“Isa bukan Tuhan!” Apakah ini betul? Apakah Isa tidak pernah memanggil diri-Nya Tuhan? Jawaban untuk pertanyaan ini akan menolong menyelesaikan debat yang berjalan selama 1.400 tahun. Jawaban akan menentukan sikap kita terhadap Isa Al-Masih, bukan?
Nama Apa yang Allah Utamakan bagi Diri-Nya
Kejadian yang mendefinisikan nama Allah, terjadi tatkala Nabi Besar Musa bertemu dengan Allah di padang gurun. Allah menyatakan diri-Nya sebagai “Api” dalam semak duri. Saat itu, menurut Al-Quran, Allah berfirman, “Hai Musa, sesungguhnya Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Qs. 27:9).
Dalam Kitab Allah (Taurat, Keluaran 3:14) pada saat itu Musa minta penjelasan mengenai nama Allah. Allah, dengan memakai Bahasa Ibrani, memberi diri-Nya nama yang sangat unik: ‘Ehyeh.
‘Ehyeh dalam bahasa Yunani = ego eimi
‘Ehyeh dalam bahasa Inggris = I am
‘Ehyeh dalam bahasa Indonesia = Akulah (aku + lah = I am)
Sebagian pakar menterjemahkannya “Aku Ada,” “Akulah Aku.” Kalau merasa mustahil Allah menamakan diri “Aku + lah,” email kami dengan alasan-alasannya.
Mengapa Allah Membatasi Nama-Nya Saat itu pada “Akulah”?
Allah tidak ingin Nabi Besar Musa menyamakan-Nya dengan makhluk atau dewa lain.
Nama “Akulah” (Aku Ada) memisahkan Allah dari semua ciptaan. Kata “Akulah” menekankan bahwa Allah tinggal di luar ruang dan waktu (sejarah). Ia tidak diciptakan, tidak mempunyai permulaan, tidak ada oknum lain seperti Dia. Nama “Akulah” (I Am) menekankan ketauhidan-Nya.
Pernahkah Isa Menamakan Diri-Nya “Akulah,” yaitu “‘Ehyeh”?
Satu waktu saat berdiskusi dengan para pakar agama, Isa berkata bahwa Ia datang untuk menyelamatkan manusia. Mereka wajib mendengarkan Dia.
Ia juga mengatakan Nabi Ibrahim sangat rindu melihat kedatangan-Nya. Pakar agama langsung menegur-Nya. “Engkau belum berumur 50 tahun. Bagaimana mungkin Engkau pernah melihat Nabi Ibrahim!”
Bagaimana Isa menjawab? “Sebelum Ibrahim jadi, Aku ada (Akulah Aku).” Ia memakai nama khusus Allah, ‘Ehyeh, ego eimi, yang paling unik, untuk diri-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56-58). Semua ahli setuju, dalam interaksi ini Isa memanggil diri-Nya, Allah.
Akibat perkataan-Nya itu, orang Yahudi ingin membunuh Dia. Mengapa? Karena Isa, menurut mereka, menghujat dengan menyamakan diri-Nya dengan Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:33).
Bila Isa bukan Tuhan, mengapa Ia berani memanggil diri-Nya ego eimi berulang kali? Kirimkan tanggapan Anda!
Kali Terakhir Isa Memakai Nama “Akulah” (‘Ehyeh. Ego eimi)
Malam sebelum penyaliban-Nya tentara Romawi ingin menahan Isa. Saat akan menangkap-Nya di Taman Getsemani, mereka bertanya apakah Ia, Isa dari Nazaret. Jawaban-Nya, “Akulah Dia” (ego eimi, ‘Ehyeh).
Saat Isa berkata demikian, semua tentara mundur dan jatuh ke tanah. Mengapa? Karena Isa adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dengan mengatakan ego eimi, kemuliaan-Nya meliputi para tentara (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:6).
Isa adalah ‘Ehyeh, ego eimi, I Am, Akulah – yaitu Allah adanya. Ia meninggalkan sorga untuk meraih keselamatan kita pada kayu salib. Semoga para Pembaca bersedia menerima hadiah keselamatan-Nya!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Anda tahu nama Allah yang lebih unik dari ‘Ehyeh, ego eimi, I Am, Akulah? Coba menjelaskan.
- Ada orang yang mengatakan, “Isa bukan Tuhan.” Bagaimana pandangan Anda mengenai beberapa kejadian dalam artikel di atas di mana Isa memakai nama Allah buat diri-Nya?
- Bukankah pengorbanan Tuhan pada kayu salib buat Anda menyakinkan Anda akan kasih-Nya? Kalau tidak, mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kisah Nabi Isa Menurut Kitab Allah
- Para Mukmin Bantah, “Isa Tidak Pernah Berkata Dialah Tuhan”
- Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
- Mengapa Orang Kristen Mengutamakan Isa Al-Masih?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Jesus Park mengatakan
~
Primz,
Baiklah, jangan berasumsi. Jika allah Islam itu satu, mengapa saudara katakan Tauhid? Apakah saudara tahu artinya? Dalam Quran juga tidak ada kata tauhid, apakah ini asumsi? Surah al-Ikhlas juga menyebut allah islam tidak beranak, tapi faktanya allah Islam bisa punya anak asal ada istri?
Jika saudara mengerti artinya tauhid maka Matius 3:16 sudah terjawab, Tuhan itu esa, Isa adalah Tuhan, Isa dan Bapa adalah satu. sedangkan esa tidak sesuai allah Islam yang hanya satu (angka 1). Jadi tidak ada bukti allah Islam itu Tuhan. Mengapa kasih sayang allah hanya di bumi datar? Seharusnya mMslim juga dijamin surga, nyatanya Muslim dijamin neraka yang sudah ditetapkan (Qs 19:71). Mengapa?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Adalah bijak untuk memerhatikan apa yang disampaikan Injil. Tentu firman yang tertulis dalam Injil tidak dapat diabaikan begitu saja. Kita pun juga dapat memeriksa Al-Quran untuk memeriksa kelebihan dan keunikan Isa Al-Masih. Karena itu, diperlukan kejujuran dalam membaca dan mempelajari teks-teks yang ada. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Caca mengatakan
~
Yohanes, 20:17, “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.” Coba dijabarkan setiap inci dari dari kalimat ini!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Caca,
Menarik sekali pernyataan dan permintaan saudara. Tentu kami senang sekali menjabarkan ayat tersebut. Namun, bila kami telah menjabarkan dan menjelaskan ayat tersebut, apakah saudara mau memercayai Isa Al-Masih adalah Tuhan? Sebab penjelasan dan bukti telah diberikan melalui artikel di atas. Jika saudara membaca cermat artikel di atas, maka saudara sejatinya mulai mempertimbangkan Isa Al-Masih adalah Tuhan. Bagaimana saudara?
Oh ya, saudara menyembah kepada Allah SWT. Tetapi kalau boleh tahu, apakah saudara memiliki relasi yang dekat dengan Allah SWT? Dapatkah saudara membagikan pengalaman saudara bersama dengan Allah SWT?
~
Solihin
AkhmadS mengatakan
~
Isa Al Masih adalah ciptaan Allah melalui rahim Siti Maryam (anda menyebutnya bunda Maria. Ya, bukan?) Kelahiran Isa Al Masih tanpa Bapak sebagai bentuk mukjizat dari Allah kepadanya sebagai seorang nabi/rasul (utusan Allah) dan juga sebagai bentuk kasih sayang Allah terhadap Siti Maryam karena Ketaatannya kepada Allah.
Isa Al Masih sebagai utusan Allah mengajarkan agar manusia menyembah hanya Kepada Allah. Kenapa malah Isa yang disembah? Atau karena kelahiran tanpa bapak? Kami sering mendengar dari mereka-mereka kelahiran tanpa bapak ini yang selalu dibangga-banggakan, suci Inilah-itulah padahal Tuhan Nabi Adam tanpa Bapak tanpa Ibu tidak disembah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Akhmads,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Menyembah Isa Al-Masih karena kelahiran Isa Al-Masih tanpa ayah merupakan pendapat yang keliru. Isa Al-Masih adalah Allah karena hakikat-Nya adalah Allah, bukan karena kelahiran. Lagi pula, sifat dan kuasa Isa Al-Masih telah membuktikan diri-Nya adalah Allah. Bukankah ini menakjubkan?
Kami mengajak saudara memikirkan hal ini. Saudara pasti mengharapkan sesuatu dari Allah. Apa yang saudara kehendaki dari Allah? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
AkhmadS mengatakan
~
Anda sebut “keliru” berarti memang benar banyak kekeliruan dalam Nasrani/Kristen, terutama masalah ketuhanan. Saya punya kawan Nasrani dia mengakui adanya kekeliruan/ kesalahan dalam Injil, karena Injil isinya telah diubah-ubah, tapi kata dia tetap dipegang kekeliruanya itu, dan tidak akan berubah.
Saya hanya memberi tahu dalam Islam akibat kekeliruan orang Nasrani/Kristen ini yang menyebabkan Isa Al-Masih di “Tuhan” kan. Kami menghormati Isa Al Masih hanya sebagai nabi, tidak lebih dari itu.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Akhmad,
Nampaknya saudara tidak membaca dengan tepat dan teliti tanggapan kami. Kelahiran tidak dapat dijadikan sebagai dasar tentang Ketuhanan. Tetapi apakah ada bukti-bukti yang menjelaskan dia adalah Tuhan.
Isa Al-Masih memenuhi semua itu. Misal, Isa Al-Masih berfirman kepada seorang yang sakit lumpuh, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (Injil, Rasul Besar Matius 9:2). Bukankah ini mengejutkan?
Mengapa Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa? Bukankah hanya Allah yang dapat mengampuni dosa? Bukankah ini yang menjadi kebutuhan manusia?
Bagaimana dengan saudara? Apa saudara telah diampuni dosanya oleh Allah? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin