• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Isa Al-Masih > Ajaran Isa > Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?

Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?

5 Februari 2018 oleh Web Administrator 178 Komentar

al-quran-dan-ka'bah-amal-unggulan-agama-islamPara Mukmin yakin akan kelebihan amal Islam. Malahan mereka juga yakin, mereka menjalankan jauh lebih banyak amal dari orang Nasrani. Benarkah? Silakan mengemail pandangan Anda! Juga, apakah jumlah amal atau motivasi orang yang beramal lebih penting? Mungkinkah motivasi beramal lebih penting dari pada jumlah amal?

Analogi yang Menolong Orang Islam Mengerti Amal Nasrani

Ada seorang ayah mempunyai dua anak. Ia sangat mencintai kedua anaknya. Ia bekerja keras dan berkorban untuk anaknya. Ia tidak membeli baju buat dirinya agar anak-anaknya mempunyai seragam sekolah. Ia memakai sandal supaya anak-anaknya mempunyai sepatu.

Setelah anak-anaknya SMU, si ayah semakin rajin bekerja siang dan malam demi membiayai sekolah anaknya. Hal itu membuatnya semakin kurus. Mungkin Anda mempunyai ayah yang mengasihi Anda seperti ini!?

dua-lelaki-islam-sedang-berbicara-kelebihan-amal-islamBagaimana Anak Indonesia Membalas Kasih pada Ayah yang Baik?

Setelah kedua anaknya berhasil, mereka meminta si ayah untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Sekarang mereka yang merawat dan menjaga ayah mereka, serta memenuhi semua kebutuhannya. Mereka memperlakukan ayah mereka dengan penuh rasa hormat.

Mereka melayani bukan bertujuan agar menerima sesuatu atau karena paksaan. Mereka mengasihi ayahnya dan berbuat baik, karena mereka sungguh mengasihi sang ayah.

penderitaan-isa-al-masih-saat-disalibMotivasi Orang Nasrani Beramal

Menurut Kitab Allah, Bapa di sorga berkorban dengan mengutus Kalimat-Nya [Isa Al-Masih] ke dunia untuk menderita di salib bagi manusia. Karena pengorbanan-Nya, pengikut Isa Al-Masih menghindari neraka dan terjamin hidup kekal di sorga. Akibatnya, orang Nasrani, sama seperti kedua anak di atas, berbuat amal sebagai cara membalas kasih kepada Allah.

  1. Orang Nasrani sangat menghargai pengorbanan Allah bagi mereka.
  2. Orang Nasrani terdorong beramal terus-menerus sebagai tanda terimakasih.
  3. Orang Nasrani sadar, mustahil membalas kebaikan Allah.

Isa Al-Masih berkata; “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Kitab Allah, Rasul Besar Yohanes 14:15). Orang Nasrani menaati Allah dengan berbuat amal sebagai tanda kasih!

orang-islam-sedang-memanjatkan-doaMengapa Anda, Umat Muslim, Beramal?

Para ulama menasihati melakukan amal shaleh. Seperti shalat, puasa, zakat, dan sebagainya agar menghindari neraka.

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan” (Qs. Al-Jathiyah [45]:28).

Mungkin Anda yakin akan kelebihan amal Islam, dan beramal untuk meraih pahala guna menghindari api neraka. Jika demikian, apakah motivasi dasar amal-amal Anda?

Apakah anak yang melayani ayah untuk mendapat sesuatu darinya, lebih baik dari anak yang melayani ayahnya karena kasih tanpa mengharapkan apa-apa? Apakah amal yang dimotivasikan kasih lebih berkualitas dari amal yang dikerjakan dengan harapan mendapat pahala? Silakan mengemail pandangan anda.

Bila Anda menikmati keselamatan dari Isa Al-Masih, Anda akan terdorong berbuat banyak amal sebagai tanda kasih. Yaitu tanda terimakasih atas keselamatan dari neraka yang Anda nikmati!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Pada umumnya, mengapa orang beragama menjalankan amal? Jelaskanlah jawaban Anda.
  2. Menurut Anda, motivasi berbuat amal manakah yang unggul? Motivasi mana yang paling berkenan kepada Allah?
  3. Bagaimana cara mengukur atau menilai mutu amal yang penganut agama jalankan? Jelaskanlah jawaban Anda.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Mukmin Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?
  2. Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
  3. Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
  4. Ternyata Amalan Tidak Menyelamatkan Manusia Dari Hukuman Allah!

Video:

  1. Beramal – Mencari Pahala Atau Karena Kasih?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh Jason

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa, Isa Al-Masih

Reader Interactions

Comments

  1. Wong jowo mengatakan

    10 April 2018 pada 5:43 pm

    ~
    Bagaimana Allah nuzul ke dunia? Tunjukkan kepada semua umat biar yang diskusi di sini bisa percaya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 April 2018 pada 3:46 pm

      ~
      Saudara Wong,

      Kami berterimakasih untuk pertanyaan saudara. Tetapi saudara belum menjawab pertanyaan kami yang diajukan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Mengapa? Apakah pertanyaan kami terlalu sulit? Kami sangat senang menerima pertanyaan saudara, tetapi kami berharap saudara pun dapat menjawab pertanyaan kami terlebih dulu. Bagaimana saudara?

      Karena itu, kami mengulang kembali pertanyaannya. Apakah Allah dapat disogok dengan amal sehingga amal menjadi tolok ukur seseorang diselamatkan? Mengapa? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  2. Panji mengatakan

    11 April 2018 pada 6:31 pm

    ~
    Tentang pertanyaan itu mestinya kalian lebih tahu. Sebab pengetahuan kalian tentunya sudah tidak dapat diukur dengan apapun. Kalian tahu tentang semua itu. Untuk membuka ruang diskusi kalau takut menjawab. Toh amal itu hanya sebuah nama. Apakah kalian bisa menunjuk amal itu dimana?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 April 2018 pada 1:46 pm

      ~
      Saudara Panji,

      Amal bersifat abstrak, bukan konkret. Bila saudara meminta kami menunjukkan dimana amal, maka saudara sedang berpikir bahwa amal berbentuk konkret dan dapat dilihat. Tentu pemikiran demikian adalah keliru dan salah. Maaf, kami berterus terang mengenai hal itu.

      Karena itu, kami menerima dengan senang hati pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tetapi kami pun berharap saudara dan saudara-saudara lain di forum ini berkenan menjawab pertanyaan yang diajukan. Sebab seringkali pertanyaan kami tidak dijawab. Padahal pertanyaan yang diajukan sangat sederhana. Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  3. Penuhdosa mengatakan

    13 April 2018 pada 8:00 am

    *****
    Tanggapan:
    1. Kasihanilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, kasihanilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Itulah ajaran Allah yang utama. Berbuat kasih tanpa pandang bulu. Kasih bisa berupa bantuan finance maupun non finance.

    2. Motivasi Amal harus dilakukan tanpa pamrih (iklas 100%). Berbuat Amal tidak perlu menunggu kaya dulu

    3. Amal termulia adalah memberikan dari kekurangan kita, bukan dari kelebihan kita.
    Salam

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      16 April 2018 pada 9:47 am

      *****
      Saudara Penuh,

      Motivasi amal yang mengharapkan sesuatu dari Tuhan merupakan motivasi yang tidak murni dan tidak ikhlas. Tentu Allah mengetahui hati manusia dan motivasi yang terkandung dalam perbuatan amal. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan hal ini lebih jauh.
      ~
      Solihin

  4. Paoklus mengatakan

    14 April 2018 pada 3:36 am

    ~
    Sok baik kau Solihin. Tidak usah kau banding-bandingkan Solihin.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 April 2018 pada 4:46 pm

      ~
      Saudara Paoklus,

      Tidak ada yang baik, termasuk kami. Hanya Allah saja yang baik. Mengapa demikian? Karena kami adalah manusia berdosa, sama seperti saudara. Karena itu, kami menyadari bahwa keberdosaan kami tidak mungkin dapat dihapuskan dengan amal. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong kami dari api neraka. Itu sebabnya, kami melakukan amal atas dasar kasih sayang kepada Allah, bukan karena mengharapkan sorga.

      Nah, bagaimana dengan saudara? Apakah saudara melakukan amal karena mengharapkan bisa masuk sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan kepada kami?
      ~
      Solihin

  5. Amorata mengatakan

    17 April 2018 pada 10:41 pm

    ~
    Dosa setiap hari tidak terkira jumlahnya, mana mungkin amal saudara menutupi dosa dunia? Belajar perlu, pengadilan dunia akhirat tidak ada amal di sana, yang ada duluan kalian ketemu adalah malaikat penjaga neraka. Karena kalian tidak percaya Yesus adalah Tuhan, maka itu yang kalian ketemu adalah malaikat penjaga neraka. Tapi yang berbahagia adalah orang orang yang percaya Yesus, dan Islam umat nabi Muhammad tidak ada di Sorga.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 April 2018 pada 9:43 pm

      ~
      Saudara Amorata,

      Amal tidak akan dapat menolong manusia lepas dari api neraka. Sebab bila tidak demikian, maka keselamatan bukan karena rahmat, tetapi karena amal seseorang. Lagi pula, amal yang dilakukan tetapi mengharapkan imbalan sorga, maka amal demikian merupakan amal transaksional. Kami berharap saudara-saudara di forum ini tidak memiliki niat demikian. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  6. tirta mengatakan

    18 April 2018 pada 4:11 pm

    ~
    Saya akan menjawab pertanyaanya menurut pandangan Islam:
    “Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus” (Al-Kahfi 7-8).

    “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (At-Tiin 4-6). “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Al-Ash’r).

    Masih banyak ayat-ayat yang lain menjelaskan tentang amal sholeh. Jelas bahwa manusia harus berbuat amal sholeh karena itu adalah ujian bagi kita. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi “khalifah” atau menejer di bumi ini, beda dengan umat Nasrani. Manusia diusir dari surga karena berbuat dosa.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 April 2018 pada 9:48 pm

      ~
      Saudara Tirta,

      Kami menghargai ayat-ayat Al-Quran yang dikutip saudara. Tetapi ayat-ayat Al-Quran di atas tidak memberikan kepastian masuk sorga. Sebaliknya, Al-Quran memberikan kepastian masuk neraka. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Ini menandakan satu-satunya jaminan pasti di akhirat hanya neraka. Bukankah demikian, saudara?

      Kami bertanya kepada saudara. Apakah amal saudara akan lebih banyak dibandingkan dosa saudara? Mengapa amal dijadikan sebagai alat untuk memperoleh sorga? Benarkah ini? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  7. tirta mengatakan

    21 April 2018 pada 5:23 pm

    ~
    Padahal ayat di atas sudah jelas, Al-Qur an menjamin surga kepada orang yang beriman kepada Allah, mengerjakan amal sholeh, dan saling menasehati dalam berbuat kebaikan. Kalau amal bukan dijadikan alat untuk masuk surga, untuk apa kita diciptakan Allah dan diperintahkan menjadi khalifah di bumi ini (Qs 2:30)?

    Kalau semua umat Isa masuk surga untuk apa lagi kita hidup di bumi? Apa tujuan kita di bumi? Untuk apa kita harus hidup di bumi? Bagusnya setiap bayi lahir kita bunuh saja biar ia masuk surga. Lebih enak di surga dari pada di bumi, bukan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 April 2018 pada 4:01 pm

      ~
      Saudara Tirta,

      Menarik sekali tanggapan saudara. Bagian mana dari Qs 19:71 yang menjelaskan bahwa Al-Quran menjamin sorga kepada orang yang beriman kepada Allah? Kami berharap saudara jujur dalam membaca teks. Lagi pula, kami tidak menemukan jawaban saudara dari pertanyaan kami. Apakah amal saudara akan lebih banyak dibandingkan dosa saudara? Mengapa amal dijadikan sebagai alat untuk memperoleh sorga? Benarkah ini? Bagaimana menurut saudara?

      Menikmati rahmat Allah berupa masuk sorga, bukan berarti kita mesti mengakhiri hidup di dunia ini. Sebab kita memiliki tanggung jawab terhadap alam, sesama, dan kepada Tuhan. Terhadap alam, setiap orang yang telah menerima rahmat mengelola dan merawat alam dengan baik. Terhadap sesama, memberitakan rahmat keselamatan kepada semua orang, termasuk kepada saudara. Kepada Allah, menyayangi Allah dengan mengikuti perintah-Nya. Tentu pemahaman saudara dengan pemahaman kami berbeda, bukan?
      ~
      Solihin

  8. Realita mengatakan

    29 April 2018 pada 10:30 am

    ~
    Almahdi: “Mengukur dan menilai amal sangat mudah. Pertama harus ikhlas, kedua sesuai tuntunan dari Muhammad berdasarkan riwayat sohih. Di luar ketentuan itu semua amal tertolak. Termasuk amal orang Kristen.”

    Respon:
    Kalau diikuti logika berpikir sdr, hal itu mendekati berikut bahwa mengikuti Muhammad adalah mengikuti Alloh swt, mengikuti Alloh swt harus mengikuti Muhammad. Maka kesimpulannya Muhammad adalah Alloh swt dan Alloh swt adalah Muhammad. Apa mungkin manusia berdosa setara dengan Allah?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2018 pada 3:06 pm

      ~
      Saudara Realita,

      Saudara memberikan pemikiran yang baik sekali. Memang benar logika yang disampaikan saudara. Tentu ini perlu dipikirkan lebih jauh. Benarkah yang diikuti Muslim adalah Allah SWT atau nabi Islam? Terimakasih untuk hal ini.
      ~
      Solihin

  9. Yahya mengatakan

    11 Agustus 2018 pada 1:21 pm

    ~
    Umat Islam meyakini diakherat kelak kita akan melewati titian/ jembatan Shirotol Mustaqim. Tidak ada yang bisa lolos. Bagi yang baik amalnya akan lulus sampai ke surga. Itu yang dimaksud dengan umat Islam pasti lewat dan belum tentu masuk neraka. Maaf itu pelajaran agama Islam tingkat dasar saja.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Agustus 2018 pada 10:53 am

      ~
      Saudara Yahya,

      Terimakasih atas pelajaran agama Islam yang saudara berikan. Kami senang bisa bertukar pandangan dengan saudara. Kami sangat menghargai apa yang saudara yakini. Jadi semua Muslim pasti harus melewati jembatan tersebut dan tidak ada yang tahu siapa yang bisa lolos melewati jembatan tersebut, bukan? Artinya manusia berusaha dengan usahanya sendiri, melakukan amal dan perbuatan baik untuk bisa masuk surga.

      Namun tahukah saudara bahwa dosa yang ada dalam diri manusia akan selalu membuat kita gagal untuk bisa melakukan hal yang berkenan bagi Allah? JIka melihat dosa yang setiap hari kita lakukan, yang jauh lebih banyak dibanding amal dan perbuatan baik kita, maka mustahil manusia bisa lolos melewati jembatan tersebut.

      Bagaimana menurut saudara, apakah saudara yakin bisa lolos melewati jembatan Shiratul Mustaqim?
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 7 8 9

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Isa Al-Masih Mendirikan Agama Kristen?
  • Salah Paham Pakar Agama Islam Tentang Ketuhanan Isa Al-Masih
  • Apakah Isa Al-Masih Tuhan atau Siapakah Dia?
  • Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
  • Apakah Tujuan Nabi Isa Turun ke Bumi?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami