Umat Nasrani mempercayai Isa Al-Masih adalah Anak Tuhan dan Anak Manusia. Umat Islam percaya bahwa Nabi Isa bukan Tuhan dan Dia bukan anak Tuhan. Tapi mereka tidak menolak kalau Isa Al-Masih itu Anak Manusia.
Mungkin mereka merasa gelar ini cocok dengan ajaran Islam bahwa Isa Al-Masih hanyalah seorang manusia. Apakah makna gelar Anak Manusia menyatakan hakekat Isa Al-Masih bukan Tuhan, sebaliknya hanya manusia biasa?
Kepercayaan Islam: Nabi Isa Bukan Tuhan
Ayat Al-Quran menuliskan tentang Nabi Isa, “. . . Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya . . .” (Qs 4:171).
Melalui ayat ini umat Islam yakin bahwa Nabi Isa bukan Tuhan, Dia hanyalah utusan. Isa Al-Masih putra Maryam, lahir dan hidup seperti manusia umumnya.
Memang ketika nuzul/turun ke dunia Isa Al-Masih jadi manusia. Ia lahir, tumbuh dan berkembang seperti manusia umumnya. Tugas-Nya sebagai nabi dan utusan, tapi Dia melampui nabi-nabi lainnya.
Apakah gelar Anak Manusia mendukung pandangan Islam bahwa benar Nabi Isa bukan Tuhan, tapi hanya manusia?
Gelar Anak Manusia Bukan Berarti Nabi Isa Bukan Tuhan!
Kecuali gelar Anak Allah, Isa Al-Masih sering menyebut Diri-Nya dengan gelar Anak Manusia.
Apakah makna gelar itu?
Sekitar tahun 540-530 SM Allah sudah menyaksikan konsep “Anak Manusia.” “. . . Lalu diberikan kepadanya [Anak Manusia] kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah” (Kitab Nabi Daniel 7:13-14).
Anak Manusia pada ayat di atas memiliki kekuasaan seperti Allah. Dalam Kitab Injil, Isa Al-Masih yang memiliki gelar itu. Sabda-Nya, “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia [Isa Al-Masih] yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia [Isa Al-Masih]” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:13).
Apakah pendapat Anda akan Isa Al-Masih Anak Manusia? Jelaskan di sini.
Dapatkah Anak Manusia Mengampuni Dosa?
Dalam Injil Allah, Isa Al-Masih menegaskan kuasa-Nya. Firman-Nya, “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia [Isa Al-Masih] berkuasa mengampuni dosa . . .” (Injil Rasul Besar Matius 9:6-7).
Mengampuni dosa adalah kuasa dan hak Allah. Karena Isa Al-Masih memiliki kuasa itu, maka Dia adalah Allah.
Jadi meskipun Isa Al-Masih memakai gelar Anak Manusia, itu tidak berarti hakekat-Nya hanyalah seorang manusia dan Isa Al-Masih bukan Tuhan. Sebaliknya gelar itu menyatakan bahwa Isa Al-Masih sehakekat/sedzat dengan Allah. Maka Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa-dosa manusia.
Jika Anda percaya kepada Isa Al-Masih, pasti beroleh jaminan pengampunan dosa dan masuk sorga-Nya. Percayalah kepada-Nya sekarang. Atau bertanya kepada kami di email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah pendapatmu soal gelar Anak Manusia yang sering Isa Al-Masih pakai? Apakah Nabi Isa bukan Tuhan, karena gelar tersebut? Jelaskan!
- Sesuai artikel di atas, jelaskan kuasa Isa Al-Masih yang menyatakan keilahian-Nya!
- Mengapa manusia wajib beriman kepada Isa Al-Masih, Anak Manusia untuk keselamatannya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Isa Anak Manusia: Apakah itu Bukti bahwa Nabi Isa Bukan Tuhan?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mungkinkah Gelar Nabi Isa Menunjukkan Keilahian Isa?
- Sifat Suci Dan Kekal Bukti Keilahian Isa Al-Masih
- Isa Al-Masih Hanyalah Manusia Biasa?
- Allah Mustahil Menjadi Manusia?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Staff IDI,
Sangat janggal bila Isa Al-Masih bersabda untuk dirinya sendiri di depan muridnya. Coba baca dan pahami kembali maksud Injil Yohanes 3:13 tersebut. Isa bersabda, Tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, selain daripada Dia…….(ingat di sini Isa menyebut Dia bukan Saya) yang telah turun dari Surga, yaitu anak manusia. Jadi tidak tepat bila kata Dia diartikan sebagai Isa Al-Masih. Jadi siapa anak manusia yang dimaksudkan Isa tersebut? Tidak lain adalah nabi Muhammad, yang naik ke surga pada saat Isra Miraj.
Lagi pula anak manusia disini artinya Son of man yaitu anak dari seorang laki-laki. Isa tidak punya bapak jadi Isa bukan son of man, melainkan son of a woman.
~
Saudara Pengamat,
Kami sangat senang untuk mengkaji Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13 secara mendalam. Sangat baik bila membaca ayat tersebut secara utuh dan menyeluruh. “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia” (Injil Rasul Besar Yohanes 3:13). Ayat ini menegaskan tentang asal dari Anak Manusia, yaitu dari sorga.
Bila ayat tersebut dikaitkan dengan nabi saudara, maka nampaknya kesimpulan tersebut terlalu terburu-buru. Mengapa? Sebab nabi saudara berasal dari dunia ini. Selain itu, tidak ada bukti dan saksi mata di mana nabi saudara berjumpa dengan Allah di sorga atau pergi ke sorga. Pertanyaannya, apa bukti dan siapa saksi mata yang melihat nabi saudara berasal dari sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
Staff IDI,
Saudara terlalu mengada-ngada. Semua manusia keturunan Adam berasal dari surga, sebab Adam dulunya tinggal di surga, termasuk nabi kami. Jadi tidak tepat bila dikatakan nabi kami berasal dari dunia ini, sebab hidup di dunia ini tidak kekal. Semua akan binasa. Nabi kami diundang khusus seorang diri berkunjung ke surga oleh Allah melalui peristiwa Isra Miraj. Saksi mata tidak ikut berkunjung ke surga, hanya melihat di depan pintu rumah saja. Peristiwanya tengah malam soalnya.
~
Saudara Pengamat,
Kami menghargai pendapat saudara di atas sekalipun pendapat itu masih sebatas asumsi, kalau tidak ingin disebut imajinasi. Mengapa? Sebab tidak ada bukti konkret bahwa nabi saudara berasal dari sorga. Karena itu, kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan kami lebih dulu supaya saudara pun mengetahui apakah pendapat saudara di atas asumsi atau saudara memiliki bukti.
Pertanyaannya, apa bukti dan siapa saksi mata yang melihat nabi saudara berasal dari sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
Kalau sudah soal keyakinan itu hak asasi, kecuali mereka-mereka yang mau meneliti kenapa ada perbedaan.
~
Saudara Edo,
Kami amat setuju dengan saudara bahwa keyakinan adalah hak asasi setiap orang. Karena keyakinan merupakan hak asasi setiap orang, maka seyogianya kita perlu meneliti keyakinan tersebut sehingga tidak terjebak dengan keyakinan yang salah. Pertanyaannya adalah apakah kita berani untuk berpikir kritis terhadap keyakinan tersebut. Ini yang perlu dipikirkan dan dilakukan.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara telah mempelajari keyakinan saudara secara cermat? Bagaimana saudara menjelaskan hal itu?
~
Solihin
~
Apa kabar staff Isa dan Islam? Senang sekali bisa berkunjung di website yang memberkati ini. Setelah saya membaca artikel ini semakin menguatkan tidak ada satu pribadi pun yang bisa menyelamatkan hidup kita selain Isa Al-Masih yang berkuasa di bumi dan di surga ini.
Kisah Para Rasul 4:12 TB, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
~
Saudara Rein Hard,
Kami dalam kondisi sehat saat ini. Terima kasih karena saudara memberikan perhatian kepada kami, terutama saudara berkenan berkunjung kembali ke situs ini. Kami berharap saudara dapat menyumbangkan pemikiran untuk memberitakan Isa Al-Masih di forum ini. Sekali lagi, terima kasih.
~
Solihin
~
Staff IDI,
Anda tidak memahami Alkitab. Semua manusia (keturunan Adam) berasal dari surga meskipun lahir di bumi. Kecuali kalau anda berasal dari evolusi kera menjadi manusia, anda berasal dari bumi bukan dari surga.
~
Saudara Pengamat,
Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun pendapat saudara tersebut masih sebatas asumsi karena Taurat tidak menyatakan bahwa Adam berasal dari sorga. Karena itu, kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan kami sebelumnya yang belum dijawab oleh saudara.
Pertanyaannya, apa bukti dan siapa saksi mata yang melihat nabi saudara berasal dari sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
Staff IDI,
Membaca apa yang di komentari saudara Staff IDI. Jangankan Adam sebagai manusia pertama, kita semua sebagai keturunannya juga berarti berasal dari surga begitu? Saudara lupa bahwa si iblis sekalipun juga berasal dari surga juga. Bagaimana saudara menanggapi itu?
~
Saudara Alfiro,
Saudara memberikan pernyataan yang amat menarik. Kami berharap saudara dapat membuktikan pernyataan tersebut sehingga saudara tidak berasumsi, apalagi berimajinasi. Karena itu, ijinkan kami mengajukan pertanyaan kepada saudara.
Tertulis dimanakah dalam Taurat bahwa semua manusia yang merupakan keturunan Adam berasal dari sorga? Kami berharap saudara dapat menjelaskan hal ini agar hal ini dapat dipahami semua orang di forum ini. Terima kasih.
~
Solihin
~
Buat Solihin,
(1) Apakah ada manusia yang berasal dari surga atau pernah tinggal di surga? Bukankah Surga itu belum akan dimasuki oleh seorang manusiapun sebelum datangnya Hari Kiamat?
(2) Jika memang Yesus berasal dari Surga, mengapa Gambaran Surga dalam Bibel sangatlah aneh? Bukankah dalam Bibel disebutkan bahwa di dalam Surga tidak ada hubungan suami istri yang justru menunjukkan bahwa kehidupan surga lebih buruk daripada kehidupan dunia. Apakah mungkin hubungan suami istri yang merupakan salah satu bentuk kebahagiaan hidup manusia justru hilang dalam kehidupan di surga?
~
Saudara Pradjanto,
1) Memang tidak ada manusia yang berasal dari sorga. Tetapi Isa Al-Masih berasal dari sorga. Isa Al-Masih berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan bahwa Dia bukan dari dunia ini?
2) Apakah karena tidak ada hubungan suami istri, maka gambaran sorga adalah aneh? Apakah sorga adalah tempat pemuasan hawa nafsu karena harus melakukan hubungan suami istri? Sorga adalah tempat yang suci di mana Allah hadir. Kami bertanya kepada saudara. Mengapa sorga harus ada hubungan suami istri? Apa jika tidak ada hubungan suami istri, maka itu bukan sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Buat Sdr Solihin,
Dengan tidak adanya hubungan suami istri berarti bahwa:
(1) Menurut Bibel tidak ada lagi pria dan wanita di surga nanti. Ini berarti pula bahwa seluruh manusia akan menjadi mahluk sejenis di surga nanti. Mohon maaf, apakah ini tidak akan menjadi dasar pembenar bagi perilaku kaum homosex/LGBT yang saat inipun telah mempraktekkan hubungan mahluk sejenis? Apakah ini tidak akan membuat kaum homosex/LGBT membanggakan diri sebagai pelopor kehidupan mahluk sejenis di dalam surga seperti yang digambarkan oleh Bibel.
(2) Adakah kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup manusia di dunia dan surga tanpa adanya hubungan suami istri antara pria dan seorang wanita?
~
Saudara Pradjanto,
Tulisan saudara di atas sungguh menarik. Mengapa saudara menyimpulkan tidak adanya hubungan suami istri berarti tidak ada pria dan wanita di sorga? Apakah hubungan suami istri memengaruhi eksistensi pria dan wanita di sorga? Hingga saat ini pun saudara tidak mampu menjawab pertanyaan kami. Kami mengulang kembali pertanyaan sebelumnya.
Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan bahwa Dia bukan dari dunia ini? Apakah karena tidak ada hubungan suami istri, maka gambaran sorga adalah aneh? Apakah sorga adalah tempat pemuasan hawa nafsu karena harus melakukan hubungan suami istri? Mengapa sorga harus ada hubungan suami istri? Apa jika tidak ada hubungan suami istri, maka itu bukan sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allâh ialah al-Masih putra Maryam'” [al-Mâidah/5:72]. “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai `Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?’. `Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib’” [QS.Al maidah :116].
Tolong jelaskan ayat yang di atas?
~
Saudara Sipenggembaladomba,
Saudara mengutip ayat Al-Quran yang menarik. Kami memberikan ruang bagi saudara-saudara Muslim di forum ini untuk menjelaskan ayat di atas. Kami berharap penjelasan tersebut lahir dari kejujuran dan kecermatan serta daya kritis yang tajam. Terima kasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
~
Pengamat, Alfiro,
Ternyata saudara lebih tahu Alkitab daripada Quran saudara. Dimana Taurat menyatakan Adam berada di surga? Ternyata nabi saudara dari surga, tetapi mengapa dia tidak kembali ke surga seperti Isa sekarang masih di surga dan menyiapkan tempat bagi yang percaya kepada-Nya? Apakah saudara mengamati waktu nabi saudara naik buraq? Apakah saudara percaya saya pernah ke surga naik rajawali berkepala singa?
Edo,
Keyakinan yang baik jika dipelajari, misalnya apakah keyakinan itu mengajarkan moral yang baik atau tidak.
SH. MSi,
Saudara beruntung mendapatkan banyak istri dan bidadari (semua bentuk dan rupa sama seperti buatan pabrik) dan pelayan dan melayani nafsu saudara di surga.
~
Saudara Park,
Tentu janggal bila menyatakan bahwa nabi Islam dari sorga, tetapi nabi Islam pun tidak tahu dia masuk sorga atau tidak. Hal ini yang tertulis dalam Al-Quran, “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9). Harap saudara-saudara di forum ini dapat berpikir kritis tentang ayat di atas.
~
Solihin
~
Buat Sdr Solihin,
(1) Untuk apakah adanya pria dan wanita jika tidak ada hubungan suami istri? Bukankah hubungan suami istri itu merupakan konsekuensi mutlak dari adanya pria dan wanita? Ketika menurut Bibel tidak ada hubungan suami istri di surga, maka tidak lagi perlu diadakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan di dalam surga itu. Dengan kata lain, yang ada di surga itu hanyalah mahluk sejenis.
(2) Apakah Anda menganggap bahwa hubungan suami istri itu akan mengotori surga? Bukankah kebahagiaan pertama yang diberikan Allah SWT kepada Adam adalah kebahagiaan hidup suami istri bersama Hawa? Apakah kebahagiaan pertama manusia ini akan hilang di surga nanti?
~
Saudara Pradjanto,
1) Saudara belum menjawab pertanyaan kami. Mengapa saudara menyimpulkan tidak adanya hubungan suami istri berarti tidak ada pria dan wanita di sorga? Apakah hubungan suami istri memengaruhi eksistensi pria dan wanita di sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
2) Saudara pun belum menjawab pertanyaan kami pada bagian ini. Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan bahwa Dia bukan dari dunia ini? Apakah karena tidak ada hubungan suami istri, maka gambaran sorga adalah aneh? Apakah sorga adalah tempat pemuasan hawa nafsu karena harus melakukan hubungan suami istri? Mengapa sorga harus ada hubungan suami istri? Apa jika tidak ada hubungan suami istri, maka itu bukan sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Pengamat,
Anda mengkoreksi ayat Alkitab tentang siapa yang bicara. Ayat dalam Alkitab tidak pernah salah tentang siapa yang bicara. Sebaliknya anda baca Al-Quran dengan teliti dan selidiki siapakah yang berfirman/berkata apakah Allah swt atw Muhammad. Selamat mengkritisi dan mengkoreksi ayat-ayat di Al-Quran.
~
Saudara Iwan,
Memang penting sekali mempelajari Injil dan membandingkan dengan Al-Quran agar kebenaran terungkap dengan jelas. Injil telah menyatakan dengan jelas mengenai hakikat Isa Al-Masih. Artikel di atas telah menguraikan hal tersebut. Sehingga kita mengetahui bahwa istilah Anak Manusia merujuk kepada Allah. Terima kasih.
~
Solihin
~
Buat Sdr. Iwan Agustinus/Solihin: (1) Tidak ada perkataan Nabi Muhammad SAW atau siapapun dalam Al Qur’an, semuanya murni Firman Allah SWT. Berbeda dengan Bibel. Dalam Bibel, surat-surat Paulus disatukan dalam Bibel. Selain itu, terjadi pertukaran dalam “Siapa Yang Berbicara”. Firman Tuhan menjadi perkataan Yesus. Juga ditemukan kalimat-kalimat “Sang Penulis Bibel Ketika bercerita Tentang Yesus” yang jelas bukan Firman Tuhan dan bukan juga perkataan Yesus (2) Jika tidak ada ‘Hubungan Suami Istri’, apa bedanya surga dengan sekolah/kantor/restoran/kereta yang didalamnya ada banyak Perempuan dan Pria?
~
Saudara Pradjanto, SH. MSi.
Beberapa umat Muslim coba membedakan istiah Bibel dari Injil. Alasannya karena menurut mereka Bibel adalah Injil yang palsu. Tetapi Injil adalah yang asli. Namun tidak satupun umat Muslim yang dapat membuktikan akan hal itu. Biasanya yang dimaksud bukti oleh umat Muslim adalah seperti yang saudara komentari tentang Injil. Padaha Bibel dan Injil itu satu. Nah jika saudara mau kepastiannya silakan baca secara langsung kitab tersebut. Kami tidak mungkin meyakinkan saudara, kiranya Isa Al-Masih itu sendiri yang menolong saudara menemukan kebenaran Injil.
~
Noni
~
SH. MSi,
Injil ditulis oleh saksi hidup murid sewaktu bersama Isa, dan muridnya sangat mengenal Isa hingga Ia naik ke surga. Mereka menulis kisah Isa Almasih adalah Kalimatullah yang menjadi “anak manusia berkuasa mengampuni dosa” (Injil, Rasul Matius 9:6). Siapakah Dia yang dapat menghapus dosa?
Bagaimana dengan allah Quran? Apakah ia berkuasa menghapus dosa? “Insyah allah”. Dan yang mengerikan, ada ayat syaitan di dalam Quran, tetap ada dan tidak dihapus (QS 22:53)? Di samping itu, Quran langsung dari jibril dan jibril mengaku dari Allah tetapi yang membingungkan adalah ajarannya merusak moral, misalnya sah berzina, membenci, menyesatkan, dll. Apakah benar ajaran ini dari Allah?
~
Saudara Park,
Kesaksian para murid Isa Al-Masih adalah otentik dan tidak dapat dibantah oleh siapapun. Sebab mereka adalah saksi mata terhadap keunikan Isa Al-Masih di mana mereka mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:28). Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani mempelajari Injil untuk mengetahui hakikat Isa Al-Masih sesungguhnya. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Saudara Pradjanto, SH. MSi.
Kenikmatan utama bukanlah hubungan suami istri, tapi hidup kekal bersama ALLAH, di mana kamu dipilih oleh ALLAH sendiri sebagai umat penghuni surga. Dalam dunia kamu bernafas saja itu merupakan kenikmatan yang melebihi hubungan suami istri.
~
Saudara Apsintus,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa hidup bersama Allah adalah kenikmatan utama. Adalah janggal bila saudara Pradjanto masih mengharapkan kenikmatan seksual di sorga nanti. Apakah konsep sorga bagi saudara Pradjanto adalah tempat pelampiasan hawa nafsu? Hanya saudara Pradjanto yang tahu. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Timotius,
6:14, “Hendaklah engkau menaati perintah dengan tidak bercacat dan tidak bercela sampai Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi, datang kembali”
6:15, “Kedatangan-Nya itu akan ditentukan pada waktunya oleh Penguasa yang esa dan yang terpuji, yaitu Raja segala raja dan Tuan segala tuan”
6:16, “Hanya Dialah yang tidak akan pernah mati, yang diam di dalam terang yang tak terhampiri. Belum pernah dan tidak dapat seorang pun melihat-Nya. Bagi-Nya-lah kemuliaan dan kuasa yang kekal! Amin”
Kembalinya Nabi Isa a.s ada yang menentukan yaitu Penguasa yang Esa. Siapa Dia? Allah S.W.T. Dan sudah jelas di ayat 16. Tidak ada yang dapat melihat Allah S.W.T. Isa a.s dapat dilihat kan?
~
Saudara Anonim,
Benar sekali bahwa tidak ada yang dapat melihat Allah dalam kemuliaan-Nya. Karena itulah Allah mengambil rupa manusia, sosok yang dapat dilihat oleh manusia yang terbatas.
Jika Allah tetap berada dalam kemuliaan-Nya dan tidak menjadi manusia, mustahil manusia bisa melihat Allah. Dalam Isa Al-Masih manusia bisa melihat Allah dan kuasa-Nya. Sebab itu Isa Al-masih berkata, “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Noni
~
Yohanes, 20:17, “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.” Yohanes, 8:54, “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.” Matius 18:19, “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.” Markus, 10:18, “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
Pernyataan Yesus tersebut di atas, menggambarkan suatu dialog dirinya, bahwa keadaannya adalah Nabi/Rasul, dengan tugasnya menyeru manusia menyembah pada Allah saja. Tidak melibatkan Yesus sendiri dalam penyembahannya. Kalau dibaca secara seksama, maka perkataan yang dapat ditangkap oleh kita.
~
Saudara Hamba,
Kami senang bila saudara membaca keseluruhan pasal tersebut sehingga saudara mengetahui maksud ayat tersebut. Sebab Injil diriwayatkan secara kronologis dan sistematis sehingga mudah dipahami.
Kita ambil satu contoh saja. Misal, Injil, Rasul Besar Yohanes 8:54. Mengapa Allah memuliakan Isa Al-Masih? Bukankah seharusnya manusia yang memuliakan Allah? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Sdr. Hamba allah,
Pada mulanya Yesus adalah Firman, bersama-sama dengan Allah & Firman itu adalah Allah (Injil Yohanes 1:1). Yesus di dalam Bapa/Allah & Bapa di dalam Yesus (Injil Yohanes 14:11). Yesus berasal dari atas (sorga) (injil Yohanes 8:23). Yesus adalah Pemilik Kerajaan Sorga (Injil Yohanes 18:36).
Demi karya penebusan manusia, Bapa yang Mulia punya tugas, harus turun berinkarnasi, melepas kemuliaan-Nya untuk sementara, jadi manusia sempurna (Anak/Yesus). Tapi di sorga tetap ada Bapa, karena Allah Maha Hadir. Yesus sadar bahwa diri-Nya adalah Allah/Bapa. Tapi Yesus juga sadar bahwa Dia sedang dalam wujud manusia. Jadi Ia punya tugas & harus tunduk. Yesus lebih rendah dari Bapa hanya saat Dia di dunia. Ketika Ia kembali ke sorga Yesus kembali ke hakikat awal, yaitu Allah Bapa.
~
Saudara Hola Hola,
Memang tidak mudah untuk bisa menerima kelilahian Isa Al-Masih, bahwa Isa adalah Tuhan. Sebab hal ini jauh dari jangkauan logika mansuia yang sangat terbatas. Namun Allah tak terbatas. Jika Allah berkehendak, apapun jadi. Termasuk saat Allah berkehendak menyelamatkan mansuia dengan jalan menjadi manusia, dalam Isa Al-Masih. Terimakasih atas penjelasannya.
~
Noni
~
Tidak ada satupun nabi dan rasul mengenal Yesus sebagai bagian dari Allah. Semua nabi membawa risalah keesaan Allah. Musa tidak mengenal Yesus sebagai Allah. Adam ketika di surga tidak mengenal Yesus sebagai anak Allah.
~
Saudara Andi,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat tersebut dibangun bukan atas dasar penyelidikan dan penelitian terhadap eksistensi dan esensi Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Allah yang esa. Dia nuzul ke dunia membuktikan kemahakuasaan-Nya. Bila saudara membaca Injil, Rasul Besar Matius pasal 17, maka sangat jelas bahwa Musa menjumpai Isa Al-Masih guna menyelamatkan manusia dari neraka.
Pertanyaannya, bila Musa tidak mengenal Isa Al-Masih, mengapa Musa menjumpai Isa Al-Masih? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Andi,
Jika tidak ada nabi Allah yang mengenal Isa, mengapa nabi islam mengarang tentang Isa di Quran, bukankah ia tidak mengenal Isa? Mengapa nabi islam menyesatkan banyak orang jika demikian?
Tapi sesungguhnya nabi Allah sudah mengenal Isa karena sering menampakan diri, seperti jika kita melihat kisah Ibrahim, Isa menampakkan diri kepada Ibrahim dan berbicara dengannya dan bernubuat untuknya agar mendapatkan anak (Kejadian 18). Lalu Isa berkata sendiri bahwa, “Ibrahim bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” … “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Ibrahim jadi, Aku telah ada” Yohanes 8:56, 58). Bagaimana menurut saudara?
~
Saudara Park,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa eksistensi Isa Al-Masih telah ada lebih dulu dibandingkan Ibrahim. Itu sebabnya, Isa Al-Masih memberikan firman demikian. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan hal ini secara mendalam. Terima kasih.
~
Solihin