• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Timur Tengah

Seham, Wanita Muslim Timur Tengah Menerima Isa Al-Masih?

Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Ketenangan Hati > Seham, Wanita Muslim Timur Tengah Menerima Isa Al-Masih?
23 Mei 2011 | 64 Komentar

Timur Tengah“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32). Ayat inilah yang menjadi landasan mengapa wanita Muslim Timur Tengah menerima Isa Al-Masih.

Segala pujian bagi Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada Isa Al-Masih, yaitu Alfa dan Omega. Isa Al-Masih, yang adalah Firman Allah, datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa seperti saya.

Bagaimana Bisa, saya Muslim Timur Tengah Menerima Isa?

Sungguh suatu pengalaman yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Saya diubahkan dan menjadi orang yang baru, terbebas dari kebohongan dan melihat terang. Inilah kehidupan yang baru dalam Isa Al-Masih.

“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus (Isa Al-Masih)? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Injil, Surat Roma 8:35, 37)

Pendidikan Kaum Perempuan Dalam Negara Saya

Saya lahir dari keluarga Muslim yang memiliki sebelas anak di sebuah negara Timur Tengah. Satu-satunya pendidikan ayah saya adalah bagaimana membaca dan menulis Al-Quran.

Ibu saya menikah di usia 13 tahun dengan ayah yang jauh lebih tua. Ibu tidak berpendidikan, karena Islam di negara kami percaya, anak perempuan tidak perlu mendapatkan pendidikan. Pendapat dan hak-hak wanita selalu diabaikan dan ditindas. Mereka tidak dapat menikmati kebebasan seperti wanita Kristen dan Yahudi.

Di antara anak-anak perempuan orang tua kami, saya satu-satunya yang berpendidikan.

Islam di Timur Tengah dan beberapa negara Islam lainnya, merasa bahwa wanita tidak perlu ke masjid karena tidak penting. Jika mereka ke masjid, harus dipisahkan dari pria. Menurut mereka, negara non-Islam yang tidak menerapkan demikian, bukanlah Islam sejati. Hal itu diubah untuk menarik orang non-Islam menjadi Islam.

Pindah Ke Negara Non-Islam

Tidak pernah terpikir bila suatu hari saya akan tinggal di negara non-Islam. Semua terjadi begitu saja. Kami sekeluarga pindah ke sebuah negara. Saya sungguh senang dengan negara yang menjadi tempat kediaman kami yang baru.

Keluarga kami tidak tahu apa-apa tentang Yudaisme dan keKristenan serta Alkitab. Agama Islam menyembunyikannya. Al-Quran mengajarkan, orang Yahudi dan Kristen adalah kafir. Bila saya menolak Islam, maka saya pun kafir.

DepresiMengalami Depresi

Di awal kami tinggal di negara asing itu, saya mengalami depresi. Saat itu usia saya 17 tahun. Serasa tidak ada yang mengerti tentang saya. Walau saya mengasihi dan takut pada Sang Pencipta, namun ada kekosongan dan keraguan. Seperti ada tembok pemisah antara saya dan Sang Pencipta.

Suatu hari saya berjalan kaki sendirian. Di seberang jalan tampak rumah tetangga yang belum saya kenal. Pintunya terbuka dan anak-anak keluar masuk dengan gembira. Dengan perasaan malu-malu saya dekati pintu itu.

Seorang ibu tua yang baik menyapa dan menanyakan nama saya. “Nama saya Seham” jawab saya. Ibu tua itu tinggal sendirian. Dia begitu tenang, memiliki senyum yang ramah, dan patut dihormati. Dia penuh dengan sukacita yang tidak dimiliki ibu saya.

Menerima Alkitab dan Tulisan Tentang Isa Al-Masih

Lalu dia bertanya apakah saya suka ke gereja. “Tidak” jawab saya. “Apakah anda mengenal Isa Al-Masih sebagai Tuhan?” Lanjutnya. Saya tertarik mendengar pertanyaan itu dan meminta agar dia bersedia menceritakan tentang Isa Al-Masih. Secara singkat dia memberitahu saya tentang Isa dan kedatangan-Nya yang kedua untuk menghakimi dunia.

Dia juga memberi sebuah Alkitab dan lembaran kertas tentang kedatangan Isa Al-Masih kedua kalinya. Dia meminta saya untuk membagikan isi Alkitab ini kepada saudara lelaki saya.

Meminta Pertolongan dari Isa Al-Masih

Saya sangat penasaran dan ingin segera tahu tentang Isa Al-Masih. Sesampai di rumah, saya langsung masuk kamar dan menutup pintu.

Tanpa memberitahu siapa pun saya membolak-balik halaman Alkitab itu. Tadinya saya pikir membaca Alkitabnya nanti saja. Tapi saya sudah tidak sabar ingin membacanya dan segera mendapat tanggapan dari Isa Al-Masih karena saya membutuhkan pertolongan-Nya.

Saya juga memegang lembaran yang diberi ibu tua itu. Gambar tentang kedatangan Isa Al-Masih kedua kalinya. Saya tidak berniat untuk membacanya, hanya memegang sambil mengatakan “Isa Al-Masih, saya membutuhkan pertolongan-Mu”

Lalu saya berlutut dan menangis sambil memanggil Isa Al-Masih. Karena merasa lelah, saya pun tertidur. Ketika terbangun, ada perasaan ragu, mungkin Isa Al-Masih tidak mendengar doa saya. Saya membaringkan kepala di atas bantal dan menutup mata dan tertidur.

Dalam Mimpi, Seorang Lelaki Memakai Jubah Putih Panjang

Dalam tidur saya mengalami mimpi aneh. Seorang diri di luar, dan tiba-tiba langit menjadi gelap. Ketika menengadah ke atas, saya melihat langit terbuka. Seketika saya langung berlutut dan dengan termangu melihat lubang di langit. Ada cahaya terang sekali.

Seorang lelaki memakai jubah putih panjang, kurus, berambut sepundak, berjanggut pendek, dan bersih berdiri di tengah-tengah cahaya itu. Dia melihat dengan penuh kuasa. Mataku terpaku pada lelaki agung yang berdiri itu. Juga terlihat takhta yang indah dan sebuah kursi. Jelas lelaki agung itu memiliki kekuasaan.

Dalam Mimpi, Isa Al-Masih Berbicara Kepada Saya

Dia melihat ke bawah, kepadaku. Saya sedang syok tak bisa berkata-kata, dan berpikir Dia seperti Isa Al-Masih. Dia nampak serius dan berkata, “Apa yang kau kehendaki?”

Saya sangat terkejut, gemetar, tak mampu berkata-kata dan tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan-Nya. Saya merasa, siapakah saya sehingga orang agung ini turun bagi saya. Lalu Dia berkata, “Engkau akan menjalani kehidupan yang lain.” Lalu Dia membentangkan kedua tangan-Nya. Tetesan yang begitu indah, murni dan berkemilauan jatuh ke atas saya. Saya merasa sukacita sekali dan terhibur.

Berusaha Menghindari Orang Kristen

Saat pagi harinya terbangun, saya menyadari bahwa apa yang terlihat dalam mimpi itu sangat luar biasa, tidak terlupakan, dan percaya orang itu adalah Isa Al-Masih. Pada siapapun saya tidak menceritakan hal itu karena khawatir tidak ada yang percaya.

Saya tidak pernah lagi bertemu dengan ibu tua itu, dan selalu berusaha untuk menghindarinya. Saya berusaha melupakan semuanya dan menjalani hidup dengan normal, karena tidak ingin mimpi itu mempengaruhi kepercayaan saya. Sebagai Muslim Timur Tengah menerima Isa Al-Masih, itu Mustahil. Saya merasa, jika dekat dengan orang Kristen, saya akan menjadi murtad. Jika murtad, akan mendapat hukuman seperti yang diajarkan Al-Quran.

Agama Islam Tidak Menghibur Hati

Suatu hari, saya pun membuang lembaran kertas tentang Isa Al-Masih itu, dan memberikan Alkitab yang sudah lama tersimpan di laci kepada orang lain. Demikian kepercayaan saya tidak terpengaruh.

Saya takut menjadi Muslim Timur Tengah menerima Isa Al-Masih dan disebut sebagai orang Kristen. Hal ini membuat saya gelisah. Tetapi saya juga tidak bisa menerapkan ajaran Islam karena selalu merasa ada hambatan dan tidak berguna. Setiap kali membaca Al-Quran, saya merasa murung, tidak nyaman, dan ada perasaan takut yang sulit untuk dijelaskan. Perasaan tak menentu terus mengelilingi. Seolah-olah ada rintangan, kekosongan yang tidak terisi.

Nonton TVSetelah Bertahun-tahun, Saya Mendengar Nama Saya di TV

Satu hari, saya teringat kembali mimpi itu. Saat itu saya sedang mengunjungi ipar perempuan saya. Kami menonton TV dan melihat seorang Kristen sedang berkhotbah. Kami berdua menertawai khotbahnya. Setiap kali dia mengulangi sebuah kata, kami tertawa mengejek. Tetapi sebenarnya jauh di lubuk hati, saya ingin mendengar tentang Isa Al-Masih dan Alkitab. Tiba-tiba pengkhotbah itu terdiam sejenak dan mengatakan, “Ada wanita yang sedang menonton acara TV ini, namanya Seham, berumur 33 tahun. Tuhan akan bekerja di dalam dirimu.”

Sangat sangat terkejut dan langsung diam. Kami pun berhenti tertawa dan saling melihat karena terkejut. Kata-kata itu tidak terlalu mempengaruhi ipar perempuan saya, tetapi mempengaruhi saya. Saya katakan, itu bukan saya. Saya seorang Muslim, mungkin ada orang lain yang nama dan umurnya sama. Saya pun berusaha untuk melupakannya.

Menanyakan Diri Mengenai Isa Al-Masih

Beberapa tahun kemudian, tiba-tiba sesuatu terjadi. Saya merasa tidak berdaya, tanpa harapan, dan merasa sedang menuju pada kehancuran. Tiba-tiba saya merasa begitu lemah dan sebuah suara muncul di benak saya, “Mengapa kamu tidak mencari Isa Al-Masih?” Lalu saya menjawab, “Bagaimana caranya?” Suara itu menjawab, “Pergilah ke gereja.”

Awal Di mana Wanita Muslim Timur Tengah, Menerima Isa Al-Masih

Saya berusaha menenangkan diri dan mengikuti nasehat suara itu. Lalu saya pergi dengan mengendarai mobil dan bertekad untuk berhenti di sebuah gereja yang sering saya lewati sebelumnya.

Pintu gereja itu terbuka. Dengan perasaan cemas, saya masuk. Saya sendirian di ruangan yang begitu hening semuanya. Mata saya terfokus pada kayu salib yang besar di tembok. Saya merasa harus berlutut. Ketika lutut saya menyentuh lantai, air mata langsung menetes.

Saya berkata: “Isa Al-Masih, Engkau mati bagiku.” Saya menyerahkan hati saya kepada Isa Al-Masih. Saya menyesal karena begitu lama menunggu untuk mengenal Dia. Saya merasakan damai sejahtera yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Rintangan sudah patah, beban-beban serta kekuatiran hilang. Saya dimerdekakan. “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32)

Merasakan Kasih Yang Mulia

Saya merasakan kasih Isa Al-Masih bagi kita semua. Ini merupakan hidup baru, permulaan yang baru bagi saya bersama dengan Tuhan. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya {Inilah kata kiasan saja. Isa Al-Masih bukan anak Allah secara biologis} yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)

Di kemudian hari, Tuhan membimbing saya untuk membuka Alkitab pada halaman-halaman yang berbicara tentang pembaptisan. Saya ingin taat pada Firman Tuhan dan ingin dibaptis, namun tidak mengerti apa arti baptisan.

Lalu saya dipimpin kepada seorang wanita yang belum saya kenal sebelumnya. Dia mengatur untuk bertemu dengan pendeta. Saya dibaptis, dan pendeta ini sangat menolong saya.

Tuhan adalah kekuatan saya. Saya sendirian dalam perjalanan ini, dan hanya Tuhan yang mengerti saya. Alkitab banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

 

[Staff Isa dan Islam – Kami mengundang Saudara untuk membaca kesaksian-kesaksian lain dari orang Islam yang mengalami keselamatan melalui Isa Al-Masih.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Seorang Muslim Menemukan Pengampunan
  2. Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  3. Pelajari Al-Quran Dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
  4. Kepastian Akan Keselamatan Bagi Para Muslim

Video:

  1. Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seham, Wanita Muslim Timur Tengah, Menerima Isa Al-Masih?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Kategori: Kesaksian, Ketenangan Hati

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

64 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
mas syarif
23 Mei 2011 7:12 am

*
No comment, tidak ada data pendukung.
Cuma fiksi.

Balas
staff
2 Juni 2011 10:19 am
Balasan ke  mas syarif

~
Pengikut Isa Al-Masih diharamkan untuk memberikan kesaksian palsu. Itu jelas diperintahkan oleh Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Besar Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Jadi kesaksian Saudari Seham itu sungguh terjadi, dan bahkan ada banyak kesaksian seperti itu dialami oleh saudara-saudari yang lain.

Tujuan dari pengalaman yang dialami oleh saudari Seham, yaitu keselamatan dirinya dan keselamatan  orang lain yang mendengar kesaksian tersebut. Keselamatan itu adalah pengampunan dosa najis manusia dan kehidupan kekal di sorga, yang disediakan bagi setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Inilah jaminan yang pasti.

Saudara dapat melihat dalam Injil, surat Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
~
NN

Balas
lucas Balo
23 Mei 2011 7:50 am

*
Suatu kebohongan besar, bagaimana mungkin seorang yang belum tahu Alkitab merasa tentram dan damai.

Saya sendiri makin mendalami Alkitab makin ragu terhadap kebenaran isinya. Terlalu banyak hal yang irrasional dan bertentangan satu dengan yang lainnya.

Balas
staff
2 Juni 2011 10:21 am
Balasan ke  lucas Balo

~
Saudara Lucas Balo, kedamaian sesungguhnya bukan diperoleh karena kita memiliki banyak pengetahuan. Tetapi kedamaian sejati bahkan dapat datang kepada seorang yang tidak berpengetahuan sekalipun (Injil, Lukas 10:21).

Isa Al-Masih berkata dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Damai sejahtera bukan berarti karena Saudari Seham telah mendalami Alkitab, melainkan karena telah beroleh keselamatan yang diberikan Allah melalui Isa Al-Masih.

Kami menyadari bahwa Saudara mungkin belum memiliki damai tersebut, karena Saudara merasa berhak untuk menyelidiki dan menghakimi Kitab Suci. Ini sama halnya Saudara meragukan Allah dan sedang menghakimi tulisan Allah. Untuk mendapatkan kedamaian, Saudara harus percaya dan taat pada Kitab Suci.

Sudahkah Saudara memiliki damai yang sejati ini? Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
NN/CA

Balas
dostra
23 Mei 2011 9:56 am

*
Nampak terlihat betul tulisan-tulisan di atas adalah tulisan orang-orang yang bodoh, tidak punya keterangan yang jelas, data pendukung, nama dan alamat jelas yang bisa dipertanggung jawabkan.

Saya anjurkan bagi pengelola situs ini untuk membaca majalah QIBLATI segera.

Balas
staff
2 Juni 2011 10:18 am
Balasan ke  dostra

~
Saudara Dostra, bolehkah kami mengetahui mengapa Saudara mengatakan bahwa kesaksian di atas berasal dari orang bodoh?

Bukankah Saudari di atas justru adalah berbijaksana, karena ia tidak pasrah begitu saja mengenai apa yang dinamakan sebagai keselamatan dunia dan akhirat?

Justru kalau kita tidak mempedulikan dan mengecek hal keselamatan kita, serta malah bersifat ikut-ikutan dalam hal agama, maka barulah itu dinamakan bodoh.

Kesaksian Saudari Seham merupakan pengalaman nyata yang dialaminya. Ada banyak kesaksian-kesaksian serupa yang tidak hanya dialami oleh Seham.

Kesaksian ini bukan direkayasa demi kepentingan golongan tertentu, tetapi merupakan penyataan rahkmat Allah yang terbesar, melebihi kesetiaan-Nya memberikan mentari dan rembulan bagi manusia.

Apakah itu rakhmat Allah yang terbesar? Rakhmat Allah yang terbesar adalah keselamatan. Tidak ada kebutuhan yang teramat penting dalam hidup ini selain keselamatan.

Dan Isa Al-Masih menjamin keselamatan tersebut, seperti yang sudah dialami oleh saudari Seham. Lihatlah dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:6 “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
~
NN/CA

Balas
dostra
23 Mei 2011 10:01 am

*
Saya mau bertanya: “Kenapa wujud Tuhan keluar dari tubuh seorang manusia yang lemah dan berdosa, lupa makan dan minum, di manakah sifat keTuhanannya?”

Bagaimana mungkin seorang Tuhan mempunyai sifat Trinitas = tiga di dalam satu? Sulit diterima akal sehat.

Cobalah berfikir jernih kembali wahai makhluk ciptaan Allah.

Balas
staff
7 Juni 2011 3:13 am
Balasan ke  dostra

~
Saudara Dostra, ternyata Saudara memiliki konsep bahwa ada yang tidak mungkin bagi Allah.

Bagi Saudara, Allah tidak boleh menjelma menjadi manusia, dan Allah tidak mungkin datang ke dalam dunia ini dengan menjelma menjadi seorang manusia.

Justru kami mau bertanya kepada Saudara mengapakah Allah tidak boleh datang ke dalam dunia dan menjelma menjadi manusia? Apakah ada yang tidak mungkin dan tidak boleh Allah lakukan?

Wujud Tuhan tentu saja tidak mungkin keluar dari tubuh seorang manusia yang lemah. Tetapi Tuhan justru boleh, jikalau Ia menghendaki, untuk menjelma menjadi seorang manusia yang lemah. Jika Ia mau, masak kita bisa melarang-Nya?

Adalah benar trinitas sulit diterima akal sehat. Namun untuk mengerti Allah, bukanlah dengan mengandalkan kepintaran kita sebagai seorang manusia.

Bagi kami umat Kristiani, mengerti Allah bukanlah dengan akal pikiran manusia, melainkan dengan hati. Mengerti Allah haruslah dengan iman, dan bukan dengan mengandalkan otak saja.

Walau demikian, trinitas bukan tidak bisa dimengerti sama sekali. Untuk mengerti hal mengenai trinitas, sebelumnya kita harus mengenal tentang Isa Al-Masih. Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan terlebih dahulu tulisan ini: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara mendapatkan berkah yang sejati dari Allah.
~
CA

Balas
alim
24 Mei 2011 4:55 am

*
Menjawab dari kutipan admin di atas, menurut keyakinan Kristen karena Adam berbuat dosa maka dosa Adam diwariskan kepada manusia dan Yesus datang menebusnya.

Tetapi menurut pendapat saya, dosa Adam tidak mungkin diwariskan kepada anak cucunya karena tiap bayi yang lahir adalah suci.

Karena perbuatan masing-masing pribadilah maka ia berdosa sehingga kalau bayi lahir baru sehari kemudian meninggal maka ia masuk sorga.
Jadi pada dasarnya manusia itu baik seperti kata Anne Frake saat dalam kamp tahanan Nazi.

Kembali kepada dosa warisan, jadi yang benar analoginya begini: Adam memang berbuat dosa makanya dia jatuh ke dunia, yang tadinya Adam ada di surga.

Adam sudah dihukum jatuh ke bumi tapi dosanya tidak bisa diwariskan ke cucunya, tapi ditanggung oleh Adam sendiri.

Analoginya Adam adalah ayah anda, ia korupsi maka yang kena dosa dan hukuman adalah ayah anda, yang di penjara dan hartanya disita, tapi imbasnya juga kena pada anda.

Harta disita maka uang jajan anda akan berkurang, ayah anda tidak lagi mencari nafkah karena di penjara, tapi bukan anda yang di penjara.

Terima kasih.

Balas
staff
3 Juni 2011 10:09 am
Balasan ke  alim

~
Saudara Alim, sesungguhnya Saudara salah paham tentang pengertian dosa warisan.

Dosa warisan bukan merupakan perbuatan dosa yang diwariskan turun termurun. Yang disebut dosa warisan adalah status kecenderungan manusia keturunan Adam untuk terus melakukan dosa.

Ketika belum berdosa, Adam memiliki kemampuan untuk bisa memilih mau melakukan dosa atau tetap taat pada Allah. Tetapi setelah jatuh dalam dosa, tidak ada satu manusia pun yang bisa memilih untuk tetap taat pada Allah tanpa dosa. Setiap manusia pasti akan melakukan dosa. Inilah yang disebut dosa warisan, atau kita mewarisi status kecenderungan untuk berbuat dosa.

Oleh sebab itu, kita turut menanggung akibat dosa Adam, yakni terbuang dari taman Allah.

Ataukah menurut Saudara, seorang manusia keturunan Adam bisa memilih tetap setia pada Allah dan bisa tetap suci tanpa dosa? Kami menyadari bahwa orang seperti ini tidak pernah ada.

Bukankah umat Islam setuju bahwa sebelum akil baligpun, seorang anak telah berdosa? Beberapa umat mengatakan bahwa dosa sebelum akil baliq ditanggung oleh orang tua mereka.

Hanya Isa Al-Masih, Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia-lah, yang tidak pernah berbuat dosa dan tetap suci adanya. Oleh sebab itu hanya Dia yang berhak menjadi penebus dosa manusia. Allah memperhitungkan hukuman dosa para pengikut Isa Al-Masih kepada Dia yang telah membayar hutang dosa melalui kematian di atas kayu salib.

Baik dosa warisan maupun dosa perbuatan secara pribadi, semuanya telah diselesaikan oleh Isa Al-Masih di atas kayu salib. Dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” (Injil, Surat Efesus 1:7).
~
NN/CA

Balas
alim
24 Mei 2011 9:50 am

*
Memang benar bahwa alam semesta ini adalah ayat-ayat Allah, firman Tuhan seperti ajaran Hindu.

Memang Allah itu dekat dihati kita seperti ajaran Budha, memang Yesus adalah kuasa Tuhan di bumi seperti dalam Al-Quran disebutkan: bahwa seluruh alam semesta ini adalah ayat-ayat Allah dan alam semesta berzikir memuja Allah.

Di ayat lain: wahai Muhammad ketika kamu ditanya dimanakah Allah katakanlah bahwa Allah itu lebih dekat dari nadi di lehermu, itulah hati.
Jadi memang betul alam semesta adalah firman Tuhan dan kuasa Tuhan, tapi Islam meluruskan alam semesta bukan Tuhan itu sendiri.

Memang benar bahwa hati kita adalah tempat bercermin kepada Tuhan tapi hati bukan Tuhan itu sendiri.

Memang benar bahwa Yesus itu adalah kuasa Tuhan, makanya Islam mengakui Isa Al-Masih dan nabi-nabi terdahulu adalah datang sebagai utusan Islam dari Allah tapi Yesus bukan Tuhan itu sendiri.

Tuhan itu yang tidak ada satupun di benak kita yang kita imajinasikan yang menyerupai Allah. Dia pencipta dan tidak serupa dengan ciptaanNya.
Maha Suci Allah.

Balas
staff
3 Juni 2011 10:07 am
Balasan ke  alim

~
Sdr Alim, perhatikanlah ilustrasi berikut ini:

Saya memiliki aquarium ikan. Setiap kali saya mendekat untuk memberi makan, maka ikan-ikan itu ketakutan bersembunyi. Padahal saya berharap mereka berterima kasih dan tidak perlu takut karena saya pemelihara mereka.

Tetapi itu mustahil karena mereka tidak mengerti bahasa, apalagi isi hati saya. Jadi supaya mereka mengerti maka saya harus menghampiri mereka dalam habitat mereka. Sederhananya, saya menjadi ikan, barulah mereka mengerti isi hati dan maksud saya.

Demikian juga Allah dengan manusia. Bagaimana manusia dapat mengerti isi hati-Nya, jika Ia nun jauh di sana dalam kenyamanan sorga-Nya. Bagaiamana kita dapat mengerti Allah itu Maha Kasih jika Ia tidak membuktikan Kasih-Nya yang terbesar, yaitu berkorban. Atau bagaimana kita dapat mengenal Allah jika Ia jauh. Sedangkan semua manusia seperti ikan yang ketakutan jika menghadap pencipta-Nya.

Maka Allah menjelama menjadi manusia yang bergelar Isa Al-Masih, artinya pembawa jalan keselamatan. Bisakah Allah menjadi manusia? Tentu bisa, Injil Rasul Lukas 1:37 berkata, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Lihat juga penjelasan Isa Al-Masih tentang siapa diri-Nya  dalam Injil, Kitab Wahyu 1:8 “Aku adalah Alfa dan Omega (yang terawal dan yang terakhir), firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Artinya: yang tetap ada dari dulu sampai selama-lamanya.
~
NN

Balas
yes
20 September 2011 4:46 am

*
Bagi umat Islam,

Apa bukti kasih Allah bagi kalian? Jika umat Muslim mengatakan Allah sempurna, adakah Dia pernah merasakan bagaimana penderitaan manusia. Hanya Isa Al-Masih jawabannya!

Allah juga ingin merasakan penderitaan manusia, supaya manusia tidak lagi mengatakan “Allah hanya tahu mencipta manusia tapi tidak merasakan penderitaan manusia”

Kalau pemimpin tidak memberi contoh yang baik, bagaimana orang dapat menerima dia? Jika Allah tidak dapat merasakan penderitaan, maka Allah tidak-lah cukup sempurna.

Balas
staff
3 Februari 2012 4:15 am
Balasan ke  yes

~
Saudara Yes,

Terimakasih atas penjelasan yang telah saudara berikan. Tentulah kedatangan Kalimat Allah ke dunia adalah bukti bahwa Dia sangat mengasihi manusia, dan tidak mengingkan manusia mati binasa karena dosa-dosa mereka.

Hanya saja, manusia terlalu sombong sehingga mereka tidak dapat mengerti kebesaran kasih Allah.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
SO

Balas
Fariant To Die
14 Agustus 2014 8:13 pm

~
Seham: “Keluarga kami tidak tahu apa-apa tentang Yudaisme dan keKristenan serta Alkitab. Agama Islam menyembunyikannya”

Islam memiliki 6 (enam) rukun iman: Dua diantara enam rukun iman tersebut berbunyi “iman kepada kitab-kitab Allah dan iman kepada rasul-rasul Allah”. Tidaklah sah bagi seseorang yang dinyatakan Muslim bila tidak beriman kepada kitab-kitab Allah (Zabur, Taurat, Injil, Al-Quran) dan juga tidak sah seorang Muslim bila tidak beriman kepada rasul-rasul Allah (termasuk: Daud, Musa, Yesus, Muhammad).

Muslim lebih paham ajaran Yesus dari orang Kristen itu sendiri. Banyak Muslim yang hafal Injil di luar kepala dari pada pendeta sekalipun.

Balas
staff
16 Agustus 2014 7:24 am
Balasan ke  Fariant To Die

~
Saudara Fariant To Die,

Ada perbedaan mendasar antara beriman saja tanpa mempelajari kitab-kitab yang ada. Pertanyaannya adalah apakah umat Islam sudah benar-benar mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil? Itu adalah maksud dari tulisan Seham yang menyatakan Islam menyembunyikan. Sebab bukankah para ulama Islam tidak pernah menyarankan agar umat Islam mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil? Bagaimana juga dengan saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
22 Oktober 2014 5:14 pm

~
Diceritakan dalam kisah ini, bahwa Yesus berkata dalam mimpi orang ini. Kalau Yesus berkata kepada orang ini, berarti pada saat yang sama dia tidak mendengar doa umatnya yang lain. Kalau dia tidak mendengar doa umatnya yang lain, pantaskah dia disebut Tuhan? Kembalilah wahai saudaraku ke jalan yang benar. Tuhan sejati tidak mungkin berkata karena Dia Maha Mendengar.

Balas
staff
24 Oktober 2014 10:03 pm
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Terimakasih untuk tanggapan saudara. Kami mengerti dan memahami bahwa pendapat saudara tersebut baru sebatas asumsi. Kalau boleh tahu, apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
usil
22 Oktober 2014 5:19 pm

~
Kalau sekiranya Yesus itu kenyataannya adalah seorang pria kelimis berambut pendek dan menggunakan kemeja biasa, apakah penampilan Yesus seperti itulah yang anda terima dalam mimpi anda?

Balas
staff
24 Oktober 2014 11:26 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Kami bisa mengerti pertanyaan saudara. Tentu hal yang patut disyukuri adalah bahwa Isa Al-Masih berkenan menyatakan diri kepada Seham dalam mimpi. Dan hal itu biasanya berbeda dengan penampilan yang saudara sampaikan.

Oh ya, apakah saudara sudah membaca kesaksian di atas dengan teliti? Betapa indah, bukan? Dan yang sangat menarik adalah bahwa Isa Al-Masih peduli pada semua orang, termasuk umat Islam. Sehingga Ia merindukan bahwa semua orang diselamatkan. Pertanyaannya adalah apakah saudara mau menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
24 Oktober 2014 9:45 pm

~
Saudara Staff Isa dan Islam,

Ketika Tuhanmu itu (Yesus) hadir dalam bentuk mimpi atau kenyataan untuk menemui seseorang, jelas pada saat yang sama dia tidak mungkin hadir untuk menemui orang yang lain. Kalau anda hadir untuk menemui si A, jelas pada saat yang sama anda tidak mungkin hadir untuk menemui si B. Itu memberi kenyataan bahwa Yesus bukan Tuhan karena Tuhan hadir di hati semua orang.

Ketika Tuhanmu itu (Yesus) berkata kepada seseorang, jelas pada saat yang sama Dia tidak sedang mendengar perkataan dan doa orang yang lain. Tuhan tidak berkata karena Tuhan Maha Mendengar. Itu memberi kenyataan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Balas
staff
24 Oktober 2014 11:28 pm
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Terimakasih untuk tanggapan saudara. Kami mengerti dan memahami bahwa pendapat saudara tersebut baru sebatas asumsi. Kalau boleh tahu, apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
usik
24 Oktober 2014 9:58 pm

~
Kalau Yesus berkata kepada seseorang, jelas pada saat yang sama dia tidak sedang berkata kepada orang yang lain. Harusnya anda berpikir, apakah Yesus memang Tuhan? Kalau memang Tuhan bisa berkata (menurut anda), harusnya dia berkata kepada semua orang. Pernahkah dalam sejarah Yesus berkata kepada semua orang? Kembalilah ke jalan Tuhan.

Balas
staff
26 Oktober 2014 3:51 pm
Balasan ke  usik

~
Saudara Usik,

Kami menghargai pendapat saudara. Kami memiliki artikel yang membahas tentang Ketuhanan Isa Al-Masih. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/8abrx5t. Bagaimana dengan pertanyaan kami? Apakah saudara mau menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
25 Oktober 2014 4:47 am

~
To: Saudara Staff Isa dan Islam,

Yesus hadir menemui orang tersebut dan dia berkata. Ketika dia sedang menemui orang tersebut, jelas tidak mungkin dalam waktu yang bersamaan dia hadir untuk menemui anda dan orang yang lain. Tuhan sejati bersifat maha hadir. Dia hadir di setiap waktu dalam hati semua umat manusia. Karena Yesus tidak bersifat maha hadir, semua kisah kesaksian yang anda buat dalam forum dialog ini memberi kesimpulan: Yesus bukan Tuhan.

Balas
staff
26 Oktober 2014 3:54 pm
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kita patut bersyukur bahwa Allah yang maha kuasa tersebut mau dan rela masuk dalam dimensi waktu. Dan dengan demikian, Isa Al-Masih dapat berinteraksi dengan manusia dan menyatakan diri-Nya secara khusus kepada manusia. Dan Isa Al-Masih juga berkenan menyatakan diri kepada Seham.

Oh ya, kami belum menemukan jawaban atas pertanyaan kami. Pertanyaannya adalah kalau boleh tahu, apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
27 Oktober 2014 1:37 am

~
To: Staff Isa dan Islam,

Isa hadir dalam bentuk kedatangannya kepada seseorang. Jelas dalam waktu yang sama dia tidak mungkin hadir kepada orang yang lain. Tuhan itu bersifat maha hadir. Dia hadir untuk semua orang. Anda katakan Isa bisa menembus dimensi waktu. Tuhan sejati tidak menembus dimensi waktu, karena Tuhan itu menguasai waktu.

Balas
staff
29 Oktober 2014 4:31 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Terimakasih untuk tanggapan saudara. Tetapi kami saudara belum menjawab pertanyaan kami. Kalau boleh tahu, apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
31 Oktober 2014 12:31 pm

~
To: Isa dan Islam,

Allah Maha Mendengar karena Dia Maha Mendengar (sifat Allah). Allah tidak pernah berkata karena dia Maha Mendengar. Al-Quran bukan perkataan Allah tetapi firman-Nya yang dibacakan Jibril. Pakai saja logikamu bung. Kalau anda berkata kepada saya ketika saya pun sedang berkata kepada anda, apakah anda bisa mendengar saya? Bukankah Yesus itu juga manusia seperti anda. Sudahlah buang saja cerita-cerita fiksi (khayalan)mu ke tempat sampah!

Balas
staff
3 November 2014 9:14 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami menghargai pendapat saudara. Tetapi kami belum menemukan jawaban saudara atas pertanyaan kami hingga saat ini. Bukankah pertanyaan kami sederhana? Apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
4 November 2014 6:13 pm

~
Saudara Staff Isa dan Islam,

Anda mengatakan Yesus mendengar (doa umatnya). Mendengar mengacu kepada kemampuan yang terbatas dan itu lebih kepada sifat manusia karena manusia itu mempunyai kemampuan yang terbatas. Tuhan tidak hanya mendengar tapi Dia maha mendengar. Yesus hanya mendengar tapi tidak maha mendengar. Yesus bukan Tuhan. Gunakan akal anda. Iman tanpa akal sama dengan buta. Iman yang buta adalah khayal!

Balas
staff
6 November 2014 2:39 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami senang saudara menyatakan untuk menggunakan akal. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Usil
4 November 2014 10:24 pm

~
Bukan hanya Tuhan, Iblis pun bisa memberi kedamaian kepada orang yang percaya kepadanya. Kedamaian yang diberikan Iblis adalah kedamaian palsu. Dari semua cerita kesaksian yang disuguhkan oleh Staff Isa dan Islam, jelas Iblislah yang berperan di situ. Tuhan tidak perlu hadir untuk mendatangi manusia, karena Tuhan itu maha hadir. Yesus tidak maha hadir, Yesus bukan Tuhan.

Balas
staff
6 November 2014 2:57 am
Balasan ke  Usil

~
Saudara Usil,

Kami setuju dengan saudara bahwa kedamaian yang diberikan Iblis sifatnya palsu. Kami kira tidak demikian dengan kedamaian yang dialami Seham. Perhatikan kalimat Seham, “Saya merasakan damai sejahtera yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Rintangan sudah patah, beban-beban serta kekuatiran hilang. Saya dimerdekakan. “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).

Mungkinkah kedamaian yang diberikan Iblis menawarkan kemerdekaan? Kami berharap suatu saat nanti saudara akan mengalami kedamaian sejati dari Isa Al-Masih. Bila saat itu tiba, maka ingatlah kesaksian Seham di atas. Kami berdoa agar Isa Al-Masih menjamah hati dan berkenan menemui saudara.
~
Solihin

Balas
Pengamat
8 November 2014 11:04 pm

~
Saudara Staff Isa dan Islam,

Juruselamat sejati tidak hadir untuk menyelamatkan manusia. Juruselamat sejati selalu hadir untuk memastikan bahwa manusia selalu dalam keadaan selamat. Bukanlah juruselamat ketika dia datang dan pergi kemudian berkata bahwa dia akan datang lagi sebagai hakim pada akhir zaman! Bukankah kata “akan” mengandung unsur ketidakpastian?

Balas
staff
11 November 2014 6:51 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Diskusi yang baik bila tetap melakukan interaksi di dalamnya. Dari diskusi yang kita lakukan, saudara belum menjawab pertanyaan kami. Apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
12 November 2014 1:16 am

~
To: Staff Isa dan Islam,

Yesus turun memperlihatkan diri kepada orang tersebut (Seham)? Bukanlah Juruselamat ketika Yesus bolak balik naik ke sorga dan turun lagi ke dunia, karena Juruselamat itu selalu hadir untuk menyelamatkan manusia. Kemudian kalau Yesus itu turun sebagai Juruselamat, untuk apa ada Alkitab? Kalau Yesus sudah turun sebagai Juruselamat, tidak perlu ada lagi Alkitab.

Kesimpulan: Anda mengenal Yesus dari Alkitab dan Yesus datang kepada anda termasuk orang-orang yang ada dalam kisah kesaksian ini berupa khayalan!

Balas
staff
17 November 2014 4:22 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami belum menemukan jawaban atas pertanyaan kami. Apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?

Kami mengerti pendapat saudara. Saudara memiliki pendapat tersebut, barangkali disebabkan karena Al-Quran tidak dapat memberikan kepastian keselamatan. Al-Quran hanya memuat janji, tetapi Allah Al-Quran tidak memiliki aksi untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Kami memiliki artikel yang membahas tentang Alkitab secara khusus. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/6uh4jag
~
Solihin

Balas
Pengamat
29 November 2014 11:39 pm

~
Apa bukti juga bahwa Isa Al-Masih mendengar doa anda? Yesus menurut anda adalah Tuhan. Ia memiliki kuasa dan mukjizat. Salah satu mukjizatnya ia dapat memberi makan banyak orang. Kalau hal itu benar, dan Yesus turun memang untuk seluruh umat manusia, beranikah anda keluar dari forum diskusi ini dan berdoa di hadapan Muslim meminta sebutir nasi kepada Yesus, untuk membuktikan kuasa dan mukjizat-Nya?

Balas
staff
4 Desember 2014 10:54 pm
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami senang menerima pertanyaan saudara. Kami akan menjawabnya setelah saudara menjawab pertanyaan kami. Apa buktinya bahwa Isa Al-Masih tidak mendengar doa umat-Nya? Dan apakah Tuhan saudara hanya mendengar dan tidak pernah berbicara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Wanita Muslim Menerima Isa Al-Masih Karena Takut Mati
  • Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
  • Seorang Buddha Maitreya Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juru…
  • Padina, Wanita Muslim Iran, Menemukan Keselamatan Saat Ingin…
  • Kesaksian Wanita Kristen Menikah Beda Agama

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz