Kematian merupakan akhir kehidupan setiap makhluk. Artinya, tidak ada yang kekal di dunia. Cepat atau lambat, semua pasti mengalaminya. Demikian juga dengan Muhammad dan Isa Al-Masih. Sebagai nabi terbesar dalam ajaran Islam dan Kristen, apakah hikmah wafat Muhammad dan Isa Al-Masih bagi umatnya? Adakah perbedaan misi dan pengharapan dalam kematian keduanya? Memahami hikmah wafat mereka, membuat Anda mengerti kuasanya masing-masing!
Adakah Nubuat Bagi Kematian Muhammad dan Isa Al-Masih?
Baik dalam Al-Quran maupun hadist, kita tidak pernah menemukan ada nubuat/ramalan serta penjelasan tentang hikmah wafat Muhammad. Kematiannya yang mendadak, meninggalkan duka mendalam bagi pengikutnya.
Berbeda dengan Isa Al-Masih. Tujuh ratus tahun sebelumnya, nabi Allah telah menubuatkan bagaimana Isa menghadapi kematian-Nya. “ . . . dalam matinya ia [Isa Al-Masih] ada di antara penjahat-penjahat, . . .” (Taurat, Kitab Nabi Yesaya 53:9). Tahun 33 Masehi, nubuat tersebut digenapi. “. . . prajurit-prajurit itu [Romawi] menyalibkan Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil Rasul Besar Yohanes 19 :23).
Hikmah Wafat Muhammad dan Isa Fakta Bahwa Keduanya Manusia?
Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa kematian Muhammad karena mengikuti siklus hidup manusia umumnya. Yaitu: Lahir, bertumbuh, hingga akhirnya meninggal dunia. Apakah ada hikmah lain dibalik wafat nabi Muhammad yang umat Islam ketahui? Silakan sampaikan kepada kami.
Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Bukankah Ia juga mengalami kematian dan hal itu menandakan bahwa Ia manusia? Benar! Tapi Kitab Suci Allah memberi kesaksian “ . . . Ia [Isa Al-Masih], yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, . . .” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
Jadi yang disalibkan dan mati adalah tubuh kemanusiaan Isa Al-Masih. Bukan ke-Ilahian-Nya, sebab Tuhan tidak dapat mati.
Makna Kematian Isa Al-Masih
Setelah tiga hari berada dalam kubur-Nya, Isa bangkit dan hidup lagi. Ini fakta bahwa sebenarnya tujuan kematian Isa Al-Masih ialah menanggung hukuman dosa dan mengampuni dosa manusia. “Sebab inilah darah-Ku, . . . . ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
Misi kematian dan kebangkitan-Nya untuk menjamin sorga bagi para pengikut-Nya. Isa berkata, “Di rumah Bapa-Ku [di sorga] banyak tempat tinggal . . . Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu . . . Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
Siapa Dapat Memberi Jaminan Hidup Kekal?
Dalam Qs 46:9 nabi umat Islam mengaku ” . . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu . . .”. Bahkan menjelang kematiannya dia berdoa, “Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi . . .” (Hadis Shahih Bukhari 1573).
Kita menemukan hal berbeda dalam diri Isa Al-Masih. Ia tidak pernah meminta ampun. Qs 19:19 berkata Ia suci adanya. Sejak dalam kandungan hingga wafat. Sebab itu Isa tidak minta syafaat untuk diri-Nya. Lagi Isa berkuasa memberi syafaat bagi orang lain, yaitu orang berdosa. Isa berjanji, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka [para pengikut-Nya] dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28) Sungguh indah bukan jika ada yang menjamin hidup kekal Anda!?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, hikmah wafat Muhammad atau Isa Al-Masih yang memberikan penghiburan? Mengapa demikian?
- Mengapa kematian Isa Al-Masih penting bagi keselamatan manusia?
- Setujukah saudara, bahwa selayaknya kita harus mempercayakan sepenuhnya hidup kita kepada Pribadi yang berkuasa menjamin sorga dan hidup kekal? Berikan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat SMS ke: 0812-8100-0718.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Kematian Isa Al-Masih Menurut Pakar Muslim
- Benarkah Umat Islam Dan Kristen Membutuhkan Wafatnya Isa Al-Masih?
- Mengapa Isa Al-Masih Harus Wafat?
- Kisah Seorang Muslim Yang Percaya Jalan Isa
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Semoga semua yang berkomentar tidak out of topic (OOT) dan tidak asal mengambil kesimpulan.
Salam.
~
Saudara Marturia,
Komentar saudara singkat dan jelas. Bagus sekali. Kami berharap komentar yang diberikan sesuai topik di atas. Sangat menarik untuk mendalami kematian kedua Pribadi di atas, yakni Isa Al-Masih dan Muhammad. Terimakasih saudara Marturia.
~
Solihin
*****
1. Menurut saya, hikmah kematian Isa Al-Masih yang memberikan penghiburan. Sebab melalui kematian-Nya memberikan harapan baru bagi orang-orang yang percaya pada-Nya untuk diperdamaikan dengan Allah.
2. Kematian Isa Al-Masih penting bagi keselamatan manusia sebab kematian-Nyalah yang mengalahkan sengat maut. Sengat maut yang membinasakan manusia. Kematian-Nya memberikan kemenangan bagi manusia dan harapan untuk beroleh keselamatan.
3. Sangat setuju, bahwa selayaknya kita harus mempercayakan sepenuhnya hidup kita kepada Pribadi yang berkuasa menjamin sorga dan hidup kekal. Sebab bila ada yang pasti sanggup menjamin sorga dan hidup yang kekal mengapa harus percaya kepada yang lain yang masih mengatakan “semoga selamat”, dsb.
*****
Saudara Andreas,
Sebuah pendapat dan keputusan yang tepat. Tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain memercayakan hidup kepada pribadi yang dapat menjamin kepada kehidupan kekal. Satu-satunya Pribadi yang dapat menjamin hidup kekal adalan Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Andreas.
~
Solihin
~
Saya awali dengan menunjukkan bukti IDI memalsukan hadits nabi Muhammad. “Bahkan menjelang kematiannya dia berdoa, ‘Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi’ (Hadis Shahih Bukhari 1573).”
Terjemahan kalimat Arrafiqul a’laa adalah Teman. Teman yang dimuliakan (bentuk jamak) bukan bentuk tunggal seperti yang dipalsu oleh IDI. Teman-teman yang dimuliakan ada tertulis di Al-Quran. An-Nisa ayat 69: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: ‘Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya’.”
~
Saudara Xucinxgaronx,
Alangkah lebih baik bila saudara memerhatikan dengan saksama pernyataan dalam hadits tersebut. Di bagian itu disebutkan Teman Yang Maha Tinggi. Adakah Yang Maha Tinggi banyak? Lagi pula, saudara perlu mempertanyakan mengapa nabi saudara menyebut Teman kepada Yang Maha Tinggi? Bila ada yang lain yang disebut Maha Tinggi, maka nabi saudara sedang mempersekutukan Allah, bukan? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
Lebih dari itu, sesungguhnya kematian Isa Al-Masih jauh lebih bermakna dan memberikan penghiburan kepada umat manusia dibandingkan dengan kematian nabi saudara. Kematian Isa Al-Masih memberikan jaminan kepastian masuk sorga sebab Isa Al-Masih bangkit. Tetapi kematian nabi saudara menimbulkan kebimbangan bagi siapa saja yang membaca ayat Al-Quran dan hadits di atas. Mohon saudara merenungkannya.
~
Solihin
~
To: Staff IDI dan Kristen,
Pertanyaan saya adalah kalau nabi Isa mati demi dosa manusia, lalu nabi Isa ada dimana sekarang? Di surga atau neraka? Kalau jawabannya di surga berarti nabi Isa tidak menebus dosa manusia, sebab dalam Injil dikatakan roh yang berdosa akan mati dan akan mendapatkan siksa di neraka. Kalau nabi Isa datang untuk menebus dosa manusia ini berarti seharusnya nabi Isa sekarang posisinya di neraka sebagai pengganti hukuman atas dosa manusia. Betul, tidak? Tapi kenyataannya nabi Isa berada di surga bersama allah. Ini membuktikan nabi Isa tidak menebus dosa manusia. Bagaimana pendapat anda?
~
Saudara Rizal,
Kami bertanya kepada saudara. Pernahkah saudara membaca Injil secara menyeluruh? Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Namun, kematian tidak dapat menguasai Isa Al-Masih. Isa Al-Masih bangkit dari kematian sesuai yang disampaikan Injil (Injil, Rasul Besar Matius 16:21). Dengan demikian, Isa Al-Masih berada di sorga.
Kami berharap saudara membaca Injil secara menyeluruh agar saudara memiliki pemahaman yang lengkap. Mohon saudara merenungkan ini.
~
Solihin
~
To: Bang Xucinxgaronx,
Jadi yang benar bunyi hadits itu menurut anda bagaimana? Anda menampilkan Qs 4:69, ini sangat berbahaya. Taat kepada alloh dan rasul. Taat rasul sama dengan taat alloh. Artinya perkataan rasul sama dengan perkataan alloh, lalu alloh sama dengan rasul.
Muhammad sendiri tidak taat alloh. Alloh mengijinkan empat orang istri, Muhammad malah beristri sebelas. Ini membuat bingung umat, mana yang mau dikutip. Jadi, Qs 4:69, malah jadi rancu.
~
Saudara Ismail,
Konsekuensi logis dari ayat yang dikutip adalah menjadikan alloh dan Muhammad satu dan sama. Namun, lebh dari itu, kematian Isa Al-Masih memberikan dampak besar kepada para pengikut-Nya sehingga setiap orang perlu memikirkan keselamatannya. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
To: Staff IDI dan Kristen,
Pertanyaan ke-2, kalau nabi Isa mati dan bangkit kenapa dalam kebangkitan nabi Isa berwujud dalam fisik yang nyata bukan berwujud roh? Sebab sejauh sepengetahuan saya mengenai Injil orang yang sudah mati jasad kembali ke tanah dan roh kembali ke allah.
Dalam Injil dan Al-Quran kita tidak mengenal reinkarnasi, bahkan lebih jauh lagi menurut Injil dikatakan dalam ajaran Paulus 1 Korintus 15:42-44 dan ajaran nabi Isa Lukas 20:35-36 mengatakan roh kembali ke allah dan jasad kembali ke tanah, tapi kenyataannya nabi Isa masih tampil dalam fisik yang nyata. Ini bukti bahwa nabi Isa tidak mati dan tidak menebus dosa manusia. Bagaimana pendapat anda?
~
Saudara Rizal,
Pertanyaan yang bagus sekali. Kami berharap saudara memikirkan pertanyaan saudara sendiri. Dan kami berharap juga pertanyaan ini akan membawa saudara pada kebenaran sejati. Berikut tanggapan kami.
Kami akan mengambil dua pribadi, yakni Isa Al-Masih dan nabi saudara untuk menjelaskan ini. Tubuh manusia memang akan kembali ke tanah dan roh kembali ke Allah. Ini yang terjadi pada nabi saudara. Ia meninggal dan tubuhnya telah hancur. Sehingga tidak mengherankan bila ia berkata, “…aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu…” (Qs 46:9). Dengan demikian, tidak ada keselamatan pada diri nabi saudara.
Sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengalami kematian (patut diperhatikan juga bagaimana proses penyiksaan yang mengerikan itu terjadi) sehingga tidak ada alasan menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati. Namun, Ia adalah Allah yang menjadi manusia sehingga berkuasa mengambil nyawa-Nya kembali (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:17-18). Karena itu, apa yang telah dinubuatkan Isa Al-Masih bahwa Ia akan bangkit sungguh terjadi (Injil, Rasul Besar Matius 16:21). Dengan demikian, Isa Al-Masih mati, tetapi Ia bangkit sehingga Isa Al-Masih menyelamatkan manusia dari dosa. Kami berharap ini menjawab pertanyaan saudara.
~
Solihin
~
Menurut Islam, Isa itu sudah wafat atau masih hidup? Ini pertanyaan penting, sebab kalau masih hidup maka Muslim yang katanya pengikut Isa Al-Masih, mesti mendaftarkan Isa dalam buku rekor dunia, sebagai manusia yang umurnya paling panjang. Kalau sudah wafat, kapan wafatnya, katanya alloh swt menyelamatkan Isa dari usaha pembunuhan. Monggo bang Xucinxgaronx dan Rizal, mari kita belajar agama bersama.
~
Saudara Ismail,
Umat Islam bingung dengan pernyataan Al-Quran. Karena apapun yang disampaikan Al-Quran menjadi dilematis bagi Muslim karena saling bertentangan satu dengan yang lain. Kami berharap pengunjung situs ini berani berpikir kritis terhadap Al-Quran. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
To: Staff IDI dan Kristen,
Anda mengatakan dalam diri Isa Al-Masih. Ia tidak pernah meminta ampun. Ketahuan sekarang kalau anda tidak pernah membaca Injil, anda bisa lihat nabi Isa pun berdoa memohon ampun kepada Allah atas dosanya. Anda bisa lihat dalam Matius 6:12.
To: Ismail,
Mari…mari… Bagi kami umat Islam nabi Isa belum mati sampai hari ini, tapi pada kedatangannya yang kedua menjelang hari kiamat nabi Isa akan turun lagi ke bumi untuk bersaksi di depan pengikutnya yang menganggap nabi Isa adalah Tuhan. Beliau akan bersaksi bahwa Beliau bukan Tuhan. Dan sesudah nabi Isa bersaksi bahwa nabi Isa bukan Tuhan maka Beliau akan mati seperti manusia mati pada umumnya. Begitu bang Ismail.
~
Saudara Rizal,
Alangkah lebih baik bila saudara membaca teks tersebut secara menyeluruh sehingga saudara tidak keliru menyimpulkan. Isa Al-Masih tidak meminta ampun, tetapi Isa Al-Masih mengajarkan bagaimana berdoa (silakan baca Injil, Rasul Besar Matius 6:5-12). Kami memiliki pertanyaan untuk saudara. Tertulis dimanakah bahwa Isa Al-Masih akan mati setelah hari kiamat? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Saudara-saudara Muslim,
Kita sudah menjelaskan mana yang benar dan mana yang keliru. Biarkan mereka umat non Muslim akan berpikir sendiri.
~
Saudara Muhammad,
Adakah saudara dan umat Islam lainnya memberikan penjelasan tentang kematian nabi saudara dan kematian Isa Al-Masih? Bukankah nabi saudara meninggal dengan meninggalkan kebingungan pada para pengikutnya tentang jaminan masuk sorga? Bukankah nabi saudara sendiri tidak tahu tentang keselamatannya?
Hal ini sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ia bukan saja mati, tetapi Ia juga bangkit. Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih berkuasa atas kematian. Pertanyaannya adalah hikmah kematian Muhammad atau Isa Al-Masih yang memberikan penghiburan? Mengapa demikian?
~
Solihin
****
Jawab:
1. Isa Al-Masih, karena kematian dan kebangkitannya membawa keselamatan bagi manusia. Kalau Muhammad, mati seterusnya tidak bangkit lagi.
2. Karena maut telah dikalahkan, konsekuensi dari dosa adalah kematian kekal. Tetapi Isa telah menggantikan kita mati, supaya kita beroleh kehidupan kekal. Muhamad belum masuk surga terbukti badannya belum bangkit, sebab kalau sudah di surga pasti badannya sudah bangkit agar bisa kawin dengan bidadari surga.
****
Saudara Ismail,
Kematian Isa Al-Masih memberikan dampak yang besar bagi manusia bukan saja di dunia ini, tetapi di akhirat. Isa Al-Masih mati dan bangkit menandakan bahwa Isa Al-Masih berkuasa atas kematian. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
Kαng IDI Sαys: “Adαkαh nubuαt bαgi kemαtiαn Muhαmmαdʔ”
Adα kαng, nubuαtnyα: Ǫs 69:44-47, “Seαndαinγα diα mengαdαkαn seƅαɡiαn perkαtααn αtαs Kαmi, niscαγα…Kαmi potong urαt tαli ȷαntυnɡnγα…tidαk αdα…γαnɡ dαραt menɡhαlαnɡi, dαri pemotongαn urαt nαdi itυ.” Akibαtnyα nubuαt kepotongnyα urαt nαdipun mαkhbul: Dαri λisγαh rα, Ϻυhαmmαd menɡelυh: “Akυ merαsα urαt nαdiku dipotong ᴏleh rαcun γαnɡ kυsαntαp di khαγƅαr” (HR.Bυkhαri,4428).
Kαng IDI Sαys: “Siαpα dαpαt memberi jαminαn hidup kekαlʔ”
Yα, Isα kαng. Dαlilnyα: Dαrί λnαs bin Mαlik rα, sαɯ ɓerѕαɓdα: “λku dαtαng ke pintu syurgα pαdα hαri Kiαmαt memintα supαyα pintu syurgα dibukα. Penjαgα syurgα bertαnyα: ‘Engkαu siαpαʔ’ Kujαwαb: ‘Ϻuhαmmαd’” (HR.Muslim, 292). Musibαh…ternyαtα di αkhirαt: Muhαmmαd tidak dikenαl, Muhαmmαd berαdα di luαr pintu syurgα, Muhαmmαd tidak pegαng kunci pintu syurgα. Yᴏhαnes 10:9, “λkυlαh Pintu; ƅαrαnɡsiαρα mαsuk melαlui λkυ, iα αkαn selαmαt.”
~
Saudara Biangkala,
Kematian Muhammad membawa kesedihan bagi para pengikutnya. Bukan saja karena Muhammad meninggalkan para pengikutnya, tetapi Muhammad tidak memberikan kepastian masuk sorga. Hal ini sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga sebagaimana ayat Injil yang saudara kutip. Terimakasih saudara Biangkala.
~
Solihin
~
To: Rizal,
Matius 6:12? Inilah lucunya umat Muslim, mengutip hanya sebagian untuk keuntungannya sendiri. Matius 6 bacalah secara utuh. Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami.
~
Saudara Budiman,
Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa konteks ayat itu adalah ajaran Isa Al-Masih tentang berdoa. Bukan berarti Isa Al-Masih memohon ampun. Terimakasih saudara Budiman untuk tanggapannya.
~
Solihin
~
Salam,
Muhammad butuh pengikut untuk mendoakan dia setiap shalat, doa, dzikir dll untuk menyelamatkan dia dari siksa api neraka. Umat Muslim sangatlah dibutuhkan oleh Muhammad, dan umat Muslim menyelamatkan dirinya masing-masing. Sungguh ironis dan kejamnya dia.
Yesus menawarkan pengikut-Nya untuk mengisi kerajaan Sorga, dan memberikan “panjar” berupa Roh Kudus untuk membimbing umat-Nya terhindar dari dosa-dosa. Sungguh mulia dan kasih karunia-Nya tiada tandingan. Puji Tuhan, Allah mengasihi umat-Nya lewat penyaliban Yesus Kristus untuk kebersihan rohani kita, maka kita patut menghargai kehendak Allah dengan bertobat dan menghindari dosa dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Amin.
~
Saudara Universe,
Isa Al-Masih telah merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini yang tidak dapat dilakukan siapapun, termasuk Muhammad. Karena itu, kematian Isa Al-Masih memberikan pengaruh dan dampak bagi umat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Terimakasih saudara Universe untuk komentar saudara.
~
Solihin
~
Setiap kematian tetap memberi arti, makna dan sebagainya, terlebih yang dimaksud adalah kematian sang gusti Isa juga gusti baginda Muhammad. Tak ada penghiburan dalam kematian, karena hiburan itu tempatnya di akal. Adalah kesadaran yang akan tumbuh dengan sendirinya ketika kita-kita mendengar berita kematian. Kematian Isa Al-Masih penting bagi umat? Saya sejatinya mengakui beliau adalah hamba dan saya sejati tak pernah mengakui wafatnya beliau. Hidup adalah syariat, kematian di ibaratkan portal dan akhirat adalah buah dari segalanya.
~
Saudara Harri,
Memang benar bahwa kematian tetap memberi arti dan makna. Tetapi apakah arti itu memiliki makna positif atau negatif? Kematian Isa Al-Masih memiliki positif dan pengaruh bagi manusia. Sebab melalui kematian Isa Al-Masih manusia diselamatkan. Itulah sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “Sebab inilah darah-Ku, …ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
Sungguh berbeda dengan nabi saudara. Nabi saudara tidak tahu akan keselamatannya. Itulah sebabnya ia berkata, “…aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu…” (Qs 46:9). Bukankah ini dua kematian yang berbeda dan memiliki arti yang berbeda pula? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
Staf IDI menulis: “Kami bertanya kepada saudara. Pernahkah saudara membaca Injil secara menyeluruh? Isa Al-Masih telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Namun, kematian tidak dapat menguasai Isa Al-Masih. Isa Al-Masih bangkit dari kematian sesuai yang disampaikan Injil (Injil, Rasul Besar Matius 16:21). Dengan demikian, Isa Al-Masih berada di sorga.”
Justru jawaban anda yang tidak nyambung. Anda baca kelanjutan dari Mat. 16:21-27 dimana Isa mengatakan bahwa setiap orang yang sudah mati kebangkitannya dalam wujud roh bukan fisik yang nyata dan sesudah itu dihakimi sesuai dengan perbuatannya. Ini berarti nabi Isa tidak pernah menebus dosa manusia.
Ismail,
Begini bang Ismail, menurut Injil dan Al-Quran manusia itu memiliki tiga fase, yaitu kelahiran, kematian dan kebangkitan. Semua manusia pada umumnya mengalami ketiga fase tersebut, tapi pada kebangkitannya menurut Injil dan Al-Quran manusia akan tampil berwujud roh bukan fisik yang nyata. Inilah poin penting yang harus anda ingat. Anda lihat Lukas 20:35-36 dan 1 Korintus 15:42-44 dan Qs 23:12-16. Sesudah manusia bangkit dalam wujud roh maka setiap orang akan dihakimi sesuai dengan amal perbuatan selama kita hidup di dunia. Kalau perbuatan kita baik maka dibalas baik. Begitupun sebaliknya Matius 6:27 dan Qs 99:7-8. Inilah proses kehidupan manusia.
~
Saudara Rizal,
Tampaknya saudara tidak membaca dengan saksama tanggapan kami. Memang setiap manusia berdosa akan mengalami kematian fisik dan rohnya akan kembali ke Allah. Tetapi Isa Al-Masih berbeda. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Sehingga Ia berkuasa atas kematian. Karena itu, Isa Al-Masih mati di kayu salib, kemudian bangkit pada hari ketiga sesuai dengan yang difirmankan-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 16:21). Silakan saudara membaca tanggapan kami dengan teliti. Pertanyaan untuk saudara adalah mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya dan apa dampak kematian nabi saudara terhadap keselamatan saudara di akhirat?
~
Solihin
~
To: Bang Rizal,
Kalau Isa Al-Masih yang akan datang lagi, maka Muhammad bukan nabi terakhir seperti yang diklaim Muslim selama ini. Dan kalau Isa belum wafat sampai hari ini, ini menunjukkan Isa jauh di atas nabi-nabi yang pernah hidup di atas bumi, karena secara fisik usia Isa sudah 2016 tahun bahkan bisa lebih. Ini sangat janggal kalau Isa disebut hanya manusia biasa. Sebagai manusia tentunya punya tempat tinggal dan makanan di bumi. Menurut anda Isa sekarang hidup dimana?
~
Saudara Ismail,
Menjadi hal pokok untuk dipikirkan dan direnungkan adalah mengapa Muhammad tidak tahu keselamatannya? Bila ia tidak tahu keselamatannya, maka bagaimana nasib para pengikutnya kelak? Namun, kami berpendapat bahwa kematian Isa Al-Masiih memberikan pengaruh dan penghiburan kepada manusia karena manusia memperoleh jalan yang pasti dapat masuk sorga. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
Untuk Mas Rizal, Mas Ismail dan juga Staff,
Ini membicarakan sesuatu yang letaknya berjauhan dengan kita, Indonesia. Memang agama adalah suatu universal, pencakupan yang luas, dan berbagai macam bahasa dan budaya. Itu kenyataannya karena kehidupan ini berjalan ke depan. Memang dibutuhkan banyak sekali sumber dan kitab buat menentukan kebenarannya. Sudah pasti rasionya adalah satu dibanding jutaan.
Kebenaran tentang apa yang dibicarakan sejatinya tak akan pernah berhenti untuk terus membahasnya sampai-sampai kebenaran itu sendiri hilang tak tersisa. Sejatinya kebenaran tentang apapun yag di bicarakan dalam forum ini tak berarti apa-apa. Mengerti lebih baik dari pada pintar, karena orang pintar belum tentu mengerti.
~
Saudara Harri,
Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa mengerti lebih baik dari pada pintar. Ini yang berusaha dijelaskan melalui artikel di atas. Kematian Isa Al-Masih dan kematian Muhammad memiliki dampak yang berbeda. Kematian Muhammad menyisakan kebimbangan dan keraguan bagi Muhammad maupun pengikutnya. Ini yang dijelaskan dalam Al-Quran (Qs 46:9).
Sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Kematian Isa Al-Masih memberikan penghiburan karena menyelamatkan manusia dari dosa. Artinya ada jaminan pasti kepada kehidupan kekal. Bukankah hidup kekal yang dicari dan diusahakan manusia? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
To: Bang Rizal,
Definisi anda salah bahwa manusia memiliki tiga fase, lahir, mati, bangkit. Manusia Adam tidak lahir tapi jadi dari tanah. Jadi, berhentilah dengan definisi ini tidak berlaku semua. Isa Al-Masih hidup 600 tahun sebelum Muhammad. Menurut Al-Quran, Isa lahir wafat, bangkit hidup kembali. Ini sudah terjadi bang. Jadi penjelasan Muslim dengan teori tiga fase untuk menjelaskan Qs 3:55 adalah keliru ternyata manusia ada tidak lahir tapi jadi dari tanah. Semoga bang Rizal mendapat hidayah seperti saya.
Bang Muhammad,
Sudahkah anda kaji kebenaran yang anda yakini? Bisa jadi kekeliruan. Kalau anda yakin Isa belum wafat sampai hari ini, maka dimanakah Isa hidup saat ini? Muslim selalu mengatakan Isa hidup di langit. Bagaimana bisa manusia biasa, hidup melayang-layang di atas awan selama ribuan tahun? Sungguh ini pemikiran yang aneh. Kalian tidak percaya Allah jadi manusia, tetapi yakin manusia biasa hidup di langit selama ribuan tahun? Mengapa ini bisa terjadi? Ayo bang, buka hati dan pikiran anda, seperti kita membuka mental block.
~
Saudara Ismail,
Alangkah lebih baik dan bijak mempelajari terlebih dulu kematian kedua pribadi di atas. Kematian Isa Al-Masih memberikan penghiburan kepada para pengikut-Nya. Sedangkan kematian Muhammad memberikan kebimbangan dalam hati para pengikutnya. Kami berharap pengunjung situs memikirkan ini. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
To: Ismail,
Nabi Isa berada di sisi Allah sekarang. Semua nabi biasa saja, yang hebat Allahnya. Seperti kata nabi Isa Yoh 5:30, “Aku tidak dapat berbuat dari diriku apa yang kudengar kuperintahkan sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku melainkan kehendak Allah”. Kenapa anda bingung nabi Isa makannya dari mana? Bukankah nabi Isa juga pernah berkata bahwa ayahku memiliki banyak rumah besar di sana? Ayat selanjutnya silakan anda baca sendiri.
~
Saudara Rizal,
Patut disyukuri bahwa Alkitab sistematis dan kronologis. Sehingga memahami setiap ayat perlu membaca ayat sebelum dan sesudahnya. Kami tidak menemukan itu pada saudara. Saudara mengutip sebuah ayat, tetapi melepaskan ayat itu dari konteksnya. Konteks ayat itu berkenaan dengan Isa Al-Masih adalah Hakim. Bukankah Hakim mendengarkan para saksi? Dari mana hakim akan membuat keputusan? Tentu dari para saksi, bukan?
Dengan demikian, kita perhatikan bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim bagi saudara dan kami. Namun, menjadi penghiburan bagi kami adalah kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih membuktikan firman-Nya benar. Sehingga ada kepastian kepada kehidupan kekal. Oh ya, pertanyaan yang perlu saudara jawab adalah mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya dan apa dampak kematian nabi saudara terhadap keselamatan saudara di akhirat?
~
Solihin
~
To: Bang Harri,
Belajarlah kebenaran dari sumber kebenaran. Isa Al-Masih mengaku sebagai kebenaran. Dalam Islam disebut al haq, salah satu asmaul husna. Tidak ada yang mengajarkan keselamatan kekal selain Isa Al-Masih. Semoga saudara mendapatkan hidayah dari Isa Al-Masih sang kebenaran sejati.
~
Saudara Ismail,
Kami setuju dengan saudara bahwa Isa Al-Masih adalah sumber kebenaran, sehingga bila ingin mempelajari kebenaran, maka belajar kepada Isa Al-Masih. Kematian Isa Al-Masih telah menjadikan manusia yang tidak benar menjadi benar. Sehingga dilayakkan masuk sorga. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin