Saya (Hamzah) sangat termotivasi menjaga lingkungan. Karena latar belakang yang dialami keluarga saya.
Keluarga saya pernah tinggal tidak jauh dari bantaran sungai. Kami sangat menderita. Sungai yang seharusnya indah menjadi kotor karena sampah.
Hal itu menimbulkan bau yang menyengat. Juga sering terjadi banjir. Terlebih lagi menjadi sumber penyakit. Saat itu ibu saya mengalami penyakit pernafasan.
Inilah awal mula hati saya tergerak untuk perduli pada lingkungan.
Bagaimana solusi dari berbagai pencemaran ini? Mari simak kisah saya.
Masalah Polusi di Jakarta
Di belakangan ini, ada berita bahwa Jakarta adalah kota tercemar di dunia. Memang, udara di Jakarta sudah lama tidak bagus. Tapi, sudah semakin parah.
Penyebabnya adalah ada semakin banyak kendaraan, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Sudah ada Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta, tapi belum ada perubahan signifikan.
Polusi ini sudah merugikan Jakarta sebesar Rp. 30 triliun dan banyak orang yang sakit akibat polusi ini. Khususnya, banyak yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Berbagai Masalah Pencemaran Lingkungan
Karena latar-belakang ini, saya rindu membangun kesadaran masyarakat. Saya sering membuat berbagai kampanye di kampus.
Saat itulah saya berkenalan dengan Maulana. Ia adalah teman satu kampus yang sangat peduli lingkungan.
Kami menjelaskan bahwa pencemaran atau polusi sangat merusak. Karena hal ini adalah proses masuknya mahluk hidup, zat ataupun energi lain ke lingkungan.
Masalahnya, banyak aktifitas manusia yang merusak alam. Beberapa contohnya:
- Buang sampah sembarangan.
- Penggunaan insektisida yang berlebih.
- Asap kendaraan bermotor.
- Limbah pabrik.
- Penebangan & pembakaran hutan.
Jenis dan Bahaya Pencemaran Lingkungan
Selanjutnya kami juga menjelaskan ada berbagai jenis pencemaran. Yaitu:
- Pencemaran air.
Contoh: masuknya sampah, limbah industri, pestisida ke dalam air. - Pencemaran udara.
Bisa karena asap kendaraan bermotor, polusi pabrik dan sebagainya. - Pencemaran tanah.
Biasanya karena sampah rumah tangga dan limbah industri. Contoh sampah plastik, limbah kimia dan lain-lain. - Pencemaran suara.
Berupa suara bising yang mengganggu pendengaran. Contoh, deru mesin kendaraan, mesin suara pabrik, mesin penebang pohon dan lainnya. - Pencemaran cahaya.
Berupa cahaya dengan intensitas terlalu besar. Sering terjadi di wilayah perkotaan atau kawasan industri. Contoh: lampu-lampu kota, cahaya pada papan iklan dan lain-lain.
Akibat dari semua ini sangat nyata. Namun sayang banyak orang masih belum menyadarinya. Karena itu kami memberikan beberapa contoh sebagai dampaknya.
- Meledaknya pertumbuhan hama.
- Berkurangnya produksi pangan.
- Berkurangnya ikan dan ternak.
- Punahnya berbagai spesies flora.
- Terjadi berbagai bencana seperti banjir dan longsor.
- Terjadinya lubang ozon.
- Menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia.
Saya juga menjelaskan bahwa dengan kebersihan, maka kesehatan masyarakat meningkat. Contohnya seperti penyakit pernafasan ibu saya. Langsung terlihat lebih baik saat kami pindah rumah ke daerah yang lebih bersih.
Saya dan teman-teman berharap makin banyak masyarakat menyadari hal ini. Sehingga kita bisa bersama-sama menjaga lingkungan.
Kampanye yang Membuahkan Hasil Positif
Saya bersyukur kampanye kami berhasil. Banyak masyarakat yang menjadi lebih sadar menjaga lingkungan. Bahkan banyak inisiatif setelahnya untuk membersihkan sungai.
Semua hal ini menguatkan saya dan teman-teman. Sehingga kami berkumpul untuk merencanakan program kampanye berikutnya.
Dalil Menjaga Lingkungan dari Agama
Saat itulah sambil menyusun materi kampanye, Maulana bertanya. “Apa yang membuat kamu sangat semangat menjaga lingkungan?”
Saya menjelaskan latar-belakang saya dan juga kondisi ibu. Yang menjadi motivasi dasar.
Namun selanjutnya saya juga ingin taat agama. Karena saya percaya Allah melarang manusia merusak bumi.
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi . . . Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Qs 7:56).
Bahkan ada ancaman hukuman bagi yang melanggarnya.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Qs 30:41).
Pandangan Allah Terhadap Pencemaran Lingkungan
Maulana sepaham dengan pandangan saya. Ia menyatakan dalam kepercayaannya juga perlu memelihara lingkungan.
Karena ia percaya Allah yang menciptakan bumi. Sehingga kita wajib menjaganya. “Jadi janganlah kamu mencemarkan negeri tempat tinggalmu . . .” (Taurat, Bilangan 35:33).
Bahkan selain itu ia juga menyatakan memiliki alasan yang lebih kuat. Yaitu hukum kasih. Salah satu bunyinya, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Matius 22:39).
Orang yang merusak alam pasti melanggar perintah Allah. Karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan berdampak sampai ke anak cucunya nanti.
Saya senang bisa sepaham dengan Maulana dalam hal ini. Karena itu kami sering bekerjasama.
Masalah Terpenting: Pencemaran Hati!
Satu saat kami makan siang bersama. Saya ingat ada pertanyaan yang menggelisahkan. Saya mengutarakannya ke Maulana.
“Kita sangat peduli dengan bahaya pencemaran lingkungan. Namun bagaimana dengan bahaya pencemaran hati? Bukankah banyak kotoran dalam hati manusia?”
Karena saya sendiri sadar ada banyak hal negatif masuk. Melalui pergaulan maupun sosial media.
Saya berusaha menghilangkan pencemaran hati. Namun sangat sulit. Sampai saat ini belum berhasil.
Maulana merespon: “Selama ini apa yang kamu ketahui?” Saya menjawab saya pernah membaca Hadits. Ada doa untuk meminta kebersihan hati.
“Ya Allah, bersihkanlah kesalahan-kesalahanku dengan air salju dan air embun. Sucikanlah hatiku dari kotoran-kotoran sebagaimana Engkau menyucikan baju yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat” (Shahih Bukhari 5891).
Maulana tersenyum mendengarnya. Ia menyatakan bahwa ia mengetahui solusinya. “Apakah itu?” Saya merespon.
Solusi Allah untuk Pencemaran Hati
Maulana menyatakan bahwa memang manusia membutuhkan kebersihan hati. Hal ini Allah berikan melalui Isa Al-Masih.
Karena Isa adalah rahmat Allah untuk keselamatan manusia. Isa menjadi manusia untuk menolong kita dari dosa.
“Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu [melalui Isa Al-masih] . . . kamu akan Kuberikan hati yang baru . . .” (Taurat, Yehezkiel 36:25-26).
Jika manusia mengimani dan menjadi pengikut Isa maka tersedia rahmat-Nya. Yang akan membersihkan hati sepenuhnya.
“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju. Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba [dengan mengimani Isa]” (Taurat, Yesaya 1:18).
Maulana lalu menutup penjelasannya dengan menyatakan Allah Maha Kasih. Sehingga Dia tidak mau manusia tercemar terus oleh dosa. Dia ingin menyelamatkan manusia.
“Dia yang mengampuni segala kesalahanmu . . . sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita [dengan mengimani Isa]” (Zabur 103:3,12).
Saya sangat terkesan dengan penjelasan Maulana. Karena menjadi jawaban dari pertanyaan saya.
Selanjutnya memang saya masih memerlukan waktu merenungkan. Untuk mengetahui mengenai Isa lebih dalam. Saya terus berkomunikasi dan bekerjasama dengan Maulana secara intensif.
Mengimani Solusi Allah bagi Pencemaran Hati
Bagaimana dengan Anda Pembaca? Apakah Anda juga peduli dengan masalah pencemaran hati?
Sama seperti bahaya pencemaran lingkungan sangat besar. Demikian juga akibat dari pencemaran hati karena dosa.
Kita sebagai manusia bisa berusaha berbuat amal baik, namun terbatas. Banyak sekali dosa dan khilaf yang terjadi. Kita membutuhkan pertolongan Allah untuk membersihkan pencemaran hati.
Karena itu, kami mengajak para Pembaca untuk menggali lebih dalam mengenai Isa Al-Masih. Dialah pernyataan rahmat Allah bagi manusia. Untuk menolong kita dari dosa dan kekotoran hati.
Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan dua tawaran di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengundah Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Islam & Nasrani Menjawab Ateis: Alam Semesta Bukti Allah Ada!
- Pertolongan Dari Allah Melalui Tolong Menolong
- Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Berdosakah Semua Mukmin?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara sebagai umat beragama menyikapi masalah pencemaran lingkungan hidup?
- Menurut Saudara bagaimana solusi untuk pencemaran hati manusia?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai solusi Allah bagi keselamatan manusia dari dosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].