Dr. Fierra dan Mario menjadi viral di media karena mengalami persekusi. Keduanya melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan aksi persekusi.
Memang erat kaitannya antara agama Kristen dan Islam, banyak aksi persekusi yang mengatanamakan agama. Ketika menderita persekusi, bagaimanakah umat Islam dan Kristen bereaksi menurut ajaran agamanya?
Bagaimana Islam Merespon Aksi Persekusi?
“Persekusi adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Bagaimanakah kaitan agama Islam dan persekusi? Al-Quran mengajarkan, “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa . . .” (Qs 42: 40). Juga,“Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu” (Qs 2 : 194).
Ustad Badrul Tamam menjelaskan, “Tindakan kejahatan dibalas dengan kejahatan serupa. . . Karenanya Islam mensyariatkan qishash. Yaitu membunuh dibalas bunuh, melukai dibalas melukai yang serupa, dan selainnya.”
Orang Islam dan Kristen ingin hidup damai, rukun dan tidak membalas dendam. Ketika sadar telah melakukan kejahatan kepada seseorang, kita pasti ingin dimaafkan. Sebaliknya, kita tidak ingin orang itu membalas kita.
Maka, sikap terbaik ialah tidak membalas aksi persekusi dengan persekusi, bukan? Sampaikan tanggapan Anda melalui email ini.
Persekusi Menurut Ajaran Isa Al-Masih
Isa Al-Masih mengajarkan hukum emas (Golden rule) untuk menghentikan persekusi. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 6:12). Caranya ialah “. . . Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27).
Menurut Anda, apakah ajaran Isa Al-Masih di atas pasti melenyapkan aksi persekusi dan menciptakan kedamaian? Jawablah via email ini.
Kasih Mengalahkan Aksi Persekusi
Jim Elliot dan empat misionaris lainnya dibunuh oleh suku Indian Waodani /Auca di Ekuador. Namun Elisabeth Elliot, istri Jim Elliot, tidak dendam kepada mereka. Sebaliknya ia mengasihi dan tinggal bersama suku Waodani selama bertahun-tahun lamanya.
Sejak tahun 2000-2016 belasan gereja di Indonesia dibom oleh teroris. Kita masih ingat pengeboman gereja Koptik di Mesir (2017) yang menewaskan 31 orang. Namun para pengikut Isa Al-Masih tidak membalas kejahatan itu, melainkan mengasihi para pelakunya.
Isa Al-Masih Menderita Persekusi Bagi Keselamatan Kita
Aksi persekusi, Isa Al-Masih banyak mengalaminya, seperti penghinaan, permusuhan, penyiksaan, hingga penyaliban. Namun, Ia tidak membenci dan membalas para pelakunya. Sebaliknya, Ia memohonkan ampunan bagi mereka yang menyiksa-Nya.
Isa rela menderita penyaliban untuk menanggung hukuman dosa manusia. Kematian-Nya itu menggantikan kematian manusia akibat dosa-dosa mereka. Tujuannya, “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Jadi Isa Al-Masih juga menderita untuk Anda. Anda pasti beroleh pengampunan dosa dan jaminan hidup kekal, jika percaya kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa umat beragama tidak boleh melakukan aksi persekusi kepada orang lain, terlebih mereka yang berbeda agama, suku dan golongan?
- Mengapa hukum emas Isa Al-Masih, dan bukan ajaran Islam di atas yang menghindarkan seseorang dari melakukan dan mengalami persekusi?
- Sesuai artikel di atas apa relasi persekusi yang dialami Isa Al-Masih dan keselamatan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
- Al-Fatihah – Buku Dan Hukum Utama
- Sikap Isa Al-Masih Terhadap Pembantaian Muslim Rohingya
- Penyaliban Isa Al-Masih Menunjukkan Kekuatan-Nya Atau Kelemahan-Nya?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Sulaiman
Taufiq mengatakan
*****
Jawab:
1. Tidak boleh main hakim sendiri itu zalim. Anda salah menafsirkan dan mengutip ayat Quran, jangan biasakan seperti begini.
2. Siapa bilang? Ajaran Islam agama perdamaian melarang main hakim sendiri nanti berdosa.
3. Kasihan Isa mau dibunuh dengan cara disalib syukurlah Allah menyelamatkannya. Sayangnya agama Islam tidak menyakini bahwa yang disalib itu Isa. Maaf, beda pandangan kita.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Taufiq,
1. Kami setuju dengan saudara bahwa tidak boleh main hakim sendiri. Tetapi nampaknya saudara-saudara Muslim melakukan persekusi. Bukankah artikel di atas telah menyebutkan nama para korban persekusi tersebut? Pertanyaannya, mengapa umat Islam melakukan persekusi?
2. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas dan perbandingan ayat Al-Quran dan ayat Alkitab? Bukankah Al-Quran mengajarkan untuk membalas kejahatan setimpal dengan kejahatan yang dilakukan? Sedangkan Alkitab mengajarkan untuk menyayangi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
3. Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia nuzul ke dunia “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Jika Isa Al-Masih telah menyatakan akan memberikan nyawa-Nya, bagaimana mungkin Ia tidak disalibkan? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin