Seluruh umat Islam perlu memahami makna Injil. Kitab ini berisi kebenaran Allah yang penting.
Al-Quran menyatakan di dalam Injil ada petunjuk dan cahaya. “…(Allah) membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)…“ (Qs 5:46).
Bahkan Al-Quran sangat memberi penekanan untuk mengamalkan ajaran Injil. “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” (Qs 5:68).
Pernahkah Anda membaca Injil? Bagaimana pengertian Kitab Injil menurut Islam? Tahukah Anda petunjuk dan cahaya di dalamnya? Penting bagi Mukmin untuk mengerti makna Injil dengan benar. Mari kita lihat penjelasannya.
Apa yang Dimaksud Kitab-Kitab Injil
Kata Injil berasal dari bahasa Yunani yaitu “euaggelion”. Berarti Kabar Baik. Jadi, Kitab Injil adalah “kabar baik kebenaran” yang dinyatakan oleh Isa Al-Masih.
Berita Injil diuraikan oleh empat Penulis yang dekat dengan Isa. Mereka adalah murid-murid yang mengikuti Isa dari awal.
Inilah keempat kitab Injil, yaitu: Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Empat tulisan ini juga dapat disebut “Empat Riwayat Hidup Isa Al-Masih.”
Mengapa Kitab Injil Ada Empat?
Pertama, untuk saling melengkapi satu sama lain. Setiap penulis menyampaikan dari sudut pandang berbeda. Mereka saling melengkapi. Namun tidak ada kontradiksi sama sekali.
Kedua, untuk menjadi peneguhan kebenaran. Seseorang dapat meragukan kesaksian satu saksi mata. Dengan empat kesaksian menjadi sangat kuat. Kita bisa yakin bahwa setiap kisah dalam Injil benar-benar terjadi.
Dalam perkembangannya ada banyak surat-surat lainnya yang mendukung isi Injil. Isi Surat ini menguraikan permulaan Gereja dan pengajaran Isa Al-Masih.
Inilah yang dikenal dengan istilah Kitab “Perjanjian Baru”. Atau bisa juga disebut dengan “Kitab Injil” saja.
Seluruh kitab Perjanjian baru harus selaras dengan keempat kitab Injil. Jika ada isi yang berbeda, pasti tergolong “Injil lain” atau Injil palsu.
Dalam perkembangan ada banyak kitab-kitab lain yang disebut juga sebagai “Injil”. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
Bagaimana dengan Kitab “Injil” Lainnya?
Gereja hanya mengakui keempat kitab Injil. Namun, banyak kitab lainnya yang disebut kitab injil juga.
Ada banyak contohnya. Misalnya ada yang menyebutkan Kitab “Injil Isa”. Padahal tidak pernah ada kitab dengan nama tersebut.
Contoh lainnya adalah Injil Barnabas. Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad menyatakan seluruh umat Muslim perlu menjauhkan diri dari Injil Barnabas. Beliau adalah guru besar Universitas Al Azhar di Cairo. Beliau menjelaskan isi kitab ini bukan saja menyerang ajaran agama Kristen, tetapi juga Islam.
Beberapa mukmin menduga Injil Barnabas berasal dari murid Isa bernama Barnabas. Pandangan ini jelas salah. Injil Barnabas berasal dari Mustafa de Arande. Ia seorang Muslim Arab berkebangsaan Spanyol. Ia hidup sekitar tahun 1500.
Demikian juga kitab Injil Yudas. Kitab ini bukan berasal dari Yudas, murid yang mengkhianati Isa. Kitab ini berasal dari aliran Gnostik. Pada abad ke 1 dan 2, mereka adalah penentang dari umat Nasrani.
Jadi, jelas semua kitab ini adalah palsu. Mereka memakai istilah “Injil” sekadar untuk membingungkan orang.
Karena itu, mari kita berfokus pada Kitab Injil yang benar. Ada petunjuk dan cahaya dari makna Injil asli.
Makna Injil Yang Terutama
Isa Al-Masih membawa kabar baik. Ia memberikan jalan agar manusia berdosa bisa selamat.
Memang manusia penuh dengan dosa. Tidak ada yang mampu hidup sempurna. Dosa membawa hukuman dari Allah, yaitu neraka.
Allah dalam kasih-Nya ingin menyelamatkan manusia. Allah menyediakan jalan agar manusia bisa selamat.
Ia memberikan Kalimatullah (Isa Al-Masih) ke dalam dunia. Isa menjadi satu-satunya manusia yang suci (Qs 19:19). Pengajaran dan mujizat Isa Al-Masih adalah bukti keilahian-Nya.
Hanya manusia yang suci yang bisa menanggung dosa. Karena tidak ada manusia lain yang mampu melakukannya. “…Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain…” (Qs 17:15).
Isa Al-Masih wafat di kayu salib. Ia menanggung hukuman dosa manusia. “Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” (Injil, 2 Korintus 5:21 BIS).
Isa saja wafat disalib, tetapi Ia juga bangkit kembali (Injil, Matius 27:53). Al-Quran setuju dengan kebenaran ini dalam Surah 19:33. “…pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali”
Inilah makna utama dari Injil. Pernyataan kasih Allah melalui Isa Al-Masih. Sehingga manusia berdosa bisa masuk surga.
Mari Mengimani Petunjuk Dan Cahaya Allah
Isa Al-Masih adalah petunjuk dan cahaya Allah. Jika Anda mengimani Isa maka akan ada pertolongan Allah bagi hidup Anda. Akan ada pengampunan dosa. Akan ada juga jaminan keselamatan karena rahmat-Nya.
Inilah tujuan Isa datang ke dalam dunia. “Sebab Anak Manusia [Isa Al-Masih] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Lukas 19:10).
Mari mengimani Isa. Mari membaca kitab Injil yang asli. Anda akan mendapatkan kebenaran Allah yang menuntun hidup Anda.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel: “Makna Injil yang Umat Muslim Harus Ketahui” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
- Isa dan Injil-Nya Dalam Al-Quran
- Al-Quran Atau Injil Yang Lebih Sempurna?
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
- Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Palsu
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah yang menyebabkan Muslim jarang membaca kitab Injil sebagai wahyu Allah?
- Bagi Saudara yang sudah membaca Injil, hal-hal apa yang Saudara dapatkan sebagai seorang umat Muslim yang taat?
- Bagian Injil mana yang menurut Saudara sangat menyentuh hati dan pikiran Saudara?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].