• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Akhirat > Mengapa Banyak Umat Islam Gelisah Menghadapi Akhir Zaman?

Mengapa Banyak Umat Islam Gelisah Menghadapi Akhir Zaman?

7 Januari 2013 oleh Web Administrator 116 Komentar

seorang-pria-mukmin-sedang-gelisahPada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorangpun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka.  Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.  Benarkah banyak Mukmin gelisah menghadapi akhir zaman?

Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?

Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian.  Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.

Para Mukmin Tidak Siap Menghadapi Akhir Zaman

Mengapa banyak orang gelisah/takut menghadapi akhir zaman? Menurut pengalaman kami, bila pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab “belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh menjawab, “Ya, saya pasti siap, karena yakin masuk surga apabila meninggalkan dunia ini.”

Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab, “Kami belum yakin akan masuk surga”  atau “Mudah-mudahan masuk surga di akhir zaman.”

Mengapa demikian?  Perhatikanlah dua ayat Al-Quran:  “Tidakkah engkau ketahui . . .  Allah . . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya.  . . .  Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.  Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).

Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut menghadapi akhir zaman/kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir zaman.”

Nasib Kekal Jiwa Semua Orang Ada di Tangan Allah

Jelas pengampunan ada dalam tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan akan menutupi dosaku.”  

Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka. 

Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang “Arrahmaanir rahim,” ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.

Dosa Kecil Punya Arti Besar

Salah satu Hadith berbunyi, “Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan” (H.R. Muslim).   Ucapan ini sangat berat.  Lagi Qs 48:14, “ . . . Allah . . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum, menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”. 

Karena ada dosa – sekecil apapun – dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin gelisah menghadapi akhir zaman dan ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.

Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” Menghadapi Akhir Zaman?

Salah seorang rasul Allah menghadapi kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi.  Ia mengirim surat pada teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] — itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24).  Rasul ini yakin ketika mati ia akan langsung masuk sorga.

Keyakinannya memang senada dengan janji Isa Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).

[Staf Isa dan Islam – Saudara Mukmin, kepastian akan keselamatan juga ditawarkan pada saudara.  Penjelasan bagaimana menerima keselamatan ini disediakan bagi Saudara.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Banyak Umat Islam Gelisah Menghadapi Akhir Zaman?“  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  2. Allah Islam Membedakan Dosa Kecil Dan Besar
  3. Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  4. Ngerinya Dosa Dan Hari Pembalasan, Bagaimana Kita Selamat?
  5. Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Akhirat, Kepercayaan Orang Islam

Subscribe
Beritahulah
116 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Abdullah
7 Januari 2013 5:57 am

*
Menurut Alkitab, Yesus dan agama yang dibawa-Nya tidak dapat menyelamatkan seluruh umat manusia ke dalam surga, melainkan hanya untuk umat Israel saja. Tidak untuk Non-Israel.

Dan Aku (Yesus) mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu 144.000 yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (Wahyu 7:4) Dan mereka kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masing berjumlah besar. (Q.S 7:160). Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya.

(Kejadian 49:28). Masing-masing mendapat jatah 12.000 orang (Wahyu 7:5-8) Pintu surga sudah tertulis nama-nama ke-12 suku Israel (Wahyu 21:12-13). Yesus menolak Iman dan sekaligus tidak mengenal suku Non-Israel (Injil Matius:22-23). 12 suku Israel x 12.000 jatah surga = 144.000 orang. Sesuai dengan dalil (Wahyu 7:4). tidak ada jatah surga bagi pengikut Yesus orang-orang Non-Israel.

Balas
staff
15 Januari 2013 9:26 am
Balasan ke  Abdullah

~
Dalam Injil, Rasul Markus 10:45 dikatakan bahwa Yesus datang dan mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia. Sedangkan dalam Injil Lukas 19:10 dikatakan Ia tersalib untuk “barang siapa” yang percaya.

Lebih jelas lagi dikatakan dalam Injil, Rasul Besar Matius 28:19: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”

Di ayat hanyalah bagian ayat dalam Alkitab yang menjelaskan bahwa Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Bukan hanya suku atau bangsa tertentu saja.

Dan lagi, saudara Abdullah perlu memperhatikan bahwa kata-kata dalam Kitab Wahyu banyak menggunakan kata-kata figuratif/kiasan. Jadi dalam mengartikannya saudara perlu melihat konteks dari ayat tersebut secara keseluruhan.
~
SO

Balas
slalukasih
8 Januari 2013 3:31 am

*
To: Abdullah,

Pemahaman anda perlu diluruskan bahwa memang di Perjanjian Lama bangsa Israel diberkati Tuhan karena janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Tetapi ada janji juga bahwa dari keturunan mereka semua bangsa akan diberkati.

Dalam Perjanjian Baru hal itu digenapi dengan kelahiran Tuhan Yesus. Jadi, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus secara rohani akan disebut keturunan Abraham. Maukah juga anda disebut keturunan Abraham secara rohani, umat yang diberkati Tuhan?

Balas
jamil
8 Januari 2013 11:20 am

*
Benarkah Yesus itu Tuhan yang mampu menjanjikan keselamatan pada manusia yang percaya padanya?

Yesus sendiri tidak mampu menjamin dirinya dari godaan iblis/setan. Kalau benar Yesus itu Tuhan, kenapa iblis berani mengoda-Nya? Padahal, sebelum diusir dari surga, iblis juga pernah bertemu Tuhan seperti para malaikat disurga. Apakah iblis tidak mengenali Tuhan mereka?

Balas
staff
15 Januari 2013 9:27 am
Balasan ke  jamil

~
Saudara Jamil,

Inilah jaminan yang diberikan Yesus bagi mereka yang percaya kepada-Nya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Dimanakah saudara pernah membaca bahwa Yesus tidak mampu menjamin diri-Nya dari godaan iblis/setan? Selama kami membaca dan mempelajari Alkitab, kami tidak pernah menemukan ayat yang mengatakan demikian.

Bila saudara Jamil pernah membaca dalam Alkitab bahwa iblis berhasil menggoda Yesus, kiranya saudara dapat berbagi informasi dengan kami di forum ini.
~
SO

Balas
Ijel
8 Januari 2013 3:30 pm

*
Mengenai hidup setelah mati begini, sudah menjadi sifat manusia merasakan sesuatu, salah satunya rasa takut, akan tetapi ada juga perasaan ihklas yang mampu menerima akhir kehidupan di bumi menuju kehidupan diahkhirat (kehidupan terakhir), apakah admin termasuk orang yang tidak percaya adanya kehidupan ahkhirat?

Bagi kami Muslim sangat mempercayainya dan itu hukumnya wajib, amal perbuatan kita sendiri yang menentukan sesuai dengan Al-Quran dan hadist Muhammad, mana yang baik imannya surgalah untuknya, mana yang buruk imannya maka nerakalah tempatnya.

”Apabila saya berbuat banyak kebaikan kemudian mati dan ternyata tidak ada lagi kehidupan setelahnya, saya tidak akan merasa rugi, akan tetapi jika ada kehidupan setelahnya tentu anda yang rugi”

Balas
staff
15 Januari 2013 9:32 am
Balasan ke  Ijel

~
Saudara Ijel,

Sebagaimana orang Islam percaya akan akhir zaman, demikian juga dengan orang Kristen percaya dengan akhir zaman. Mungkin yang membedakannya terletak pada kesiapan antara orang Islam dan pengikut Isa Al-Masih dalam menghadapi akhir zaman.

Mengapa? Karena bagi pengikut Isa jaminan untuk masuk sorga sudah ada. Sehingga mereka tidak perlu was-was atau khawatir apakah mereka masuk sorga atau neraka. Tidak demikian halnya dengan orang Islam. Dalam Islam tidak ada jaminan pasti masuk sorga. Semua ditentukan oleh “timbangan” yang akan menimbang perbuatan baik dan jahat.

Maka, wajar saja bila seorang Muslim merasa was-was dan bertanya, seberapa banyak amal dan ibadah yang harus dilakukan agar dapat masuk sorga? Ingatlah, di hadapan Allah, dosa besar dan kecil adalah sama.

Perhatikanlah perkataan Muhammad berikut ini: “Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).

Muhammad saja tidak yakin akan keselamatan sorgawinya, bagaimana saudara begitu yakin mengatakan dengan amal perbuatan dapat menjamin masuk sorga?
~
SO

Balas
slalukasih
8 Januari 2013 4:08 pm

*
To: Jamil,

Saya katakan pada Anda bahwa Yesus itu adalah benar-benar Tuhan. Kalau anda tidak keberatan, silahkan baca Alkitab. Anggap saja dulu untuk menambah wawasan, tetapi bacanya secara keseluruhan mulai dari Kejadian s/d wahyu hingga mengertinyanya tidak sepotong-potong.

Selama kita masih hidup dan diberi nafas di dunia ini carilah kebenaran yang sejati. Jangan penyesalan dibelakang hari. Saya doakan semoga cawan kemurahan Tuhan juga berlaku untuk anda. Amin.

Balas
Lebih Dari Pemenang
9 Januari 2013 10:24 pm

*
To: Nur,

Pertanyaanya apakah Tuhan membatasi pemberitaan ajaran-Nya kepada manusia? Silahkan anda buka Alkitab di kitab Matius 28:16-20 dan Kisah Para Rasul 1:6-8,

Saudara akan menemukan Tuhan sama sekali tidak membatasi ajaran-Nya, melainkan terus dan lebih lagi bersaksi mengenai Yesus Kristus.

Balas
Abdullah
10 Januari 2013 10:40 am

*
To: Slalukasih,

Seharusnya Anda juga membaca Al-Quran secara keseluruhan. Anda seharusnya menerima Muhammad sebagai nabi terakhir dan pembawa jalan keselamatan di akhirat. Sebagaimana yang telah dinubuatkan Nabi Yesaya dalam Injil: “Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca” (Yesaya 29:12).

Nubuat tersebut terpenuhi oleh Nabi Muhammda karena dia ketika di gua Hira didatangi Jibril dan berkata “Aku tidak dapat membaca”.

Jelas, dia (Muhammad) adalah nabiku dan nabimu. Dan Al-Quran adalah kitabku dan juga kitabmu.

Balas
staff
11 Januari 2013 6:16 am
Balasan ke  Abdullah

~
Saudara Abdullah,

Seandainya saja ada perintah dalam Alkitab yang memerintahkan orang Kristen untuk menerima Muhammad, tentu bukanlah hal sulit bagi kami untuk menerima dia sebagai nabi akhir zaman dan pembawa jalan keselamatan di akhirat.

Tapi yang dikatakan Injil adalah: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih] , sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12). Ternyata satu-satunya pembawa jalan Keselamatan adalah Isa Al-Masih, bukan nabi lain atau nabi saudara.

Sayang sekali, saudara salah mengutip ayat dari Alkitab. Ayat yang saudara kutip dari Kitab Nabi Yesaya di atas tidak ada hubungannya dengan Muhammad. Silakan lihat pada ayat 13 dan 14, di sana dijelaskan bahwa ayat tersebut merupakan teguran keras dari Allah atas sikap bangsa Israel yang bebal.

Sekali lagi kami sampaikan kepada saudara Abdullah, tidak ada salahnya saudara membaca Alkitab, bukankah sebagai umat Muslim saudara diharuskan membaca Alkitab, karena dalam Alkitab ada Petunjuk dan Cahaya Kebenaran: “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
~
SO

Balas
Lebih Dari Pemenang
10 Januari 2013 11:47 am

*
To: Abdullah,

Kitab Yesaya 29:12 bukan ditujukan kepada nabi, melainkkan kepada orang-orang yang bebal. Coba anda baca sepenuhnya kitab Yesaya 29, dimana judulnya terpampang “bangsa yang buta”, diartikan sebagai orang” bebal.

Dilanjutkan pada ayat 13, “Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan”

Ayat itu merupakan tegoran dan berbicara tentang satu permasalahan, yaitu perilaku orang Israel yang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya (maksudnya buta) dan tidak mematuhi perintah Allah.

Kalau itu ditujukan kepada Muhammad, jelas sekali itu Muhammad muhammad, karena kita tau bagaimana perjalanan hidup Muhammad yang dibilang “bebal”.

Balas
Abdullah
10 Januari 2013 12:41 pm

*
To: Lebih dari pemenang

Jelas, bahwa nubuat tersebut ditujukan kepada Muhammad sebagai nNabi dan rasul terakhir setelah Isa Al-Masih. Lalu, mengapa Anda menolak dan membatah fakta nubuat tersebut?

Isa Al-Masih dan Muhammad adalah sama-sama utusan dari Allah. Perbedaannya adalah Isa Al-Masih diutus kepada umat Israel saja (hanya untuk satu kaum). Sedangkan Muhammad untuk seluruh umat manusia.

Balas
staff
11 Januari 2013 6:38 am
Balasan ke  Abdullah

~
Saudara Abdullah,

Sekali lagi kami tekankan bahwa dalam Alkitab tidak ada satupun nubuat tentang kenabian Muhammad. Memang kebenaran ini sangat menyakitkan mungkin bagi saudara. Tetapi itulah kenyataanya bahwa Allah tidak pernah memberi nubuat tentang Muhammad sebagai nabi akhir zaman dan nabi penyempurna. Itulah sebabnya mengapa kami tidak percaya Muhammad diutus untuk seluruh manusia.

Berbeda dengan Isa Al-Masih, bukan hanya Alkitab yang menyatakan bahwa Dia Juruselamat untuk seluruh manusia. Al-Quran sendiri pun menyetujui hal tersebut. Perhatikan ayat ini: “Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (Qs 19:21)

Ayat di atas tidak mengatakan “suatu tanda bagi bangsa Israel saja” melainkan bagi seluruh manusia.
~
SO

Balas
pengikut Al-masih
10 Januari 2013 1:14 pm

*
Ijinkan berbagi tentang kiamat dalam Alkitab. Dijelaskan bahwa ada beberapa tahapan dalam akhir zaman ini.

Pertama: Pengangkatan orang percaya (rapture). Yaitu peristiwa ketika pengikut Al-Masih yang taat perintah-Nya dengan menjaga kekudusan hati & pikiran, serta dekat dengan Roh Kudus dalam doa, puasa, pujian dan penyembahan, tiba-tiba hilang dalam sekejap mata karena raganya telah diubah menjadi raga kemuliaan. Naik ke langit bertemu Yesus di awan-awan.

Dalam peristiwa ini, banyak yang tidak sadar Isa telah datang mengangkat umat-Nya. Tiba-tiba sebagian orang-orang Kristen hilang dari pandangan mata, bahkan banyak orang yang tertinggal karena tidak bertobat dan menjaga kekudusan sehingga harus masuk ke masa berikutnya, yaitu masa kesesakan 7 tahun.

Pada masa ini antikris berkuasa, dan manusia harus memakai tanda iblis yang telah dinubuatkan dalam kitab Wahyu, yaitu RFID chip untuk jual beli. Setelah itu barulah Al-Masih menginjakkan kaki ke bumi (kedatangan kedua) yang mengawali masa kerajaan-Nya selama 1000 tahun di bumi.

Perlu kita menyadari bahwa hari pengangkatan sudah dekat. Satu-satunya cara untuk selamat bagi yang belum menerima Al-Masih sebagai Juruselamat adalah dengan bertobat dari segala dosa, dan mengganti hati kita dengan hati yang penuh kasih, kemurahan, sukacita, kesucian, kebaikan, dan menerima sarah Al-Masih sebagai Penebus. Mengakui Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.

Bagi yang telah menerima, juga perlu untuk bertobat setiap hari agar kita senantiasa menjaga kekudusan sesuai kehendak-Nya. Sebab Allah itu kudus. Bersegeralah mempersiapkan diri karena hari Tuhan sudah dekat. Mereka yang tidak terangkat akan mengalami masa penganiayaan orang-orang Kristen dalam masa kesesakan 7 tahun, dimana setiap orang yang menolak menerima RFID chip implant akan dibunuh.

Balas
Lebih Dari Pemenang
10 Januari 2013 2:06 pm

*
To: Abdullah,

Anda salah besar, jika memang anda membaca Alkitab dengan benar, 100% isi Alkitab tidak ada hubungannya dengan Muhammad. Dari nama, kelahiran, kehidupan, bahkan nubuat yang ada, tidak ada sedikit pun mengarah pada Muhammad. Yang ada bangsa Ismail yang diberkati, tetapi tidak akan menjadi bangsa yang besar seperti bangsa Ishak, melainkan sebagai bangsa yang memegahkan diri.

Tentang nabi yang diluar Yahudi yang ada di Kitab Ulangan 18:20, itu bukanlah Muhammad, karena banyak bangsa yang diluar bangsa Yahudi. Seperti bangsa Amon, Moab, salah satunya Ismael dan lain lain.

Dan satu lagi, Yesus datang diutus untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dari seluruh dunia, sedangkan Muhammad datang dengan menyatakan dirinya sebagai nabi untuk kaumnya sendiri, dan menyuruh untuk membunuh yg bukan kaumnya.

Balas
Johanes Petrus
10 Januari 2013 3:44 pm

*
To: Lebih Dari Pemenang:

“Yesus datang diutus untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dari seluruh dunia, sedangkan Muhammad datang dengan menyatakan dirinya sebagai nabi untuk kaumnya sendiri, dan menyuruh untuk membunuh yang bukan kaumnya.”

Logika saya Yesus datang hanya untuk menyampaikan cahaya kebenaran yang sesungguhnya yaitu Nabi Muhammad. Setelah Firaun Raja yang menganggap dirinya Tuhan, maka diambillah contoh lainnya. Allah menciptakan manusia dengan cara yang berbeda dan lahirlah nabi Isa. Melihat prilaku Nabi Isa as yang baik dan kelahiran yang beda maka sebagian manusia menganggapnya sebagai Tuhan yang datang ke bumi.

Setelah itu Allah mengutus Nabi Muhammad untuk memberi keterangan kepada manusia tentang jalan yang lurus dan diridhoi Allah (yaitu kepada siapa seharusnya manusia menyembah, dan juga hukum-hukum untuk manusia hidup di dunia ini).

Nabi Muhammad tidak pernah menyuruh untuk membunuh terhadap manusia yang bukan kaumnya

Balas
staff
11 Januari 2013 6:42 am
Balasan ke  Johanes Petrus

~
Saudara Johanes Petrus,

Bila logika saudara benar bahwa Yesus datang menyampaikan cahaya kebenaran yaitu Muhammad, kebenaran yang manakah yang dibawa oleh Muhammad? Mengapa “kebenaran” yang diajarkan Muhammad justru bertolak-belakang dengan ajaran yang disampaikan Yesus dan nabi-nabi sebelumnya?

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik” (Injil, Rasul Lukas 6:43).

Logikanya, sebuah ajaran yang baik akan mengasilkan perbuatan yang baik pula. Bila Muhammad tidak pernah menyuruh umatnya untuk membunuh, tentu kita tidak pernah mengenal istilah jihad. Namun kenyataanya, Muhammad memberi perintah kepada umatnya, “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Qs 9:123).
~
SO

Balas
Lebih Dari Pemenang
10 Januari 2013 10:13 pm

*
To: Johanes Petrus,

Asal anda tau Muhammad bukanlah nabi, bahkan dia mengaku nabi palsu. Tabaqat Ibn Sa’d halaman 249, Wanita Yahudi yang meracuni Muhammad berkata, “Aku ingin tahu apakah kau benar-benar seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kau ternyata seorang nabi palsu, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.”

Setelah itu: Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713: Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, “Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu.”

Jika Muhammad tidak pernah menyuruh membunuh yang bukan kaumnya, bagaimana perkataan dia di Al-Quran, yang menyuruh membunuh setiap orang kafir yang lewat di depan dia, bukannya diselamatkan malah dijahati..

Balas
Lebih Dari Pemenang
11 Januari 2013 7:51 am

*
Saya menambahkan salah satu yang menunjukkan tidak adanya sifat kenabian Muhammad:

Hadist Sahih Bukhari Vol 9, Book 93, Number 579 Diriwayatkan oleh Abu Dharr: Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), “Walaupun dia mencuri, walaupun dia berzinah?” Dia menjawab, ” (Ya), “

Tentu dapat tahu dari hadist di atas kalau Muhammad adalah seorang pencuri dan pezinah. Saya rasa orang biasa pun yang tajam pikirannya dapat mengerti maksud hadis ini, tanpa perlu saya jelaskan.

Balas
staff
15 Januari 2013 7:25 am

~
Saudara Tom Jeri,

Maaf kami terpaksa menghapus komentar-komentar saudara. Bila saudara ingin komentar saudara tidak dihapus, silakan memberi komentar sesuai dengan ketentuan yang telah kami tetapkan di atas.

Kiranya saudara dapat maklum!
~
SO

Balas
Barita Nauli
21 Januari 2013 3:34 am

*
Tuhan Yesus sudah menggaransi keselamatan akhirat orang-orang yang percaya kepada Yesus. Sabda Yesus: “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup”

Yesus adalah si Pemilik pintu kunci kehidupan sorgawi itu. Maka datanglah kepada si Pemilik kuasa Kunci sorgawi yaitu: Tuhan Yesus, juru selamat umat manusia.

Siapa yang bertelinga hendakla Ia mendengar. Ingat! Keselamatan akhirat sangat mahal, tidak dapat dibeli. Hanya oleh Kasih Karunia Tuhan Yesus-lah manusia dapat selamat.

Balas
demos
21 Januari 2013 9:00 am

*
Sangat disayangkan ternyata Muslim seperti anda (Abdullah) masih menggunakan Injil Barnabas, bahkan pemuka agama Islam dan sarjana-sarjananya sudah menyatakan kalau Injil Barnabas itu palsu. Injil Barnabas ditulis oleh Mustafa de Aranda yang ternyata sengaja menyisipkan kitab palsunya kedalam perpustakaan vatikan, untuk memajukan Islam dan seolah-olah Injil itu menubuatkan kedatangan Muhammad dan menjatuhkan Kristologi.

Saudara Abdullah, kapan dan dimanakah Kitab Suci Injil dirubah? Bukankah Allah selalu menjaga kalimat-Nya dari tangan manusia jahil agar pesa-Nya tidak diputarbalikan? Apakah Allah tidak Maha Kuasa untuk menjaga kalimat-Nya?

Balas
staff
1 Februari 2013 5:19 am

~
Saudara Tom Jerry yang terkasih,

Sebelumnya maaf karena kembali komentar saudara kami hapus. Bila saudara ingin komentar saudara tidak hapus, silakan memberi komentar sesuai dengan aturan ini:

Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
~
SO

Balas
Sandy
6 Februari 2013 11:19 pm

*
Menurut saya agama tidak menyelamatkan, semua agama sama saja!

Yesus Kristus tidak datang membawa agama menurut pandangan saya tetapi membawa rekonsiliasi atau hubungan prbadi dengan Allah.

Balas
staff
21 Februari 2013 8:39 am
Balasan ke  Sandy

~
Saudara Sandy,

Kami sependapat dengan saudara Sandy, bahwa agama tidak menyelamatkan. Memang agama mengajarkan moralitas dan perilaku hidup yang baik pada batas-batas tertentu.

Namun dalam hal keselamatan di akhirat, baik agama maupun pemimpinnya tidak dapat memberikan jaminan pasti, karena keselamatan kekal tidak dapat diperoleh melalui agama.

Keselamatan adalah anugerah Allah kepada manusia melalui Isa Al-Masih. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian (rahmat) Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).
~
DA

Balas
hakkuallah
15 Februari 2013 2:40 am

*
Staff Isa dan Islam,

Staff ini saya kira kurang paham juga. Semua perbuatan kita tidak tahu, apakah diterima atau tidak? Dengan ketidaktahuan ada hikmah dibalik itu, yaitu kesungguhan untuk beramal yang lebih baik dan tidak menjadi orang sombong karena beramal. Masuk sorga bukanlah karena berkat amal, justru karena rahmat Allah. Orang yang tidak takut karena dosanya, maka di akhiratpun akan takut yang mengerikan. Sebaliknya yang takut waktu di dunia di akhirat akan merasa aman.

Jikalau anda merasa aman semua itu di dunia, maka andapun tidak akan merasa aman di akhirat. Anda ini bertentangan dengan ajaran para nabi dan rasul. Yaitu tauhid bukan hukum atau perbuatan. Setiap para nabi dan rasul memiliki perbedaan hukum atau perbuatan.

Balas
staff
21 Februari 2013 8:40 am
Balasan ke  hakkuallah

~
Saudara Hakkuallah,

Kami sependapat dengan saudara bahwa masuk sorga bukan berkat amal, tetapi karena rahmat Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian [rahmat] Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).

Demikian kami pasti ke sorga bukan karena kesombongan. Siapa boleh sombong kalau diberi hadiah/rahmat? Kami merasakan sukacita dan damai sejati karena rahmat Allah kepada kami melalui Isa Al-Masih. Allah dalam Injil berjanji bahwa setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pasti ke sorga. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Nah, bagaimana dengan saudara Hakkuallah sudah yakin pasti menerima rahmat Allah tersebut?
~
DA

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Isa dan Dajjal: Siapa Penolong Umat Manusia di Akhir…
  • Dajjal dan Nabi Isa di Akhir Zaman: Isa Penentu Nasib Kita!
  • Bagaimana Cara Bersikap Saat Menghadapi Pemimpin yang Zalim?
  • Makna Isra Miraj bagi Umat Islam Berkaitan dengan…
  • Benarkah Menurut Al-Quran Semua Umat Islam Masuk Neraka?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz