Seorang sahabat Muslim saya meragukan kuasa penebusan Isa Al-Masih. Tentu dia lebih percaya ajaran hisab di akhirat dalam Islam.
Saya melihat hal itu sebagai kewajaran dan tentu boleh saja. Pertanyaan dan jawabannya sangat berkaitan dengan kebutuhan kita akan keselamatan.
Sahabat Muslim: Bukankah Nasrani Juga Menderita Hisab di Akhirat?
Suatu hari di bulan Ramadhan saya bertemu kawan lama saya yang beragama Islam.
Saya berkata kepadanya, “Saya sangat kasihan kepadamu dan semua kaum Muslim. Sebab mereka meskipun giat beribadah/sembayang, dan juga puasa mereka tidak terjamin masuk ke sorga. Sebaliknya, mereka akan ditimbang amal-amalnya, mendatangi neraka, dan menderita hisab di akhirat dosa-dosanya.”
Ia heran dan bertanya, “Bukankah orang Nasrani akan mengalami hal yang sama di akhirat?” “Tidak,” jawab saya. “Sebab pengikut Isa Al-Masih sudah disucikan dosa-dosanya dan dijamin masuk sorga oleh Isa Al-Masih. Jaminan keselamatan itu karena Isa Al-Masih rela mati disalib menggantikan hukuman dosa manusia,” lanjut saya.
Sebenarnya, pengikut sejati Isa Al-Masih tidak akan menderita hisab di akhirat atau neraka lagi karena segala dosanya. Mereka pasti masuk ke sorga-Nya yang mulia.
Dia merenungkan penjelasan saya itu. Lalu ia memberikan satu pertanyaan kritis yang juga mengejutkan saya.
Sahabat Muslim: Cukupkah Penebusan Isa Al-Masih Bagi Semua Manusia?
“Hanya seorang Isa Al-Masih dapat menanggung dosa semua umat manusia?” Tanyanya penuh heran dan ingin tahu. Sungguh ini pertanyaan yang baik untuk kita pikirkan.
Lalu saya jelaskan kepadanya bahwa penebusan Isa Al-Masih bagi semua manusia itu cukup, sebab Isa Al-Masih “. . . adalah Firman . . . dan Firman itu adalah Allah . . . Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Isa Al-Masih bukanlah manusia biasa seperti kita, melainkan Firman Allah.
Kitab Allah lainnya menegaskan bahwa karunia keselamatan “. . . dilimpahkan-Nya [Allah] atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 5:15).
Bukankah satu orang benar sekalipun tidak dapat menggantikan satu orang berdosa selama-lamanya? Tapi karena Isa adalah Kalimat Allah yaitu Allah sendiri, maka satu Pribadi Isa Al-Masih cukup bagi semua manusia. Bukankah satu Allah cukup untuk semua manusia?
Apakah pendapatmu akan hal itu? Jelaskan di sini.
Janji Sorga bagi Manusia
Jadi karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka “. . . Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan . . . menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Isa Al-Masih pasti mengampuni dosa dan menjamin Anda masuk sorga-Nya, jika Anda percaya kepada-Nya.
Jika Anda memiliki pertanyaan soal penebusan Isa Al-Masih, silahkan kirim di email ini. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kepastian keselamatan atau masuk sorga itu sangat penting bagi manusia?
- Manakah yang terbaik hisab di akhirat atau penebusan oleh Isa Al-Masih? Alasannya!
- Mengapa cukup Isa Al-Masih yang melakukan penebusan bagi semua manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Keselamatan Dalam Islam dan Kristen
- Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?
- Hisab, Benarkah Bukti Kasih Sayang Allah Pada Muslim?
- Timbangan “Mizan” Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih
- Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Muslim Bertanya: Apakah Semua Nasrani Mengalami Hisab di Akhirat?” Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].