Orang Islam sangat memperhatikan syariah agamanya. Syariah Islam menentukan bagaimana berdoa, sholat, berwudhu, memberi zakat, berpakaian, makan (apa yang halal dan haram), kawin dll. Bahkan, segala sesuatu yang berhubungan dengan cara hidup, dijelaskan dalam syariah. Akibatnya, Mukmin sering berpikir orang Kristen serba bebas karena tidak terikat oleh syariah yang mengatur cara hidup. Benarkah demikian?
Empat Macam Hukum di Kitab Allah
Dalam Kitab Allah setidaknya ada empat macam hukum: (1) Hukum Sipil, (2) Hukum Agama, (3) Hukum Keluarga, (4) Hukum Moral.
Hukum Sipil – Aturan tentang mengambil, menerima gadai (Kitab Taurat, Ulangan 24:10-14).
Hukum Agama – Larangan makan babi (Kitab Taurat, Imamat 11:7).
Hukum Keluarga – Bila saudara laki-laki meninggal, saudaranya yang masih hidup wajib mengawini jandanya (Ulangan 25:5).
Hukum Moral – Larangan mengingini rumah sesama (Kitab Taurat, Keluaran 20:17).
Hukum Sipil hanya berlaku untuk umat Israel pada waktu bernegara. Hukum agama, berlaku bagi agama Yahudi pada masa itu. Hukum keluarga hanya berhubungan dengan keluarga Yahudi. Isa Al-Masih, untuk umat-Nya, tidak menekankan Hukum Sipil, Agama atau Keluarga yang terdapat dalam Taurat.
Hukum Moral Injil Lebih Berat dari Syariah?
Isa mewajibkan umat-Nya menaati Hukum Moral saja! Berikut beberapa di antara puluhan aturan moral yang ditetapkan Isa Al-Masih. Misalnya terdapat dalam dua pasal saja di Injil Matius:
(1) Bertindak dengan murah hati (5:7).
(2) Memiliki sikap suci hati (5:8)
(3) Menjadi pendamai (5:9).
(4) Jangan menyebut seorang kafir atau jahil (5:22-23).
(5) Jangan memandang perempuan serta menginginkannya (5:27-28).
(6) Jangan membalas kejahatan pada seseorang (5:38-39).
(7) Mengasihi musuh, yaitu orang yang melawan (5:44-48)
(8) Berpuasa secara sembunyi supaya tidak dilihat orang (6:16-18).
(9) Tidak memamerkan ketika zakat supaya dilihat dan dipuji orang (6:6-4).
Demikian umat Kristen wajib menaati hukum-hukum moral yang berat. Mungkin ada Mukmin yang menganggap beberapa hukum moral Injil lebih berat dari syariah Islam.
Intisari Hukum yang Diajarkan Isa Al-Masih
Isa Al-Masih menyimpulkan semuanya dalam Hukum Pertama dan Hukum Kedua. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Hukum yang kedua . . . Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).
Umat Kristen harus mendasarkan semua tindakannya pada Dua Hukum ini. Dengan kata lain, orang Kristen tidak memerlukan Syariah atau ribuan peraturan lain.
Usaha Menaati Hukum Isa atau Syariah Islam Tidak Menjamin Keselamatan
Adakah orang yang berani berkata, bahwa ia mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akalnya? Tidak ada orang yang berani mengatakan demikian! Lagi siapa dapat mengatakan bahwa ia menjalankan Syariah dengan sempurna, sebagaimana diwajibkan dalam Al-Quran yaitu, “Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku” (Qs 2:43) Tidak ada! Oleh karena itu baik orang Islam maupun Kristen yang bersandar pada usaha pribadi tidak mungkin yakin akan masuk sorga.
Orang Kristen dan Islam memerlukan intervensi khusus dari Allah. Intervensi terlihat dalam penyaliban Isa Al-Masih. Ia disalibkan untuk membersihkan hati orang percaya dari dosa-dosa. Janji Allah, “. . . darah Yesus . . . menyucikan kita daripada segala dosa” (Injil, I Yohanes 1:7).
Hukum Islam dan Kristen menjamin orang berdosa tidak akan masuk sorga. Jalan keluar ialah menerima pengorbanan Kalimat Allah sendiri sebagai Jalan Keselamatan dan jaminan masuk sorga.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mana yang lebih berat menjalankan, Syariah Islam atau Hukum Pertama dan Kedua dari Isa Al-Masih. Jelaskanlah jawaban saudara.
- Mengapa orang agama kepepet kalau bersandar kepada ketaatan Syariah atau Hukum Pertama dan Kedua untuk keselamatan?
- Antara hukum-hukum Kristen yang didaftarkan di atas, mana yang paling sulit ditaati?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Perdamaian Atau Hukum Syariah: Yang Mana Lebih Penting?
- Apakah Syariah Islam Pantas Diterapkan Di Semua Masyarakat?
- Paksaan Untuk Beribadah, Berkenankah Allah Atas Ibadahnya?
- Penghina Agama, Dibunuh Atau Dikasihi? Sikap Orang Islam Dan Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Iwan ajah mengatakan
*
1. Menurut saya, lebih berat hukum pertama dan kedua dari Isa Al-Masih. Sebab terkadang kita tidak bisa memaafkan orang yang telah bersalah pada kita. Kita juga terkadang masih menyimpan dendam di hati. Jangan menyebut seorang kafir atau jahil (5:22-23). Kalau syariah Islam mengatakan selain agama Islam adalah kafir.
staff mengatakan
*
Saudara Iwan,
Kami setuju dengan saudara bahwa hukum Isa Al-Masih jauh lebih berat. Sebab memang tidak mudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Ini menjadi pergumulan besar. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
anton mengatakan
~
Islam adalah agama yang tegas dalam hal kebenaran. Satu contoh, jika (maaf) istri atau ibu anda diperkosa kemudian pelakunya dibawa ke hadapan anda, hukum apa yang paling pantas untuk si pelaku? Benar, mayoritas orang akan mengatakan hukuman yang paling pantas adalah hukuman mati. Lantas kenapa jika itu terjadi pada orang lain, hukuman mati dikatakan kejam?
Menurut data statistik departemen keadilan tahun 1996 di Amerika rata-rata setiap hari terjadi 2713 pemerkosaan. Itu artinya setiap 3,5 jam terjadi 350 pemerkosaan. Maka jika hukum syariah Islam diterapkan di Amerika yakni siapapun yang memperkosa wanita langsung dihukum mati, apakah tingkat pemerkosaan meningkat atau berkurang? Semua orang akan menjawab berkurang. Penerapan hukum syariah pasti mendapatkan hasil.
staff mengatakan
~
Saudara Anton,
Menghukum adalah hak pemerintah, bukan masyarakat. Namun, artikel di atas telah menjelaskan bahwa hukum Isa Al-Masih lebih berbobot dibandingkan dengan hukum manapun juga. Rendah hati, murah hati, memiliki sikap suci hati (5:8), menjadi pendamai (5:9), jangan menyebut seorang kafir atau jahil (5:22-23), jangan memandang perempuan serta menginginkannya (5:27-28) merupakan hukum yang tidak mudah dilakukan, bukan?
Jika demikian, manakah yang lebih berbobot, hukum Syariah atau hukum Isa Al-Masih?
~
Solihin
Universe mengatakan
~
Sejarah Kristen tercipta dari peradaban bangsa Yahudi yang keji dan kejam maka diutuslah nabi Isa/Yesus untuk mengajarkan kasih sayang.
Sejarah Islam tercipta dari peradaban bangsa Arab yang bodoh dan punya banyak masalah sosial maka diutuslah nabi Muhammad untuk memerdekakan kaum mereka.
Tidakkah kalian mengimani bahwa Allah menciptakan kalian berpasangan, Kristen dan Islam adalah dua sisi berpasangan yang menjadi dua umat terbesar sampai saat ini bagaikan siang dan malam.
Jika anda terlahir dari bangsa yang cerdas tapi kejam, Kristen cocok bagi anda.
Jika anda terlahir dari bangsa yang bodoh dan miskin, Islam lebih cocok bagi anda.
Jika tidak keduanya, anda bisa memilih agama lainnya atau non-adherent.
Mau masuk surga ikuti jalan Tuhan bukan jalan Iblis. Simple!
staff mengatakan
~
Sdr. Universe,
Terimakasih sudah berkomentar dan menyampaikan pandangannya. Bisa saja sdr mengatakan Kristen tercipta dari peradaban Yahudi dan Islam dari peradaban bangsa Arab. Tetapi yang pasti manusia sudah berdosa dan Alkitab menubuatkan bahwa akan datang seorang yang akan membebaskan manusia dari ikatan dosa. Isa Al-Masih adalah Pribadi Allah sendiri yang membebaskan dunia ini dari hukuman kekal akibat dosa, baik Kristen dan Islam maupun agama-agama yang lain. Kami harap ini menjadi solusi bagi sdr.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Purnama
Nabi stress mengatakan
*****
Hukum Syariat Islam tidak universal, buktinya, syariat Islam tidak boleh diterapkan di negara Pancasila. Artinya tidak bisa dipakai untuk masyarakat yang beragam suku dan agama. walaupun sudah banyak usaha untuk menerapkannya. Tetap tidak boleh! Kenapa tidak boleh? Karena Syariah Islam dapat menyusahkan yang non-Islam. Jika Indonesia menjadi negara Islam, Borobudur bisa rata dengan tanah. apalagi gereja, bisa jadi abu. Hukum yang universal adalah yang memiliki dasar “cinta kasih” yang diajarkan ‘Isa. Cintailah Allah dan sesamamu, manusia. itulah hukum Allah yang baru.
staff mengatakan
*****
Sdr. Nabi strees,
Terimakasih untuk penyampaiannya. Kami sangat setuju bahwa hukum syariah bukanlah hukum universal karena akan sulit diterapkan di beberapa negara termasuk di negara-negara mayoritas Muslim. Mengapa? Karena hukum syariah adalah hukum manusia yang berusaha mengatur sikap hidupnya sesuai aturan agama, seakan-akan lewat syariah manusia dapat berkenan pada Allah tetapi buktinya justru sebaliknya banyak kejahatan dan kekerasan yang terjadi akibat hukum syariah.
Jauh berbeda dengan hukum Allah seperti yang Isa Al-Masih ajarkan dasarnya kasih, mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Itu sebabnya setiap orang dapat melakukan perintah Allah dengan mengawali percaya bahwa dosanya sudah diampuni oleh Isa Al-Masih, tidak ada yang sulit jika melakukan bersama Isa Al-Masih.
~
Purnama
Palsma mengatakan
~
Tulisan Stress:
“Hukum Syariat Islam tidak universal, buktinya, syariat Islam tidak boleh diterapkan di negara Pancasila. Artinya tidak bisa dipakai untuk masyarakat yang beragam suku dan agama”.
Anda tidak mengenal sejarah. Justru konsep Pancasila dilahirkan oleh umat Islam. Konsep ini, terutama sila pertamanya sesuai dengan ajaran Islam. Sedang maknanya sesuai dengan Surah Al Kafirun. Sila ke 2 s/d 5 semuanya termaktub dalam Quran.
staff mengatakan
~
Sdr. Palsma,
Sudah terbukti syariat Islam tidak dapat diterapkan di negara Pancasila walaupun ada banyak mengklaim bahwa bangsa Indonesia didirikan oleh para tokoh-tokoh Islam, tetapi bukan berarti akan mengikuti hukum syariat Islam, mengapa? Jika syariat berlaku yang tejadi bukan perdamain melainkan kekacauan, jangankan di Indonesia di negara Timur tengah yang menerapkan syariat terjadi kekacauan. Kami harap sdr pahami ini.
Konsep Pancasila khususnya sila pertama sampai ke lima adalah konsep yang dilahirkan oleh putra-putri bangsa yang Nasioanalis, bukan hanya berdasarkan ajaran Islam melainkan hal ini dipercaya oleh semua kalangan.
~
Purnama
Palsma mengatakan
~
Bagaimana dikatakan berbobot kalau janji-janji di obral, cukup hanya percaya saja pasti masuk sorga.
staff mengatakan
~
Sdr. Palsma,
Adalah sangat menguntungkan jika mempunyai Allah yang bertahta atas sejarah manusia, itu sebabnya kedatangan Isa Al-Masih adalah rencana Allah sendiri untuk menebus manusia dari hukuman kekal akibat dosa ini sudah tercatat di dalam Kitab Suci. Juga patutlah berbangga jika mempunyai Allah yang memberikan janji yang pasti yaitu sorga bagi para pengikut-Nya.
Orang-orang yang pecaya kepada Isa Al-Masih mereka juga melakukan apa yang ajarkan-Nya yaitu, Mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, sehingga yang tercipta adalah damai.
Pertanyaannya bagaimana dengan alloh Islam, adakah dia memberikan janji yang pasti bagi sdr?
~
Purnama
Waraqah Al Kareem mengatakan
~
Assalamualaikum wa Ni’matullah Al masih mukhalina,
Artikel yang sangat bagus. Dari artikel ini, saya pribadi mengatakan hukum syariat yang datangnya dari Isa Al-Masih sangat gampang untuk diucapkan. Namun secara realita kehidupan yang menyingung setiap aspek kehidupan manusia inilah yang sangat berat untuk dijalankan dalam kehidupan setiap pribadi manusia.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Waraqah,
Memang syariat Isa Al-Masih amat baik untuk dilakukan oleh semua orang. Memang tidak mudah menjalankan syariat Isa Al-Masih. Itu sebabnya, syariat Isa Al-Masih lebih berbobot dibandingkan syariat manapun, termasuk syariat Islam. Syariat Isa Al-Masih mengharuskan kita untuk mengasihi orang yang menganiaya. Tentu ini tidak mudah, bukan?
Mencermati perbedaan yang signifikan tersebut, maka kami bertanya kepada saudara. Syariat manakah yang akan saudara pilih dan berkomitmen untuk melakukannya? Mengapa?
~
Solihin
Ringan mengatakan
~
Apakah orang Kristen tetap akan ke surga setelah membunuh, mencuri atau berzina atau perbuatan jahat lainnya asal dia tetap percaya bahwa Al-Masih adalah juruselamat dan Tuhan? Apa cukup percaya maka masuk sorga?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ringan,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami senang dengan pertanyaan tersebut. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi Allah dan sesama (Injil, Rasul Markus 12:30-31). Dengan demikian, setiap orang yang telah menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih akan menyayangi Allah dan sesama. Bukankah bila kita sayang pada Allah dan sesama tidak akan mau dan tega untuk membunuh dan mencuri?
Itu sebabnya, syariat Isa Al-Masih yang paling utama adalah kasih. Sebab mengasihi Allah dan sesama tidak akan timbul pikiran untuk berbuat jahat. Kami bertanya kepada saudara. Mana yang lebih berat menjalankan, Syariah Islam atau Hukum Pertama dan Kedua dari Isa Al-Masih. Jelaskanlah jawaban saudara.
~
Solihin
Ringan mengatakan
~
Begini pertanyaan saya,
Diatas disebutkan, Tentang hukum moral orang kristen yang wajib diikuti.Tapi manusia sangat sulit melakukan hal itu dan bagaimana jika manusia melanggar hukum moral itu sengaja ataupun tidak? Apakah mereka tetap masuk surga juga jika “Hanya” percaya Yesus adalah juruslamat?