“Pernahkah Isa Al-Masih mengatakan ‘Akulah Tuhanmu maka Sembahlah Aku’”? Umat Islam sering mengajukan pertanyaan jujur ini.
Bahkan ada banyak orang yang terus bertanya, “Siapakah Isa Al-Masih itu? Apakah nabi Isa Adalah Tuhan?” Alangkah baiknya bila kita dapat mempelajari penjelasan sesuai Kitab Suci Allah supaya mendapatkan jawabannya.
Mengapa Isa Al-Masih Hati-Hati Menyatakan Ketuhanan-Nya
Terus terang, tidak ada ayat dalam Alkitab yang persis sama dengan pernyataan di atas. Pasti bila Isa Al-Masih membuka pelayanan-Nya dengan ucapan di atas, pelayanan-Nya akan singkat sekali.
Ada dua kemungkinan. Pertama, orang Yahudi akan merajam Isa Al-Masih. Kedua, Ia akan segera ditertawakan dan dicap sebagai “Si tolol dari Nazaret”.
Pernyataan Zakaria, Nabi Yahya dan Yohanes Tentang Isa
Yang penting kita dengarkan adalah perkataan malaikat Tuhan kepada Zakaria, ayah dari Nabi Yahya Pembaptis. Yahya yang diutus untuk mempersiapkan kedatangan Isa Al-Masih. “Ia [Yahya Pembaptis] akan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia” (Injil, Rasul Lukas 1:17).
Tiga puluh tahun kemudian Nabi Yahya Pembaptis memulai pelayanannya dan memperkenalkan diri dengan mengutip nubuat-nubuat Nabi Yesaya,“Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Injil, Rasul Lukas 3:2). Yahya menggambarkan diri sebagai ‘suara’ saja, tetapi suaranya terang dan jelas – Tuhan datang!
Siapakah Tuhan ini? Tidak lain daripada Isa Al-Masih, Tuhan yang turun dari surga.
Rasul Yohanes mulai dengan berita yang sama.“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-2).
Kemudian, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Bagaimana pandangan Anda akan ayat-ayat ini? Kirimkan jawaban Anda di sini.
Apakah Isa Adalah Tuhan? Lihat Kuasa-Nya!
Jika Anda masih bertanya siapakah Isa Al-Masih, dan meragukan bahwa Dia adalah Tuhan, tolong baca semua pernyatan Isa berikut:
1) Berkuasa mengampuni dosa? “Supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6).
2) Berkuasa membangkitkan orang mati? “Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:21). Contoh Lazarus, teman Isa Al-Masih dibangkitkan. Lihatlah Injil Yohanes, pasal 11.
3) Berkuasa memberikan hidup yang kekal? “Sama seperti Engkau (Bapa) telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2).
5) Berkuasa datang dalam kemuliaan Bapa-Nya? “Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 16:27).
6) Berkuasa mengutus malaikat-malaikat-Nya? “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 13:41).
7) Berkuasa membalas setiap orang? “Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya, pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Injil, Rasul Besar Matius 16:27).
Pernyataan Lain yang Sangat Mengherankan: “Bukti Isa adalah Tuhan”
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepada mereka, ‘Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dari Allah’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:42).
“Abraham bapamu bersukacita bahwa Ia akan melihat hari-Ku dan Ia telah melihatnya dan ia bersukacita. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56, 58).
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia [Isa]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13).
“Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa [Allah]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:46).
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).
“Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Injil, Kitab Wahyu 1:18).
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku’” (Injil, Besar Rasul Yohanes 14:6).
Siapakah Isa Al-Masih? Sesudah kebangkitan Isa, Rasul Tomas melihat-Nya dan berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:28).
Isa adalah Tuhan
Bagaimana mungkin menarik kesimpulan lain? Apakah kita masih bertanya, “siapakah Isa Al-Masih itu, Tuhan atau siapakah Dia?” Tentu jawabannya sudah jelas, bukan? Isa adalah Tuhan!
Tinggal satu pertanyaan lagi, dan pertanyaan yang terpenting: Sudahkah Anda menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Allahmu? Bila belum, hubungi kami untuk belajar lebih lanjut.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa Isa tidak pernah berkata, “Akulah Tuhan, sembahlah Aku!”?
- Jika Isa bukan Allah, bagaimana Ia berkuasa mengampuni dosa, membangkitkan orang mati, memberikan hidup kekal, dll?
- Dari semua pernyataan Isa Al-Masih di atas, mana yang paling mulia atau mengherankan? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Siapakah Isa Al-Masih? 7 Bukti Isa adalah Tuhan!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Benarkah Isa Al-Masih adalah Tuhan?
- Benarkah Isa Al-Masih adalah Manifestasi Dari Allah?
- Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
- Inilah Tujuan Nabi Isa Turun Ke Dunia
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Qs 3:45 Ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya. Namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan.”
Ayat 47 Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh seorang laki-laki pun.” Allah berfirman: “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.
~
Saudara Arina, ayat ini mengatakan dengan jelas bahwa isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia.
Juga dikatakan dengan jelas bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat. Seorang manusia tentu saja boleh dikatakan sebagai yang terkemuka di dunia. Tetapi tidak boleh dikatakan sebagai yang terkemuka di akhirat, atau terkemuka di sorga dan neraka, karena yang boleh dinyatakan sebagai terkemuka di sorga hanya Allah itu sendiri sebagai pemilik sorga.
Menyamakan seorang manusia dengan Allah berarti adalah sirik. Dan kalau dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah terkemuka di akhirat, itu berarti bahwa Isa Al-Masih jelas adalah Allah itu sendiri.
Dalam ayat 45 sama sekali tidak dikatakan bahwa Isa Al-Masih itu adalah ciptaan, karena Kalimat Allah jelas bukan ciptaan.
Setelah Maryam mengeluarkan alasan mengapa ia tidak mungkin mengandung, maka pada ayat 47, Allah menyatakan bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi Allah. Allah bisa mengadakan apa saja yang dikehendaki oleh Allah. Ayat 47 ini bukan berbicara tentang Allah menciptakan Isa Al-Masih, tetapi bahwa Allah sanggup menciptakan segala sesuatu, dan itu hanya cukup dengan mengatakan: “Jadilah”, maka semuanya pun menjadi ada dan terjadi. Ini bukan kisah penciptaan Isa Al-Masih. Ayat tentang penjelmaan Isa Al-Masih ada pada ayat 45, dan sama sekali tidak ada kata “diciptakan”.
CA
*
Qs 3:45, Ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya. Namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan”.
Kata ‘seorang’ dan ‘orang-orang’ itu apa bukan maksudnya ‘manusia’?
Kenapa Allah yang Maha Kuasa harus menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa, padahal dosa itu ciptaan Allah dan dengan kuasaNya Allah bisa saja menghapus dosa?
Kenapa Allah bisa disalib sampai mati oleh manusia ciptaan-Nya?
Di Injil terdapat ‘dosa turunan’ dan doktrin ‘penebusan dosa’, berarti para orang tua bisa bunuh diri untuk menebus dosa anaknya?
Di Injil ada ayat Roma, apa Tuhan Yesus pernah ke Roma?
Anak Sekolah, anak kost, apa itu artinya sekolah atau kost yang punya anak?
~
Saudara Lucky,
Walaupun istilah “seorang” tidak membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, tapi jelas memberi Dia kedudukan di atas semua mahluk di dunia dan di sorga. Dia lebih dari semua nabi yang pernah hidup di dunia, bahkan semua malaikat di sorga.
“. . . supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi . . . !” (Injil, Surat Filipi 2:10)
Upah dosa adalah maut. Setiap pelaku dosa harus menerima hukumannya. Namun, sanggupkah manusia membayar dosa-dosanya melalui setiap amal ibadah mereka? Jelas tidak! Karena itu sudah ketetapan dalam Al-Quran. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Itulah sebabnya manusia membutuhkan satu “Pribadi” yang dapat membantu membayar lunas hutang-hutang dosa mereka. Pribadi itu harus suci dan tahu jalan menuju ke sorga.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
Lebih lanjut mempelajari tentang keselamatan, silakan klik di sini: http://tinyurl.com/3oj8p6s.
~
SL
*
– “Upah dosa adalah maut” Kalimat ini tidak pernah ada dalam Al-Quran karena Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
– Logikanya, Allahnya Kristen pasti begitu pendendam terhadap dosa Nabi Adam. Dan Allah Kristen juga kejam hingga rela membiarkan Yesus dihina, disiksa hingga mati di kayu salib.
– Logikanya, Allah SWT Maha Mengetahui tentang yang akan terjadi sejak menciptakan alam semesta hingga akhir zaman nanti. Apalagi kalau masalah Nabi Adam memakan buah khuldi, bahkan kehadiran Muhammad telah di-perlihatkan lewat Arsy oleh Allah SWT kepada Nabi Adam saat masih di-surga. Karena saat Adam menikah dengan Hawa, mas kawinnya adalah membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW 10x.
~
Saudara Lucky,
Setiap dosa, besar maupun kecil, di hadapan Allah adalah sama, semua mendapat hukuman, tanpa terkecuali. Masalah mengampuni bagi Allah bukanlah hal yang sulit, tetapi Allah juga menginginkan setiap manusia bertanggung-jawab atas dosa mereka.
Sejak kejatuhan Adam dalam dosa, manusia telah mewarisi sifat pendosa. Manusia terbelenggu lingkaran dosa. Tidak ada yang dapat melepaskannya, amal ibadah pun tidak! Hanya ada satu Pribadi yang sanggup melakukannya, yaitu Allah sendiri.
Itulah sebabnya, Kalimat Allah harus datang ke dunia dalam diri Isa Al-Masih. Dia harus menjadi manusia, sebab yang akan diselamatkan-Nya adalah manusia. Agar Dia dapat menyampaikannya secara langsung pada manusia.
“sama seperti Anak Manusia (Isa Al-Masih) datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28)
Untuk lebih jelasnya, silakan saudara membaca penjelasan kami pada url ini, http://tinyurl.com/3oj8p6s.
~
SO
*
Kalau dalam Al-Quran ada satu ayat saja yang secara tegas menyatakan Al-Masih itu Tuhan, maka aku akan percaya ketuhanannya.
~
Saudara Marto,
Bukan hanya satu ayat, tetapi lebih dari satu ayat. Inilah salah satunya:
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (Qs 3:45)
Perhatikanlah kalimat di atas yang saya garis bawahi.
Isa Al-Masih disebut juga sebagai Kalimat Allah atau Firman Allah. Perhatikanlah apa kata Injil tentang hal itu, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1;14)
Baik Injil maupun Al-Quran sepakat bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Artinya, Isa Al-Masih mempunyai kekekalan yang sama dengan Allah, sebab tidak ada masa dimana Allah tidak berfirman atau bisu. Selain Allah, adakah manusia yang kekal?
~
SO
*
Sebelum nabi Muhammad dilahirkan, Isa Al-Masih telah mengabarkan kepada kaumnya, bani Israel, bahwa akan datang seorang rasul yang akan memimpin umat namanya Muhammad.
~
Saudara Hidry,
Bila tidak keberatan, dapatkah saudara memberikan sumber dari mana saudara mendapat informasi tersebut? Kiranya saudara bersedia mengutip perkataan Isa Al-Masih tersebut supaya kami dan orang yang membaca komentar ini dapat mengetahuinya.
~
SO
*
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3)
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya” (Yohanes 13:16)
~
Saudara Robertino,
Terimakasih atas kutipan ayat yang sudah saudara berikan. Adakah yang ingin saudara tanyakan dari ayat-ayat yang saudara kutip di atas?
~
SO
*
Saudaraku,
Kalau terhadap kebesaran Allah yang Esa saja akal Saudara tidak mampu mengakuinya, apalagi jika akal sehat dipaksa untuk menjadikan Allah beroknum 3, maka akal sehat akan mengatakan lebih tidak logis lagi.
Kalau 3 oknum itu satu peribadi, lalu mengapa repot-repot harus dipisah-pisahkan menjadi 3 oknum? Bukankah lebih baik satu oknum dengan satu pribadi? Tidak perlu menjadi Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Tetapi jika Allah Yang Maha Kuasa itu dengan 3 pribadi yang berbeda, pertanyaannya adalah, siapa di antara 3 oknum itu yang paling berkuasa? Bapa, Anak, atau Roh Kudus?
Bila Anak yang lebih berkuasa daripada Bapa, ini namanya Anak durhaka. Kalau Bapa yang lebih berkuasa, mengapa mesti repot-repot menyembah Anak? Kalau ketiga oknum itu mempunyai kekuasaan yang sama, mengapa repot-repot membuat 3 oknum?
~
Doktrin Trinitas yang diakui sulit untuk dipahami, merupakan dasar utama dari Iman Kristen. Walaupun kaum skeptik meremehkannya sebagai ketidakmungkinan matematika, hal tersebut merupakan doktrin dasar Kitab Suci.
Iman Kristen mengakui Satu Allah Yang Esa, namun hadir dalam Tiga Pribadi: Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus, di mana ketiganya adalah sama esensinya, sama kedudukannnya, sama kuasanya, dan sama kemuliaannya.
Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tidak secara eksplisit menuliskan istilah “Allah Tritunggal”, tetapi keberadaan Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus tersirat dalam banyak ayat, baik secara terpisah maupun bersama-sama.
Doktrin Trinitas dalam Perjanjian Baru terdapat dalam perintah tentang pembaptisan. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19)
~
SL
*
Isa putra Maryam umat Kristen menjadikannya Tuhan dilantik sebagai Tuhan, tahun 325 masehi. Umat Kristen percaya Tuhannya mengorbankan diri mati disalib untuk menebus dosa umat Kristen.
Tuhan yang butuh manusia atau manusia yang butuh Tuhan?
~
Saudara Yakobus,
Manusialah yang membutuhkan Tuhan, tetapi manusia tidak mungkin mengenal Tuhan karena manusia hakikatnya berdosa dan najis dimata Allah. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, surat Roma 3:23).
Bahkan amal saleh manusiapun tidak menjamin. Bersumber dari Jabur, beliau berkata: “Aku mendengar nabi saw bersabda “ Tak seorangpun diantara kalian dimasukan oleh amalnya ke dalam sorga dan tidak pula diselamatkan dari neraka begitu pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 77).
Namun, karena Allah itu maha pengasih lagi maha kuasa maka Ia datang ke dunia menyelamatkan manusia yang berdosa lagi tidak berdaya melawan siksa neraka. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Demikianlah alasan kedatangan Isa Al-Masih ke dalam dunia kita ini.
~
NN
*
Berpikirlah secara bijaksana, Allah membutuhkan manusia atau manusia yang membutuhkan Allah?
Mana mungkin Allah yang esa merendahkan diri-Nya sendiri untuk menebus dosa manusia. Dimana keesaa-Nya? Anda jangan asal mengertik, Allah tidak rugi sedikitpun dengan apa yang dilakukan manusia.
~
Saudara Adriansyah,
Menurut saudara bagaimana, apakah Allah yang membutuhkan manusia atau manusia yang membutuhkan Allah?
Saya pun dulu berpikir dan berkata “mana mungkin” Allah merendahkan diri-Nya. Tetapi setelah saya mempelajari kitab suci Allah dan mempelajari sifat-sifat Allah, akhirnya saya dapat mengerti tentang pengorbanan yang Allah lakukan bagi manusia.
Alasan Allah melakukan hal tersebut hanya satu. Yaitu KASIH! “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)
Mungkin saudara akan berkata, “tidak masuk akal” atau “mustahil” Secara manusia mungkin mustahil, tapi bagi Allah tidak! Sebab siapakah saudara sehingga saudara dapat membatasi keinginan dan rancangan Allah? Firman Allah semesta alam, “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 55:9)
~
SO
*
Kalau memang Isa adalah Allah yang turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari lumpur dosa, kemana Allah sekarang, apa Tuhan umat non Muslim sudah pensiun untuk pekerjaanya di bumi.
~
Saudara Adriansyah,
Pekerjaan penyelamatan manusia oleh Allah dikerjakan satu kali. “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Saat ini atau setelah peristiwa penyelamatan maka pintu keselamatan masih terbuka. Barangsiapa yang masuk akan diselamatkan dan dilepaskan dari tabiat jahat.
Kejahatan yang terjadi hingga saat ini dikerjakan oleh orang-orang yang belum masuk dalam anugerah keselamatan tersebut. Mereka menolak keselamatan itu karena ilah-ilah dunia ini sudah membutakan mata mereka. Dan Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk memilih yang benar atau yang sesat.
“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” (Injil, Surat Wahyu 22:11).
~
NN
*
Saya memutuskan memilih Isa Al-Masih menjadi penebus bagi saya pada usia 24 tahun, sekarang sudah tahun ke 34. Keputusan saya ini telah menjadi berkat bagi saya dan keluarga kami.
Inilah ayat yang telah menyentuh nurani saya 34 tahun yang lalu; “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Yohanes 14:6)
*
Anda percaya Yesus mati untuk menebus dosa. Menurut Yeheskiel 18.1 siapapun yang berbuat dosa dialah yang pantas mati.
Umat Yahudi yakin kalau Yesus itu pendosa dan harus dihukum salib. Mereka mempermalukan Yesus di depan umum. Tapi kami percaya Yesus tidak mati karena Yesus bukan seorang pendosa, Allah telah menyelamatkan-Nya.
Mereka mengira Yesus telah mati tapi ternyata Yesus masih hidup. Mukjizat terakhir Yesus tidak mati 3 hari 3 malam dalam perut bumi. Seperti Yunus yang tidak mati 3 hari 3 malam dalam perut ikan. Jika Yesus mati nubuat itu tidak akan terwujud.
~
Saudara Azriady,
Satu-satunya alasan orang Yahudi menyalibkan Yesus, karena Yesus mengaku menyamakan diri-Nya dengan Allah. Bukan karena orang Yahudi melihat Yesus sebagai orang berdosa.
Kebangkitan Yesus di hari ketiga adalah bukti bahwa maut tidak dapat mengambil nyawa-Nya dari-Nya. Tetapi Dia-lah yang telah menyerahkan nyawa-Nya. “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:46)
Kebangkitan Yesus dari kematian-Nya adalah mujizat terbesar-Nya. Sebab, melalui kebangkitan-Nya Dia dapat memberi hidup kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Bukti bahwa Yesus benar-benar wafat sebelum diturunkan dari kayu salib: “Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:34). Mustahil seseorang yang lambungnya sudah mengeluarkan darah dan air dapat bertahan hidup selama tiga hari tanpa perawatan.
Kesimpulannya: Yesus benar-benar sudah meninggal di atas kayu salib sebelum Dia diturunkan.
~
SO
*
Menyamakan diri dengan Allah apakah itu bukan perbuatan dosa? Yesus sendiri berkata, mereka umat Yahudi itu sangat bodoh karena tidak bisa mengerti perkataan Yesus. “Aku dan Bapa adalah satu” sebenarnya hanya metafora malah mengira Yesus sesat lalu menyalibnya.
Yesus menyerahkan nyawanya kepada Allah, jadi Yesus bukan Allah melainkan milik Allah. Nyawa itu adalah ciptaan Allah, hanya kepada Allah semua nyawa kembali. Yesus berkata, Bapa lebih besar darinya. Artinya sesuatu yang lebih besar tidak mungkin bisa sederajat. Jadi kesimpulannya, Aku dan Bapa adalah satu artinya semua yang dilakukan Yesus adalah atas izin dari Allah.Sebab itulah Yesus berkata, aku tidak bisa berbuat menurut kehendakku sendiri. Yesus hanya menjalankan perintah dari Allah, itulah tugas dari para utusan Allah.
~
Saudara Azriady,
Bila memang saudara tidak dapat menerima pernyataan Yesus “Aku dan Bapa adalah satu” sebagai bukti bahwa Yesus adalah Tuhan. Kami akan mencoba mengutip ayat lain dari Kitab Suci Injil. Yang menjelaskan bahwa Yesus lebih dari sekedar manusia biasa.
Ini pengakuan Yesus tentang diri-Nya: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13).
Nubuat dari Nabi Yesaya perihal penjelmaan Kalimat Allah ke dunia. Nubuat ini disampaikan Nabi Yesaya ratusan tahun sebelum Yesus datang ke dunia. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Yesaya 9:5).
Bukti Yesus adalah Tuhan melalui kuasa yang dimiliki-Nya. “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48). Umat beragama sepakat, hanya Allah yang dapat mengampuni dosa manusia. Nyatanya, kuasa yang sama juga dimiliki Yesus.
Nah, Sdr. Azriady, masihkah saudara menolak kenyataan bahwa Yesus adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam wujud manusia?
~
SO
*
Puji Tuhan Allah,
Saya menerima Kristus Tuhan juru selamat saya waktu tahun 2000. Dimana Kristus menunjukkan kepada saya secara pribadi jalan kepada-Nya.
Saya ingin berbagi dalam kesaksian saya dalam Kristus di sini, kiranya staff IDI dapat memberitahukan cara supaya dapat menulis di sini. Sekedar info, dulu saya sangat sangat anti Kristus. Tapi ternyata Tuhan Yesus mengasihi saya dan memberikan saya petunjuk jalan keselamatan di dalam nama-Nya.
Saya juga berterima kasih kepada staff IDI karena situs ini menambah kekuatan iman saya kepada Yesus Tuhan kita. Dan saya berdoa kepada staff IDI dan saudara-saudara yang telah dan akan mengujungi situs ini kiranya Tuhan memberkati saudara-saudara terkasih.
~
Saudara Dionisius,
Pertama, kami berterimakasih atas apresiasi yang saudara berikan terhadap situs kami. Kiranya saudara dapat belajar banyak melalui konten yang kami sajikan di situs ini, dan biarlah semua semakin menguatkan iman saudara.
Tentang kerinduan saudara untuk membagikan pengalaman iman saudara, tentu kami tidak keberatan. Caranya: Saudara dapat menuliskan kesaksian saudara dalam satu file dan mengirimkannya kepada kami. Bila saudara tidak keberatan, kami akan mengupload kesaksian saudara tersebut di situ ini. Sehingga teman-teman yang lain dapat membacanya dan semoga juga mereka mengalami hal yang sama dengan saudara. Yaitu menemukan keselamatan dan hidup kekal dalam Isa Al-Masih.
Di situs ini juga terdapat cukup banyak kesaksian dari teman-teman Muslim yang sudah menjadi pengikut Isa Al-Masih. Juga kesaksian dari teman-teman Kristen, yang sebelumnya mereka tidak mengerti kebenaran Allah. Saudara dapat membaca kesaksian mereka pada link ini: https://www.isadanislam.org/kesaksian/.
Bila ada yang perlu saudara tanyakan, saudara dapat menghubungi kami lewat email di: [email protected]
Semoga informasi ini dapat membantu saudara.
~
SO
*
Maaf Katanya Isa itu adalah Tuhan yang turun dari sorga. Maka sesatlah yang mempercayai dan meyakini ini sebab Tuhan tidak perlu turun dari surga. Dia ada dimana-mana, ada dilubang buntut. Isa ada di surga, ada di neraka, ada di bulan, ada di matahari. Jadi Dia adalah Esa, Satu tidak ada istilah nyamar atau anak Tuhan. Apapun alasannya pembenarannya maka nerakalah kalian tidak ada yang pertama dan tidak ada yang akhir. Jika ada pernyataan bahwa Isa yang pertama dan yang kemudian atau akhir, ini pernyataan sesat maka nerakalah yang mempercayainnya.
~
Saudara Ferry,
Yang menyatakan ke-Tuhanan Isa Al-Masih adalah Firman Allah sendiri. Apakah berarti saudara mau menyatakan bahwa Firman Allah itu sesat?
Memang benar bahwa Allah itu Esa, namun ini tidak membatasi Allah untuk menyatakan diri-Nya dalam wujud lain, termasuk menjadi manusia Isa Al-Masih. Allah tidak terbatas,Ia dapat melakukan apapun juga sesuai kehendak-Nya, termasuk turun dari surga dan datang ke dunia. Jika saudara mengatakan hal ini tidak mungkin terjadi, maka saudara meragukan kemahakuasaan-Nya.
Saya memiliki beberapa ikan kecil didalam akuarium. Ikan-ikan tersebut selalu ketakutan dan bersembunyi dibalik bebatuan setiap kali hendak diberi makan ataupun saat saya membersihkan akuarium itu. Saya berharap mereka menyambut dengan senyuman setiap kali hendak diberi makan, namun itu tidak pernah terjadi. Mereka selalu ketakutan padahal saya tidak berniat jahat tetapi bermaksud memelihara dan merawat mereka.
Saya berpikir bagaiman caranya memberitahu kepada ikan-ikan tersebut bahwa saya tuan mereka yang baik yang mau melindungi dan merawat mereka, jadi berterimakasih dan bersikap ramahlah terhadap saya. Rupanya hanya ada satu jalan untuk menjelaskan kepada mereka, yaitu saya menjadi ikan dan berbicara dalam bahasa mereka barulah mereka akan mengerti.
Demikian juga manusia terhadap pencipta. Manusia ketakutan jika menghadap Allah, lihat saja banyak manusia takut menghadapi kematiannya. Oleh karena kasih-Nya yang maha besar, supaya manusia dapat mengenal Penciptanya dan menerima keselamatan daripada-Nya maka Allah menjadi manusia yaitu Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
NN
~
Jelas Isa/Yesus adalah Tuhan. Kita lihat dalam Al-Quran dan Alkitab. “Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil” (Hadits Shahih Muslim 127).
Qs 95:8, Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
Allah adalah satu-satunya Juruselamat / Sumber Keselamatan “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” (Yesaya 43:11) “Dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Lukas 1:47)
Yesus adalah satu-satunya Juruselamat / Sumber Keselamatan. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu KRISTUS, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:11)
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus ristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya” (2 Petrus 3:18)
~
“Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Yohanes 6:46). Apakah Yesus sedang berkaca? Yesus melihat siapa, kalau Bapa menjelma menjadi diri-Nya sendiri?
“Kata Yesus kepadanya Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Yohanes 14:6).
Jika begitu kata Yesus, ngapain ke Bapa lagi kan Yesus udah Bapa yang menjelma katanya? Dalam kedua ayat tersebut, ada 2 oknum yang terpisah yaitu Bapa dan Yesus itu sendiri. Yesus jelas menyebutkan bahwa Dia bukan jelmaan siapa siapa.
~
Saudara rachelia,
Dalam ayat yang saudara kutip, Isa Al-Masih ingin menegaskan kesatuan-Nya dengan Bapa, bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Isa Al-Masih ingin menyatakan bahwa saat Ia datang ke dunia dan dalam keadaannya sebagai manusia, Ia adalah satu-satunya jalan keselamatan. Sekalipun sebagai manusia, Ia bukanlah manusia biasa. Karena Isa Al-Masih adalah Allah.
Sebab itu ada tertulis, “Isa Al-Masih mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18-19 ). Isa Al-Masih dan Bapa adalah satu pribadi yang Esa, yang memiliki kuasa atas sorga dan bumi.
~
Noni
~
Siapakah sebenarnya berhak menggunakkan kalimah Allah? Mengapa Allah bukan/tidak disebut yahweh?
~
Saudara malaysia,
Kalimat Allah berarti Allah sendiri dan tentunya hanya Allah yang berhak atas kalimat-Nya ini. Dalam dua Kitab yaitu Al-Quran dan Alkitab disebutkan bahwa Isa Al-Masih adalah kalimat Allah.
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat…” (Qs 3:45)
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Firman Allah itu telah menjadi manusia, Dialah Isa Al-Masih.
Yaweh adalah panggilan untuk Allah bagi orang Israel. Allah dapat dipanggil dengan sebutan apapun juga. Seperti orang Jawa memanggil dengan sebutan Gusti Allah, orang Sunda dengan Gusti Pangeran. Namun esensinya apapun sebutan kita, kita benar-benar mengenal Allah yang kita sembah.
~
Noni
~
Untuk Malaysia,
Umat Muslim sedunia seharusnya belajar bahasa Ibrani, Yunani dan Aramaic jika ingin menafsirkan teks-teks kuno yang berkenaan dengan identitas YHWH dan YOSHUA AL MASHIAKH. Kalau hanya bersandar pada tekstual saja, maka maknanya akan lain, apalagi orang yang merasa tahu yang tidak pernah belajar bahasa Ibrani tapi merasa tahu isi Injil (seperti Alm. Ahmad Deedat).
Pada awalnya Tuhan memperkenalkan pada Musa nama-Nya adalah ‘Yud Heh Waw Heh atau (LAI: AKULAH AKU). Akhirnya orang Yahudi menyebutnya YHWH. Yud Heh Waw Heh’ (YHWH).
Secara simbolik diterjemahkan menjadi “Lihatlah tangan itu, lihatlah paku itu”. Yeshua atau Yesus dalam bahasa Ibrani berarti Yahweh (YHWH) artinya keselamatan kita. Siapakah Dia yang tangannya dipaku di atas kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia? Dia adalah Yesus atau YESHUAYHWH.
~
Allah itu kasih. Dan kasih adalah yang terbesar dari semuanya. Amin.