Pada zaman kuno, selama berabad-abad umat Yahudi mempersembahkan domba setiap pagi dan sore. Inilah perintah Allah. Allah juga mempersiapkan seekor domba bagi Ibrahim, untuk menebus anaknya. Apakah makna Idul Adha dan Qurban dalam Islam sama dengan Qurban Ibrahim?
Di Idul Adha kaum Muslim sedunia mengingat kembali kejadian itu. Ada penyembelihan hewan yang merupakan salah satu bagian acara Idul Adha. Namun, apa makna Idul Adha dan Qurban yang dirayakan Mukmin setiap tahun? Bukankah hal ini baik bila dipahami dengan benar oleh kaum Muslim?
Makna Idul Adha dan Qurban
Makna utama dari Idul Adha adalah mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim. Pengorbanan ini menunjukkan ketundukan dan kepatuhan total kepada kehendak Allah.
Selain itu, Idul Adha juga mengajarkan kepada umat Muslim tentang kesetiaan dan keimanan yang kuat kepada Allah. Umat Muslim dianjurkan menyembelih hewan sebagai tanda pengendalian diri agar tidak melekat dengan harta benda dan bersedia berbagi kepada sesama.
Pada Idul Adha, Mukmin wajib mengurbankan hewan pilihan dan terbaik. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang tidak menahan anaknya. Demikian juga umat Muslim harus tunduk dan patuh kepada Allah memberikan yang terbaik.
Dalam Qs 27:102-107 kita hanya membaca bahwa Ibrahim mempersembahkan “seekor sembelihan yang besar.” Namun kebanyakan pakar Islam merasa yang dimaksudkan adalah “domba jantan.” Kitab Taurat juga mengidentifikasikan sembelihan sebagai “domba jantan” (Taurat, Kitab Kejadian 22:13). Apa yang dapat kita pelajari dari Qurban ini?
Mengapa Allah Memilih ‘Domba Jantan’ untuk Ibrahim?
Apa yang dimaksud Qurban domba jantan? Bukankah ada binatang lain yang cocok? Misalnya unta atau kuda? Bagaimana lembu atau burung? Ada beberapa kemungkinan, bukan? Mengapa jantan? Mengapa tidak betina?
Menjawab pertanyaan ini menurut terang Firman Allah menolong kita tahu makna dibalik perayaan Idul Adha dan Qurban. Dengan demikian akan lebih khidmat merayakan Idul Adha. Jawaban terlihat dalam ayat-ayat suci lain dalam Kitab Allah.
Masukan dari Nabi Besar Yesaya
Untunglah kita mempunyai naskah Kitab Nabi Yesaya yang disalin 100 tahun sebelum Masehi. (Sewaktu-waktu ada pakar Islam yang berpikir umat Kristen kuno merekayasa ayat-ayat suci. Ingat, naskah ini disalin 100 tahun sebelum Masehi, sebelum ada orang Kristen!)
Perhatikan wahyu Allah kepada Nabi Besar Yesaya dalam naskah kuno ini, “. . . Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian . . .” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:7).
Wahyu Allah ini bukan mengenai domba, tetapi mengenai seorang yang dikorbankan seperti domba, bukan?
Apakah Wahyu Allah ini mengarahkan pikiran kita kembali kepada pengorbanan domba jantan yang menebus anak Ibrahim? (Qs 27:102-107).
Masukan dari Nabi Besar Yahya Pembaptis
Nabi ini mengerti ada penyembelihan domba jantan untuk menyelamatkan anak Ibrahim. Ia juga pasti tahu, orang Yahudi berabad-abad mengorbankan domba setiap pagi dan sore. Lagi, Nabi Yahya tahu dan pernah membaca wahyu Nabi Besar Yesaya dalam Kitab Yesaya 53:7. Ia mengerti peranan ‘domba’ dalam keagamaan Yahudi.
Nabi Besar Yahya satu hari mendapat wahyu juga. Ia melihat seseorang datang kepadanya. Ia menunjuk kepadanya dan berkata, “Lihatlah Anak domba Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Menjawab Lima Pertanyaan Kalau Mau Merayakan Idul Adha dengan Berkhidmat
Nabi Yahya menunjukkan kepada siapa? Mengapa ia memakai istilah “anak domba Allah” untuk seorang? Bukankah Allah mengatur domba jantan sebagai penebus anak Ibrahim? Siapakah domba sembelihan yang Nabi Yesaya kemukakan? Apakah makna domba sembelihan ini dengan nasib kekal saya?
Kalau Anda dapat menjawab semua pertanyaan ini dengan betul, Anda akan mengerti apa maksud Qurban Idul Adha. Sehingga Anda dapat merayakan Hari Raya Idul Adha sebagaimana semestinya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Makna Hari Raya Idul Adha dan Qurban Menurut Kitab Suci” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus Dan Keselamatan
- Rahasia Berkah Idul Adha
- Pembersihan Hati Yang Kotor Dengan Dosa
- Mendalami Makna Tersirat Dalam Kurban Idul Adha
- Hikmah Qurban Nabi Ibrahim: “Manusia Mendekat Pada Allah”
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Allah memilih “domba jantan” sebagai binatang untuk menebus anak Nabi Ibrahim?
- Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan Nabi Yesaya dan penjelasan Nabi Yahya? Apakah orang sama?
- Mengapa sebagian pakar agama merasa ada hubungan antara “domba jantan” yang Ibrahim korbankan, domba pembantaian di Kitab Nabi Yesaya dan “anak domba Allah” yang disinggung Nabi Besar Yahya Pembaptis? Jelaskanlah jawaban Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].