Umumnya teman Islam mengatakan mereka menghargai Isa Al-Masih. Kami yakin inilah pengakuan yang tulus. Namun kita perlu mempelajari masalah Nabi Isa dan Dajjal lebih mendalam agar kita terhindar perangkap anti Masihi. Dan, penting juga kita menemukan jawaban dari pertanyaan “apakah Islam: pro Al-Masih atau Anti-Masihi?”
Salah satu doa umat Muslim adalah “wa a ’udhu bika min fitnati l-masihi d-dajjal” (artinya: supaya dilindungi Allah dari tipuan si dajjal” (Hadist Shahih Bukhari Jilid 1 No.795; Hadist Muslim IV No.1218).
Siapakah “Nabi Isa dan Dajjal”?
Umat Muslim selalu menyebut dajjal. Mereka lupa yang seharusnya disebut sesuai dengan Hadist di atas adalah Al-Masih ad dajjal. Dajjal berarti penipu dan Masihi berarti Masihi. Jadi, bila digabung berarti “masihi penipu.”
Dalam Al-Quran, hanya satu pribadi yang bergelar Masihi yaitu Isa. Bila demikian, Al-Masihi ad dajjal berarti mereka yang “anti Isa Al-Masihi.”
Menurut Kitab Injil, Al-Masih ad-dajjal atau “anti Isa Al-Masih” (atau dikenal sebagai anti Kristus) adalah “pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan muzijat mujizat palsu” (Injil, Surat 2 Tesalonika 2:9).
Adapun ciri-ciri ajaran Masihi d-dajjal adalah tidak mengakui Nabi Isa sebagai Al-Masih yang datang dari Allah sendiri (Injil, Surat I Yohanes 2:22; 4:3) dan yang menjadi manusia (Injil, Surat II Yohanes 1:7). Ajaran Masihi d-dajjal juga tidak menerima kebenaran bahwa Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia (Injil, Surat 2 Tesalonika 2:10).
Siapakah Nabi Isa?
Menurut kitab Injil, Isa Al-Masih dapat mengusir setan. Ia tidak perlu memakai mantra dan tidak pula memakai nama Allah. Bahkan mereka yang menjadi pengikut Isa Al-Masih diberikan Rohullulah yang lebih besar kuasanya dari segala setan di dunia (Injil, Surat 1 Yohanes 4:4). Dan hanya dengan memakai nama Isa Al-Masih, segala setan dapat diusir.
Juga, kitab Injil menjelaskan hanya Isa Al-Masih yang dapat mengalahkan masehi Dajjal (Injil, Kitab Wahyu 17:14). Adapun cara Isa Al-Masih mengalahkan dan memusnahkan masehi Dajjal hanya dengan firman-Nya (Injil, Surat II Tesalonika 2:8). Hal ini dikarenakan Isa adalah Kalimatullah. Maka apa saja yang keluar dari mulut-Nya pasti terjadi.
Nabi Isa dan Dajjal, Anda Mengikuti Siapa?
Dari pemaparan di atas, telah menjawab pertanyaan apakah orang Islam: Pro Al-Masih Atau Anti-Masihi? Jelas, dapat dipahami bahwa umat Islam sangat menolak masehi Dajjal. Juga mereka terus berdoa supaya terlepas dari tipuan Dajjal sang penyesat.
Pertanyaannya: Bagaimana dapat terlepas dari tipuan masehi dajjal?
Injil menawarkan cara agar dapat terlepas dari tipuan masehi Dajjal. Yaitu dengan percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang dari Allah, dan yang dapat menyelamatkan manusia. Sehingga, mereka yang percaya kepada-Nya dapat disebut sebagai pengikut Isa Al-Masih dan bukan pengikut Dajjal sang penyesat di akhir zaman.
[Staf Isa dan Islam – Saudara dipersilakan membaca artikel yang terdapat pada tautan ini agar saudara dapat terhindar dari tipuan masehi Dajjal.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Nabi Isa dan Dajjal: Siapa Penolong Umat Manusia di Akhir Zaman?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?
- Kesaksian Hadist Dan Setan Tentang Isa Al-Masih
- Bagaimana Jawaban Muslimah NU Tentang Isa Al-Masih Dan Ketuhanan-Nya?
- Mengapa Orang Islam Wajib Mengasihi Isa Al-Masih?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Nabi Isa dan Dajjal: Siapa Penolong Umat Manusia di Akhir Zaman?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
*
Abu Hurairah (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang nabi pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan . Dia memakai dua baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak basah.
Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan menghancurkan Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama empat puluh tahun dan kemudian dia meninggal. Kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya”.
~
Teman-teman Muslim yang bergabung dalam forum ini sering berkata, Kristen agama yang tidak masuk akal. Ajarannya banyak yang tidak sesuai dengan logika. Menurut mereka, Islam agama yang masuk akal dan logika.
Bagaimana dengan komentar saudara Benjamin di atas, apakah itu yang disebut ajaran Islam yang masuk akal dan logika?
Era Isa Al-Masih dengan era Muhammad ada rentang waktu kira-kira 600 tahun. Apakah masuk akal, Isa yang sudah naik ke sorga 600 tahun sebelumnya dapat dikenali oleh Muhammad, lengkap dengan ciri-cirinya?
Apakah masuk akal, seorang Isa yang adalah Kalimat Allah, yang termulia di dunia dan di akhirat, akan datang ke dunia untuk membunuh babi? Apakah tidak ada pekerjaan lain yang lebih besar yang dapat dilakukan-Nya selain membunuh babi?
Isa Al-Masih adalah Kallamullah, sifat-Nya kekal dan Dia tidak dapat mati. Maka, sungguh tidak masuk akal pernyataan saudara Benjamin di atas bahwa Isa akan mati dan disembahyangkan oleh kaum Muslimin jenazahnya.
~
SO
*
Kitan Nabi 1 Samuel 16:7, “bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata tetapi Allah melihat hati”
Seperti yang sudah dijelaskan sama admin, “Allah adalah Roh, siapa yang mau menyembah Dia, harus di dalam Roh dan Kebenaran”. Tata cara beribadah memang baik tapi bukan itu yang dilihat Allah, karena Dia melihat hati. Jika mau menyembah dengan mata terbuka, berdiri, berlutut, memakai baju atau tidak, dll, saya rasa bukan suatu patokan agar Allah mendengar doa dan ibadah kita.
Misalnya budi menyembah Allah dengan berlutut dengan tata cara yang indah, tapi hatinya penuh dengan dendam, kesombongan dan kepicikan. Apakah ibadahnya diterima dihadapan Allah? Lalu Soleh seorang pemulung, tidak mempunyai uang untuk membeli pakaian yang indah, Soleh hanya punya pakaian yang compang camping dan kumel, tapi dia menyembah Allah dengan kerendahan hati dan tulus hati, apakah ibadahnya diterima?
Silahkan saudara nilai sendiri. Allah memberkati
*
Yesus telah mati dan hidup kembali dan higga kini Dia masih lagi hidup. Sebab itu, tidak ada seorangpun yang dapat menggantikan dan mengaku sebagai nabi selama Yesus masih hidup.
Umat Islam selalu menggangap Muhamad nabi terakhir, sementara Yesus belum pun mati.
~
Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Datang ke dunia untuk membawa Keselamatan bagi setiap orang. Kematian-Nya di kayu salib adalah sebagai “Kurban” Agung yang akan mendamaikan manusia berdosa dengan Allah yang Maha Suci. Dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati adalah sebagai bukti bahwa maut tidak kuasa atas nyawa-Nya.
“Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Injil Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
~
SO
*
To Khalid,
Saya mengerti maksud anda, kalau kita mau beribadah dan menyembah Allah harus dalam kondisi jasmani yang terbaik. Tapi anda juga harus mengerti, maksud saya bahwa Allah lebih melihat kepada hati manusia / roh dari pada fisik atau jasmani manusia. Kalau memang Allah lebih melihat fisik dan jasmani, bagaimana dengan mereka yang tidak mampu, cacat fisik, dll, apakah mereka tidak bisa menyembah dan beribadah kepada Allah?
Menjawab pertanyaan anda, “jika beribadah dan saya tidak mandi lalu bagaimana reaksi orang disekitar saya?”, saya beribadah kepada Allah bukan untuk dilihat dan dinilai oleh manusia, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).
Allah memberkatimu.
~
Firman Allah dalam kitab suci berkata, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (Kitab Nabi Samuel 16:7).
Manusia umumnya lebih cendrung memperhatikan apa yang dilihat oleh mata, tetapi Allah melihat isi hati seseorang. Demikianlah, kesucian hati adalah lebih penting daripada kesucian fisik ketika datang untuk memuji dan menyembah-Nya.
~
SO
*
1. Semua Nabi dan Rasul Allah adalah manusia yang tak luput dari dosa. Semua Nabi dan Rasul Allah adalah manusia yang pastinya mengalami yang namanya kematian, termasuk Nabi Isa as.
2. Semua Nabi dan Rasul mendapat cobaan luar biasa berat dari Allah, termasuk Isa yang diselamatkan oleh Allah dari kematian dikayu salib. Sesudah peristiwa penyaliban itulah Allah memerintahkan Nabi Isa untuk menjauhi musuh-musuh yang menginginkan kematian-Nya.
3. Gelar Al Masih artinya adalah: Dia yang melakukan pengembaraan di negeri-negeri dan bagian-bagian dunia (Murthada Az Zabidi, Tajul ‘Uruus Jilid II). Dia yg banyak melakukan perjalanan di muka bumi dalam rangka penghambaan kepada Allah dan tidak berdomisili di satu tempat saja (Muhammad bin Ahmad al Qurthubi).
~
Saudara Ronald,
1. Kami setuju dengan pernyataan saudara bahwa nabi dan rasul adalah manusia yang tidak luput dari dosa. Tetapi saudara lupa akan satu hal, Al-Quran mencatat bahwa Isa Al-Masih satu-satunya nabi Allah yang suci dan tidak berdosa (Qs 19:19). Selama Dia ada di dunia, Dia tidak pernah melakukan dosa seperti halnya nabi dan rasul lainnya. Kata “suci” hanya ditujukan Al-Quran kepada Isa Al-Masih, tidak kepada nabi dan rasul lain, termasuk Muhammad.
Isa Al-Masih jelas-jelas adalah satu-satunya Pribadi suci yang pernah ada di dunia. Menurut saudara Ronald, apakah Isa Al-Masih hanya sekedar manusia biasa, sama halnya seperti nabi-nabi lainnya?
2. Allah tidak pernah melakukan pembohongan dengan cara menyelamatkan Isa Al-Masih dari penyaliban dengan menggantikan-Nya dengan orang lain.
Kami percaya Isa Al-Masih sampai pada ajal-Nya, seperti yang disampaikan oleh Injil dan Al-Quran. “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33)
3. Gelar Al Masih artinya adalah “yang diurapi”. Bukan seperti penjelasan saudara di atas.
~
SO
*
Pada Qs 19:33 jelas sekali dikatakan bahwa Isa Al-Masih meninggal, dan bangkit hidup kembali. Tapi mengapa umat Islam bersikeras bahwa Isa Al-Masih tidak meninggal? Manakah yang mereka percaya, hadist atau ayat Al-Quran?
~
Saudara Simon,
Dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang membingungkan. Diantaranya adalah kepastian Al-Quran dalam memberi kesaksian, apakah Isa Al-Masih benar meninggal atau tidak!
Qs 19:33 memang sudah jelas-jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih wafat, dan bangkit hidup kembali. Tetapi pernyataan ini bertolak-belakang dengan isi Al-Quran pada Qs 4:157
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ’Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ’Isa”
Dua ayat ini membuat orang Islam menjadi bingung, mana yang benar, apakah Isa Al-Masih wafat atau tidak?
~
SO
*
[quote name=”simon nasu”]*
Pada Qs 19:33 jelas sekali dikatakan bahwa Isa Al-Masih meninggal, dan bangkit hidup kembali. Tapi mengapa umat Islam bersikeras bahwa Isa Al-Masih tidak meninggal? Manakah yang mereka percaya, hadist atau ayat Al-Quran?[/quote]
Ayat di atas yang selalu jadi senjata Kristen dalam menyerang Islam adalah salah dalam menerjemahkan.
‘waya umaamuutu” seharusnya diterjemahkan ‘pada hari aku (akan) meninggal’, bukan diterjemahkan ‘padahari aku (telah) meninggal (died)’, karena kata itu (amuutu) menunjukkan masa yang akan datang (future tense), dan ‘pada hari aku dibangkitkan kembali’.
Sebenarnya ayat tersebut tidak ada hubungannya dengan proses penyaliban, karena ayat tersebut merupakan perkataan Nabi Isa saat masih bayi, yang merupakan mukjizat, sebagai bukti kenabiannya.
Terimakasih.
~
Saudara Selvi,
Kami tidak akan menanggapi terjemahan yang salah menurut saudara di atas. Karena bukan kapasitas kami untuk menjelaskan apakah itu salah atau tidak.
Namun satu hal yang kami mengerti, bahwa Isa Al-Masih benar-benar wafat, bangkit dari kematian-Nya lalu naik ke sorga.
Tentu iman kepercayaan yang kami miliki bukanlah iman kepercayaan yang buta. Kami mempercayai tentang kematian Yesus sebab memang demikianlah firman Allah katakan. Bahkan jauh sebelum Dia lahir ke dunia, tentang kematian-Nya telah dinubuatkan.
Hal yang mungkin dapat saudara renungkan, bila Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi serta Injil memberi kesaksian yang sama, bahwa Isa Al-Masih benar-benar wafat, lalu mengapa Al-Quran memberi pernyataan yang berbeda?
~
SO
*
[quote name=”selvi”]‘waya umaamuutu” seharusnya diterjemahkan ‘pada hari aku (akan) meninggal’, bukan diterjemahkan ‘padahari aku (telah) meninggal (died)’, karena kata itu (amuutu) menunjukkan masa yang akan dating (future tense), dan ‘pada hari aku dibangkitkan kembali’.[/quote]
Semua manusia percaya bahwa apa yang hidup pasti akan merasakan kematian, ada siang dan ada malam, mengapa umat Islam tidak pernah percaya bahwa Isa atau Yesus telah wafat dan bangkit kembali dari alam maut untuk menggenapi firman tentang Dia?. Mengapa Yesus tidak wafat menurut Al-Quran? Semua itu pasti harus ada alasan?
Karena di Al-Quran selalu tertulis bahwa Yesus atau Isa hanyalah manusia biasa dan Hamba Allah. Bagaimana mungkin seorang manusia biasa bisa hidup tanpa merasakan kematian? Jadi siapakah Isa atau Yesus itu? Tolong, siapa saja yang bisa menjawab kebingungan saya ini.
*
Bagaimana orang Muslim Mengimani ajarannya. Mengimani isi Al-Quran yang isinya saja ada yang bertentangan dan tidak sepaham, apakah tidak kebingungan umatnya?
Al-Quran pun cenderung berkata tentang Isa Al-Masih, hanya sebagian kecil membahas Muhammad.
Qs 19:33 memang sudah jelas-jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih wafat, dan bangkit hidup kembali. Tetapi pernyataan ini bertolak-belakang dengan isi Al-Quran pada Qs 4:157.
~
Saudara Ferguson,
Hal-hal seperti inilah yang membuat orang Kristen sulit untuk menerima bahwa Al-Quran adalah firman dari Allah yang telah diterima Muhammad. Bagaimana mungkin Allah tidak konsisten dengan perkataan-Nya sendiri?
Selain Al-Quran lebih banyak berbicara tentang Isa Al-Masih, ayat-ayat Al-Quran yang “sepertinya” bukan perkataan Allah juga menambah daftar alasan orang Kristen untuk menolak kitab tersebut sebagai wahyu Allah.
~
SO
*
Staf IDI yang terhormat,
Dajjal diberi gelar Al-Masih juga karena Allah memberikan kemampuan seperti mukjizat Nabi Isa yaitu menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit, dll. Hal ini tak lain adalah untuk menguji umat-Nya.
Agama Islam agama yang sangat mengagungkan ilmu yang notabene menggunakan logika. Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Isa dan Musa dll pada saat Isra’ Mi’raj dan melakukan sholat. Semuanya atas izin Allah.
Ibadah umat Muslim bukan hanya gerakan fisik saja, sujud, ruku’ dll. Tapi hati yang dimantapkan dengan niat. Tanpa ini sia-sia semuah ibadah. Sesuai dengan ajaran Nabi Isa dimana Allah selalu melihat ke hati (niat).
~
Saudara Jalan Lurus,
Nama yang indah, bolehkah kami menyisipkan satu pertanyaaan? Sudahkah saudara menemukan “Jalan Lurus” yang dapat membawa saudara ke sorga? Isa sendiri bersabda: “Akulah jalan …” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dalam Al-Quran, hanya satu pribadi yang bergelar Masihi yaitu Isa. Bila demikian, Masihi d-dajjal berarti mereka yang “anti Isa Al-Masihi.” Atau dalam Injil dikenal sebagai anti Kristus. Bagaimana ciri-cirinya dapat saudara baca pada artikel di atas.
Ilmu dan logika yang bagaimana menurut komentar saudara tersebut, dapatkah saudara menjelaskan kepada kami?
Benar sekali Allah melihat hati, bukan penampilan luarnya. Namun, permasalahannya kita adalah manusia berdosa, bagaimana memiliki hati yang bersih?
Nah, yang indah Injil menawarkan cara agar dapat terlepas dari tipuan masehi Dajjal dan memiliki hati yang bersih. Silakan baca di url ini: http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA
*
Sesungguhnya Isa Al-Masih turun nanti pada akhir zaman, ditugaskan Allah untuk mengalahkan dajjal dan mengislamkan dunia. Sehingga pada saat itu orang Yahudi dan orang Kristen masuk agama Islam berbondong-bondong.
Nabi Muhammad pernah bersabda yang maksudnya Nabi Isa nanti bertugas membunuh dajjal, mematahkan kayu salib dan menghapus jizyah (pajak bagi orang kafir yang tinggal di negara Islam). Menghapus jizyah maksudnya jizyah tidak lagi dipungut karena semua orang harus masuk agama Islam, kalau tidak mau maka akan dibinasakan oleh Nabi Isa sehingga janji Allah akan memenangkan Islam dari semua agama di dunia menjelang hari kiamat terwujud.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, yang berkata, Rosulullah SAW bersabda, “Tidak lama lagi, Isa bin Maryam akan turun pada kalian sebagai hakim yang adil, lalu mematahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah, dan harta melimpah ruah hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya”
Mematahkan salib berarti tidak mengakui ajaran salib.
~
Saudara Adi,
Saudara bukankah orang pertama yang mengutip pernyataan di atas. Di topik ini, teman-teman Muslim lainnya sudah beberapa kali memberi komentar yang sama seperti komentar saudara di atas.
Untuk itu, kami merasa tidak perlu memberi penjelasan yang sama untuk berulang-ulang. Jadi, kami sarankan agar saudara membaca penjelasan kami pada komentar teman-teman Muslim sebelumnya pada forum ini.
Bila ada yang kurang jelas, silakan langsung mengajukan pertanyaan kepada staf kami lewat email di: [email protected]
Terimakasih!
~
SO
*
Staff IDI,
Saya mempercayai Nabi Isa karena Dia mengajarkan ajaran yang lurus sama halnya seperti Nabi Muhammad dan yang lain.
Tapi tak pernah percaya kalau Ia adalah Tuhan seperti yang diajarkan umat Kristen. Nabi terakhir Nabi Muhammad telah menggenapi ajaran semua nabi termasuk Nabi Isa yaitu sunat, puasa, sholat, wudhu, jilbab yang mana banyak yang tak dilakukan umat Kristen kini.
Saya malah ingin balik bertanya sudahkah anda menjalankan ajaran Isa seperti sunat dan puasa?
~
Saudara Jalan Lurus,
Benarkah Muhammad mengajarkan jalan lurus? Lalu mengapa umat Muslim dalam doanya selalu mengatakan “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Bila memang saudara tidak mempercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Itu adalah hak saudara. Tentu kami tidak akan memaksakan saudara agar sepakat dengan kami tentang hal ini. Karena lewat situs ini kami hanya menyampaikan kebenaran firman Allah, apakah saudara percaya atau tidak, keputusan ada di tangan saudara.
Sunat, puasa, sholat, wudhu, jilbab adalah ajaran Muhammad. Bukan ajaran Isa Al-Masih. Lalu untuk apa kami mengikutinya?
Tentang puasa dan sunat, tidak ada larangan bagi orang Kristen untuk menjalankannya. Dan tidak ada pula kewajiban bagi orang Kristen yang menjalankannya untuk memberitahu pada orang lain bahwa mereka disunat atau sedang berpuasa.
Kitab suci menulis, “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16).
~
SO
*
Kami umat Muslim mencintai Nabi Isa.
Untuk umat-Nya Dia berpesan, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, janganlah mempersekutukan Dia.
~
Saudara Cayadinoer,
Kami sering mendengar orang Islam mengatakan bahwa mereka mencintai Isa Al-Masih. Yang lain mengatakan, mereka adalah pengikut Isa yang sejati.
Bila memang benar demikian, tetapi mengapa orang Islam tidak mengimani ajaran Isa Al-Masih? Sebaliknya, justru umat Muslim mempercayai ajaran yang bertolak-belakang dengan ajaran Isa Al-Masih seperti: Poligami, jihad, diskriminasi wanita, naik haji, mencium batu dll.
Terimakasih untuk pesan Isa Al-Masih yang sudah saudara cantumkan. Memang demikianlah kata kitab suci, kami sebagai pengikut Isa Al-Masih hanya menyembah Allah yang Esa!
“Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu” (Taurat, Kitab Keluaran 34:14).
~
SO
*
Staff Isa,
Anda mengutip Injil Efesus tentang nyanyian. Saya mau tanya pada anda Injil Efesus itu ajaran Yesus atau Paulus?
Islam menempatkan Yesus ke jalur yang benar sebagai nabi, justru orang Kristen yang menempatkan Yesus ke jalur yang salah dengan menyembah Yesus sebagai Tuhan. Padahal Yesus di banyak ayat mengatakan hanya sebagai utusan dan tidak dapat berbuat tanpa kehendak Allah.
Yesus makan, minum, menangis, ketakutan, sedih, sakit. Mana ada Tuhan merasa seperti itu? Yang merasa seperti itu manusia bukan Tuhan.
Lalu digoda oleh Iblis. Bagaimana mungkin Iblis berani menggoda Yesus = Allah.
Iblis itu tahu mana manusia dan Allah. Jika Yesus = Allah iblis tidak berani menggoda Yesus, karena Iblis itu ciptaan Allah yang membangkang pada perintah Allah. Karena Iblis tahu Yesus manusia yang lahir dari rahim Maria makanya coba digoda oleh iblis.
~
Saudara Rick,
Injil yang kami yakini tentu adalah Injil ajaran Yesus. Karena kami adalah pengikut Yesus. Sedangkan Paulus adalah salah satu murid Yesus yang juga memberitakan Injil ajaran Yesus. Lebih jelasnya silakan membaca pada artikel di link ini: http://tinyurl.com/7srwflg.
Tentang mengapa Yesus merasakan hal-hal yang dirasakan oleh manusia, silakan saudara membaca penjelasan dari saudara Simon Nasu pada komentarnya di bawah.
Bila saudara masih kurang mengerti tentang ketuhanan Yesus, dan saudara ingin mengetahuinya lebih dalam, silakan menghubungi staf kami lewat email: [email protected] Mereka akan membantu menjelaskan sedetail mungkin tentang Pribadi Yesus dan mengapa Dia disebut Tuhan.
~
SO
*
Saudara Rick,
Staf Isa dan Islam sudah banyak menjawab, bahwa Yesus/Isa Al-Masih adalah Allah 100% dan manusia 100%. Sebagai manusia, Isa Al-Masih marah, sedih, menangis, lapar, haus.
Isa terus dicobai oleh iblis, tetapi Dia tidak jatuh dalam percobaan itu, Dia menang melawan cobaan itu. Karena sampai wafat-Nya, Isa Al-Masih tetap suci, maka maut tidak dapat menguasai-Nya, walaupun Dia mati, tetapi bangkit dan hidup kembali.
Hanya orang yang berdosa yang mati terus, menunggu Allah membangkitkannya untuk diadili. Bukti bahwa Isa Al-Masih tidak berdosa, maka Dia menjadi Hakim yang Adil bagi semua makluk ciptaan.
Al-Quran mengakui bahwa Isa Al-Masih/Yesus adalah seorang terkemuka di dunia dan di akhirat. Gelar ini hanya untuk Allah. Siapakah yang terkemuka/terpandang/termulia di dunia dan diakhirat Bukankah itu Allah? Mengapa Al-Quran menyatakan itu adalah Isa Al-Masih? karena Isa Al-Masih/Yesus=Allah itu.
~
Saudara Simon,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Kami sangat senang ternyata saudara juga menyimak setiap pertanyaan maupun jawaban yang ada di setiap artikel di situs ini.
Semoga penjelasan saudara di atas dapat menjadi satu pencerahan bagi teman-teman yang membacanya, khususnya bagi saudara Rick.
~
SO
*
Staf IDI dan Simon Nasu,
Menurut anda,
Isa = Allah = 100%
Sifat Isa = Sifat Allah
Tidak tahu = Maha mengetahui
Tak kuasa = maha kuasa
Saat Isa ditanya tentang kapan hari kiamat Ia tidak tahu. Matius 24:36 Saat Isa disalib Ia tidak kuasa menolaknya.
Bukankah Allah memberi akal untuk mengenal-Nya. Bagaimana manusia bisa mengenal-Nya kalau harus mematikan akalnya.
~
Saudara Jalan Lurus,
Jika Tuhan tidak memperkenalkan diri-Nya maka tidak adil bila Allah menghukum manusia karena salah sembah. Tetapi Allah penguasa alam semesta adalah Esa dan sempurna maha bijak. Itu sebabnya Allah datang ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih supaya manusia mengenal Allah yang benar.
Dalam Isa Al-Masih kita dapat mengenal Allah. Allah menjadi manusia agar kita mengerti bahwa hanya Allah saja yang dapat membersihkan manusia dari dosa najisnya. Karena itu Allah rela mengorbankan diri-Nya dan kemuliaan-Nya untuk menyelamatkan manusia.
”… yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Injil, Surat Filipi 2:5-8).
Perlu diperhatikan bahwa pada hari kiamat nanti, Isa Al-Masih akan datang sebagai Hakim Yang Adil (Hadis Shahih Bukhari 1090). Pada saat itu Isa Al-Masih akan menghakimi semua dosa-dosa manusia, dan menetapkan siapa pengikut-Nya yang sejati. Dan kepada pengikut-Nya yang sejati, Allah menjanjikan sorga (Qs 3:55).
Sudahkah Saudara percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat Saudara yang akan memberikan jaminan sorga pada hari kiamat nanti?
~
DA
*
Ijinkan saya bertanya, kalau di agama Islam bagaimana ceritanya dan apa yang telah diperbuat Nabi Isa hingga Dia disiksa dan hendak dibunuh pada waktu itu? Apakah sama dengan yang tertulis di Injil?
Mohon informasinya.
~
Saudara Judah Leonard,
Terimakasih untuk pertanyaan saudara di atas. Kiranya pembaca yang Muslim dapat memberi jawaban atas pertanyaan saudara Judah di atas.
~
SO
*
1. Tolong berikan ucapan Yesus yang menyatakan diri-Nya Tuhan. Catat, ucapan Yesus sendiri, bukan perkataan penulis Injil ataupun perkataan Paulus.
2. Kalau Allah Bapa sama dan sehakekat dengan Allah Putera, dan sama sehakekat pula dengan Allah Roh Kudus, mengapa tidak boleh dikatakan bahwa yang disalib adalah Bapa atau Roh Kudus?
~
Saudara Kasihan,
Sebelumnya maaf komentar saudara kami edit, tempat ini tidak cukup untuk menjawab semua pertanyaan saudara. Tapi saudara bisa mengemail staf kami dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mereka pasti akan menjawab secara detail. Silakan mengirim email ke: [email protected]
1. Sabda Yesus: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13) Apakah ada manusia yang pantas disebut kekal selain Allah?
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12) Allah adalah sumber terang hidup. Bila Yesus hanya manusia biasa, mengapa Dia berkuasa memberi terang hidup kepada manusia?
2. Alkitab sudah dengan jelas-jelas yang mengatakan bahwa yang disalib tersebut adalah salah satu dari oknum Tritunggal Allah, yang dipanggil dengan nama Allah Putera atau Yesus Kristus. Bagaimana mungkin saudara dapat mengubah firman Allah?
~
SO
*
Staff IDI,
Pertanyaan anda adalah apakah umat Muslim adalah pengikut Al-Masih? Jawabanya Ya !
Yesus menyuruh umat-Nya untuk mengikuti apa yang diperintahkan oleh-Nya, karena perintah tersebut berasal dari satu Tuhan sejati “Allah SWT”.
Yohanes 13:15 “sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu”
Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”
Matius 26:39 “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa…”
Siapakah antara umat Muslim dan Kristen yang bersujud ketika berdoa sesuai teladan Yesus? Bagaimana mungkin umat Kristen bisa menganggap diri mereka pengikut Al-Masih sejati jika satu teladan-Nya, yaitu sujud tidak mereka kerjakan. Dan bukan hanya sujud, tapi sunat dan sabath-pun tidak mereka kerjakan.
~
Saudara Chocolatte,
Apakah karena alasan sujud dan sunat saudara mengatakan bahwa orang Kristen tidak pengikut Yesus sejati?
Ketahuilah, Yesus tidak pernah menekankan hal-hal yang bersifat jasmani. Yesus juga tidak pernah mempermasalahkan bagaimana posisi kamu ketika berdoa. Karena semua itu tidak memberi jaminan apa-apa bagimu. Sunat memang baik untuk kesehatan, tapi sunat tidak masuk dalam daftar persyaratan untuk bisa masuk sorga.
Ketika kamu berdoa, apakah kamu berdoa sambil sujud, berdiri, duduk, dll, tidak memberi jaminan doamu didengar Tuhan. Yesus tidak melihat apakah kamu disunat, apakah kamu sujud ketika berdoa. Tapi Yesus membutuhkan pengakuan dari mulutmu, apakah kamu mengakui Dia atau tidak!
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9-10).
Apa artinya kamu mengaku sebagai pengikut sejati Yesus dengan disunat, sujud ketika berdoa, beribadah pada hari tertentu, bila mulutmu tidak mengakui Dia?
Yesus berkata, “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:48)
~
SO
*
Saya sudah membaca panjang lebar obrolan ini, tetapi tidak ada ujungnya. Mohon tidak membaca ayat Alkitab sepotong-sepotong, hanya untuk menyerang saja. Setiap Injil di Alkitab memiliki konteks dan judul masing-masing. Jadi bacalah terlebih dahulu judulnya, lalu pahami isi bacaan yang ada.
Buat Islam, katanya kamu berlogika dalam agamamu, tapi sepanjang yang saya baca kamu tidak memakai logika dalam memberi pernyataan, hanya pandai bersilat lidah.
Kami di sini hanya ingin memberi pernyataan tentang kebenaran Yesus Kristus. Apakah kamu bisa mengartikan seluruh isi Al-Quran ke dalam bahasa Indonesia? Apa kamu tau semua isi pada kitab sucimu?
Intinya hanya ada pada diri kita sendiri, kalau mau percaya pada Yesus (nabi Isa) ya silahkan, kalau pun tidak, ya tidak apa-apa.