuan yang bernama ‘Asma. Usia ‘Asma adalah 10 tahun lebih tua daripada ‘Aishah. Pada waktu Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi pada Tahun 610 M, ‘Asma telah berusia 14 tahun.

Karenanya, ‘Aishah berusia 4 tahun pada waktu Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi pada Tahun 610 M itu. Nabi Muhammad menikahi ‘Aishah pada Tahun 623 M ketika ‘Aishah telah berusia 17 tahun. Sungguhpun demikian, Nabi Muhammad SAW dan ‘Aishah baru ”Berhubungan Suami Istri” pada Tahun 624 M ketika ‘Aishah berusia 18 Tahun.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 9:34 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Kami menghargai pendapat saudara sekalipun pendapat tersebut masih sebatas asumsi karena tidak ditunjang dengan data dan fakta. Sekarang mari kita mencermati hadits di bawah ini:

Hadits riwayat Aisyah ra., “Muhammad saw menikahiku saat aku berusia 6 tahun,dan Muhammad menyetubuhiku saat aku berusia 9 tahun. Aisyah melanjutkan: Ketika kami tiba di Madinah,aku terserang penyakit demam selama sebulan,setelah itu rambutku tumbuh lebat sepanjang pundak.Kemudian ummu Ruman menemuiku ketika aku sedang bermain ayunan bersama beberapa teman perempuanku. Ia berteriak memanggilku,lal u aku mendatanginya sedangkan aku tidak tahu apa yang dia inginkan dariku.Kemudian ia menarik tanganku dan menuntunku sampai ke depan pintuz” (Sahih Muslim No.2547).

Pertanyaannya, mengapa pendapat saudara amat bertentangan dengan hadits shahih Muslim tersebut? Mengapa saudara menyatakan bahwa nabi saudara menyetubuhi Aisyah usia 18 tahun? Apa dasarnya? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
3 Agustus 2019 7:35 pm

~
Perilaku LGBT = Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender:
Ǫs 17:84…’Tiαp-tiαp orαng berbuαt, menurut keαdααnnyα mαsing-mαsing’…
Ǫs 24:31…lαki-lαki yαng tidαk mempunyαi keinginαn…tentαng αurαt wαnitα…
Ǫs 30:21…Diα menciptαkαn untukmu istri-istri dαri jenismu sendiri…
Ǫs 26:165…kαmu mendαtαngi jenis lelαki di αntαrα mαnusiα,
“Ϻυhαmmαϑ mengisαp mulut dαn lidαh αl Hαsαn bin Ali.” HR.Ahmαd,16245

Muhammad mendatangi al hasan bin ali apakah termasuk jodoh sejenisʔ

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 4:17 pm
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Menarik sekali fakta-fakta yang diungkapkan oleh saudara. Memang bukti-bukti di atas perlu dikaji lebih mendalam. Benarkah demikian fakta yang terungkap melalui Al-Quran maupun hadits? Sebab memohonkan jodoh hanya tepat ditujukan kepada Isa Al-Masih, bukan kepada yang lain. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Jesus Park
7 Agustus 2019 7:31 pm

~
SH. MSi,
“Khadijah telah meninggal tiga tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah (620M). Kemudian dia tinggal dua tahun atau lebih. Kemudian dia menikah dengan Aisyah pada usia enam tahun, dan Nabi menggaulinya pada saat Aisyah berusia sembilan tahun” (HR. Bukhari, 3896). Mungkin saudara perlu mencari ide baru untuk membela nabi Islam, apakah saudara malu prilaku nabi islam mencari jodoh? Untuk apa saudara membela orang yang saudara sendiri malu dengan prilakunya? Ulama terkenal seperti Zakir saja setuju Aisyah digauli umur 9 tahun.

Melbeur,
Jika kami tidak mengenal diri sendiri, bagaimana dengan saudara? Apakah saudara Muslim? Apakah saudara mengenal nabi Islam terutama mengenai pernikahannya?

Hakullah,
Bukti kami dari Quran dan hadis, baru kali ini Bukhari, Abu Dawod, dll adalah kafir? Saudara berusaha menggunakan akal agar tidak menjawab, tapi tradisnya akal yang saudara gunakan abu-abu, jadi sulit mengelak dari pertanyaan kami. Saudara SH. MSi saja terpaksa menggunakan taqiya putih untuk menjawab.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 4:20 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Kami menyadari bahwa tidak mudah menerima fakta yang terungkap melalui hadits mengenai perilaku nabi Islam. Namun, kita mengetahui bahwa kebenaran mesti diungkapkan agar setiap orang mengetahui kebenaran itu sendiri. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.
~
Solihin

Balas
hakkullah
10 Agustus 2019 4:31 pm

~
Penyimpulan anda salah, menganalisa juga salah, masa ane benerin?. Maka pertanyaan anda tidak jelas dan tidak logis. Saya kasih contoh pertanyaan logis, dan di mana akal lah yang menjawabnya. Yesus itu Tuhan? Jika anda menjawabnya “iya”, maka pertanyaan dilanjutkan, Yesus itu dilahirkan?. Jika dijawab iya, maka pertanyaan dilanjutkan, mungkinkah tuhan dilahirkan?, jika awal pertanyaannya dijawab, tidak maka pertanyaan tidak perlu dilanjutkan. Pada umumnya kita sama-sama tahu bahwa Yesus itu punya ibu dan lahir ajaib. Logika kah pertanyaan saya? Ini fakta bukan dibuat-buat, baik sesuai dengan perbuatan anda atau berkaitan dengan Alkitab anda. lalu di mananya saya tidak paham?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 Agustus 2019 2:01 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Diskusi kami dengan sdr tentang Kemahakuasaan Allah selalu tidak terjawab oleh sdr, bahkan sdr tidak percaya Allah Mahakuasa. Bagaimana kami akan bertanya kepada sdr sedangkan sdr sendiri tidak dapat menjawab pertanyaan kami yang pertama. Apakah sdr percaya Allah Mahakuasa yang dapat melakukan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya? Mengapa Isa dilahirkan secara ajaib? Silakan sdr menjawabnya di sini: https://tinyurl.com/y2qxhwsg

Oh ya, silakan sdr membaca kembali artikel di atas. Semoga sdr tetap fokus dengan topik artikel di atas. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Pradjanto, SH. MSi
14 Agustus 2019 2:41 pm

~
Buat Sdr Biangkala: (1) Anda telah salah mengartikan Ayat-Ayat Al Qur’an dan Hadist yang Anda kutip itu. Apakah Anda tidak tahu bahwa Al Hasan Bin Ali itu adalah Cucu Nabi Muhammad SAW? (2) Bukankah Ajaran Kristiani menyebutkan bahwa ”Yesus Sebagai Seorang Laki-Laki Tidak Pernah Menikah”? Bagaimana mungkin ”Seseorang Yang Tidak Pernah Menikah” akan diminta untuk menunjukkan “Jodoh Bagi Orang Lain”?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 Agustus 2019 2:06 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Kami harap sdr tidak pura-pura lupa membaca tanggapan kami. Sebelum sdr lari dan menghindar ke topik yang lain, kami berharap sdr dapat menjawab pertanyaan kami pada komentar sebelumnya. Berikut pertanyaan kami. Mengapa pendapat saudara amat bertentangan dengan hadits shahih Muslim tersebut? Mengapa saudara menyatakan bahwa nabi saudara menyetubuhi Aisyah usia 18 tahun? Apa dasarnya? Mohon pencerahan.
~
Purnama

Balas
hakkullah
16 Agustus 2019 5:14 pm

~
“Kami menyadari bahwa tidak mudah menerima fakta yang terungkap melalui hadits mengenai perilaku nabi Islam. Namun, kita mengetahui bahwa kebenaran mesti diungkapkan agar setiap orang mengetahui kebenaran itu sendiri. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.”

Respon: Saya ingin bahas memberikan contoh, anda yang mengembangkan. Yang jelas saya lagi membahas punya @Park dan anda yang setuju dengan pernyataan @Park. Jadi, tidak ada penyimpulan yang benar. Masalah jodoh, urusan Allah, kita cuma ikhtiar saja. Yang jelas, anda tidak usah membahas masalah dosa, karena anda tidak sampai ilmunya. Kita taat orang tua, dibilang dosa. Aneh! Tidak jelas, dosa apa segitunya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Agustus 2019 4:10 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik bahwa kami menyatakan menaati orang tua adalah dosa. Kami bertanya kepada saudara. Dapatkah saudara menunjukkan pernyataan kami yang menyatakan bahwa menaati orang tua adalah dosa? Mohon saudara dapat mempertanggungjawabkan tuduhan saudara tersebut. Sebab bila saudara tidak menunjukkan bukti tersebut berarti saudara telah melakukan fitnah, karena kami tidak pernah menyatakan bahwa menaati orang tua adalah dosa.

Namun, bila kita memikirkan hal ini lebih lanjut, maka kita menemukan kejanggalan karena orang tua mengijinkan anaknya menikah dengan orang yang sudah tua. Lagi pula, nabi saudara pun menikahi anak di bawah umur? Mengapa nabi saudara memiliki pikiran untuk menikahi anak usia 9 tahun? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Jesus Park
20 Agustus 2019 12:21 pm

~
Hakkullah,
Saudara jangan kabur dari pertanyaan seperti SH. MSi. Saudara selalu mengeluh, apakah Isa itu Tuhan? Dan kami menjawab dengan data. Lalu kami bertanya, apakah nabi Islam menikahi anak 6 tahun? Saudara menjawab dengan imajinasi, padahal sumber Islam bahkan Quran menghalalkan mengawini anak kecil. Dimana wahyunya? “Masak saya yang kasih tahu”. Mengapa sheik puji diadili karena mengawini anak kecil, padahal ia ingin meneladani nabi Islam?

SH. MSi,
Nabi Islam tetap tidak pantas mengisap lidah Hasan Ali. “Nabi melepas bajunya lalu (pria itu) memeluk dan mencium badannya. Dan pria itu berkata, “Wahai Rasulullah, sebenarnya inilah yang aku harapkan!” (Sunan Abu Dawud, 5224).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Agustus 2019 4:12 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Kami setuju dengan saudara bahwa kita memberikan bukti-bukti yang jelas, tetapi saudara Hakkulah belum memberikan bukti apapun, termasuk mengenai pertanyaan kami di artikel ini. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkannya.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Makna dan Manfaat Kata Assalamualaikum Bagi Muslim?
  • Bagaimana Cara Terbaik Suami dapat Menegur Istri?
  • Jalan Keluar bagi Masalah Pernikahan yang Tidak Harmonis
  • 3 Faktor Muslim dan Nasrani tahu Mengikuti Ajaran Tarekat…
  • Bagaimana Cara Muslim dan Nasrani Dapat terbebas dari…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz