• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Puasa Ramadhan > Bagaimana Cara Menggapai Tujuan Utama Puasa Bulan Ramadhan?

Bagaimana Cara Menggapai Tujuan Utama Puasa Bulan Ramadhan?

4 Juni 2017 oleh Web Administrator 238 Komentar

papan-panahan-warna-kuning-merah. Ilustrasi tujuan utama puasa tepat sasaranSalah satu tujuan utama puasa Ramadhan terpenting bagi umat Islam terdapat dalam Hadits: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR Ibnu Majah, Bukhari No. 38). Jadi, bukankah pengampunan dosa salah satu tujuan utama puasa bagi umat Islam pada bulan Ramadhan?! Sungguhkah puasa menolong kita mencapai tujuan ini?

Tujuan Utama Puasa: “Mendapat Pahala Besar”

Foto dakwah website Islam Indonesia berjudul: “11 Bulan Banyak Dosa Peluang Diampuni di 1 Bulan.” Bisa dimaklumi, karena Ramadhan disebut “Bulan Pembersih dosa” dan “Bulan Ampunan.”

Bediuzzaman, pakar Islam, mengatakan setiap amal mendapat 30,000 pahala, terutama pada malam Laylat Al-Qadr. Tambahan pahala berarti tambahan pengampunan dosa.

Jadi para Mukmin terdorong berpuasa karena jaminan pengampunan dosa yang begitu besar, bukan?

Hukuman Kalau Berbuka Puasa Sebelum Waktunya

Sebagian Mukmin berpegang pada ucapan Ibnu Hazm: “Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhan selesai dengan sengaja, berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinya” (Riwayat Ibnu Hazm dlm al-Muhalla, 6/184).

Suatu malam saat tidur, Nabi Islam dalam mimpi melihat kelompok orang di neraka. Mereka tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki di sebelah atas dan ujung-ujung mulut sobek mengalirkan darah. Nabi Islam menerima penjelasan bahwa orang-orang ini adalah mereka yang berbuka puasa sebelum waktunya*.

Ragukah Anda mengapa Allah begitu menghukum orang saleh yang berbuka puasa sebelum waktunya? Silakan mengemail kami!

Pertanyaan Vital Berhubungan dengan Tujuan Utama Puasa

Kita tahu seseorang tidak boleh merokok atau meminum sesuatu sebelum berbuka puasa. Malahan tidak boleh menelan ludah.

Penulis minta introspeksi dan kejujuran pembaca: Pernahkah Anda, dengan sengaja dan tanpa alasan, berbuka puasa sebelum waktunya? Bukankah kesalahan itu membatalkan puasa Anda? Sampaikan pendapat Anda lewat email kepada staff IDI.

Menurut Ibnu Hazm, berpuasa satu tahun tidak bisa menggantikan kesalahan Anda. Malahan Hadits di atas menekankan bahwa orang seperti ini akan menderita tergantung terbalik di neraka.

kartun-orang-jualan-surat-kabarKabar Baik untuk Mukmin yang Salah Berbuka Puasa

Menurut Kitab Allah (Taurat, Zabur, Nabi-Nabi, Injil) Allah kasih adanya. Tidak mungkin Ia menggantung seseorang pada urat kaki-kakinya di neraka karena salah berbuka puasa. Allah yang kasih adanya tidak ganas dan brutal!

Kabar baik! Ada jalan pengampunan semua dosa untuk selama-lamanya yang tidak bergantung pada puasa!

Pengampunan Dosa Mutlak bagi Para Mukmin

Nabi Besar Yahya Pembaptis, dengan wahyu Allah, memperkenalkan Isa, “. . . Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Para Nabi menambahkan, “Barangsiapa percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] akan mendapat pengampunan dosa . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29, Kisah Para Rasul 10:43).

Tidak salah berpuasa pada Bulan Ramadhan. Tetapi kita perlu ingat, Isa Al-Masih digantung di salib (Injil, Kisah Rasul 5:30) supaya Anda tidak perlu tergantung pada kaki-kaki di neraka jika salah berbuka puasa!

Pengampunan dosa mutlak dan kekal terjadi dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat! Ingin bertanya tentang pengampunan dosa? Silakan mengemail kami.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana para Mukmin berusaha membenarkan tindakan Allah yang Ar-Rahman yang membagikan hukuman begitu drastis dan brutal pada orang yang salah berbuka puasa? 
  2. Bagaimana kalau kebetulan berpuasa dengan sukses? Masihkah ragu-ragu mendapatkan tujuan utama puasa “Ampunan Allah”? Mengapa?   
  3. Bukankah umat Islam terhibur kalau tahu semua dosa dapat diampuni selama-lamanya tanpa berpuasa pada Bulan Ramadan? Bagaimana perasaan Anda kalau Anda yakin semua dosa Anda diampuni selama-lamanya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Cara Menggapai Tujuan Utama Puasa Bulan Ramadhan?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Sorga?
  2. Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
  3. Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
  4. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?
  5. Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani ar-Rahim?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”


*HR. Nasa’I dalam as-Sunan al-Kubra, no. 3273; Ibnu Hibban; Ibnu Khuzaimah; al-Baihaqi, 4/216; al-Hakim, no. 1568; ath-Thabarani dalam Mu’jamul Kabir. Dishahihkan oleh al-Hakim, adz-Dzahabi, al-Haitsami. Lihat: al-Jami’ li Ahkamis Shiyam, 1/60

Ditulis oleh: Jason Gilead

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Puasa Ramadhan

Subscribe
Beritahulah
238 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
ableh
5 Juni 2017 12:16 am

~
To: Staf Isa dan Islam,

Ada-ada saja puasa orang Islam menelan ludah tidak membatalkan puasa. Dari mana ambil sumbernya itu?

Balas
staff
6 Juni 2017 7:08 am
Balasan ke  ableh

~
Saudara Ableh,

Menelan ludah saat puasa menjadi sebuah pembahasan menarik. Apakah dengan demikian menelan ludah diperbolehkan saat berpuasa? Bukankah ustad Subki menyatakan, “Bila seseorang sengaja mengumpulkan air ludah dan menelannya, maka puasanya batal” (dikutip dari Liputan6). Mengapa mengumpulkan air ludah dianggap puasanya batal? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
ismail
5 Juni 2017 1:33 am

~
Puasa untuk menghapus dosa? Ini agak keliru, sebab puasa adalah menahan hawa nafsu. Artinya mencegah berbuat dosa bukan menghapus dosa. Sedang dosa yang telah diperbuat akan dihapus oleh Tuhan dengan cara Tuhan yang adil dan sekaligus Maha pengasih. Jadi sangat keliru jika mengatakan puasa untuk menghapus dosa.

Balas
staff
5 Juni 2017 1:10 pm
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Mencermati Hadits Shahih Bukhari No. 38 bahwa berpuasa karena iman dan mengharapkan pahala maka dosanya yang telah lalu akan diampuni, maka mengharapkan saja dapat memberikan jaminan masuk sorga. Namun, faktanya Al-Quran menjamin setiap Muslim masuk neraka (Qs 19:71-72). Bukankah ini menandakan hadits dan Al-Quran bertentangan? Kami berharap ini menjadi bahan kajian bagi rekan-rekan Muslim di forum ini.
~
Solihin

Balas
marmut
5 Juni 2017 1:34 am

~
Kesimpulannya: Puasa yang umat Islam jalankan hanya karena adanya ketakutan di hati orang Islam. Jika tidak puasa, mereka pasti mendapat hukuman dari tuhan mereka. Mereka pasti diintimidasi oleh sesama mereka, diejek bahkan dibunuh. Lihat saja apa yang dilakukan ISIS. Kita berpuasa karena ingin mematikan kedagingan kita agar roh kita yang lebih sehat ketika berhubungan dengan Tuhan yang adalah Roh juga, tapi apa yang dilakukan Muslim adalah sekedar ritual agama yang terjadwal setahun sekali.

Mengapa saya sebut ritual? Penghapusan setahun sekali. Itu tuhan atau notaris? Tuhan apa yang menghapus dosa setahun sekali? Tuhan apa yang menghukum dengan brutal jika ada umatnya tidak menjalankan puasa? Cuma tuhan umat Islam yang seperti itu.

Balas
staff
5 Juni 2017 1:14 pm
Balasan ke  marmut

~
Saudara Marmut,

Sesungguhnya melaksanakan puasa tidak memberikan jaminan masuk sorga. Tidak ada dasar dari kitab manapun bahwa menjalankan puasa dapat memberikan jaminan masuk sorga. Sebaliknya, Al-Quran memberikan jaminan masuk neraka (Qs 19:71-72).

Pada Qs 19:72 orang bertakwa pun masuk neraka. Bila orang bertakwa masuk neraka, termasuk orang yang menjalankan puasa, maka puasa tidak memberikan jaminan apapun. Terimakasih saudara Marmut untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Di atasnya 19
5 Juni 2017 2:07 am

~
Gol utama di Al-Quran adalah puasa dapat menjadikan seseorang itu bertakwa kepada tuhannya (Qs 2:183).

Balas
staff
5 Juni 2017 1:20 pm
Balasan ke  Di atasnya 19

~
Saudara Di atasnya,

Menarik sekali bahwa puasa dapat menjadikan seseorang bertakwa kepada alloh Islam. Qs 2:183 tidak menjelaskan gol utama tersebut. Sebaliknya, Qs 2:183 hanya memberikan perintah wajib tanpa memberikan jaminan apapun. Lagi pula, terdapat kekeliruan pada pemahaman nabi saudara bahwa umat terdahulu diwajibkan berpuasa.

Umat terdahulu tidak pernah diwajibkan berpuasa sebagaimana Muslim. Sebab Allah sejati tidak pernah mewajibkan berpuasa. Kewajiban puasa berasal dari ajaran nabi saudara, bukan dari Allah sejati. Pertanyaannya adalah mengapa Muslim diwajibkan berpuasa, sedangkan umat terdahulu tidak diwajibkan berpuasa?
~
Solihin

Balas
# Ayat 2 Palsu#
5 Juni 2017 3:29 am

~
Buat Saudara-saudara non Muslim,

Berbicara soal puasa banyak di antara saudara-saudara non Muslim yang tidak mengerti/tidak paham makna dari puasa. Puasa adalah rukun lslam yang ke-4 di mana umat Muslim diwajibkan melaksanakannya. Puasa tidak saja menahan lapar dan haus/emosi, lebih dari itu adalah meningkat ketaqwaan dan mengharapkan keredhaan alloh swt.

Balas
staff
5 Juni 2017 1:28 pm
Balasan ke  # Ayat 2 Palsu#

~
Saudara Ayat,

Adalah baik sekali bahwa puasa yang dilakukan Muslim bukan menahan lapar dan haus, tetapi meningkatkan ketakwaan. Namun, kami mengajak saudara berbicara fakta dan realita. Berpuasa telah dilakukan berulang kali sejak kemunculan Islam di abad ke-6, apakah umat Islam semakin bertakwa? Apa ukuran seseorang bertakwa? Apakah puasa dapat menjamin saudara masuk sorga? Mengapa? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Alif
5 Juni 2017 5:41 am

~
Tidak pernah puasa, mengapa mengajarkan puasa?

Balas
staff
5 Juni 2017 1:39 pm
Balasan ke  Alif

~
Saudara Alif,

Pengikut Isa Al-Masih berusaha mengikuti teladan Isa Al-Masih dalam berpuasa agar tidak menggembar-gemborkan bila berpuasa (Injil, Rasul Besar Matius 6:16). Itu sebabnya, saudara tidak mengetahui kalau banyak pengikut Isa Al-Masih yang berpuasa. Lagi pula, kami tidak sedang mengajar puasa kepada saudara. Kami hanya berusaha memaparkan fakta bahwa orang yang berpuasa tidak menjamin masuk sorga.

Sebaliknya, orang yang berbuka puasa sebelum waktunya mendapatkan hukuman yang sangat sadis dari alloh Islam, yaitu tergantung di neraka dengan urat-urat kaki di sebelah atas dan ujung-ujung mulut sobek. Bukankah ini mengerikan? Pernahkah saudara berbukan puasa sebelum waktunya? Mengapa?
~
Solihin

Balas
mbokjamu
5 Juni 2017 5:49 am

~
Kristener,

Yesusnya puasa makan 40 hari 40 malam tapi umat penyembah-Nya malah puasa sinetron. Ketika ditanya dasarnya darimana? Ayat Alkitab yang mana? malah kabur.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:09 am
Balasan ke  mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Tepat sekali bahwa tidak ada dasar untuk puasa sinetron. Sebab Isa Al-Masih tidak pernah mewajibkan puasa. Puasa merupakan komitmen pribadi pengikut Isa Al-Masih. Bila seseorang selalu ketagihan menonton sinetron dan ingin melepaskan diri dari kebiasaan yang tidak baik, maka bila yang bersangkutan ingin berpuasa, maka itu dalam rangka menaklukan diri terhadap kebiasaan yang tidak baik tersebut.

Dengan demikian, puasa bukan menjadi sebuah aturan, melainkan kesadaran. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Muslim. Puasa yang dilakukan bukan karena kesadaran, melainkan karena kewajiban dengan tujuan mendapatkan pahala sehingga bisa masuk sorga. Puasa jenis ini adalah puasa yang bersifat transaksional. Pertanyaannya adalah mengapa ibadah dilakukan hanya karena ada transaksi?
~
Solihin

Balas
rizal
5 Juni 2017 6:31 am

*****
Gimana para Mukmin berusaha membenarkan tindakan Allah yang Ar-Rahman yang membagikan hukuman begitu drastis dan brutal pada orang yang salah berbuka puasa?
–
Hadist di atas bukan hukum yang salah berbuka puasa, tapi menceritakn hukum bagi orang yang sengaja tidak berpuasa tanpa alasan yang dibenarkan oleh Al-Qur’an.

Tidak ada keraguan bagi orang Muslim untuk masuk surga. Bukankah hadist di atas menjelaskan kalau orang yang tidak berpuasa maka hukumamnya sangat pedih. Senang jika dosa-dosa diampuni.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:09 am
Balasan ke  rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Kami berharap saudara teliti membaca hadits tersebut. Hadits tersebut menyatakan bahwa orang-orang tersebut dihukum karena berbuka puasa sebelum wakutnya, bukan orang yang tidak berpuasa. Coba saudara jujur membaca teks dan jujur terhadap diri sendiri.

2. Apakah ini berarti saudara yakin dan pasti masuk sorga? Bagus sekali bila saudara yakin masuk sorga. Ini berarti keimanan saudara lebih tinggi dibandingkan nabi saudara. Sebab nabi saudara masih tidak tahu tentang keselamatannya di akhirat (Qs 46:9).

3. Hadits di atas tidak menjelaskan bagi orang yang tidak berpuasa, melainkan bagi orang yang berbuka puasa sebelum waktunya. Kami mengajak saudara untuk jujur terhadap diri sendiri.
~
Solihin

Balas
ismail
5 Juni 2017 7:01 am

~
To: Mbokjamu,

Yesus tidak pernah memerintahkan pengikut-Nya untuk puasa 40 hari. Jadi jangan anda salah, puasa kok bisa menghapus dosa?

Balas
staff
6 Juni 2017 7:09 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Isa Al-Masih tidak pernah mewajibkan pengikut-Nya berpuasa, apalagi berpuasa hingga 40 hari. Sesuatu yang tidak pernah diperintahkan, mengapa perlu diada-adakan. Kesadaran berpuasa adalah komitmen pribadi, bukan karena perintah atau aturan. Kami berharap saudara Mbokjamu mengerti hal ini.
~
Solihin

Balas
Abangnya Aisyah
5 Juni 2017 8:08 am

~
Islam adalah agama yang penuh dongeng. Jadi jangan heran kalau ada cerita-cerita dongeng yang dibalut secara spritualis dan dianggap ajaran benar. Contohnya bulan ramadhan. Yang tidak boleh berbohonglah, bulan penuh ampunanlah, berlipat ganda pahalalah, setan-setan pada diikatlah, dihapus dosanya lah, dll.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:10 am
Balasan ke  Abangnya Aisyah

~
Saudara Abangnya,

Setiap orang dapat berpikir bahwa banyak dongeng dalam Islam karena tidak ada dasar untuk setiap klaim yang disampaikan Muslim. Bila bulan ramadhan adalah bulan ampunan, maka seyogianya nabi Islam mengetahui hal itu dan yakin akan keselamatannya di akhirat. Faktanya, nabi Islam tidak tahu tentang keselamatannya di akhirat (Qs 46:9). Jelas, ini menimbulkan keraguan pada ajaran Islam.
~
Solihin

Balas
Bileam bin Beor
5 Juni 2017 9:36 am

~
Kenapa makin lama postingan situs saudara makin tidak bermutu dan kampungan ya? Pembahasannya pun hanya berputar itu itu saja. Seperti asal ada update postingan saja. Padahal saya berharap saudara dapat memberikan kritik terhadap Islam yang benar-benar dapat menohok keimanan seorang Muslim. Sehingga saya bersemangat dalam menjawabnya dalam blog. Kalau begini terus, lama-lama blog saya tidak update gara-gara postingan saudara yang selalu ngak mutu.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:10 am
Balasan ke  Bileam bin Beor

~
Saudara Bileam,

Adalah hak saudara untuk berpendapat demikian. Namun, membahas tentang puasa selama bulan ramadhan adalah relevan. Bukankah mengungkap dan mendalami puasa amat baik karena ini menjadi rukun Islam? Bukankah umat Islam tidak mengetahui hakekat berpuasa, kecuali hanya perintah alloh saudara? Menjadi pertanyaan penting adalah benarkah puasa memberikan jaminan pasti masuk sorga? Mengapa nabi Islam bingung dengan keselamatannya bila puasa dapat menjamin seorang Muslim masuk sorga? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
5 Juni 2017 10:40 am

~
Ismail,

Kata Yesus “jika kamu hendak sempurna “ikuti aku”. Dengan kata lain, Anda itu harus mengikuti apa yang Yesus lakukan dan perintahkan. Lalu kenapa Anda tidak puasa? Berarti jelas Anda pengikut Paulus.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:10 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Menyimak sesuatu yang tersurat jauh lebih baik dari pada memerhatikan yang tersirat. Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan berpuasa kepada para pengikut-Nya. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih memerintahkan berpuasa? Mohon pencerahan saudara.

Walaupun demikian, pengikut Isa Al-Masih berpuasa. Mereka melaksanakan puasa atas dasar kesadaran, bukan paksaan atau kewajiban. Berpuasa atas dasar kesadaran adalah ibadah yang tulus karena lahir dari hati.
~
Solihin

Balas
ismail
5 Juni 2017 12:02 pm

~
Kata Rizal: Kelihatan depresi ya Bang Ismail, poligami itu pilihan broo bukan keharusan.

Tanggap: Lah kamu katanya mesti ngikut semuanya. Kok Anda sendiri tidak ikutin nabi Anda. Waktu Yesus berpuasa, murid-murid-Nya tidak berpuasa .

Balas
staff
6 Juni 2017 7:10 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Memerhatikan situasi yang terjadi pada masa Isa Al-Masih berpuasa penting sekali agar tidak terjebak pada apa yang disebut pengajaran atau penggambaran. Injil mencatat Isa Al-Masih berpuasa bukan berarti ini merupakan pengajaran, melainkan menggambarkan apa yang dilakukan Isa Al-Masih sebelum memulai pekerjaan-Nya. Kami berharap saudara Rizal dapat membedakan hal ini.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
5 Juni 2017 12:05 pm

~
Contoh bunyi cerita-cerita kekanak-kanakan: Di bulan ramadhan pemimpin setan-setan diikat. Laknat bagi yang menyepelekan puasa adalah digantung terbalik di neraka jahannam. Bulan ramadhan adalah bulan yang lebih mulia dari seribu bulan.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:11 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Mendidik anak-anak dengan kisah atau cerita-cerita demikian merupakan tindakan penyesatan. Sebab faktanya tidak demikian. Kejahatan semakin meningkat justru di bulan ramadhan. Masuk neraka bukan karena berbuka puasa sebelum waktunya, melainkan puasa tidak menjamin seseorang masuk sorga. Karena itu, pengajaran demikian adalah pengajaran yang menyesatkan generasi muda.
~
Solihin

Balas
ismail
5 Juni 2017 12:08 pm

~
Rizal,

Tanggapan: Ya Ikut Yesus, dengan mengasih sesama. Kalau puasa ya kami puasa juga menjelang paskah. Rasul Paulus adalah pengikut Yesus sama seperti kami. Jadi kami sama-sama pengikut Yesus. Jadi jangan keliru lagi.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:11 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Banyak pengikut Isa Al-Masih yang berpuasa. Namun, perbedaan dengan Muslim adalah puasa Muslim diekspos besar-besaran, sedangkan puasa pengikut Isa Al-Masih adalah hubungan pribadi dengan Allah. Kami berharap saudara Rizal mengerti hal ini.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
5 Juni 2017 12:23 pm

~
Sebuah taktik dimainkan oleh Bang Mamad untuk mengecoh pengikutnya agar tetap semangat menjalankan puasa ramadhan. Lalu apa taktiknya itu? Jawab: Taktiknya itu adalah ‘malam lailatul qadar’. Tidak ada yang tahu kapan malam tersebut datang sehingga setiap orang bakal berlomba menjalani puasa dengan penuh moga-moga.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:11 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Menjalankan puasa dengan ketidakpastian menantikan lailatul qadar adalah sia-sia. Sebab bukan malam lailatul qadar yang menyelamatkan manusia, melainkan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih telah menjelaskan bahwa seseorang diselamatkan karena percaya pada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15). Terimakasih saudara Agur untuk komentar saudara.
~
Solihin

Balas
Realita
5 Juni 2017 12:27 pm

~
Rizal,

Anda berkata bahwa Yesus berkata kalau hendak sempurna “ikutlah Aku”. Itulah perikop tentang anak muda kaya orang Yahudi tidak mau mengikut Yesus, sehingga Yesus berkata, bahwa orang kaya sangat sulit masuk surga, lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum, dari pada seorang kaya masuk surga. Saudara perhatikan cerita dalam Matius 19 tsb bahwa orang kaya itu kabur karena banyak hartanya, maka dikatakan, orang kaya sulit masuk surga. Terbukti Yesus ajak dia untuk ikut, tapi dia tidak mau.

Jadi kalau saudara Rizal mau masuk surga, hanya satu jalan saja yaitu ikutlah Isa Al-Masih otomatis mata rohani sdr dibukakan. Karena surga tidak dapat dibeli dengan puasa atau ibadah apapun, karena selama anda hidup di dunia ini, sdr hanya dapat disucikan oleh darah dan kasih Isa Al-Masih saja.

Balas
staff
6 Juni 2017 7:12 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Mengikuti Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan ke sorga, bukan berpuasa. Berpuasa tidak memberikan jaminan apapun. Sebab puasa hanya ritual ibadah belaka. Tidak memberikan dampak apapun. Faktanya, orang yang berbuka puasa sebelum waktunya disiksa dengan brutal di neraka. Menyedihkan, bukan? Terimakasih saudara Realita untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
@Jhon Lukas
5 Juni 2017 1:00 pm

*****
1. Salah satu upaya umat Muslim berusaha mengejar amal adalah dengan berpuasa, puasa dilakukan baik adanya, tetapi jangan dianggap dengan amal puasa sehingga kita lepas dari dosa-dosa, padahal itu bukan karena upaya kita manusia. Tetapi karena pemberian Allah kita Yesus Kristus, seperti kalam-Nya: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil Rasul Besar Johanes Surat Efesus 2:8). Sehingga Muhammad dengan cara demikian mencari Amal dan sedekah yang gigih, juga tidak menerima sorga, karena Muhammad tidak mengenal Allah Yesus Kristus Tuhan Kita. Amin, seperti pengakuan Sdr Rizal, Allah Muhammad tidak kelihatan, tidak terdengar dan tidak memiliki gambar dan rupa Allah, termasuk Allah yang hampa.

2. Karena Bagi umat Muslim tidak ada Juruselamat menuju sorga, karena hanya Yesus Kristus Tuhan Allah Kita, seperti perkataannya: “Aku, Akulah Tuhan, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku”, (Kitab Nabi Yesaya 43:11).

3. Sungguh luar biasa, bila Tuhan Allah Kita Yesus Kristus memberikan itu, karena bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Allahnya, maka ia mempeoleh hidup kekal, sesuai dengan ucapan-Nya; “Barangsiapa yang percaya kepada Anak [Yesus Kristus], ia memperoleh hidup kekal [sorga]”, (Injil Rasul Besar Johanes 3:36).

Balas
staff
6 Juni 2017 7:12 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

*****
Saudara Jhon,

Mencermati ritual Islam mendorong setiap orang berpikir bahwa Muslim menyandarkan keselamatan mereka pada ritual ibadah, bukan pada Allah sejati. Ironisnya, sekalipun mereka menjalankan puasa, Al-Quran telah menetapkan mereka masuk neraka (Qs 19:71-72). Dengan demikian, Muslim tidak memiliki harapan untuk masuk sorga, kecuali angan belaka.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
5 Juni 2017 1:48 pm

~
Apakah Muhammad sanggup mengalahkan kehebatan Isa Al-Masih termasuk dalam berpuasa? Kalau tidak sanggup tidak usah banyak cerita. Buat umat Islam sudah saatnya buka mata lebar-lebar.

Balas
staff
6 Juni 2017 2:53 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Sebuah hadits berikut menggambarkan sikap nabi Islam tentang puasa yang berbeda dengan Isa Al-Masih.

Riwayat Aisyah, bahwa suatu hari Nabi saw datang kepadanya dan bertanya, “Apakah kalian punya makanan?” Lalu saya jawab, “Tidak”. Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa”. Lalu siang harinya beliau datang kembali. Saya katakan, “Wahai Rasulullah, kami mendapatkan hadiah hais (makanan dari kurma dan tepung)” Beliau berkata, Bawa kemari, padahal aku sebenarnya berpuasa semenjak pagi.’ Lalu beliau memakannya.”(HR . Muslim).
~
Solihin

Balas
Krisetan
5 Juni 2017 3:49 pm

~
Sudah lama terbaca semua staf IDI. Anda tidak akan bisa meruntuhkan keimanan kami.

Balas
staff
6 Juni 2017 2:52 am
Balasan ke  Krisetan

~
Saudara Kris,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sedang menjalankan puasa? Menggunakan kata-kata yang tidak baik dapat membatalkan puasa saudara. Forum ini adalah forum diskusi untuk mengungkapkan kebenaran Isa Al-Masih. Bila saudara merasa artikel-artikel di forum ini dapat meruntuhkan iman saudara, maka saudara perlu memikirkan hal itu. Ini berarti ada yang salah dengan ajaran Islam, apalagi mengenai puasa yang tidak memberikan jaminan masuk sorga, melainkan jaminan masuk neraka.

Pertanyaannya adalah mengapa orang yang berbuka puasa sebelum waktunya disiksa begitu sadis dan brutal? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • 5 Keutamaan Bulan Ramadhan! Cukupkah Mendapatkan Ampunan…
  • Persiapan Diri Terbaik Bagi Mukmin Menjelang Bulan Ramadhan
  • Yang Melebihi Bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  • Benarkah Dosa Mukmin akan Diampuni Allah di Bulan Ramadhan?
  • Keistimewaan Bulan Puasa Ramadan: Menemukan Jalan Lurus!

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz