• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Agama

Apakah Semua Agama Sama?

Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Cara Masuk Surga > Apakah Semua Agama Sama?
29 Desember 2009 | 174 Komentar

Agama

Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah benar semua agama sama.

Bapak MZ yang Budiman,

Terima kasih banyak atas surat Bapak MZ. Kami senang mendengar pemahaman dan pendapat Bapak serta menghargai usaha Bapak untuk membuat satu kesimpulan “Semua agama sama” yang cukup memuaskan.

Sebelumnya kami minta maaf, tetapi berdasarkan ajaran yang tertulis dan ditinggalkan oleh Nabi Muhammad dalam Al-Quran juga oleh Isa Al-Masih dalam Alkitab, dengan sangat terpaksa saya meragukan kesimpulan-kesimpulan yang sudah Bapak buat. Karena kurang mendalam atau faham ajaran Budha maupun Kong Hu Cu, perhatian saya berpusat pada wahyu yang diterima Nabi Muhammad dan berita Injil yang disiarkan Isa Al-Masih.

Karena saya kurang berani menyatakan bahwa “saya memiliki pemahaman hakiki tentang agama,” maka di sini saya memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan saja. Yaitu:

1) BENARKAH, “KITA SEBAGAI UMAT MANUSIA DARI AGAMA LANGIT APAPUN, TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENILAI ATAU BAHKAN MEMPERTENTANGKAN SATU SAMA LAIN”?

Bukankah Tuhan memberikan akal sehat kepada manusia supaya dapat menilai apa yang didengar, apa yang diajarkan dan siapa yang mengajarkan? Benarkah pernyataan semua agama sama dapat diterima? Bukankah bila ada dua ajaran yang saling bertentangan, sudah tentu kedua ajaran tersebut tidaklah sama-sama benar, tetapi hanya salah satu di antaranya?

Contoh pertama:

Alkitab atau Injil menceritakan secara teliti mengenai penderitaan, penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih (lihat Injil Matius pasal 26-28, Injil Markus pasal 14-16, Injil Lukas pasal 22-24, Injil Yohanes pasal 12-21).

*Sedangkan* ‘wahyu’ Nabi yang membawa Al-Quran 600 tahun kemudian menyatakan, “Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…” (Sura 4:157).

Manakah yang benar? Bukankah ajaran Alkitab dan ajaran Al-Quran jelas bertentangan? Apakah cerita historis dalam Alkitab yang juga diakui sarjana non-theologi adalah yang benar? atau justru pernyataan Al-Quran yang benar?

Contoh kedua:

Alkitab mengajarkan bahwa Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” (kalimat Bapak) saja. Injil Yohanes pasal 1 menyatakan bahwa “Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi.” (pasal 1:1-3). Lalu diteruskan tentang Isa Al-Masih, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya” (pasal 1:14). Memang ini cerita Natal. Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” saja. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Sekali lagi pernyataan Alkitab ini bertentangan dengan ajaran Al-Quran, yang menyatakan “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman ‘Jadilah’ (seorang manusia) maka jadilah dia” (Sura 3:59). Lagi, “Al- Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu beberapa rasul.” (Sura 5:75).

Sekali lagi saya bertanya: mana yang benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma dan turun dari surga lahir sebagai bayi perawan Maryam, *atau* ajaran Al-Quran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diciptakan seperti Adam dan sesuai kata Bapa adalah “manusia pilihan” saja?

Contoh ketiga:

Isa Al-Masih mengajarkan “Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik…” (Injil Matius 5:44-45). Dan Isa Al-Masih mempraktekan sifat kasih ini sehingga dari salib Isa Al-Masih berseru “Ya Bapa, ampunilah mereka (musuh yang menyalibkanNya), sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil Lukas 23:34). 

Sebaliknya Nabi Muhammad membawa ajaran jihad yang berbeda sekali. Berikut adalah beberapa kutipan dari dua Sura saja. “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka… barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya” (Sura 8:12,13). “Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah” (8:39). “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang…” (8:65). “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi” (8:67). “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. . .” (9:5). “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaran) tangan-tanganmu. . .” (9:14). “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka. . . (terang maksudnya perangilah Orang Kristen)” (9:29). “Perangilah kaum musyrikin. . .” (9:36). “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka” (9:73). “Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya” (9:86).

Contoh sikap Nabi Muhammad terhadap orang yang dianggap nyata dalam Sura ke 111, yaitu AL LAHAB (GEJOLAK API). Kutuknya hebat, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab. . . . kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya. . . .”

Abu Lahab, yang nama sebenarnya adalah Abdul Uzza, dianggap musuh meskipun ia masih ‘keluarga’ Nabi Muhammad sendiri tetapi tidak menyambut ‘wahyu’ yang diberitakan oleh Muhammad.

2) SUNGGUHKAH “SETIAP AGAMA ADALAH JALAN RACHMAH YANG DITUNJUKKAN ALLAH UNTUK SELURUH MANUSIA”?

Jikalau saya membaca kutipan di atas tentang ‘perangilah’, ‘penggallah’, ‘pancunglah’, ‘bunuhlah’, ‘jihadlah’, ‘bersikap keraslah’, saya sukar mengerti hal ini sebagai “Rachmah yang ditunjukan Allah”.

3) SUNGGUHKAH “SAMA SEKALI TIDAK ADA PERBEDAAN YANG HAKIKI APALAGI PERTENTANGAN ANTARA AGAMA LANGIT YANG DITURUNKAN OLEH ALLAH MELALUI BERBAGAI RASULNYA”?

Bacalah kutipan di atas dan baca juga kitab Injil, yaitu Perjanjian Baru, dan lihatlah betapa besarnya jurang atau perbedaan antara agama Islam dan ajaran Isa Al-Masih serta rasul-rasulNya. Jadi, bila kita memahami dengan jelas penjelasan ini, maka pernyataan semua agama sama tidak dapat diterima.

Bapak menutup surat dengan kalimat …”pasti kita akan menjadi manusia sesuai sabda Nabi Isa Al-Masih, Nabi Muhammad serta Rasul lain”. Bagaimana mungkin menjadi manusia yang sesuai dengan ajaran Nabi Isa Al-Masih yang mengajarkan “Kasihilah Tuhan Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Lukas 10:27) (mohon cerita Orang Samaria yang murah hati berikutnya dibaca juga). Lalu kemudian juga menjadi manusia yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad yang mengajarkan dan mendorong pengikutnya untuk berperang?

Akhir kata, jalan keselamatan yang disediakan oleh Isa Al-Masih bukanlah melalui berbagai macam “ritual ibadah dan kegiatan dakwah maupun kegiatan sosial . . . . Doa Persembahan (Kristen), Shalat (Islam), Semedi (Hindu/Budha)”. Memang Isa Al-Masih membawa ajaran kasih yang indah tetapi itupun bukan maksud utama kedatanganNya dari sorga. Perkataan Isa Al-Masih berikutnya menguraikan maksud kedatanganNya:

“Karena Anak Manusia (yaitu Isa Al-Masih) juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil Markus 10:45). Firman Tuhan lain yang menerangkan hal ini tertulis dalam 2 Korintus 5:21 “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Sehingga Rasul Petrus dengan tegas berkotbah, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). Hari inipun tetap benar, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil Yohanes 3:6-17).

Kepada Bapak undangan Isa Al-Masih masih berlaku, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat (dengan banyaknya ritual ibadah, kegiatan dakwah, shalat, semedi, dll), Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil Matius 11:28). Perhatikanlah berkat ini tidak dijual, tidak menurut apa yang diusahakan tetapi semata-mata satu pemberian saja. Kelegaan yang dimaksud oleh Isa Al-Masih ialah pengampunan dari dosa serta hidup kekal di surga.

Harapan dan doa saya ialah bahwa Bapak juga akan mengalami berkat terindah ini.

Wassalam,

David Eran

Staff Isa dan Islam

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Semua Agama Sama?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Cara Masuk Surga, Keselamatan

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

174 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
sahata butarbutar
2 Maret 2011 4:22 am

*
Yth Staff Isa dan Islam,

Semua yang saudara tulis di atas adalah benar adanya dan saya tidak membatahnya. Namun ada pertanyaan yang pasti belum pernah dijawab. Apakah sebenarnya agama Isa, Kristen atau Islam? Karena kedua agama tersebut berkaitan dengan Isa.

Adakah ayat yang menjelaskan di Injil atau Al-Quran tentang agama nabi Isa? Jikalau Dia tidak beragama Islam atau Kristen, lalu apa agamanya?

Mohon kiranya dijelaskan sekian dan terima kasih!

Balas
staff
12 Maret 2011 9:57 am
Balasan ke  sahata butarbutar

~
Saudara Sahata, kami bersyukur bahwa Saudara dimampukan oleh Allah untuk mengerti kebenaran.

Agama adalah usaha manusia untuk boleh mengenal dan mencapai Allah di sorga. Agama adalah cara yang diupayakan dan dijalani oleh setiap manusia untuk hidup secara lebih baik. Dan sebagai balasannya, ia berharap nantinya akan diberi kesempatan untuk boleh masuk dalam sorga.

Isa Al-Masih tidak memiliki agama yang harus dia ikuti, agar Dia bisa menuju sorga, sebab Dia adalah jalan menuju sorga itu sendiri.

Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3-6

Isa Al-Masih berkata: “Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Isa Al-Masih adalah jalan menuju kepada Allah di sorga. Dia adalah “agama” itu sendiri.

Untuk lebih mengenal siapakah Isa Al-Masih, kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan artikel berikut: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA

Balas
Sentra
4 Mei 2011 3:29 am

*
Isa (Yesus) itu sebenarnya jalan apa tujuan sih?

Samakah Allah, firman, dan Yesus?

Balas
staff
11 Mei 2011 6:15 am
Balasan ke  Sentra

~
Saudara Sentra, Isa Al-Masih menunjukkan jalan bagi kita untuk boleh berjalan dengan penuh kepastian menuju sorga. Oleh sebab itu, maka Isa Al-Masih disebut sebagai jalan tersebut.

Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih juga sering disebut sebagai Kalimat Allah atau Firman Allah. Ini berarti bahwa Isa Al-Masih adalah penyambung lidah Allah.

Isa Al-Masih menyampaikan maksud dan rencana Allah yang sesungguhnya kepada umat manusia. Isa Al-Masih juga-lah yang menggenapi maksud dan rencana Allah tersebut di dalam dan melalui diri-Nya. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih disebut sebagai Firman (Kalimat) Allah.

Allah (Bapa) di sorga dan Isa Al-Masih tidaklah sama. Akan tetapi mereka adalah satu adanya (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

CA

Balas
mikha
9 Mei 2011 7:09 am

*
Pastilah yang benar adalah Al-Quran karena Injil banyak kesalahan seperti diakui oleh pendeta Dr.R.Soedarmo: “Alkitab mungkin sekali ada kesalahan. Dengan pandangan bahwa kitab suci hanya catatan dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam kitab suci mungkin sekali ada kesalahan.”

“Di dalam perjanjian baru pun ada kitab-kitab yang diragukan, antara lain surat Wahyu dan Yakobus yang disebut sebagai surat jerami.”

Balas
staff
11 Mei 2011 6:21 am
Balasan ke  mikha

~
“Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat Allah.” (Qs 6:34).

Apakah Saudara lebih percaya kepada perkataan manusia daripada percaya kepada kalimat Allah yang tidak mungkin bisa dipalsukan manusia tersebut?

Siapapun orang yang Saudara kutip di atas, dia tentunya berbicara mewakili dirinya sendiri. Dia sama sekali tidak mewakili umat Kristiani, karena Al-Kitab sebagai Firman Allah tidak mungkin bisa dipalsukan.

Kalau boleh kami tahu, menurut Saudara, bagaimana caranya Al-Kitab itu bisa dipalsukan, dan kira-kira kapan hal itu terjadi? Setelah zaman Muhammad atau sebelum zaman Muhammad?

Apakah Saudara boleh menjawab pertanyaan kami di atas, sebelum Saudara meneruskan tuduhan Saudara?

CA

Balas
Mikha
13 Mei 2011 3:04 pm

*
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allah-mu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apa pun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.” (Ulangan 20:16-17).

“….Tuhan,Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali.Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan Janganlah engkau mengasihani mereka.”(Ulangan 7:1-2).

Tidak mungkin Tuhan seperti kedua ayat di atas, sangat sadis.

Qs 8:12,13 terjadi dalam perang badar. Jadi kondisi umat Islam dalam keadaan terdesak akibat jumlah umat islam hanya 300 orang, sedangkan kaum kafir 1000 orang. Kemudian datanglah bala bantuan Allah setelah nabi berdoa. Saya sarankan anda harus belajar Asbabun Nuzul.

Balas
staff
7 Juni 2011 9:40 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha, kami hendak menginformasikan bahwa Al-Kitab adalah Firman Allah yang tidak mungkin bisa dipalsukan oleh manusia, dan sampai sekarang Al-Kitab itu masih asli, terpelihara oleh Allah.

Beberapa ayat dalam Al-Kitab mengisahkan saat-saat umat Tuhan sedang dalam masa peperangan. Dan dalam peperangan jelas ada peristiwa pembunuhan. Namun walau begitu, dalam Al-Kitab tidak ada ayat-ayat menyatakan untuk membantai ataupun memusuhi satu orang di masa bukan peperangan.

Isa Al-Masih dalam Al-Kitab mengajarkan kasih sayang. Setiap pengikut-Nya diperintahkan untuk mengasihi semua orang, dan bahkan terhadap musuh sekalipun (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa dalam Taurat dan Injil itu ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68). Sebab sesungguhnya terang itu telah datang, dan Terang itu adalah Isa Al-Masih itu sendiri yang telah datang dan menjadi Juru Selamat bagi umat manusia.

Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

CA

Balas
Paulus
27 Mei 2011 7:59 am

*
To Sahata Sidabutar,

Yesus atau Isa Al-Masih tidak pernah menciptakan agama Kristen atau pun Islam. Yang mengikrarkan Kristen yaitu Rasul Paulus. Kristen berasal dari kata Kristos bermakna mengikuti ajaranNya tentang Allah.

Dalam sejarah manusia, semua berakar pada budaya Yahudi, sebab baik Kristen, Yahudi, Islam berasal dari Abraham atau Ibrahim.

Oleh sebab itu, dikenal Theos Patroos. Ismael dan Ishak adalah dua saudara yang ditempatkan oleh Allah di daerah Arab yaitu Ismael, dan Ishak di daerah Kanaan (sekarang:Palestina).

Balas
staff
2 Juni 2011 10:14 am
Balasan ke  Paulus

~
Allah memilih bangsa Israel  melalui Abraham untuk menjadi umat pilihan. Yaitu bangsa yang akan melahirkan Isa Al-Masih – Penyelamat manusia dari dosa dan kematian. Allah menyatakan bahwa Mesias akan datang melalui jalur Abraham, Ishak dan Yakub (Kitab Taurat Kejadian 12:1-3).

Isa Al-Masih adalah penyebab utama mengapa Allah memilih Israel menjadi umat pilihan-Nya. Namun demikian, alasan Allah memilih Israel bukan hanya untuk kedatangan Isa Al-Masih semata-mata. Keinginan Allah bagi Israel adalah bahwa mereka akan pergi dan mengajar bangsa-bangsa lain mengenai Dia.

Israel dipanggil menjadi bangsa imam, nabi atau utusan  kepada dunia ini. Secara umum, Israel gagal dalam tugas ini. Namun demikian, tujuan utama Allah bagi Israel, yaitu membawa Mesias dan Juruselamat, telah terpenuhi dengan sempurna – dalam diri Isa Al-Masih.

Juga perlu kami tambahkan, bahwa kekristenan itu berdiri di atas dasar pengajaran Isa Al-Masih semata. Rasul Paulus hanyalah salah satu rasul dan utusan Isa Al-Masih. Kekristenan didirikan atas dasar pengajaran Isa Al-Masih, dan bukan Rasul Paulus. Memang benar bahwa Rasul Paulus menulis beberapa kitab dalam Injil, namun itu semua sesungguhnya ditulis oleh Allah sendiri, dengan memakai perpanjangan tangan Rasul Paulus saja. Injil adalah berasal dari Allah sendiri, dan bukan dari Rasul Paulus.
~
SL/CA

Balas
lucky
12 Agustus 2011 4:29 pm

*
Yth staf IDI, saya mau tanya:

– Mengapa di agama Kristen ada yang Katolik, Protestan, Adven dan Pantekosta ?
Apa ada perbedaannya ?

– Apa seorang Kristen bisa kebaktian ke gereja mana saja seperti halnya ummat Islam yang bisa shalat di mesjid manapun di dunia ini.

Terimakasih

Balas
staff
15 Agustus 2011 10:21 am
Balasan ke  lucky

~
Saudara Lucky,

Perbedaan dari Katolik, Protestan, Adven, dan Pentakosta terletak pada peraturan-peraturan gerejawinya saja. Namun semuanya tetap menggunakan kitab suci yang sama, yaitu Alkitab, menyembah pada Tuhan yang sama, dan sama-sama percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia untuk membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Katolik, Protestan, Adven, dan Pentakosta, sama halnya dalam Islam, terdapat aliran Muhammadiyah, NU dll.

Menjawab pertanyaan saudara yang kedua, jelas tidak ada larangan bagi orang Kristen untuk beribadah di gereja manapun.
~
SO

Balas
badarul Tamam
9 November 2011 2:54 pm

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
~
CA[/quote]
Itu benar sekali jika Isa berkata demikian. Pertanyaan, jalan (ajaran) Isa yang mana yang betul, apakah ketauhidan Allah ataukah ajaran yang menyatakan Isa sebagai Tuhan, ataukah ajaran yang menyatakan Isa hanyalah seorang utusan sebagaimana banyak tertulis di Injil ataukah ajaran Isa disalib sedangkan Isa sendiri tidak menyatakan demikian?

Balas
staff
16 November 2011 8:03 am
Balasan ke  badarul Tamam

~
Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Dia senantiasa adalah Allah, namun Dia tidak menjadi manusia sampai Dia dikandung di dalam diri Maria. Isa Al-Masih menjadi manusia sehingga Dia dapat mengidentifikasikan diri dengan manusia dalam kelemahan-kelemahan kita (Injil, Surat Ibrani 2:17).

Sedangkan mengenai kematian-Nya di kayu salib. Hal itu adalah mutlak, sebab untuk itulah Dia datang ke dunia. Untuk memikul dosa manusia. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran,” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24)
~
SO

Balas
badarul Tamam
9 November 2011 3:06 pm

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Kalau boleh kami tahu, menurut Saudara, bagaimana caranya Al-Kitab itu bisa dipalsukan, dan kira-kira kapan hal itu terjadi? Setelah zaman Muhammad atau sebelum zaman Muhammad?
CA[/quote]
Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan saudara di atas tidak terlalu rumit. Kita pakai nalar saja mengenai ayat-ayat penyaliban dan sesudahnya.

Bukankah anda menganggap Isa adalah Firman? Bagaimana menurut anda jika sumber Firman itu disalib/mati, apakah ayat/firmannya masih akan berlanjut, sedangkan Isa sudah tidak bersama umatnya (kembali ke hadirat Allah)

Balas
staff
11 November 2011 9:36 am
Balasan ke  badarul Tamam

~
Saudara benar, Isa Al-Masih memang merupakan Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Maksud utama penjelmaan Isa Al-Masih, ialah penderitaan dan kematian-Nya untuk menanggung hukuman dosa manusia.

Perlu saudara ketahui, kematian Isa Al-Masih di kayu salib tidak ada hubungannya dengan Alkitab sudah dipalsukan atau tidak. Sebab tujuan kematian Isa Al-Masih adalah sebagai tebusan bagi dosa-dosa manusia “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28)

Isa Al-Masih memang sudah mati di kayu salib. Tetapi maut tidak dapat mengambil nyawa-Nya daripada-Nya. Hal ini terbukti dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga (Injil, Rasul Besar Matius 28:5-6)

Dengan demikian, tidak ada ayat-ayat penyaliban dan sesudahnya yang dapat membuktikan bahwa Alkitab bisa dipalsukan.
~
SO

Balas
lucky
19 November 2011 7:20 pm

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~

Isa Al-Masih memang sudah mati di kayu salib. Tetapi maut tidak dapat mengambil nyawa-Nya daripada-Nya. .
~
SO[/quote]

Bukankah kalau mati artinya nyawa/roh meninggalkan jazad?

Dari sejarah penelitian kain kafan Yesus, sudah terbukti kalau Yesus belum mati saat diturunkan dari kayu salib. Artinya penyaliban Yesus itu dianggap gagal.

Penyaliban biasanya berlangsung 3-4 hari baru bisa mati, tapi Yesus hanya 3 jam, dan itu adalah siasat kaisar Pilatus yang tak menginginkan kematian Yesus.

Terimakasih.

Balas
staff
23 November 2011 2:04 pm
Balasan ke  lucky

~
Teori kain kafan Isa Al-Masih sama-sekali tidak masuk akal. Baik para rasul dan orang-orang Kristen pada abad pertama tidak menyebutkan adanya sehelai kain kafan dengan gambar Isa Al-Masih yang telah tersalib dan bangkit.

Isa Al-Masih itu benar-benar telah mati. Dari mana kita dapat mengetahuinya? Menurut peraturan orang Yahudi, saat memasuki Sabat, tidak boleh ada mayat yang tergantung. Bila orang yang disalibkan tersebut masih hidup maka harus dibunuh dengan cara dipatahkan tulang pahanya. Tetapi kalau dia sudah mati maka harus dikuburkan hari itu juga.

Bahkan kitab suci menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mati bukan karena dianiaya, tetapi Dia sendiri yang telah menyerahkan nyawa-Nya. Isa Al-Masih adalah Allah-manusia. Tidak mungkin Allah bisa mati. Tetapi karena Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk menjadi tebusan bagi umat manusia maka Dia dapat mati (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
SL

Balas
Gabriel
6 Desember 2011 2:14 am

*
Apakah semua orang yang berbeda-beda agama akan masuk surga yang sama? Yang saya ketahui surga hanyalah 1. Atau ada 1 surga untuk satu agama. Mohon dijelaskan. Terimakasih.

Balas
staff
2 Februari 2012 6:55 am
Balasan ke  Gabriel

~
Layak atau tidak seseorang masuk sorga tidak ditentukan apa ‘agama’ yang dia peluk. Sebab ‘agama’ tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga. Agama apapun itu!

‘Agama’ hanyalah sebuah aturan yang ditetapkan oleh manusia, yang memuat cara-cara untuk mendekatkan diri dan mengenal Sang Ilahi.

Kitab suci tidak pernah mengatakan sorga ada dua, tiga atau lebih. Sorga hanya ada satu.

Syarat pertama seseorang layak masuk sorga adalah telah menerima penebusan dari Isa Al-Masih. Seseorang yang menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat akan layak masuk sorga. Sebab Keselamatan hanya ada pada Isa Al-Masih. Bukan yang lain, dan tidak pula pada amal dan ibadah yang kita lakukan.

“demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Injil, Surat Ibrani 9:28).

Untuk dapat mengerti bagaimana cara menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih, lihatlah penjelasan kami tentang Keselamatan pada url ini: http://tinyurl.com/3cvhqy3.
~
SO

Balas
Dulloh
10 Januari 2012 8:04 am

*
Kerajaan sorga tentunya hanya satu. Allah tidak membedakan orang dengan agamanya, tetapi apakah mereka sungguh hidup dalam keadaan suci. Siapa saja hidup dalam kekudusan sungguh mereka akan masuk ke dalam kerajaan sorga. Masalahnya, bagaimana hidup kudus itu?

Balas
staff
2 Februari 2012 6:56 am
Balasan ke  Dulloh

~
Saudara Dulloh,

Terimakasih atas komentar yang telah saudara berikan. Kiranya dapat menjadi pencerahan bagi yang membacanya, sehingga mereka dapat mengerti bahwa ‘agama’ tidaklah dapat menjamin keselamatan seseorang. Sebab Keselamatan yang sejati hanya terdapat dalam Isa Al-Masih saja.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
SO

Balas
rivo
13 Februari 2012 8:48 am

*
Dari keterangan anda ini, berarti agama Kristen terbukti hasil rakayasa/ciptaan manusia. Sehingga kalau menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat maka akan masuk sorga tanpa melakukan amal ibadah.

Bagi Islam, agama adalah penting karena Agama Islam yang diberikan Allah dengan memuat (firman) aturan-aturan kehidupan serta tata cara ibadah. Itulah beda Islam dan agama lain.

Balas
staff
14 Februari 2012 6:09 am
Balasan ke  rivo

~
‘Agama’ Kristen bukanlah hasil rekayasa. Tetapi memang orang Kristen mempercayai bahwa, ‘agama’ bukan pemberian dari Tuhan, tetapi lebih merupakan sebuah aturan yang dibuat oleh manusia yang memuat aturan-aturan bagaimana mengenal Sang Pencipta dan untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya.

Dengan kata lain, ‘agama’ tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga.

Seseorang yang rindu menerima keselamatan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Langkah berikutnya adalah melaksanakan setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya, seperti yang terdapat dalam Injil.

Bagaimana dengan amal? Bagi seseorang yang sudah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, motivasi mereka melakukan amal bukan mendapat pahala, tetapi lebih kepada karena Kasih. Sebagaimana mereka telah menerima Kasih dari Isa Al-Masih, mereka rindu membagikan Kasih tersebut kepada orang lain. Itulah motivasi mereka dengan beramal.

Lebih lanjut, kami undang saudara untuk membaca artike tentang Langkah Keselamatan pada link ini: http://tinyurl.com/6q2kwx6.

“Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Injil, Rasul Besar Markus 12:31).
~
SO

Balas
yanto
21 Februari 2012 9:00 am

*
Isa Al-Masih tidak memiliki agama yang harus Dia ikuti, agar Dia bisa menuju sorga, sebab Dia adalah jalan menuju sorga itu sendiri.

Artinya Isa Al-Masih tidak beragama Kristen.

Balas
staff
23 Februari 2012 9:47 am
Balasan ke  yanto

~
“Agama” bukanlah sesuatu yang dapat menjamin seseorang layak masuk sorga atau tidak. Yang dapat menjamin seseorang masuk sorga hanyalah anugerah Keselamatan yang diberikan Allah dalam diri Isa Al-Masih. Dengan kata lain, hanya orang yang telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih yang dapat masuk sorga.

“Sabda Isa Al-Masih: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Sebab Isa Al-Masih adalah Jalan pada Allah. Dia adalah Kebenaran dan Sumber Hidup. Menerima Dia, berarti menerima anugerah Keselamatan yang Allah tawarkan.
~
SO

Balas
keeamad
20 Maret 2012 6:41 pm

*
Prinsip beragama adalah yakin pada petunjuk Tuhannya. Beragama yang baik adalah tahu apa yang diyakininya dan yakin apa yang diketahuinya. Mengetahui adalah fungsi akal, yakin adalah fungsi hati. Dua dari anugrah terbesar Tuhan itu harus bekerja selaras dan serasi.

Tuhan memberi petunjuk-Nya, akal lalu mengolahnya, hati lalu membangkitkan keyakinan akan Tuhan. Itulah proses saya dalam menentukan suatu agama. Dan saya tidak memilih agama yang menanamkan keyakinan kepada umatnya begitu saja. Dimana Keyakinan harus diimani dan diamini saja untuk membenarkan semua ajarannya dan kita harus menutup akal supaya bisa menerimanya.

Hal seperti itu adalah bentuk penistaan terhadap anugrah Tuhan kepada manusia yang berupa otak untuk berpikir. Maka agama bisa dibedakan dari pemuliaan terhadap anugera Tuhan, yaitu akal dan hati atau penistaan terhadap anugerah itu sendiri.

Balas
staff
26 Maret 2012 10:14 am
Balasan ke  keeamad

~
Saudara Keeamad,

Kami sangat menghargai pendapat saudara. Dalam Injil Isa Al-Masih bersabda, bahwa kita harus menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran. Tidak ditekankan harus menggunakan bahasa tertentu. Karena Allah adalah Maha Tahu dan Dia tidak terbatas pada satu bahasa tertentu saja.

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 4:23).

Dengan bahasa ibu, kita dapat mengungkapkan perasaan, pujian dan hormat kita kepada Allah. Dan Allah mengerti bahasa kita, bahkah setiap tetesan air mata kita.
~
DA

Balas
ferguson
29 Juli 2012 10:50 am

*
Dengan kata lain berarti kalau tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka kita tidak akan sampai kepada Allah Bapa di surga? Karena tidak ada satu orang pun yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus Kristus.

Jadi bagaimana dengan agama lain yang pandangannya berbeda? Apakah mereka nantinya tidak akan masuk surga?

Balas
staff
31 Juli 2012 12:43 pm
Balasan ke  ferguson

~
Saudara Ferguson,

Setiap agama memang mengajarkan hal baik. Setiap agama mempunyai “peta”nya sendiri untuk mengarahkan mereka kepada “Jalan” menuju sorga.

Tetapi kitab suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).

Inilah yang kami imani, bahwa Keselamatan atau jaminan masuk sorga hanya ada di dalam Isa Al-Masih. Bukan pada hal lain, termasuk amal dan perbuatan atau agama tertentu.
~
SO

Balas
AKSEL
30 November 2012 4:08 am

*
Semua agama sama.

Balas
staff
4 Desember 2012 9:17 am
Balasan ke  AKSEL

~
Saudara Aksel,

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa semua agama mempunyai persamaan. Tetapi selain persamaan tersebut, terdapat juga cukup banyak perbedaan.

Salah satu contohnya: Islam dan Kristen mempunyai pandangan yang berbeda tentang keselamatan. Menurut Islam, keselamatan terletak pada besarnya amal ibadah yang kita lakukan. Tetapi, itu pun belum dapat memberi jaminan, sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad sendiri.

“Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya.” (Hadis Shahih Muslim).

Sementara Kristen memberi ajaran, bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah, bukan hasil usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

Nah Saudara Aksel, bila ada yang memberi dengan pasti, mengapa kita harus memilih yang tidak pasti?
~
SO

Balas
Taufik
2 Desember 2012 1:06 pm

*
Coba kita telaah ilustrasi ini: Kalau ada A tidak sama dengan B, maka hanya ada 2 kemungkinan. Yakni, kemungkinan pertama salah satu di antara A atau B adalah yang benar dan yang lainnya salah. Kemungkinan kedua adalah kedua-duanya yang salah. Yang pasti tidak mungkin kalau dua-duanya benar.

Balas
staff
4 Desember 2012 9:18 am
Balasan ke  Taufik

~
Lalu menurut saudara Taufik, bagaimana kita menentukan mana yang benar antara A dan B?

Menurut kami, secara sederhana, kita dapat melihat dari hasil yang diberi oleh A dan B. Sebab tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang buruk. Demikian sebaliknya, tidak mungkin pohon yang buruk menghasilkan buah yang baik.
~
SO

Balas
AKSEL
3 Desember 2012 10:28 am

*
Saudara Taufik,

Teori anda benar, tidak ada satupun agama di dunia ini yang menyatakan agamanya salah. Pasti semuanya menyatakan benar. Kalau hanya satu agama yang benar, berarti Tuhan punya agama?

Balas
staff
13 Desember 2012 8:57 am
Balasan ke  AKSEL

~
Saudara Askel,

Saudara menulis “kalau hanya satu agama yang benar, berarti Tuhan punya agama.” Kami setuju dengan statemen saudara itu, Tuhan tidak punya agama. Berati saudara setuju bila kami mengatakan Islam bukan agama dari Tuhan!

Karena agama tidak berasal dari Tuhan, maka pupuslah keyakinan yang mengatakan agama dapat menyelamatkan seseorang. Berarti hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksaan kekal api neraka.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

“Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya.” (Hadis Shahih Muslim).
~
SO

Balas
Hadi
10 Februari 2013 1:39 am

*
Semua agama mengajarkan damai.

Balas
staff
11 Februari 2013 8:30 am
Balasan ke  Hadi

~
Saudara Hadi,

Memang sudah seharusnya demikian. Bahwa semua agama mengajarkan damai. Inilah perkataan Isa Al-Masih akan hal itu, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besa Matius 22:39).

Sayangnya kami tidak menemukan ayat yang demikian dalam Al-Quran. Sebaliknya kami justru menemukan setidaknya terdapat 94 ayat yang memerintahkan perang dalam Al-Quran.

Bagaimana pandangan saudara Hadi mengenai ayat-ayat perang dalam Al-Quran tersebut, juga bagaimana pandangan saudara Hadi mengenai teroris yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini?
~
SO

Balas
Gaevin Dragenfodt
1 Maret 2013 11:34 pm

*
Yesus adalah Mesiar. Sang Juruselamat yang mengorbankan nyawa-Nya demi menebus dosa umat manusia. Jadi, Yesus adalah Juruselamat saya, bukan agama saya. Bukan agama yang menjamin masuknya kita ke sorga, melainkan iman.

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Banyak Agama, Namun Manakah Jalan Menuju Surga Allah? 
  • Bagaimana Cara Masuk Agama Kristen dan Islam?
  • Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?
  • Timbangan Pahala dan Dosa, Apakah Penentu Muslim Selamat?
  • Apakah Al-Quran Mencatat ada Jaminan Keselamatan Bagi…

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz