• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Dosa > Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi yang Suci?

Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi yang Suci?

17 Februari 2020 oleh Web Administrator 138 Komentar

pohon-apel-yang-sudah-berbuah

Kita setuju dengan pernyataan: “Semua manusia telah jatuh ke dalam dosa sejak zaman Nabi Adam.” Berarti semua manusia melakukan dosa, termasuk Nabi Islam berdosa! Benarkah pernyataan ini?

Sebelumnya, kita pasti mengenal cerita di bawah ini:

Enam hari lamanya Allah menciptakan bumi beserta isinya. Setelah semua lengkap, maka hari keenam Allah menciptakan sepasang manusia pertama, yaitu Nabi Adam dan Hawa. Awalnya hubungan manusia ini dengan Allah sempurna. Hingga satu saat Allah mengusir mereka dari Taman Firdaus karena telah melanggar aturan yang Allah buat, yaitu memakan buah terlarang.

Itulah awal ditetapkannya dosa. Sebagai hukumannya, semua manusia berdosa harus mempertanggung-jawabkan semua dosa dan perbuatan mereka di akhirat nanti.

manusia-berdiri-di-tepi-jurang-yang-dalam

Adakah Manusia yang Tidak Berdosa?

Sejak awal, manusia telah menjadi budak dosa. Manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri, tidak sanggup menghapus dosa mereka sendiri. Bagaimana dengan nabi?

Apakah Al-Quran mencatat tentang dosa nabi Islam? Nabi-nabi yang Allah utus untuk membawa manusia agar kembali menyembah-Nya ternyata tidak luput dari dosa.

Dengan jelas Al-Quran mencatat bahwa nabi-nabi juga berdosa. Seperti Nabi Nuh, Qs 11:47 mencatat bahwa Nuh meminta pengampunan atas dosanya pada Allah. Ibrahim minta pengampunan dari Allah atas kesalahannya dan juga kesalahan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya (Qs 26:82; 14:41). Musa, meminta pengampunan pada Allah atas dosa pembunuhan yang telah dia lakukan (Qs 28:15-16).

tiga-orang-islam-naik-unta-menjelang-malam

Al-Quran Mencatat Dosa Nabi Islam yang Butuh Ampunan?

Ternyata bukan hanya nabi-nabi pada masa Taurat yang berdosa. Nabi Islam, yang menurut kepercayaan umat Muslim adalah nabi terakhir dan yang membawa kitab penyempurna, juga berdosa.

Al-Quran dengan jelas mencatat bahwa malaikat memerintahkan kepada Nabi Islam agar dia minta pengampunan pada Allah atas dosa-dosa yang telah dia lakukan (Qs 48:2; 47:19). Ternyata Al-Quran mencatat dosa nabi Islam dan dia butuh ampunan Allah.

Bagaimana pendapat Anda tentang ayat di atas? Silakan kirimkan jawaban Anda di sini.

Hanya Ada Satu Pribadi yang Tidak Berdosa

Allah Yang Maha Kasih, sangat sedih melihat manusia semakin jauh jatuh dalam dosa. Allah perlu mengutus seseorang untuk menyampaikan pada manusia itu bahwa Dia adalah Allah yang telah menciptakan mereka. Allah yang layak untuk mereka sembah.

Bagaimana mungkin semua nabi dapat membawa manusia kembali pada Allah bila mereka sendiri masih membutuhkan “Penyelamatan” dari Allah atas dosa-dosa mereka?

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, satu-satunya Pribadi yang suci. Ketika lahir Jibril menyatakan Isa “. . . seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).

Kata “suci” hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Suci artinya bersih dan tidak berdosa. Maka hanya Isa yang dapat menyucikan manusia dari dosa. “. . . karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).

isa-al-masih-memakai-mahkota-duri-disalib-untuk-manusia-berdosa

Siapa yang Mampu Menyelamatkan Manusia?

Demikianlah semua manusia, termasuk Nabi Islam berdosa, yang Allah utus untuk membawa manusia kembali pada Allah juga jatuh dalam dosa. .

Sehingga mereka tidak dapat memberikan keselamatan bagi manusia.“Isa Al-Masih bersabda: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku’” Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah Jalan menuju pada Kemuliaan Allah. Dengan beriman kepada Dia sebagai Juruselamat kita, maka kita dapat kembali pada Kemuliaan Allah. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa kita.

Maukah Anda menerima kasih Isa dalam hidup Anda? Silakan kirimkan email kepada kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara setuju bahwa semua nabi, termasuk nabi Islam berdosa? Jelaskan jawaban Saudara.
  2. Bagaimana tanggapan Saudara bahwa Isa Al-Masih adalah manusia suci?
  3. Apa yang pernah Saudara lakukan untuk menghapus dosa-dosa Saudara?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi yang Suci?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Muhammad Berdosa?
  2. Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?
  3. Apakah Isa Al-Masih Atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?
  4. Lima Langkah Keselamatan

Video:

  1. Hanya Allah, Bukan Isa, Dapat Mengampuni Dosa

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Dosa, Kepercayaan Orang Islam

Subscribe
Beritahulah
138 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Sugia
25 Februari 2011 2:41 am

*
Dalam surah 34:50, jelas sekali pengakuan nabi yang kemungkinan sesat, tapi di surah 22:52 ada jaminan dari Tuhan kepada nabi tidak akan jatuh kepada kesesatan. “Allah menghilangkan apa yang dimasukan syaiton kepada nabi.

Balas
staff
8 April 2011 3:06 am
Balasan ke  Sugia

~
Saudara Sugia, terima kasih atas masukannya yang menyatakan bahwa nabi tidak akan jatuh dalam kesesatan. Namun benarkah demikian ?

Adam dan istrinya adalah manusia pertama yang berbuat dosa, dan mengakibatkan terpisahnya hubungan yang harmonis dengan Allah. Akhirnya semua keturunannya juga terpisah dengan Allah dan suka berbuat dosa, terikat dalam dosa. Baik Al-Quran maupun Alkitab menyatakan bahwa setiap manusia telah berbuat dosa. Ayat-ayat Al-Quran dan Alkitab di bawah ini membuktikan bahwa semua manusia berbuat dosa.

“…Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci …” (QS. 53:32)

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Injil, Surat Roma 3 : 23)

Oleh karena itu, setiap orang siapapun mereka, bahkan pemimpin-pemimpin agama sekalipun, telah mengakui bahwa diri mereka adalah orang berdosa, yang membutuhkan pengampunan dosa. Kecuali Isa Al-Masih, yang adalah tidak berdosa, dan oleh sebab itu, Dia-lah yang diserahi tugas penghakiman di akhir zaman nanti.

“Lihat Anak Domba Allah (Isa Al-Masih) yang menghapus dosa dunia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
SL

Balas
kholik
9 April 2011 10:25 pm

*
Saudara bilang semua manusia adalah budak dosa, terus bagaimana dengan Markus 10: 14-15 padahal anak-anak ini belum mengenal Yesus, tapi dia ada jaminan surga, jadi anak-anak yang baru di lahirkan itu suci?

Balas
staff
13 April 2011 10:40 am
Balasan ke  kholik

~
Saudara Kholik,

Bagian ayat ini bukan hanya berlaku untuk anak-anak saja.

Isa Al-Masih berkata: “Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” (Injil, Markus 10:15).

Kata ‘barangsiapa’ menunjuk kepada ‘setiap orang’.

Artinya adalah bahwa setiap orang yang ingin masuk ke dalam sorga, ia harus memiliki sikap yang polos, jujur, dan kemurnian hati sama seperti yang dimiliki oleh seorang anak kecil.

Sama seperti seorang anak yang percaya penuh pada ayahnya, maka ia percaya bahwa ayahnya telah menyiapkan segala yang ia perlukan, dalam segala hal, termasuk keselamatan.

Kita percaya penuh kepada Allah yang telah mempersiapkan jalan keselamatan tersebut. Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

CA

Balas
saykoseng
14 April 2011 12:10 pm

*
Mengapa manusia berdosa karena menanggung dosa dari Adam dan Hawa?

“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan menanggung kesalahan ayahnya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya. Dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada ketetapanku, serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat lagi terhadap dia. Dia akan hidup karena kebenaran yang ia lakukan” (Yehezkiel 18:20-22)

Silahkan dicerna, “anak tidak akan menanggung dosa ayahnya”. Kita anak Adam tidak akan menanggung dosa Adam, karena dalam Al-Quran Adam sudah bertobat, tidak ada dosa warisan dan turunan dalam Islam.

Balas
staff
25 April 2011 9:44 am
Balasan ke  saykoseng

~
Saudara Saykoseng,

Dosa warisan bukanlah dosa yang diturunkan sehingga dianggap bahwa setiap keturunan Adam juga ‘sudah’ melakukan dosa, dan tinggal menanggung akibatnya tanpa ia pernah melakukan apapun.

Dosa warisan berarti kecenderungan manusia untuk terus berbuat dosa. Setiap keturunan Adam dilahirkan dalam keadaan telah memiliki karakter untuk ‘akan’ melakukan dosa.

Seorang anak kecil bukanlah sebuah ‘kertas kosong’ yang kalau diajarkan kebaikan, maka ia akan menjadi suci tanpa dosa. Tiap anak kecil memiliki kecenderungan untuk akan dan terus melakukan dosa.

Dosa bukanlah sesuatu yang perlu diajarkan. Seorang anak kecil bisa melakukan dosa dari dirinya sendiri. Seorang anak kecil selalu saja ingin melawan perintah orang tuanya, selalu ingin memakan dan melakukan apa yang dilarang, selalu berbohong ketika terdesak, dan lainnya.

Kecenderungan untuk berbuat dosa inilah yang dinamakan sebagai dosa warisan, atau ikatan dosa.

Hanya Isa Al-Masih yang dapat melepaskan manusia dari belenggu ikatan dosa ini, sebab DIA tidak takluk pada kutuk dosa. DIA bukanlah manusia hasil hubungan pernikahan. Isa Al-Masih berasal dari Allah, dan DIA suci tanpa dosa. Ini kata Kitab Suci, demikian pula dengan kitab Saudara.

CA

Balas
cahaya domba
26 April 2011 9:17 pm

*
“Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci.” (Qs 53:32)

“Ia (Maryam) akan melahirkan anak laki-laki dan engkau (Yusuf) akan menamakan Dia Yesus (Isa), karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Ayat ini menerangkan dengan sejelas-jelasnya: Buat umat-Nya. Siapa umat Nabi Isa?

Umat nabi akan tergantikan menjadi umat nabi berikutnya, dan sekarang itu kita semua menjadi umat Nabi Muhammad, jadi harusnya menganut apa yg menjadi ajaran dari nabi terakhir, sebagai penyempurna agama-agama terdahulu

Balas
staff
3 Mei 2011 6:10 pm
Balasan ke  cahaya domba

~
Saudara Cahaya Domba, Qs 53:32 bukankah telah menerangkan dengan sebenarnya bahwa nabi Saudara adalah berdosa, dan sama sekali tidak suci? Hal ini sangat berbeda dengan ayat kedua yang Saudara kutip, bahwa Isa Al-Masih adalah benar-benar suci tanpa dosa. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih mampu menyelamatkan umat-Nya dari dosa.

Siapakah umat Isa Al-Masih? Tentu saja umat-Nya adalah setiap orang yang percaya kepada-Nya dan menjadi pengikut-Nya.

Andaikata benar bahwa umat seorang nabi akan menjadi umat nabi yang berikutnya, justru ini berarti bahwa kita semua harus menjadi umat Isa Al-Masih, sebab masa nabi Saudara sudah lewat. Nabi Saudara sudah meninggal, sementara Isa Al-Masih tetap hidup sampai dengan sekarang.

Menurut Kitab Suci, justru nanti Isa Al-Masih akan datang kembali sebagai Hakim Yang Adil, dan pada saat itu Ia akan menghakimi setiap umat manusia, termasuk nabi Saudara.

Barangsiapa menjadi pengikut Isa Al-Masih, Allah akan memberinya tempat yang tinggi sampai pada hari kiamat. Hal ini tertulis dengan jelas dalam Qs 3:55. Silahkan Saudara baca dan renungkan.

Sampai pada hari kiamat, ini berarti masa sekarang masih termasuk masanya Isa Al-Masih. Sekarang belum kiamat bukan?

CA

Balas
Mikha
13 Mei 2011 2:11 pm

*
“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12, bdk Lukas 11:4).

Ayat ini membuktikan bahwa Yesus mengakui bahwa Dia berdosa dan tidak ada saatupun ayat dalam injil yang menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa, bahkan sebaliknya.

Balas
staff
3 Juni 2011 8:07 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha,

Ayat ini keluar dari mulut Isa Al-Masih ketika Ia sedang mengajar murid-murid-Nya bagaimana cara berdoa yang baik.

Ini sama sekali bukan doa pribadi Isa Al-Masih yang menyatakan bahwa Ia butuh pengampunan dari Allah.
~
CA

Balas
pecinta damai
15 Juni 2011 4:19 pm

*
Isa bin Maryam disebut anak lelaki yang suci adalah upaya pencegahan berupa bantahan bagi mereka yang menuduh-Nya sebagai anak hasil perbuatan haram.

Tentang Qs 53:32. Coba pelajari bahsa aslinya. Untuk menyebut “KAMU” di awal ayat digunakan kata tunggal, sedangkan di akhir kalimat dipakai kata jamak “kum”. Perhatikn pula bahwa itu ditujukan untuk orang yg telah dewasa yang amat mungin berbuat salah/khilaf.

Balas
staff
20 Juni 2011 4:56 am
Balasan ke  pecinta damai

~
Saudara Pecinta Damai, Qs 53:32 bukanlah ayat tentang Isa Al-Masih. Dalam ayat ini Allah berkata kepada Muhammad agar dia jangan menganggap dirinya suci.

Sementara Qs 19:19 dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah suci. Dan bukan hanya ini, dalam Qs 19:34 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Benar.

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Dan Kalimat Allah tidak mungkin bisa salah.

CA

Balas
pecinta damai
20 Juni 2011 11:07 am
Balasan ke  staff

*
Perhatikan dalam Qs 53:32 tentang pengampunan, digunakan kata ganti ‘kamu’ (tunggal) “ka”. Sedangkan tentang Dia menciptakan digunakan kata ganti ‘kamu’ (jamak) “kum”. Yang diciptakan dari tanah dan melewati proses janin dalam rahim ibu bukan hanya satu orang saja, melainkan seluruh manusia termasuk Muhammad dan “saudaranya” Nabi Agung Isa putra Maryam.

Balas
staff
28 Juni 2011 8:15 am
Balasan ke  pecinta damai

~
Saudara Pecinta Damai, jikapun ayat ini bukan mengatakan tentang ‘kamu’, melainkan ‘kamu sekalian’, ini tetap berarti bahwa Muhammad dan semua manusia lainnya, termasuk nabi sekalipun adalah orang yang berdosa di hadapan Allah bukan?

Namun apa hubungan kata ‘kum’ dengan proses kelahiran manusia? Bahkan Saudara berkata pula bahwa ayat ini tidak termasuk bagi Adam dan Siti Hawa. Apakah Saudara hendak mengatakan bahwa Adam dan Siti Hawa tidak pernah berdosa?

Isa Al-Masih adalah atu-satunya yang tidak berasal dari keturunan manusia. Hanya Dia-lah yang tidak berdosa. Hanya Isa Al-Masih yang tidak dikandung dalam dosa. Isa bin Maryam sesungguhnya bukanlah keturunan Maryam secara daging. Dia adalah Roh Allah yang dititipkan ke dalam rahim Maryam untuk kemudian dilahirkan ke dalam dunia.

Isa Al-Masih sama sekali bukan berasal dari janin manusia yang terjadi karena proses berbuahnya sel telur wanita oleh sel sperma laki-laki. Sama sekali tidak. Sama sekali berbeda dengan semua makhluk lain.

Proses kelahiran Isa Al-Masih sebagaimana yang dikatakan Kitab Suci adalah bahwa Dia adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Maka jikapun Saudara mengatakan bahwa kata ‘kum’ berlaku untuk semua orang, maka kata ini tidak berlaku buat Isa Al-Masih.

Jika Isa Al-Masih juga turut berbuat dosa, maka di akhir zaman Isa Al-Masih juga harus dihakimi karena Ia juga berdosa. Namun yang akan terjadi justru Isa Al-Masih akan datang sebagai Hakim Yang Adil. Dia datang untuk menghakimi dan bukan untuk dihakimi.

Mengapa Dia yang akan berperan sebagai Hakim? Jelas karena Dia tidak berdosa. Oleh sebab itu, salah satu tugas-Nya di akhir zaman adalah untuk menghakimi seluruh umat manusia, termasuk saya, Saudara, dan nabi Saudara.

CA

Balas
pecinta damai
20 Juni 2011 11:08 am
Balasan ke  staff

*
Dalam bahasa Arab “kalimat” artinya adalah “kata”. Yang dimaksud ayat tersebut adalah kata “kun” yang berarti “jadilah”.

Balas
staff
28 Juni 2011 8:30 am
Balasan ke  pecinta damai

~
Saudara Pecinta Damai, apakah dengan demikian, maka kita semua adalah juga merupakan ‘kalimat’ Allah, ataukah hanya Isa Al-Masih?

Kalau begitu, mengapa tidak ada orang lain yang digelari sebagai “Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia”?

Jika melihat hanya pada Al-Quran saja, maka sesungguhnya arti kata “Kalimat Allah” ini belum begitu jelas. Oleh sebab marilah kita melihat dari Injil.

“Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Injil mengatakan bahwa Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri. Kalimat Allah yang menjadi manusia berarti bahwa Allah datang untuk menjelma menjadi manusia.

Untuk apa Allah datang ke dalam dunia ciptaan-Nya? Injil menjelaskan lagi sebagai berikut: Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Isa Al-Masih) beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15-16).

CA

Balas
pecinta damai
20 Juni 2011 11:13 am
Balasan ke  staff

*
Setiap anak lahir dalam keadaan suci, bukan hanya Isa.

Anda memakai Qs 19:34, kenapa ayat 35 dan 36 tidak dipakai?

“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.” (Qs 19:35-36).

Balas
staff
30 Januari 2012 7:47 am
Balasan ke  pecinta damai

~
Saudara Pecinta Damai, sepertinya Firman Allah tidak setuju dengan Saudara. Allah mengatakan semua manusia sudah dikandung dalam dosa. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Kitab Nabi Besar Yesaya 51:7)

Tapi, ketika dikatakan Isa Al-Masih adalah suci, artinya Isa Al-Masih tetap suci dan tidak berdosa sampai pada akhir hayat-Nya.

Ketika Al-Quran berbicara tentang Anak Allah, Al-Quran selalu salah persepsi. Anak Allah bukan berarti Allah menikahi Maryam lalu menghasilkan seorang anak yang bernama Isa Al-Masih. Jelas hal ini salah. Bahkan tidak seorangpun umat Kristiani yang mengimani hal demikian. Sungguh menjijikkan.

Makna “Anak Allah” berarti, Isa Al-Masih adalah wakil Allah bagi seisi dunia. Dia menyatakan Allah yang tidak kelihatan kepada manusia dalam wujud yang kelihatan. Dia menyampaikan kehendak Allah kepada manusia, dan Ia mengerjakan dengan patuh semua perintah Allah bagi-Nya, termasuk untuk mati menanggung hukuman atas dosa manusia. Inilah konsep Anak Allah yang benar dan sejati bagi umat Kristiani.
~
CA/SO

Balas
mami silva
15 Desember 2011 5:55 pm

*
Benarkah Yesus tidak pernah melakukan dosa? Cobalah simak ayat Alkitab berikut ini:

Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau. Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu. Kepadanya: Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara- saudara-Ku? Lalu katanya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya.

Balas
staff
19 Desember 2011 3:16 am
Balasan ke  mami silva

~
Saudara Mami Silva,

Kami sudah membaca ayat di atas yang saudara kutip. Di sana tidak ada satu katapun yang menjelaskan bahwa Yesus/Isa Al-Masih berdosa.

Kesucian Isa Al-Masih bukan hanya terdapat dalam Injil. Tetapi Al-Quran juga mengakuinya. Perhatikanlah ayat berikut ini: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19:19). Kata “suci” hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih.

Justru karena kesucian-Nya itulah Isa Al-Masih dapat menjadi “Jalan” untuk mendamaikan manusia dengan Allah. “Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Bila saudara rindu untuk mendapatkan Jalan Keselamatan, datanglah pada Isa Al-Masih. Sebab hanya Dia yang dapat menyediakan jalan keselamatan, bukan nabi atau hal lain!
~
SO

Balas
majesty
4 Maret 2012 12:55 am

*
Inilah hal yang sulit dimengerti. Jika Muhamad membawa ajaran penyempurna, mengapa pelakunya justru tidak sempurna?

Justru Isa Al-Masih yang membawa ajaran yang ‘katanya’ belum sempurna (Injil), malah lebih sempurna dari Muhamad.

Bagaimana cara Allah berpikir, sehingga menetapkan ajaran Isa Al-Masih sebagai ajaran yang belum sempurna, tetapi menjadikan ajaran Muhamad sebagai ajaran sempurna,

Bukankah lebih sempurna, jika ajarannya sempurna, dan orannya pun sempurna?

Terdapat hal yang mengganjal, di mana Isa Al-Masih yang sempurna membawa ajaran yang tidak sempurna, sedangkan Muhamad yang tidak sempurna membawa ajaran yang sempurna.

Balas
staff
5 Maret 2012 2:19 pm
Balasan ke  majesty

~
Kami setuju dengan saudara Majesty. Pemikiran yang demikianlah salah satu faktor mengapa Kekristenan menolak kenabian Muhammad, disamping faktor-faktor lain.

Dan lagi, bila Allah yang berbicara dalam Injil adalah Allah yang sama, yang berbicara dalam Al-Quran, mungkinkah Allah plin-plan sehingga firman-Nya dirubah enam ratus rahun kemudian dengan mengirimkan nabi baru?.

Atau mungkinkah Allah salah pilih, sehingga orang yang dipilih untuk menyampaikan firman-Nya yang ‘sempurnah’ itu, disampaikan oleh orang yang tidak sesempurna Isa Al-Masih?.
~
SO

Balas
Human being
13 Juni 2012 3:56 pm

*
Kesempurnaan hanya milik Allah. Apapun ciptaan Allah tidak ada yang luput dari kesalahan. Jika Nabi Muhammad mendapat teguran dari Allah, hal itu menunjukkan bahwa nabi Muhammad adalah manusia ciptaan Allah sama dengan nabi-nabi yang lain.

Nabi Muhammad bukanlah yang maha sempurna untuk disembah, dia adalah utusan Allah, sama dengan nabi Isa. Bagaimana Nabi Muhammad yang tidak sempurna membawa ajaran yang sempurna? Karena ajaran tersebut berasal dari Allah Yang Maha Sempurna, bukan ajaran buatan Nabi Muhammad sendiri. Apa yang dia ajarkan semuanya dari Allah semata.

Balas
staff
14 Juni 2012 7:54 am
Balasan ke  Human being

~
Saudara Human,

Kami setuju, memang kesempurnaan hanya milik Allah. Allah Maha Sempurna dan Maha Suci. Dia tidak pernah melakukan dosa dan kesalahan seperti yang sering dilakukan manusia dan para nabi termasuk Muhammad.

Salah satu ayat Al-Quran menuliskan, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).

Bila kita menyelidiki Al-Quran dan juga Alkitab, tidak ada satu pun ayat dalam dua kitab ini yang menuliskan tentang dosa Isa Al-Masih. Sedangkan untuk nabi-nabi lainnya, baik Al-Quran maupun Alkitab menjelaskan bahwa mereka pernah melakukan dosa dan kesalahan.

Saudara Human, di atas kita sudah sepakat bahwa kesempurnaan hanya milik Allah. Dia yang Maha Suci dan tidak pernah melakukan kesalahan. Bila kita bandingkan dengan ayat Al-Quran di atas, bahwa Isa Al-Masih juga disebut suci dan tidak pernah melakukan kesalahan.

Menurut saudara Human, bukankah Isa Al-Masih setara dengan Allah? Bila demikian, salahkah bila kami mengatakan bahwa Isa Al-Masih tidak hanya sekedar utusan Allah, tetapi Dia adalah Allah itu sendiri yang mau merendahkan diri menjadi serupa dengan manusia, untuk menyatakan kasih-Nya bagi manusia lewat pengorbanan-Nya dikayu salib.
~
SO

Balas
Ikhsan
1 Mei 2013 7:33 am

*
Kepada Staf IDI,

Maafkan saya, tapi saya belum mengetahui siapa yang menetapkan bahwa dosa waris itu ada? Siapa yang menetapkan bahwa dosa Nabi Adam, harus ditanggung keturunannya?

“Apakah jika ayah yang memakan buah masam, maka anak yang sakit giginya?”

Terimakasih.

Balas
staff
22 Mei 2013 1:09 am
Balasan ke  Ikhsan

~
Saudara Ikhsan,

Yang dimaksud dengan dosa waris adalah dosa yang dilakukan oleh nenek moyang manusia yaitu Adam dan Hawa. Karena dosa yang mereka lakukan mengakibatkan manusia kehilangan kemuliaan Allah dan diusir dari taman Firdaus.

Jadi dengan kata lain, istilah “dosa turunan/waris” bukanlah sebagai dosa atau perbuatan salah orangtua secara pribadi yang menurun kepada anak-cucunya. “Dosa turunan” hendaknya dipahami sebagai dosa yang diwariskan sejak awal kejatuhan manusia karena tergoda dan mau menjadi seperti Allah “tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat” (Kitab Taurat, Kejadian 3:5).

Sejak manusia pertama berpaling dari Allah dan meninggalkan Dia maka seluruh ciptaan-Nya, langit, bumi dan segenap isinya, telah dirasuki dosa dan dirusakkan. Inilah yang diwariskan dalam hidup manusia turun-temurun.
~
SO

Balas
nono
20 Mei 2013 11:22 pm

*
Bukan cuma bayi Isa saja yang suci, tapi semua bayi itu hingga kanak-kanak memang masih suci. Kalau mati saat bayi, langsung masuk surga.

Justru nabi Ibrahim dan para nabi manusia dewasa yang disebut suci (baca Qs 37:84). Para nabi memang suci karena seluruh dosanya sudah diampuni Allah.

Balas
staff
22 Mei 2013 1:09 am
Balasan ke  nono

~
Saudara Nono,

Bila memang benar semua bayi suci, tolong memberikan ayat dari Al-Quran yang mengatakan semua bayi suci. Sebab, setahu kami Al-Quran mengatakan hanya bayi Isa yang suci dan tidak dijamah setan.
~
SO

Balas
nono
26 Mei 2013 3:55 pm

*
Semua bayi dan anak-anak itu masih suci, karena masih Muslim. Baru dihitung dosanya ketika dewasa. Kalau sampai mati tetap kafir maka masuk neraka. Kalau mati ketika bayi maka langsung masuk surga tanpa diadili di akhirat karena belum punya dosa.

Balas
staff
28 Mei 2013 8:48 am
Balasan ke  nono

~
Saudara Nono,

Pemahaman saudara bahwa semua bayi Muslim sungguh tidak masuk akal.

Memang benar doktrin dalam teologi Islam berkata bahwa bayi suci. Tetapi Islam tidak dapat memberikan bukti kongkrit akan hal itu. Justru fakta empiris membuktikan bahwa ketika anak bayi tersebut mulai dapat berinteraksi sosial [1 tahun keatas], ia sudah bisa menunjukan ketidaksucian hati. Anak seusia itu sudah memiliki perasaan cemburu apabila orang tuanya dekat dengan anak lain atau adiknya. Dan dosa itu akan terus berkembang pada usia balita. Suatu waktu dia berdusta, mencuri, menyakiti teman tanpa diajari. Dan itu terus berkembang hingga ia dewasa. Inilah bukti adanya benih dosa dalam diri anak-cucu Adam.

Perhatikan ayat berikut ini: “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Kitab Mazmur 51:7).
~
NN

Balas
nono
26 Mei 2013 3:59 pm

*
Yang disebut suci di Al-Quran itu banyak, tidak cuma nabi Isa saja. Bahkan wanita ketika tidak sedang haid juga disebut suci Qs 2:222. Kalau Tuhan itu bukan suci, tapi maha suci.

Balas
staff
28 Mei 2013 10:25 am
Balasan ke  nono

~
Saudara Nono,

Apakah saudara tahu apa arti dari kata suci? “Suci” artinya bersih dari dosa. Tidak ada dosa sama sekali. Itulah yang disebut suci. Dan hal ini tidak ada hubungan dengan wanita yang tidak sedang haid disebut suci seperti yang saudara sebut di atas.

Jadi, perlu saudara Nono ketahui, tidak ada manusia yang suci. Bahkan Muhammad, nabi saudara pun tidak suci. Dia juga berdosa sama seperti saudara dan saya.

Tetapi ada satu Pribadi yang pernah tinggal di dunia, yang benar-benar suci. Sekali pun tidak pernah berdosa. Namanya Isa Al-Masih. Hal ini tertulis dalam kitab suci saudara.
~
SO

Balas
Wahyu
28 Juni 2013 8:06 am

*
Nabi Muhammad itu terjaga dari dosa (maksum) begitu juga nabi yang lain. Nabi Muhammad juga telah mengislamkan jin qarin (Jin yang mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan), sedangkan nabi lain pernah berbuat dosa seperti Nabi Adam yang memakan buah khuldi, Nabi Nuh yang mendoakan untuk mencelakakan kaumnya, Nabi Ibrahim yang berdusta tiga kali, Nabi Musa yang membunuh manusia tanpa perintah Allah.

Namun itu semua telah diampuni oleh Allah karena mereka bertaubat dan karena Allah maha penerima taubat. Jadi nabi pernah berbuat dosa namun mereka diampuni.

Balas
staff
1 Juli 2013 10:17 am
Balasan ke  Wahyu

~
Saudara Wahyu,

Kalau boleh kami bertanya, apakah dalam Al-Quran ada dijelaskan bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa para nabi tersebut? Kalau ada, tolong saudara mengutip ayat tersebut di sini.

Perhatikan ayat ini: “Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Sahih Bukhari Vol. 5 Book 59 No. 715).

“Maka ketahuliah ya (Muhammad) . . . . . mohonlah ampunan (kepada-Nya) bagi dosamu dan bagi dosa-dosa orang Mu’min” (Qs 47:19).

Baik hadist maupun Al-Quran mengatakan Muhammad berdosa. Dan dia memerlukan pertolongan dari Allah untuk mengampuni dosa-dosanya.

Setahu kami tidak ada ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa Muhammad sudah bersih dari dosa-dosanya. Lalu, atas dasar apa saudara mengatakan bahwa Muhammad terjaga dari dosa?
~
SO

Balas
crlyap
14 Agustus 2013 9:54 am

*
Jika semua nabi berdosa termasuk Nabi Muhammad dan hanya Nabi Isa yang tidak berdosa dan Ia adalah jalan hidup dan keselamatan. Mengapa umat Islam tidak percaya akan janji keselamatan Nabi Isa dan mengikut ajaran Nabi Muhammad, mengapa tidak mengikuti ajaran Nabi Isa?

Balas
staff
15 Agustus 2013 2:10 pm
Balasan ke  crlyap

~
Saudara Crlyap,

Mungkin teman-teman Muslim yang lain dapat memberi penjelasan atas pertanyaan saudara di atas. Mengapa mereka tidak mengikuti Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat mereka, sebab hanya Isa satu-satunya Pribadi yang pernah datang ke dunia yang tidak pernah berdosa.

Dan lagi, pada akhir zaman Isa akan datang sebagai Hakim yang adil. Dia akan menghakimi setiap manusia menurut perbuatan mereka masing-masing. Dikatakan, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (Injil, Surat 2 Korintus 5:10).
~
SO

Balas
zakaria
17 Agustus 2013 6:10 pm

*
Pohon apel berbuah apel karena itu pohon apel. Pohon apel tidak mungkin berbuah yang lain selain apel karena itu pohon apel.

Begitu juga manusia awalnya berdosa “dari kejatuhan Adam” pasti menghasilkan dosa “anak cucu” dikarenakan dosa itu. Upah dosa adalah maut. Tetapi ada jalan “Yesus”lah jalan itu, yang bisa menebus dosa anda dan saya dengan penebusan-Nya.

2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Belum percaya juga, masih percaya sama amal ibadahmu? Coba renungkan seberapa banyak perbuatan baikmu selama ini, bandingkan saja dengan dosamu. Kalau ditimbang pasti 100% neraka menunggu.

Jangan tunggu lagi nanti dan nanti, jika waktu itu tiba menjemput sudah terlambat.

Balas
apsintus
18 September 2013 1:21 am

*
Dosa warisan adalah maut. Sebelum Adam berdosa, dia kekal adanya. Hanya Yesus yang semestinya hidup kekal, tetapi untuk mengalahkan maut Dia harus bangkit dari kematian-Nya. Sehingga ada tertulis, hai maut dimanakah sengatmu.

Balas
staff
16 Oktober 2013 9:14 am

~
Saudara Farrel,

Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

Saran kami, sebelum saudara memberi komentar, kiranya saudara dapat membaca aturan yang telah kami taruh di bawah setiap artikel yang ada. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.

Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
SO

Balas
farrel
16 Oktober 2013 9:53 am

*
Situs ini terlalu banyak peraturan, 3 komentar saya hanya karena tulisannya besar-besar tidak dipublikasikan. Apakah karena anda tidak bisa menjawab pertanyaan dan penjelasan saya? Atau karna tulisan saya besar-besar, anda khawatir tulisan saya benar tentang jawaban Islamlah yang benar dari pada jawaban anda? Memang benar komentar saya, Kristen selalu saja bisa mengelak jika sudah terpojok dan tidak bisa menjawab pertanyaanpertanyaan dari Islam. Pantas saja film blue banyak Kristen yang melakukan, karena mereka yakin akan ditebus dosanya?

Balas
staff
23 Oktober 2013 1:59 pm
Balasan ke  farrel

~
Saudara Farrel,

Ini adalah situs dialog antar umat beragama, dan dalam dialog ada peraturan-peraturan yang harus dijalankan agar dialog yang ada terarah dan orang-orang yang melihat situs ini mendapatkan hal yang bermanfaat.

Karena itu, maaf jika komentar saudara kami hapus, sama sekali bukan karena kami tidak dapat menjawab komentar saudara, tetapi karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di situs ini.

Saudaraku tidak ada hubungannya antara orang Kristen dengan para pelaku blue film, karena para pelaku tersebut adalah orang yang belum mengenal kebenaran.

Semua orang berdosa, bahkan nabi sekalipun, termasuk Muhammad. Apakah saudara sadar bahwa saudara adalah orang berdosa?Dan apakah saudara membutuhkan jalan keselamatan yang dapat membersihkan dosa saudara?
~
NN

Balas
staff
6 Januari 2014 4:25 am

~
Kepada para komentator,

Topik yang sedang dibahas pada artikel di atas adalah “Apakah Semua Nabi Termasuk Muhammad Berdosa”?

Kami harap komentar-komentar yang masuk, adalah komentar yang berhubungan dengan topik artikel di atas. Bila ada yang ingin saudara tanyakan di luar dari topik tersebut, silakan bergabung pada artikel yang sesuai dengan topik yang ingin saudara tanyakan. Karena di situs ini terdapat puluhan artikel dengan topik yang berbeda.

Untuk komentar yang tidak berhubungan dengan topik artikel yang sedang dibahas, maaf bila kami terpaksa menghapus.

Demikian, kami harap diskusi kita dapat semakin terarah. Sehingga ada manfaat yang diambil dari diskusi ini.

Terimakasih!
~
Saodah

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Benarkah Seseorang Tidak Dapat Menanggung Dosa Orang Lain?
  • Apakah Al-Quran Mengajarkan bahwa Dusta Termasuk Dosa?
  • Makna Isra Miraj bagi Umat Islam Berkaitan dengan…
  • Kabar Baik! Mukmin Dapat Membersihkan Diri dari Dosa!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz