Setiap kita sudah pernah atau akan menghadapi seorang pemimpin. Kita berharap semua guru, bos, dll sangat baik, adil dan saleh. Tetapi, ada kemungkinan besar suatu hari kita akan mempunyai/menghadapi orang ataupun pemimpin yang zalim dan yang tidak adil.
Bagaimana cara terbaik menghadapi pemimpin yang berlaku zalim? Sebaiknya orang beragama mengikuti teladan nabi-nabi sebelumnya. Kita bisa belajar cara yang baik dan mungkin tidak baik.
Cara Nabi Daud Menghadapi Pemimpin yang Zalim
Nabi Daud bertahun-tahun harus melarikan diri karena Raja Saul ingin membunuhnya. Suatu kali, Daud bersembunyi di gua karena takut dibunuh. Saul masuk ke gua itu, tetapi tidak tahu Daud di dalam. Waktu itu, Daud memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
Ketika Saul keluar, Nabi Daud berkata, “. . . ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN . . . lihatlah dahulu . . . bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku” (Taurat, Kitab Nabi 1 Samuel 24:10-12).
Jadi, Nabi Daud sangat menghormati pemimpin karena semua pemimpin diurapi Allah. Walaupun Saul akan coba membunuhnya lagi. Menurut Daud Allah adalah Hakim, bukan manusia. Ini contoh yang baik, tapi ada yang lebih baik lagi?
Cara Nabi Islam Menanggapi Pemimpin
Ada contoh tentang cara menghadapi pemimpin yang tidak adil dalam Islam, menurut Nabi Islam. Pada awalnya, Nabi Islam menghormati pemimpin di sekitarnya. Tetapi, ketika pemimpin suku lain mulai melawannya, Nabi Islam memenangkan mereka. Ada pemimpin yang diperbudak dan dibunuh. Misalnya, Nabi Islam mengutus sekelompok orang untuk membunuh Abu Rafi’, seorang pemimpin dalam salah satu suku Yahudi (Shahih Bukhari 3732). Silakan kirim pendapat Anda akan tindakan ini lewat email ini.
Cara Menghadapi Pemimpin yang Zalim Menurut Isa Al-Masih
Isa Al-Masih juga pernah menghadapi pemimpin yang zalim dan tidak adil. Beberapa hari sebelum Isa wafat, orang menangkap-Nya dan membawa-Nya ke rumah Imam Besar.
Lalu, “. . . orang-orang yang menahan Yesus [Isa Al-Masih], mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: “Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau? Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya” (Injil, Rasul Lukas 22:63-65).
Setelah itu, Isa harus menghadapi Herodes, seorang yang kejam. Lalu, Herodes, “. . . mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus [Isa Al-Masih], tetapi Yesus [Isa Al-Masih] tidak memberi jawaban apapun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia . . .” (Injil, Rasul Lukas 23:9-11).
Senangkah Mukmin Meniru Tindakan Isa ini?
Isa Al-Masih tidak pernah membela diri, sekalipun Ia tidak berdosa. Isa justru meminta Allah untuk mengampuni musuh-Nya, karena Isa sangat mengasihi mereka. “. . . Ya Bapa, ampunilah mereka . . .” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
Isa tidak hanya bicara demikian, tapi Dia rela menanggung dosa-dosa setiap orang, termasuk musuh-Nya, agar dapat bersih dan layak masuk sorga. Silakan hubungi kami jika Anda ingin bersih dari setiap dosa selamanya.
Demikianlah kiranya seluruh umat beragama dapat meneladani Isa Al-Masih dalam hal cara menghadapi pemimpin yang zalim, yaitu bersedia mengampuni dan mendoakan. Sehingga akan tercipta lebih banyak perdamaian dan kasih di dunia.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana cara Nabi Islam menghadapi/menyikapi pemimpin yang zalim dibandingkan nabi-nabi lain? Jelaskan!
- Apakah Saudara setuju dengan cara Nabi Daud menanggapi Saul? Atau lebih baik Nabi Daud membunuh Saul agar tidak harus lari dan takut lagi? Mengapa?
- Apakah Isa teladan yang paling baik dengan bagaimana kita harus menyikapi pemimpin yang zalim? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Cara Bersikap Menghadapi Pemimpin yang Zalim?“ Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mencari Teladan Yang Baik Agar Lebih Sholeh
- Siapakah Guru Paling Agung Dalam Islam?
- Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?
- Bolehkah Agama Islam Dikritik?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Kaleb
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].