• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Al-Quran Terhadap Nasrani > Kekekalan Al-Quran Meneguhkan Ajaran Allah Tritunggal

Kekekalan Al-Quran Meneguhkan Ajaran Allah Tritunggal

7 Maret 2016 oleh Web Administrator 340 Komentar

al-quran-kitab-orang-islamBerbagai mazhab Islam berbeda pendapat soal kekekalan Al-Quran. Sebagian percaya bahwa Al-Quran kekal, namun sebagian menolaknya. Bahkan sebagian pengikut mazhab Mu’tazilah (abad 8-10), walau Mukmin setia, tewas karena kepercayaannya akan penciptaan Al-Quran. Penyelidikan kekekalan Al-Quran akan menolong para Mukmin mengerti konsep Tauhid dalam Islam dan tentang Trinitas Kristen..

Al-Quran – Diciptakan atau Kekal?

Umumnya Muslim Sunni berpandangan bahwa Al-Quran kekal. Tidak diciptakan dan tidak mempunyai permulaan. Imam al-Ghazzali berkata, Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Namun semua mengakui Al-Quran bukan Allah atau satu dengan Allah. Al-Quran mempunyai eksistensi (keberadaan) terpisah dari Allah.

Jadi, bila Allah tidak menciptakan Al-Quran, berarti ada dua yang kekal: Allah dan Al-Quran.

Sebaliknya, jika Allah menciptakan Al-Quran, berarti Al-Quran tidak kekal. Sehingga tidak berbeda dari ciptaan lainnya. Walau menurut orang Islam, Al-Quran firman-Nya. Menurut mazhab Mu’tazilah, ini masuk akal karena Allah mesti mendahului firman-Nya. Bagaimana konsep Tauhid dalam Islam jika memikirkan tentang penjelasan ini?

Kami yakin pemikir-pemikir Islam mempunyai jawaban untuk dilema ini. Namun semua jawaban berabad-abad belum dapat menghilangkan masalah dua yang kekal ini.

Dwi-Tunggal Islam dan Tri-Tunggal Kristen

Perhatikanlah ayat berikut: “. . . Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. . . .” (Qs 4:171).

Menurut Injil (Yohanes 1:1) dan Qs 4:171 Isa adalah Kalimat Allah. Siapakah “Kalimat-Nya” dan siapakah “Roh dari-Nya”? Apakah Allah menciptakan mereka atau tidak? Kalimat-Nya harus sama kekal dengan Allah, bukan? Roh-Nya mesti sama kekal dengan Allah, bukan? Mustahil Allah menciptakan Kalimat-Nya dan Roh-Nya! Namun Mereka dua pribadi yang terdiri sendiri.

Agama Islam mengajarkan: konsep Tauhid dalam Islam baik Allah maupun Al-Quran itu kekal, tidak berpermulaan. Jadi ada dua yang kekal walau Allah Maha Esa! Bukankah istilah Dwi-Tunggal menjelaskan aqidah ini?  Paling sedikit, ini satu misteri!

Kitab Allah mengajarkan ada tiga yang kekal, tidak berpermulaan: Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah. Namun Allah tetap Maha Esa. Bukankah istilah Tri-Tunggal menjelaskan aqidah ini?

jam-pasir-untuk-menghitung-waktuJauhkanlah Diri dari Dosa Syirik

Tidak ada orang Kristen atau Islam yang mau melakukan dosa syirik (menyamakan atau menyekutukan sesuatu dengan Allah). Lagi Kristen tidak menyembah kemanusiaan Isa Al-Masih, tetapi keilahian-Nya sebagai Kalimat Allah.

Islam dan Kristen juga berusaha memahami semua konsep Ilahi secara rasional. Namun kita, pengikut agama monoteisme mesti ingat bahwa pikiran kita mustahil memahami Allah dalam segala keagungan-Nya.

Jadi orang Kristen mengakui, mustahil menjelaskan ke-Tri-tunggal-an Allah hingga memuaskan pikiran manusia. Juga orang Islam sadar bahwa sulit merukunkan (mendamaikan) dilema yang terdapat dalam kekekalan Allah dan kekekalan Al-Quran.

Allah Menyatakan Kasih-Nya Melalui Kalimat-Nya

Walau orang Kristen sulit memahami Trinitas, mereka bersyukur atas kasih Allah Tri-tunggal. Kalimat Allah yang kekal masuk ke dalam dunia. Dalam diri Isa Al-Masih Ia hidup sebagai teladan, manusia sempurna. Akhirnya Ia mati tersalib guna menanggung dosa kita.

Dialah Juruselamat dunia. Ia menyelamatkan setiap insan yang datang kepada-Nya.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana persamaan antara masalah Tri-Tunggal Kristen dan Dwi-tunggal Islam?
  2. Mengapa tak mungkin Allah menciptakan Kalimat-Nya dan Roh-Nya?
  3. Bagaimana orang dapat menghindari dosa syirik, “Meyakini konsep Tahuid dalam Islam, tetapi satu sisi percaya akan kekekalan Al-Quran”?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal Nasrani?
  2. Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen
  3. Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga

Video:

  1. Siapakah Allah Dan Bagaimana Sifatnya?
  2. Mempercayai Tritunggal Tidak Masuk Akal, Bukan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Kekekalan Al-Quran Meneguhkan Ajaran Allah Tritunggal”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Al-Quran Terhadap Nasrani

Subscribe
Beritahulah
340 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
BOAS
7 Maret 2016 10:57 am

~
Saya harap saudara kita umat Islam berani jujur dalam topik ini. Semoga mereka ingat dengan tindakan Wasil bin Atha’ yang mengatakan Al-Quran adalah makhluk/ciptaan sebagai respon membedakan iman Islam dengan iman Kristen.

Balas
staff
9 Maret 2016 6:53 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Kejujuran adalah penting. Berharap apa yang menjadi harapan saudara terpenuhi setelah rekan-rekan Muslim membaca artikel di atas. Memahami kekekalan Allah Tritunggal tidak mudah. Tetapi ini menunjukkan bahwa Ia adalah Allah. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
rizal
7 Maret 2016 10:04 pm

*
To: Staff IDI,

“Bagaimana persamaan antara masalah Tri-Tunggal Kristen dan Dwi-tunggal Islam?”

Mengenai dwitunggal, di Islam tidak mengenal dwitunggal, tidak ada ayat dalam Al-Quran yang menerangkan dwitunggal, itu hanya asumsi anda saja, tapi kalau mengenai Tritunggal Al-Quran justru menyebutkannya Qs 5:72-73, “Sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam’, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabb-ku dan Rabb-mu…Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah-satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa…”

Balas
staff
9 Maret 2016 4:07 pm
Balasan ke  rizal

*
Saudara Rizal,

Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Ini menjelaskan bahwa Al-Quran kekal. Berarti ada dua yang kekal dalam teologi Islam, yakni alloh dan Al-Quran. Dengan kata lain, ini adalah dwitunggal, bukan? Karena itu, kami tidak berasumsi.

Pengikut Isa Al-Masih tidak menyembah tiga Allah, tetapi Allah yang esa. Allah yang esa itu adalah Bapa, Kalimat Allah, dan Roh Allah. Uniknya, Al-Quran mengakui hal ini. “…Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya…” Ini berarti tidak ada persoalan dengan konsep Tritunggal, bukan?
~
Solihin

Balas
NL
8 Maret 2016 12:07 am

~
Kalian tidak mau mengakui bahwa Yesus bukan Tuhan, kalian bukan pengikut Yesus, melainkan pengikut manusia yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Siapa manusia itu? Ialah murid-murid Yesus sebagai penulis Alkitab. Kalian percaya kepada mereka, kalian adalah pengikut mereka. Trinitas diperkenalkan sebagai tulisan Paulus di dalam Alkitab. Kalian adalah penganut dogma dan pengikut ajaran manusia yang mempertuhankan Yesus bernama Paulus di dalam Alkitab.

Balas
staff
9 Maret 2016 4:15 pm
Balasan ke  NL

~
Saudara NL,

Pengikut Isa Al-Masih adalah pengikut Isa Al-Masih, bukan pengikut para murid-Nya. Alkitab telah melukiskan Isa Al-Masih dengan detil dan rinci. Sehingga hal itu tidak dapat diabaikan. Isa Al-Masih adalah Tuhan. Konsep Trinitas sangat nyata. Demikian juga dengan konsep dwitunggal. Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id).

Ini berarti Al-Quran adalah kekal. Bukankah hanya Allah yang kekal? Karena itu, alloh dan Al-Quran adalah kekal. Pertanyaannya adalah apakah Al-Quran adalah alloh juga? Mengapa?
~
Solihin

Balas
BOAS
8 Maret 2016 12:10 am

~
Pengikut mazhab mu’tazilah juga mengaku sunni tetapi mengatakan Al-Quran adalah makhluk atau ciptaan, kemudian ada juga sunni yang mengatakan kalau Al-Quran bukan makhluk, sehingga perbedaan ini turut mewarnai Islam dengan saling mengkafirkan. Nah, bagaimana dengan Islam yang bukan penganut mazhap mu’tazilah yang tidak setuju dikatakan Al-Quran adalah ciptaan, apakah bisa memahami kalau Firman Allah yang turun menjadi manusia bukan juga ciptaan? Bagaimana menurut saudaraku Rizal?

Balas
staff
9 Maret 2016 4:18 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Pandangan bahwa Al-Quran kekal telah memunculkan pendapat bahwa alloh Islam adalah dwitunggal. Karena Al-Quran dan alloh merupakan dua hakikat yang berbeda, tetapi sama kekalnya. Berharap artikel di atas memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
Universe
8 Maret 2016 12:20 am

~
Salam,

“Staf IDI, tidak pernah ada namanya istilah dwi-tunggal dalam Islam, itu hanyalah asumsi saudara saja.”

Yang ada dalam Islam (salah satunya) adalah mengkafirkan orang di luar golongannya seperti yang dikatakan saudara Rizal, sedangkan dia sendiri tidak sadar jika dia penyembah batu berhala (dalam Ka’bah) dan memuja-muja tulisan alloh swt (bahasa Arab).

Dikarenakan dalam Islam tidak pernah ada sosok nyata yang hadir untuk menyelamatkan umatnya, perspektif visual Tuhan Islam seperti khayalan dan angan-angan kosong belaka. Isa Al-Masih adalah perspektif yang nyata, saya dan dua miliar umat Isa lainnya menjadi saksi kehadiran-Nya secara sadar maupun tidak sadar DIA telah menghadirkan Roh Kudus untuk membersihkan jiwa dan ruh umat-Nya.

Balas
staff
9 Maret 2016 4:23 pm
Balasan ke  Universe

~
Saudara Universe,

Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Ini berarti di samping alloh, Al-Quran adalah kekal. Dengan demikian, hakikat Al-Quran sama dengan alloh. Kiranya pengunjung situs ini berani berpikir kritis. Terimakasih saudara Universe.
~
Solihin

Balas
NL
8 Maret 2016 12:49 am

~
To: Nasrani,

Allah itu kekal. Al-Quran itu adalah kekuasaan Allah. Allah menyatu dengan kekuasaan-Nya. Allah adalah kekuasaan-Nya dan kekuasaan-Nya adalah Allah. Tidak ada dua kekekalan, hanya ada satu kekekalan Allah dan kekuasaan-Nya (Al-Quran). Sekarang jelaskan: Apa bukti Yesus dan Alkitab ada di dalam satu kekekalan kalau Yesus hanya tertulis sebagai yang kekal di dalam Alkitab, tetapi Alkitab tidak tertulis sebagai yang kekal di dalam diri Yesus. Jangankan kekal di dalam diri Yesus, mengenal Alkitab pun Yesus tidak!.

Jadi, percuma saja kalian mengutip semua ayat Alkitab (plus konsep Trinitasnya) di dalam forum diskusi ini karena Tuhan kalian tidak pernah mengenal Alkitab karena Alkitab ditulis setelah kematiannya.

Balas
staff
9 Maret 2016 4:29 pm
Balasan ke  NL

~
Saudara NL,

Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Ini berarti di samping alloh, Al-Quran adalah kekal. Dengan kata lain, pendapat saudara keliru. Sebab Al-Quran bukan kekuasaan alloh. Tetapi sama-sama kekal adanya.

Mengenai pertanyaan saudara. Pertanyaan saudara pun keliru. Pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyatakan bahwa Alkitab adalah kekal. Hanya Isa Al-Masih yang kekal.
~
Solihin

Balas
jb
8 Maret 2016 2:02 am

~
Setelah mempelajari Islam terus menerus maaf bisa saya katakan Allah Islam hanyalah plagiat dari kitab-kitab yang telah ada dan disajikan dengan melalui poles sana sini makanya tidak heran ada persamaannya dengan talmud kitabnya Yahudi. Ada persamaannya dengan sebagian isi Taurat maupun Injil tetapi banyak perbedaannya juga karena mau dipoles semanis apapun fakta kalau Allah Islam ada di Arab sana terbukti lima kali sehari dan harus menyembah ke arah Kabah yang di dalamnya ada batu hajar aswat. Inilah faktanya.

Jadi masalah Tritunggal Tuhan itu memang adanya sama seperti Ketritunggalan dalam diri manusia yang memang itu adanya dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Balas
staff
9 Maret 2016 4:33 pm
Balasan ke  jb

~
Saudara Jb,

Kesimpulan demikian dapat muncul karena memang banyak persamaannya. Tetapi banyak juga perbedaannya dengan Al-Quran. Salah satunya adalah anggapan Al-Quran adalah kekal. Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Ini berarti di samping alloh masih ada Al-Quran yang bersifat kekal. Terimakasih saudara Jb.
~
Solihin

Balas
BOAS
8 Maret 2016 2:31 am

~
Penganut mazhab apa yang mengatakan Al-Quran sebagai kekuasaan Allah? Kalau boleh tahu apakah kekuasaan yang berupa kumpulan firman itu merupakan ciptaan atau bukan?

Balas
staff
9 Maret 2016 11:12 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Pertanyaan yang bagus sekali. Kiranya rekan-rekan Muslim dapat memberikan jawaban dan menjelaskan ini. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
rizal
8 Maret 2016 2:44 am

~
Staff IDI,

“Bagaimana orang yang percaya akan kekekalan Al-Quran dapat menghindari dosa syirik?”

Anda harus tahu dulu arti dosa syirik itu bagaimana. Dosa syirik itu menuhankan sesuatu dengan alloh. Umat Muslim tidak menuhankan Al-Quran. Umat Muslim percaya bahwa Al-Quran adalah wahyu alloh/perkataan alloh yang terakhir yang diberikan kepada nabi terakhir yaitu nabi Muhammad sebagai petunjuk menilai kriteria perkara yang baik dan yang buruk, dan firmannya ini berlaku untuk selamanya, supaya kita hidup sesuai dengan apa yang diinginkan alloh (Qs 2:185).

Begitu juga kitab sebelumnya yaitu Zabur, Taurat dan Injil, tapi ketiga kitab tersebut hanya ditujukan bagi kaum Israel pada saat itu bukan untuk selamanya. Mat. 15:24, “Jawab Yesus: ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’.”

Balas
staff
9 Maret 2016 11:20 pm
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Kami akan menggunakan pengertian syirik yang saudara sampaikan. Umat Islam memercayai dan meyakini bahwa Al-Quran kekal adanya. Ini berarti di samping Allah, ada yang lain yang memiliki kekekalan, yakni Al-Quran. Dengan kata lain, ada dua yang kekal. Satu-satunya yang kekal adalah Allah, tetapi Al-Quran diyakini kekal, maka umat Islam sedang melakukan dosa syirik karena menganggap Al-Quran adalah Allah, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Salib Bening P7K
8 Maret 2016 2:52 am

~
Pendapat-pendapat itu hanyalah menurut asumsi-asumsi manusia yang bukan hal materil. Al-Quran hanya sebuah kitab yang adalah salah satu di antara karya cipta Tuhan, sama seperti manusia yang juga adalah ciptaan Allah. Eksistensi Al-Quran dimaksudkan sebagai al-huda atau hand book atau user manual dari Sang Pencipta untuk manusia.

Al-Quran juga merupakan ujian bagi manusia karena firman/titah Raja (Al-Malik) menjadi sumber hukum dengan konsekwensi yang menyertainya. Keinginan anda untuk beriman kepada Tuhan yang Maha Esa menunjukkan bahwa pola pikir anda menurut kepada monotheisme. Monotheisme murni hanya ada dalam ajaran Islam, sedangkan anda hanya faham Triteisme. Yang pasti Alkitab anda bukan firman Tuhan.

Balas
staff
9 Maret 2016 11:32 pm
Balasan ke  Salib Bening P7K

~
Saudara Salib,

Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Kekekalan Al-Quran menjelaskan bahwa Al-Quran tidak diciptakan. Sesuatu yang kekal tidak mungkin diciptakan, bukan? Dengan demikian, di samping alloh, maka Al-Quran adalah alloh juga. Bisa disebut ini dwitunggal.

Karena itu, kami berpendapat bahwa Muslim menyembah Al-Quran karena meyakini Al-Quran kekal dan tidak diciptakan. Mengapa demikian saudara?
~
Solihin

Balas
nagabonar
8 Maret 2016 3:37 am

~
Kalau Al-Quran itu kekal, mengapa bisa ditabrak oleh hadist? Dan menjadi pertanyaan, “Kenapa hadis nabi yang bukan wahyu itu harus dijadikan hukum/syariat dan iman Islam yang melebihi kekekalan Al-Quran?” Contoh, Al-Quran hanya menyebutkan tiga waktu shalat sehari, yaitu shalat Fajar (17:78), Isya (24:58), dan shalat al-Wusta, shalat tengah hari ( QS.2:238) yang malah diubah jadi shalat Dzuhur. Tidak ada satupun di Al-Quran menjelaskan sholat lima kali dan nama waktunya.

Ini hanya contoh kecil yang menjelaskan kalau Al-Quran tidak kekal. HR. AHMAD, MUSLIM, “Janganlah kalian menulis sesuatupun dariku selain Quran. Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain Quran, maka hendaklah ia menghapusnya”. Dengan kata lain, bahwa Al-Quran bukanlah wahyu auloh.

Balas
staff
9 Maret 2016 11:38 pm
Balasan ke  nagabonar

~
Saudara Nagabonar,

Muslim mengalami dilema. Sebab ada pandangan berbeda. Satu sisi Imam al-Ghazzali menyatakan Al-Quran tidak diciptakan alias kekal. Tetapi hadits di atas menjelaskan bahwa Al-Quran dapat ditulis siapa saja. Terimakasih saudara Nagabonar untuk komentarnya.
~
Solihin

Balas
BOAS
8 Maret 2016 7:28 am

~
Mengapa imam Ash’ari yang semula penganut mazhap mu’tazilah dan kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa penganut mazhap mu’tazilah adalah kafir? Artinya imam Azh’ari seorang sunni mengatakan Al-Quran bukan makhluk atau ciptaan, dan juga artinya bahwa dari pemahaman barunya itu dapat dimengerti bahwa Isa Al-Masih adalah manusia yang ilahi yang hakikatnya adalah Firman Allah.

Balas
staff
9 Maret 2016 11:40 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Adalah baik bila Muslim mempelajari literatur Islam yang ada sehingga memiliki pemahaman yang komprehensif tentang Al-Quran, tidak sekedar menerima begitu saja uraian dan penjelasan yang disampaikan para ulama Islam. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
Kim Christian
8 Maret 2016 8:39 am

~
To: Staff,

Sebenarnya tema kali ini agak sedikit rumit, tetapi saya akan berusaha menanggapi semampu saya.

1. Persamaan antara Tritunggal dan Dwitunggal adalah sama-sama tidak ada secara tertulis dalam kitab suci masing-masing tetapi dengan membaca, merenungkan, dan memahami maka kita sebenarnya pasti akan mampu melihat hal-hal yang bahkan tidak tertulis namun tersirat secara kasat agar bisa lebih memahami dengan pikiran kita yang terbatas ini. Tapi di sini pendapat saya agaknya sedikit berbeda mengenai Dwitunggal Islam akan auwloh dan Al-Quran, sebab yang saya dapati dwitunggal Islam itu adalah kesatuan auwloh dan Muhammad yang melebur menjadi Tauhid. Untuk itu saya tidak akan memperpanjang sehingga tidak OOT dan yang pasti akan dihapus oleh admin.

Balas
staff
9 Maret 2016 11:54 pm
Balasan ke  Kim Christian

~
Saudara Kim,

Keyakinan yang dimiliki Muslim berkenaan dengan Al-Quran patut diperhatikan. Sebab bila Al-Quran kekal, maka ada dua ilah dalam Islam, yakni alloh dan Al-Quran. Namun, pandangan saudara tentang tauhid menarik juga. Tentu sangat baik bila hal ini pun dibahas di kesempatan dan artikel yang lain. Terimakasih saudara Kim untuk komentarnya.
~
Solihin

Balas
xucinxgaronx
8 Maret 2016 8:48 am

~
Hadits adalah petunjuk pelaksanaan Al-Quran. Dalil shalat lima waktu. Qs Al-Isra`:78, “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”

Matahari tergelincir pertama pada tengah hari meninggalkan pagi menuju siang = dluhur
Matahari tergelincir kedua meninggalkan siang menuju sore = asyar
Matahari tergelincir ketiga meninggalkan sore menuju petang = magrib
Gelap malam = Isya
Sholat kelima adalah subuh

Balas
staff
10 Maret 2016 12:05 am
Balasan ke  xucinxgaronx

~
Saudara Xucinxgaronx,

Pernyataan saudara menegaskan bahwa Al-Quran tidak sempurna. Adanya kitab lain yang memberikan juklak (petunjuk pelaksanaan), maka ini menjelaskan Al-Quran membutuhkan kitab lain. Padahal Imam al-Ghazzali berkata tentang Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Pertanyaannya, mengapa Al-Quran membutuhkan hadits untuk penjelasan? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Kim Christian
8 Maret 2016 8:58 am

*
2. Untuk pertanyaan kedua yang masih berhubungan dengan Tritunggal, para seukuwah tidak akan bisa mengerti bahkan dengan mengambil contoh dari manusia sendiri. Oleh karena itu, saya akan mengambil contoh dari mereka sendiri dan berharap mereka bisa mulai memahami.

Dalam Islam, apabila seorang pria Muslim ingin menceraikan istrinya maka dia harus mengucapkan thalaq sebanyak tiga kali maka itu adalah hasil final untuk melepaskan ikatan perceraian antara Muslim dan Muslimah. Mengapa tidak bisa mengucapkan thalaq satu kali (tauhid?) atau dua kali (Dwi) tetapi harus tiga kali (Tri)? Bukankah itu juga adalah Tritunggal? Maksud dari contoh ini biar supaya seukuwah bisa berpikir, apakah mungkin Muslim mengatakan Thalaq satu, adik Muslim mengatakan Thalaq 2, dan orang tua Muslimnya mengucapkan Thalaq 3?

Hubungan dengan Tritunggal. Bukankah Muslim ini hanya satu (Tunggal) pribadi tetapi mengucapkan tiga (Tri) kalimat Thalaq? Bukankah ini TRI kalimat yang keluar dari mulut TUNGGAL Muslim? Lantas apakah Muslim menciptakan kalimat itu atau keluar langsung dari mulut Muslim yang merupakan satu kesatuan dari pribadi sendiri? Berpikirlah para seukuwah. Hal ini guna menjelaskan secara sederhana bahwa tak mungkin Allah menciptakan Roh dan Kalimat-Nya.

Balas
staff
10 Maret 2016 12:09 am
Balasan ke  Kim Christian

*
Saudara Kim,

Terimakasih untuk usaha saudara menjelaskan Tritunggal dengan menggunakan contoh dari kehidupan Muslim. Kami berharap penjelasan itu dipahami. Sehingga akan memberikan pencerahan. Terimakasih sekali lagi saudara Kim.
~
Solihin

Balas
BOAS
8 Maret 2016 9:07 am

~
Pendiri mazhab mu’tazilah tidak berdaya menjawab pertanyaan dari bapak gereja timur Yuhanna Damaskus, artinya pemikir Islam itu tidak mampu membela imannya sekalipun Yuhanna Damaskus meminta penjelasan Wasil bin Atha’ sesuai dengan Al-Quran yang dia miliki. Maka melihat dilema ini kemudian imam Ashari keluar dari mazhab yang semula dia dukung dan kemudian menentangnya.Sunni berlawanan dengan sunni, seperti gereja yang satu menolak pandangan bidahnya Arius.

Jika toko-toko buku Indonesia memberikan kebebasan beredar buku-buku mengenai sepak terjang perjuangan bapa-bapa gereja purba salah satunya bapak-bapak gereja timur di Arab maka pasti semuanya akan terang.

Balas
staff
10 Maret 2016 12:11 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Tepat sekali yang saudara sampaikan. Namun, usaha untuk membuka tabir kebenaran selalu dihalangi sehingga buku-buku demikian tidak diperkenankan beredar di Indonesia. Berharap akan ada perubahan ke depan. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
Kim Christian
8 Maret 2016 9:33 am

**
3. Untuk pertanyaan ketiga adalah Muslim yang “gila” bila mempercayai Al-Quran itu kekal, berarti ada juga yang kekal selain Dzat ilah Mekkah. Sementara yang lain juga mengatakan bahwa Al-Quran itu mukjizat terbesar Muhammad, terlepas dari itu semua entah kekal dan mukjizat Muhammad, toh nyatanya Utsman Bin Affan bisa juga membakar Al-Quran pada masa pemerintahannya sebagai Khalifah Islam yang ketiga.

Untuk jawaban yang ketiga saya sudah pasti akan menjawab orang tersebut telah melakukan dosa syirik karena tidak lagi mengakui Dzat ilah Mekkah sebagai Tauhid yang kekal melainkan mengakui juga bahwa Al-Quran buku yang telah ada campur tangan manusia berupa penambahan huruf vokal ke dalam huruf Arab gundul, diterjemahkan, bahkan ada kata-kata para penafsir sebagai buku yang kekal menyaingi si tauhid.

Balas
staff
10 Maret 2016 12:42 am
Balasan ke  Kim Christian

**
Saudara Kim,

Hal ini pasti membingungkan para Muslim. Al-Quran diyakini kekal adanya, tetapi di sisi lain Al-Quran diyakini sebagai mujizat. Manakah yang benar dari pandangan ini? Kami mempersilakan Muslim untuk menjawabnya. Terimakasih saudara Kim untuk komentar yang baik. Semoga ini memberikan pencerahan kepada para pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
Putri yulia
8 Maret 2016 10:14 am

~
Untuk anda, yang mengatakan Al-Quran itu tidak kekal, karena bisa dibakar oleh Utsman bin affan, sepertinya anda belum mengerti apa itu Al-Quran. Coba anda pelajari dulu apa itu Al-Quran dan mushaf. Kami Islam, tidak pernah menganggap Al-Quran adalah bagian dari Allah, melainkan hanya firman Allah. Oleh sebab itu telah kafirlah orang yang menyembah Al-Quran dari pada Allah.

Balas
staff
10 Maret 2016 9:37 am
Balasan ke  Putri yulia

~
Saudara Putri Yulia,

Mengoreksi sebuah pandangan, tetapi tidak menjelaskan pandangan saudara berdasarkan fakta-fakta yang ada tidak memiliki manfaat bagi pengunjung situs ini. Menurut kami, seharusnya saudara menjelaskan sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Quran dan hadits. Dari pernyataan saudara di atas, sangat jelas bahwa saudara meyakini Al-Quran kekal. Bila Al-Quran kekal, maka ada dua ilah yang kekal, yakni alloh dan Al-Quran. Sebab hanya Allah yang bersifat kekal.

Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran kekal? Bukankah Al-Quran mujizat nabi saudara? Bila mujizat, maka Al-Quran tidak kekal. Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
BOAS
8 Maret 2016 10:50 am

~
Kristen sangat paham kalau sebuah kitab suci akan rusak maupun hangus terbakar, tetapi hakikat-Nya yang adalah Firman Allah tidak akan pernah rusak sedikitpun. Demi kianlah halnya dengan Isa Al-Masih dalam kemanusiaan persis seperti kita ini, tetapi sekalipun tubuh kemanusiaan Isa mati namun hakikat-Nya yang adalah Firman Allah tidak berkematian.

Tetapi yang sangat luar biasa adalah jasad Isa tidak pernah hancur menjadi tanah sekalipun mengalami kematian, namun Al-Quran baik kertas dan goresan tinta di dalamnya akan hancur menjadi tanah jika terbakar.

Balas
staff
10 Maret 2016 9:40 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Tepat sekali bahwa hakikat Isa Al-Masih adalah kekal. Ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Uniknya, Al-Quran mengakui hakikat Isa Al-Masih ini bahwa Ia adalah Kalimat Allah dan Roh Allah (Qs 4:171). Berharap pengunjung situs ini memahami kebenaran yang diungkapkan. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
ismail43a
8 Maret 2016 10:57 am

~
Hai Rizal,
Anda berbicara tentang Isa Al-Quran, jangan dikaitkan dengan Yesus Alkitab, sebab mereka berbeda. Dua orang yang berbeda. Selanjutnya anda mengambil Matius 19:17 untuk menunjukan Yesus (bukan Isa) bukan Allah. “Jawab Yesus, ‘Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik…’” Bagi orang Kristen pernyataan Yesus ini tidak ada kaitannya dengan “Yesus menolak disembah”. Baca Yohanes 20:28, Tomas menyembah Yesus dengan berkata Tuhanku dan Allahku.

Salib Bening,
Monoteisme murni dimulai dari Musa yang menceritakan tentang Adam, Nuh, Ibrahi m, Ishak, Yakub, Yusuf. Musa, Harun, Hur, dll. Bukan Al-Quran! Sudah dipatenkan, kalau Al-Quran kemudian menulis tentang monoteisme harus ingat sudah ada 2100 tahun sebelum Muhammad ide ini. Al-Quran tidak boleh klaim penemu ide monoteisme. Hany a penciplak.

Balas
staff
10 Maret 2016 9:42 am
Balasan ke  ismail43a

~
Saudara Ismail,

Injil menjelaskan secara detil dan rinci tentang Isa Al-Masih. Kami setuju dengan saudara bahwa ada firman Isa Al-Masih yang terdapat dalam Injil, Rasul Besar Matius bukan berarti Isa Al-Masih menolak disebut Tuhan. Uniknya, Al-Quran menjelaskan hakikat Isa Al-Masih yang adalah Kalimat dan Roh Allah (Qs 4:171). Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • Apakah Al-Quran Mendukung Kitab Sebelumnya Sebagai Firman…
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?
  • Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
  • Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz