Dalam diskusi saya dengan para Muslim soal keselamatan, mayoritas mengatakan bahwa masuk surga dalam Islam bergantung jumlah amal baiknya. Sebagian menjelaskan bahwa ada yang masuk surga tanpa dihisab/dihukum dulu di neraka, walau hanya sedikit orang. Yang lainnya pasrah pada apapun keputusan Allah SWT di akhirat, meski harus masuk neraka.
Memang ajaran Islam dan Nasrani mempunyai cara berbeda untuk beroleh keselamatan. Bagaimana konsep keselamatan dalam Islam dan Nasrani? Dapatkah kita mengusahakan sendiri keselamatan kita? Bagaimana caranya agar kita pasti ke surga?
Keselamatan Dalam Islam
Kami ikut sangat sedih sebab Al-Quran tidak memberikan jaminan keselamatan dalam Islam. Akibatnya, bila umat Muslim ditanya tentang bagaimana jalan keselamatan dalam Islam, umumnya hanya menjawab, “mudah-mudahan.” Ketidakpastian ini diperjelas dalam doa permohonan yang mereka panjatkan, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Setiap Mukmin harus mengusahakan sendiri keselamatannya berdasarkan amal baik dan pahala. Harapan mereka, semakin banyak pahala yang didapat, semakin besar pula kemungkinan masuk surga.
Walau seseorang Muslim sangat sholeh, tidak berbuat dosa besar, dan banyak beramal, masih tidak ada jaminan keselamatan dalam Islam. Malahan, Allah SWT menetapkan setiap Muslim mendatangi neraka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Inilah salah satu alasan kuat Isa Al-Masih dan kami sangat mengasihi para Muslim. Isa Al-Masih ingin kaum Muslim dan semua manusia memiliki jaminan masuk surga.
Pertanyaannya: Mampukah manusia yang lemah dan berdosa mengusahakan keselamatannya dengan kekuatan dan usahanya sendiri? Jelaskan jawaban Anda di email ini.
Keselamatan Menurut Wahyu Allah
Meski sebagai ciptaan yang mulia dan sempurna, namun manusia telah jatuh dalam dosa. Dan bukan hanya berbuat dosa, tetapi manusia menjadi budak dosa.
Firman Allah berkata, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
Meskipun dosa-dosa di atas masih dipikiran – belum dilakukan – sudah berdosa di hadapan Allah yang Maha Suci.
Manusia yang telah menjadi budak dosa tidak mampu melepaskan diri dari ikatan tersebut. Dapatkah Anda hidup suci? Sebesar apapun usaha yang kita lakukan, kita tetap selalu berdosa.
Jika demikian, manusia sangat memerlukan satu Pribadi yang berkuasa membebaskan kita dari perbudakan dosa, dan mampu membawa kita ke surga, bukan?
Pribadi dari Surga Menjamin Keselamatan di Surga-Nya
Isa Al-Masih bersabda, “Aku telah turun dari surga . . .” (Injil Rasul Besar Yohanes 6:38). “. . . Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah “Jalan Kebenaran” Allah dan “Hidup Kekal.” Maka seseorang yang percaya kepada-Nya, pasti menerima Kebenaran Allah dan Hidup Kekal.
Isa Al-Masih itu Allah dan berasal dari surga. Maka Dialah satu-satunya yang berkuasa menjamin keselamatan manusia yang beriman kepada-Nya. Firman-Nya, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus [Isa] adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
Kunci Keselamatan Jiwa Anda
Demikianlah, setiap pengikut Isa Al-Masih beroleh jaminan masuk surga dari Dia. Sebab Isa Al-Masih telah menggantikan hukuman dosa manusia melalui kematian-Nya.
Sehingga pengikut-Nya bebas dari hukuman dosa di neraka kekal. Dan mereka tidak perlu menunggu hingga penghakiman akhir zaman untuk mengetahui apakah mereka ke surga atau neraka.
Janji Isa Al-Masih kepada umat-Nya, “. . . Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).
Jadi, hanya Isa Al-Masih yang berkuasa menjamin keselamatan jiwa kita di surga. Jika Anda ingin kepastian masuk surga, percayalah kepada Isa Al-Masih!
Jika Anda memiliki pertanyaan atau pendapat, sampaikan kepada kami di sini.
Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Seberapa pentingkah keselamatan di akhirat bagi Anda? Jelaskan jawaban Anda!
- Mengapa manusia tidak mampu bebas dari perbudakan dosa?
- Apakah penyelamatan Isa Al-Masih adalah jaminan terbaik bagi manusia? Kalau setuju atau tidak setuju, berikanlah alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimanakah Ajaran Keselamatan Dalam Islam dan Kristen?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Al-Fatihah dan Kebutuhan Terpenting kita
- Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
- Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?
- Empat Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Keselamatan adalah yang sering ditawarkan oleh oknum orang Kristen, padahal kalau benar-benar keselamatan itu memang ada, kenapa orang Kristen harus susah payah mempromosikannya?
Bukankah gratis? Pasti seluruh manusia penghuni bumi ini akan mengikutinya.
~
Saudara Al, justru karena keselamatan itu ada, barulah kami bisa mempromosikannya kepada Saudara. Kalau keselamatan itu tidak ada, apa yang kami mau sampaikan kepada Saudara? Kami bahkan tidak memahami apa yang Saudara tulis.
Keselamatan menuju sorga itu memang adalah gratis. Saudara tidak perlu membayarnya. Cukup hanya dengan percaya kepada Isa Al-Masih, maka Saudara sudah dipastikan mendapatkan keselamatan dari Allah tersebut.
Apakah sesederhana dan segampang ini? Jawabannya adalah: Ya, dan sekaligus tidak. Buktinya adalah bahkan untuk percaya saja, hal ini telah menjadi sulit buat Saudara.
Firman Allah mengatakan dengan jelas bahwa barang siapa percaya kepada Isa Al-Masih, maka ia tidak akan binasa dalam neraka, melainkan ia akan mendapatkan hidup yang kekal bersama-sama dengan Allah di sorga.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Keselamatan bukanlah iming-iming. Ini adalah janji Allah yang pasti, bahwa kita akan mendapat tempat yang tinggi di sorga pada hari kiamat nanti (Qs 3:55).
~
CA
*
Anda percaya dengan Qs 3:55? Surat itu membuktikan bahwa Isa Al-Masih hanya utusan-Nya.
Jangan pakai Al-Quran untuk membela umat Kristen yang sekarang. Umat Kristen yang sekarang adalah umat Paulus, bukan umat Isa Al-Masih.
~
Saudara Abu Syarif, apakah dalam Qs 3:55 dikatakan bahwa Isa Al-Masih hanya utusan Allah semata-mata dan bahwa Dia bukan Sang Juru Selamat? Jawabannya adalah “Tidak”.
Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” (Qs 3:55).
Qs 3:55 mengatakan bahwa Isa Al-Masih mati dan kemudian diangkat ke sorga. Ayat ini justru membuktikan bahwa pandangan umat Islam yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih tidak mati di atas kayu salib, adalah “Salah Total”.
Ayat ini juga menambahkan dengan cermat bahwa pengikut Isa Al-Masih akan diberikan tempat yang tinggi di sorga.
Rasul Paulus adalah pengikut Isa Al-Masih. Kami adalah pengikut Isa Al-Masih. Kami dan Rasul Paulus adalah sama-sama pengikut Isa Al-Masih. Rasul Paulus dipakai Allah untuk mencatat beberapa surah Kitab Suci. Dan kami mentaati keseluruhan Wahyu dari Allah, bukan tulisan Paulus. Kami beriman kepada Taurat Musa, Zabur Daud, Kitab yang dicatat Nabi-Nabi, dan Injil tentang kehidupan dan pengajaran Isa Al-Masih kepada murid-murid-Nya.
Sudahkah Saudara beriman dan mentaati keseluruhan Kitab-Kitab Suci dari Allah tersebut?
~
CA
*
Staff Isa dan Islam,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani = Kristen) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs 98:6)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (Qs 98:7).
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah sorga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya” (Qs 98:8).
~
Benarkah orang Yahudi dan Kristen adalah orang-orang kafir? “…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” (Qs 3:55)
Dengan jelas ayat di atas mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih (orang Kristen) akan dijadikan Allah di atas orang-orang kafir. Bila benar apa yang dikatakan ayat Qs 98:6 bahwa orang-orang kafir itu adalah orang Kristen. Bagaimana mungkin orang Kristen di atas orang Kristen?
Apakah telah terjadi ketidak-konsistenan dalam ayat-ayat Al-Quran?
~
SO
*
Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa agama atau keyakinan membawa keselamatan pada manusia yang mengimaninya. Jika Tuhan itu adalah Sang Maha pencipta manusia, maka jalan keselamatan dari Sang Pencipta manusia ini adalah hanya satu.
Apa itu yakin dan apa itu iman?
Yakin adalah percaya yang sungguh-sungguh dalam diri manusia yang didasari dari melihat, mendengar, menyaksikan hal hal yang bersesuaian dengan akal logika manusia.
Sedangkan Iman adalah tindakan mengeksekusi keyakinan tadi.
Apakah hanya dengan percaya terhadap sesuatu tanpa proses penelaahan itu merupakan sesuatu yang benar? Mari kita kaji lebih dalam demi mencari arti dan nilai kebenaran dari Tuhan Sang Maha Pencipta.
~
Iman adalah berarti bahwa kita percaya kepada Allah dan percaya kepada semua janji-janji Allah.
Iman adalah berarti bahwa kita menggantungkan pengharapan kita kepada Allah. Bahwa kita memasrahkan diri kepada Allah, dan kita berjanji bahwa kita mau hidup seturut dengan Firman Allah.
Dan Allah menjanjikan keselamatan bagi mereka yang beriman kepada-Nya.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya (Isa Al-Masih)yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
CA
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
CA[/quote]
Israel adalah anak Allah: Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman Tuhan: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung (Keluaran 4:22).
Salomo adalah anak Allah: Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya (1 Tawarikh 28:6).
Daud adalah anak Allah: Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku (2 Samuel 7:14).
*
Kita semua adalah anak-anak Allah. Itulah kenapa Yesus mengajarkan kepada kita doa yang dimulai dengan menyebut Allah sebagai Bapa, di dalam “Doa Bapa Kami”.
~
Terima Kasih Saudara Uhuy untuk tanggapan dari Saudara.
CA
~
Benar Saudara Abu Syarif, setiap orang yang percaya kepada Juru Selamat Allah di dalam diri Isa Al-Masih telah menjadi anak-anak Allah. Israil (Yaqub), Daud, dan Sulaiman percaya kepada janji kedatangan Juru Selamat, maka mereka disebut sebagai anak-anak Allah.
Namun mengenai gelar Isa Al-Masih sebagai “Anak Allah” memiliki arti khusus yaitu keilahian Isa Al-Masih “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah (Isa Al-Masih), yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18)
Jadi untuk Isa Al-Masih, istilah tersebut menjelaskan ketuhanan Isa Al-Masih. Sedangkan untuk manusia, istilah tersebut menjelaskan hubungan antara manusia dengan Tuhan, yaitu manusia yang menerima keselamatan dari Isa Al-Masih
~
CA
*
Ijinkan saya menambahkan. Pendapat kami umat Islam bahwa keselamatan hanya akan diperoleh dengan taat dan patuh menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan.
Percaya kepada Tuhan saja tidak akan menjamin keselamatan. Saya beri contoh: Tuhan mengharamkan makan racun mengikuti perintahnya maka kita akan selamat. Bandingkan dengan orang yang sudah yakin akan diselamatkan oleh Tuhan walau tau makanan itu beracun tetap saja dimakannya.
Masuk sorga atau neraka adalah urusan Allah, cuma Allah yang tau. Sebagai manusia tidak boleh merasa yakin telah selamat masuk sorga, manusia hanya perlu taat dan patuh pada perintah-Nya.
~
Saudara Azriady dan Saudara Andragaris, kami setuju masuk sorga urusan Allah.
Dan Allah mengatakan keselamatan itu pasti. Banyak ayat yang menyatakan hal ini dalam Firman Allah, contoh kutipan Injil, Yohanes 3:16 kepada Saudara Al dan Andragaris di atas.
Juga perkataan Isa Al-Masih sendiri “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku (Isa Al-Masih). Di rumah Bapa (Allah)-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3)
Pernyataan Isa Al-Masih tersebut adalah pasti seperti Isa Al-Masih itu sendiri adalah pasti. Dan pasti Dia menyucikan orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat.
Bila saudara percaya amal perbuatan baik menyelamatkan manusia maka cobalah selidiki. Ingatlah bahwa Allah itu maha suci maka ukuran masuk sorga adalah suci. Adakah manusia suci?
~
CA
*
Itu penjelasan buat orang yang percaya Injil. Kalau orang tidak percaya Injil, tidak bisa dijelaskan dengan cara itu. Karena anda percaya Injil, maka saya akan bantah omongan anda dengan Injil, meskipun saya tidak percaya Injil.
~
Saudara Abu Syarif,
Saudara di atas mengatakan bahwa umat Kristiani tidak boleh merasa yakin pasti akan masuk sorga.
Dalam Al-Quran, selain Qs 3:55, kami tidak menemukan ayat yang menyatakan kepastian masuk sorga.
Kami menjelaskan dari Injil karena dalam Isa Al-Masih keselamatan itu diberikan bagi pengikut Isa Al-Masih.
Bersyukur jika Saudara mau membaca Injil secara lengkap sebab dalam Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68).
Jika Saudara mau mencari kebenaran dalam Injil, maka Saudara akan mendapatkan Firman Allah yang sejati.
~
CA
*
Kami Muslim beribadah bukan untuk mencari keselamatan, karena keselamatan itu urusan Allah semata. Lalu untuk apa kami beribadah? Orang yang beribadah karena takut pada Allah adalah ibadah kaum budak.
Orang yang beribadah untuk memperbanyak pahala adalah ibadah para pedagang yang mengharap keuntungan. Orang yang beribadah hanya perlu percaya pada Tuhan saja adalah ibadah kaum pemalas.
Kami Muslim beribadah dengan ikhlas hati hanya ingin dekat pada Allah dan ingin dicintai Allah. Selalu memohon petunjuknya karena manusia tak ada yang bisa luput dari dosa.
~
Saudara Azriady, kami setuju beberapa pernyataan Saudara di atas.
Kami umat Kristiani bukan beribadah untuk mencari keselamatan atau untuk menyucikan diri tetapi sebagai salah satu wujud ucapan syukur atas keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih.
Seperti ayat ini “Kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. (Injil, Rasul Besar I Yohanes 4:19)
Sebab dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
CA
*
Apakah Yesus adalah Juruselamat bagi pengikut-Nya yang hidup pada zaman-Nya, atau juga Juruselamat bagi para pengikut setelah-Nya?
Jawab salah satu dari pilihan tersebut. Yang paling manis dari keduanya adalah pahit.
jika anda menjawab bahwa Yesus adalah Juruselamat bagi pengikut-Nya di zaman-Nya saja, maka ini adalah sebuah kezaliman yang menimpa orang-orang yang beriman kepada-Nya setelah-Nya.
Jika anda menjawab bahwa Dia juga Juruselamat pula bagi para pengikut setelah-Nya, maka sungguh Yesus telah membantu kezaliman, kemaksiatan dan permusuhan serta mendorong untuk membunuh, mencuri, korupsi dan maksiat lainnya, karena setiap pelaku kejahatan akan bebas dari dosa hanya dengan sekedar pengakuannya terhadap pelanggaran dosa tersebut. Dan dia langsung akan mendapatkan ampunan, dan hidup dengan kehidupan yang kekal.
Sumber masalah anda adalah di Injil yang telah dirusak oleh Yahudi, sehingga banyak yang aneh dan kontradiksi.
~
Saudara Abu Syarif,
Isa Al-Masih adalah Juru Selamat bagi manusia di segala zaman, baik sebelum maupun setelah Isa Al-Masih.
Gelar “Al-Masih” tersebut ialah “Yang diurapi” untuk menyelamatkan seluruh umat manusia sebelum dan sesudah Isa Al-Masih. Dan Isa satu-satunya Al-Masih.
Isa Al-Masih mengajarkan kasih mengasihi dan berbuat baik kepada semua orang, bahkan kepada musuh sekalipun kita wajib mendoakan dia (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Salah satu pengajaran-Nya dikenal luas sebagai “Golden Rule” (Hukum Yang Paling Mulia di dunia), yakni:”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”(Injil, Rasul Besar Matius 7:12). Artinya adalah bahwa sebelum orang berbuat baik kepadamu, berbuat baiklah terlebih dulu kepada semua orang.
Semua orang yang beriman kepada Isa Al-Masih tentulah mentaati perintah-Nya sebagai ungkapan syukur karena telah diselamatkan oleh-Nya.
~
CA
*
Yesus menebus dosa manusia di jaman Adam, jaman Ibrahim, jaman Musa? Sebutkan dalilnya di Injil! Mereka belum kenal dengan Yesus.
“Semua orang yang percaya dan beriman kepada Isa Al-Masih akan diselamatkan”, anda sendiri juga plin-plan pasti diselamatkan atau akan diselamatkan?
Kalau semua manusia sejak lahir menanggung dosa, bagaimana dengan manusia yang meninggal masih bayi atau kanak-kanak atau anaknya Muslim atau anaknya Kristen, dosanya diampuni? Sebutkan dalilnya di Injil.
Umat Kristen ada yang beriman, tapi juga melakukan maksiat sampai matinya. Dia akan diampuni atau pasti diampuni?
Semua harus dijawab dengan dalil. Karena agama adalah dalil, bukan akal-akalan.
~
Saudara Abu Syarif, Isa Al-Masih menebus dosa seluruh umat manusia dan janji tentang kedatangan-Nya sudah diberitahukan sejak zaman Adam jatuh dalam dosa makan buah terlarang
Allah berkata: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15).
Ingat, keturunan perempuan (bin perempuan) bukan keturunan laki-laki, Dialah Isa Al-Masih lahir dari perawan Maryam.
Janji Allah ini terus didengungkan oleh nabi-nabi kepada keturunan demi keturunan.
Kita beriman kepada Isa Al-Masih yang sudah datang. Mereka beriman kepada Isa Al-Masih yang akan datang. Yang menyelamatkan umat manusia adalah iman kepada Janji Allah akan kedatangan Juru Selamat, yakni: Isa Al-Masih.
Tidak semua “Kristen” adalah pengikut Isa Al-Masih karena ada Kristen berdasarkan keturunan, mereka juga membutuhkan keselamatan dari Isa Al-Masih.
~
CA
*
Maaf, ada dua orang yang digelari Al-Masih dalam Islam. Satu untuk Isa Al-Masih, satu lagi Al masihu Dajjal.
~
Saudara Andragaris, hanya ada satu orang yang digelari Al-Masih dalam Al-Quran. Dia adalah Isa Al-Masih. Dajjal Al-Masih sendiri hanya disebut dalam Hadis, dan ini berarti: Anti Isa Al-Masih, atau Anti Kristus (Anti Al-Masih atau Dajjal Al-Masih). Dajjal Al-Masih adalah orang yang melawan karya perbuatan dan pengajaran Isa Al-Masih.
Al-Masih atau Mesias dalam bahasa asli berarti: Yang diurapi, atau yang diutus Allah untuk melakukan suatu pekerjaan yang khusus. Sejak awal zaman yakni sejak kepada Adam, Allah telah menjanjikan kedatangan seseorang yang akan meremukkan kuasa dosa/iblis (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15).
Allah berkata: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15).
Seperti yang terus menerus ditulis di dalam Taurat, Zabur, dan Kitab Nabi-Nabi, umat Tuhan menanti-nantikan kedatangan-Nya, Sang Juru Selamat yang disebut Mesias (Al-Masih).
Jadi ungkapan “Al-Masih” sendiri berarti bahwa Dia adalah Yang diurapi dan yang dinanti-nantikan untuk menyelamatan kepada manusia.
~
CA
*
Ini penggalan dari artikel diatas.
Keselamatan menurut cara pandang Islam: Dalam Al-Quran, tidak ada satu ayatpun yang memberi jaminan keselamatan. Akibatnya, bila umat Muslim ditanya tentang keselamatan mereka, umumnya akan menjawab dengan kata “mudah- mudahan”.
Hal ini diperjelas lagi dengan doa yang selalu mereka panjatkan, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs. 1:6)
Coba disimak, akibatnya bila umat Muslim ditanya tentang keselamatan mereka, umumnya akan menjawab dengan kata “mudah- mudahan”.
Ya, kami selalu mengucapkan itu, mudah-mudahan jika Allah menghendakiNya(Insya Allah).
Yesus juga mengajarkan mengucap Insya Allah. Dalam Kitab Yakobus 4:15, “Sebenarnya kamu harus berkata: Jika Tuhan menghendakiNya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
Wassalam.
*
Kitab Yakobus ditulis oleh Yakobus salah satu adik jasmani Yesus. Tidak ada kutipan perkataan langsung dari Yesus.
~
Terima kasih Saudara Uhuy untuk penjelasannya.
CA
~
Saudara Ikhsan, untuk urusan keselamatan dunia dan akhirat, tidak pernah ada kata ‘mudah-mudahan” bagi pengikut Isa Al-Masih.
Ada banyak orang beragama Kristen namun belum tentu diselamatkan sebab yang diselamatkan hanyalah orang Kristen yang lahir baru di dalam iman percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan juruselamat.
Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]https://isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara menemukan hidayah yang sejati dari Allah yang benar.
Kitab Yakobus adalah kitab yang ditulis oleh saudara kandung jasmani Isa Al-Masih, yang bernama Yakobus, salah satu Rasul Besar Allah yang diberi Wahyu Allah untuk menuliskan kitab Yakobus.
~
CA
*
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Injil, Surat Roma 10:9).
Ayat itu adalah surat yang dibuat oleh Paulus lalu dikirimkan kepada orang-orang kota Roma.
Orang Kristen percaya begitu saja bahkan teramat sangat percaya bahwa ayat itu Firman Tuhan. Sungguh kasihan umat Kristen. Mereka berakal tapi tidak menggunakan akalnya, mereka terlena oleh tipu daya Paulus.
*
Paulus adalah Rasul pilihan Allah untuk menyebarkan Injil. Tentu saja Dia tidak asal menulis ajarannya dengan asal-asalan.
Dalam Yohanes 10:9, Yesus berkata : Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”
*
Dalam Islam, setiap perkataan Nabi Muhammad akan dicek kebenarannya dengan cara mencantumkan sanad (siapa saja yang menceritakan, sampai dengan orang yang bertemu nabi secara langsung), matan (bunyi ucapan nabi), rawi (orang yang mengumpulkan ucapan-ucapan nabi).
Dalam Kristen hanya ditulis, Yohanes berkata, Paulus berkata dst …. tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Bahkan Yesus tidak menjamin apa yang dikatakan Paulus adalah benar.
~
Saudara Abu Syarif, apakah Saudara bisa memastikan bahwa ucapan Muhammad adalah berasal dari Allah, dan itu bukan hanya klaimnya secara sepihak? Hal ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Satu hal saja sudah membuktikan bahwa kitab Saudara tidak mungkin berasal dari Allah, yakni karena ia bertentangan dengan Kitab-Kitab Allah yang sebelumnya.
Kitab Allah yang datang sebelumnya tidak mungkin boleh bertentangan dengan Kitab Allah yang telah datang sebelumnya. Firman Allah tidak ada masa kadaluarsanya dan tidak mungkin bertentangan.
Adalah berbeda dengan apa yang diucapkan dan dilakukan Rasul Paulus. Dia tidak pernah mengajarkan dan berbuat apa yang bertentangan dengan Kitab-Kitab Allah yang sebelumnya.
Banyak umat Islam berpikir bahwa Rasul Paulus menentang Kitab Suci. Sesungguhnya Paulus sangat mengerti dan menghormati Kitab Suci.
Bacalah juga jawaban kami di bawah kepada Saudara Al. Terima kasih.
~
CA
~
Saudara Al, Rasul Paulus adalah pengikut Isa Al-Masih yang sejati. Dia adalah pengikut Isa Al-Masih yang setia sampai akhir, bahkan dalam segala penderitaan dan penganiayaan. Bahkan ia pernah dilempar batu sampai hampir mati.
Pada diri Rasul Paulus dan contoh pada setiap kehidupannya, sama sekali tidak mungkin bisa muncul ide bahwa dia hendak membohongi banyak orang. Dengan mengikut Isa Al-Masih, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan, dan sebaliknya terlalu banyak penderitaan yang harus dia tanggung.
Paulus adalah salah satu Rasul Besar Allah yang diberi Wahyu dari Allah sehingga memampukannya berbicara atas nama Allah, seperti dijelaskan dalam ayat ini “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. (Injil,surat 2 Petrus 1:20-21)
~
CA
*
Menurut umat Kristen dosa Adam yang diwariskan ke anak cucunya adalah kecenderungan berbuat dosa.
Kenapa Adam disalahkan atas perbuatan dosa umat sedunia?
Adam lahir suci sebelum berbuat dosa demikian pula anak cucunya. Namun Adam juga diciptakan memiliki nafsu.
Tapi ia juga diberi akal untuk membedakan benar dan salah yang artinya ia juga juga memiliki kecenderungan berbuat dosa.
Lalu dari mana asal dosa itu? Dari hasutan Iblis yang tidak senang manusia menjadi ahli sorga, jadi jangan salahkan Adam atas dosa dunia. Hikmah kisah Adam agar manusia jangan mengikuti hawa nafsu berbuat dosa oleh hasutan Iblis.
Lantas dosa apa kenapa Yesus harus disalib? Umat Kristen seakan-akan sangat senang melihat Yesus disalib dan membenarkan perbuatan jahat Yahudi.
~
Saudara Azriady, Adam mampu membedakan yang benar dan salah. Tetap setia kepada Allah atau melawan Allah. Adam masih bebas untuk mau melakukan kebenaran atau dosa.
Namun manusia sekarang tidak mampu membedakan yang benar dan yang salah. Manusia sekarang terus-menerus berdosa sebab telah terikat dosa.
Inilah perbedaan status manusia sebelum dan setelah jatuh dalam dosa.
Manusia terikat dalam dosa dan tidak mampu berbuat baik sesuai dengan standar Allah. Berbuat baik juga tidak bisa menutupi dosa. Cobalah menumpuk ikan segar sebanyak-banyaknya pada ikan yang sudah busuk.
Oleh sebab itu semua manusia butuh Juru Selamat dari Allah.
Isa Al-Masih tidak berdosa. Ia dihukum karena dosa-dosa kita. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Kitab Nabi Yesaya 53:4-6).
Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara menemukan hidayah yang sejati dari Allah.
~
CA
*
Jika seorang beriman kepada Isa Al-Masih, berarti dia wajib melakukan perintah Isa Al-Masih
Perkataan Yesus: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Perkataan Paulus: Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16).
Beriman kepada Isa Almasih ataukah Paulus? Karena dua ayat ini kontradiktif satu dengan yang lain.
~
Saudara Andragaris, kedua ayat ini sama sekali tidak kontradiktif.
Rasul Paulus tidak mengajarkan agar Hukum Taurat tidak dituruti. Ia menjelaskan bahwa Hukum Taurat bukan yang menyelamatkan manusia.
Hukum Taurat justru menyatakan bahwa manusia berdosa. “Justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (Injil, Surat Roma 3:20). Oleh Hukum Taurat justru manusia menjadi tahu dosa.
Apakah ada orang yang bisa melakukan Hukum Taurat dengan sempurna? Tidak ada.
Tentu saja jikalau Saudara bisa melakukannya maka Saudara ke sorga dengan kekuatan sendiri. Namun, apakah Saudara tidak pernah jatuh dalam dosa barang satu kali pun?
Itulah sebabnya kenapa dikatakan bahwa Hukum Taurat justru membuat manusia tidak dapat berdalih lagi, bahwa dia adalah manusia berdosa.
Jadi bagaimana supaya bisa selamat? yaitu hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih yang telah dihukum ganti kita atas dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa:”Tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.(Injil, Surat Galatia 2:16).
~
CA
*
1. Dalam ayat ini, Yesus tidak mengatakan bahwa hukum Taurat akan berakhir, dan keselamatan manusia akan terganti dengan darah apapun atau siapapun karena Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa dosa manusia akan tergantikan atau tertebus dengan darah.
2. Bagaimana dengan pendapat anda sendiri yang menyatakan bahwa hukum Allah itu tidaklah berubah?
~
Saudara Andragaris, Isa Al-Masih mengajarkan bahwa darah-Nya adalah penebusan atas dosa manusia: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28)
Tanpa penebusan yang dilakukan oleh Isa Al-Masih manusia dalam penghukuman kekal.
Jelaslah bahwa Hukum Allah tidak dapat diubah. Hukum Taurat tidak diubah oleh siapapun tetapi yang harus dipahami bahwa Hukum Taurat diperuntukan sebagai penuntun kepada hukum penebusan yang sempurna melalui juruselamat, Isa Al-Masih.
~
NN/CA
*
Kejadian 17:14- Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
atau
Galatia 5:6; Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
1 Korintus 7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Bagaimana dengan ayat ini ?
1Korintus 6:12; Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.
*
Saudara Andragaris,
Dalam konteks Taurat, Kitab Kejadian 17:14 tersebut berlaku sunat lahiriah sebagai tanda perjanjian antara manusia dengan Allah, khususnya antara Allah dengan keturunan Abraham.
Perjanjian itu mengenai keselamatan. Setelah keselamatan itu datang, yaitu kedatangan, kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih, maka sunat lahiriah tidak berguna sebab perjanjian itu sudah genap.
~
NN
*
Dalam hal keselamatan, Paulus menyampaikan bahwa dia sudah diselamatkan bukan karena melakukan Hukum Taurat, tetapi karena beriman pada Isa Al-Masih.
Yang tidak mau terima keselamatan ya terserah. Alkitab juga mencatat orang seperti itu adalah: bermata tapi tak melihat, punya telinga tapi tidak mendengar, karena hati yang sudah mengeras seperti batu dan sudah mati rasa.
Manusia yang telah terikat dosa adalah bagaikan orang mati yang tidak akan bisa berespon sama sekali, kecuali diperbaharui dalam Tuhan Yesus.
~
Terimakasih Saudara Azizah untuk tanggapan yang sudah Saudara berikan. Kami sangat menghargainya.
~
CA
*
Sesungguhnya keyakinan kaum Muslimin tentang Isa Al-Masih adalah berdasarkan kepada al-Quran dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kami mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah, menyeru mereka kepada Allah agar mentauhidkan dan menyembah-Nya (Al-Shaff 6). Jadi Isa Al-Masih bukan Tuhan atau sesembahan dan bukan putra Allah seperti yang diklaim oleh orang-orang Nasrani (Al-Maaidah 72; At-Taubah 30; Maryam 30).
Kami beriman bahwa Isa Al-Masih belum mati, tidak dibunuh oleh orang Yahudi musuh-musuhnya. Akan tetapi Ia diselamatkan oleh Allah dari kejaran mereka dan mengangkatNya ke langit dalam keadaan hidup (An-Nisaa’ 156-158).
~
Saudara Abu Syarif, menurut kami, Saudara telah salah mengutip beberapa ayat Al-Quran yang sama sekali tidak mengandung perkataan yang mendukung pendapat Saudara.
Misalnya dalam Maryam 30 sama sekali tidak mengandung perkataan bahwa Isa Al-Masih bukan Allah ataupun Putra Allah.
Perlu kami tambahkan bahwa dugaan kitab Saudara bahwa kata ‘anak’ berarti adalah sungguh menjijikkan Allah telah berhubungan dengan Maryam dan menghasilkan anak bernama Isa Al-Masih.. Ini adalah sama sekali bukan konsep yang benar dari iman Kristiani. Bagi umat Kristiani, Allah tidak pernah beranak atau melahirkan anak.
Berikutnya, An-Nisaa 156-158 adalah salah dengan mengatakan bahwa Isa Al-Masih belum mati, namun langsung terangkat ke sorga. Silakan Saudara menyimak ayat berikut: Ketika Allah berfirman, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku…” (Qs 3:55).
Bukankah dengan sangat jelas dikatakan bahwa urutannya adalah Isa Al-Masih mati dan kemudian diangkat ke sorga?
~
CA
*
Kitab Yakobus adalah kitab yang ditulis oleh saudara kandung jasmani Isa Al-Masih, yang bernama Yakobus.
“Kitab Yakobus tidak memuat ucapan ataupun kutipan langsung perkataan Isa Al-Masih.”
Membingungkan: Terus kenapa Kitab Yakobus tetap tertulis di Injil?
~
Kitab Yakobus tetap terdapat dalam Kitab Injil karena Kitab Yakobus adalah Firman Allah.
Firman Allah itu ditulis dengan perantaraan tangan manusia. Allah memakai tangan para nabi dan para rasul untuk menuliskan wahyu-Nya kepada manusia.
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (Injil, Surat 2 Peterus 1:20-21).
Bahkan Isa Al-Masih menjanjikan akan mengirimkan Roh Kudus untuk memberi wahyu kepada murid-murid-Nya. “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:26).
Dan Firman Allah itu sekarang kita kenal sebagai: Kitab-Kitab Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil.
Kami mengundang agar Saudara terus meluangkan waktu merenungkan Firman Allah bersama-sama dengan kami melalui website ini.
~
CA
*
Iman (percaya) melahirkan penyaksian mata hati (musyahadah) terhadap keTuhanan Allah pada setiap pandangan kepada segala perkara.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Ayat 136 Surah An-Nisaa’)
Sabda Rasulullah: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.” [HR. Ath-Thabrani]
Sangat jelas, dalam Islam percaya saja tidaklah cukup bahkan sia-sia. Iman tanpa amal perbuatan adalah sia-sia.
Sekarang saya tanya, perintah Yesus mana yang anda semua kerjakan?
~
Saudara Ikhsan, kami sangat menyetujui semua apa yang Saudara kemukakan di atas.
Kitab Suci berkata bahwa: “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Injil, Surat Yakobus 2:17)
Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Namun perbuatan baik yang dilakukan tanpa iman yang benar adalah juga sia-sia.
Itulah sebabnya Kitab Suci mengatakan bahwa perbuatan dan amal baik manusia tidak bisa menjamin kita untuk bisa masuk ke dalam sorga.
Untuk bisa masuk ke dalam sorga, kita harus beriman kepada Isa Al-Masih sebagai satu-satunya yang telah menanggungkan hukuman atas dosa yang telah kita perbuat di atas kayu salib.
Selanjutnya setiap pengikut Isa Al-Masih wajib melakukan perintah-Nya yaitu mengasihi musuh, menolong orang di penjara, memberi makanan kepada orang yang lapar, mengasihi tetangga dan sebagainya (Injil, Rasul Besar Matius 25:34-40).
~
CA
*
Efesus 2:8-9 — “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Roma 3:20,28 — “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.”
Galatia 2:16 — “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.”
Yohanes 3:16 — “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
~
Terima kasih Saudara Bella untuk ayat-ayat Firman Tuhan yang telah Saudara sertakan di sini.
~
CA
*
Semua orang Islam dijamin masuk surga, tetapi tidak ada yang menjamin masuk surga secara langsung. Dalil dan penjelasan terlalu panjang untuk saya tulis di sini.
~
Saudara Abu Syarif, kami menduga bahwa pendapat Saudara mungkin ada benarnya. Umat Islam juga berpendapat sama dengan kami bahwa setiap dosa harus dihukum, sekecil apapun dosa itu.
Oleh sebab itu, sebagian umat Islam berpendapat bahwa kaum muslimin akan beroleh sorga setelah mereka menyelesaikan dahulu hukuman mereka di dalam neraka, selama puluhan, atau ratusan dan bahkan ribuan tahun. Ini tergantung seberapa berat dosa yang dilakukan.
Yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah benar kita bisa dilepaskan dari neraka nantinya? Berapa lama kita harus dihukum di dalam neraka? Apakah kita sanggup menanggung hukuman selama itu?
Oleh sebab itu, Kitab Suci berkata bahwa di dalam Isa Al-Masih tidak ada lagi hukuman.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Isa Al-Masih)” (Injil, Surat Roma 8:1).
~
CA
*
Ketika mengutip surat Al-Fatihah soal keselamatan manusia, staff Isa dan Islam tidak sembarang mengutip, karena saya yakin mereka paham Al-Quran. Namun, sayang hanya mengutip ayat 6, tanpa diikuti ayat 7 yang merupakan ayat terakhir.
Cobalah Saudara mengutip juga ayat ke-7, supaya lengkap dalam menjawab keselamatan manusia.
~
Saudara Kumbang, berikut kami kutip ayat ke-6 dan ayat ke-7 buat Saudara:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat.” (Qs 1:6-7)
Dan nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia adalah keselamatan di sorga selama-lamanya.
“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28)
~
CA
*
Andai kita tahu kita tak berdosa di dunia ini, apa sekiranya yang kita inginkan?
Ya! Lebih baik kita “mati” cepat-cepat meninggalkan dunia yang hina ini, karena di akhiratlah (sorga) hidup yang sebenarnya.
To admin: Bila anda, apa yang anda lakukan?
~
Saudara Akal, adalah benar bahwa jika saya menyadari bahwa saya telah hidup tanpa dosa di dunia ini, maka saya pasti akan cepat-cepat meminta agar Allah segera menjemput saya.
Namun karena saya menyadari bahwa saya adalah manusia yang hidup penuh dengan dosa, maka saya menjadi takut untuk mengalami kematian. Takut setelah mati, maka kepada saya akan diberi tuntutan pertanggungjawa ban dan hukuman atas dosa-dosa yang telah saya perbuat semasa hidup.
Namun setelah saya menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka saya menjadi lega. Dan kini, kapanpun kematian akan menjemput, seluruh pengikut Isa Al-Masih yang sejati akan menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Sebab di dalam Isa Al-Masih tidak ada lagi penghukuman. Hukuman kita telah ditanggung oleh-Nya. Lunas terbayar.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Isa Al-Masih).” (Injil, Surat Roma 8:1)
Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan.com[/url]
Kiranya Allah berkenan menganugerahkan hidayah-Nya yang sejati bagi kita semua.
~
CA
*
Kepada Sdr.Staff Isa, hal-hal seperti ini tidak perlu dibahas. Apalagi dengan pemahaman yang tentang Al-Quran.
Menurut saya, ya sudahlah beribadah saja sendiri menurut agama dan kepercayaan masing-masing, toh nanti juga akan ketahuan siapa yang benar dan siapa yang sesat. Untukmu agamamu dan untukku agamaku. (Qs Al-Kafirun 6).
~
Saudara Me, kami menyadari bahwa pemahaman kami tentang Al-Quran adalah sangat terbatas. Kami hanya berusaha memperkenalkan ayat-ayat Al-Quran yang memuat tentang Isa Al-Masih di dalamnya. Sebab kami memiliki suatu kerinduan dari dalam hati untuk boleh memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya kepada Saudara-Saudari yang mengunjungi website ini.
Tujuan kami bukanlah untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan Isa Al-Masih sebagai jalan keselamatan kepada Saudara.
Kami rindu agar Saudara juga boleh memiliki jalan keselamatan menuju sorga sebagaimana yang telah diperoleh setiap pengikut Isa Al-Masih yang sejati.
Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan:[url] https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]
Kiranya Allah berkenan menganugerahkan hidayah-Nya yang sejati bagi kita semua.
~
CA
*
Kawal terus web ini! Buat akidah Saudara-Saudara kita yang kurang paham tentang akidahnya.
~
Saudara Abbi, kami merasa senang Saudara bisa mengunjungi website kami ini. Kiranya melalui website ini, Allah berkenan membukakan pikiran kita akan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya.
Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]
~
CA
*
Islamlah satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia untuk masuk surga.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surya ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Alloh ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.” (Qs 98:7-8)
Tidak hanya sekedar itu, bahkan ada ayat yang mangatakan bahwa Allah akan mewariskan surga kepada orang yang bertaqwa.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman… Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” ( Qs 23:1-11)
~
Saudara Kumbang, kami mengucapkan terima kasih atas ayat yang telah Saudara bagikan di atas.
Saudara menyatakan bahwa agar kita bisa selamat maka kita harus mampu mengerjakan segala perintah dan kehendak Allah dengan tekun dan sempurna.
Namun masalahnya sebagai manusia berdosa mampukah kita melakukan segala perintah-Nya dengan sempurna? Alkitab menyatakan bahwa semua manusia adalah najis adanya, perbuatan baik dan kesalehan manusia dalam pemandangan Allah bagaikan “kain kotor” (Kitab Nabi Yesaya 64:6).
Orang yang najis tentunya tidak diperbolehkan oleh Allah masuk ke sorga. Oleh sebab itu kita membutuhkan Juruselamat yaitu Isa Al-Masih, yang dapat membersihkan kenajisan kita. Dan hanya Isa Al-Masih saja, yang dapat memberikan tempat di sorga bagi kita yang beriman kepada-Nya.
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, dan di dalam Kristus Yesus (Isa Al-Masih) Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,” (Injil, Surat Efesus 1:7; 2:6).
~
CA
*
Orang Islam tidak percaya Injil. Jadi jangan pakai dalil Injil untuk mempengaruhi orang Islam. Kalau mau mempengaruhi orang Islam harus pakai Al-Quran.
Makanya pelajari dulu Al-Quran dan semoga anda mendapatkan hidayah.
~
Saudara Abu Syarif, terima kasih atas sarannya.
Kami tidak berusaha untuk mempengaruhi seseorang untuk pindah agama, karena agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Kami justru memberitakan Isa Al-Masih “jalan lurus” yang dapat menjamin keselamatan seperti yang tertulis dalam Al-Quran.
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs. 43:61)
Kami percaya bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Kalaupun harus menggunakan ayat Al-Quran, maka kami menuliskan hanya ayat-ayat yang cocok dengan Alkitab.
~
SL