• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Kasih > Merasa Hukum Syariah Islam Berat? Ikutilah Syariah Isa!

Merasa Hukum Syariah Islam Berat? Ikutilah Syariah Isa!

3 November 2014 oleh Web Administrator 505 Komentar

tulisan-syariah-dengan-tinta-warna-merah

Pernahkan Anda merasa sulit memenuhi semua syariat? Mukmin pasti rindu mentaati semua hukum agama. Namun, mungkin Anda merasa hukum syariat Islam berat.

Menurut pakar agama, “Hukum dan Syariat Islam adalah aturan agama yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia. Syariat merupakan panduan sempurna bagi seluruh permasalahan hidup manusia.” 

“Pada keseluruhannya Kami jadikan engkau . . . menjalankan satu jalan yang cukup lengkap dari hukum-hukum agama . . .” (Qs 45:18).

Namun, apakah kita manusia yang penuh kelemahan bisa memenuhinya? Apakah ada jalan keluarnya supaya mendapat rahmat Allah? Mari simak artikel berikut agar beban berat ini dalam hidup Anda dapat terangkat.

Apakah Tujuan Syariat Agama Islam?

Penerapan hukum dan syariat Islam bertujuan menolong masyarakat. Malahan pakar Islam yakin penetapan hukum syariat dalam satu negara akan sungguh menolong memperkembangkan dan membahagiakan masyarakat.

Pakar agama Islam menulis: Jika kita dengan teguh dan komitmen melaksanakan hukum syariat, akan terpeliharalah keharmonisan insan dan alam di mana kita hidup di dalamnya.

Beberapa Contoh Hukum dan Syariat Islam

Namun, seringkali Mukmin merasa hukum syariat Islam berat. Beberapa contoh syariat:

  1. Hanya memakan daging yang halal.
  2. Wajib puasa saat Ramadan.
  3. Berwudu sebelum shalat.
  4. Shalat lima kali sehari.
  5. Merajam sampai mati penzinah.
  6. Memotong tangan pencuri.
  7. Mencambuk peminum dan penjudi.
  8. Memukul isteri yang tidak taat.

Selain melihat hukum syariat ini, mari kita lihat juga hukum moral apa yang terdapat dalam Kitab Injil. Benarkah hukum moral Injil malah terlihat lebih berat?

Hukum Moral Injil Lebih Berat dari Hukum Syariat Islam?

Isa mewajibkan umat-Nya menaati Hukum Moral! Berikut beberapa di antara puluhan aturan moral yang ditetapkan Isa Al-Masih. Misalnya terdapat dalam dua pasal saja di Injil Matius:

(1) Bertindak dengan murah hati (5:7).
(2) Memiliki sikap hati suci (5:8).
(3) Menjadi pendamai (5:9).
(4) Jangan menyebut seseorang kafir atau jahil (5:22-23).
(5) Jangan memandang perempuan serta menginginkannya (5:27-28).
(6) Jangan membalas kejahatan pada seseorang (5:38-39).
(7) Mengasihi musuh, yaitu orang yang melawan (5:44-48).
(8) Berpuasa secara sembunyi supaya tidak dilihat orang (6:16-18).
(9) Tidak memamerkan ketika zakat supaya dilihat dan dipuji orang (6:6-4).

Demikian umat Nasrani wajib menaati hukum-hukum moral yang berat. Mungkin ada Mukmin yang menganggap beberapa hukum moral Injil lebih berat dari syariat Islam.

Intisari Syariat Agama Isa Al-Masih

buku-hukumMenurut Al-Quran hukum dan syariat Islam adalah: “. . . satu jalan yang cukup lengkap dari hukum-hukum agama” (Qs 45:18).

Isa Al-Masih berani menyimpulkan hukum dan syariat-Nya sendiri sebagai jalan yang lengkap juga. Dua hukum utama-Nya:  “Mengasihi Allah dengan sebulat-bulat hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan dengan sepenuh akal budimu. . . . Kasihlah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Demikian, Isa mendasarkan semua syariat agama-Nya pada dua hukum saja. Menurut Dia, dua hukum ini terpenting, menyimpulkan semuanya dan mengungguli semua syariat agama (Kitab Allah:  Rasul Lukas 10:25-28, Rasul Besar Matius 7:12, 22:38, Galatia 5:14).

Aplikasi Syariat Isa Al-Masih

Intisari hukum dan syariat Isa Al-Masih semestinya menjadi pedoman atas semua tindakan pengikut-Nya. Bila satu perbuatan tidak menunjukkan kasih pada Allah dan sesama, perbuatan itu haram!

Jadi, mencambuk orang karena berjudi tidak menunjukkan kasih kepadanya. Memang, bila ia melanggar hukum negara, ia pantas mendapat hukuman negara, bukan?

Tetapi, semua tindakan pengikut Isa Al-Masih kepada sesama, harus sesuai dengan syariat-Nya, yaitu hukum kasih. 

Memukul isteri tidak menunjukkan hukum kasih! Membenci sesama dengan alasan apapun tidak menunjukkan hukum kasih! Merajam penzinah sampai mati tidak menunjukkan hukum kasih! Memotong tangan pencuri tidak menunjukkan hukum kasih!

Usaha Menaati Hukum Isa atau SyariaT Islam Tidak Menjamin Keselamatan

Adakah orang yang berani berkata, bahwa ia mampu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akalnya? Tidak ada orang yang berani mengatakan demikian!

Juga, siapa yang dapat mengatakan bahwa ia menjalankan syariat dengan sempurna, sebagaimana diwajibkan dalam Al-Quran? Misalnya: “Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku” (Qs 2:43). Tidak ada, bukan? Oleh karena itu baik orang Islam maupun Nasrani yang bersandar pada usaha pribadi tidak mungkin yakin masuk surga.

Kita semua memerlukan intervensi khusus Allah. Intervensi terlihat dalam penyaliban Isa Al-Masih. Ia disalibkan untuk membersihkan hati orang percaya dari dosa-dosa. Janji Allah, “. . . darah Yesus [Isa Al-Masih] . . .  menyucikan kita daripada segala dosa” (Injil, I Yohanes 1:7).

Hukum Islam dan Nasrani tidak menjamin orang berdosa akan masuk surga. Jalan keluar ialah menerima pengorbanan Kalimat Allah [Isa Al-Masih] sendiri sebagai Jalan Keselamatan dan jaminan masuk surga.

Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah hukum syariat yang paling berat dilakukan? Jelaskan alasannya!
  2. Apakah fondasi argumentasi bahwa Syarat Isa Al-Masih melebihi Syariat agama Islam? Jelaskanlah jawaban Saudara.
  3. Kami minta Saudara menjelaskan bagaimana kita tahu kalau seorang menjalankan atau mempraktekkan Syariat Isa Al-Masih?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-ink yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Semua Agama “Jalan Menuju Allah”
  2. Kunci Menggenapi Dengan Sempurna Syariat Agama
  3. Dicambuk Karena Berjualan Makanan Di Bulan Ramadhan

Video:

  1. Syariat Islam Atau Syariat Isa Al-Masih

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini: “Merasa Hukum Syariah Islam Berat? Ikutilah Syariah Isa!” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Etika Islam dan Nasrani, Kasih

Reader Interactions

Comments

  1. Waraqah Al Kareem mengatakan

    25 Februari 2019 pada 2:31 am

    ~
    Assalamualaikum wa Ni’matullah Al masih mukhalina,

    Artikel yang sangat bagus. Dari artikel ini, saya pribadi mengatakan hukum syariat yang datangnya dari Isa Al-Masih sangat gampang untuk diucapkan. Namun secara realita kehidupan yang menyingung setiap aspek kehidupan manusia inilah yang sangat berat untuk dijalankan dalam kehidupan setiap pribadi manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Februari 2019 pada 4:29 pm

      ~
      Saudara Waraqah,

      Memang syariat Isa Al-Masih amat baik untuk dilakukan oleh semua orang. Memang tidak mudah menjalankan syariat Isa Al-Masih. Itu sebabnya, syariat Isa Al-Masih lebih berbobot dibandingkan syariat manapun, termasuk syariat Islam. Syariat Isa Al-Masih mengharuskan kita untuk mengasihi orang yang menganiaya. Tentu ini tidak mudah, bukan?

      Mencermati perbedaan yang signifikan tersebut, maka kami bertanya kepada saudara. Syariat manakah yang akan saudara pilih dan berkomitmen untuk melakukannya? Mengapa?
      ~
      Solihin

  2. Royan mengatakan

    4 Maret 2019 pada 8:32 am

    ~
    Semua tanya jawab kepada anda kenapa anda tidak mampu menjawab melalui bedah Alkitab yaitu tentang: tercantumnya ayat-ayat di Alkitab, di sana pun terdapat beberapa perintah potong, cambuk rajam, dll. Bukan hanya untuk Israel.

    Kasih versi anda telah memblokir, melemahkan kebenaran dan bertolak belakang dengan aturan hukum rasional dan masyarakat dunia pada umumnya, lalu di dunia ini kenapa ada polisi dan hukuman aturan yang juga membayangi kehidupan para penjahat, pelacur online, LGBT. Apakah maksud anda kasih sayang seperti LGBT itu yang harus umat manusia anut? Semua yang anda tulis di sini berputar hanya mengenai pikiran anda saja tanpa melihat realita. Semua tulisan anda yang mati-matian ingin terlihat lebih manis dari pada syariah Islam yang sempurna.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Maret 2019 pada 7:53 pm

      ~
      Saudara Royan,

      Kami tidak tahu, bagian mana yang tidak dijawab oleh kami? Bila kami tidak mampu menjawab, maka kami akan menyampaikan dan memohon untuk mengajari kami. Tenang saudara! Kami senang untuk belajar dari siapapun. Sebab hal itu tidak merugikan, melainkan menguntungkan karena menambah pengetahuan.

      Kami bertanya kepada saudara. Pertanyaan mana yang belum dijawab oleh kami?
      ~
      Solihin

  3. Jesus Park mengatakan

    10 Maret 2019 pada 3:49 am

    ~
    Royan,

    Syariat Kristen adalah kasih bukan potong-potong fisik seperti allah saudara dan nabi saudara lakukan. Kasih itu bukan mengasihi yang orang yang disayang saja, tetapi juga musuh bahkan penjahat sekalipun. Bukan berarti membiarkan kejahatan, karena itu bukanlah kasih. Jadi kasih dan keadilan harus sejalan sehingga membentuk kasih yang sejati.

    Syariat Islam salah satunya merajam yang berzina, tetapi hukuman ini tidak berlaku untuk nabi islam sehingga dia berzina sesuka hati seperti “Diriwayatkan Anas, bahwa Rasulullah memiliki budak wanita yang ditidurinya tetapi Aisyah dan Hafsa tidak meninggalkannya hingga dia mengaku wanita itu haram baginya. (Sunan an-Nasa’I, 3959)

    Balas
  4. Rasional mengatakan

    25 Juni 2019 pada 11:51 pm

    ~
    Maaf mungkin admin ini adalah orang yang baru lahir dan berumur 13 tahun. Jadi kita harus memakluminya. Belum banyak belajar dan merasa paling benar.

    Lebih baik anda masuk ke surga dengan tangan puntung. Atau anda diikat dengan batu dan dibuang ke dalam laut. Anda jelas tidak mau diatur. Anda sebenarnya hanya ingin untuk dapat terus korupsi dan main pelacur, diskotik dan terus mabuk-mabukan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Juni 2019 pada 11:56 am

      ~
      Saudara Rasional,

      Kami memang bukan ahli dalam Islam. Namun kami terus mempelajari tentang Islam, tentang fakta-fakta yang ada dalam Islam yang seringkali tidak disadari oleh umat Islam.

      Kami menyadari bahwa kami adalah orang berdosa yang membutuhkan rahmat keselamatan dari Allah. Lebih baik manusia yang sadar akan dosanya daripada manusia yang tidak mau mengakui bahwa ia berdosa dan membutuhkan keselamatan.
      ~
      Noni

  5. Jesus Park mengatakan

    26 Juni 2019 pada 6:11 pm

    ~
    Rasional,

    Saudara kelihatannya sedang emosi, jadi kamipun maklum dengan saudara. Kami bukan tidak mau diatur, tapi aturan harus jelas. Misal, aturan sesuai dengan kemanusiaan, moral yang baik, keadilan, dll. Bagaimana aturan syariat Islam, apakah sudah memenuhi keadilan, kemanusiaan, moral?

    Jika kami membandingkan dengan aturan hukum yang dibuat manusia. Misalnya di Indonesia, hukum Indonesia lebih baik dibanding syariat Islam, sehingga sangat sulit menerapkan syariat Islam di Indonesia dengan budaya Indonesia bermacam suku dan golongan. Mungkin saudara adalah pakar Islam dapat menjelaskan bukti syariat Islam terbaik? Apakah syariat Islam yang dibuat allah atau nabi Islam, ia sendiri taati?

    Balas
  6. Ringan mengatakan

    12 Maret 2020 pada 9:53 pm

    ~
    Apakah orang Kristen tetap akan ke surga setelah membunuh, mencuri atau berzina atau perbuatan jahat lainnya asal dia tetap percaya bahwa Al-Masih adalah juruselamat dan Tuhan? Apa cukup percaya maka masuk sorga?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Maret 2020 pada 5:19 pm

      ~
      Saudara Ringan,

      Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami senang dengan pertanyaan tersebut. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi Allah dan sesama (Injil, Rasul Markus 12:30-31). Dengan demikian, setiap orang yang telah menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih akan menyayangi Allah dan sesama. Bukankah bila kita sayang pada Allah dan sesama tidak akan mau dan tega untuk membunuh dan mencuri?

      Itu sebabnya, syariat Isa Al-Masih yang paling utama adalah kasih. Sebab mengasihi Allah dan sesama tidak akan timbul pikiran untuk berbuat jahat. Kami bertanya kepada saudara. Mana yang lebih berat menjalankan, Syariah Islam atau Hukum Pertama dan Kedua dari Isa Al-Masih. Jelaskanlah jawaban saudara.
      ~
      Solihin

  7. Ringan mengatakan

    14 Maret 2020 pada 6:48 pm

    ~
    Begini pertanyaan saya,

    Diatas disebutkan, Tentang hukum moral orang kristen yang wajib diikuti.Tapi manusia sangat sulit melakukan hal itu dan bagaimana jika manusia melanggar hukum moral itu sengaja ataupun tidak? Apakah mereka tetap masuk surga juga jika “Hanya” percaya Yesus adalah juruslamat?

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 24 25 26

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Hukum Zina Menurut Agama Islam dan Ajaran Isa Al-Masih
  • Poligami dalam Hukum Islam, Benarkah adalah Ajaran Allah?
  • Bagaimana Hukum yang Tepat untuk Seorang Penghina Agama?
  • Inspirasi Kisah Agar Pemuda Islam Bebas Dari Narkoba
  • Bagaimana Cara Hidup Damai Menurut Islam dan Nasrani?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami