• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Keselamatan > Pengampunan > Timbangan “Mizan” Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih

Timbangan “Mizan” Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih

12 Mei 2014 oleh Web Administrator 330 Komentar

ilustrasi-timbangan-mizan-dalam-islamSuatu hari guru agama di sekolah kami bercerita tentang timbangan “mizan” Islam. Yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur seberapa berat dosa dan pahala seseorang.  “Allah akan menggunakan timbangan ini untuk menentukan siapa yang akan masuk sorga dan siapa yang masuk neraka.” Demikian cerita guru itu.

Namun, timbangan mizan tidak berlaku bagi orang Kristen. Di sini kita dapat melihat perbedaan timbangan mizan Islam dan penebusan Isa Al-Masih. Mana diantaranya yang menjamin masuk sorga?

Pengertian Konsep Timbangan dalam Ajaran Islam

Sebagai anak-anak, saya hanya manggut dan menerima cerita tersebut sebagai kebenaran. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pemahaman saya akan konsep timbangan semakin jelas.

Timbangan dosa dan pahala atau disebut juga dengan istilah “mizan” adalah dalam arti yang sesungguhnya. Bukan dalam arti kiasan. Memiliki dua penampang, sebelah kiri dan kanan. Hanya Allah yang mengetahui berapa besarnya timbangan tersebut.

Timbangan ini akan digunakan pada akhir zaman untuk menentukan apakah seseorang akan masuk sorga dan neraka. Bila timbangan lebih berat pahala, maka orang tersebut akan masuk sorga. Sebaliknya, jika timbangan lebih berat dosa, maka dia akan masuk neraka.

“Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar dengan api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat” (Qs 23:102).

Namun ada satu pertanyaan di hati saya.  Mungkin Anda juga dapat merenungkannya. Bagaimana bila timbangan itu seimbang. Kemana Anda akan pergi. Sorga atau neraka?

Allah Memberi Konsep Penebusan, Bukan Konsep Timbangan

Konsep keselamatan yang Allah berikan sejak dari semula adalah konsep penebusan. Dalam Kitab Taurat kita membaca bagaimana Allah menjelaskan korban-korban yang harus diberikan oleh orang yang melakukan pelanggaran.

“Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu seorang dari rakyat jelata, dan ia melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan, sehingga ia bersalah,  . . . haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosa yang telah diperbuatnya itu seekor kambing betina yang tidak bercela. . . . meletakkan tangannya ke atas kepala korban penghapus dosa dan menyembelih korban itu di tempat korban bakaran. . . . demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu sehingga ia menerima pengampunan” (Taurat, Kitab Imamat 4:27-31).

Asal Mula Konsep Timbangan

Ayat Taurat di atas menjelaskan kepada kita bahwa sejak semula konsep keselamatan yang diberikan Allah adalah konsep penebusan. Kitab Suci sama sekali tidak pernah menyinggung soal konsep timbangan.

Lalu darimana nabi umat Muslim mendapat ide tentang konsep timbangan? Atau konsep ini dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai pedagang? Entahlah! Yang pasti, Al-Quran sendiri tidak menjelaskan asal mula dari konsep timbangan amal dan dosa ini, terlebih Alkitab. Jadi, Mana yang layak saudara percayai antara timbangan mizan Islam Dan penebusan Isa Al-Masih?

Isa Al-Masih Memberi Diri Sebagai Korban Penebusan

Tentang pengampunan, kita dapat melihat pada peristiwa ketika Ibrahim ingin mempersembahkan Ishak, anaknya. Allah menyediakan satu domba sebagai pengganti. Dengan adanya domba pengganti, maka Ishak pun mendapatkan kembali kehidupan.

Peristiwa tersebut adalah gambaran dari pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib. Dimana Dia telah memberi diri-Nya sebagai “Korban Tebusan yang memberi pengampunan.” Satu kali untuk seluruh umat manusia. “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:9)

Demikianlah, keselamatan sorgawi seseorang tidak ditentukan oleh berat atau rendahnya timbangan amalnya. Melainkan hanya melalui Isa Al-Masih, sebab Isa Al-Masih adalah satu-satunya “Jalan” menuju sorga.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, dari manakah nabi umat Muslim mendapat ide tentang konsep timbangan mizan?
  2. Seandainya timbangan amal dosa saudara nantinya seimbang. Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana nasib saudara kelak di akhirat?
  3. Dari konsep timbangan mizan Islam dan penebusan Isa Al-Masih, menurut saudara manakah dari kedua konsep tersebut yang memberi satu kepastian? Sebutkan alasan saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Cara Dan Syarat Menjadi Layak Masuk Surga
  2. Apakah Perbuatan Baik Menyelamatkan?
  3. Apakah Manfaat Ihsan Di Hadapan Allah?
  4. Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
  5. Apakah Isa Al-Masih Atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Timbangan “Mizan” Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Keselamatan, Pengampunan

Reader Interactions

Comments

  1. gadung giri mengatakan

    1 Februari 2019 pada 8:12 pm

    ~
    Ini situs mengaburkan dengan menuliskan seolah olah milik Islam padahal jelas berusaha mengarahkan orang Islam meragukan tentang Islam dan mengklaim bahwa agamanya yang benar. (pastinya mereka mengklaim agama yang benar). Dah herannya kenapa mereka sengaja beriklan pada situs-situs yang jelas jelas islami. Suatu kesengajaan yang jahat tidak beretika menjebak dan jauh dari kasih sayang.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Februari 2019 pada 10:08 pm

      ~
      Saudara Gadung Giri,

      Mohon maaf jika kami telah menyinggung perasaan saudara. Tampaknya saudara baru pertama masuk ke situs kami. Terimakasih atas kunjungannya. Kami paham akan kerisauan Anda dan itu hanya merupakan kesalahpahaman. Di situs ini kita belajar bersama mengenai topik Isa Al-Masih di dalam Al-Quran maupun di dalam Injil. Salam.
      ~
      Noni

  2. Fuad mengatakan

    8 Februari 2019 pada 12:26 pm

    ~
    Saya ingin mencoba meluruskan artikel ini agar tidak salah dalam memahami Yaumul Mizan. Kembali ke pemahaman dasar fitrah manusia adalah dimana diciptakan pada dasarnya untuk bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT pencipta langit dan bumi. Dan dijelaskan pada ayat Al Quran (QS. An – Nahl: 36)(QS. Al – Isra’: 23-24)( QS. Al An’am: 151-153). Lalu, sebagai ganjarannya adalah diberikan keselamatan oleh Allah SWT karena termasuk orang-orang bertakwa. Adanya Mizan Sebagai timbangan amal, yang tujuannya adalah mengukur seberapa banyak amalan yang dikerjakan pada waktu di dunia seperti dijelaskan (QS. Al-Anbiya’: 47). Walapun timbangan tersebut seimbang akan adanya hisab yang menentukan keseluruhan amal.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Februari 2019 pada 2:26 pm

      ~
      Saudara Fuad,

      Berarti Anda percaya ada Mizan atau timbangan amalan tersebut, kami hargai akan hal itu. Tetapi mengapa konsepsi timbangan itu tidak ada di dalam pesan-pesan Allah pada kitab-kitab sebelumnya. Sebaliknya Allah menyediakan korban Isa Al-Masih yang melunasi dosa-dosa manusia, tercatat di dalam Injil, Surat 1Petrus1:18-19.
      ~
      Noni

  3. Fuad mengatakan

    8 Februari 2019 pada 4:30 pm

    ~
    Terima kasih atas tanggapannya Mbak Noni. Benar, saya sangat percaya akan hari pembalasan amal, karena disitulah letak kemaha Adilan Allah SWT.

    Untuk ayat Injil, Petrus 1:18-19. Ayat tersebut memang sangat bertentangan dengan konsep agama Islam yang dimana setiap dosa manusia yang menanggungnya adalah pribadi masing-masing. Namun dalam Islam adanya penghapusan dosa disebutkan dalam (Ali Imran ayat 135-136) Dimana setiap Muslim walapun dosanya sangat banyak, tapi ketika di saat itu juga bertobat maka dosanya seketika akan hilang. Sehingga bertentangan dengan pemahaman anda mengenai konsep penebusan dosa, karena Muslim percaya bahwa nabi Isa ke dunia untuk menjadi nabi bukan melakukan penebusan dosa.

    Balas
  4. Yudas mengatakan

    9 Februari 2019 pada 8:12 am

    *
    Dari konsep timbangan mizan Islam dan penebusan Isa Al-Masih, menurut saudara manakah dari kedua konsep tersebut yang memberi satu kepastian? Sebutkan alasan saudara.

    Jawaban:
    Perumpamaan Tuhan sebagai Guru yang memberikan soal ujian, manusia yang hidup di dunia itu sebagai murid yang tengah menjawab soal, sedangkan Isa sebagai pengawas ujian. Guru membuat ujian untuk menilai siapa yang lulus dan gagal, nilai guru tersebut diibaratkan timbangan dimana nilai 50 ke atas dianggap lulus dan 50 ke bawah dianggap gagal. Sebagai guru tentu juga memiliki rasa belas kasih sehingga murid yang dapat nilai 50 pas akan ditambah menjadi 51 agar lulus, sedangkan murid lain juga ditambah 1 angka.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Februari 2019 pada 7:23 am

      ~
      Saudara Yudas,

      Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun pendapat tersebut masih bersifat asumsi. Jika kita menggunakan analogi tersebut, maka kita perlu melihat kepada Guru tersebut. Guru tersebut adalah Allah yang memiliki standar 100 alias sempurna. Masak standarnya rendah sekali, hanya 50? Jika demikian, maka Guru tersebut tidak bisa diibaratkan sebagai Allah.

      Jika nilai yang dikehendaki Allah adalah sempurna atau 100, maka adakah yang dapat mencapainya? Apakah nilai 50 bisa? Misalnya, saya sebagai guru, maka saya tidak akan meluluskan murid tersebut. Jika saya memiliki standar tinggi, maka Allah pun demikian. Pertanyaannya, bagaimana cara saudara mencapai standar kesempurnaan tersebut?
      ~
      Solihin

  5. Fuad mengatakan

    12 Februari 2019 pada 8:49 am

    ~
    Saya ingin menjawab pertanyaan Saudara Solihin mengenai “bagaimana cara saudara mencapai standar kesempurnaan tersebut?”. Mungkin nanti saudara Yudas bisa memberikan jawabannya sendiri.

    Perlu anda ketahui, dimana dalam agama Islam, Allah SWT memberikan 8 tingkatan surga. Dimana tingkatan tertinggi adalah surga Firdaus, lalu ada surga Adn, Surga Naim, Surga Mawa, surga Darusalam, surga muqomah, surga muqomul amin dan surga khuldi.
    Untuk itu Allah SWT menurunkan ayat (Qs 45-2;Qs 58-6 ;Qs 67-2), dimana setiap manusia akan ditempatkan sesuai dengan amal perbuatan yang dikerjakan di dunia dan dihitung secara adil melalui timbangan Mizan. Makin banyak amal maka makin tinggi derajatnya di surga.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Februari 2019 pada 10:34 am

      ~
      Saudara Fuad,

      Setiap manusia memiliki amal dan perbuatan yang berbeda-beda. Namun bagaimana kita tahu bahwa amal dan perbuatan kita sudah cukup banyak? Agar saat kita melewati timbangan Mizan, amal kita yang lebih banyak daripada perbuatan dosa. Tentunya tidak ada satupun manusia yang tahu berapa banyak amal dan perbuatan baik yang telah ia perbuat seumur hidupnya.

      Jadi tidak ada saudara mukmin yang tahu apakah ia dapat lolos dengan mendapati timbangan amalnya lebih banyak dari dosanya atau dosanya yang lebih banyak daripada amal baiknya.
      ~
      Noni

  6. Jesus Park mengatakan

    23 Februari 2019 pada 8:06 pm

    ~
    Fuad,
    Mengapa allah saudara memerlukan mizan? Apakah allah saudara tidak maha kuasa? Bukankah Islam mengakui bahwa apabila allah Quran berfirman “kun” maka jadilah? Apakah slogan “kun” hanya imajinasi umat Islam saja? Dan (konsekuensi mizan) seharusnya nabi Islam berada di surga akibat dari amal ibadahnya, tetapi mengapa ia tidak tahu di neraka atau surga, padahal Allah dapat menentukan surga dan neraka?

    Yudas,
    Nilai 51 lulus ke surga? Apa yang terjadi muslim dibawah 51? Bagaimana dengan muslim rutin korupsi dan hasilnya diamalkan secara rutin juga? Bagaimana jika Muslim banyak beramal dan di akhir hidupnya sering memperkosa dan nilainya 51? Apakah surga untuk munafik juga walaupun ia Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Februari 2019 pada 6:33 am

      ~
      Saudara Park,

      Bila dianalogikan, maka timbangan mizan merupakan alat transaksi untuk masuk sorga. Tentu perlu dipikirkan lebih lanjut, benarkah Allah memerlukan timbangan untuk menghitung dosa manusia. Kami setuju dengan saudara untuk menanyakan kemahakuasaan Allah SWT. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  7. Arfa mengatakan

    12 Mei 2020 pada 2:02 am

    ~
    Karya penebusan dosa Yesus pada kalian tentu tidak akan percaya konsep yaumul mizan (hari pertimbangan) pada ajaran Islam, tapi ajaran gereja sendiri bayar pakai uang buat pengakuan dosa lewat jaminan orang kudus atau jaminan paus buat stempel biar tidak masuk api penyucian. Kalau tidak percaya timbangan pun tidak apa-apa, tapi buktinya lama atau sebentar di api penyucian bisa di diskon.

    Lalu alat apa untuk ukuran yang tepat lama atau tidak di api penyucian selain uang penebusan dosa? Dijamin masuk surga itu tauhid tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah Swt. Meski dihisab atau ditimbang amalannya lalu masuk neraka hak Allah setelah mensucikan hambanya untuk memasukan ke syurga.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Mei 2020 pada 8:55 pm

      ~
      Saudara Arfa,

      Injil tidak pernah mengajarkan untuk menebus manusia dari dosa dengan menggunakan uang. Sebaliknya, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini artinya manusia amat berharga sehingga Isa Al-Masih sendiri yang harus nuzul ke dunia agar manusia diselamatkan. Memang timbangan mizan menjadi alat ukur untuk menentukan masuk sorga. Tetapi jika timbangan mizan ini digunakan, adakah Muslim yang akan selamat dan masuk sorga? Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan?

      Oh ya, saudara memiliki harapan besar untuk masuk sorga. Tetapi saudara adalah manusia berdosa. Kalau menggunakan timbangan mizan, kira-kira dimanakah posisi timbangan itu akan berada, dosa atau kebaikan saudara? Mengapa?
      ~
      Solihin

  8. afreak mengatakan

    13 Agustus 2020 pada 3:32 pm

    ~
    Kita hilangkan dulu ego agama masing-masing baik anda Islam maupun Kristen. Ada beberapa hal yang mungkin mengganjal pikiran manusia yang pertama
    1. butuhkan Tuhan suatu timbangan untuk mengukur berat ringannya dosa?
    2. jika Yesus penebus dosa mengapa Yesus kabur dan berlari-lari menghindar untuk disalib?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Agustus 2020 pada 5:49 pm

      ~
      Saudara Afreak,

      Menarik sekali pertanyaan saudara. Memang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa Allah SWT membutuhkan timbangan untuk menimbang dosa manusia? Bukankah Allah SWT dianggap mahatahu? Jika Allah SWT mahatahu seyogianya timbangan tidak diperlukan. Bukankah sudah ada malaikat pencatat dalam teologi Islam? Jika demikian, mengapa timbangan dibutuhkan oleh Allah SWT? Mohon pencerahan.

      Isa Al-Masih tidak pernah lari untuk menghindari salib. Sebaliknya, Isa Al-Masih berfirman bahwa Ia datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Artinya Isa Al-Masih tidak pernah melarikan diri. Lagi pula, Isa Al-Masih telalh disalibkan dan bangkit pada hari ketiga untuk menyelamatkan manusia dari neraka.
      ~
      Solihin

  9. Kritis mengatakan

    1 Desember 2020 pada 9:46 pm

    ~
    Lihat komen saya di FB. Di bagian postingan IDI untuk download aplikasinya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      3 Desember 2020 pada 12:48 pm

      ~
      Saudara Kritis,

      Sangat baik bila saudara memposting komentar di forum ini sehingga rekan-rekan di forum ini mengetahuinya. Mengacu dari artikel di atas, maka timbangan mizan menjadi persoalan tersendiri bagi rekan-rekan Muslim.

      Bukankah saudara tidak tahu timbangan saudara di akhirat nanti? Tetapi nampaknya dosa saudara lebih banyak, bukan? Apakah saudara pernah memikirkan hal ini? Lalu, bagaimana saudara bisa memiliki kepastian masuk sorga? Dapatkah saudara menceritakan hal itu?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 15 16 17

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?

Artikel Yang Terhubung

  • Alasan Para Muslim Mengikut Isa Al-Masih
  • Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?
  • Keselamatan Dalam Islam Dan Kristen
  • Cara Masuk Agama Islam dan Kristen
  • Pewaris Surga: Untuk "Hamba Allah" (Islam) Atau…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami