• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Keilahian Isa > Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?

Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?

14 September 2020 oleh Web Administrator 514 Komentar

Dua orang berbicara dengan nabi Isa dan berpikir mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan

Ketuhanan Isa masih menjadi perdebatan hingga saat ini bagi banyak agama. Ada yang berkata bahwa Isa merupakan Tuhan, nabi, atau manusia yang luar biasa. Apa yang Anda percayai tentang Isa? Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan oleh umat Nasrani? 

Pertanyaan itu membingungkan banyak Mukmin. Karena jika Isa bukan Tuhan, orang Nasrani salah menyembah Dia. Jawaban ini akan menolong kita mempunyai sikap yang benar kepada-Nya.

Mengapa Nabi Isa Disebut Tuhan? Perhatikan Keistimewaan-Nya

Ketika seseorang bertanya, Mukmin akan menjawab bahwa Isa adalah nabi atau utusan Allah, yang berarti hanyalah manusia. Hal ini karena Isa lahir di dunia sama seperti manusia pada umumnya. Apakah kisah hidup Isa hanya berhenti sampai di sini?

Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan, mari kita lihat apa yang tertulis mengenai Isa Al-Masih dalam Al-Quran dan Kitab Suci Injil:

A. Seputar Kelahiran Isa Al-Masih

  1. Isa berasal dari Roh Allah.
    • Al-quran menyatakan: “… Kami tiupkan ke dalamnya (Maryam) ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
    • Injil menyatakan: “Roh Kudus akan turun atasmu [Maryam] dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak [Isa] yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Lukas 1:35).
  2. Isa adalah perwujudan Firman Allah (Kalimatullah).
    • Al-Quran menyatakan: “Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah … kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam” (Qs 4:171).
    • Injil menyatakan: “Pada mulanya adalah Kalimatullah. Kalimatullah itu bersama-sama dengan Allah dan Kalimatullah itu adalah Allah” (Injil, Yohanes 1:1 parafrasa).
  3. Isa adalah pribadi yang suci (tidak berdosa).
    • Al-Quran menyatakan: “… aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
    • Injil menyatakan: “…di dalam Dia tidak ada dosa” (Injil, 1 Yohanes 3:5).
  4. Isa berkuasa atas setan.
    • Al-Quran menyatakan: Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, … kecuali Maryam dan anaknya” (Sahih Bukhari 1493).
    • Injil menyatakan: “Terang itu [Isa Al-Masih] bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Injil, Yohanes 1:5).
  5. Ada barokah Allah saat kelahiran Isa.
    • Al-Quran menyatakan: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan …” (Qs 19:33).
    • Injil menyatakan: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Injil, Lukas 2:14).
  6. Isa menjadi tanda Rahmat Allah bagi manusia.
    • Al-Quran menyatakan: “… Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami …” (Qs 19:21).
    • Injil menyatakan: “Allah mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih] ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil, Yohanes 3:17).

Isa memegang bumiB. Kualitas Kehidupan Isa Sebagai Tuhan

  1. Isa membawa ajaran kebenaran
    • Al-Quran menyatakan: “Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, tidaklah kamu berada di atas sesuatu (kebenaran) hingga kamu menegakkan Taurat dan Injil’” (Qs 5:68).
    • Injil menyatakan: “Akulah [Isa Al-Masih] jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Yohanes 14:6).
  2. Manusia harus mengimani Isa sebagai Tuhan.
    • Al-Quran menyatakan: “Dan tidak seorangpun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepada Isa …” (Qs 4:159).
    • Injil menyatakan: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus [Isa Al-Masih] dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31).
  3. Isa seperti Allah memiliki kuasa kehidupan.
    • Al-Quran menyatakan hanya Allah yang memiliki kuasa untuk menciptakan kehidupan. “… selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, …” (Qs 22:73). Namun Isa adalah satu-satunya di Al-Quran yang juga memiliki kuasa menciptakan kehidupan. “… aku (Isa) membangkitkan orang mati …” (Qs 3:49).
    • Injil menyatakan: “Akulah [Isa Al-Masih] kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati…Yesus berkata kepada Lazarus, “Bangkitlah!” Orang yang sudah empat hari mati itu bangkit” (Injil, Yohanes 11:25, 43-44 parafrasa).
  4. Isa berkuasa melakukan banyak mujizat.
    • Al-Quran menyatakan: “… Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu …” (Qs 3:49). Ayat lainnya menyatakan: “… aku menyembuhkan orang yang buta…” (Qs 3:49).
    • Injil menyatakan: “[Melalui Isa] orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Injil, Matius 11:5).
  5. Isa datang membawa terang.
    • Al-Quran menyatakan: “… Isa datang membawa terang, dia berkata: ‘sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat …’” (Qs 43:63).
    • Injil menyatakan: “Maka Yesus [Isa Al-Masih] berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Yohanes 8:12).
  6. Isa bangkit dari kematian.
    • Al-Quran menyatakan: “Kesejahteraan atas dirinya [Isa Al-Masih] … pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
    • Injil menyatakan: “Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan” (Injil, Kisah Para Rasul 13:34).
  7. Hanya Isa yang sekarang ini berada di sisi Allah.
    • Al-Quran menyatakan: “…Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” (Qs 4:158).
    • Injil menyatakan: “… setelah Ia [Isa Al-Masih] selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Ibrani 1:3).

C. Ramalan Mengenai Isa Di Akhir Zaman

  1. Isa terkemuka di dunia dan akhirat.
    • Al-Quran menyatakan: “… Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …” (Qs 3:45).
    • Injil menyatakan: “Yesus [Isa Al-Masih] … berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Matius 28:18).
  2. Allah meninggikan para pengikut Isa.
    • Al-Quran menyatakan: “Hai Isa … (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
    • Injil menyatakan: “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Injil, Yohanes 1:16).
  3. Muhammad mengakui Isa berkedudukan mulia (Maha Tinggi).
    • Al-Quran menyatakan: “Wahai Tuhan! Ampunilah saya (Muhammad)! Kasihanilah saya dan hubungkan saya dengan teman yang maha tinggi” (Sahih Bukhari 1573).
    • Injil menyatakan: “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Injil, Yohanes 1:16).
  4. Isa seperti Allah mengetahui mengenai kiamat.
    • Al-Quran menyatakan hanya Allah yang mengetahui kiamat. “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat “ (Qs 31:34). Namun Isa juga memiliki pengetahuan akan kiamat. “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61).
    • Injil menyatakan: “Inilah wahyu Yesus Kristus [Isa Al-Masih]…supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi” (Injil, Wahyu 1:1).
  5. Isa sama seperti Allah adalah Hakim Adil.
    • Al-Quran menyatakan: “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Namun selain Allah, hanya Isa yang juga tertulis sebagai Hakim Adil. “… Isa, anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil” (Sahih Muslim 220).
    • Injil menyatakan: “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus [Isa Al-Masih]…” (Injil, 2 Korintus 5:10).
  6. Isa adalah Imam Besar.
    • Al-Quran menyatakan: “Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam” (Ibnu Majah).
    • Injil menyatakan: “Kristus [Isa Al-Masih] telah datang sebagai Imam Besar…” (Injil, Ibrani 9:11).

Al-Quran dan tasbiDalam hal-hal di atas, umat Nasrani setuju dengan Al-Quran.

Mengapa Nabi Isa Dipanggil Yesus?

Sebelum lanjut, kita mau menjawab satu pertanyaan yang sering ditanya oleh para Mukmin. Mengapa Nabi Isa disebut Yesus? Apakah Isa dan Yesus dua orang yang berbeda? Bukan!

Perbedaannya hanya soal bahasa. Nama Isa asli adalah Yeshua. Ketika nama-Nya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, nama itu menjadi Isa. Ketika nama Yeshua diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, nama itu menjadi Yesus. 

Isa Al-Masih 100% Manusia, 100% Tuhan

Semua ini menjelaskan mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan . Ia adalah pribadi yang mulia. Inilah yang orang Nasrani nyatakan sebagai “100% Manusia, 100% Allah.”

Istilah ini menjelaskan bahwa Isa pada hakekatnya adalah Allah. Tetapi, Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Ia sepenuhnya Allah. Namun juga menjadi sepenuhnya manusia. Hal ini terkesan mustahil, namun bagi Allah tidak ada yang mustahil (Injil, Rasul Lukas 1:37).

Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 dan Qs. 3:45, mengatakan bahwa: “Dia [Isa Al-Masih] pada mulanya adalah Firman/Kalimat Allah.” Yang menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…”

Mengimani Isa Berarti Menerima Jalan Rahmat Allah

Jadi, jelas alasan Isa Al-Masih disebut dan dipanggil Tuhan. Ia memang layak disembah. Ia bukan manusia. Isa adalah pernyataan rahmat Allah bagi manusia.

Isa adalah Allah yang berkuasa. Ia mengasihi manusia. Karena itu, Dia ingin menjadi Juruselamat. Dia datang ke dunia untuk menebus manusia dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Anda tidak harus bingung lagi. Maukah Anda menerima Isa sebagai Tuhan sehingga Dia dapat menunjukkan kuasa-Nya untuk menyelamatkan Anda? Mari mengimani Isa!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara percaya bahwa Isa adalah Tuhan? Mengapa?
  2. Setelah membaca bahwa Al-Quran juga menyatakan ketuhanan Isa, apa yang menjadi respon Saudara setelah mengetahuinya?
  3. Menurut Saudara, apakah mungkin ada nabi atau manusia biasa yang memiliki karakter-karakter seperti Isa Al-Masih jikalau dia bukan Tuhan? Jelaskan jawabannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Para Mukmin Bantah, “Isa Tidak Pernah Berkata Dialah Tuhan”
  2. Apakah Isa Al-Masih Tuhan atau Siapakah Dia?
  3. Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi Dari Allah?
  4. Sejarah Kelahiran Isa Al-Masih 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Keilahian Isa

Subscribe
Beritahulah
514 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
ingintahu
24 Maret 2011 3:42 pm

*
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Injil Matius 27:46)

Apakah Tuhan membutuhkan pertolongan? Bukankah Tuhan itu maha kuasa?

Balas
staff
7 April 2011 5:00 am
Balasan ke  ingintahu

~
Isa Al-Masih mati bukan  karena ada seseorang yang mampu mencabut nyawaNya, melainkan Isa mati karena menyerahkan nyawa-Nya (Injil Rasul Yohanes 10:17-18). Dia mengetahui bahwa tujuan penjelmaan-Nya ke dunia adalah untuk mati disalibkan. Isa Al-Masih juga tahu bahwa Ia mesti menjadi korban dosa bagi umat manusia.

Kematian-Nya memenuhi tuntutan adil dari Allah Bapa yang kudus, yang mengharuskan dosa dihukum sehingga terbukalah pintu keselamatan dan pengampunan dari dosa bagi semua orang yang mau percaya!

Oleh sebab itu Isa Al-Masih tidak pernah berdoa minta tolong untuk diselamatkan dari kayu salib.
~
SL

Balas
ipunk
13 April 2011 5:38 pm

*
Salam sejahtera,

Ini bertentangan dengan logika menurut aristoteles.

Identitas: saya adalah saya dan bukan kamu.
Contoh: saya Udin hanya ada satu di dunia walaupun ada yang mirip dengan saya pasti bukan Udin.

Nonkontradiksi: saya adalah saya bukan sekaligus kamu.
Contoh: saya adalah manusia bukan sekaligus Tuhan.

Peryataan Isa Al-Masih / Yesus “Saya adalah Tuhan”, peryataan itu dibenarkan dalam Islam tapi dalam porsi secara duniawi bukan secara dunia dan akhirat. Ini yang saya tau dari materi filsafat di universitas yang saya dalami.

Terimakasih telah mendengarkan aspirasi demokrasi saya.

Balas
staff
20 April 2011 7:00 pm
Balasan ke  ipunk

~
Saudara, ini adalah contoh logika yang salah.

Sebagai contoh: Saudara Ipunk adalah seorang mahasiswa. Maka Saudara Ipunk adalah manusia, dan di saat yang sama Saudara Ipunk sekaligus juga adalah mahasiswa. Kalau Saudara selepas kuliah bekerja sebagai sopir, maka Saudara juga adalah sopir.

Isa Al-Masih adalah Tuhan, yang kemudian berkenan menjelma menjadi manusia. Maka Dia adalah Tuhan sekaligus manusia.

CA

Balas
Aku Moslem
26 April 2011 6:14 pm

*
Jawaban Isa dan Islam kepada Saudara Ipunk sungguh tidak nyambung. Yang dimaksud Saudara Ipunk adalah zat atau wujud, bukan apa yang dilakukannya (pekerjaan).

Allah adalah Allah, Allah bukan Isa Al-Masih. Kalau Allah itu Pencipta, Pengutus dan Pengampun tentu saja, karena itu adalah yang dilakukan Allah.

Balas
staff
3 Mei 2011 11:01 am
Balasan ke  Aku Moslem

~
Saudara, kami hendak mengajukan satu pertanyaan buat Saudara.

Apakah Allah boleh menjelma menjadi manusia, jika itu yang menjadi kehendak-Nya?

Apakah Saudara hendak melarang-Nya, atau menjadi penasehat bagi-Nya?

Jika Allah akhirnya berkenan menjelma menjadi manusia, apakah itu berarti bahwa Dia bukan lagi Allah yang menciptakan langit bumi beserta segala isinya ini?

Sungguhkah Allah tidak boleh turun ke dalam dunia ciptaan-Nya?

CA

Balas
RiVz
28 April 2011 5:07 am

*
“Isa mati karena menyerahkan nyawa-Nya.” Maksudnya menyerahkan kepada siapa?

“Dia mengetahui bahwa tujuan penjelmaan-Nya ke dunia adalah untuk mati disalibkan. Isa Al-Masih juga tahu bahwa Ia mesti menjadi korban dosa bagi umat manusia.”

Dia berkorban kepada siapa? Dia mengorbankan diri untuk menebus dosa umat manusia. Dia menebus kepada siapa?

“Kematian-Nya memenuhi tuntutan adil dari Allah Bapa yang kudus.” Pernyataan itu melibatkan dua orang, -Nya (Isa Al-Masih) dan Allah Bapa yang kudus. Siapa yang anda anggap sebagai Tuhan? Apakah anda menyekutukan Tuhan?

“Oleh sebab itu Isa Al-Masih tidak pernah berdoa minta tolong untuk diselamatkan dari kayu salib.” Apakah anda ada di TKP saat Isa Al-Masih disalib, sehingga anda mengetahui dengan jelas bahwa Dia tidak pernah minta pertolongan?

Balas
staff
3 Mei 2011 11:08 am
Balasan ke  RiVz

~
Isa Al-Masih mati untuk menanggung hukuman atas dosa yang telah diperbuat manusia. Isa Al-Masih menyerahkan nyawa-Nya sendiri kepada kematian untuk diambil-Nya kembali. Kematian telah dikalahkan-Nya setelah Dia bangkit dari antara orang mati. Isa Al-Masih dalam posisi aktif, dan bukan pasif.

Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya sebagai korban penebus dosa kepada Allah yang Maha Adil dan Maha Kasih. Maha Adil berarti bahwa semua dosa harus menerima hukuman. Maha Kasih berarti bahwa Allah tidak membiarkan semua manusia jatuh dalam neraka, tetapi Allah menyediakan penebus bagi umat manusia.

Para pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyekutukan Tuhan. Bagi kami, Isa Al-Masih dan Allah di sorga adalah satu adanya.

Untuk pertanyaan terakhir, apakah Saudara RiVz hadir di saat penyaliban tersebut, sehingga Saudara tahu bahwa Isa Al-Masih ada meminta pertolongan seseorang untuk membebaskan-Nya?

Kami mengimani bahwa Isa Al-Masih tidak meminta pertolongan orang untuk membebaskan-Nya, karena justru Ia-lah yang menyerahkan diri-Nya untuk disalib, sesuai dengan apa yang kami telah jelaskan di atas.

CA

Balas
yatno
11 Mei 2011 11:51 pm

*
“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” (Matius 4:1).

Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan.

Setiap yang dicobai oleh iblis, pasti bukan Tuhan.

Balas
staff
19 Mei 2011 6:17 am
Balasan ke  yatno

~
Saudara Yatno, perlu untuk diketahui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang berkenan untuk menjelma menjadi manusia. Oleh sebab itu, Ia adalah sekaligus Allah dan juga manusia.

Sebagai Allah, Isa Al-Masih memiliki sifat-sifat Allah, yakni Maha Tahu, Maha Kuasa, Pencipta, Maha Suci, Maha Benar, dan lainnya.

Sementara dalam wujud kemanusiaan-Nya, Isa Al-Masih memiliki sifat-sifat seorang manusia, yakni bisa merasakan lapar, haus, letih, sengsara, duka, dan juga bisa dicobai oleh iblis.

Namun perlu diketahui bahwa Kitab Suci mencatat dengan sangat jelas, bahwa peristiwa pemcobaan oleh Iblis ini juga adalah rencana dan kehendak Allah.

Perhatikanlah bahwa: “Isa dibawa oleh Roh (Qudus atau Roh Allah) ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Injil, Rasul Besar Matius 4:1).” Juga perhatikan bahwa Lukas mencatat hal yang sama dengan Matius bahwa: “Isa, yang penuh dengan Roh Qudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Qudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai iblis (Injil, Lukas 4:1-2).”

Ini berarti bahwa yang aktif dan berinisiatif, serta yang punya rencana dalam peristiwa Isa Al-Masih dicobai oleh iblis, adalah Allah itu sendiri. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagi-Nya.

CA

Balas
Gufran Al Rivai Ibra
19 Agustus 2011 8:03 am

*
Ketahuilah Tuhan itu pencipta. Jika untuk menyelamatkan manusia, Tuhan tidak perlu turun ke bumi, tapi cukup mengutus rasul-Nya, bahkan Ia mampu mengutus manusia yang lebih hebat dari Yesus walau bukan Tuhan.

Mengapa Tuhan harus repot-repot ingin merasakan hidup seperti manusia, sebab Dia telah sempurna dan sudah tahu kehidupan manusia kejamnya seperti apa. Karena dia yang menciptakan semua.

Balas
staff
5 September 2011 4:46 am
Balasan ke  Gufran Al Rivai Ibra

~
Tuhan adalah Pencipta yang memiliki otoritas untuk melakukan apapun sesuai kehendak-Nya. Jika saudara mengatakan Tuhan tidak perlu turun kedunia, berarti saudara ingin melangkahi otoritas Tuhan . Dia dapat melakukan cara apapun untuk menyelamatkan manusia bahkan di luar jangkauan pikiran kita dan Dia memilih untuk datang langsung ke dunia

Dia bukanlah Tuhan yang jauh, yang menyembunyikan diri-Nya. Lalu Tuhan yang bagaimana yang benar itu? yaitu Tuhan yang menyatakan diri-Nya. Bukan Tuhan yang bersembunyi, yang hanya dapat diketahui dengan jelas oleh sekelompok orang yang mengatakan dipilih-Nya. Tetapi Tuhan yang membuktikan secara rill akan pribadi dan sifat-Nya.

Tuhan datang untuk memperkenalkan diri-Nya. Jika Tuhan tidak memperkenalkan diri-Nya maka malanglah nasib manusia, karena manusia rentan salah dan tidak adil bila Allah menghukum manusia karena salah sembah. Dia tahu manusia cenderung salah dan terbatas pada indra. Manusia pasti salah memilih allah jika  tidak Allah sendiri memperkenalkan diri-Nya. Itu sebabnya Allah datang ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih supaya manusia mengenal Allah yang benar sebab Allah sang pencipta telah memperkenalkan diri. 

Isa Al-Masih berkata “..Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa..percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…” (Injil Rasul Besar Yohane 14:9-11). “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
NN

Balas
hamba Allah
24 Agustus 2011 1:06 am

*
Untuk Saudara Ipung, Staff Isa Dan Islam,

Sungguh salah, jika Anda mengatakan bahwa di dalam Al-Quran Isa Alaihisallam adalah Tuhan. Coba baca lagi dan buka lagi dalam Al-Quran di surat Al Maidah ayat 75, dan surat Maryam ayat 30.

Pelajari Al-Quran dengan benar dan jangan setengah-setengan, jika Anda belum tahu tentang Al-Quran maka jaganlah berspekulasi kalau Isa Al-Masih adalah Tuhan.

Balas
staff
12 September 2011 8:48 am
Balasan ke  hamba Allah

~
Memang benar berdasarkan Qs 5:75 dan Qs 19:30, kita tidak dapat mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dalam dua ayat Al-Quran tersebut Isa Al-Masih disebut sebagai rasul dan nabi.

Secara keseluruhan ayat-ayat dalam Al-Quran pun secara eksplisit juga tidak ada yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Namun secara tersirat ada juga ayat-ayat Al-Quran yang menunjukkan tentang ‘keilaian” Isa Al-Masih.

Misalnya dalam dalam Al-Quran Isa Al-Masih diberi nama “Kalimat Allah” (Qs 4:171). Istilah “Kalimat Allah” jelas menekankan bahwa Isa Al-Masih kekal adanya. Dan jikalau Isa Al-Masih kekal, jelas Ia adalah Allah.

Agar dapat memahami ‘keilahian” Isa Al-Masih, silakan Saudara membaca pada artikel: http://tinyurl.com/3el4zod.
~
SL

Balas
hamba Allah
24 Agustus 2011 1:16 am

*
Dalam Injil, Yohanes 14:28 terdapat kata-kata: “Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku”. Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus itu Tuhan yang tidak sempurna karena masih ada tingkat yang diatas-Nya. Tuhan maha sempurna, yang tak sempurna adalah ciptaan-Nya.

Dan juga di Injil Markus 12:29, “maka jawab Yesus kepadanya: “Hukum yang terutama ialah: dengarlah olehmu hai Israil, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa”. Jelas yang disebutkan oleh Yesus bahwa Dia bukanlah Tuhan, karena Tuhan itu Esa.

Balas
staff
12 September 2011 8:46 am
Balasan ke  hamba Allah

~
Ketika Isa Al-Masih datang ke dunia dalam wujud manusia, Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi yang lebih rendah dari pada Bapa. Namun ketika Dia ke sorga maka Isa Al-Masih yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki. Artinya Isa Al-Masih akan kembali kepada kemuliaan yang adalah milik-Nya.

Jika Isa Al-Masih memerintahkan seseorang untuk menyembah Allah, namun Dia sendiri menerima penyembahan manusia (Injil, Surat Wahyu 1:17). Ini berarti Isa Al-Masih adalah Allah, yaitu oknum kedua dari Allah Tritunggal.
~
SL

Balas
Adri
22 Desember 2011 8:05 am

*
“jika Yesus sendiri telah mengatakan: Tuhan lebih besar dari pada aku. (Matius 14:28), lalu bagaimana kita bisa percaya bahwa Allah dan Yesus itu sama? Kepercayaan seperti itu sangat bertentangan dengan sabda Yesus sendiri di dalam kitab suci.

Jika Yesus itu sebagai anak Tuhan, berarti Allah harus ada terlebih dahulu dari pada Yesus. Justru sebelum ada Yesus, harus ada jarak waktu. Dalam jarak waktu itu Yesus belum ada. Dengan demikian sudah pasti, bahwa Yesus itu dicipta oleh Allah dari esensi yang sebelumnya tidak ada. Oleh karena itu Yesus tidak sama dengan Allah.

Balas
staff
5 Januari 2012 3:21 am
Balasan ke  Adri

~
Saudara Adri,

Saudara salah mengutip Matius 14:28, sebab bunyinya “Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”

Isa Al-Masih sudah ada sebelum dunia ini ada. Lihat Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia (Isa Al-Masih), dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3, 14).

Ada Firman yang tertulis dan ada Firman yang menjadi manusia, Dialah Isa Al-Masih. Dan Isa Al-Masih juga berkata : “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Maka tidak heran jika tercatat dalam kitab Saudara, Qs 3:45 yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih Yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
~
NN

Balas
dedex
3 Januari 2012 1:19 pm

*
Staff Isa dan Islam,

Saya sangat setuju dengan saudara Adri, bahkan yang saya ketahui bahwa pertama kalinya Nabi Isa diangkat menjadi Tuhan adalah pada tahun 325 Masehi oleh Raja Romawi Konstantin. Jadi sebelum 325 Masehi nabi Isa Al-Masih belumlah menjadi Tuhan.

Bagaimana mungkin manusia bisa melantik manusia lain menjadi Tuhan? Bisakah saudara jelaskan sejarah tersebut?.

Balas
staff
6 Januari 2012 8:21 am
Balasan ke  dedex

~
Akitab tidak pernah membenarkan ada manusia yang menjadi Tuhan. Tetapi Alkitab justru membenarkan kalau Firman/ Kalimat Allah itu adalah Allah sendiri. Dan Firman/Kalimat Allah itu telah menjadi manusia dalam pribadi Isa Al-Masih ( Injil, Rasul Yohanes 1:1,14).

Kedudukan Isa Al-Masih sebagai Tuhan atas semesta alam juga diteguhkan oleh Dia sendiri.
“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13-14)
~
SL

Balas
Adry
12 Januari 2012 8:21 am

*
Kalau hidupnya Yesus memang untuk disalib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak disalib? Buktinya Dia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar Ia terlepas dari penyaliban.

Dengan kata lain Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa, sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak bisa menyelamatkan diri sendiri? Pantaskah Tuhan demikian?

Seharusnya Yesus berterimakasih terhadap orang-orang yang menyalibkan-Nya karena Yesus memang datang untuk disalibkan. Tanpa orang-orang itu, Yesus tidak bisa menebus dosa-dosa manusia. Berarti orang-orang yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa dan masuk sorga.

Balas
staff
3 Februari 2012 8:35 am
Balasan ke  Adry

~
Isa Al-Masih mati bukan karena ada seseorang yang mampu mencabut nyawa-Nya, melainkan Dia mati karena menyerahkan nyawa-Nya (Injil Rasul Yohanes 10:17-18). Sejak kekal Isa Al-Masih mengetahui bahwa tujuan penjelmaan-Nya ke dunia untuk mati disalibkan. Karena hanya dengan kematian-Nya, Dia dapat menebus umat manusia.

Isa Al-Masih juga bukanlah sosok yang lemah tak berdaya. Dia adalah Allah yang memegang kendali atas setiap situasi yang terjadi baik di dunia mapun di sorga . Karena Isa Al-Masih adalah Allah yang maha kuasa maka Dia mampu menyelamatkan manusia dari hukuman neraka.

Allah maha kuasa, Dia dapat mewujudkan rencana penyaliban Isa Al-Masih melalui siapa saja yang dikehendaki-Nya. Oleh sebab itu orang Kristen hanya mengucap syukur kepada Allah. Karena kasih-Nya kepada manusia, Dia telah mengirimkan Isa Al-Masih mati disalib utuk memikul dosa manusia.
Alkitab menyatakan bahwa semua orang sudah berbuat dosa dan hukumannya adalah murka Allah di neraka.

Namun setiap orang dapat selamat dari murka Allah, termasuk para pelaku penyaliban asalkan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat.
~
SL

Balas
Jerry
17 Januari 2012 4:54 am

*
Selain Tuhan, siapakah di muka bumi ini yang layak dikatakan sebagai Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang terkemudian?

Saya akan jawab: Baca Ibrani Pasal 7 ayat 2 dan 3 “Malkisedik Yang tiada Berbapa dan tiada beribu dan tiada berselisih dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan Ia diserupakan Anak Allah. Maka kekallah Ia Selama-selamanya”.

Berdasarkan ayat ini Bukan Yesus saja yang menjadi Permulaan tetapi juga Malkisedik. Tapi kenapa Malkisedik tidak sekalian juga dianggap Tuhan, padahal dia lebih hebat dari Yesus. Tiada bersilsilah, tanpa ayah dan ibu sedangkan Yesus bersilsilah yakni keturunan Mariam.

Balas
staff
20 Januari 2012 2:53 am
Balasan ke  Jerry

~
Tidak ada seorangpun yang pantas menyandang gelar Alfa dan Omega selain Isa Al-Masih.

Kalaupun dituliskan “Melkisedek tidak bersilsilah” (Injil, Surat Ibrani 7:3), ini menunjukkan suatu kebiasaan orang Ibrani. Mereka selalu menyertakan “silsilah” dari seseorang untuk mengetahui asal-usul orang tersebut.

Melkisedek bukan bangsa Israel (meskipun kemungkinan besar ia orang “Sem” atau bangsa/ras “semitik”), maka ia tidak harus mempunyai kebiasaan seperti orang Israel yang menulis silsilahnya.

Melkisedek adalah manusia biasa, yang hidup sezaman dengan Abraham. Disamping itu pula, tidak ada rujukan dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Melkisedek adalah Allah.

Apa yang ditulis dalam Kitab Ibrani itu adalah mengenai: typologi keimaman Melkisedek menggambarkan keimaman Isa Al-Masih.
~
SL

Balas
Alan
7 Februari 2012 11:05 am

*
Jesus is God. Amen!

Balas
Atap rumah
12 Maret 2012 6:56 am

*
Mengapa Yesus harus susah-susah menebus dosa umat manusia di tiang salib?. Mengapa tidak diganti seperti hukum sunat saja, yang jelas-jelas ajaran nabi Isa bagi umat-Nya untuk melaksanakan sunat tapi diubah menjadi sunat dalam hati. Mengapa ritual penebusan dosanya tidak dilakukan dalam hati saja?

Balas
staff
15 Maret 2012 8:43 am
Balasan ke  Atap rumah

~
Penjelmaan Kalimat Allah, yaitu Yesus Kristus ke dunia adalah inisiatif Allah. Hal ini sudah direncanakan Allah sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Mengapa? Karena sejak saat itu manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan terpisah dari Allah. Sebab Allah yang Maha Suci tidaklah dapat bersatu dengan manusia berdosa.

Masalah keselamatan tidak sesederhana masalah sunat. ‘Sunat’ tidaklah dapat memberi jaminan bagi seseorang yang ingin masuk sorga. Setiap orang yang rindu masuk sorga hanya dapat menemukan ‘jalan’ dalam Isa Al-Masih, sebab Dia adalah satu-satunya jalan menuju pada Allah.

“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah Jalan menuju pada Allah. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
~
SO

Balas
Benjamin Gates
2 Mei 2012 6:20 am

*
Matius 7:21-23 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Bagaimana anda menjelaskan ini?

Balas
staff
4 Mei 2012 1:17 pm
Balasan ke  Benjamin Gates

~
Saudara Benjamin,

Apakah ada yang salah dari ayat tersebut? Bukankah perkataan Yesus di atas sudah sangat jelas?

Hal keselamatan sorgawi tidak cukup hanya menjadi pengikut Yesus. Tidak cukup hanya menyebut bahwa Dia Juruselamat. Tidak cukup hanya memanggil Dia sebagai Tuhan.

Seseorang yang benar-benar telah menerima Keselamatan dari Yesus, harus hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah dan menghasilkan buah atas imannya.

Namun sayangnya, terkadang orang beragama kelihatan hidup sangat agamawi, mereka melakukan setiap hal yang membuat mereka terlihat seperti orang yang sholeh. Mereka melakukannya bukan untuk memuliakan Tuhan, melainkan supaya orang lain melihat bahwa dia orang yang sholeh.

Inilah orang-orang munafik yang diusir Yesus pada ayat di atas. Tentu Yesus akan memalingkan muka dari orang-orang seperti ini.
~
SO

Balas
machmoud
8 Juli 2012 7:26 pm

*
Kalau Tuhan Maha Kuasa dan Dia ingin mengambil wujud sebagai manusia, mengapa Dia harus terlahir dulu sebagai bayi? Mengapa Dia tidak langsung menjadi orang dewasa yang sakti mandraguna?Bukankah proses dari bayi menuju dewasa itu waktu yang cukup lama, dan selama itu Tuhan meninggalkan makhluk-Nya. Lanta kepada siapa Tuhan menyerahkan tugas-Nya untuk mengurusi makhluk-Nya ketika Dia terlahir menjadi manusia?

Balas
staff
11 Juli 2012 3:49 am
Balasan ke  machmoud

~
Saudara Machmoud,

Itulah rencana Allah untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dari hukuman neraka, yaitu dengan datang ke dunia menjadi manusia melalui proses kelahiran.

Dia menyembunyikan ke Allahan-Nya dibalik tubuh lemah manusia untuk menguji manusia, mana yang mau menerima-Nya dalam kondisi seperti itu. Hanya manusia yang merendahkan diri dihadapan Tuhan Penciptalah yang dapat menerima Dia. Jika Dia datang ke dunia dalam keAgungan-Nya yang tanpa batas itu, maka jelas manusia segera percaya. Tapi cara itu tidak memurnikan hati manusia yang telah najis oleh dosa sejak Adam Hawa.

Kami hendak menanyakan kepada saudara. Ketika Allah berbicara dengan Nabi Musa secara langsung dan berhadapan, apakah sorga menjadi kosong, karena Allah sedang turun ke bumi?
~
DA

Balas
jalan lurus
1 Agustus 2012 1:45 pm

*
“Dia menyembunyikan ke Allahan-Nya dibalik tubuh lemah manusia untuk menguji manusia, mana yang mau menerima-Nya dalam kondisi seperti itu. Hanya ……”

Pernyataan saudara seakan- akan Tuhan itu butuh disembah. Manusia mau menyembah atau tidak, tidak akan mengurangi kebesaran-Nya.

Allah itu Maha Besar. Maka Ia lebih besar dari segala ciptaan-Nya baik itu surga neraka, maupun alam semesta ini beserta isinya. Pada saat Nabi Musa berbicara dengan Allah kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi, hanya sedikit yang Allah beritakan tentang itu.

Apakah anda merasa lebih tahu daripada Allah?

Allah tidak tinggal di surga tapi di arsy yang kita tidak tahu di mana letaknya. Hanya Nabi Muhammad yang sanggup ke sana pada saat Isra Mi’raj, bahkan malaikat tertinggi Jibril pun tak sanggup.

Balas
staff
3 Agustus 2012 6:20 am
Balasan ke  jalan lurus

~
Allah disembah bukan karena Dia menuntut “sembahlah Aku.” Allah disembah karena kedahsyatan kuasa, kemuliaan dan kasih-Nya yang dapat menggetarkan hati manusia.
Bahkan Allah di dalam pribadi Isa Al-Masih menghendaki orang yang menyembah-Nya adalah orang yang mengasihi-Nya dengan sepenuh hati. Berserah kepada-Nya, hatinya bergetar penuh rasa hormat.

Alkitab mengatakan bahwa tidak seorangpun pernah melihat kesucian dan kemuliaan Allah, dapat hidup kecuali Isa Al-Masih. Allah menyatakan, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup” (Taurat, Kitab Keluaran 33:20)
~
SL

Balas
Muliatama
6 November 2012 3:27 pm

*
Yang dimaksud di Injil, Yohanes 10:30, “Aku dan Bapa adalah satu”, itu adalah satu aliran, bukan berarti bersatu menjadi Tuhan. Bersatu belum tentu menjadi Tuhan.

Balas
staff
14 November 2012 4:03 am
Balasan ke  Muliatama

~
Saudara Muliatama,

Memang benar Allah dan Isa Al-Masih satu aliran dan tidak mungkin mereka bertentangan. Bahkan dalam Qs 3:45 Isa Al-Masih disebut yang terkemuka di dunia dan akhirat, padahal hanya Allah yang terkemuka di dunia dan akhirat. Apakah Allah dan Isa Al-Masih bersaing, tentu tidak sebab sebenarnya mereka satu.

Karena itulah Isa Al-Masih berkata seperti ini “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa [Allah] itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa [Allah]; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa [Allah] itu kepada kami” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6-9).

Hal ini Allah perbuat tidak lain hanya karena rahmat-Nya yang melimpah bagi manusia.
~
NN

Balas
Joni Aja
6 Januari 2013 4:05 pm

*
To: Ipunk,

Mengapa Tuhan perlu turun ke dunia dan mengapa tidak mengutus rasul/nabi? Jawabannya: Justru di situ mengapa Dia mengutus Putera-Nya, yang merupakan bagian dari diri-Nya.

Sejak dari jaman Abraham sudah banyak nabi yang dikirim, tetapi semua mental. Manusia tetap selalu berperang, merasa benar, menikmati keduniawian yang menghasilkan selisih paham dan iri hati. Dikatakan dalam sebuah perumpamaan, bahwa ada tuan tanah mengirim hambanya untuk menagih hutang, tetapi semua hambanya kembali dengan dipukul/dibunuh. Lalu Tuan tanah itu mengutus anaknya dengan harapan pengutang tersebut takut. Tetapi anaknya malah dibunuh, maka marahlah Tuan tanah itu dan menghancurkan pengutang-pengutang yang kurang ajar tersebut.

Balas
phandarenz
19 Februari 2013 2:46 pm

*
Sebenarnya tidak perlu mengklaim agama masing-masing dari kitab yang terbaik. Maaf sebelumnya wahai saudaraku staf Isa dan Islam. Karena agamamu adalah agamamu dan agamaku adalalah agamaku.

Mungkin dengan begini kita semua bisa saling menghargai agama dari saudara dan saudara juga bisa lebih menghormati agama saya. Karena kita tidak tahu mana yang benar terjadi (hanya Allah yang tahu). Di sini kita semua hanya berdebat tentang hal yang Ghaib, tapi sebagai orang yang beriman kita wajib percaya pada yang ghaib.

Dan yang terpenting kita melaksanakan apa yang agama kita perintahkan dan saling menjaga tali silaturahmi dengan saudara kita sesama muslim maupun non muslim.

Anda percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tapi saya percaya bahwa Nabi Isa adalah nabi dan rasul Allah. Maaf jika ada kata-kata saya yang salah.

Balas
staff
21 Februari 2013 11:47 am
Balasan ke  phandarenz

~
Saudara Phandarez,

Kami sangat menghargahi agama saudara, oleh sebab itu kami tidak memperdebatkan soal agama. Dan tujuan website kami justru memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya berdasarkan Alkitab dan Al-Quran. Sehingga umat Muslim mempunyai pengertian yang benar tentang Isa Al-Masih.

Isa Al-Masih yang ditinggikan baik oleh umat Kristen maupun Muslim, bukan hanya utusan Allah melainkan Tuhan dan Juruselamat semua manusia.

Lalu kata malaikat (Gabriel) itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11)

Dengan demikian umat beragama tidak lagi mengatakan “insya Allah” tentang keselamatan pribadinya. Melainkan “pasti selamat” dan masuk ke sorga pada waktu meninggalkan dunia.

“dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” (Injil, Rasul Lukas 2:6)
~
SL

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Mukmin Bertanya: Mengapa Nabi Isa Dianggap Tuhan?
  • Siapakah Isa Al-Masih? 7 Bukti Isa adalah Tuhan!
  • 5 Bukti Isa Al-Masih Adalah Tuhan Dalam Al-Quran!
  • Isa Anak Manusia: Apakah itu Bukti bahwa Nabi Isa Bukan…
  • Adakah Bukti dalam Kitab Suci yang Katakan Isa Bukan Tuhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz