Benarkah Allah patut dibela umat-Nya? Dengan cara apakah kita dapat membela Allah? Dengan mengetahui Allah yang benar, Anda akan mengerti apakah Dia benar-benar harus dibela atau tidak!
Pidato Kontroversial Gubernur DKI
Pada salah satu pidatonya, Gubernur DKI Jakarta menyinggung ayat Al-Quran. Sayangnya, seseorang telah mensabotase perkataan gubernur tersebut, sehingga mengubah makna perkataannya ke arah negatif. Sontak beragama reaksi pun bermunculan di dunia maya. Mulai dari orang awam yang tidak mengerti politik sama sekali, hingga ulama agama serta politikus.
Berikut ini adalah salah satu reaksi dari pengguna sosial media yang terdapat di akunnya, “Allah akan kami lindungi karena kalau kami tidak melindunginya siapa lagi? Siapa lagi?”
Mengapa Allah Al-Quran Perlu Dibela, Dilindungi?
Perintah untuk membela Allah dalam Al-Quran memang sangat jelas. “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong . . . Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Qs 47:7).
Dalam Tafsir Thobary dijelaskan bahwa yang dimaksud “menolong Allah” pada ayat tersebut adalah menolong Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalahnya, dan membantu dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Menurut tafsiran ini menolong Allah sama dengan menolong Muhammad. Melawan musuh Muhammad sama dengan melawan musuh Allah.
Mungkinkah Tuhan Sang Pencipta yang mahakasih itu minta pertolongan umat-Nya untuk membunuh dan memerangi sesama? Apakah ini benar caranya?
Kitab Allah Memperkenalkan Siapa Sang Pencipta
Lewat Alkitab, kita dapat mengenal sifat utama Allah. Yaitu bersifat pribadi, memiliki hubungan, dan dapat dikenal. Tuhan yang digambarkan sebagai Kasih di dalam Alkitab sangat alami, begitu hadir. Ia menunjukkan kasih itu lewat pengorbanan di kayu salib, guna menolong umat-Nya agar terhindar dari azab neraka.
Inilah pertolongan Allah yang luar biasa bagi umat-Nya. Ia rela berkorban demi keselamatan umat-Nya. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Benarkah Allah Minta Dibela?
Tidak! Allah, Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi bukan tuhan yang lemah. Dia bukan tuhan yang membutuhkan pembelaan dari umat-Nya, termasuk Anda!
Tuhan Pencipta alam semesta adalah Tuhan yang maha kuat. Dia yang akan membela kita. Dalam Kitab Mazmur Daud dituliskan, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” (Mazmur Daud 23:4). Sebab memang demikianlah seharusnya. Allah menolong umat-Nya dan bukan sebaliknya.
Pilihan Ada di Tangan Anda!
Siapakah yang akan Anda pilih? Allah yang lemah, yang memerintahkan umatnya saling bunuh guna membela dia? Atau Allah yang berdaulat atas langit dan bumi? Allah yang rela meninggalkan tahta-Nya untuk menolong Anda keluar dari kebinasaan?
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah Anda bahwa Allah mempunyai musuh yang harus diperangi oleh umat-Nya? Jelaskan alasan saudara!
- Mengapa Al-Quran menyebutkan non-Muslim adalah musuh Allah yang harus diperangi?
- Mengapa Allah dalam Al-Quran dan Allah Alkitab mempunyai sifat yang bertolak-belakang?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:https://www.isadanalquran.com/ayat-lainnya/apakah-allah-islam-dan-tuhan-alkitab-sama/
- Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani r-Rahim?
- Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
- Kasih Yang Rela Menderita
- Apakah Allah Islam Dan Tuhan Alkitab Sama?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].