Kesaksian ini adalah tentang Seorang Buddha Maitreya mengikuti Isa Al-Masih. Seorang yang lahir dari keluarga Buddha beraliran Maitreya. Berikut kisahnya:
Nenek saya seorang aktivis dan penatua di sebuah Vihara terbesar di Asia Tenggara. Sedangkan orang tua saya, jarang ke vihara. Sewaktu kecil, saya pernah menderita sakit batuk berkepanjangan. Dan saya pun disembahyangkan di vihara untuk dimintai kesembuhan. Itulah awal saya mengenal ajaran Buddha Maitreya.
Di Sekolah Mulai Mempelajari Kekristenan
Ketika tiba usia sekolah, orang tua memasukkan saya ke sekolah Kristen. Di sekolah ini saya mulai belajar Kekristenan. Bagi saya, semua hanyalah teori, tidak mempunyai pengaruh sama sekali, karena saat itu saya belum memiliki pendapat yang kokoh tentang Kekristenan. Menurut saya, Isa Al-Masih hanyalah salah satu jalan keselamatan.
Ketika di Sekolah Tingkat Pertama, kami memiliki pemimpin kebaktian seorang wanita. Saya melihat bahwa pengajarannya berbeda dengan semua guru yang lain. Saat itu, saya merasa mulai ditarik oleh Tuhan.
Akhirnya, Saya Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih
Sayapun mulai pergi ke gereja secara teratur. Saya juga mengikuti Sekolah Minggu Remaja dan sesekali Kebaktian Umum. Iman saya mulai bertumbuh dengan cepat, dan mengerti bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juru Selamat dunia. Sayapun menyerahkan diri dan hidup sepenuhnya dalam Isa Al-Masih. Serta hanya beriman kepada-Nya. Kerinduan untuk dibaptis sempat tertunda karena orang tua melarang. Namun, satu tahun kemudian, sayapun dibaptis tanpa seijin orang tua saya.
Walau saya dibaptis tanpa sepengetahuan orang tua saya, tapi saya tidak pernah menyembunyikan hal tersebut dari mereka. Dan merekapun mengetahui bahwa saya telah dibaptis dari foto-foto yang ada di meja saya. Mereka sangat marah, mengusir, dan mengancam akan mengeluarkan saya dari sekolah.
Mereka berpikir bahwa sekolah saya lah yang telah merusak kepercayaan turun-temurun yang seharusnya diwariskan kepada saya. Pergaulan saya dibatasi. Saya dikirim ke vihara selama setahun penuh, namun saya tetap tidak mau beralih kepercayaan.
Kejadian Indah dari Tuhan Lewat Sebuah Acara TV
Setahun kemudian, saya bersyukur akhirnya dapat kembali beribadah kepada Allah yang sejati. Satu kejadian indah terjadi. Saat itu, Minggu pagi, saya dan ibu saya menonton acara Kristen di televisi. Ada khotbah dan puji-pujian. Saya berkata pada ibu saya, “Ma, saya sudah lama loh tidak menikmati saat-saat seperti yang di televisi ini.” Ibu saya menjawab, “Lho, kenapa? Bukankah kamu sendiri yang sudah tidak ke gereja lagi?”
Saya terperanjat atas komentar ibu saya, dan Minggu depannya saya langsung pergi beribadah ke gereja. Saya sungguh bersyukur akan karunia Tuhan kepada saya hingga saat ini. Saya masih diberi kesempatan untuk terus melayani-Nya. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Tuhan Adalah Gembalaku
- Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
- Mimpi Dari Allah Yang Memberi Petunjuk Jalan Keselamatan
- Isa Al-Masih Mengganti Roda Gerobakku Yang Hilang
- Seorang Kriminal Atheis Temukan Keselamatan Dalam Isa Al-Masih
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
Septiana mengatakan
~
Saudara Solihin,
“Menurut saudara, hidup benar menurut siapa? Menurut saudara atau menurut Allah? Bagaimana?”
Itu yang saya maksud. Pertanyaan saudara “hidup benar menurut siapa” seolah-olah saudara begitu yakin “apa menurut Allah”. Misal yang saudara tulis pun “terjadi konflik”. Menurut siapa harus ada konflik? Menurut manusia yang membanding-bandingkan toh? Menurut Individu atau kelompok yang menyatakan perbedaan, bukan? Apakah dengan begini menurut saudara sudah “hidup benar menurut Allah?”
Menurut saya, begitu ada konflik itu sudah “menurut manusia”. “Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah” (maaf kalau salah). Menurut saya, saya harus mengerti diri saya sendiri dan otomatis saya mengerti Allah. Manusia ‘kan diberi akal budi?
staff mengatakan
~
Saudara Septiana,
Kami bertanya demikian sebagai respon terhadap pernyataan saudara, “Menurut saya, siapapun dia, apabila dia sudah menjalankan hidup dengan benar (bukan dengan baik), tetap akan mendapat jaminan hidup kekal.”
Jaminan keselamatan tidak diperoleh karena usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8). Di sini kita perhatikan bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup menjalankan hidup benar 100%. Karena “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Jelas, bila kita berusaha hidup benar menurut Allah, pasti tidak akan mungkin memenuhi standar Allah. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Fatary Agghy mengatakan
~
Allah adalah Tuhan Yesus karena Allah Maha Kuasa dapat melakukan apa saja. Dosa tak dapat dibersihkan oleh manusia karena tak punya kuasa untuk membersihkannya cuma Allah sendirilah yang mampu membersihkannya lewat Tuhan Yesus Kristus. Bagi manusia yang mengangap Allah bukan Yesus Kkristus adalah manusia yang membatasi kekuasaan Allah itu sendiri dan mengangap Allah itu terbatas, tidak bisa menjadi manusia.
Sekarang saya bertanya kepada semua yang belum mengakui Yesus sebagai Allah. Allah dapat menciptakan manusia, bukan? Pertanyaanku, apa Allah juga sanggup tidak menjadi manusia?
staff mengatakan
~
Saudara Fatary,
Kami setuju dengan saudara bahwa Allah yang maha kuasa telah membuktikan diri-Nya maha kuasa dengan menjadi manusia. Mengakui Allah maha kuasa, tetapi tidak mengakui bahwa Allah sanggup menjadi manusia sama saja mengingkari kemahakuasaan-Nya. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
adi mengatakan
~
Bagus kesaksiannya, bisa menguatkan ke nabi saya nabi Yesus.
staff mengatakan
~
Saudara Adi,
Terimakasih. Tetapi Yesus lebih daripada nabi, melaikan Dia adalah Tuhan. Dia mati dan bangkit untuk menyelamatkan manusia dari sanksi dosa. Isa Al-Masih berkata “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…”(Injil, Rasul Besar 14:6).
~
Noni
Nurcahya mengatakan
~
Maaf bila tidak sopan. Isa adalah nama untuk jiwanya yang diberikan oleh Allah dan Yesus adalah nama untuk fisiknya yang diberikan oleh ibunya Maria. Maka Yesus memang meninggal disalib kemudian bangkit lalu berpesan dan langsung naik ke langit sebagai Isa Al-Masih. Sejak inilah murid-murid-Nya memanggil Tuhan Yesus.
Maka dalam Al-Quran dikatakan. Maka bukanlah Isa yang kalian salib/bunuh melainkan kami ciptakan yang serupa. Maksud dari ayat ini adalah. Yesus memang disalib tapi tidak dengan Isa. Karena Yesus fisik, Isa jiwa. Maka sudah saatnya kalian Muslim dan Nasrani/Kristen berdamai. Jangan saling menyalahkan. Semua agama kebaikan adalah dari Tuhan maka semua benar.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Nurcahya,
Terimakasih atas tanggapan dan penjelasan saudara. Namun berdasarkan sumber darimanakah saudara menyatakan bahwa Isa adalah nama yang diberikan untuk jiwanya dan Yesus adalah nama fisiknya? Karena di Kitab Taurat dan Injil tidak pernah dituliskan tentang hal itu.
~
Noni
Nurcahya mengatakan
~
Maaf dengan hormat. Silakan staff tidak menampilkan tulisan ini. Ini khusus untuk staf. Saya Muslim tapi saya tidak mau memihak satupun agama karena semua agama kebaikan itu benar. Bahasa anda baik tapi anda mmaksa dengan halus agar penganut agama lain percaya dengan agama anda. Anda terlalu memihak Kristen. Seharusnya jika kolom komentar ini adalah diskusi maka anda sebagai pemimpin harus adil. Tidak memihak salah satu.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Nurcahya,
Terimakasih untuk saran dan masukan saudara. Mengingatkan kami untuk tidak memihak dalam diskusi ini. Kami tidak bermaksud memihak pihak manapun. Semua jawaban kami bukan karena kami memihak, tetapi kami menyampaikan berdasarkan fakta yang tertulis dalam Firman Allah. Kami senang dengan masukan yang saudara berikan. Tentu kami akan berusaha menjawab dengan lebih baik lagi agar jawaban kami bisa diterima semua pihak.
~
Noni
Calvine Adiwinata mengatakan
~
Dear Team,
Terimakasih atas ceritanya dan artikel pemikiran saya terbuka luas. Intinya selama jadi manusia tetap pada jalan-Nya dan berbuat baik. Kebaikan dalam arti kasih, kasih dalam bentuk apapun terkadang banyak hal yang kita tidak mengerti tapi tetap beracuan pada kasih. Isa Al-Masih/Yesus/Tuhan/nabi yang penuh dengan kasih, menghargai segala perbedaan tapi tetap satu yaitu cinta kasih. Terimakasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Calvin,
Cinta kasih merupakan inti dari ajaran Isa Al-Masih. Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman untuk mendoakan dan menyayangi orang yang menganiaya. Tentu ini bukan perintah yang mudah untuk dilakukan mengingat perlakuan dari orang yang menganiaya. Tetapi Isa Al-Masih telah memberikan contoh yang baik dengan mengampuni orang yang telah menyalibkan-Nya. Padahal penderitaan pada kayu salib untuk menolong manusia lepas dari api neraka. Dan Isa Al-Masih telah “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Anonymous mengatakan
~
Tidak ada urusannya Sang Buddha mengurus agama kalian, dan tidak pernah Sang Buddha mengajari siapa itu Tuhan karena Tuhan itu bukan dia yang memiliki emosi, dendam, benci, marah, senang menerima pujian. Ini cerita karangan yang dibuat untuk debat. Jangan menyebar kebohongan jika kau bisa memperpecah belah agama-agama lain, didikan agamamu mengajarkan toleransi yang dimana menghargai satu sama lain jika kau tidak melakukannya berarti kau juga bukan penganut yang beriman. Semoga semua mahkluk berbahagia.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Anonymous,
Kami membagikan kesaksian seorang Buddha Maitreya yang telah percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya. Tentu kesaksian itu merupakan kesaksian yang perlu diperhatikan. Terlepas dari saudara dapat menerima atau tidak, kesaksian itu telah memberikan pencerahan kepada siapapun bahwa Isa Al-Masih dapat memberikan hidayah kepada siapapun.
Jika Isa Al-Masih dapat memberikan hidayah kepada seorang Buddha, maka kami memiliki keyakinan bahwa Dia pun dapat memberikan hidayah kepada siapapun yang sedang mencari kebenaran sama seperti seorang Buddha tersebut. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Hanna mengatakan
~
Situs ini sangat bagus sekali. Tetapi mengapa komentar di situs ini hanya membahas tentang agama Kristen, padahal nama situsnya isadanislam?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hanna,
Kami berterima kasih untuk apresiasi saudara untuk situs ini. Kami memiliki tujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Kristen dan Islam. Itu sebabnya, kami tidak menekankan agama tertentu dalam situs ini. Sebaliknya, kami lebih berusaha untuk mengajak semua orang menyelidiki tentang Isa Al-Masih. Bukankah artikel di atas pun telah menjelaskan hal itu? Oh ya, bagaimana pandangan saudara tentang Isa Al-Masih?
~
Solihin
cwan mengatakan
~
Tanpa mempelajari mendalam ajaran Buddha dan bersekolah di sekolah Kristen dan beralih ke Kristen itu hal wajar. Dan dalam mendalami ajaran Buddha pun harus dari sumber yang benar karena adanya dhamma palsu. Saya sendiri bersekolah di sekolah Nasrani dan Islam saya mengerti agama tersebut tetapi setelah saya lebih mendalami lagi ajaran Buddha, saya berpikir inilah yang paling tepat. Saya berlindung kepada Sang Triratna Buddha Dhamma Dan Sangha satu-satunya pelindung yang sejati pembimbing menuju hidup kekal yakni nibbana. Semoga semua orang menemukan jalannya masing-masing.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Cwan,
Saudara memberikan pendapat yang baik sekali. Kami senang membaca tanggapan saudara di atas. Memang bisa saja seseorang meninggalkan keimanan sebelumnya. Kisah di atas merupakan pengalaman nyata yang dialami seorang Buddha Maitreya. Tentu kami menghargai pengalaman tersebut. Kami senang karena saudara bersekolah di sekolah Nasrani dan Islam. Kami berharap saudara berani mempelajari Injil untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Kalau saudara tidak keberatan, maka saudara dapat mendownload aplikasi di link ini: https://tinyurl.com/s5ccnxe untuk mengenal Isa Al-Masih dari Injil. Terima kasih.
~
Solihin