Astri (nama samaran) mengalami luka yang sangat parah. Ia terluka karena ulah suaminya sendiri. Selama menikah kerap kali Astri mengalami kekerasan.
Puncaknya pernah satu kali mereka bertengkar karena masalah ekonomi. Suami Astri mengambil pisau dapur dan melukainya. Astri terluka parah di leher, bahu, lengan dan jarinya.
Terpaksa Astri kabur dan melaporkan hal ini ke aparat Pemerintah. Akhirnya Astri mendapat perawatan di Rumah Sakit dan polisi menangkap suaminya.
Kamila sangat sedih membaca banyak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kamila adalah Muslimah yang taat. Ia sangat bingung mengapa banyak masalah KDRT di Indonesia.
Masalah KDRT di Indonesia dan Berbagai Negara Lainnya
Kamila mengumpulkan banyak informasi untuk lebih memahami masalah ini. Ia ingin mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
UU no. 23 tahun 2004, mendefinisikan masalah KDRT. Pengertiannya adalah berbagai tindakan kekerasan yang berakibat timbulnya penderitaan. Bisa secara fisik, seksual dan psikologis. Ruang lingkupnya terjadi dalam keluarga.
Korban KDRT sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Masalah ini terjadi di berbagai negara di dunia.
Banyak data yang sangat mengejutkan Kamila. Contohnya:
- 70% wanita di India mengalami KDRT.
- 80% wanita di pedesaan Mesir mengalami pemukulan. Terutama jika mereka menolak berhubungan intim dengan suami.
- 90% wanita Pakistan menjadi sasaran KDRT.
- Di Irak, para suami memiliki hak menghukum istri. Hal ini sesuai hukum di sana.
Banyak juga masalah KDRT di Indonesia. Masalah ini meningkat tajam pada saat pandemi.
Hanum (nama samaran) mengalami KDRT semenjak pandemi. Suaminya dipecat dari pekerjaan dan menjadi ojek online. Suami Hanum melampiaskan frustrasi kepadanya. Ia sering marah dan memukul Hanum. Karena tidak tahan akhirnya Hanum membawa anak balitanya kabur dari rumah.
Kamila sangat prihatin dengan semua informasi ini. Ia terkejut banyak masalah KDRT di Indonesia. Banyak Muslimah menjadi korbannya.
Penyebab Banyaknya Masalah KDRT di Masyarakat
Kamila ingin mengetahui lebih jauh. Ia menerima penjelasan Komnas perempuan maupun berbagai yayasan kemanusiaan. Beberapa alasan dasar KDRT adalah:
1. Salah penerapan budaya Patriaki.
Secara budaya banyak nilai masyarakat terbentuk dari pola pikir Patriarki. Yaitu menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama.
Secara fisik pria lebih kuat dari wanita. Pria juga menjadi pencari nafkah utama. Secara budaya realitas ini memaksa perempuan bergantung pada pria.
Keadaan ini telah mengakar dalam masyarakat. Anak-anak melihat KDRT terjadi pada orang tua sehingga merasa “wajar.” Pola pikir ini terbawa saat nanti mereka berkeluarga juga.
Tekanan lingkungan juga sangat tinggi. Masyarakat permisif terhadap prilaku KDRT. Bahkan mendorong korban KDRT tetap tunduk pada suami.
Dalam budaya matrilineal (perempuan memegang kekuasaan) KDRT terjadi juga. Bisa saja sang Istri yang melakukannya. Namun tetap banyak wanita menjadi korban. Karena budaya matrilineal hanya mengatur hak waris. Namun hubungan dalam keluarga memiliki dinamika berbeda.
2. Kesalahpahaman dalil agama.
Secara agama banyak orang melihat ayat dengan tidak seimbang. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum Wanita. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka” (Qs 4:34).
Juga hadits yang menyatakan istri tidak boleh menyusahkan suami. “Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup)” (Al Bazzar dan Al Hakim, As Silsilah as-shahiihah 289).
Banyak masalah KDRT di Indonesia memakai berbagai alasan ini. Padahal banyak ahli agama menyatakan hal ini hanya pilihan terakhir suami untuk mendisiplinkan istri.
Masalah lainnya adalah keluarga poligami rentan KDRT. Hal ini karena suami lebih mengasihi istri yang satu dari lainnya. Maupun para istri bisa saling menganiaya karena cemburu.
3. Masalah kemiskinan dan kurang pendidikan.
KDRT bisa terjadi di semua golongan masyarakat. Namun, banyak terjadi di kalangan masyarakat kurang mampu.
Alasannya karena tingkat pendidikan yang sangat rendah. Masyarakat lebih menganut pola pikir patriaki dan kurang bertindak dengan logika.
Keterbatasan hidup dan tekanan ekonomi menambah stress. Sering kali para suami melampiaskan frustrasi kepada keluarga, terutama kepada istri.
Kamila melihat perlu kerjasama menanggulangi masalah KDRT di Indonesia. Akhirnya ia terlibat yayasan kemanusiaan.
Pada saat itu Kamila banyak berkenalan dengan teman-teman baru. Banyak yang adalah pengikut Isa. Kamila sangat terkesan karena mereka sangat meninggikan derajat wanita.
Ajaran Isa Al-Masih Meninggikan Wanita
Kamila mendengar dari teman-temannya mengenai isi Kitab Allah. Ada banyak yang mengesankan hatinya.
Pernah orang banyak menghadapkan wanita yang berzinah kepada Isa. Mereka bertanya hukuman yang tepat untuknya. Namun, respon Isa sangat mengejutkan. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7). Dengan pernyataan ini, Isa menyelamatkan wanita itu.
Kamila melihat ada banyak ayat yang meninggikan wanita dalam ajaran Isa. Teman Kamila menjelaskan bahwa wanita adalah ciptaan Allah yang mulia. Ia setara dengan pria. Allah sangat mengasihi kaum wanita.
Ajaran Isa Al-Masih untuk Para Suami
Isa memberikan banyak nasihat luar biasa untuk para suami. “Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya” (Injil, Surat Kolose 3:19,21).
Ajaran Kitab Allah menyatakan suami perlu mengerti Istri. Suami perlu memperlakukan istri dengan hormat. Allah akan memberikan rahmat-Nya bagi keluarga yang saling mengasihi (Injil, Surat 1 Petrus 3:7).
Semua ini merupakan penjabaran dari ajaran Isa tentang kasih. Inilah salah satu hukum terutama. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Jadi, suami yang baik mengasihi istri seperti dirinya sendiri. Malahan, dari bertindak keras terhadap isteri, suami mesti mengikuti teladan Isa dan mengorbankan diri untuk isterinya (Injil, Surat Efesus 5:25-26).
Karena itu pengikut Isa yang baik pasti tidak melakukan KDRT. Para pengikut Isa yang baik pasti akan membantu banyak korban KDRT.
Ajaran Isa Menyatakan Kasih Allah bagi Manusia
Kamila melihat ajaran Isa Al-Masih menyatakan kasih Allah bagi kehidupan keluarga. Isa membawa kebenaran yang menjadi panduan hidup manusia.
Teman Kamila meneguhkan bahwa Isa memang menyatakan kasih Allah. Isa tersalib untuk keselamatan manusia. Ia menyelamatkan baik pria maupun wanita.
Inilah firman Allah bagi semua orang, termasuk para wanita. “Engkau berharga di mata-Ku, Aku menghargai dan mengasihi engkau” (Taurat, Yesaya 43:4 BIS).
Saat kita mengimani Isa maka akan menerima kasih Allah. Suami dan istri bisa hidup dalam rahmat Ilahi dan damai satu sama yang lain. Juga mendapatkan keselamatan Allah yang kekal!
Mari mengimani Isa sekarang!
Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:
- Menemukan rahasia untuk rumah tangga yang berdamai dalam membaca Kitab Allah dengan mengundah Taurat, Zabur dan Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih dalam kursus tanpa bayar, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda mengapa banyak masalah KDRT di Indonesia?
- Bagaimana cara menanggulangi masalah KDRT yang mengakar dalam masyarakat?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai ajaran kasih Isa yang sangat meninggikan kaum wanita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bolehkah Suami Memukul Istri dalam Agama Islam?
- Kewajiban Istri Menurut Syariah Dalam Hal Hubungan Dengan Suami
- Keistimewaan Maryam, Mengapa Ia Begitu Penting?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].