• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Kepastian Surga > Seorang Buddha Maitreya Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat

Seorang Buddha Maitreya Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat

6 Juni 2011 oleh Web Administrator 55 Komentar

Buddha Maitreya

Kesaksian ini adalah tentang Seorang Buddha Maitreya mengikuti Isa Al-Masih. Seorang yang lahir dari keluarga Buddha beraliran Maitreya. Berikut kisahnya:

Nenek saya seorang aktivis dan penatua di sebuah Vihara terbesar di Asia Tenggara. Sedangkan orang tua saya, jarang ke vihara. Sewaktu kecil, saya pernah menderita sakit batuk berkepanjangan. Dan saya pun disembahyangkan di vihara untuk dimintai kesembuhan. Itulah awal saya mengenal ajaran Buddha Maitreya.

Di Sekolah Mulai Mempelajari Kekristenan

Ketika tiba usia sekolah, orang tua memasukkan saya ke sekolah Kristen. Di sekolah ini saya mulai belajar Kekristenan. Bagi saya, semua hanyalah teori, tidak mempunyai pengaruh sama sekali, karena saat itu saya belum memiliki pendapat yang kokoh tentang Kekristenan. Menurut saya, Isa Al-Masih hanyalah salah satu jalan keselamatan.

Ketika di Sekolah Tingkat Pertama, kami memiliki pemimpin kebaktian seorang wanita. Saya melihat bahwa pengajarannya berbeda dengan semua guru yang lain. Saat itu, saya merasa mulai ditarik oleh Tuhan.

Akhirnya, Saya Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih

Sayapun mulai pergi ke gereja secara teratur. Saya juga mengikuti Sekolah Minggu Remaja dan sesekali Kebaktian Umum. Iman saya mulai bertumbuh dengan cepat, dan mengerti bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juru Selamat dunia. Sayapun menyerahkan diri dan hidup sepenuhnya dalam Isa Al-Masih. Serta hanya beriman kepada-Nya. Kerinduan untuk dibaptis sempat tertunda karena orang tua melarang. Namun, satu tahun kemudian, sayapun dibaptis tanpa seijin orang tua saya.

Walau saya dibaptis tanpa sepengetahuan orang tua saya, tapi saya tidak pernah menyembunyikan hal tersebut dari mereka. Dan merekapun mengetahui bahwa saya telah dibaptis dari foto-foto yang ada di meja saya. Mereka sangat marah, mengusir, dan mengancam akan mengeluarkan saya dari sekolah.

Mereka berpikir bahwa sekolah saya lah yang telah merusak kepercayaan turun-temurun yang seharusnya diwariskan kepada saya. Pergaulan saya dibatasi.  Saya dikirim ke vihara selama setahun penuh, namun saya tetap tidak mau beralih kepercayaan.

Kejadian Indah dari Tuhan Lewat Sebuah Acara TV

Setahun kemudian, saya bersyukur akhirnya dapat kembali beribadah kepada Allah yang sejati. Satu kejadian indah terjadi. Saat itu, Minggu pagi, saya dan ibu saya menonton acara Kristen di televisi. Ada khotbah dan puji-pujian. Saya berkata pada ibu saya, “Ma, saya sudah lama loh tidak menikmati saat-saat seperti yang di televisi ini.” Ibu saya menjawab, “Lho, kenapa? Bukankah kamu sendiri yang sudah tidak ke gereja lagi?”

Saya terperanjat atas komentar ibu saya, dan Minggu depannya saya langsung pergi beribadah ke gereja. Saya sungguh bersyukur akan karunia Tuhan kepada saya hingga saat ini. Saya masih diberi kesempatan untuk terus melayani-Nya. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Tuhan Adalah Gembalaku
  2. Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
  3. Mimpi Dari Allah Yang Memberi Petunjuk Jalan Keselamatan
  4. Isa Al-Masih Mengganti Roda Gerobakku Yang Hilang
  5. Seorang Kriminal Atheis Temukan Keselamatan Dalam Isa Al-Masih

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Seorang Buddha Maitreya Mengikuti Isa Al-Masih Sebagai Juru Selamat”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepastian Surga, Kesaksian

Subscribe
Beritahulah
55 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Astrid Ellena
8 Juni 2011 1:45 am

*
Buddhis Maitreya? Memangnya agama Buddha ada berapa macam ya?

Balas
staff
8 Juni 2011 6:44 am
Balasan ke  Astrid Ellena

~
Saudara Astrid, secara tepatnya, kami tidak mengetahui dengan jelas aliran kepercayaan dalam agama Buddha ada berapa macam. Kami mengetahui bahwa ada aliran Theravada, Mahayana, Vajrayana, Tantrayana, Maitreya, dan mungkin beberapa aliran lainnya.

Yang terpenting adalah bahwa Saudara di atas akhirnya telah mengenal jalan keselamatan yang sejati.

Kami mempersilahkan Saudara untuk boleh turut merenungkan artikel berikut: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Allah berkenan memberikan hidayah kepada Saudara.
~
CA

Balas
madie
9 Juni 2011 7:24 pm

*
Tempo hari juga ada orang Budha yang masuk Islam. Seluruh jemaah masjid menyambutnya dengan senang hati.

Balas
staff
10 Juni 2011 5:00 am
Balasan ke  madie

~
Saudara Madie, apakah Saudara mengetahui secara persis mengapa orang tersebut masuk Islam? Apakah karena pekerjaan ataukah karena pernikahan?

Kesaksian yang dimuat di website ini selalu menjelaskan latar belakang seseorang di dalam menemukan kebenaran, sehingga akhirnya memutuskan untuk beralih kepercayaan.
~
CA

Balas
roi suroy
11 Juni 2011 4:17 am

*
Betul anda katakan, dalam Kitab hadis disebutkan bahwa Isa Al-Masih akan menghancurkan patung-patung sesembahan orang Kristen, Hindu, Budha, memberangus babi dan segala jenis kemungkaran.

Betul memang Isa Al-Masih hanya manusia biasa yang diutus Allah, dia akan bermakmum kepada imam Mahdi.

Isa Al-Masih akan memakai syariat Islam dan itu sudah jadi rahasia umum.

Balas
staff
15 Juni 2011 10:02 am
Balasan ke  roi suroy

~
Saudara Roi Suroy, bolehkah kami ketahui berasal dari hadis manakah kutipan yang Saudara sertakan di atas?

Apakah hadis adalah Firman Allah? Jika tidak, mengapakah umat Islam mensejajarkannya dengan Firman Allah?

Mengapakah Saudara justru tidak beriman pada Firman Allah yang sudah jelas-jelas Allah wahyukan dalam Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil?

Jika Saudara mengatakan bahwa kitab-kitab itu sudah dipalsukan, bolehkah kami mengetahui kapankah kitab-kitab itu dipalsukan dan kira-kira bagaimanakah caranya?

Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan syariat Islam. Sejarah tidak pernah mencatat akan hal seperti ini. Sejarah justru membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah benar disalib. Hal ini dicatat bukan hanya di dalam literatur Kristiani, melainkan pula oleh ahli-ahli sejarah non Kristiani. Dan Isa Al-Masih melakukannya demi menebus dosa-dosa manusia.

Oleh sebab itu, siapa yang menjadi pengikut-Nya tidak lagi harus menanggung hukuman atas dosa-dosanya dalam neraka. Ia dijanjikan Allah tempat yang tinggi di sorga (Qs 3:55).

Percayakah Saudara akan janji Allah ini? Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA

Balas
atar
12 Juni 2011 11:44 am

*
Sampai saat ini kami masih salut terhadap admin. Jawabannya sopan dan masuk di akal. Luar biasa, Tuhan Yesus memberkati.

Semoga forum ini lebih berkembang lagi di kemudian hari.

Balas
staff
15 Juni 2011 10:05 am
Balasan ke  atar

~
Saudara Atar, kami mengucapkan terima kasih untuk komentar Saudara. Marilah kita sama-sama belajar dan saling berbagi di tempat ini. Dan kiranya website ini dapat memberikan jawaban bagi banyak orang yang mencari kebenaran.

CA

Balas
justikho
20 September 2011 4:21 am

*
Hal diatas adalah biasa, semua orang dapat saja berpindah keyakinan bahkan keyakinan juga tidaklah abadi seiring waktu dan keadaan akan berubah. Asalkan perubahan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan semuanya, saya rasa tidaklah masalah.

Balas
staff
22 September 2011 2:06 pm
Balasan ke  justikho

~
Saudara Justiko,

Keyakinan dari dunia memang berubah sebagaimana perilaku manusia selalu berubah-ubah. Tetapi Allah tidak berubah sebagaimana jalan-Nya tidak berubah. Sejak dahulu Allah telah menetapkan hanya melalui jalan Allah manusia dapat menjumpai-Nya dan beroleh rahmat sorgawi dari-Nya.

Jalan Allah bukanlah agama dan bukan pula usaha spekulasi manusia tetapi jalan Allah adalah Allah itu sendiri yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Itu sebabnya hanya ada satu Allah Pencipta yang berani menjamin keselamatan manusia.

Jaminan itu dibuktikan dengan Ia menjadi manusia yaitu Isa Al-Masih. Dia berkata dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6 “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku.”
~
NN

Balas
angelia
9 November 2011 4:20 am

*
Saya bersyukur telah menjadi pengikut Isa Al-Masih yang sejati, dan saya bangga segala dosa saya telah ditebus oleh-Nya.

Terpujilah Tuhan.

Balas
staff
15 November 2011 3:42 am
Balasan ke  angelia

~
Saudara Angelia,

Terimakasih atas komentar yang telah saudara berikan. Terimakasih juga atas kunjungan saudara ke situs kami. Semoga artikel-artikel yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi saudara.

Tuhan memberkati!
~
SO

Balas
Justin
11 Oktober 2012 10:26 pm

*
Saya belum terlalu lama mendapatkan website ini. Tapi saya merasa sangat diberkati dan iman saya kepada Yesus semakin bertambah sejak saya mengikuti setiap tanggapan, baik dari kaum Muslim terlebih tanggapan dari staf IDI. Kiranya website ini menjadi berkat buat kita sekalian.

Balas
staff
13 Oktober 2012 2:05 pm
Balasan ke  Justin

~
Saudara Justin,

Terimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami. Terimakasih atas apresiasi yang saudara berikan.

Kerinduan kami adalah, setiap orang yang mengunjungi situs kami dapat diberkati. Dan kami sungguh senang bila ternyata saudara diberkati melalui konten-konten yang ada di situs kami.

Bila saudara ada waktu, silakan juga mengunjungi situs-situs kami lainnya. Yaitu: www.isadanalquran.com, www.isadanalfatihah.com dan www.isaislamdankaumwanita.com. Semoga situs-situs kami yang lain juga memberi informasi yang bermanfaat bagi saudara.
~
SO

Balas
Muhammad Yusuf
21 Oktober 2012 6:45 pm

*
Inilah keyakinan agama yang benar. Kita beriman dengan keyakinan, bukan beriman karena dipengaruhi oleh orang lain.

Keyakinan itu adanya dalam jiwa kita dan agama yang tepat adalah agama yang sesuai dengan jiwa kita. Saya lahir di keluarga Islam namun setelah direnungi, agama yang tepat untuk saya adalah Buddha.

Semua agama besar berasal dari produsen yang sama. Sebagai produsen yang hebat, dia harus membuat produk dengan beragam cita rasa sesuai selera target marketingnya.

Rasa Islam itu Dinamis, Kristen penuh semangat, dan rasa Buddha itu santai.

Agamawan terbaik adalah yang mempelajari semua agama dan membiarkan orang lain memilih. Sedangkan agamawan terburuk adalah yang hanya mempelajari satu agama dan memaksa orang lain, baik secara halus mau pun secara kasar.

Balas
staff
22 Oktober 2012 12:38 pm
Balasan ke  Muhammad Yusuf

~
Saudara Muhammad Yusuf,

Kami menghargai keputusan akan iman saudara pada agama Budha. Tentu agama adalah masalah keyakinan seseorang, sehingga tidak dapat dipaksakan.

Namun kami kurang setuju dengan pernyataan saudara bahwa sebagai Produsen yang hebat harus membuat produk dengan beragama cita rasa. Menurut kami, setiap wahyu/hukum Tuhan sifatnya adalah mutlak. Sedangkan manusia harus taat pada setiap hukum tersebut. Sebab itu, Allah tidak perlu membuat aturan/hukum dengan berbagai cita rasa sesuai dengan keinginan umat-Nya.

“Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya” (Kitab Mazmur 25:10).
~
SO

Balas
yohanes ahmad sani
7 November 2012 2:26 am

*
Sama saja saudara Budhis itu dalam kontek tidak beranjak namun tetap. Budhis juga mengatakan kekuatan yang satu menjelma manusia. Kristen mengatakan Allah menjelma menjadi manusia. Dari semua agama dan kepercayaan yang ada di dunia, hanya Islam yang berani tampil beda yang tidak menyamakan Tuhan dengan kebendaan dan mahluk ciptaan-Nya.

Intinya, ajaran Kristen itu reinkarnasi atau penjelmaan Tuhan yang tak ubah dari segelintir ajaran pagan. Namun di Allah-kan supaya nampak mentereng dengan ajaran Ibrahim dan menuduh secara keji Yesus yang nabi menjadi Tuhan.

Balas
staff
10 Januari 2013 7:53 am
Balasan ke  yohanes ahmad sani

~
Saudara Yohanes,

Tentu ajaran Kekristenan dengan Budhis berbeda. Dalam hal ini kami tidak akan menjelaskan tentang ajaran Budhi, namun kami akan mencoba menjelaskan kepada saudara mengapa Allah perlu menjelma menjadi manusia.

Selain suci, Allah juga adil. Jadi, Dia harus menghukum dosa. Islam mengajarkan perbuatan baik dapat menghapus dosa. Jika timbangan lebih berat kepada kebaikan, maka akan masuk dosa.

Perhatikan, Adam hanya berdosa satu kali saja, tapi sudah diusir Allah dari Firdaus. Jika saudara melakukan bahkan hanya satu dosa saja seperti Adam, harapan apa yang Anda miliki untuk bisa masuk sorga? Karena mustahil perbuatan baik lebih berat dari dosa. Karena itu, manusia memerlukan cara untuk bisa masuk sorga.

Hanya ada satu cara, yaitu Kalimat Allah datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk menanggung dosa manusia. Supaya kita dapat dibebaskan dari hukuman dosa kita.

“Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia” (Injil, Surat Kolose 15:21).
~
SO

Balas
ManusiaKafir&Berdosa
8 Mei 2013 4:18 am

*
Ini pointnya apa? Dan apa itu fakta atau karangan semata agar banyak yang ikut pindah agama? Kenapa terkesan mengada-ada Juruselamat hanya Isa Al-Masih?

Kata orang Islam, Isa Al-Masih akan menghancurkan agama salib, yang mana yang bener? Memang kalau dengan kita ikut Isa Al-Masih akan pasti masuk surga? Kog di Alkitab dijelaskan katanya 60-70% umat Kristen/Khatolik akan masuk neraka?

Balas
staff
13 Juni 2013 7:57 am
Balasan ke  ManusiaKafir&Berdosa

~
Saudara ManusiaKafir&Berdosa,

1. Maaf, kami kurang tahu bagian mana yang saudara sebut mengada-ada. Tolong diperjelas lagi dengan kalimat yang mudah dimengerti.

2. Agama salib? Maaf, kami tidak pernah mendengar ada yang disebut dengan “agama salib.”

3. Tolong tuliskan sumbernya, di ayat dan surat manakah di Alkitab yang menuliskan bahwa 60-70% Kristen/Khatolik akan masuk neraka.
~
SO

Balas
erlando
30 Mei 2013 9:38 am

*
Mengapakah Saudara justru tidak beriman pada Firman Allah yang sudah jelas-jelas Allah wahyukan dalam Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil?

Jika Saudara mengatakan bahwa kitab-kitab itu sudah dipalsukan, bolehkah kami mengetahui kapankah kitab-kitab itu dipalsukan dan kira-kira bagaimanakah caranya?

CA

Dari pertanyaan yang diberi oleh Staff IDI di atas, tidak ada satu orang pun yang bisa memberi jawaban. Dan kebanyakan malah mencari topik lain untuk menyerang agama Kristen. Sungguh ironi.

Balas
joe
10 Oktober 2013 7:32 am

*
To: Staff Isa dan Islam,

Terimakasih buat semua penjelasannya, membuat iman ku semakin bertumbuh didalam Kristus.

Saudaraku Muslim, untuk dapat mengerti firman Allah, anda harus mengenal Allah yang sesungguhnya. Selama hati dan pikiran masih keras, tentu anda sangat sulit untuk menerima. Namun ketika anda merendahkan hati, dengan sendirinya anda mengerti maksud Allah, sebab firman itu Hidup.

Balas
budi
30 Oktober 2013 4:23 am

~
Saya setuju dengan pendapat Muhamad Yusuf, buat apa kita saling menyalahkan agama satu sama lain, misi para nabi membawa kebaikan bagi umat manusia hanya beda waktu dan tempat. Bukan membawa kebencian dan permusuhan. Janganlah terlalu memaksakan ego untuk menjadi paling benar. Salam sejahtera.

Balas
staff
18 November 2013 3:01 pm
Balasan ke  budi

~
Saudara Budi,

Terimakasih untuk komentar saudara di atas. Kami setuju dengan pendapat saudara, kita tidak punya hak untuk memaksakan kepercayaan/pendapat kita kepada orang lain. Tetapi juga tidak salah bukan bila kita saling bertukar informasi tentang apa yang kita yakini?

Dengan demikian, apa yang kita imani tidak terjadi semata-mata hanya turun-temurun. Melainkan timbul dari pemahaman yang benar.

Ijinkan kami berbagi satu ayat dari kitab suci yang kami imani. Mungkin juga bermanfaat bagi saudara, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Injil, Surat Roma 10:17).

Salam sejahtera.
~
Saodah

Balas
koman
14 November 2013 6:38 am

~
Semua agama adalah sama baiknya. Siapa yang percaya dengan Tuhan dan nabi-Nya dengan sepenuh hati serta tulus, niscaya Individunya pasti merasakan kasih Tuhan dan nabi-Nya, bahkan tidak jarang mujikzat terjadi dalam hidupnya.

Damai, harmonis, bahagia, dunia satu keluarga, kerajaan Allah di dunia, bumi suci sukawati adalah pengharapan setiap insan.

Mari kita wujudkan dunia bahagia, satu keluarga, sukawati, kerajaan Allah walau kita beda agama, suku, bangsa, ras dan warna kulit. Salam damai.

Balas
staff
18 November 2013 3:01 pm
Balasan ke  koman

~
Saudara Koman, kami setuju dengan pendapat saudara di atas. Memang demikianlah seharusnya umat beragama, dapat hidup berdampingan serta dapat mengasihi satu sama lain.

Bila tidak keberatan, kami ingin berbagi satu ayat yang menurut kami layak kita amalkan, “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:31).

Jika boleh memberi sedikit koreksi atas komentar saudara di atas, yaitu kalimat “Siapa yang percaya dengan Tuhan dan nabi-Nya dengan sepenuh hati serta tulus, niscaya Individunya pasti merasakan kasih Tuhan dan nabi-Nya”

Menurut kami tindakan yang demikian sama saja kita mensejajarkan seorang nabi dengan Tuhan. Jelas tindakan itu adalah musrik. Sebab seorang nabi tidaklah setara dengan Tuhan, bukan?
~
Saodah

Balas
Muhammad Rifky Rusdi
10 Februari 2014 9:10 am

~
Saya tidak tahu harus bilang apa, Tapi saya harus mengucapkan kalau saya suka dengan web ini. Tetapi saya mohon, tolong tunjukkan artikel mengenai orang Kristen yang masuk Islam. Saya bosan kalau hanya membaca artikel tentang orang Muslim masuk Kristen. Mohon di kabulkan.

Balas
staff
11 Februari 2014 6:06 am
Balasan ke  Muhammad Rifky Rusdi

~
Salam Muhammad Rifky Rusdi,

Terimakasih karena saudara menyukai web ini. Ketika seseorang menyaksikan betapa baiknya Tuhan dalam hidupnya, terlebih ketika ia memiliki kepastian dalam keselamatan tentulah itu sesuatu yang luar biasa. Keputusan untuk menceritakan pengalaman kepada orang lain itu sebuah tindakan syukurnya, bukan?

Ketika seseorang percaya kepada Isa Al-Masih, ia telah menerima jaminan keselamatan. Itulah hal yang sangat indah dalam keputusan hidup seseorang. Jika saudara hendak menyaksikan hidup dalam Isa Al-Masih silakan untuk mengambil keputusan. Sekaranglah waktunya, dan silakan saudara membuktikan kedamian itu. Jujur saja, saya sudah mengalaminya.
~
Salma

Balas
asrie
17 Mei 2014 2:27 am

~
Saya dahulu pernah menjadi mualaf, karena:

1. Mau menikah dengan seorang Muslim.

2. Saya tidak/belum mengerti kebenaran sejati sehingga tersesat kepada yang palsu.

3. Saya belum bisa membedakan mana nabi dan kitab suci yang asli dan mana yang palsu.

4. Calon saya menetapkan kalau mau menikah dengan dia harus masuk Islam dulu. Saya belum tahu, bahwa ternyata kitab sucinya tidak ada bukti-bukti kebenaran, dan lagi terbukti banyak kesalahan dan kejanggalan. Nabinya juga tidak ada melakukan nubuat kedatangan dari nabi-nabi dalam kitab suci sebelumnya.

Di sana tidak ada jaminan/kepastian keselamatan sebagaimana di dalam Kristus, pasti selamat karena sudah ditebus oleh darah-Nya. Umatnya harus mendoakan sang nabi setiap hari supaya selamat, jadi nasib umat siapa yang mendoakan, dan apakah doanya manjur?

Kristus mati menggantikan umat-Nya, tapi umat Islam harus mati dulu dengan bom bunuh diri dan membom orang, supaya bisa masuk surga.

Balas
ridwan
29 Mei 2014 12:19 pm

~
Dear mbak Asrie,

Saya kira pandangan anda terlalu dangkal bila menyebutkan bahwa umat Islam harus melakukan bom bunuh diri untuk masuk surga. Islam tidak pernah mengajarkan itu.

Balas
staff
22 Juni 2014 9:32 am
Balasan ke  ridwan

~
Salam Sdr. Ridwan,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara. Untuk memberikan komentar dan menjawab pertanyaan saudara, kami memepersilakan saudara mengunjungi link kami di
http://tinyurl.com/ppswe6g. Terimakasih.
~
Salma

Balas
Septiana
19 Agustus 2014 2:35 pm

~
Apa sebenarnya yang akan menjadi penilaian Yang Maha Kuasa, yang manusia sebut Tuhan atau Allah, atau apapun terhadap manusia? Agamanyakah? Keyakinannyakah? Atau praktek hidup sehari-harinyakah?

Apa yang dilakukan sehari-hari dengan dasar dan latar belakang budaya, kebiasaan, ilmu pengetahuan, pemahaman, kesadaran, akan membawa pengaruh yang benar/salah atau baik/buruk terhadap diri sendiri atau orang lain /lingkungan, yang mana akan (bisa jadi) berdampak karu domino (terus dan terus menerus)?

Balas
staff
21 Agustus 2014 11:26 am
Balasan ke  Septiana

~
Saudara Septiana,

“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23). Karena itu, sangat sulit untuk memenuhi dan melakukan semua hukum, ketetapan, dan perintah Allah tanpa melanggar satu pun, bukan?

Kami teringat satu ayat Injil menyatakan, “Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? ‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Injil, Surat Roma 4:3). Artinya seseorang dibenarkan Allah karena percaya kepada janji Allah. Karena itu, Isa Al-Masih bersabda, “… supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Pertanyaannya adalah maukah saudara percaya pada Isa Al-Masih supaya memperoleh hidup kekal?
~
Solihin

Balas
Septiana
25 Agustus 2014 2:13 pm

~
Saudara Solihin,

Terimakasih atas penjelasannya. Yang saya maksudkan adalah antara ajaran/isi suatu kitab (suci), tafsiran, pengertian, dan pemahaman, ditambah dengan aturan-aturan yang mungkin memang berasal dari kitab atau dibuat dari hasil kesepakatan (para) imam (petinggi agama), terhadap kehidupan nyata.

Seperti kesaksian di atas. Saya pernah mendapat pengalaman. Seorang teman saya yang pindah ke Kristen, tetapi orang tua teman saya masih beragama Budha yang bukan beribadah ke Vihara tetapi ke Kelenteng. Dan ayahnya yang Budha meninggal dunia. Teman saya tersebut tidak bersedia untuk sujud dengan garu kepada ayahnya sendiri karena dilarang oleh agama. Begitu ya? Satu lagi famili saya yang Islam menyatakan telah berbuat dosa besar karena harus menguburkan ayahnya yang Kristen.

Balas
staff
1 September 2014 3:11 am
Balasan ke  Septiana

~
Saudara Septiana,

Terimakasih untuk tanggapan saudara yang baik dan pengalaman yang saudara sampaikan. Dalam kasus-kasus di atas, kita perlu kembali kepada kitab suci yakni Alkitab. Isa Al-Masih tidak pernah menetapkan satu aturan baku demikian.

Tetapi Isa Al-Masih bersabda, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:30-31).

Bila kita mengerti ini, maka kita tahu apa yang harus diperbuat dan apa yang tidak harus diperbuat. Oh ya, bagaimana dengan pertanyaan kami. Bila Isa Al-Masih adalah jaminan keselamatan hidup kekal, maka percayakah saudara pada Isa Al-Masih untuk memperoleh hidup kekal? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Septiana
3 September 2014 11:31 am

~
Saudara Solihin,

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Markus 12:30-31).

Sangat sulit bagi saya untuk mengerti sabda di atas. Bisa jelaskan dengan praktek hidup kita sehari-hari? Dan “Isa Al-Masih adalah jaminan hidup kekal.” Memang untuk percaya tidak bisa pakai logika. Sayangnya, saya orang yang selalu pakai logika. Menurut saya, siapapun dia, apabila dia sudah menjalankan hidup dengan benar (bukan dengan baik), tetap akan mendapat jaminan hidup kekal.

Balas
staff
9 September 2014 8:07 am
Balasan ke  Septiana

~
Saudara Septiana,

Contoh konkret yang dapat kami berikan adalah kita bekerja, berpikir, berbicara atas dasar mengasihi Tuhan. Artinya seluruh hidup kita dibaktikan untuk menyenangkan Tuhan. Dan hal ini terwujud dalam tindakan kita kepada sesama.

Misalnya, saat terjadi konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga atau di kantor, maka saat itu adalah saat yang tepat untuk mengasihi dengan cara rendah hati menerima setiap masukan, permintaan maaf, bahkan mengampuni. Bagaimana menurut saudara? Oh ya, berkaitan dengan hidup dengan benar. Menurut saudara, hidup benar menurut siapa? Menurut saudara atau menurut Allah? Bagaimana?
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
  • Wanita Muslim Menerima Isa Al-Masih Karena Takut Mati
  • Seham, Wanita Muslim Timur Tengah Menerima Isa Al-Masih?
  • Perjalanan Iman Seorang Turki Kepada Isa Al-Masih
  • Seorang Teman Menolong Saya Menemukan Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz