• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Bagaimana Cara Muslim Mengimani Kitab Sebelum Al-Quran?

Isa Dan Islam > Artikel > Alkitab > Muslim Terhadap Alkitab > Bagaimana Cara Muslim Mengimani Kitab Sebelum Al-Quran?
28 Oktober 2019 | 361 Komentar

alkitab kitab suci kristen cover salibAlkitab adalah Kitab Suci umat Kristen, sudah ada sebelum Al-Quran. Isi Alkitab terdapat Taurat, Zabur, dan Injil. Semua kitab ini merupakan kitab penting dan wajib diimani umat Islam.  

Namun sebagian umat Islam bertanya, bagaimana cara mengimani kitab sebelum Al-Quran? 

Sebelum tahu cara mengimani kitab sebelum Al-Quran, maka kaum Mukmin harus mengerti terlebih dahulu apa yang Al-Quran sampaikan tentang Kitab sebelumnya, yaitu Alkitab. 

Al-Quran Menyatakan Untuk Menegakkan Ajaran Alkitab 

Al-Quran menyatakan mukmin perlu melakukan ajaran kebenaran Kitab Allah. “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu…” (Qs 5:68). Ayat ini menegaskan pentingnya mukmin juga menerapkan kebenaran Taurat dan Injil. Mengapa demikian?

Apakah Anda pernah membaca Alkitab? Atau mendengar pengajaran mengenai inti dari Kitab Suci Kristen itu?

Mari kita melihat pembahasan Taurat, Zabur, dan Injil. Anda bisa menjadi Mukmin yang baik dengan mengimani dan menerapkan kebenaran Allah.

Mengimani Kitab Terdahulu Karena Ada Petunjuk Allah 

Al-Quran menuliskan pentingnya isi Alkitab. “…(Allah) membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). 

Rupanya dalam Taurat, Zabur dan Injil ada petunjuk dan cahaya. Hal ini sangat penting bagi kehidupan manusia. Al-Quran menekankan kepentingannya dengan menyatakan, “…kamu tidak dipandang beragama sedikit pun…” (Qs 5:68) sampai menerapkan kebenaran Kitab Allah.

Apakah Anda tahu apa petunjuk dan cahaya dalam Alkitab? Mari kita mulai mengenal Alkitab. Anda akan menemukan petunjuk dan cahaya di dalamnya.

alkiitab, cara mengimani kitab sebelum al-quran mukmin harus mempelajarinya

Perkenalan Isi Alkitab (Taurat, Zabur, Injil)

Kitab Suci umat Kristen/Nasrani adalah Alkitab. Isinya terdiri dari Taurat, Zabur, dan Injil.

Alkitab terbagi 2 bagian. Perjanjian Lama berisi kitab Taurat, Zabur dan nubuatan para nabi. Perjanjian baru berisi kitab Injil dan Inspirasi Allah melalui para Rasul.

Alasan penyebutan “Perjanjian” karena Allah membuat perjanjian dengan manusia. Pertama, antara Musa dengan bangsa Israel. Kedua antara Isa Al-Masih dengan seluruh umat manusia.

Alkitab total berisi 66 kitab. Penjabarannya adalah:

  • 39 kitab pada Perjanjian Lama.
    • 5 Kitab Taurat.
    • 12 Kitab Sejarah.
    • 5 Kitab Puisi.
    • 5 Kitab Para Nabi-nabi Besar.
    • 12 kitab Para Nabi-nabi Kecil.
  • 27 kitab Perjanjian Baru.
    • 4 Kitab Injil.
    • 1 Kitab Sejarah.
    • 21 Kitab-kitab Rasuli.
    • 1 Kitab Wahyu.

Latar Belakang Penulisan Alkitab

Penulisan Alkitab dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun. Dari zaman Nabi Musa (2000 SM) hingga Rasul Yohanes (sekitar 90 M). Dalam wilayah tiga kontingen yang berbeda, yaitu Asia, Eropa, dan Afrika.

Allah mewahyukan Alkitab dengan tiga bahasa, yaitu Ibrani, Aram dan Yunani. Sebagian besar kitab Perjanjian Lama tertulis dalam bahasa Ibrani.  Sebagian kecil dalam bahasa Aram. Sementara Kitab Perjanjian Baru penulisannya dalam bahasa Yunani.

Alkitab terdiri dari berbagai gaya bahasa. Antara lain adalah:

  • Narasi
  • Puisi
  • Perumpamaan
  • Nubuatan
  • Sejarah
  • Khotbah
  • Hukum
  • Doa
  • Surat
  • Dan sebagainya.

Tiap gaya penulisan memiliki metode tafsir masing-masing.

Alkitab terdiri dari 40 orang penulis. Dengan latar belakang yang jauh berbeda. Ada yang raja, penggembala ternak, nelayan, cendekiawan dan sebagainya. Namun semuanya dipimpin oleh Ruh Allah. “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, 2 Petrus 1:21).

Pembuktian Keaslian Isi Alkitab

alkitab dan salib, mukmin harus tahu cara mengimani kitab sebelum al-quranMelihat keragaman latar belakang ini membuat kita bertanya apakah isi Alkitab sesuai? Apakah ada perubahan sepanjang sejarah? Bisakah kita percaya keotentikan Kitab Suci umat Kristen?

Mari kita lihat beberapa pembuktian keaslian Alkitab.

  1. Pembuktian secara sejarah.
    Bangsa Yahudi telah mengenal tulisan dari sejak abad ke 10/11 Sebelum Masehi. Sehingga mereka mampu membuat banyak tulisan naskah asli. Mereka juga teliti membuat kopian naskah.
  2. Pembuktian dari data arkeologi kopian naskah asli.
    Ada banyak bukti kopian naskah asli ditemukan. Salah satu yang paling baik adalah Naskah Laut Mati. Naskah ini memuat hampr seluruh kopian Perjanjian Lama.
    Perjanjian Baru juga memiliki banyak sekali kopian. Ada lebih dari dari 13.000 kopian naskah Injil. Semua kopian ini membuktikan kesamaan isi dengan Alkitab yang ada sekarang.
  3. Tidak mungkin Paulus merubahnya!
    Ada banyak sekali saksi mata. Yaitu orang yang hidup pada zaman Isa yang juga hidup sampai zaman Paulus. Mereka mendengar ajaran Isa secara langsung.
    Jika Paulus mengajarkan ajaran berbeda pasti akan mudah diketahui. Namun, para saksi mata tidak protes. Mereka malah meneguhkan apa yang Paulus ajarkan.
    Hal ini membuktikan Paulus hanya menyatakan ajaran dari Isa Al-Masih. “…aku [Paulus] tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus [Isa Al-Masih]…” (Injil, Roma 15:18).
  4. Pembuktian keakuratan nubuat.
    Alkitab memiliki kesamaan isi. Walau tertulis oleh banyak penulis dengan berbagai latar belakang. Ada benang merah yang menyatukan semuanya.
    Ada banyak sekali nubuatan tertulis ratusan tahun sebelumnya. Semuanya tergenapi dengan akurat. Hal inilah yang menjadi tanda utama keajaiban Kitab Suci umat Kristen.

Mari kita lihat contoh isi nubuatan dalam Alkitab.

Keajaiban Ramalan Alkitab

Semua ramalan Alkitab tergenapi dengan akurat. Beberapa contoh adalah:

  • Isa Al-Masih lahir dari perawan.
    “…Sesungguhnya, seorang perempuan muda [perawan] mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki…” (Taurat, Yesaya 7:14 = Injil, Matius 1:22-23).
  • Isa Al-Masih menderita aniaya.
    “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku” (Zabur 41:10 = Injil, Yohanes 13:18).
  • Isa Al-Masih dibangkitkan dari kematian.
    “Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku [Isa Al-Masih] dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku” (Zabur 49:16 = Injil, Matius 28:2-7).

Rupanya inti seluruh isi Taurat, Zabur, dan Injil menyatakan Isa Al-Masih. Seluruh isi ajaran Alkitab juga sesuai dan bersumber dari Isa. Jadi, satu cara terbaik dan tanda Mukmin mengimani kitab sebelum Al-Quran adalah percaya kepada Isa Al-Masih. 

Isa Al-Masih Adalah Petunjuk dan Cahaya yang Allah Janjikan 

Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia menggenapi nubuat dari para nabi sebelumnya. Kedatangan-Nya menggenapi janji Allah bagi umat-Nya. Allah berjanji memberikan petunjuk dan cahaya bagi umat-Nya. Inilah jalan-Nya agar semua umat manusia dapat kembali kepada-Nya.

Isa bersabda: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah Sang Jalan Allah. Dengan mengikuti Isa Al-Masih kita pasti mengikuti Kebenaran, inilah petunjuk Allah. Selanjutnya dengan percaya kepada-Nya kita akan menerima “Hidup Kekal” dari Dia. Inilah cahaya Allah agar manusia mendapatkan surga.

Jadi, Alkitab–Kitab Suci umat Kristen–adalah Kitab Suci seluruh manusia. Tujuannya agar manusia mendapatkan jalan yang benar untuk datang kepada Allah. Percayalah kepada Isa Al-Masih agar Anda beroleh kemuliaan hidup kekal itu!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setelah membaca artikel di atas apa pendapat Saudara tentang Alkitab?
  2. Apakah Saudara seorang Muslim sudah mengerti cara mengimani kitab sebelum Al-Quran, setelah membaca penjelasan artikel ini? Jelaskan! 
  3. Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Baru. Apakah janji dalam Alkitab bagi umat manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Cara Muslim Mengimani Kitab Sebelum Al-Quran? Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Penafsir Al-Quran Soal Bukti Alkitab Palsu
  2. Adakah Bagian Alkitab Yang Sudah Hilang?
  3. Logika Kristen dan Kitab Islam, “Alkitab Tidak Dirubah”
  4. Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?

Video:

  1. Bagaimana Membandingkan Alkitab Dengan Kitab Lain?
  2. Mana Yang Asli, Kitab Allah Atau Al-Quran?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Alkitab, Muslim Terhadap AlkitabTag: Alkitab, Kitab Sebelum Al-Quran, video, Wahyu Allah

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

361 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
arsun
10 Mei 2011 9:43 am

*
Menurut Matius 15:24, Isa Al-Masih hanya diutus pada umat Israel saja. Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Balas
staff
10 Mei 2011 11:37 am
Balasan ke  arsun

~
Saudara Arsun, Isa Al-Masih secara manusia dilahirkan ke dalam dunia melalui keturunan bani Israil. Oleh sebab itu, murid-murid-Nya yang pertama-tama berasal dari bani Israil. Setelah Ia menyatakan diri-Nya dan pengajaran-Nya kepada bani Israil, maka Isa Al-Masih mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan tentang diri-Nya ke seluruh dunia.

Isa mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (Allah) Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18-19).

Bani Israil sendiri sangat membanggakan diri mereka sebagai keturunan asli dari Ibrahim. Padahal Firman Allah mengatakan dengan jelas bahwa keturunan Ibrahim tidaklah dipandang sebagai keturunan Ibrahim secara jasmani. Keturunan Ibrahim, atau bani Israil yang sesungguhnya, adalah semua orang yang beriman kepada Allah yang sejati.

Injil, Kitab Roma 4:16 “…Janji itu berlaku bagi semua keturunan Ibrahim, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Ibrahim. Sebab Ibrahim adalah bapa kita semua.”

Injil, Surat Galatia 3:7 “Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Ibrahim.”

Injil dengan jelas mengatakan bahwa yang disebut keturunan Ibrahim atau bani Israil secara rohani adalah orang-orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. Dan hanya kepada merekalah, berlaku janji-janji Allah, termasuk keselamatan dunia dan akhirat.

Injil, Surat Galatia 3:29 “Dan jikalau kamu adalah milik Al-Masih, maka kamu juga adalah keturunan Ibrahim dan berhak menerima janji Allah.”

Kami juga mempersilakan Saudara untuk boleh merenungkan artikel berikut: [url]http://tinyurl.com/3mdh3mu[/url].

Kiranya Saudara mendapatkan hidayah yang sejati dari Allah.

CA

Balas
staff
17 Juli 2017 1:54 pm
Balasan ke  arsun

~
Saudara Arsun

Dari ayat yang saudara kutip memang benar Isa berkata bahwa Ia diutus hanya kepada domba yang hilang dari Israel. Pengertiannya bisa seperti itu jika ayat tersebut dikutip hanya sebagian saja. Silakan saudara baca ayat-ayat sebelumnya dan saudara akan memahami makna sebenarnya, apa yang hendak disampaikan Isa.
~
Noni

Balas
HambaAllah
10 Mei 2011 10:02 am

*
Yesus beribadah pada hari Sabat atau Sabtu, bukan hari Minggu.

Yesus beribadah seumur hidupNya pada hari Sabat dan anda malah beribadah pada hari Minggu.

Bukankah anda telah mengingkari dan bahkan mengkhianati Beliau?
Bukankah apa yang Yesus contohkan harus diikuti oleh penganut-Nya?

Balas
staff
10 Mei 2011 11:41 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Apakah Saudara juga mengikuti begitu saja semua apa yang dilakukan oleh nabi Saudara? Jika benar demikian, berarti Saudara harus diwajibkan dan tidak boleh tidak, harus menggosok gigi dengan siwak, menaiki unta, tinggal di Timur Tengah, memiliki lebih dari beberapa istri, dan hal-hal lainnya.

Menurut umat Kristiani sendiri, adalah lebih penting hal-hal yang bersifat batiniah, daripada lahiriah.

Sabat sendiri berarti hari perhentian, dan bukan berarti hari Sabtu. Allah memerintahkan kepada kita untuk boleh memiliki satu hari perhentian dalam satu minggu, di mana kita bisa beribadah kepada Allah. Sama sekali tidak pernah diperintahkan dalam Kitab Suci bahwa Sabat itu harus hari Minggu.

Isa Al-Masih tidak pernah menyuruh kita beribadah pada hari Sabtu. Jikalau ia memberi perintah demikian pastilah orang Kristen akan sembahyang pada Hari Minggu.

Isa Al-Masih selalu berfokus pada keadaan “hati” pengikutnya. Demikianlah Ia tidak memberi banyak hal lahirilah yang harus diikuti pengikut. Dua yang terutama hanyalah baptisan and Perjamuan Tuhan. Kedua ini berhubungan dengan kematian dan kebangkitan kita dengan Isa Al-Masih dan tentang penyaliban-Nya untuk melepaskan kita dari dosa.

Orang Kristen bersembahyang pada Hari Minggu sebagai perayaan kebangkitan Isa Al-Masih yang tidak dikuasai oleh maut. Sebaliknya Ia menguasai maut dan sekarang sudah berada di sorga dan malahan menyediakan tempat bagi kita di sorga nanti (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).

CA/JG

Balas
staff
17 Juli 2017 1:55 pm
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Memang benar sekali, kita sepatutnya meneladani apa yang dilakuakn dan diajarkan Isa Al-Masih. Isa memang beribadah pada hari Sabat. Hal ini dilakukan oleh semua orang Yahudi.

Namun alasan kami beribaadah pada hari Minggu adalah untuk memperingati kebangkitan Isa Al-Masih. Isa bangkit pada hari ketiga yaitu Minggu.

~
Noni

Balas
peri suci
12 Mei 2011 5:41 am

*
Adakah Injil berbahasa Ibrani? Yesus berbahasa Ibrani, mustahil Dia mengajar dengan bahasa Yunani.

Balas
staff
19 Mei 2011 3:10 am
Balasan ke  peri suci

~
Saudara Peri Suci, tentu saja Injil dalam bahasa Ibrani ada dan masih terpelihara hingga saat ini.

Pada zaman Isa Al-Masih, bahasa yang berlaku umum pada daerah Israel adalah bahasa Aram (Ibrani kuno) dan bahasa Yunani. Bahasa Yunani saat itu pemakaiannya adalah sangat luas dan dikenal hampir semua suku bangsa seperti halnya bahasa Inggris pada zaman sekarang. Oleh sebab itu, bahasa asli penulisan Injil adalah bahasa Ibrani dan Yunani.

Sampai saat ini, salinan-salinan terkuno dari naskah-naskah asli Injil, masih tetap ada dan terpelihara dengan baik di museum-museum. Sehingga adalah mustahil Injil bisa dipalsukan.

CA

Balas
staff
17 Juli 2017 2:03 pm
Balasan ke  peri suci

~
Saudara Peri Suci,

Alkitab ditulis dalam dua bahasa yaitu Perjanjain Lama memakai bahasa Ibrani dan Perjanjian Baru mamakai bahasa Yunani. Bahasa Ibrani adalah bahasa nasional/pemersatu dan Yunani adalah bahasa Internasional pada zaman Isa. Jadi tidak mustahil jika Isa juga bisa berbahasa Yunani sebab orang Yahudi lain pun bisa berbahasa Yunani pada saat itu.

Sama seperti kita orang Indonesia, tetapi ada banyak orang Indonesia yang bisa berbahasa Inggris, bukan? Sebab Bahasa Inggris adalah bahasa internasional.
~
Noni

Balas
HambaAllah
12 Mei 2011 7:50 am

*
Ayat-ayat Al-kitab yang mustahil dipraktekkan:

1. Dilarang memakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan (Imamat 19:19).
Bila ayat ini diamalkan, maka manusia akan kembali kepada zaman primitif, ketinggalan zaman, ketinggalan gaya dan tidak modernis.

2. Cungkil mata yang menyesatkan orang untuk berbuat dosa (Matius 5:-29).
Secara letterlijk maupun figuurlijk, ayat ini mustahil dipakai. Bila diterapkan, maka banyak orang Kristen menjadi buta.

Balas
staff
19 Mei 2011 3:39 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah, perlu untuk diketahui bahwa dalam Injil, terdapat perintah untuk dikerjakan oleh manusia sepanjang masa, dan ada pula perintah untuk dikerjakan oleh manusia pada zaman kalimat itu ditulis saja, serta ada pula kalimat-kalimat yang bersifat perumpamaan, kiasan, ataupun ironi.

Perintah yang pertama adalah sudah jelas hanya berlaku pada zaman kalimat ini diucapkan.

Sementara untuk pertanyaan kedua, Saudara seharusnya menyertakan ayatnya secara lengkap. Dengan demikian maka artinya menjadi jelas: Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Injil, Rasul Besar Matius 5:29).

Gaya bahasa dalam bagian Injil ini mengandung makna hiperbola sebagai penegasan kepada para pembaca. Majas hiperbola sering digunakan dalam perumpamaan yang diajarkan Isa Al-Masih kepada pengikut-pengikut-Nya.

Ayat ini mengatakan bahwa adalah lebih baik kita untuk menderita cacat tubuh daripada kita memiliki anggota tubuh yang lengkap, namun selalu dipakai untuk melakukan dosa. Kalimat ini adalah kalimat pengumpamaan bagi kita untuk bisa membandingkan manakah yang lebih penting: cacat tubuh semasa hidup namun masuk sorga, ataukah tubuh yang lengkap namun masuk neraka selama-lamanya. Manakah yang Saudara pilih jika diharuskan untuk memilih antara keduanya?

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:10 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Alkitab adalah Firman Allah. Dalam penulisannya ada yang berbentuk kiasan atau metafora, syair, sejarah dan nubuatan ke depan. Oleh karena itu penelitian Alkitab harus memperhatikan konteks pada teks tersebut. Perlu dipisahkan antara yang normatif dan yang relatif. Pokok persoalan mengenai pakaian itu relatif berlaku pada masa itu dan tidak ada pengulangan perintah yang menunjukan urgensitasnya.

Yang normatif misalnya, “hormatilah orang tuamu”. Demikian juga “mencungkil mata” adalah persoalan bentuk gaya bahasa yang harus dipahami makna rohaninya. Standar kerohanian itu sempurna seperti sifat Allah yang tanpa cacat. Tetapi tidak mungkin ada manusia yang dapat mencapai standar tersebut. Oleh karena itu hanya melalui rahmat yang ditawarkan Isa Al-Masih kita dilayakan dihadapan Allah.
~
Noni

Balas
Mikha
12 Mei 2011 2:52 pm

*
Ketika masih bersama-sama para murid-Nya, Yesus berterus terang bahwa masih banyak ajaran-Nya yang belum disampaikan karena ketidakmampuan para murid pada waktu itu:
“Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu,tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.” (Yohanes 16:12). Ini artinya Injil belum sempurna.

Balas
staff
19 Mei 2011 3:56 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha, ayat ini sesungguhnya sudah Saudara utarakan maksudnya dengan jelas, yakni: hingga ‘pada waktu itu’.

Saudara berpandangan bahwa Injil ialah satu buku. Tetapi definisi Injil ialah: Berita bahwa Isa Al-Masih telah lahir ke dalam dunia ini, sebagai penggenapan janji Allah akan datangnya seorang Al-Masih / Juru Selamat. Juga bahwa Isa Al-Masih kemudian telah mati menggantikan manusia menanggung hukuman atas dosa, bangkit, dan kemudian kembali ke sorga. Dan pada hari kiamat nanti, Ia akan datang lagi untuk menghakimi semua orang yang masih hidup maupun yang telah mati, untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka. Dan pada saat itu, semua pengikut Isa Al-Masih akan beroleh tempat yang tinggi di sorga (Qs 3:55). Inilah Injil yang lengkap dan sejati.

Memang ada hal-hal lain yang akan Isa Al-Masih ajarkan kepada murid-murid-Nya. Itulah sebabnya Ia mengirim Roh Allah untuk tetap mengajar mereka. Kedatangan Roh Allah juga mengurapi Rasul-rasul supaya mereka menulis kelanjutan kebenaran yang tidak disampaikan Isa Al-Masih pada waktu di bumi.

Sudah siapkah Saudara untuk menerima kebenaran berita Injil yang sejati ini? Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

CA/JG

Balas
staff
24 Juli 2017 7:11 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha,

Maksud ayat tersebut menunjukan bahwa Firman Tuhan Yesus itu sempurna dan tidak dibatasi oleh ciptaan. Itu sebabnya tidak mungkin manusia dapat menampung semua hikmat Tuhan. Kalau saudara menyimpulkan kesempurnaan Kitab Suci adalah jika dapat diketahui batasannya maka justru hal itu menunjukan ketidaksempurnaan.
~
Noni

Balas
al
13 Mei 2011 2:16 am

*
Kumpulan wahyu atau Firman Allah kepada Isa Al-Masih itulah yang disebut Injil.

Sementara ketika masa pelayanan Isa Al-Masih yang kurang lebih 3.5 tahun, firman-firman dari Tuhan tersebut belum pernah ditulis, apalagi dibukukan.

Dakwah yang disampaikan Isa Al-Masih baru sebatas lisan, tidak ada satu orang pun yang mencatatnya. Zaman tersebut belum ada alat tulis-menulis.

Balas
staff
19 Mei 2011 4:06 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al, sesungguhnya Injil yang sejati adalah berita tentang Isa Al-Masih itu sendiri. Injil berasal dari kata ‘euangelion’, yang berarti kabar baik. Dan Isa Al-Masih sesungguhnya adalah kabar baik bahwa Allah telah menggenapi janji-Nya untuk memberikan seorang Al-Masih atau Juru Selamat bagi umat manusia.

Kitab Saudara menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Qs 3:45, 4:171). Isa Al-Masih adalah Firman Allah atau berita Injil itu sendiri.

Berita mengenai Isa Al-Masih ini kemudian ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih, hingga akhirnya dikenal sebagai Kitab Injil, yakni Kitab mengenai siapakah Isa Al-Masih, dan bagaimana kehidupan serta pelayanan-Nya.

Pada zaman itu jelas sudah ada alat dan media untuk menulis. Dan perlu diketahui bahwa sesungguhnya Allah sendirilah yang menulis Kitab Suci-Nya dengan memakai tangan para penulis Kitab Suci, termasuk Rasul Paulus, yang dipanggil dan diutus oleh Isa Al-Masih itu sendiri.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:13 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al,

Mengenai alat tulis menulis sebenarnya sudah ada beberapa abad sebelum Isa Al-Masih. Apalagi dilingkungan orang Yahudi pada masa Isa Al-Masih, dan jangan lupa bahwa pengaruh budaya Helenis dan Romawi pada abad-abad sebelum dan sesudah Isa Al-Masih sudah memberi dampak perkembangan kemajuan sistem dokumentasi dan tulis menulis.
~
Noni

Balas
HambaAllah
13 Mei 2011 3:06 am

*
Azizah mengatakan bahwa Kristen bukan agama. Yesus tidak membawa agama. Apa maksudnya?

Balas
staff
19 Mei 2011 4:15 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah, sesungguhnya apa yang dikatakan oleh Saudara Azizah adalah benar. Isa Al-Masih tidak datang untuk mendirikan suatu agama, untuk kemudian mengajak kita berbondong-bondong untuk masuk ke dalam agama tersebut.

Isa Al-Masih mengajak kita semua untuk percaya kepada-Nya. Bahwa Ia adalah penggenapan janji Allah akan kedatangan seorang Al-Masih, atau Juru Selamat yang akan membebaskan umat manusia dari hukuman dosa. Janji Allah ini terdapat di sepanjang Firman Allah dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.

Inilah berita Injil yang sesungguhnya, yakni bukan untuk masuk agama tertentu, tetapi untuk mengenal siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya dan beriman kepada-Nya, bahwa di dalam Dia kita telah diselamatkan.

Agama sesungguhnya hanyalah merupakan suatu tata-cara mengenai bagaimana kita boleh beribadah kepada Tuhan. Agama itu sendiri kosong jika tidak ada iman yang benar kepada Allah yang sejati.

Untuk lebih mengerti akan hal ini, kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara menemukan hidayah yang sejati dari Allah.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:15 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Kristen sejak awal era kemajuan zaman pada abad ke-3 sudah menjadi suatu bentuk agama, namun hakikatnya Kristen adalah para pengikut Isa Al-Masih. Mengikuti ajaran dan pengharapan yang diberikan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Tuhan oleh karena itu Dia meminta supaya manusia mengikuti-Nya. Isa Al-Masih berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Noni

Balas
al
13 Mei 2011 8:08 am

*
Injil Yohanes ditulis sekitar tahun 100 Masehi, sedangkan pelayanan Yesus yang terakhir ada pada sekitar tahun 40 Masehi.

Jaraknya 60 tahun. Dengan beda jarak sekitar 60 tahun, apakah surat tersebut bisa valid?

Apalagi tempo dulu belum ada alat tulis-menulis.

Balas
staff
19 Mei 2011 4:28 am
Balasan ke  al

~
Injil Yohanes adalah Sura Injil yang paling terakhir tahun penulisannya. Sebelum Injil Yohanes ditulis, telah ada sura-sura lain yang ditulis oleh murid-murid Isa Al-Masih yang lain, yakni: Matius, Markus, dan Lukas. Ketiga sura ini penulisannya lebih dekat dengan tahun kehidupan Isa Al-Masih.

Injil Yohanes ditulis untuk melengkapi dan membenarkan sura-sura Injil yang sebelumnya, sehingga semua kisah mengenai Isa Al-Masih yang patut untuk diketahui umat manusia menjadi lengkap.

Walaupun ada jarak 60 tahun, sura Injil ini tetap valid karena ditulis oleh seorang murid yang paling dekat dengan Isa Al-Masih. Adapun Rasul Yohanes adalah murid yang selalu berada di manapun Isa Al-Masih pergi dan mengajar.

Namun perlu juga untuk diperhatikan. Injil adalah Firman Allah. Injil jelas ditulis oleh Allah sendiri, dengan memakai perpanjangan tangan manusia-manusia yang Dia pilih sebagai alat untuk menulis Firman-Nya. Pada zaman itu sendiri, telah ada alat dan media untuk tulis-menulis.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:16 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al,

Maaf ada koreksi untuk saudara bahwa Isa Al-Masih mengakhiri pelayanan di dunia sebelum tahun 40 Masehi. Kedua, bahwa alat tulis menulis dan sistem dokumentasi sudah berkembang pada masa Isa Al-Masih, bahkan beberapa abad sebelumnya sudah ada bukti-bukti tulisan, contohnya kitab Taurat, Zabur, dan tulisan Plato.

Dan silakan periksa lagi sejarah penulisan Injil. Injil selesai ditulis sebelum tahun 70 Masehi, sebab tahun itu Bait Allah sudah dihancurkan sebagaimana sudah dinubuatkan oleh Isa Al-Masih dalam Injil .
~
Noni

Balas
Sudaryanto
13 Mei 2011 2:19 pm

*
Kitab Suci kok saling berlawanan, silsilah dari Daud hingga Yesus ada dua versi.

Versi pertama sesuai Sura Matius berjumlah 28 orang, sementara versi kedua sesuai Sura Lukas berjumlah 43 orang.

Aneh bukan?

Balas
staff
19 Mei 2011 3:02 am
Balasan ke  Sudaryanto

~
Saudara Sudaryanto, Silsilah Isa Al-Masih seperti yang dituliskan Rasul Matius adalah silsilah keturunan yang berasal dari Yusuf (suami Maryam). Sementara silsilah yang ditulis Lukas adalah silsilah dari garis keturunan Maryam.

Dilihat dari segi pandang manusia, Isa Al-Masih adalah seorang manusia yang sering ditulis berdasarkan keturunan laki-laki. Sementara berdasarkan sudut pandang Allah, maka Isa Al-Masih adalah Juru Selamat yang dijanjikan sejak lembaran awal Kitab Suci bahwa: seorang keturunan perempuan akan meremukkan kepala si iblis (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15), yang artinya: membebaskan umat manusia dari dosa.

Allah berkata: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau (iblis) akan meremukkan tumitnya.” (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15).

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:17 am
Balasan ke  Sudaryanto

~
Saudara Sudaryanto,

Pencatatan kedua silsilah tersebut memang tidak sama tetapi bukan berbeda sebab memang pencatatan silsilah masing-masing kitab ditinjau dari beberapa daftar yang ada. Hal ini lumrah, silsilah seseorang bisa saja berbeda tergantung dari garis keturunan mana yang hendak disorot.
~
Noni

Balas
HambaAllah
14 Mei 2011 1:29 am

*
Allah tidak pernah mewahyukan dan mendefinisikan Trinitas kepada Yesus. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Allah mewahyukan Trinitas KepadaNya.

Yesus sendiri tidak pernah menyebut-nyebut Trinitas, apalagi mengatakan bahwa diri-Nya adalah anggota Trinitas.

“Dengarlah hai orang Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Ulangan 6:4).

“Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku.” (Yesaya 46:9).

Balas
staff
19 Mei 2011 4:37 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah, adalah benar bahwa kata ‘trinitas’ tidak pernah muncul di dalam Injil. Kata ‘tauhid’ sendiri pun tidak pernah muncul di dalam Al-Quran, bukan? Namun mengapakah umat Islam sering memakai kata ini?

Namun jika Saudara membaca keseluruhan Firman Allah, di dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil, maka Saudara akan menjadi jelas bahwa pengajaran mengenai Trinitas ini adalah benar-benar merupakan ajaran Firman Allah.

Saudara juga telah salah di dalam mengerti makna kata ‘esa‘. Kata ‘esa‘ dalam bahasa Indonesia, atau ‘ahad‘ dalam Al-Quran dan bahasa Arab, maksudnya tidak pernah berarti ‘satu secara mutlak‘. Kata ‘ahad‘ atau ‘esa‘ ini tersebar di sepanjang kitab Saudara, dan artinya selalu: ‘satu’ yang terdiri dari ‘satu kesatuan’. Kami bisa mengutip puluhan contoh arti dan penggunaan kata ini bagi Saudara yang dikutip dari kitab Saudara sendiri, jika Saudara menghendaki, lengkap dengan lafal / bahasa asli.

Demikian pula Prof.DR.Quraish Shihab (mantan Menteri Agama, sekarang penasehat organisasi-organisasi Islam dan MUI) mengatakan bahwa kata ‘esa’ tidak bisa didefinisikan menjadi ‘tunggal’ atau ‘satu secara mutlak’. Ketika memakai kata ‘esa’, maka perngertian akan jumlah tidak bisa dipatokkan dalam pikiran.

Demikian pula umat Nasrani menyatakan Allah itu adalah satu, tidak secara mutlak, namun adalah satu adanya. Hal ini susah untuk dimegerti oleh otak manusia yang terbatas, tetapi bukan pula mustahil untuk bisa diimani. Allah (Bapa), Isa Al-Masih, dan Roh Qudus adalah Allah yang ‘esa’. Inilah iman umat Kristiani, yang tidak membatas Allah hanya boleh dalam satu wujud / pribadi.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:18 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Allah tidak mewahyukan kepada Isa Al-Masih sebab Isa Al-Masih adalah Allah. Dan mengenai ketritunggalan tersebut terbukti ada ketika dalam beberapa kesempatan. Misalnya ketika Dia dibaptis oleh Yahya. Saat itu ada suara Bapa, ada Roh Kudus dan Isa Al-Masih sendiri (Injil, Rasul Besar Lukas.3:21-22). Dan masih banyak bukti lain.
~
Noni

Balas
azizah
14 Mei 2011 4:41 am

*
Kitab kalian menulis tentang Adam dan Hawa. Apakah zaman mereka ada alat tulis-menulis?

Siapa pula yang mengatakan bahwa pada zaman Isa Al-Masih belum ada alat tulis menulis?

Balas
staff
19 Mei 2011 4:51 am
Balasan ke  azizah

~
Kita mengerti bahwa alat dan media untuk menulis pada zaman Adam dan Hawa adalah sangat terbatas, dan mudah rusak. Namun ini bukan berarti bahwa kabar mengenai Allah menjadi tidak bisa diwariskan.

Pengajaran akan Allah pada zaman itu sebenarnya diwariskan secara turun temurun secara lisan kepada keturunan. Namun tak tertutup kemungkinan bahwa sebagian juga diwariskan secara tertulis.

Sedemikian pula Firman-Firman Allah yang paling kuno telah terdapat pada lembaran-lembaran awal Taurat Musa, seperti yang tercantum di dalam Taurat, Kitab Kejadian 3:15, bahwa seorang Juru Selamat akan lahir dari ketrurunan perempuan, dan Dia-lah yang akan membebaskan umat manusia dari dosa.

Allah berkata: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau (iblis) akan meremukkan tumitnya.” (Taurat Musa, Kitab Kejadian 3:15).

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:19 am
Balasan ke  azizah

~
Saudara Azizah,

Tuhan itu Maha Tahu dan Maha Cerdas, Dia yang menciptakan manusia mana mungkin persoalan tulis menulis menjadi sulit bagi-Nya.
~
Noni

Balas
dhedy
14 Mei 2011 8:27 am

*
Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: “Tuhan, Tuhan.. akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku yg di sorga.”(Matius 7:21). Ini menandakan bahwa Yesus tidak pernah menganggap diri-Nya Tuhan.

Apakah hukum Taurat ada di dalam Injil saat ini?

Balas
staff
19 Mei 2011 5:04 am
Balasan ke  dhedy

~
Saudara Dhedy, bukankah dalam ayat ini justru dikatakan bahwa orang-orang memanggil Isa Al-Masih sebagai Tuhan? Dan Isa Al-Masih tidak membantah mereka bukan? Ini justru membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.

Dalam banyak ayat lain di dalam sepanjang Kitab Suci, juga dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dan bahkan malaikat sekalipun menyebut-Nya sebagai Allah (Injil, Rasul Besar Matius 1:23). Dalam berbagai kesempatan, dicatat bahwa Isa Al-Masih menerima sembah sujud dari manusia. Adalah tidak bijaksana jika Dia bukanlah Tuhan, tetapi mau menerima sembah sujud dari orang lain.

Di dalam Al-Kitab, tergabung Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Ini berarti bahwa umat Kristiani sesungguhnya telah melestarikan keutuhan seluruh Wahyu dari Allah yang telah disampaikan-Nya kepada umat manusia.

Perlu diperhatikan bahwa yang menulis Kitab Suci adalah Allah, namun Ia memakai perpanjangan tangan manusia, termasuk Rasul Paulus untuk menuliskan Firman-Nya, yang salah satunya adalah Rasul Paulus.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:20 am
Balasan ke  dhedy

~
Saudara Dhedy,

Hukum Taurat ada dalam Injil dan terutama keduanya menjadi satu dalam Alkitab.
~
Noni

Balas
mikha
23 Mei 2011 4:32 am

*
Kisah Adam dan Hawa dalam Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad. Selanjutnya disampaikan kepada para sahabatnya, dan kemudian dihafal setelah ditulis pada masa itu juga.

Jadi nabi Muhammad mengetahui kisah Adam dan Hawa melalui wahyu dari Allah. Bukan seperti Injil yang ditulis jauh setelah Isa Al-Masih wafat.

Balas
staff
8 Juni 2011 2:27 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha, Injil itu ditulis oleh Allah sendiri dengan memakai tangan-tangan para murid Isa Al-Masih.

Kapanpun Injil itu ditulis, bukankah kitab suci Saudara sendiri juga mengakui bahwa Injil adalah Firman Allah?

Bukankah nabi Saudara bahkan diperintahkan oleh Allah agar bertanya kepada mereka ang membaca Injil jika nabi Saudara berada dalam kebimbangan dan keragu-raguan (Qs 10:94; Qs 16:43-44)? Bukankah dikatakan dengan jelas bahwa dalam Taurat dan Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68)?

Dan kalau Injil adalah Firman Allah, bukankah ia tidak bisa dipalsukan (Qs 6:34,115)?

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:40 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Terimakasih. Apakah saudara sudah meneliti dengan benar, sepertinya belum. Di dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:6 Isa Al-Masih berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup…” Bahkan dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa Dia adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat. Hal ini membuktikan bahwa perkataan-Nya adalah kebenaran dan berkuasa bukan semacam hadis.
~
Noni

Balas
mikha
23 Mei 2011 4:40 am

*
Sebenarnya kalau diteliti, Injil bukan merupakan Kitab Suci karena bukan merupakan Firman Allah tapi hanya merupakan perkataan Isa dan murid-muridNya, kalau dalam Islam hal ini disebut hadits, bukan Al-Quran.

Karena Al-Quran seluruhnya merupakan Firman Allah bukan merupakan perkataan nabi Muhammad dan para sahabatNya.

Balas
staff
1 Juni 2011 10:23 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha, umat Islam sedunia mengakui bahwa Al-Kitab (Taurat dan Injil) adalah Kitab Suci.

Injil sesungguhnya adalah Kabar Baik tentang Keselamatan melalui Isa Al-Masih. Kitab Injil ditulis oleh Allah sendiri dengan memakai tangan-tangan murid Isa Al-Masih. Dan berita ini sudah dinubuatkan oleh Nabi Besar Yesaya, jauh sebelum Isa Al-Masih datang ke dunia (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:5)

Benarkah Injil bukan merupakan kitab suci yang harus diakui? Perhatikanlah ayat berikut, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.” (Qs 5:46).

Dengan jelas ayat di atas mengatakan bahwa dalam Injil ada petunjuk dan cahaya. Selain itu, Al-Quran juga mengatakan bahwa Injil adalah merupakan pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

SO/CA

Balas
atar
18 Juni 2011 3:22 am
Balasan ke  mikha

*
Saudara Mikha yang ini juga Firman Allah?

[QS 23:6] Dan orang-orang yg menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri
mereka atau budak yang mereka miliki (budak-budak tawanan perang); maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Balas
staff
22 Juni 2011 4:13 am
Balasan ke  atar

~
Terima kasih untuk tanggapan dari Saudara Atar.

Untuk tanggapan yang ini, kami mempersilahkan Saudara-Saudari umat Muslim untuk boleh menjawabnya. Terima kasih untuk Saudara-Saudari sekalian.

CA

Balas
staff
24 Juli 2017 7:20 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Injil ditulis oleh beberapa orang dan mereka adalah saksi juga orang-orang dekat para saksi, yang saling melengkapi satu sama lainnya. Hal ini sangat menguntungkan bagi kita yang hidup di masa kini sebab karena keterangan banyak saksi kebenaran itu tidak diragukan lagi. Sementara kitab yang ditulis oleh seorang saja dan tanpa ada saksi lain, sangat rentan,
~
Noni

Balas
abu syarif
23 Mei 2011 7:28 am

*
Yohanes 14:6 Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Dalil ini menunjukkan bahwa Yesus itu adalah seorang Rasul.

Ucapan Yesus ‘Akulah jalan’ adalah benar, tidak ada seorangpun mampu sampai kepada Allah, kecuali dari sela-sela utusan-Nya.

Mereka adalah orang yang mengetahui tentang Allah, halal, haram, dan segenap pengajaran. Oleh karena itu, para Rasul itu adalah jalan, yang dari sela-sela mereka manusia akan bisa sampai kepada Allah.

Ucapan Yesus ‘Akulah kebenaran’, maka kamipun beriman bahwa Yesus adalah seorang Rasul yang haq (benar) dari sisi Allah.

Allah telah mengutus-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya agar menjadi sebab hidayah manusia menuju jalan haq (benar), yang menyampaikan kepada Allah dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju terang.

“Tak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Kalimat ini benar. Tidak seorang pun mampu sampai kepada Allah kecuali dari sela-sela para Rasul-Nya, karena mereka adalah jalan hidayah (petunjuk).

Balas
staff
7 Juni 2011 7:12 am
Balasan ke  abu syarif

~
Saudara Abu Syarif, adalah benar ucapan Saudara, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa datang kepada (Allah) Bapa kalau tidak melalui Isa Al-Masih.

Ini berarti bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan keselamatan menuju sorga. Ayat ini tidak mengatakan bahwa para rasul ataupun para nabi bisa memberikan jalan menuju sorga, kecuali hanya melalui Isa Al-Masih saja.

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:42 am
Balasan ke  abu syarif

~
Saudara Abu Syarif,

Terimakasih. Silakan bandingkan dengan tokoh-tokoh besar lainnya yang pernah ada dalam dunia ini, adakah di antara mereka yang berani mengakui dirinya sebagai jalan dan kebenaran dan hidup? Kalau tidak ada, maka Isa Al-Masih berbeda dan Dia lebih unggul dari siapapun. Dan kebenaran serta hidup datang dari Dia.
~
Noni

Balas
HambaAllah
24 Mei 2011 7:32 am

*
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun. (QS 5:72)

Balas
staff
7 Juni 2011 7:39 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara HambaAllah, kami justru tidak pernah menyekutukan Allah dengan siapapun juga. Isa Al-Masih juga bukan manusia yang kemudian dijadikan sebagai Allah. Isa Al-Masih justru adalah Allah yang berkenan menjadi manusia.

Dalam kitab Saudara sendiripun, dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia, utusan Allah, dan bahwa Dia adalah Roh dari Allah itu sendiri (Qs 3:45; Qs 4:171; Qs 21:91).

Juga dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Perhatikankah bahwa tidak mungkin seorang manusia disebut sebagai yang terkemuka di sorga selain hanya Allah saja.

Dia juga satu-satunya yang mengetahui akan hari kiamat (Qs 43:61) sebagaimana hanya Allah yang mengetahui akan hari kiamat.

Isa Al-Masih juga disebut sebagai Hakim yang adil (Hadis Shahih Bukhari 1090) padahal satu-satunya hakim manusia hanyalah Allah saja.

Perhatikanlah bahwa dalam Injil disebutkan dengan jelas bahwa sesungguhnya Kalimat Allah ternyata adalah Allah itu sendiri.

“Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:43 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Supaya saudara dapat mengetahui dan mengenal Isa Al-Masih, maka saudara harus membaca dengan benar Alkitab. Nah, bagaimana tanggapan saudara mengenai isi artikel di atas yang berhubungan dengan kitab suci Injil.
~
Noni

Balas
HambaAllah
27 Mei 2011 6:24 am

*
Socianus (1539 – 1604)
“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka hukum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”

Dr. Cruden Alexander:
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”

William Ellery Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa sampai mati dipaku dikayu salib)

Balas
staff
3 Juni 2011 10:00 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Mengapa Saudara tidak mengambil sumber yang dapat dipercaya, yaitu Kitab Suci dari Allah, tetapi malah mengutip dari narasumber yang tidak jelas mereka adalah siapa.

Orang-orang ini menolak pengampunan dosa melalui penebusan, dan mereka memelintir kebenaran sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Mereka mengajarkan doktrin-doktrin yang salah, dan bahkan mereka mempromosikan ide mereka seolah-olah orang-orang Kristen boleh hidup semaunya dan tetap diselamatkan.

Isa Al-Masih sendiri mengatakan bahwa penyesatan harus terjadi, “tetapi celakalah orang yang mengadakannya, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke laut” (Injil, Rasul Besar Matius 18:6-7). Ayat ini cocok bagi mereka.
~
SL

Balas
staff
26 Juli 2017 6:45 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara Hamba Allah,

Terimakasih. Kalau suatu upaya pengorbanan adalah suatu perbuatan mengerikan dan memuakan, maka dunia tidak akan berlangusng seperti sekarang ini. Lawan dari pengorbanan adalah keegoisan. Saudara lupa bahwa karena pengorbanan orang tua kitalah maka kita ada seperti sekarang ini.
~
Noni

Balas
mikha
12 Juni 2011 4:43 pm

*
Socianus (1539 – 1604), Dr. Cruden Alexander, William Ellery Charing (1780 – 1842). Mereka ini adalah pakar. Justru saya meragukan kemampuan Admin / staff Isa dan Islam.

Balas
staff
15 Juni 2011 6:20 pm
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha, ketiga orang tersebut adalah orang-orang yang mempercayai Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat. Mengapa Saudara tidak mengutip pernyataan mereka tentang Isa Al-Masih? Jika Saudara setuju dengan pernyataan mereka, berarti Saudara juga setuju bahwa Isa Al-Masih adalah Juru Selamat Saudara juga.

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:45 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Pakar dalam hal apa dulu? Pakar yang menganggap pengorbanan adalah menakutkan bagaikan kacang lupa kulitnya. Mereka lupa bahwa hidup ini ada karena tidak mungkin luput dari pengorbanan.
~
Noni

Balas
mikha
17 Juni 2011 3:18 pm

*
Socianus (1539 – 1604), Dr. Cruden Alexander, William Ellery Charing (1780 – 1842). Mereka meragukan keaslian Injil, ini berarti meragukan ketuhanan Yesus.

Balas
staff
22 Juni 2011 4:28 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha, berikut kami kuitp ulang pertanyaan kami buat Saudara.

Pertanyaan: Ketiga orang tersebut adalah orang-orang yang mempercayai Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat. Mengapa Saudara tidak mengutip pernyataan mereka tentang Isa Al-Masih? Jika Saudara setuju dengan pernyataan mereka, berarti Saudara juga setuju bahwa Isa Al-Masih adalah Juru Selamat Saudara juga.

Kiranya Saudara boleh menjawab pertanyaan ini terlebih dahulu, dan tidak membelokkan pertanyaan kami ke yang lain-lain.

Sebagai tambahan, tidak ada kata-kata mereka yang mengatakan bahwa mereka meragukan Injil. Silahkan Saudara cari dan kutip pernyataan mereka. Ini tanggapan atau kesimpulan dari Saudara sendiri. Socianus sendiri percaya kepada Al-Kitab, namun yang salah adalah cara dia menafsir Al-Kitab. Sebab itu, Socianus dikategorikan sebagai ajaran sesat atau bidat (heresy).

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:46 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Terimakasih. Kalau saudara meragukan Injil karena kedua nama tersebut, hal itu menandakan bahwa posisi saudara bergantung pada kedua orang tersebut. Sedangkan kami bergantung kepada Firman Allah.
~
Noni

Balas
atar
18 Juni 2011 2:46 am

*
Terima kasih untuk admin, jawaban jelas dan masuk akal.

Balas
staff
22 Juni 2011 4:29 am
Balasan ke  atar

~
Terima kasih untuk Saudara Atar. Kiranya Allah memberkahi kita semua.

CA

Balas
staff
26 Juli 2017 6:47 am
Balasan ke  atar

~
Saudara Atar,

Terimakasih. Kami berharap saudara saat ini semakin teguh percaya akan Injil yang adalah Firman Allah.
~
Noni

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Sikap Muslim Benar Terhadap Kitab Sebelum…
  • Bagaimana Umat Islam Dapat Mengimani Kitab Allah Sebelumnya?
  • Bagaimana cara Muslim Membedakan Antara Injil Palsu dan…
  • Muslim Bertanya, “Apakah Perbedaan Alkitab dan Al-Quran?
  • Makna Injil yang Umat Muslim Harus Ketahui

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz