Salah satu tujuan utama puasa Ramadhan terpenting bagi umat Islam terdapat dalam Hadits: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR Ibnu Majah, Bukhari No. 38). Jadi, bukankah pengampunan dosa salah satu tujuan utama puasa bagi umat Islam pada bulan Ramadhan?! Sungguhkah puasa menolong kita mencapai tujuan ini?
Tujuan Utama Puasa: “Mendapat Pahala Besar”
Foto dakwah website Islam Indonesia berjudul: “11 Bulan Banyak Dosa Peluang Diampuni di 1 Bulan.” Bisa dimaklumi, karena Ramadhan disebut “Bulan Pembersih dosa” dan “Bulan Ampunan.”
Bediuzzaman, pakar Islam, mengatakan setiap amal mendapat 30,000 pahala, terutama pada malam Laylat Al-Qadr. Tambahan pahala berarti tambahan pengampunan dosa.
Jadi para Mukmin terdorong berpuasa karena jaminan pengampunan dosa yang begitu besar, bukan?
Hukuman Kalau Berbuka Puasa Sebelum Waktunya
Sebagian Mukmin berpegang pada ucapan Ibnu Hazm: “Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhan selesai dengan sengaja, berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinya” (Riwayat Ibnu Hazm dlm al-Muhalla, 6/184).
Suatu malam saat tidur, Nabi Islam dalam mimpi melihat kelompok orang di neraka. Mereka tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki di sebelah atas dan ujung-ujung mulut sobek mengalirkan darah. Nabi Islam menerima penjelasan bahwa orang-orang ini adalah mereka yang berbuka puasa sebelum waktunya*.
Ragukah Anda mengapa Allah begitu menghukum orang saleh yang berbuka puasa sebelum waktunya? Silakan mengemail kami!
Pertanyaan Vital Berhubungan dengan Tujuan Utama Puasa
Kita tahu seseorang tidak boleh merokok atau meminum sesuatu sebelum berbuka puasa. Malahan tidak boleh menelan ludah.
Penulis minta introspeksi dan kejujuran pembaca: Pernahkah Anda, dengan sengaja dan tanpa alasan, berbuka puasa sebelum waktunya? Bukankah kesalahan itu membatalkan puasa Anda? Sampaikan pendapat Anda lewat email kepada staff IDI.
Menurut Ibnu Hazm, berpuasa satu tahun tidak bisa menggantikan kesalahan Anda. Malahan Hadits di atas menekankan bahwa orang seperti ini akan menderita tergantung terbalik di neraka.
Kabar Baik untuk Mukmin yang Salah Berbuka Puasa
Menurut Kitab Allah (Taurat, Zabur, Nabi-Nabi, Injil) Allah kasih adanya. Tidak mungkin Ia menggantung seseorang pada urat kaki-kakinya di neraka karena salah berbuka puasa. Allah yang kasih adanya tidak ganas dan brutal!
Kabar baik! Ada jalan pengampunan semua dosa untuk selama-lamanya yang tidak bergantung pada puasa!
Pengampunan Dosa Mutlak bagi Para Mukmin
Nabi Besar Yahya Pembaptis, dengan wahyu Allah, memperkenalkan Isa, “. . . Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Para Nabi menambahkan, “Barangsiapa percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] akan mendapat pengampunan dosa . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29, Kisah Para Rasul 10:43).
Tidak salah berpuasa pada Bulan Ramadhan. Tetapi kita perlu ingat, Isa Al-Masih digantung di salib (Injil, Kisah Rasul 5:30) supaya Anda tidak perlu tergantung pada kaki-kaki di neraka jika salah berbuka puasa!
Pengampunan dosa mutlak dan kekal terjadi dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat! Ingin bertanya tentang pengampunan dosa? Silakan mengemail kami.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana para Mukmin berusaha membenarkan tindakan Allah yang Ar-Rahman yang membagikan hukuman begitu drastis dan brutal pada orang yang salah berbuka puasa?
- Bagaimana kalau kebetulan berpuasa dengan sukses? Masihkah ragu-ragu mendapatkan tujuan utama puasa “Ampunan Allah”? Mengapa?
- Bukankah umat Islam terhibur kalau tahu semua dosa dapat diampuni selama-lamanya tanpa berpuasa pada Bulan Ramadan? Bagaimana perasaan Anda kalau Anda yakin semua dosa Anda diampuni selama-lamanya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Cara Menggapai Tujuan Utama Puasa Bulan Ramadhan?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Sorga?
- Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
- Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?
- Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani ar-Rahim?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*HR. Nasa’I dalam as-Sunan al-Kubra, no. 3273; Ibnu Hibban; Ibnu Khuzaimah; al-Baihaqi, 4/216; al-Hakim, no. 1568; ath-Thabarani dalam Mu’jamul Kabir. Dishahihkan oleh al-Hakim, adz-Dzahabi, al-Haitsami. Lihat: al-Jami’ li Ahkamis Shiyam, 1/60
Ditulis oleh: Jason Gilead
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].