• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
perbudakan

Pandangan Islam dan Nasrani Tentang Perbudakan Sesama

Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Perbudakan > Pandangan Islam dan Nasrani Tentang Perbudakan Sesama
23 Februari 2015 | 407 Komentar

lukisan-para-budak-sedang-bekerja

Jelas, tidak ada seorangpun yang ingin menjadi budak. Hidup akan sangat sulit dan tidak ada harta.

Umumnya, orang Islam membenci perbudakan. Kita perlu memuji fakta ini! Bagaimana pandangan Islam tentang perbudakan sesama sebenarnya? Apakah ajaran Nasrani setuju?

Bila membaca beberapa Media Online dan mendengar tokoh-tokoh Muslim, kita akan mendengar pendapat yang berbeda.

Mari, bacalah artikel ini agar tahu siapa yang tidak pernah membenarkan perbudakan dan juga punya kuasa untuk membebaskan Anda dari perbudakan dosa.

Bukti Islam Menentang Perbudakan

Ada cukup banyak umat Islam yang menentang perbudakan. Syamsuddin Ramadlan An-Nawiy menuliskan, “Islam telah mendorong manusia untuk membebaskan budak-budak yang mereka miliki.” 

Ada beberapa tradisi yang menjelaskan bahwa Nabi Islam mendukung orang untuk membebaskan budak mereka. Satu ayat Al-Quran berbunyi: “. . . melepaskan budak dari perbudakan” (Qs 90:13).

Bukti Islam Memperbolehkan Perbudakan

tangan terikatWalau perbudakan ada sebelum agama Islam mulai, ada cukup banyak bukti bahwa Islam juga mendukung perbudakan.

Dr. ‘Abdul-Latif Mushtahari, mengakui bahwa Islam mengijinkan perbudakan. “Islam tidak melarang perbudakan tetapi memakainya karena dua alasan. Pertama adalah perang, hanya orang non-Muslim yang boleh diperbudak atau dibunuh. Alasan kedua ialah seks perkembang-biakan. Maksudnya supaya dari para budak itu lahir lebih banyak budak bagi pemiliknya (“You Ask and Islam Answers”  hal. 51-52).

Nampaknya, beberapa ayat Al-Quran mengijinkan seorang Muslim memiliki budak. “. . .  orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri . . . atau budak-budak yang mereka miliki . . .” (Qs 70:29-30).  “. . . Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu . . . dan hamba sahaya yang kamu miliki . . .” (Qs 33:50).

Mengapa Islam memperbolehkan perbudakan? Ada beberapa alasan. Pertama, perbudakan adalah bagian utuh dari sendi dasar perekonomian suatu bangsa. Memang, betul. Tetapi, apakah baik mendirikan ekonomi di atas perbudakan?

Kedua, perbudakan sudah dibenarkan oleh undang-undang semua peradaban manusia. Tetapi, adanya suatu hukum universal tidak membenarkannya. Hukum universal yang jahat tetap jahat! Sayangnya, perasaan budak tidak dimasukkan dalam argumentasi.

Ketiga, ada Sheik yang percaya satu manfaat perbudakan adalah menyetubuhi budak perempuan. Tetapi, hampir semua orang, termasuk budak wanita, tidak setuju dengan pernyataan itu. Dan Kitab Allah juga menentangnya.

Sebaiknya Perbudakan Selalu Ada?

Setiap negara di dunia sudah mengabolisikan perbudakan. Tetapi, apakah lebih baik jika masih ada perbudakan?

Sheik Saleh Al-Fawasan adalah Anggota Komite Senior Ulama, lembaga agama tertinggi negara Saudi. Ia juga Anggota Komite Fatwa dan Penelitian Agama, Imam Masjid Pangeran Mitaeb di Riyad, serta Professor Universitas Imam Mohamed Bin Saud.

Pakar kenamaan Saudi ini menyerukan agar perbudakan menjadi legal lagi di Kerajaan Saudi. Ia berkata tentang Islam dan perbudakan, “Perbudakan merupakan bagian dari Islam. Perbudakan merupakan bagian jihad dan jihad bakal tetap ada selama ada Islam.”

Injil Allah Menentang Perbudakan

Memang perbudakan bukan produk agama Islam. Perbudakan adalah produk hati jahat manusia. Ingat, perbudakan juga berada pada masa Isa Al-Masih. Tetapi, baik Isa maupun para rasul-Nya tidak memiliki budak. Bahkan Isa tidak membenarkan perbudakan. 

Pembebasan budak Onesimus adalah sebuah contoh nyata. Kisah ini terjadi pada abad pertama, jauh sebelum Islam lahir. Firman Allah memerintahkan Filemon, tuan Onesimus, agar “. . .  menerimanya [Onesimus] . . . bukan lagi sebagai hamba, melainkan . . . sebagai saudara . . .” (Injil, Surat Filemon 1:16-17).

Kitab Injil menegaskan bahwa semua manusia sama di hadapan-Nya. “. . . tidak ada hamba atau orang merdeka, . . . semua adalah satu di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Galatia 3:28). Dalam hidup dan pelayanan-Nya, Isa Al-Masih tidak pernah memperbudak manusia.

Isa Al-Masih memberi argumen universal untuk melawan perbudakan. “Perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadap kamu . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12).

Isa, Hukum Kasih dan Perbudakan

Isa mengajarkan bahwa perbudakan itu dosa. Memperbudak berarti menindas, merendahkan, dan tidak mengasihi sesama. Sebaliknya, Ia memerintahkan “Kasihilah sesamamu seperti mengasihi diri sendiri,” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Orang yang mengasihi sesamanya, jelas tidak akan memperbudak sesamanya!

Orang Islam dan Nasrani mesti menolak perbudakan manusia. Di samping itu juga perlu menolak perbudakan dosa! 

Isa mengasihi manusia. Ia melepaskan mereka dari perbudakan dosa dan hukumannya. Caranya, dengan mengorbankan diri-Nya di kayu salib. Isa “. . . telah menyerahkan diri-Nya . . . untuk membebaskan kita dari segala kejahatan . . .” (Injil, Surat Titus 2:13-14).

Dengan menerima kasih dan pengorbanan-Nya, Anda akan terbebas dari perbudakan dosa! Jika Anda ingin lepas dari satu dosa atau mau semua dosa Anda diampuni, percaya kepada Isa Al-Masih hari ini!

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, benar atau salahkah perbudakan itu? Sebutkan alasan saudara!
  2. Menurut saudara, mengapa akhirnya kebanyakan negara Islam menolak perbudakan?
  3. Ajaran manakah, Isa atau Islam yang harus ditaati? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Agama Islam Dan Perbudakan Masa Kini
  2. Agama Islam Dan Perbudakan Seks Wanita
  3. Orang Muslim Paris – “Islam Agama Kasih”
  4. Islam: Ajaran Kasih Isa Itu Lemah, Allah Maha Pengasih Dan Penyayang

Video:

  1. Perbudakan Sesama Menurut Agama-Agama Timur Tengah

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pandangan Islam dan Nasrani Tentang Perbudakan Sesama”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Etika Islam dan Nasrani, PerbudakanTag: bebas dari budak dosa, budak dosa, perbudakan manusia, video

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

407 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
usil
23 Februari 2015 5:05 am

~
Alkitab menghalalkan perbudakan dan menyuruh manusia untuk berbuat kejam kepada mereka. Lukas 12:47, “Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.” Pantas saja semua perbudakan yang berbentuk penjajahan dan pendudukan bangsa lain di dunia ini dilakukan oleh negara-negara Kristen, karena mereka memperoleh inspirasi dari Alkitab.

Balas
staff
23 Februari 2015 10:13 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Kami bersyukur bahwa ayat Alkitab sangat kronologis, sistematis, dan teratur sehingga ketika membaca Alkitab perlu membaca keseluruhan perikop. Ayat yang saudara kutip memiliki satu kesatuan dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Oleh sebab itu, silakan saudara membaca mulai dari ayat 35 hingga 59.

Konteks ayat itu menjelaskan tentang kedatangan Isa Al-Masih kedua kali. Isa Al-Masih menggunakan perumpamaan — ayat yang saudara kutip adalah perumpamaan — untuk menjelaskan waktu kedatangannya yang tidak terduga. Oleh karena itu, ayat itu bukan tentang menghalalkan perbudakan, melainkan tentang kedatangan Isa Al-Masih kedua kali ke dunia ini.
~
Solihin

Balas
isa itu islam
23 Februari 2015 5:38 am

~
To: IDI,

1. Budak menerima banyak pukulan dalam Alkitab. Lukas 12:47, “Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.”

2. Budak karena tawanan perang dalam Alkitab. Ulangan 20:14, “Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, boleh kaupergunakan.”

3. Budak dibeli menurut Alkitab. Imamat 25.44, “…hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.”

Balas
staff
23 Februari 2015 10:22 pm
Balasan ke  isa itu islam

~
Saudara Isa Itu Islam,

Berkenaan dengan Injil, Rasul Lukas 12:47 kami telah menanggapi. Silakan membaca tanggapan kami di atas. Hal yang sama pun kami menyarankan kepada saudara untuk membaca keseluruhan perikop tersebut karena ayat Alkitab memiliki satu kesatuan, teratur, dan sistematis. Ayat dari Taurat diperuntukkan bagi bangsa Israel pada masa itu saja.

Saat ini kita tidak menemukan perbudakan lagi di kalangan bangsa Israel. Justru berita terbaru menyatakan bahwa ISIS menjual budak sesuai dengan ajaran Al-Quran. Dapat saudara bayangkan bila banyak negara telah menghapuskan perbudakan, tetapi Islam (ISIS) mempertahankan dan mengembangkan perbudakan. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
usil
23 Februari 2015 6:02 am

~
ISIS melakukan perbudakan karena mereka tidak mengerti ajaran Al-Quran. Negara-negara Kristen melakukan perbudakan melalui penjajahan dan pendudukan bangsa lain, karena memperoleh inspirasi dari Alkitab.

Balas
staff
23 Februari 2015 10:26 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Benarkah ISIS tidak mengerti Al-Quran? Bukankah Al-Quran sendiri yang mengijinkan perbudakan (Qs 70:29-30)? Mengapa ISIS melakukan perbudakan saat negara-negara tidak memelihara budak lagi? Perhatikan bagaimana tindakan ISIS terhadap daerah-daerah yang dikuasai, mereka membunuh, menyebarkan teror, dan memperbudak manusia. Bagaimana tanggapan saudara tentang hal ini?
~
Solihin

Balas
cari ilmu
23 Februari 2015 7:46 am

~
To: Staf IDI,

“Menurut beberapa media online, ISIS (IS) menangkap banyak wanita Yazidi dan Kristen. Mereka dijual sebagai budak. Wanita berusia 40-50 dihargai 50,000 dinar atau sekitar Rp 500,000. Anak-anak perempuan berusia 1-9 tahun, dijual seharga Rp. 2 juta.”

Respon:
Sebutkan sumbernya yang jelas biar saya selidiki, agar tidak menjadi fitnah.

Balas
staff
23 Februari 2015 10:33 pm
Balasan ke  cari ilmu

~
Saudara Cari Ilmu,

Isa Al-Masih bersabda kepada para murid, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37). Kami tidak tertarik untuk mencantumkan satu berita fiktif. Sesuai sabda Isa Al-Masih di atas, maka kami mencantumkan berita yang benar.

Silakan saudara memeriksanya di media online atau membacanya di media cetak. Informasi saat ini mudah diakses, bukan?
~
Solihin

Balas
penonton
23 Februari 2015 8:30 am

~
To: IDI,

123 budak adalah properti yang sah di mata dunia maupun di dalam Alkitab. Kelemahannya umat Kristen adalah ketidaktahuannya pada sejarah perbudakan di masa lalu yang ditulis dalam Alkitab. Hukum perbudakan dalam Alkitab sangat tidak manusiawi. Islam datang mengatur penyempurnaan aturan perbudakan dalam Alkitab dengan solusi penghapusan via perkawinan atau denda.

Balas
staff
23 Februari 2015 10:38 pm
Balasan ke  penonton

~
Saudara Penonton,

Kami menghargai dan memaklumi pendapat saudara walaupun tidak ada bukti bahwa Islam mengatur dan menyempurnakan aturan perbudakan. Faktanya, ISIS melakukan perbudakan dan menjual wanita tua dan anak-anak perempuan. Pertanyaannya adalah apa yang disempurnakan oleh Islam? Bukankah ISIS melakukan perbudakan dan jual beli manusia saat negara-negara menentang perbudakan? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
boas paguh
23 Februari 2015 9:55 am

~
Yohanes 13:4-7, “Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”

Contoh langsung dari Sang Junjungan supaya pengikutnya berbuat sama yaitu untuk melayani bukan untuk dilayani. Haleluya.

Balas
staff
23 Februari 2015 10:40 pm
Balasan ke  boas paguh

~
Saudara Boas Paguh,

Kami kagum pada Isa Al-Masih yang menunjukkan sikap rendah hati di hadapan para murid. Terimakasih untuk ayat yang saudara kutip. Semoga ini memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
heboh
23 Februari 2015 10:26 am

~
Pertama definisi budak itu apa dulu? Kedua, apa pembantu rumah tangga itu budak? Ketiga, baca di sini tentang perbandingan perbudakan ala Bible ala Al-Quran.

Balas
staff
23 Februari 2015 11:10 pm
Balasan ke  heboh

~
Saudara Heboh,

Kami berpendapat alangkah lebih baik bila saudara memberikan definisi budak menurut saudara. Faktanya, Islam (ISIS) menjual wanita tua dan anak-anak perempuan sebagai budak. Hal ini menjelaskan bahwa Islam melegalkan dan menghalalkan perbudakan.

Hal ini sungguh berbeda dengan kehendak Allah dalam Alkitab. Firman Allah menegaskan dan memerintahkan kepada Filemon untuk membebaskan Onesimus, seorang budaknya. Bukankah ini sebuah contoh yang baik? Kisah di atas adalah gambaran bahwa manusia membutuhkan pembebasan dan kemerdekaan dari dosa. Manusia adalah budak dosa. Karena itu, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membebaskan manusia dari dosa dengan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Solihin

Balas
boas paguh
23 Februari 2015 11:07 am

~
Kepada: Saudara Heboh,

Sesuai dengan keterangan artikel dan gambar di atas, kata budak cocoknya mengarah kepada pengertian berikut sesuai KBBI: sistem segolongan manusia yang dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yang lain. Pembantu rumah tangga bisa menjadi budak bisa juga tidak, tergantung perlakuan majikannya. Menurut saudara sesuai artikel, apa itu budak?

Balas
staff
23 Februari 2015 11:11 pm
Balasan ke  boas paguh

~
Saudara Boas Paguh,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga saudara Heboh mendapatkan pencerahan.
~
Solihin

Balas
boas paguh
23 Februari 2015 2:30 pm

~
Apakah ISIS hadir untuk melayani fakir miskin, janda-janda, yatim piatu, orang sakit untuk menciptakan kedamaian bagi suku minoritas Yazidi di Iraq? Oh, tidak! Tidak! Tidak! ISIS hadir untuk memperkosa, memperbudak, mengambil organ tubuh, menyembelih dan memancung.

Balas
staff
23 Februari 2015 11:14 pm
Balasan ke  boas paguh

~
Saudara Boas Paguh,

Kami cukup prihatin dengan perkembangan ISIS saat ini. Kami berpendapat bahwa hal ini tidak lepas dari ajaran Al-Quran. Walaupun kami tahu banyak umat Islam juga yang tidak menyetujui tindakan mereka. Namun, faktanya ISIS telah meresahkan dunia. Semoga fakta dan tindakan ISIS mencelikkan dunia tentang Islam.
~
Solihin

Balas
copasti
23 Februari 2015 2:47 pm

~
Tak ada ayat dalam Alkitab yang mengajarkan pembebasan perbudakan secara total. Malah Yesus tak mengajarkannya sama sekali. Dan di zaman Petrus, Paulus dan lainnya, perbudakan tetap eksis dan diakui di lingkungan mereka. Malah Maria ibu Markus mempunyai budak perempuan. Petrus dan Paulus mengajarkan budak-budak patuh taat pada tuannya, bukan mengajarkan membebaskan mereka.

Ini salah satu bukti: “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis” (1 Petrus 2:18).

Balas
staff
23 Februari 2015 11:27 pm
Balasan ke  copasti

~
Saudara Copasti,

Kami bersyukur bahwa Alkitab tidak mengajarkan pembebasan perbudakan, karena Alkitab tidak mengajarkan perbudakan. Pertanyaannya adalah bila Alkitab tidak mengajarkan perbudakan, untuk apa mengajarkan pembebasan perbudakan? Bukankah itu dilakukan bagi kitab yang mengajarkan perbudakan?

Ayat yang saudara kutip berlaku juga bagi setiap orang yang bekerja sebagai karyawan untuk tunduk pada pimpinan, bukan saja yang ramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebuah perintah yang indah, bukan? Itu adalah maksud dari ayat tersebut. Paulus juga mengingatkan dan mengajarkan, “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga” (Injil, Surat Kolose 4:1).
~
Solihin

Balas
boas paguh
23 Februari 2015 3:02 pm

~
Kepada: Saudara Copasti,

Yesus datang ke dunia ini bukan untuk mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini tetapi memberikan jalan supaya manusia mengenal kebenaran. Jika seseorang itu sudah mengenal kebenaran dan menerapkannya di dalam hatinya maka secara otomatis pula dia mengasihi orang lain seperti dirinya sendiri. Yesus tahu bahwa di dunia ini tidak akan mungkin sifat-sifat perhambaan hilang karena perhambaan itulah dunia.

Tetapi Yesus mengajarkan supaya orang yang mengikutinya memiliki sifat patuh, setia, jujur, tulus, sabar dalam penderitaan, dan tetap mengasihi. Bukankah dengan cara ini jika semua manusia menerapkannya maka perbudakan akan ditinggalkan orang karena bertentangan dengan kemanusiaan?

Balas
staff
23 Februari 2015 11:28 pm
Balasan ke  boas paguh

~
Saudara Boas Paguh,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga ini memberikan pencerahan kepada saudara Copasti.
~
Solihin

Balas
aan
23 Februari 2015 3:25 pm

~
Sebelum kemerdekaan Indonesia, Kristen disebut sebagai agama penjajah. Betulkah?

Balas
staff
24 Februari 2015 12:19 am
Balasan ke  aan

~
Saudara Aan,

Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk menjajah, memperbudak, dan sebagainya. Alkitab mengajarkan dan memerintahkan untuk membebaskan seseorang dari perbudakan. Contoh nyata adalah Onesimus, budak Filemon. Kalau pun ada negara yang menjajah, hal itu bukan ajaran Alkitab.

Sungguh berbeda dengan ISIS. ISIS memperbudak, meneror, membunuh, memenggal, dan sebagainya atas ajaran Al-Quran. Sekalipun kami tahu banyak umat Islam tidak setuju dengan tindakan ISIS. Namun, fakta tidak dapat dipungkiri bahwa ISIS melandaskan tindakannya dari Al-Quran. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan perbudakan? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
kuda putih
23 Februari 2015 3:25 pm

~
Jawaban utntuk soalan no. 1.
Ajaran Islam lebih tidak baik. Sebenarnya Al-Quran, hadits dan sira. Itulah yang memerintahkan teroris dan mereka yang meyakini adalah korban dari doktrin itu. Para pengikut ajaran ini tidak akan pernah hidup damai sampai mati. Mereka mati berjihad dan mengharap upah kehidupan enak di surga dan mendapat 72 bidadari. Tetapi karena stok bidadari cuma 72 sedang yang berjihad banyak, maka mereka akan bunuh-bunuhan lagi.

Balas
staff
24 Februari 2015 12:22 am
Balasan ke  kuda putih

~
Saudara Kuda Putih,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
ismail
23 Februari 2015 3:34 pm

~
Aduh, pelanggaran jumlah istri oleh Muhammad belum bisa dijawab, sekarang masalah budak lagi. Qs 23:5-6, sudah diperbudak malah digauli tanpa menikah dulu. Ini ajaran siapa? Sadis, yang pasti bukan Tuhan. Belum lagi masalah sholat yang tidak diterima kalau tidak menghadap Kabah. Mengapa tidak diterima? Lucunya Usil, Cari Ilmu, Copasti berani aneh.

Balas
staff
24 Februari 2015 12:24 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
aan
23 Februari 2015 3:37 pm

~
Kristen di Indonesia ada karena penjajahan. Betulkah? Kasih Tuhan ada karena penjajahan. Betulkah? Misionaris Kristen bisa juga disebut sebagai penjajah. Betulkah? Setelah memperbudak dan menjajah kemudian menawarkan ajaran kasih Yesus. Betulkah? Agama apa ini? Ada di bangsa ini karena penjajahan? Islamkah atau Kristen? Lihat sejarah Indonesia bahkan dunia, staff IDI sadarlah. sadarlah……

Balas
staff
24 Februari 2015 12:29 am
Balasan ke  aan

~
Saudara Aan,

Kami kira tanggapan kami pada komentar saudara sebelumnya di atas telah mewakili pandangan kami bahwa Alkitab tidak pernah mengajarkan penjajahan. Silakan membaca tanggapan kami di atas.

Hal ini sungguh berbeda dengan ajaran Islam. ISIS adalah bukti nyata. Islam memperbolehkan perbudakan sehingga ISIS pun menjual wanita tua dan anak-anak perempuan, tidak segan-segan memperkosa dan membunuh, meneror, dan sebagainya. Bukankah ini ajaran Al-Quran? Mengapa Al-Quran mengajarkan perbudakan?
~
Solihin

Balas
copasti
23 Februari 2015 3:41 pm

~
“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? ( yaitu ) melepaskan budak dari perbudakan” (Qs Al Balad : 11-13). Apa ada ayat dalam Alkitab yang seperti di atas?

Balas
staff
24 Februari 2015 12:33 am
Balasan ke  copasti

~
Saudara Copasti,

Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan perbudakan. Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama. Bukankah hal itu sudah menjelaskan bahwa segala bentuk penjajahan dan perbudakan bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih? Oleh sebab itu, karena Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan perbudakan, maka tidak diperlukan ajaran untuk membebaskan perbudakan.

Bagaimana dengan ISIS? Dari manakah diperoleh ISIS tindakan untuk menjual dan memperbudak wanita tua dan anak-anak perempuan? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
boas paguh
23 Februari 2015 3:48 pm

~
Kepada: Saudara Copasti,

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1). Perkataan rasul Paulus tersebut menunjukkan bahwa dia telah benar-benar mengerti pengajaran Yesus, sehingga Paulus maupun Petrus lebih mengutamakan membimbing setiap pribadi agar mengenal kebenaran sehingga mengetahui perbudakan itu adalah dosa. Mereka tidak perlu berorasi di tempat-tempat umum menentang penghapusan perbudakan karena cara ini tidak akan mampu memberantas perbudakan sampai keakar-akarnya.

Balas
staff
24 Februari 2015 12:59 am
Balasan ke  boas paguh

~
Saudara Boas Paguh,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga ini memberikan pencerahan.
~
Solihin

Balas
copasti
23 Februari 2015 3:50 pm

~
Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin bahwa suatu peradaban tidak akan mengalami “set back” ke belakang meski sudah mengalami kemajuan. Sehingga bila suatu saat nanti, Allah menghendaki terjadi perbudakan lagi, Islam telah memiliki hukum yang mengatur perbudakan.

Balas
staff
24 Februari 2015 1:03 am
Balasan ke  copasti

~
Saudara Copasti,

Kami berterimakasih untuk pernyataan saudara berikut ini, “…bila suatu saat nanti, Allah menghendaki terjadi perbudakan lagi…” Dengan kata lain, Allah Al-Quran memang memperbolehkan perbudakan. Dengan demikian, tidak salah bila ISIS melandaskan tindakannya untuk memperbudak, menjual wanita dan anak-anak, meneror, membunuh, dan memenggal kepala orang karena Allah Al-Quran memerintahkan demikian.

Kami sangat menyayangkan bahwa Allah Al-Quran yang disebut maha pengasih dan maha penyayang memiliki sifat memperbudak. Pertanyaannya adalah benarkah itu adalah Allah atau nabi saudara yang menyerupai Allah? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
aan
23 Februari 2015 3:59 pm

~
“Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepada­nya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” (1 Samuel 15:2-3).

Sadis, sadis, sadis.

Balas
staff
24 Februari 2015 1:08 am
Balasan ke  aan

~
Saudara Aan,

Kami senang karena saudara mengutip Kitab Samuel. Perintah itu ditujukan kepada bangsa Israel saja dalam rangka peperangan melawan bangsa Amalek. Kami kira itulah konsekuensi dari peperangan, akan banyak menelan korban. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih tidak menghendaki hal itu, melainkan menghendaki untuk mengasihi sesama. Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/d8jhjfv untuk mengetahui lebih lanjut.
~
Solihin

Balas
copasti
23 Februari 2015 3:59 pm

~
Mungkin ada yang bertanya, kalau perbudakan sudah lenyap, mengapa Al-Quran masih saja bicara tentang perbudakan?

Untuk menjawab itu kita perlu melihat lebih luas. Marilah kita membuat pengandaian sederhana. Seandainya suatu ketika nanti entah kapan, terjadi perang dunia yang melumat semua kehidupan dunia. Lalu pasca perang itu peradaban umat manusia hancur lebur, mungkin juga peradaban manusia kembali lagi menjadi peradaban purba, lantas umat manusia yang jahiliyah kembali jatuh ke jurang perbudakan manusia, maka Islam masih punya hukum-hukum suci yang mengatur masalah perbudakan.

Balas
staff
24 Februari 2015 1:15 am
Balasan ke  copasti

~
Saudara Copasti,

Kami kira saudara berpikir terlalu jauh, apalagi saudara berandai-andai. Bolehkah berandai-andai disebut mengkhayal? Kami kira tanggapan kami telah jelas di atas bahwa Allah Al-Quran memperbolehkan perbudakan. Hal ini berdasarkan pernyataan saudara sendiri. Pertanyaannya adalah benarkah Allah yang maha pengasih dan maha penyayang adalah Allah yang sama memperbudak manusia? Apakah Allah maha pengasih dan maha penyayang hanya slogan semata? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Jangan Aborsi! Inilah Pandangan Aborsi dalam Islam dan…
  • Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  • Bagaimana Cara Hidup Damai Menurut Islam dan Nasrani?
  • Keunggulan Agama Islam dan Nasrani Menghadapi Penderitaan
  • Islam Maupun Nasrani Wajib Melawan Perdagangan Manusia

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz