“Dimanakah dalam Injil Isa Al-Masih menyebut diri-Nya Allah? Mengapa Isa dianggap Tuhan? Isa bukan Tuhan!”. Bagaimana pandangan Islam tentang Ketuhanan Isa Al-Masih?
Pengunjung situs IDI, khususnya Muslim, sering menuliskan komentar seperti di atas. Pertanyaan yang bagus dan layak ditanggapi. Karena itu, perlunya penjelasan Kitab Suci agar pandangan Islam tentang Ketuhanan Isa Al-Masih dapat dipahami dengan benar. Semoga artikel ini dapat menolong umat beragama mendapatkan jawaban tentang pertanyaan mengapa Isa dianggap Tuhan.
Ramalan Mulia Nabi Besar Danial (Daniyyel)
Allah memberi ramalan tentang akhir jaman pada Nabi Danial, 550 tahun sebelum Isa lahir. “Aku . . . melihat . . . datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia . . . orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya . . . kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya . . . tidak akan musnah” (Kitab Danial 7:13-14).
Dalam ayat-ayat suci ini kita melihat Pribadi dengan gelar, “anak manusia.” Siapakah “Anak Manusia” ini? Kita tahu, “Orang-orang dari segala bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya.” Juga kekuasaan-Nya kekal, kerajaan-Nya tidak akan lenyap.
Identifikasi “Anak Manusia”
Kuasa-Nya kekal! Bukankah hanya Allah yang mempunyai kuasa kekal? Kerajaan-Nya tidak akan lenyap! Bukankah hanya Allah yang mempunyai kerajaan yang tidak akan lenyap? Orang-orang dari segala bangsa mengabdi kepada-Nya. Bukankah manusia hanya boleh mengabdi kepada Allah? Jelas “Anak Manusia” dalam ramalan Nabi Danial adalah Pribadi yang kelihatan seperti manusia tetapi bersifat Ilahi.
Sekarang perhatikan kejadian Isa di pengadilan Yahudi:
“. . . Imam Besar [Yahudi] itu bertanya kepada-Nya . . . : “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.” (Isa mengutip Kitab Nabi Danial 7:13). “Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?” Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati” (Injil, Rasul Markus 14:61-64).
Mereka menjatuhkan hukuman mati pada-Nya karena Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Mengapa? Ia menamakan diri-Nya “Anak Manusia.” Walau nabi-nabi lain seperti Nabi Yehezkiel (Hazqiyal) memakai “Anak Manusia” untuk dirinya, mereka tidak mengatakan mereka akan kembali di awan atau semua bangsa akan menyembah mereka. Ramalan ini jelas mengenai kedatangan Isa Al-Masih pada akhir jaman.
Dalam Injil Suci Nama “Anak Manusia” adalah Sinonim untuk “Tuhan”
Isa Al-Masih menyebut diri-Nya “Anak Manusia” puluhan kali dalam Injil Allah. Ia memakai gelar ini karena Ia-lah Tuhan [Mesias] yang mendiami tubuh manusia.
Tentang kebangkitan-Nya Dia berkata, “Anak Manusia akan tinggal tiga hari tiga malam di dalam perut bumi.” Isa pernah menanyakan para murid-Nya, “. . . Anak Manusia itu siapa?” Rasul Besar Petrus menjawab, “. . . Anak Allah yang hidup.” Isa memuji Petrus dengan mengatakan bahwa Allah menyatakan jawaban benar ini kepadanya. Dalam ayat suci lain, Isa Al-Masih berkata tentang diri-Nya, “. . . Anak Manusia . . . datang untuk . . . menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan [dari belenggu] dosa banyak orang” (Injil Rasul Besar Matius 12:40, 16:13, 20:28).
Setiap kali Isa menyebut diri-Nya “Anak Manusia,” sekaligus Ia memproklamasikan diri-Nya sebagai Tuhan. Jadi, orang Islam dapat yakin bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Pakar Agama: “Mengapa ‘Anak Manusia’ (Tuhan) Masuk Dunia Kita?”
Satu ketika Isa Al-Masih menyembuhkan orang lumpuh. Isa berkata kepadanya, “Dosamu sudah diampuni.” Tambahan-Nya, “Anak Manusia [Tuhan] berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Markus 2:9-10).
Tujuan utama “Anak Manusia” datang dari sorga ke dunia, ialah untuk mengampuni dan menyelamatkan saya dan Anda dari dosa. Ia menyediakan jalan pengampunan melalui penyaliban-Nya!
Semoga dapat merubah pandangan umat Islam. Mengapa Isa dianggap Tuhan? Karena Isa Hakikat-Nya adalah Tuhan. Ketuhanan Isa Al-Masih dapat dipahami dengan benar berdasarkan penjelasan ayat-ayat Kitab Suci Allah di atas.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Pernahkah Anda tahu bahwa titel “Anak Manusia” ada sinonim buat “Tuhan”? Bagaimana tanggapan Anda pada informasi ini?
- Sekarang bagaimana Anda akan menyakinkan orang yang menantang, “Yesus bukan Tuhan.”
- Mengapa pemakaian titel “Anak Manusia” membuktikan bahwa Isa mengakui diri-Nya sebagai Tuhan? Memberi tanggapan Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Isa Al-Masih Tuhan Atau Siapakah Dia?
- Para Mukmin Bantah, “Isa Tidak Pernah Berkata Dialah Tuhan!”
- Islam Betul: “Mustahil Manusia Menjadi Tuhan!”
- Mengapa Isa Disebut “Anak Allah”?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Mana pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Tuhanmu maka sembahlah Aku. Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan, Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan, Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Yesus menjadi penyelamat umat-Nya (Bani Israel), berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan, “Dengar hai orang Israil Tuhan Allah kita itu Esa…” jelas Yesus bukan Tuhan.
~
Saudara Sejarah,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara. Kami sangat menyadari pemikiran saudara. Pertanyaannya adalah, apakah saudara memahami apa arti sebutan Anak Manusia? Kami senang jika saudara memberikan jawabannya.
~
Solihin
*
2. Sekarang bagaimana Anda akan menyakinkan orang yang menantang, “Yesus bukan Tuhan.”
“Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia…” Tidak ada satu orangpun yang berani menyamakan dirinya dengan Sang Pencipta kalau orang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Pencipta itu sendiri.
~
Saudara Jb,
Terimakasih untuk komentara saudara. Kami pun sependapat dengan saudara, mungkinkah orang lain dapat berkata demikian, jika ia bukan Tuhan?
~
Solihin
~
Perbedaan ajaran Yesus dan Paulus.
1. Ajaran Yesus: Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah/dituhankan). “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3 ; 11:42).
Ajaran Paulus: Yesus adalah Tuhan. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
~
Saudara Staf Kebenaran,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Perkenankan kami bertanya. Dari Kitab Nabi Daniel 7:13-14, dari manakah Anak Manusia itu berasal? Dan lagi kalau kami tidak salah, Isa Al-Masih adalah Roh Allah itu yang dikatakan dalam Qs 21:91.
Seorang utusan tentu berasal dari dunia ini dan Allah yang mengutusnya. Tentu berbeda dengan Isa Al-Masih yang datang dari sorga, bukan? Bukankah hanya Allah yang dapat tinggal di sorga? Jika demikian siakah Isa Al-Masih yang datang dari sorga dan dapat tinggal di sorga?
“Aku . . . melihat . . . datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia . . . orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya . . . kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya . . . tidak akan musnah” (Kitab Danial 7:13-14).
~
Solihin
~
Jb,
“Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia…”
Tidak ada satu orangpun yang berani menyamakan dirinya dengan Sang Pencipta kalau orang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Pencipta itu sendiri. Markus 12:29, “Jawab Yesus, ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.'”
Ini pernyataan Yesus juga. Mengapa jadi ambigu? Mana yang benar? Di ayat ini Yesus jelas mengaku dengan jujur bahwa dia hanyalah utusan Tuhan, kenapa tiba-tiba malah jadi Tuhan? Mana yang benar dari kedua ayat ini? Bisa jelaskan?
~
Saudara Netral,
Ayat yang saudara kutip tidak berarti Isa Al-Masih bukan Tuhan. Menyatakan Allah itu esa menegaskan bahwa manusia perlu menyembah Allah yang esa. Namun, Allah yang esa tersebut telah datang ke dunia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Karena itu, kami berharap saudara membaca Injil secara menyeluruh sehingga mengerti dengan benar.
Ada banyak bukti yang menunjukkan Isa Al-Masih adalah Tuhan. Artikel di atas telah mengungkapkan sebagian dari bukti-bukti tersebut. bila saudara merasa kurang dengan bukti yang ada, silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t . Bukan saja perkataan, tetapi kuasa yang menunjukkan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
~
Solihin
~
Staf Kebenaran,
Yesus malah luar biasa hikmatnya dalam mengenalkan siapa dirinya. Terutama kepada orang-orang yang belum paham. Contoh: Anda lahir dan ditaruh di hutan habitat monyet, seiring waktu anda besar dan monyet-monyet yang lain juga besar. Kalau anda berkata anda manusia di antara monyet-monyet tersebut percaya tidak monyet tersebut? Tidak, bukan? Lain halnya kalau monyet paham akan sisi manusia maka monyet itu akan tahu kalau yang ada di tengah-tengah mereka adalah manusia. Begitulah ilustrasinya ketika Yesus ada di dunia, seperti anda yang tidak percaya Yesus adalah Tuhan.
Netral,
Cuma mengulang perkataan Musa pada Ulangan 6:4, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
~
Saudara Jb,
Ketidaktahuan orang Yahudi terhadap hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan, tidak berarti Isa Al-Masih bukan Tuhan. Kami kira ilustrasi yang saudara berikan cukup membantu untuk memahami bagaimana orang tidak percaya pada Ketuhanan Isa Al-Masih. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Menurut Kristen Yesus jelmaan Tuhan. Yesus dan bapa adalah satu, lalu Yesus yang duduk di sebelah kanan yang maha kuasa berarti Yesus dan bapa lain oknum dan berbeda. Mana benar Yesus dan Bapa satu atau dua oknum berbeda?
~
Saudara Penyimak,
Augustinus, seorang bapa gereja pernah berkata, “Jika engkau dapat memahami Allah, maka Dia bukan lagi Allah.” Kami sangat setuju dengan pendapat Augustinus tersebut. Karena itu, memahami hakikat Isa Al-Masih dan Bapa tidak mudah. Namun, hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan tidak dapat dibantah. Sebab banyak bukti yang menunjukkan itu. Silakan saudara membaca artikel di atas.
Isa Al-Masih dan Bapa adalah satu. Ini berarti hakikat-Nya adalah Allah. Dengan demikian, hanya ada satu Allah. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/d2k6hcw untuk memahami lebih lanjut.
~
Solihin
~
Pengertian Islam yang salah tentang sebutan ‘Yesus Anak Allah’ adalah mengira Allah punya anak secara lahiriah. Padahal sebutan Yesus ‘Anak Allah’ adalah sebuah istilah, atau kiasan, atau julukan dari Allah yang menjadi manusia. Yesus berkata, “Kamu tidak pernah melihat Bapa, sebab hanya Aku yang pernah melihat Bapa”. Perkataan ini memang benar sekali. Sebab tidak akan ada satupun manusia yang bisa melihat Allah, sebab Allah itu adalah Roh. Allah itu tidak berbentuk, Allah itu Maha Besar, tidak ada ruang yang mampu memuat Dia.
~
Saudara Saragih,
Mempelajari Isa Al-Masih memang tidak akan pernah habis. Sebab Pribadi ini memang unik dan luar biasa, melebihi semua yang pernah ada di dunia. Ini disebabkan hakikat Isa Al-Masih adalah Allah. Bila saudara tertarik mendiskusikan tentang Anak Allah, kami memiliki artikel yang berhubungan dengan itu. Silakan klik ini http://tinyurl.com/cv9lkk9 . Terimakasih.
~
Solihin
~
Tapi tetap saja yang ditanya sama yang menanya sama-sama kita. Yesus juga di sini kita. Dan Tuhannya Yesus juga esa. Yesus tidak mengatakan dengarlah orang Israel Tuhan Allahmu itu Aku. Bukankah ini ambigu? Jawab Yesus: “Akulah Dia…” Tidak ada satu orangpun yang berani menyamakan dirinya dengan Sang Pencipta kalau orang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Pencipta itu sendiri. Ayat ini mengulang pernyataan siapa? Yesus.
~
Saudara Netral,
Sangat tepat bila saudara memerhatikan konteksnya. Seorang ahli Taurat bertanya kepadanya tentang hukum yang terutama. Isa Al-Masih menjawab dengan bijaksana sekali. Pertama, Isa Al-Masih menjelaskan tentang Allah yang esa. Ini menekankan bahwa Isa Al-Masih tidak berkenan kepada politeisme. Kedua, Isa Al-Masih menekankan kasih kepada Allah adalah yang terutama.
Karena itu, tidak ada alasan untuk Isa Al-Masih menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Namun, pada kesempatan lain Isa Al-Masih menyataan siapa diri-Nya. Perhatikan artikel di atas. Kami kira itu telah menjawab pertanyaan saudara.
~
Solihin
~
Netral,
Yesus tidak pernah berkata Tuhan aku. Dari kemarin saya kasih ilustrasi belum mengerti juga. Anda pernah lihat pikiran anda? Contoh lagi waktu di ruang kelas anda disuruh maju ke depan kelas yang maju tubuh anda, bukan? Lalu yang kasih perintah untuk maju itu pikiran anda, bukan? Anda bisa lihat pikiran?
~
Saudara Jb,
Barangkali sangat baik bila saudara menjelaskan lebih lanjut maksud ilustrasi saudara di atas agar saudara Netral memahami apa hubungan ilustrasi yang saudara berikan dengan ketuhanan Isa Al-Masih. Terimakasih saudara.
~
Solihin
~
Saya percaya apa yang anda ungkapkan bahwa di dalam bimbingan memperumpamakan Tuhan adalah Anak Manusia. Tapi yang lebih spesifikasinya adalah ucapan Tuhan.
No.1. Saya akan menjelaskan setidaknya untuk lebih dipahami seperti ucapan bimbingan yang satu ini, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia” (Lukas 9:43-44). Jadi, ucapan Tuhan berada di dalam tangan manusia. Dan perumpamaan tangan adalah bimbingan. Jadi, ucapan Tuhan berada di dalam bimbingan agama.
~
Saudara Youngky,
Ayat yang saudara kutip di atas merupakan penjelasan hakikat Isa Al-Masih adalah Allah sebagaimana yang telah disampaikan Nabi Daniel ratusan tahun sebelumnya. Itulah sebabnya, para imam marah sekali sebab pernyataan Isa Al-Masih telah menegaskan bahwa Ia adalah Allah. Hal ini bagi para ahli Taurat dianggap sebagai menghujat sehingga Isa Al-Masih dihukum mati.
Pertanyaannya adalah bila Isa Al-Masih telah menegaskan keberadaan diri-Nya, apakah saudara percaya kepada Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Untuk mengenal seseorang dengan benar sudah seharusnya mulai dari dalam fakta sejarah orang tuanya, tempat kelahirannnya, bangsanya dan sebagainya. Demikian juga dengan Isa. Tidak tepat jika mau mengenal Dia dengan benar maka informasinya dipakai yang lebih kurang 600 tahun kemudian dari suku Quraish. Ini sangat keliru.
Orang Islam pun tidak akan pernah setuju bahkan mengatakan bodoh kepada informasi yang 600 tahun kemudian setelah Islam lahir mengatakan: “Inilah Islam yang benar”. Semoga saudara kita umat Islam sedikit sadar dengan perbandingan ini.
~
Saudara Boas,
Memang sejarah telah membuktikan perbuatan Isa Al-Masih yang hebat dan dahsyat di tengah-tengah manusia pada zaman itu. Banyak orang pasti berpikir dari mana kuasa Isa Al-Masih tersebut? Karena itu, kami setuju dengan saudara bahwa untuk mengenal Isa Al-Masih perlu mempelajari sumber yang terpercaya dan dekat dengan masanya, yaitu Injil. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Netral dan umat Islam,
Mungkin saya bantu untuk jelaskan. Firman Allah yang maha kudus, yang tidak berwujud bila hadir dalam dunia, maka manusia tidak mampu untuk melihat-Nya, karena kesucian-Nya. Maka dalam kurun waktu tertentu Allah mengambil rupa manusia, menjadi anak manusia supaya Dia dapat secara langsung berinteraksi dengan manusia yang berdosa dan hidup di tengah orang berdosa. Memberikan teladan dan sekaligus memberikan rahmat Allah yang sangat berharga.
Umat Islam selalu menganggap Yesus yang telah menjadi Allah/dijadikan Allah. Itu terbalik dan anggapan yang salah kaprah. Yesus Kristus itu Alpha dan Omega.
~
Saudara Toto,
Allah begitu maha kuasa. Sehingga tidak ada yang mustahil bagi-Nya apalagi untuk menjadi manusia. Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia menjelaskan bahwa Allah mengasihi manusia sehingga Ia menghendaki semua orang diselamatan. Bila Isa Al-Masih yang mampu menyelamatkan manusia, maka Ia adalah Allah itu sendiri. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*
2. Yesus adalah seorang pelayan Tuhan atau yang mengabdi kepada Tuhan karena sesuatu apapun ucapan dan perilaku sesuai apa yang Tuhan ajarkan kepada Yesus. Yesus dibimbing Tuhan untuk mewakili Tuhan dan membimbing manusia kepada Tuhan yang tujuannya semata-mata hanya untuk Tuhan.
*
Saudara Youngky,
Apa yang dibaca seseorang akan memengaruhi pemahaman dan pengertiannya. Kami berharap saudara sudah membaca Injil secara menyeluruh sehingga dapat membuat kesimpulan yang benar dan tepat. Sebab Isa Al-Masih bukan pelayan Tuhan, tetapi Ia adalah Tuhan itu sendiri. Itulah sebabnya, Isa Al-Masih amat sabar hingga orang-orang menyadari bahwa Ia adalah Tuhan.
Pertanyaannya adalah bila Isa Al-Masih adalah Tuhan, maka maukah saudara memercayai-Nya?
~
Solihin
~
To: Boas,
Betul saudara Boas. Fakta sejarah memang mencatat setelah 300 ratus tahun lebih baru Yesus dilantik menjadi Tuhan lewat voting para pemuka gereja.
~
Saudara Staf,
Pernyataan saudara di atas membuktikan bahwa saudara tidak membaca Injil dengan benar. Sebab tatkala Isa Al-Masih di dunia ini, Ia menerima penyembahan dari para murid (Injil, Rasul Besar Matius 28:17).
Dengan kata lain, mereka menyadari bahwa Isa Al-Masih melebihi seorang manusia. Di samping itu juga, hakikat Ketuhanan Isa Al-Masih tidak ditentukan sebuah siding. Karena itu, kami berharap saudara mempelajari sejarah secara benar.
~
Solihin
~
Sebujeg-bujeg saya tanya siapapun pakar bahasa Indonesia dan baca kamus bahasa Indonesia dimanapun, sinonim “anak manusia” yaitu orang yang dilahirkan oleh ibu, bisa laki-laki atau perempuan. tidak ada yang mengartikan Tuhan. Artikel ini meggunakan bahasa Indonesianya siapa?
Kalau “Anak Manusia (laki-la ki/perempuan)” sinonimnya “Tuhan”, maksud dari artikel ini Tuhan adalah anak manusia (laki-la ki/perempuan) berarti setiap anak manusia (laki-la ki/perempuan) adalah Tuhan.
~
Saudara Leyman,
Terminologi “anak manusia” memang demikian. Namun, bila hanya memerhatikan pada terminologi tersebut, maka saudara akan terjebak sehingga tidak mengerti dengan benar. Perhatikan bagaimana Nabi Daniel telah menubuatkan bahwa Anak Manusia turun dari langit. Bagaimana mungkin manusia bisa turun dari langit?
Karena itu,kami menyarankan saudara untuk membaca kitab Nabi Daniel dan memerhatikan istilah tersebut sehingga saudara tidak terpaku pada istilah, tetapi juga makna dibalik istilah tersebut. Kiranya ini dapat memberikan pemahaman kepada saudara.
~
Solihin
~
To: Boas,
Kalau Yesus itu Tuhan, coba anda jelaskan satu – satu siapa sebenarnya: Allah, Yesus, Roh Kudus, Firman Allah? Lalu siapa yang mengutus Yesus dan pernyataan Yesus dengarlah hai orang Israel Tuhan Allah kita itu esa? Siapa yang dimaksud Tuhan oleh Yesus di sini?
~
Saudara Netral,
Artikel di atas telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Pertanyaan saudara telah masuk ke topik Tritunggal dan keesaan Allah. Sangat baik bila kita berdiskusi itu di link ini http://tinyurl.com/d2k6hcw . Sehingga kita dapat mendalami setiap topik dan tidak lari kemana-mana. Terimakasih.
~
Solihin
~
To: Youngky
Apakah anda juga telah mengenal Tuhan Anda? Tanyakan terhadap diri sendiri terlebih dahulu sebelum melempar pertanyaan kepada orang lain.
~
Saudara Kim,
Alloh Al-Quran tidak pernah menyatakan diri kepada Muslim, termasuk kepada Muhammad, kecuali klaim Muhammad mendapatkan wahyu dari alloh. Karena itu, sangat sulit bagi mereka menjelaskan alloh dalam relasi yang lebih dekat dengan Muslim. Namun, patut disyukuri bahwa Allah berkenan datang ke dunia dalam Pribadi Isa Al-Masih sehingga manusia dapat mengenal Allah sesungguhnya.
~
Solihin
~
Saudara Netral,
Saya jawab pertanyaan saudara berikut:
1. Siapakah Allah? Allah adalah yang tidak berawal dan tidak berakhir.
2. Siapakah Yesus? Firma n Allah menjadi manusia.
3. Siapakah Roh Kudus? Roh Allah
4. Siapakah Firman Allah? Allah sendiri.
~
Saudara Boas,
Terimakasih karena saudara memberikan tanggapan kepada saudara Netral. Mengingat pertanyaan saudara Netral menyinggung Allah Tritunggal, maka kami menyarankan untuk mendiskusikannya lebih lanjut di link ini http://tinyurl.com/d2k6hcw . Terimakasih.
~
Solihin
~
Saragih,
Saat Tuhan menunjukkan wujudnya sebagai manusia wujud asli Tuhan sebenarnya seperti apa?
~
Saudara Pengunjung,
Ada rasa penasaran untuk mengetahui wujud Tuhan. Hal itu tidak mengherankan kami. Namun, bila saudara memandang Allah dari kacamata manusia yang harus berwujud tertentu, maka saudara terjebak dalam pandangan saudara sendiri. Sebab yang tidak terbatas sangat sukar dipahami yang terbatas.
Karena itu, Allah datang ke dalam dunia menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih agar manusia mengenal Allah dengan benar dan memiliki relasi yang dekat dengan manusia. Bukankah ini inisiatif Allah? Artikel di atas telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Hal ini telah ditegaskan Nabi Daniel ratusan tahun sebelumnya.
~
Solihin
~
Sampai sekarang belum ada ayat Yesus menyatakan dirinya Tuhan dan minta disembah, yang ada hanya pembenaran saja. Itupun ayat yang diawal artikel dipotong-potong. Jadi, apa yang dilakukan Muslim itu sudah bener, tidak menuhankan dan menyembah Yesus.
~
Saudara Tegak Lurus,
Bila ada orang yang menyatakan diri sebagai Tuhan, apakah saudara akan langsung percaya padanya? Tentu saudara akan berpikir dua kali dan melihat kualifikasinya. Setidaknya saudara akan membuat kriteria bukan sekedar pernyataan, tetapi sifat dan tindakan yang membuktikan dia adalah Tuhan. Bila seseorang menyatakan diri sebagai tuhan, tetapi tidak sanggup menunjukkan kuasanya sebagai Tuhan, pasti saudara ragu.
Isa Al-Masih telah membuktikan sifat dan tindakan-Nya yang adalah Tuhan. Ia suci, berkuasa mengampuni dosa (Injil, Rasul Besar Matius 9:6), dan berkuasa menyelamatkan saudara dari dosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Apa yang lebih penting dari bukti sifat dan tindakan serta kuasa-Nya? Apakah saudara lebih mengutamakan pernyataan dari pada kekuasaan-Nya? Bagaimana?
~
Solihin