• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Idul Adha > Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?

Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?

12 September 2016 oleh Web Administrator 379 Komentar

qurban-bakaran-yang-dipersembahkan-kepada-allahPada zaman kuno, selama berabad-abad umat Yahudi mempersembahkan domba setiap pagi dan sore. Inilah perintah Allah. Allah juga mempersiapkan seekor domba bagi Ibrahim, untuk menebus anaknya.  Apakah Qurban ini sama dengan maksud Qurban Idul Adha dalam Islam?

Di Idul Adha kaum Muslim sedunia mengingat kembali kejadian itu. Ada penyembelihan hewan yang merupakan salah satu bagian acara Idul Adha. Namun, apa maksud Qurban Idul Adha yang dirayakan Mukmin setiap tahun? Bukankah hal ini baik bila dipahami dengan benar oleh kaum Muslim?

Dalam Qs 27:102-107 kita hanya membaca bahwa Ibrahim mempersembahkan “seekor sembelihan yang besar.” Namun kebanyakan pakar Islam merasa yang dimaksudkan adalah “domba jantan.” Kitab Taurat juga mengidentifikasikan sembelihan sebagai “domba jantan” (Taurat, Kitab Kejadian 22:13).

Mengapa Allah Memilih ‘Domba Jantan’ untuk Ibrahim?

Apa maksud Qurban domba jantan? Bukankah ada binatang lain yang cocok? Misalnya unta atau kuda? Bagaimana lembu atau burung? Ada beberapa kemungkinan, bukan?  Mengapa jantan? Mengapa tidak betina?

Menjawab pertanyaan ini menurut terang Firman Allah menolong kita tahu maksud qurban Idul Adha, dengan demikian akan lebih khidmat merayakan Idul Adha. Jawaban terlihat dalam ayat-ayat suci lain dalam Kitab Allah.

anak-domba-qurban-idul-adhaMasukan dari Nabi Besar Yesaya

Untunglah kita mempunyai naskah Kitab Nabi Yesaya yang disalin 100 tahun sebelum Masehi. (Sewaktu-waktu ada pakar Islam yang berpikir umat Kristen kuno merekayasa ayat-ayat suci. Ingat, naskah ini disalin 100 tahun sebelum Masehi, sebelum ada orang Kristen!)

Perhatikan wahyu Allah kepada Nabi Besar Yesaya dalam naskah kuno ini, “. . . Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian . . .” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:7).

Wahyu Allah ini bukan mengenai domba, tetapi mengenai seorang yang dikorbankan seperti domba, bukan?

Apakah Wahyu Allah ini mengarahkan pikiran kita kembali kepada pengorbanan domba jantan yang menebus anak Ibrahim? (Qs 27:102-107).

Masukan dari Nabi Besar Yahya Pembaptis

Nabi ini mengerti ada penyembelihan domba jantan untuk menyelamatkan anak Ibrahim. Ia juga pasti tahu, orang Yahudi berabad-abad mengorbankan domba setiap pagi dan sore.  Lagi, Nabi Yahya tahu dan pernah membaca wahyu Nabi Besar Yesaya dalam Kitab Yesaya 53:7. Ia mengerti peranan ‘domba’ dalam keagamaan Yahudi.

Nabi Besar Yahya satu hari mendapat wahyu juga. Ia melihat seseorang datang kepadanya. Ia menunjuk kepadanya dan berkata, “Lihatlah Anak domba Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).

Menjawab Lima Pertanyaan Kalau Mau Merayakan Idul Adha dengan Berkhidmat

Nabi Yahya menunjukkan kepada siapa? Mengapa ia memakai istilah “anak domba Allah” untuk seorang? Bukankah Allah mengatur domba jantan sebagai penebus anak Ibrahim? Siapakah domba sembelihan yang Nabi Yesaya kemukakan? Apakah makna domba sembelihan ini dengan nasib kekal saya?

Kalau Anda dapat menjawab semua pertanyaan ini dengan betul, Anda akan mengerti apa maksud Qurban Idul Adha. Sehingga Anda dapat merayakan Hari Raya Idul Adha sebagaimana semestinya.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 
 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa Allah memilih “domba jantan” sebagai binatang untuk menebus anak Nabi Ibrahim?
  2. Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan Nabi Yesaya dan penjelasan Nabi Yahya? Apakah orang sama?
  3. Mengapa sebagian pakar agama merasa ada hubungan antara “domba jantan” yang Ibrahim korbankan, domba pembantaian di Kitab Nabi Yesaya dan “anak domba Allah” yang disinggung Nabi Besar Yahya Pembaptis? Jelaskanlah jawaban Anda.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus Dan Keselamatan
  2. Rahasia Ilahi Qurban Idul Adha
  3. Rahasia Berkah Idul Adha
  4. Pembersihan Hati Yang Kotor Dengan Dosa
  5. Mendalami Makna Tersirat Dalam Kurban Idul Adha

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Idul Adha, Kepercayaan Orang Islam Ditag dengan:qurban hewan, qurban idul adha, tujuan qurban idul adha, video

Subscribe
Beritahulah
379 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Mantan Kafir
12 September 2016 4:34 am

*****
1. Dalam Kejadian 22:13 “Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.”

Tidak ada keterangan Allah memilih khusus domba jantan dan juga perintah mengganti dengan domba jantan.

2. Semua nabi dianiaya. Matius 23:34 tidak membuka mulut? di Alkitab Yesus bicara waktu di hadapan Pontius Pilatus.

3. Yesus tidak kawin padahal; nubuat mengatakan anak domba itu kawin. Wahyu 19:7 “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”

Balas
staff
13 September 2016 4:47 am
Balasan ke  Mantan Kafir

*****
Sdr. Mantan Kafir,

1. Memang dalam ayat itu tidak ada keterangan Allah memilih khusus domba jantan. Justru itulah yang kami tanyakan. Mengapa yang diberikan Allah adalah domba jantan? Mengapa tidak betina? Dan mengapa harus “domba” dan bukan sapi seperti yang umumnya dikurban oleh umat Muslim saat ini?

2. Seperti ramalan Nabi Yesaya, Yesus tidak berontak saat Ia akan disalibkan. Jadi menurut kami tidak ada yang salah dengan nubuat tersebut.

3. Perkawinan yang disebut dalam Wahyu 19:7 bukan perkawinan dalam arti sebenarnya. Seperti sdr kawin dengan pasangan saudara. “Perkawinan” di sini adalah arti kiasan. Dan yang disebut “mempelai” bukan seorang wanita. Melainkan semua pengikut Isa Al-Masih.
~
Saodah

Balas
ehmed
12 September 2016 5:08 am

~
Anak perjanjian kok berbeda ya Kristen sama Islam? Yang bener di kitab Taurat Iskak sebagai anak perjanjian.

Balas
staff
13 September 2016 4:47 am
Balasan ke  ehmed

~
Benar yang Sdr. Ehmed katakan. Yang disebut anak perjanjian adalah Ishak. Bukan Ismail seperti yang diyakini umat Muslim.

“Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:19).
~
Saodah

Balas
βiαnɡkαlα
12 September 2016 5:18 am

*****
1. Mengapa Allah memilih “domba jantan” sebagai binatang untuk menebus anak Nabi Ibrahim? Karena itu yang berkenan kepada Allah sebagai pengganti.

2. Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan Nabi Yesaya dan penjelasan Nabi Yahya? Apakah orang sama? Ya, namanya Isa anak Maryam.

3. Mengapa sebagian pakar agama merasa ada hubungan antara “domba jantan” yang Ibrahim korbankan, domba pembantaian di Kitab Nabi Yesaya dan “anak domba Allah” yang disinggung Nabi Besar Yahya Pembaptis? Jelaskanlah jawaban Anda.

Hubungannya adalah ‘pengganti’.
1. Domba jantan, pengganti Ishak dari kematian di dunia.
2. Anak Domba Allah, pengganti manusia dari kematian kekal di akhirat.

Balas
staff
13 September 2016 4:48 am
Balasan ke  βiαnɡkαlα

*****
Bila kita membaca Kitab Suci Taurat hingga Injil, maka kita akan dapat melihat secara jelas, hubungan antara korban pertama Allah bagi manusia. Yaitu ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Allah harus mengorbankan seekor hewan untuk menutupi ‘ketelanjangan’ manusia akibat dosa.

Korban kedua adalah seekor domba jantan yang diberikan Allah untuk menebus anak Ibrahim. Akibat pengorbanan domba jantan ini, Ishak, anak Ibrahim mendapatkan kembali kehidupannya.

Dan korban ketiga adalah Anak Domba Allah (Isa Al-Masih) yang dikurbankan untuk menebus manusia dari hukuman maut. Sebagaimana firman Allah berkata, “. . . Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. . . . untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:27-28).
~
Saodah

Balas
ismail
12 September 2016 5:26 am

~
To Mantan Fafir,

Akibat pembuat Al-Quran tidak membaca Alkitab secara keseluruhan, maka Islam tidak mengetahui makna secara sesungguhnya. Kenyataannya Perjanjian Lama memuat tentang nubuat, prefigurasi, yang dipenuhi dalam Perjanjian Baru.

Anak yang dikorbankan adalah anak yang dijanjikan yakni Isak. Muslim bisa tersesat jauh dengan berkesimpulan Ismail yang dikorbankan, sama sekali tidak ada relevansinya.

Ingat penyebutan: Anak Tunggal dan Anak Domba Allah merujuk kepada Yesus Kristus.

Karena Islam salam paham mengenai anak yang dikorbankan, maka sudah pasti Islam bukan dari Tuhan. Tidak satu pun ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa yang dikorban adalah Ismail.

Balas
staff
13 September 2016 4:48 am
Balasan ke  ismail

~
Tidak adanya penjelasan dalam Al-Quran yang jelas tentang siapa anak yang dikorban tersebut, maka sangat wajar bila umat Muslim dan Kristen mempunyai pandangan yang berbeda soal siapa yang dikorbankan Ibrahim. Apakah Ishak atau Ismail.

Dalam Kitab Taurat kita dapat membaca, bahwa awalnya Ibrahim meminta kepada Allah agar yang menjadi ‘anak perjanjian’ adalah Ismail. Tapi Allah dengan tegas menolaknya.

“Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya”
(Taurat, Kitab Kejadian 17:18-19).
~
Saodah

Balas
staff
12 September 2016 6:37 am

~
Kepada para pembaca,

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kiranya dalam memberi komentar hanya memberi tanggapan yang berhubungan dengan topik artikel di atas. Atau setidaknya menjawab salah satu dari tiga pertanyaan yang sudah ada.

Komentar di luar itu, maaf bila kami terpaksa menghapusnya.
~
Saodah

Balas
ary
12 September 2016 7:07 am

~
Untuk staf IDI dan umat Nasrani yang lain.

Apa makna qurban dalam Islam?

1. Untuk menjadikan pribadi Muslim pribadi yang bertaqwa. Ayatnya bukanlah daging dan darah hewan kurban yang sampai kepada Allah, namun taqwamu.

2. Untuk kepedulian sosial. Karena ajaran Islam selain berdimensi vertikal (Tuhan) tetapi juga berdimensi horisontal (insan). Hadistnya, tidak sempurna iman seseorang jika ia melihat tetangganya lapar sehingga memupuk kepedulian sosial.

Selanjutnya, ada hal lain yakni meningkatkan perekonomian khususnya para peternak kambing/domba dll. Sehingga setiap tahun terdapat jaminan ternaknya memiliki pasar. Dan karena daging qurban dibagikan ke orang fakir dan miskin maka diharapkan sesekali orang miskin dapat menikmati daging setiap tahun. Semoga bermanfaat.

Balas
staff
13 September 2016 4:49 am
Balasan ke  ary

~
Sdr. Ary,

Terimakasih untuk masukan yang sudah sdr berikan. Walau penjelasan sdr di atas agak tidk relevan dengan apa yang terjadi di masyarakat, sehingga sulit diterima sebagai sebuah kebenaran yang datangnya dari Allah.

Mungkin Sdr. Ary sudah lama berqurban. Kalau boleh tahu, apakah dasar dari qurban yang sdr lakukan itu?

Ketika kita melakukan sesuatu, tentu kita perlu tahu mengapa kita harus melakukannya dan apa tujuan kita melakukan itu. Sehingga kita tidak melakukan sesuatu dengan sia-sia. Bukankah demikian?
~
Saodah

Balas
Golden Pigeon
12 September 2016 7:10 am

*****
Mengapa Allah memilih “domba jantan” sebagai binatang untuk menebus anak Nabi Ibrahim?

Kejadian 22:12: “Malaikat Tuhan berfirman: Jangan kau bunuh anak itu…sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah.”

Perhatikan: Ishak tidak kebal senjata, jadi jika bukan karena kasih Allah ia sudah mati/binasa.

Kesimpulan: Domba jantan adalah lambang kasih Allah yang memberikan keselamatan melalui karya penebusan bagi manusia agar tidak binasa.

Balas
staff
13 September 2016 4:49 am
Balasan ke  Golden Pigeon

*****
Terimakasih Sdr. Golden Pigeon karena sudah berkenan menjawab salah satu pertanyaan yang ada.

Friman Allah berkata, “. . . tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (Injil, Surat Ibrani 10:4).

Kurban-kurban pada zaman Taurat hanya merupakan “. . . bayangan saja dari keselamatan yang akan datang” (Injil, Surat Ibrani 10:1).

Keselamatan yang dimaksudkan ialah Kalimat-Nya [Isa Al-Masih] yang datang ke dunia untuk dipersembahkan sebagai “Kurban Agung.”
~
Saodah

Balas
Davids
12 September 2016 7:31 am

*****
1. Selama kurang lebih satu abad yang dapat menggenapi nubuat Nabi Yesaya adalah Yesus Kristus.

2. Sudah jelas bahwa Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus dan berkata bahwa “Lihatlah Anak Domba Allah.” Menurut Yohanes Pembaptis bahwa Yesus Kristuslah Penggenapan dari nubuatan Nabi Besar Yesaya.

3. Sebagaimana Allah menggantikan anak Abraham dengan anak domba jantan sebagai korban, maka Allah juga telah menggantikan saya dengan anak Domba-Nya yaitu Yesus Kristus. Dia menjadi Korban yang sempurna bagiku.

Balas
staff
13 September 2016 4:50 am
Balasan ke  Davids

*****
Sdr. Davids,

Terimakasih untuk jawaban yang sudah sdr berikan. Semoga teman-teman pembaca lain berkenan untuk merenungkan jawaban saudara. Sehingga mereka boleh mengerti makna dari ‘kurban’ yang sebenarnya.
~
Saodah

Balas
JESUS NOT GOD
12 September 2016 9:24 am

~
Makna Idul Adha. Hari raya berqurban lebih penting, yaitu bentuk rasa empati dan kepedulian kepada sesama untuk saling berbagi kepada orang yang tidak mampu.

Memang hari biasa juga kita bisa membantu orang yang kesusahan. Namun pada moment Hari raya Idul Adha, di hari itulah milyaran umat Muslim sedunia diajak untuk mengenang kisah ketakwaan Nabi Ibrahim yang mengorbankan anak kesayangannya.

Balas
staff
13 September 2016 5:26 am
Balasan ke  JESUS NOT GOD

~
Terimakasih untuk penjelasan yang sdr berikan.

Bila hari raya kurban sebagai bentuk empati kepada orang yang tidak mampu, lantas mengapa daging kurban itu juga diberikan kepada orang yang mampu?

Apakah hari raya kurban hanya mengenang ketakwaan Nabi Ibrahim saja, atau ada makna lain yang tersembunyi dimana sebenarnya Al-Quran tidak menjelaskan makna dari ‘kurban’ tersebut?

Bila berkurban hanya mengenang ketakwaan Nabi Ibrahim, mengapa harus memilih Nabi Ibrahim? Mengapa bukan ketakwaan Nabi Muhammad?

Kiranya Sdr. Jesus Not God tidak keberatan memberi penjelasan untuk pertanyaan kami di atas.
~
Saodah

Balas
blue
12 September 2016 9:50 am

~
Firman Tuhan itu kekal, Tuhan menyuruh menyembelih anak Abraham yg bernama Ishak, berarti itu benar. Firman itu berlaku selamanya sampai sekarang. Tetapi oleh Muhammad diubah, anak yang mau disembelih diganti jadi Ismail. Kenapa? Muhammad tahu kalau dirinya bukan keturunan Yahudi/Israel, makanya untuk memperkuat kenabiannya dia memilih Ismail.

Disinilah letak kebodohan Muhammad, suka memlintir ayat suci dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Dari kitab Taurat, Zabur dan Injil cuma diambil ayat-ayat yagn sesuai dengan kebutuhannya saja.

Balas
staff
13 September 2016 5:26 am
Balasan ke  blue

~
Al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa anak yang dipersembahkan oleh Nabi Ibrahim adalah Ismail. Adapun klaim yang disampaikan oleh umat Muslim bahwa anak itu adalah Ismail, hanya kepercayaan turun-temurun tanpa dasar.

Selain mengetahui siapa anak sebenarnya yang dikurban, kita juga perlu mengetahui apa sebenarnya dasar atau makna dibalik pengorbanan tersebut.
~
Saodah

Balas
fanya
12 September 2016 11:37 am

~
Setiap hari raya idhul adha umat muslim menyembelih hewan qurban lalu dagingnya dibagikan ke penduduk sekitar, memang sungguh indah ajaran islam, dan hal semacam ini tdk prnh ditemukan di ajaran agama lain.

Balas
staff
13 September 2016 5:27 am
Balasan ke  fanya

~
Benar yang Sdr. Fanya katakan. Berbagi itu memang sangat indah.

Tapi, apakah makna qurban Idul Adha hanya sekedar berbagi? Apakah tidak ada hal lain yang Allah ingin nyatakan lewat qurban tersebut?

Pernahkah Sdr. Fanya bertanya pada diri sendiri, apa makna qurban itu bagi kehidupan sdr di akhirat? Atau, sdr menganggap qurban itu hanya sekedar rutinitas tahunan umat Muslim saja?

Menurut kami, tidak salah bila sdr meluangkan waktu untuk memikirkan dasar dari berqurban dan apa maknanya bagi kehidupan kekal saudara.
~
Saodah

Balas
ismail
12 September 2016 12:11 pm

~
To Fanya,

Kalau Anda katakan Tuhanya Kristen adalah manusia. Maka silahkan Anda kaji, apakah Ismail atau Ishak yang mau dikorbankan Ibrahim?

Dalam Al-Quran sama sekali tidak disebut Ismail yang akan dikorbankan. Tapi Islam menyimpulkan Ismail.

Balas
fanya
12 September 2016 12:40 pm

~
To: Ismail,

Di dalam Al-Quran memang tidak disebutkan nama Ismail yang dikorbankan, tetapi setelah penyembelihan Ismail kemudian lahirlah Ishak, baca Qs 37:100-112.

Melihat dari sejarah tidak mungkin Ishak yang dikorban, sementara Ishak belum dilahirkan. Lalu Ishak kemana?

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).

Balas
staff
13 September 2016 5:28 am
Balasan ke  fanya

~
Sdr. Fanya,

Seharusnya melalui isi Kitab Taurat yang sdr kutip di atas, sudah sangat jelas bahwa anak yang dikorbankan adalah Ishak dan bukan Ismail. Sayangnya, sdr dan teman-teman Muslim lain menutupi kebenaran itu dengan berbagai macam dalih dan klaim tidak berdasar.
~
Saodah

Balas
ismail
12 September 2016 1:15 pm

~
To Fanya,

Fakta menurut kitab kejadian: Ismail lahir lebih dulu dari Isak.

Kejadian 22:2, ada yg aneh? Sama sekali tidak, karena ayat ini merupakan penekanan.

Allah lebih tahu dari kita manusia. Kenyataan, Abraham mempunya dua anak tunggal dari masing-masing istri yang berbeda.

Bisa jawab? Emang ada berapa orang anak Abraham dengan istrinya Sarah?

Dari Al-Quran, tunjukan saja dalil yang mengatakan Ismail yang mau dikorbankan! Qs 37:100-112 tidak ada disebut nama Ismail. Nama Ismail disisipkan tangan-tangan tidak bertanggung jawab.

Balas
staff
13 September 2016 5:28 am
Balasan ke  ismail

~
Satu hal yang juga perlu diketahui bahwa Ismail tidak lahir dari isteri sah Ibrahim. Hagar, ibu dari Ismail adalah budak Sarah, yang dia berikan kepada suaminya Ibrahim. Sedangkan Ishak adalah anak yang dilahirkan oleh isteri sah Ibrahim, yaitu Sarah. Setelah Ishak lahir, Sarah tidak pernah melahirkan lagi. Itulah sebabnya Ishak disebut ‘anak tunggal’ Ibrahim.

Logikanya, mungkinkah Allah akan mengambil anak seorang budak sebagai ‘anak perjanjian’ antara Allah dengan anak itu?
~
Saodah

Balas
ary
12 September 2016 1:23 pm

~
Siapakah yang dikorbankan oleh Abram (Ibrahim)? dari AlKitab khususnya mulai Kejadian 16 sampai Kejadian 18, maka jelas anak pertama Abraham/Ibrahim adalah Ismail dan Anak Kedua adalah Ishak. Dan sangat jelas di dalam Al-Quran surah Qs 37:100-112 jelas Ismail.

Balas
staff
13 September 2016 5:46 am
Balasan ke  ary

~
Sdr. Ary,

Memang bila kita membaca Qs 37:100-12 sepertinya yang dikorbankan adalah Ismail. Tapi perlu sdr ingat, kata ‘Ismail’ pada ayat tersebut merupakan kata tambahan yang disisipkan oleh penterjemah Al-Quran. Sedangkan dalam bahasa Arabnya kata ‘Ismail’ tidak ada. Itulah sebabnya kata ‘Ismail’ dibuat dalam kurung.

Berbeda bila sdr melihat dalam Alkitab. Kata Ishak di sana ditulis dengan jelas. Juga penolakan Allah terhadap Ismail juga sangat jelas, ketika Ibrahim mencoba meminta agar Allah memilih Ismail dan bukan Ishak.

Semoga sdr dapat melihat perbedaannya, dan semoga sdr dapat mengerti makna qurban yang sebenarnya.
~
Saodah

Balas
yulius
12 September 2016 3:48 pm

~
Di sini saya hanya berbicara mengenai sejarah mengenai penulisan kitab suci. Penulisan mengenai ‘anak sulung’ itu hanya diakui pada saat itu adalah anak yang sah, bukan anak haram atau anak dari keturunan budak.

Lalu saya menggaris bawahi bahwa penulisan Al-Quran itu tidak benar, karena Muhammad itu semasa hidupnya berada dalam lingkungan masyarakat Kristiani dan Yahudi. Lalu Muhammad hanya mengambil sedikit demi sedikit ajaran dua agama tersebut, agar masyarakat di sekitarnya mau mendengarkan dia. Tolong buat Muslim dipahami dan dibaca secara keseluruhan kitab kalian.

Balas
staff
13 September 2016 5:47 am
Balasan ke  yulius

~
Benar yang Sdr. Yulius paparkan. Bahkan jauh sebelum Sarah mengandung Ishak, Allah sudah membuat perjanjian dengan Ibrahim, bahwa perjanjian yang akan Allah lakukan adalah antara Allah dengan anak yang akan dilahirkan oleh Sarah. Bukan anak yang dilahirkan oleh budak Sarah, yaitu Ismail, walaupun Ibrahim sempat menawarkannya.

“Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Taurat, Kitab Kejadian 17:18-19)
~
Saodah

Balas
ehmed
12 September 2016 7:17 pm

~
Betul Bang Ismail, kasih kasih pencerahan. Kisah-kisahnya saja dari awal selalu dibelokin seenaknya sendiri. Lanjutkan Bang Ismail biar pada paham dan mengerti.

Balas
staff
13 September 2016 6:23 am
Balasan ke  ehmed

~
Sdr. Ehmed,

Terimakasih sudah bergabung di forum ini. Harapan kami, semoga ada manfaat yang sdr dapat, dimana hal tersebut dapat menolong pertumbuhan iman, dan sdr dapat mengenal kebenaran yang datangnya Allah.
~
Saodah

Balas
ismail
12 September 2016 11:39 pm

~
To Fanya dan semua Muslim,

Menurut Alkitab sangat jelas ditulis Ishak yang akan dikorbankan.

Tapi menurut Al-Quran tidak jelas. Mengapa?
1. Ibrahim meminta anak yang saleh, lalu dikasi anak yang sabar. Ini allohnya salah mengerti?

2. Ismail lahir lebih dulu, baru Isak, ada selisih waktu. Artinya anak yang tanpa nama itu sekian tahun tidak dikasi nama. ( Alloh lupa memberi nama?).

3. Mengapa hanya Isak yang ditulis namanya? Yang dikatakan anak yang saleh. Urutan ceritanya kacau balau, tidak mencerminkan wahyu Tuhan. Maka Al-Quran terbukti 100% bukan wahyu Tuhan.

Balas
rizal
13 September 2016 12:05 am

~
To: Ismail,

Allah itu tahu mana yang terbaik bagi umat-Nya. Apakah di Alkitab anak dari Hagar tidak sebutkan namanya?

Balas
staff
13 September 2016 6:24 am
Balasan ke  rizal

~
Sdr. Rizal,

Benar yang sdr katakan bahwa Allah tahu mana yang terbaik bagi umat-Nya. Karena Allah tahu bahwa umat-Nya tidak dapat mengusahakan sendiri keselamatan melalui amal dan ibadah, maka Allah memberi “Kurban” untuk menebus manusia dari hukuman kekal.

“Kurban Agung” Allah itu adalah Isa Al-Masih. Bila sdr mempelajari firman Allah, maka sdr akan melihat bahwa “Kurban Agung” ini sudah Allah sampaikan sejak manusia pertama jatuh dalam dosa.

Sayangnya, umat beragama merasa lebih tahu daripada Allah. Sehingga mereka menolak “Kurbang Agung” yang telah Allah sediakan.
~
Saodah

Balas
# MUALAF +
13 September 2016 12:59 am

~
Para Staf lDl dan para pendukungnya.

Melalui forum ini saya sampaikan kepada siapapun terutama bagi mereka beragama Katholik pengikut Yesus Kristus. Apabila saudara-saudara tidak mengerti permasalahan qurban dalam agama lslam, dengan hormat janganlah memberikan keterangan-keterangan palsu yang menyesatkan.

Hampir semua keterangan-keterangan saudara bersumber dari mulut kemulut. Bukan dari Al-Quran dan hadist.

Balas
staff
13 September 2016 6:24 am
Balasan ke  # MUALAF +

~
Sdr. Mualaf,

Artikel di atas bicara soal maksud qurban Idul Adha. Bicara soal qurban, selalu identik dengan pengorbanan Nabi Ibrahim.

Sayangnya, Al-Quran tidak jelas mengatakan siapa anak yang dimaksud. Sementara Alkitab dengan jelas menyebut anak itu adalah Ishak. Bahkan Alkitab juga mencatat, jauh sebelum Ishak lahir, Allah sudah menyampaikan hal tersebut kepada Ibrahim.

Lewat artikel di atas kami mencoba mengajak para pembaca, khususnya umat Muslim. Sebagai orang yang melakukan qurban, apakah dasar dari pengorbanan tersebut? Juga, apakah ada makna dibalik pengorbanan itu yang secara tidak langsung berhubungan dengan kehidupan kekal kita?

Apakah salah bila kita mendiskusikan hal tersebut?
~
Saodah

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Rahasia Dibalik Qurban Idul Adha yang Mukmin Harus Tahu
  • Berkah Idul Adha: Qurban yang Besar dari Allah Untuk Manusia
  • Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?
  • Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz