Bersahabat itu penting. Bagaimana hukum persahabatan dalam Islam? Mempelajarinya kita akan mengerti Sahabat Terbaik di dunia dan akhirat.
Bijak Memilih Sahabat
Sahabat Heru mengenalkannya pada narkoba. Akibatnya, dia terikat narkoba dan mengalami gangguan kesehatan. Daya pikirnya juga berkurang. Sebaliknya, Roni menyelesaikan kuliahnya karena teman-temannya mendukungnya.
Jadi, kita harus bijak memilih sahabat, bukan?
Ajaran bijak mengingatkan kita bahwa ada teman yang mendatangkan kebaikan. Namun ada juga teman yang mendatangkan keburukan.
Hukum Persahabatan dalam Islam
Memang satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit. Kita perlu bersahabat dengan banyak orang. Terlebih kepada Pribadi yang dapat menolong kita di akhirat.
Al-Quran menuliskan bahwa para sahabat pada hari kiamat “. . . sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” (Qs 43:67). Lukman Alhakim menasihati “Wahai anakku . . . carilah teman yang baik dan tulus.”
Menurut Islam, Hubban Iimaanan ialah persahabatan yang tulus, saling cinta karena Allah. Mereka saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya dan memberi hadiah. Mereka saling mendoakan sahabatnya meskipun tidak saling bertemu.
Sahabat Hubban Imaanan itu baik. Namun menurut Kitab Allah ada sahabat yang terbaik.
Tanda Sahabat Terbaik Menurut Isa Al-Masih
Isa mengajarkan tanda sahabat terbaik. Yaitu “. . . seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:13).
Isa, Sang Kalimatullah, turun menjadi manusia untuk menjadi sahabat semua manusia. Dengan kuasa-Nya, Ia menolong ribuan orang.
Isa menerima Zakheus, pemungut cukai, yang ditolak oleh masyarakat karena pekerjaannya. Isa menyembuhkan orang kusta yang dianggap najis, orang buta, orang kerasukan setan dan membangkitkan orang mati. Melalui mujizat-Nya Ia memberi makan 4000 dan 5000 orang.
Sahabat Terbaik di Dunia dan Akhirat
Siapakah Sahabat Terbaik yang berkorban untuk menyelamatkan kita? Kitab Allah menyatakan “. . . kita ketahui kasih Kristus [Isa Al-Masih] . . . bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita . . .” (Injil, 1 Yohanes 4:16).
Isa adalah Sahabat Terbaik manusia. Sebab Isa mengasihi manusia dengan kasih Ilahi. Bukti kasih-Nya ialah mati tersalib guna menanggung hukuman dosa kita.
Tujuannya agar setiap orang yang percaya kepada-Nya bebas dari kematian kekal di neraka. Sebalikya, mereka beroleh hidup kekal di sorga. Maka Isa layak menjadi Sahabat Terbaik kita baik di dunia maupun akhirat, bukan?
Sahabat Terbaik dan Keselamatan Anda
Jadi Isa adalah sahabat terbaik manusia, baik di dunia terlebih di akhirat. Karena Dia sudah mengorbankan diri-Nya untuk kita. Ia mengampuni dan menjamin hidup kekal, setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Isa menjadi Sahabat Terbaik, ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Adakah sahabat yang lebih baik dari Isa Al-Masih? Alasannya?
- Mengapa Isa, bukan Muhammad, yang layak menjadi Sahabat Terbaik semua manusia, baik di dunia terlebih di akhirat?
- Sesuai artikel di atas, mengapa Isa memiliki kasih Ilahi yang mulia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Allah Itu Dekat Atau Jauh Bagi Muslim?
- Bagaimana Orang Islam Dan Kristen Memiliki Kedekatan Dengan Allah?
- Muslim Percaya Isa, Sudahkah Mengenalnya Secara Lengkap?
- Kasih Sayang Allah Sesungguhnya, Mengubah Hidup Seorang Muslim
- Apakah Panggilan “Budak Allah” Terbaik Untuk Penganut Agama?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
dharma mengatakan
~
To All Muslim,
Kalian adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa dan tidak kebetulan kalian lahir di dunia ini. Tujuan akhir beragama adalah mencari keselamatan. Agama Kristen di bawah oleh Isa Al-Masih, Islam oleh Muhammad. Kenapa tidak mencoba membuka diri untuk belajar dan memahami betul kedua agama tersebut kalau kita bandingkan kedua karakter di atas sangat berbeda jauh Isa Al-Masih Vs Muhammad dari pribadinya saja kelihatan bahwa kwalitas kenabian Muhammad tidak sebanding dengan Isa Al-Masih. Maaf kata bisa saja jutaan manusia yang lahir setelah Muhammad masih lebih baik karakternya.
staff mengatakan
~
Saudara Dahrma,
Hidup di dunia ini adalah sementara tetapi setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan yang kekal, Sorga atau Neraka? Hal ini ditentukan dari sekarang oleh manusia bukannya nanti, itu sebabnya untuk mengetahui yang menjamin ke sorga perlu untuk menyelidiki Kitab Suci.
Isa Al-Masih tidak membawa agama di dunia ini. Dia datang untuk menyelamatkan semua manusia dari hukuman kekal neraka akibat dosa. Kami harap sdr mengerti ini. Kristen adalah sebutan bagi mereka yang mengikuti Isa Al-Masih, yang sifatnya dan perbuatannya sama persis dengan Isa Al-Masih. Kami harap pertimbangan yang sdr sampaikan kepada umat Islam dapat diterima dan direnungkan oleh kaum Muslim. Terimakasih sdr Dahrma.
~
Purnama
NL mengatakan
~
Sudahlah Nasrani: Renungkanlah oleh kalian, menurut kalian, Yesus sebagai Allah lah (bukan sebagai manusia) yang mati untuk menebus dosa manusia. Ketika Yesus sebagai Allah mati, lantas siapa yang mengurus alam semesta? Kalian mengatakan yang mati adalah sifat kemanusiaannya dan sebagai Allah ia tetap hidup. Kalau sebagai Allah ia tetap hidup, mengapa kalian mengatakan Yesus sebagai Allah lah yang telah mati untuk menebus dosa manusia? Penyaliban Yesus adalah bualan Paulus bukti kalian adalah pengikut Paulus.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Sdr. NL,
Kami bertanya kepada saudara. Menurut sdr apakah Allah Maha Kuasa? Jika ya, itu artinya Allah sanggup menjadi seperti manusia ciptaan-Nya. Bukan? Nah, dalam penebusan dosa Isa Al-Masih memang mengalami kematian, tetapi yang mati adalah jasmania-Nya bukan keilahian-Nya. Mengenai yang mengurus alam semesta tentunya adalah Allah sendiri karena Dia maha Kuasa. Kami harap sdr tidak meragukan tentang kekuasan Allah. Dan lagi, kematian Isa Al-Masih bukanlah bualan Paulus, melainkan bukti sejarah dan kitab suci mencatat hal ini.
Selanjutnya silahkan fokus pada artikel di atas dan menjawab salah satu pertanyaan kami.
1. Adakah sahabat yang lebih baik dari Isa Al-Masih? Alasannya?
2. Mengapa Isa, bukan Muhammad, yang layak menjadi Sahabat Terbaik semua manusia, baik di dunia terlebih di akhirat?
3. Sesuai artikel di atas, mengapa Isa memiliki kasih Ilahi yang mulia?
~
Purnama
Gregorius Simamora mengatakan
~
Jika admin mengatakan Allah sanggup menjadi seperti manusia ciptaan-Nya sama halnya anda mengatakan Tuhan bisa menjelma menjadi kecoa dan iikus. Tetapi karena Allah Maha Suci maka dari itu meng-alpakan kemungkinan berubahnya Allah menjadi manusia, kecoa atau tikus. Anda yang bersikeras sama Alkitab tidak pernah baca Alkitab sampai habis dengan akal.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gregorius,
Allah adalah mahakuasa. Apakah saudara menolak bahwa Allah mahakuasa? Bila saudara menolak Allah mahakuasa, maka pernyataan saudara di atas dapat diterima. Tetapi bila saudara mengakui Allah mahakuasa, maka pernyataan saudara di atas merupakan bentuk inkonsistensi saudara. Bila Allah mahakuasa, maka Ia dapat menjadi manusia. Tetapi apakah ini berarti Allah bisa menjadi kecoa atau tikus? Pertanyaannya adalah untuk apa Allah menjadi kecoa atau tikus? Apakah Allah tidak memiliki tujuan dalam bertindak? Dengan menyatakan demikian, maka saudara menyatakan bahwa saudara lebih bijak dan pintar dibandingkan Allah.
Itu sebabnya, ketika Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia, maka Allah menawarkan tali persahabatan agar manusia diterima Allah. Pertanyaannya, adakah Allah SWT menjalin persahabatan dengan umat Islam? Mengapa? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran?
~
Solihin