Suatu hari guru agama di sekolah kami bercerita tentang “timbangan mizan” dalam Islam. Yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur seberapa berat dosa dan pahala seseorang. “Allah akan menggunakan timbangan ini di akhirat untuk menentukan siapa yang akan masuk surga dan siapa yang masuk neraka.” Demikian cerita guru itu.
Namun, timbangan mizan tidak berlaku bagi orang Kristen. Di sini kita dapat melihat perbedaan timbangan mizan Islam dan penebusan Isa Al-Masih. Mana diantaranya yang menjamin masuk surga?
Pengertian Konsep Timbangan Mizan Ajaran Islam
Sebagai anak-anak, saya hanya manggut dan menerima cerita tersebut sebagai kebenaran. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pemahaman saya akan konsep timbangan semakin jelas.
Timbangan dosa dan pahala atau disebut juga dengan istilah “mizan” adalah dalam arti yang sesungguhnya. Bukan dalam arti kiasan. Memiliki dua penampang, sebelah kiri dan kanan. Hanya Allah yang mengetahui berapa besarnya timbangan tersebut.
Timbangan mizan ini akan digunakan pada akhir zaman untuk menentukan apakah seseorang akan masuk surga dan neraka. Bila timbangan lebih berat amal baik/pahala, maka orang tersebut akan masuk surga. Sebaliknya, jika timbangan lebih berat dosa, maka dia akan masuk neraka.
“Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar dengan api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat” (Qs 23:102).
Namun ada satu pertanyaan di hati saya. Mungkin Anda juga dapat merenungkannya. Bagaimana bila timbangan itu seimbang. Kemana Anda akan pergi. Surga atau neraka?
Allah Memberi Konsep Penebusan, Bukan Konsep Timbangan
Konsep keselamatan yang Allah berikan sejak dari semula adalah konsep penebusan. Dalam Kitab Taurat kita membaca bagaimana Allah menjelaskan korban-korban yang harus diberikan oleh orang yang melakukan pelanggaran.
“Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu seorang dari rakyat jelata, dan ia melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan, sehingga ia bersalah, . . . haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosa yang telah diperbuatnya itu seekor kambing betina yang tidak bercela. . . . meletakkan tangannya ke atas kepala korban penghapus dosa dan menyembelih korban itu di tempat korban bakaran. . . . demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu sehingga ia menerima pengampunan” (Taurat, Kitab Imamat 4:27-31).
Asal Mula Konsep Timbangan
Ayat Taurat di atas menjelaskan kepada kita bahwa sejak semula konsep keselamatan yang diberikan Allah adalah konsep penebusan. Kitab Suci sama sekali tidak pernah menyinggung soal konsep timbangan.
Lalu darimana nabi umat Muslim mendapat ide tentang konsep timbangan mizan? Atau konsep ini dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai pedagang? Entahlah! Yang pasti, Al-Quran sendiri tidak menjelaskan asal mula dari konsep timbangan amal dan dosa ini, terlebih Alkitab. Jadi, mana yang layak saudara percayai antara timbangan mizan ajaran Islam dan penebusan Isa Al-Masih?
Isa Al-Masih Memberi Diri Sebagai Korban Penebusan
Tentang pengampunan, kita dapat melihat pada peristiwa ketika Ibrahim ingin mempersembahkan Ishak, anaknya. Allah menyediakan satu domba sebagai pengganti. Dengan adanya domba pengganti, maka Ishak pun mendapatkan kembali kehidupan.
Peristiwa tersebut adalah gambaran dari pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Dimana Dia telah memberi diri-Nya sebagai “Korban Tebusan yang memberi pengampunan.” Satu kali untuk seluruh umat manusia. “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:9)
Demikianlah, keselamatan surgawi seseorang tidak ditentukan oleh berat atau rendahnya timbangan amalnya. Melainkan hanya melalui Isa Al-Masih, sebab Isa Al-Masih adalah satu-satunya “Jalan” menuju surga.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Timbangan Mizan Islam dan Solusi Selamat di Akhirat!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Cara Dan Syarat Menjadi Layak Masuk Surga
- Apakah Perbuatan Baik Menyelamatkan?
- Apakah Manfaat Ihsan Di Hadapan Allah?
- Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
- Apakah Isa Al-Masih Atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, dari manakah nabi umat Muslim mendapat ide tentang konsep timbangan mizan?
- Seandainya timbangan amal dosa saudara nantinya seimbang. Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana nasib saudara kelak di akhirat?
- Dari konsep timbangan mizan Islam dan penebusan Isa Al-Masih, menurut saudara manakah dari kedua konsep tersebut yang memberi satu kepastian? Sebutkan alasan saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].