• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Seorang Buddha Maitreya Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat

Seorang Buddha Maitreya Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat

6 Juni 2011 oleh Web Administrator 55 Komentar

Buddha Maitreya

Kesaksian ini adalah tentang Seorang Buddha Maitreya mengikuti Isa Al-Masih. Seorang yang lahir dari keluarga Buddha beraliran Maitreya. Berikut kisahnya:

Nenek saya seorang aktivis dan penatua di sebuah Vihara terbesar di Asia Tenggara. Sedangkan orang tua saya, jarang ke vihara. Sewaktu kecil, saya pernah menderita sakit batuk berkepanjangan. Dan saya pun disembahyangkan di vihara untuk dimintai kesembuhan. Itulah awal saya mengenal ajaran Buddha Maitreya.

Di Sekolah Mulai Mempelajari Kekristenan

Ketika tiba usia sekolah, orang tua memasukkan saya ke sekolah Kristen. Di sekolah ini saya mulai belajar Kekristenan. Bagi saya, semua hanyalah teori, tidak mempunyai pengaruh sama sekali, karena saat itu saya belum memiliki pendapat yang kokoh tentang Kekristenan. Menurut saya, Isa Al-Masih hanyalah salah satu jalan keselamatan.

Ketika di Sekolah Tingkat Pertama, kami memiliki pemimpin kebaktian seorang wanita. Saya melihat bahwa pengajarannya berbeda dengan semua guru yang lain. Saat itu, saya merasa mulai ditarik oleh Tuhan.

Akhirnya, Saya Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih

Sayapun mulai pergi ke gereja secara teratur. Saya juga mengikuti Sekolah Minggu Remaja dan sesekali Kebaktian Umum. Iman saya mulai bertumbuh dengan cepat, dan mengerti bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juru Selamat dunia. Sayapun menyerahkan diri dan hidup sepenuhnya dalam Isa Al-Masih. Serta hanya beriman kepada-Nya. Kerinduan untuk dibaptis sempat tertunda karena orang tua melarang. Namun, satu tahun kemudian, sayapun dibaptis tanpa seijin orang tua saya.

Walau saya dibaptis tanpa sepengetahuan orang tua saya, tapi saya tidak pernah menyembunyikan hal tersebut dari mereka. Dan merekapun mengetahui bahwa saya telah dibaptis dari foto-foto yang ada di meja saya. Mereka sangat marah, mengusir, dan mengancam akan mengeluarkan saya dari sekolah.

Mereka berpikir bahwa sekolah saya lah yang telah merusak kepercayaan turun-temurun yang seharusnya diwariskan kepada saya. Pergaulan saya dibatasi.  Saya dikirim ke vihara selama setahun penuh, namun saya tetap tidak mau beralih kepercayaan.

Kejadian Indah dari Tuhan Lewat Sebuah Acara TV

Setahun kemudian, saya bersyukur akhirnya dapat kembali beribadah kepada Allah yang sejati. Satu kejadian indah terjadi. Saat itu, Minggu pagi, saya dan ibu saya menonton acara Kristen di televisi. Ada khotbah dan puji-pujian. Saya berkata pada ibu saya, “Ma, saya sudah lama loh tidak menikmati saat-saat seperti yang di televisi ini.” Ibu saya menjawab, “Lho, kenapa? Bukankah kamu sendiri yang sudah tidak ke gereja lagi?”

Saya terperanjat atas komentar ibu saya, dan Minggu depannya saya langsung pergi beribadah ke gereja. Saya sungguh bersyukur akan karunia Tuhan kepada saya hingga saat ini. Saya masih diberi kesempatan untuk terus melayani-Nya. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Tuhan Adalah Gembalaku
  2. Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
  3. Mimpi Dari Allah Yang Memberi Petunjuk Jalan Keselamatan
  4. Isa Al-Masih Mengganti Roda Gerobakku Yang Hilang
  5. Seorang Kriminal Atheis Temukan Keselamatan Dalam Isa Al-Masih

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. Septiana mengatakan

    15 September 2014 pada 2:38 am

    ~
    Saudara Solihin,

    “Menurut saudara, hidup benar menurut siapa? Menurut saudara atau menurut Allah? Bagaimana?”

    Itu yang saya maksud. Pertanyaan saudara “hidup benar menurut siapa” seolah-olah saudara begitu yakin “apa menurut Allah”. Misal yang saudara tulis pun “terjadi konflik”. Menurut siapa harus ada konflik? Menurut manusia yang membanding-bandingkan toh? Menurut Individu atau kelompok yang menyatakan perbedaan, bukan? Apakah dengan begini menurut saudara sudah “hidup benar menurut Allah?”

    Menurut saya, begitu ada konflik itu sudah “menurut manusia”. “Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah” (maaf kalau salah). Menurut saya, saya harus mengerti diri saya sendiri dan otomatis saya mengerti Allah. Manusia ‘kan diberi akal budi?

    Balas
    • staff mengatakan

      18 September 2014 pada 11:46 am

      ~
      Saudara Septiana,

      Kami bertanya demikian sebagai respon terhadap pernyataan saudara, “Menurut saya, siapapun dia, apabila dia sudah menjalankan hidup dengan benar (bukan dengan baik), tetap akan mendapat jaminan hidup kekal.”

      Jaminan keselamatan tidak diperoleh karena usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8). Di sini kita perhatikan bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup menjalankan hidup benar 100%. Karena “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).

      Jelas, bila kita berusaha hidup benar menurut Allah, pasti tidak akan mungkin memenuhi standar Allah. Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  2. Fatary Agghy mengatakan

    23 Juni 2015 pada 5:13 pm

    ~
    Allah adalah Tuhan Yesus karena Allah Maha Kuasa dapat melakukan apa saja. Dosa tak dapat dibersihkan oleh manusia karena tak punya kuasa untuk membersihkannya cuma Allah sendirilah yang mampu membersihkannya lewat Tuhan Yesus Kristus. Bagi manusia yang mengangap Allah bukan Yesus Kkristus adalah manusia yang membatasi kekuasaan Allah itu sendiri dan mengangap Allah itu terbatas, tidak bisa menjadi manusia.

    Sekarang saya bertanya kepada semua yang belum mengakui Yesus sebagai Allah. Allah dapat menciptakan manusia, bukan? Pertanyaanku, apa Allah juga sanggup tidak menjadi manusia?

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Juli 2015 pada 1:45 am

      ~
      Saudara Fatary,

      Kami setuju dengan saudara bahwa Allah yang maha kuasa telah membuktikan diri-Nya maha kuasa dengan menjadi manusia. Mengakui Allah maha kuasa, tetapi tidak mengakui bahwa Allah sanggup menjadi manusia sama saja mengingkari kemahakuasaan-Nya. Terimakasih untuk komentar saudara.
      ~
      Solihin

  3. adi mengatakan

    25 Maret 2016 pada 10:33 am

    ~
    Bagus kesaksiannya, bisa menguatkan ke nabi saya nabi Yesus.

    Balas
    • staff mengatakan

      26 Maret 2017 pada 1:05 pm

      ~
      Saudara Adi,

      Terimakasih. Tetapi Yesus lebih daripada nabi, melaikan Dia adalah Tuhan. Dia mati dan bangkit untuk menyelamatkan manusia dari sanksi dosa. Isa Al-Masih berkata “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…”(Injil, Rasul Besar 14:6).
      ~
      Noni

  4. Nurcahya mengatakan

    16 November 2017 pada 1:50 am

    ~
    Maaf bila tidak sopan. Isa adalah nama untuk jiwanya yang diberikan oleh Allah dan Yesus adalah nama untuk fisiknya yang diberikan oleh ibunya Maria. Maka Yesus memang meninggal disalib kemudian bangkit lalu berpesan dan langsung naik ke langit sebagai Isa Al-Masih. Sejak inilah murid-murid-Nya memanggil Tuhan Yesus.

    Maka dalam Al-Quran dikatakan. Maka bukanlah Isa yang kalian salib/bunuh melainkan kami ciptakan yang serupa. Maksud dari ayat ini adalah. Yesus memang disalib tapi tidak dengan Isa. Karena Yesus fisik, Isa jiwa. Maka sudah saatnya kalian Muslim dan Nasrani/Kristen berdamai. Jangan saling menyalahkan. Semua agama kebaikan adalah dari Tuhan maka semua benar.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      29 November 2017 pada 8:32 pm

      ~
      Saudara Nurcahya,

      Terimakasih atas tanggapan dan penjelasan saudara. Namun berdasarkan sumber darimanakah saudara menyatakan bahwa Isa adalah nama yang diberikan untuk jiwanya dan Yesus adalah nama fisiknya? Karena di Kitab Taurat dan Injil tidak pernah dituliskan tentang hal itu.
      ~
      Noni

  5. Nurcahya mengatakan

    16 November 2017 pada 9:17 am

    ~
    Maaf dengan hormat. Silakan staff tidak menampilkan tulisan ini. Ini khusus untuk staf. Saya Muslim tapi saya tidak mau memihak satupun agama karena semua agama kebaikan itu benar. Bahasa anda baik tapi anda mmaksa dengan halus agar penganut agama lain percaya dengan agama anda. Anda terlalu memihak Kristen. Seharusnya jika kolom komentar ini adalah diskusi maka anda sebagai pemimpin harus adil. Tidak memihak salah satu.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 November 2017 pada 10:21 am

      ~
      Saudara Nurcahya,

      Terimakasih untuk saran dan masukan saudara. Mengingatkan kami untuk tidak memihak dalam diskusi ini. Kami tidak bermaksud memihak pihak manapun. Semua jawaban kami bukan karena kami memihak, tetapi kami menyampaikan berdasarkan fakta yang tertulis dalam Firman Allah. Kami senang dengan masukan yang saudara berikan. Tentu kami akan berusaha menjawab dengan lebih baik lagi agar jawaban kami bisa diterima semua pihak.
      ~
      Noni

  6. Calvine Adiwinata mengatakan

    19 April 2018 pada 10:07 pm

    ~
    Dear Team,

    Terimakasih atas ceritanya dan artikel pemikiran saya terbuka luas. Intinya selama jadi manusia tetap pada jalan-Nya dan berbuat baik. Kebaikan dalam arti kasih, kasih dalam bentuk apapun terkadang banyak hal yang kita tidak mengerti tapi tetap beracuan pada kasih. Isa Al-Masih/Yesus/Tuhan/nabi yang penuh dengan kasih, menghargai segala perbedaan tapi tetap satu yaitu cinta kasih. Terimakasih.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 April 2018 pada 9:10 am

      ~
      Saudara Calvin,

      Cinta kasih merupakan inti dari ajaran Isa Al-Masih. Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman untuk mendoakan dan menyayangi orang yang menganiaya. Tentu ini bukan perintah yang mudah untuk dilakukan mengingat perlakuan dari orang yang menganiaya. Tetapi Isa Al-Masih telah memberikan contoh yang baik dengan mengampuni orang yang telah menyalibkan-Nya. Padahal penderitaan pada kayu salib untuk menolong manusia lepas dari api neraka. Dan Isa Al-Masih telah “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  7. Anonymous mengatakan

    28 Maret 2019 pada 6:52 am

    ~
    Tidak ada urusannya Sang Buddha mengurus agama kalian, dan tidak pernah Sang Buddha mengajari siapa itu Tuhan karena Tuhan itu bukan dia yang memiliki emosi, dendam, benci, marah, senang menerima pujian. Ini cerita karangan yang dibuat untuk debat. Jangan menyebar kebohongan jika kau bisa memperpecah belah agama-agama lain, didikan agamamu mengajarkan toleransi yang dimana menghargai satu sama lain jika kau tidak melakukannya berarti kau juga bukan penganut yang beriman. Semoga semua mahkluk berbahagia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      29 Maret 2019 pada 7:51 pm

      ~
      Saudara Anonymous,

      Kami membagikan kesaksian seorang Buddha Maitreya yang telah percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya. Tentu kesaksian itu merupakan kesaksian yang perlu diperhatikan. Terlepas dari saudara dapat menerima atau tidak, kesaksian itu telah memberikan pencerahan kepada siapapun bahwa Isa Al-Masih dapat memberikan hidayah kepada siapapun.

      Jika Isa Al-Masih dapat memberikan hidayah kepada seorang Buddha, maka kami memiliki keyakinan bahwa Dia pun dapat memberikan hidayah kepada siapapun yang sedang mencari kebenaran sama seperti seorang Buddha tersebut. Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  8. Hanna mengatakan

    10 Januari 2020 pada 6:55 pm

    ~
    Situs ini sangat bagus sekali. Tetapi mengapa komentar di situs ini hanya membahas tentang agama Kristen, padahal nama situsnya isadanislam?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Januari 2020 pada 9:22 am

      ~
      Saudara Hanna,

      Kami berterima kasih untuk apresiasi saudara untuk situs ini. Kami memiliki tujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Kristen dan Islam. Itu sebabnya, kami tidak menekankan agama tertentu dalam situs ini. Sebaliknya, kami lebih berusaha untuk mengajak semua orang menyelidiki tentang Isa Al-Masih. Bukankah artikel di atas pun telah menjelaskan hal itu? Oh ya, bagaimana pandangan saudara tentang Isa Al-Masih?
      ~
      Solihin

  9. cwan mengatakan

    9 April 2020 pada 12:59 am

    ~
    Tanpa mempelajari mendalam ajaran Buddha dan bersekolah di sekolah Kristen dan beralih ke Kristen itu hal wajar. Dan dalam mendalami ajaran Buddha pun harus dari sumber yang benar karena adanya dhamma palsu. Saya sendiri bersekolah di sekolah Nasrani dan Islam saya mengerti agama tersebut tetapi setelah saya lebih mendalami lagi ajaran Buddha, saya berpikir inilah yang paling tepat. Saya berlindung kepada Sang Triratna Buddha Dhamma Dan Sangha satu-satunya pelindung yang sejati pembimbing menuju hidup kekal yakni nibbana. Semoga semua orang menemukan jalannya masing-masing.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 April 2020 pada 4:08 pm

      ~
      Saudara Cwan,

      Saudara memberikan pendapat yang baik sekali. Kami senang membaca tanggapan saudara di atas. Memang bisa saja seseorang meninggalkan keimanan sebelumnya. Kisah di atas merupakan pengalaman nyata yang dialami seorang Buddha Maitreya. Tentu kami menghargai pengalaman tersebut. Kami senang karena saudara bersekolah di sekolah Nasrani dan Islam. Kami berharap saudara berani mempelajari Injil untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Kalau saudara tidak keberatan, maka saudara dapat mendownload aplikasi di link ini: https://tinyurl.com/s5ccnxe untuk mengenal Isa Al-Masih dari Injil. Terima kasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
  • Wanita Muslim Menerima Isa Al-Masih Karena Takut Mati
  • Seham, Wanita Muslim Timur Tengah Menerima Isa Al-Masih?
  • Perjalanan Iman Seorang Turki Kepada Isa Al-Masih
  • Seorang Teman Menolong Saya Menemukan Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami