• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Sifat Allah > Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?

Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 116 Komentar

Kitab 04

Pandangan Al-Quran tentang Allah menurut Sura 113 Allah adalah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi kita juga dapat menemukan dalam Al-Quran beberapa kata-kata yang menandakan bahwa Allah adalah Allah yang menakutkan, diantaranya Sura 32:12 “Dan kalau kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya, akan tetapi telah tetaplah perkataanKu: Sesungguhnya akan Aku penuhi jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”. Sura 42:44 “Dan siapa-siapa yang disesatkan Allah maka baginya tidak ada seorang pemimpin sesudah itu.” dan Sura 35:8 “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…”

* Jika benar pandangan Al-Quran tentang Allah adalah Allah yang kejam seperti yang dikatakan pada ayat diatas, bagaimana mungkin kita bisa mengasihi dan menyembah “Allah” semacam itu? Sangat berbeda dari Allah di dalam Alkitab, yang sungguh mengasihi manusia sehingga bersedia mati dikayu salib supaya dapat menyelamatkan manusia yang berdosa, bukan malah mau menyesatkan mereka!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sifat Allah

Subscribe
Beritahulah
116 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
andragaris
12 Juni 2011 3:23 pm

*
Ini berkaitan dengan tujuan Allah menciptakan manusia.
Tujuan penciptaan manusia adalah agar manusia itu diuji. mengapa? karena manusia dibekali oleh pilihan kehendak bebas(freewill).

Manusialah yang memilih dirinya sendiri untuk berada dalam kesesatan walaupun telah diberikan kisi-kisi keselamatan lewat para Nabi dan RasulNya. Jika anda memilih jalan yang lurus, Allah akan memberikan. Sebaliknya jika anda lebih memilih jalan yang sesat, anda dituntun pada kesesatan.

Apakah seorang guru atau dosen dapat meluluskan semua muridnya? Bisa jika mau. Dan apakah bisa juga tidak meluluskan semua muridnya? Bisa. Itu semua tergantung dari sang murid yang mau belajar dan lulus ujian yang diberikan sang guru.

Simple saja sebenarnya.

Balas
staff
2 Agustus 2011 2:44 am
Balasan ke  andragaris

~
Allah tidak pernah merencanakan kehidupan yang buruk bagi manusia. Ia merancangkan hari depan yang penuh damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.

”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”(Kitab Nabi Yeremia 29:11)

Namun kehendak Allah untuk mensejahterakan manusia dapat ditolak oleh manusia. Kebanyakan manusia justru memilih sebaliknya. Mereka melakukan sesuatu yang ,mendatangkan kegelisahan, kesedihan, ketakutan dan kerugian bagi orang lain. Itu berarti apa yang manusia lakukan bertolak belakang dengan rencana dan kehendak Allah dalam hidup manusia.

Allah menghendaki semua manusia percaya Isa Al-Masih agar tidak masuk dalam hukuman neraka, tetapi manusia menolak kehendak Allah baginya.
~
SL

Balas
ilham khayafi
15 September 2011 1:18 pm

*
Allah tidaklah kejam melainkan tegas, dalam kutipan surat-surat di atas dimaksudkan tujuan penciptaan manusia ialah beribadah kepada Allah, apabila mereka mengingkarinya neraka jahanam siap menanti.

Balas
staff
22 September 2011 4:54 am
Balasan ke  ilham khayafi

~
Saudara Ilham,

Allah Sang Pencipta memang tegas, namun Dia adalah Allah yang Maha Pengasih. Tentu Allah tidak menginginkan umat ciptaan yang dikasihi-Nya masuk siksa neraka. Allah menciptakan manusia, bukan supaya manusia masuk neraka.

Karena itu Allah memberikan jalan keselamatan agar umat-Nya dapat memperoleh keselamatan dan jaminan masuk sorga. Allah tahu bahwa manusia tidak akan mampu menyelamatkan dirinya sendiri dengan usaha apapun juga. Oleh sebab itu Allah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia.

Allah sangat mengasihi saudara dan saya. Ia ingin agar manusia memperoleh keselamatan, sehingga Ia datang ke dunia, menyatakan diri-Nya dalam Isa Al-Masih. Firman yang telah menjadi manusia untuk memberikan pengampunan dosa.

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”
“…Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

~
NN

Balas
adam
19 Oktober 2011 2:15 am

*
Di dalam Islam, rujukan tidak hanya Al-Quran, melainkan juga sabda Rasul Muhammad. Di Al-Quran Allah berfirman bahwa Dia tidak akan menganiaya walaupun seberat dzarroh (elemen terkecil yang boleh dikenali).

Dalam sabda Rasul Muhammad disebutkan bahwa akan keluar dari neraka orang yang mengatakan ‘tidak ada sesembahan selain Allah’ dan di dalam hatinya hanya ada seberat dzarroh dari kebaikan (diriwayatkan oleh Al Bukhary), disebutkan pula oleh al Bukhary sabda Rasul bahwa orang terakhir keluar dari neraka itu dimasukkan ke dalam sorga olehNya dan diberi semisal 10 kali dunia dan seisinya. Jadi Allah tidak kejam, Dia tidak akan menganiaya sedikitpun.

Balas
staff
11 November 2011 6:52 am
Balasan ke  adam

~
Saudara Adam,

Perhatikanlah ayat berikut ini, “Dan siapa-siapa yang disesatkan Allah maka baginya tidak ada seorang pemimpin sesudah itu” (Qs 42:44) Allah sendiri dalam Al-Quran berkata, akan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki.

“Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71) Allah juga berkata, tidak seorangpun yang luput dari neraka.

Bila Allah telah membuat sebuah ketetapan, apakah Muhammad dapat menyanggah ketetapan yang telah Allah buat? Bila Allah telah menetapkan setiap orang mendatangi neraka, sanggupkah Muhammad untuk menghalanginya?

Sulit untuk dipercaya, sebab Muhammad sendiri berkata, “Demi Allah, walaupun saya (Muhammad) seorang rasul Allah, saya tidak tahu apa yang akan Allah lakukan terhadap saya.” (Qs 5:266)
~
SO

Balas
jagona
12 Desember 2011 10:15 am

*
Judul yang aneh “Bagaimana pandangan Al-Quran tentang Allah”

Tahukah anda bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah, petunjuk Allah bagi manusia dalam menjalankan perannya sebagai hamba Allah di alam semesta ini. Bagi kami tidak masalah Allah itu kejam atau penuh kasih sayang, sebab Dia mempunyai hak prerogatif yang tidak dimiliki oleh makhluk berjiwa manapun.

Yang penting bagi kita adalah mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Al-Quran, sebab bila kita mengikuti petunjuk itu kita akan selamat menjadi manusia sempurna di akherat nanti, dan pasti ditempatkan di surga. Namun sebaliknya jika kita menentang petunjuk itu di akherat nanti kita akan menjadi batu atau besi yang berjiwa untuk dijadikan bahan bakar di neraka.

Balas
staff
13 Desember 2011 8:27 am
Balasan ke  jagona

~
Benarkah Al-Quran adalah wahyu Allah? Bila benar, mengapa banyak dari wahyu Allah tersebut yang bertentangan dengan wahyu Allah yang dibawa oleh nabi sebelumnya? Mungkinkah Allah telah berubah menjadi tidak konsisten, sehingga Dia perlu melakukan revisi dari perkataan-perkataan-Nya sebelumnya?

Saudara Jagona, terimakasih atas ajakan saudara untuk mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Al-Quran. Namun maaf, kami tidak dapat mengikuti ajakan saudara, sebab kami tidak menemukan petunjuk jaminan keselamatan dalam Al-Quran. Sebaliknya Al-Quran mengatakan, petunjuk itu ada dalam Injil dan Taurat.

“… Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46)

Bila saudara ingin menemukan petunjuk tersebut, carilah dalam Injil!
~
SO

Balas
jagona
14 Desember 2011 3:06 am

*
Al-Quran yang disampaikan pada Muhammad adalah penyempurna Taurat dan Injil. Yang namanya penyempurna tentunya tidak sama persis. Semua ajaran Taurat dan Injil ada dalam Al-Quran.

Kalian menganggap wahyu Allah tidak konsisten, karena kalian membandingkannya dengan Kitab kalian buatan manusia (murid-murid Isa Al-Masih), sehingga banyak macamnya dan masing-masing berbeda padahal sumbernya satu.

Menurut petunjuk Al-Quran ayat 42/13, semua nabi dari mulai Adam sampai Muhammad menyampaikan ajaran yang sama yaitu Islam, tentunya termasuk Isa Al-Masih.
Jadi Isa Al-Masih pun menyampaikan ajaran Islam.

Balas
staff
30 Januari 2012 7:34 am
Balasan ke  jagona

~
Saudara Jagona,

Benarkah semua ajaran Taurat dan Injil ada dalam Al-Quran? Sepertinya tidak!

Perhatikanlah ayat berikut: Injil mengajarkan: “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).

Bandingkanlah dengan ayat berikut: “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka” (Qs 9:37).

Bila memang benar Al-Quran adalah kitab penyempurna, mengapa Muhammad mengganti ajaran Kasih yang disampaikan Isa Al-Masih dengan jihad?

Benarkah Injil adalah kitab buatan manusia dan bukan firman Allah? Silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/7gyxbbz.

“Islam” adalah agama yang dibawah oleh Muhammad, dan kata “Islam” hanya tertulis dalam Al-Quran. Seluruh nabi yang datang ke muka bumi ini tidak ada yang datang atas nama sebuah agama. Hanya Muhammad yang datang dengan mengatas-namakan agama Islam.

Pertanyaannya: Atas dasar apakah saudara mengatakan sejak nabi Adam hingga Isa Al-Masih menyampaikan ajaran Islam?.
~
SO

Balas
Dedew
19 Juli 2012 1:57 pm

*
Menafsirkan apa benar memang Al-Quran adalah kitab tafsiran? Mengapa saya sampai sekarang walau sudah pernah baca Al-Quran beserta ayat-ayatnya malah seperti terkesan bahwa Al-Quran merupakan Kitab Tafsiran Nabi Muhammad yang dibuat sendiri bukan berdasarkan kenyataan dan Firman Allah?

1. Firman Allah yang ada dalam Al-Quran yang menurut saya adalah benar sudah saya baca dalam Alkitab

2. Dalam ajaran-ajaran di Al-Quran yang tidak ada dalam Alkitab, sangat jelas ajaran-ajaran yang merugikan umat. Lihat ajaran Poligami sebagai contoh. Adakah Firman Allah memperbolehkan Poligami dalam Alkitab?

Ketika anda membaca Alkitab, mintalah tuntunan dan hikmat dari Allah, sehingga anda dapat mengerti firman Allah dengan benar. Sebab bila kita memahami isi Alkitab dengan pikiran dan logika, maka akan sia-sia. Sebab pikiran dan logika manusia yang terbatas tidak akan mampu mencerna dengan sempurna firman Allah yang Maha Besar.

Balas
Love
22 Oktober 2012 6:55 pm

*
To Sdr. Jagona,

(Bagi kami tidak masalah Allah itu kejam atau penuh kasih sayang, sebab Dia mempunyai hak prerogatif yang tidak dimiliki oleh makhluk berjiwa manapun.)

Saya ingin bertanya, apakah anda tidak masalah jika Allah berlaku kejam terhadap saudara? Apakah anda yakin itu? Berhati-hatilah anda berkata-kata, karena setiap kata yang anda katakan harus anda pertanggung-jawabkan. Apakah anda siap untuk itu?

Allah Itu Kasih, hak prerogatif tidak akan digunakan Allah sewenang-wenang, terlebih lagi untuk menunjukkan kekejaman seperti dalam pandangan sempit manusia. Hak prerogatif Allah senantiasa digunakan untuk memuntun manusia menuju keselamatan sejati, termasuk memberikan Yesus yang adalah Firman Allah untuk mati dan menebus kita dan seluruh umat manusia yang berdosa

Balas
bima
22 November 2012 4:31 pm

*
Allah itu Kasih, hak prerogatif tidak akan digunakan Allah sewenang-wenang, terlebih lagi untuk menunjukkan kekejaman seperti dalam pandangan sempit manusia. Hak prerogatif Allah senantiasa untuk memuntun manusia menuju keselamatan sejati, termasuk memberikan Yesus yang adalah Firman Allah untuk mati dan menebus kita dan seluruh umat manusia yang berdosa

Saya ingin bertanya, siapa anda berhak menetukan hak prerogatif Allah? Anda hanya manusia biasa sama seperti saya.

Yang ke dua, anda bilang Allah memberi Yesus? Lalu sebenarnya Yesus itu Allah atau sesuatu jalan yang diberi Allah?

Yang terakhir, kalau Yesus sebaik itu, menebus dosa semua manusia. Saya yang bukan umat-Nya apakah juga akan ditebus?

Balas
staff
13 Desember 2012 5:25 am
Balasan ke  bima

~
Saudara Bima,

Jelas kami tidak berhak menentukan hak-hak Allah. Kami berkata demikian karena Allah yang kami kenal adalah Allah yang penuh Kasih. Dia begitu mengasihi umat-Nya termasuk saya dan saudara Bima. Bila seorang bapa jasmani saja tidak ingin anaknya binasa, terlebih lagi Allah Bapa, jelas Dia tidak ingin manusia ciptaan-Nya binasa selamanya karena dosa.

Apakah yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari siksaan kekal api neraka? Tidak ada! Bahkan amal dan ibadah pun tidak bisa menyelamatkan saudara Bima dari api neraka. Hanya Allah yang sanggup melepaskan saudara Bima dari kebinasaan di neraka. Karena Allah mengasihi saudara Bima, maka Dia memberi Sang Juruselamat, yaitu Yesus Kristus. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).

Saudara benar, Yesus adalah Allah. Dia adalah oknum dari Allah yang esa. Lebih jelas mengenai hal ini, silakan saudara membaca pada artikel ini: http://tinyurl.com/8abrx5t.

Bila saudara memang rindu dosa saudara ditebus oleh Yesus, hal pertama yang perlu saudara lakukan adalah menerima Yesus Kristus secara pribadi sebagai Juruselamat saudara. Artikel pada link ini dapat membantu saudara: http://tinyurl.com/cy279xv.
~
SO

Balas
Pasola
11 Desember 2012 5:40 am

*
Dari berbagai pembahasan di atas, nyatalah bahwa Allah orang Kristen dengan Allah orang Islam berbeda. Yang sama hanya penyebutannya saja. Sebab kalau dilihat dari wujudnya, di Islam Allah-nya adalah Dzat tapi di Kristen Allah-nya Roh. Dan dari sifat, Allah di Islam berbeda dengan Allah di Kristen, lagi pula nama Allah Kristen adalah Yahwee, sedangkan nama Allah di Islam berasal dari salah satu nama dewa sembahan orang Arab abad ke-7.

Balas
chocolatte
5 Januari 2013 10:00 am

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
“Islam” adalah agama yang dibawah oleh Muhammad, dan kata “Islam” hanya tertulis dalam Al-Quran. Seluruh nabi yang datang ke muka bumi ini tidak ada yang datang atas nama sebuah agama. Hanya Muhammad yang datang dengan mengatas-namakan agama Islam.
[/quote]

Ajaran sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad memiliki ajaran dan sumber yang sama. Islam adalah nama yang diberikan langsung oleh Allah kepada ajaran yang berfungsi sebagai penyempurna semua ajaran sebelumnya.

Balas
staff
11 Januari 2013 6:59 am
Balasan ke  chocolatte

~
Saudara Shocolatte,

Bila memang benar ajaran sejak dari Nabi Adam hingga Muhammad memiliki sumber yang sama, seharusnya ajaran tersebut sama. Karena yang memberi ajaran adalah sumber yang sama. Namun kenyataanya, ajaran Muhammad berbeda, bahkan bertolak-belakang dengan ajaran para nabi sebelumnya dia. Maka dapat disimpulkan, bahwa ajaran Muhammad tidak datang dari sumber yang sama seperti ajaran nabi-nabi sebelumnya.

Saudara Shocolatte, kami dapat memahami keteguhan iman saudara akan kebenaran iman yang saudara anut. Tetapi, tidak ada salahnya saudara membuka hati untuk mempelajari kebenaran yang sudah saudara yakini.

Pelajarilah Al-Quran dan Alkitab secara menyeluruh. Sebelum saudara membaca Kitab Suci ini, berdoalah dan minta pimpinan dari Allah, supaya hikmat dari Allah memberi pencerahan ketika saudara membaca firman-Nya.
~
SO

Balas
IHFz
28 Februari 2013 2:18 pm

*
Mengapa hanya ayat tersebut yang diambil sebagai acuan? Padahal ayat tersebut menunjukkan kuasa Allah yang maha berkehendak.

Allah berkehendak menyesatkan manusia yang dikehendaki. Maksudnya ialah orang-orang kafir yang sudah terbenam dalam kemaksiatan. Sehingga ia menduga perbuatan jahat itu sudah barang biasa dan lumrah saja, bahkan diduganya itulah yang baik.

Qs 32:13 menunjukkan bahwa kelak neraka akan dipenuhi oleh jin dan manusia, karena perbuatan jin dan manusia itu sendiri. Jika dalam Kristen, amal perbuatan manusia itu tidak berpengaruh dan hanya kasih Kristus saja yang dapat menyelamatkan manusia, maka apalah gunanya kita berlaku baik di dunia? Sangat membingungkan.

Balas
staff
19 Maret 2013 1:37 pm
Balasan ke  IHFz

~
Saudara IHFz,

Maaf, kami kurang tahu maksud saudara ayat yang mana? Tentu kami setuju dengan saudara bahwa Allah maha berkehendak, dan Dia berhak melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Bahkan bukan hanya menyesatkan orang-orang yang Dia inginkan.

Bila saudara setuju Allah maha berkehendak, bukankah juga Allah dapat menjelma menjadi manusia bila Dia menghendaki-Nya?

Apakah amal ibadah dapat menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, dan apakah tujuan pengikut Isa berlaku baik di dunia? Untuk menemukan jawabannya, silakan saudara membaca penjelasan kami pada link ini: http://tinyurl.com/bo2jxca.
~
SO

Balas
Anti Static
10 Maret 2013 3:56 am

*
“Sangat berbeda dari Allah di dalam Alkitab, yang sungguh mengasihi manusia sehingga bersedia mati dikayu salib supaya dapat menyelamatkan manusia yang berdosa”

Pertanyaan: Andaikan seorang telah membunuh seorang ayah dari satu keluarga, sesuai ajaran Kristiani, dan Yesus telah menanggung dosanya si pembunuh, apakah bagi keluarganya telah mendapatkan keadilan, karena keluarganya telah mendapatkan penderitaan lahir batin?

Balas
staff
19 Maret 2013 1:37 pm
Balasan ke  Anti Static

~
Saudara Anti Static,

Dalam iman kekristenan memang diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagi wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”
(Injil, Surat 2 Korintus 5:17).

Perintah Tuhan dalam Kitab Suci, “Jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13). Seseorang yang melanggar firman Tuhan, berarti dia telah berdosa. Dan, “Upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).

Hukum dunia tidak kalah tegasnya dengan hukum Allah. Maka, seseorang yang melanggar hukum dunia dan hukum Allah, wajib mendapatkan hukumannya.
~
SO

Balas
moer
10 Maret 2013 10:54 pm

*
To: Anti Static,

Saya akan berusaha menjelaskan menurut pemahaman saya tentang konsep keselamatan:

— Manusia jatuh dalam dosa, semua manusia, menanggung dosa asal

— Yesus menebus dosa manusia, sehingga manusia dibebaskan dari dosa asal,

— Selanjutnya setelah ditebus dosa asalnya, yang berarti Yesus telah memperdamaikan manusia dengan Allah, manusia menanggung sendiri akibat dari perbuatannya.

— Karena itulah perhatikan ayat ini: Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil Yohanes 14:6).

— Orang yang membunuh orang lain berarti tidak hidup dijalan yang Yesus ajarkan, tidak hidup dalam kebenaran, dan otomatis tidak akan beroleh hidup yang kekal.

Balas
zaeni
1 Juni 2013 11:55 am

*
Sekali lagi admin jika ingin memahami isi Al-Quran jangan dibaca terpisah hanya per ayat. Setiap ayat di dalam Al-Quran saling berkaitan. Menerangkan lebih dalam makna dari ayat per ayatnya. Logika anda belum sampai untuk mentafsirkan ayat-ayat yang ada dalam Al-Quran.

Lebih baik jika anda ingin bisa memahami Al-Quran datangi orang yang memang ahli dalam mentafsirkannya. Sebelumnya maaf, itu kenapa dalam Al-Quran, kaum anda disebut kaum yang tersesat. Karena kaum anda selalu salah dalam mentafsirkan ayat-ayat Allah, bahkan ayat-ayat Injil sekalipun yang anda pegang.

Balas
staff
6 Juni 2013 2:20 pm
Balasan ke  zaeni

~
Saudara Zaeni,

Terimakasih untuk nasehat saudara di atas. Tapi menurut kami ayat Al-Quran berdiri sendiri, tidak disusun secara sistemati. Jadi, bagaimana mungkin saudara mengatakan bahwa ayat per ayat tidak dapat dipisah?

Dan lagi, kami tidak pernah bermaksud untuk menafsirkan Al-Quran. Karena itu bukanlah keahlian kami, dan juga bukan otoritas kami.

Artikel di atas sedang membahas “Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah.” Saudara sebagai seorang Muslim tentu mengerti benar tentang Al-Quran. Bila tidak keberatan, dapatkah saudara menjelaskan bagaimana pandangan Al-Quran tentang Pribadi Allah itu?
~
SO

Balas
kanciljionak
18 Agustus 2013 2:25 pm

*
Saya tidak paham dengan yang anda maksudkan di atas? Sebenarnya yang saudara anggap sebagai Allah itu siapa?

Balas
staff
19 Agustus 2013 2:17 am
Balasan ke  kanciljionak

~
Saudara Kancil,

Tentu yang kami anggap sebagai Allah adalah Tuhan pencipta alam semesta. Dia, yang karena kasih-Nya kepada manusia telah datang ke dunia dalam wujud manusia, dan dikenal dengan nama Isa Al-Masih. Tujuan kedatangan-Nya, untuk memberikan jaminan keselamatan bagi setiap orang yang percaya.

“Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Kisah Para Rasul 10:43).
~
SO

Balas
kanciljinak
21 Agustus 2013 1:55 am

*
Bagaimana anda yakin kalau Isa Al-Masih itu adalah Allah. Bagaimana cara anda membuktikannya?

Saya yakin ini pertanyaan sederhana dan pasti anda bisa menjawabnya, karena anda telah menyakininya.

Dan satu hal lagi saya menolak Injil dan Al-Quran sebagai pembenaran dan pembuktian kalau Isa Al-Mash itu Tuhan walaupun di dalam Al-Quran tak munkin ada ayat yang menyatakan Isa Al-Masih itu Allah.

Balas
staff
24 Agustus 2013 2:18 pm
Balasan ke  kanciljinak

~
Saudara Kanciljinak,

Sebenarnya bukanlah hal sulit untuk membuktikan ketuhanan Isa Al-Masih. Dari karya-karya yang dilakukan-Nya pun kita dapat mengetahui, bahwa Dia bukanlah sekedar manusia manusia.

Perhatikan karya Isa Al-Masih berikut ini:

1. Ketika Isa di dunia, Dia berkuasa mengampuni dosa seseorang, dimana kuasa tersebut tidak satu pun nabi lain yang dapat melakukannya. “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).

2. Alam semesta juga takut kepada Isa, sehingga ketika ada angin ribut setika itu juga reda ketika Isa membentaknya.

“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (Injil, Rasul Besar Matius 8:24; 26)

3. Selain itu, Isa juga berkuasa menyembuhkan setiap sakit-penyakit, bahkan menyembuhkan orang yang kesurupan setan. Dan menghidupkan kembali Lazarus yang sudah terbaring dalam kubur selama tiga hari.

Nah, dari karya-karya Isa di atas, menurut Sdr. Kanciljinak siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu?
~
SO

Balas
Kanciljinak
26 Agustus 2013 3:23 pm

*
Maaf saudara admin, saya menolak pembuktian anda. Saya ketikkan dengan jelas, bahwa saya menolak Injil dan Al-Quran. Kenapa admin juga menggunakan Injil sebagai pembuktian?

Buktikan secara akal, bukan pembuktian secara tertulis yang telah tertulis ribuan tahun lalu. Tolong dimengerti, kalau tidak dapat mengerti pertanyaan ini lebih baik tutup aja laman ini.

Balas
staff
27 Agustus 2013 7:18 am
Balasan ke  Kanciljinak

~
Saudara Kanciljinak,

Ibarat sebuah pepatah mengatakan “dari buahnya kita dapat mengetahui pohonnya.” Ketika kita melihat mangga, maka kita tahu mangga itu pasti dipetik dari pohon mangga. Bukan dari pohon rambutan, durian, atau pohon lainnya.

Saudara meminta kami membuktikan ke-Ilahi-an Isa. Dan kami memaparkan bukti kepada saudara, dan meminta saudara menilai sendiri siapakah Isa dari hasil perbuatan-Nya yang tertulis di dalam Kitab Suci Injil. Sayang, saudara menolak dengan dalih tidak mau pembuktian dari Injil.

Saudara Kanciljinak, kami adalah pengikut Isa Al-Masih. Iman kami lahir dari pengenalan akan firman Allah yang terdapat dalam Kitab Suci Injil atau Alkitab. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Injil, Surat Roma 10:17).

Walau Kitab Suci Injil ditulis ribuan tahun lalu, namun firman Allah tidak akan pernah berubah. “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Yesaya 40:8). Dan pembuktian yang kami berikan, bukankah cukup masuk akal?
~
SO

Balas
jarwo
10 September 2013 4:11 pm

*
Untuk Kanciljinak,

Al-Quran pun sudah mengakui keilahian Yesus, bahkan di Al-Quran Isa/Yesus disebut sebagai Kalimat Allah. Bukankah itu bisa menjadi pembuktian? Lalu, pembuktian apa lagi yang anda minta?

Dan sesuai dengan tema di atas Allah swt adalah allah yang mati (maaf kami harus bicara tegas) karena sesuai dengan keimanan kami. Karena kami sebagai Nasrani, kami punya keimanan bahwa kami menyembah Allah yang hidup dan itu adalah Allah yang disembah Ishak, Yakub, Musa, Harun, Zakaria, Yunus dan nabi-nabi Yahudi lainnya.

Sedangkan waktu zaman pra-Islam orang Quraizh (suku Muhammad) dan suku-suku Arab sekitarnya adalah penyembah pagan (al ata, al uza dan al manat). Bahkan penduduk Mekkah menyembah 360 berhala dan salah satu berhala itu bernama Al-ilah. Dan semua suku-suku Arab menyebut berhala-hala itu adalah “allah”

Balas
# ani
18 September 2013 12:31 pm

*
Maaf sebelumnya, saya mendapat pertanyaan dari seorang guru saya.

Pertama: Allah itu maha kuasa dan menguasai segalanya, tapi kenapa Allah masih membutuhkan bantuan kepada mahkluk-Nya? Contoh: Malaikat memberikan wahyu kepada Nabi Muhamad, kenapa tidak Allah yang langsung memberikannya kepada Nabi Muhamad?

Kedua: Allah itu bisa membuat dan menciptakan segalanya. Tetapi manusia juga bisa membuat dan menciptakan sesuatu, apakah kedudukan manusia sama dengan Allah?

Saya mohon jawabannya, terimakasih.

Balas
staff
19 September 2013 3:13 am
Balasan ke  # ani

~
1. Pertanyaan saudara yang pertama, kami akan melihatnya dari sudut pandang ajaran Isa Al-Masih. Dan mungkin teman Muslim yang lain dapat memberi jawaban sesuai dengan sudut pandang Al-Quran.

Pada zaman para nabi (sebelum Muhammad) Allah selalu menyampaikan wahyu-Nya langsung kepada para nabi-Nya. Tidak dengan perantaraan malaikat. Juga wahyu tersebut Allah sampaikan tidak dengan cara yang tersembunyi atau harus terlebih dahulu bertapa.

Dan kalaupun Allah memakai malaikat untuk menyampaikan wahyu-Nya, malaikat tersebut selalu terlebih dahulu memperkenalkan dirinya. “Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu” (Injil, Rasul Lukas 1:19).

2. Kedudukan manusia dengan Tuhan jelas jauh berbeda. Tidak ada yang dapat menyamai keagungan Allah. Mengenai menciptakan sesuatu, manusia tidak dapat menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Mungkin saudara berpikir manusia dapat menciptakan kursi. Hal itu memang benar, tapi saudara juga harus ingat, bahwa Tuhan-lah yang telah menciptakan pohon. Manusia hanya dapat mengolah pohon tersebut, membuatnya menjadi kayu, membentuknya hingga menjadi sebuah kursi.

Jadi, salah besar bila ada yang berkata manusia dapat menciptakan sesuatu. Manusia hanya dapat disebut sebagai “penemu” bukan “pencipta.”
~
SO

Balas
abdullah
23 Oktober 2013 2:31 pm

*
Kalau anda berkata bahwa Allah kejam, maka saya bisa berkata bahwa Yesus Kristus pilih kasih dan tidak adil. Mengapa Dia hanya muncul pada zaman Yahudi saja, apakah Dia hanya Tuhannya kaum Yahudi, dan di zamannya saja, pengaruhnyapun tidak terasa dipenjuru dunia, hanya di Yerusalem saja.

Jika Ia memang Tuhan semesta alam, mestinya Dia hadir di setiap tempat ruang dan waktu. Lantas dimanakah Yesus sebelum turun dahulu, sewaktu masih zaman Nabi Adam sampai pada masanya, dan dimanakah Dia sekarang?

Dan sangatlah aneh sekali menurut saya jika Tuhan dipilih sebagai manusia, sebab Dia akan muncul pada masa kurun sesuai kemanusiaannya, akan memakan makanan manusia, berjalan seperti manusia, disiksa oleh manusia dan mati oleh manusia, sangat manusiawi sekali.

Balas
staff
26 Oktober 2013 2:43 pm
Balasan ke  abdullah

~
Saudara Abdullah,

Kami dapat memahami pandangan saudara. Saudara berkata demikian karena saudara tidak mengerti esensi ke-Ilahian Isa Al-Masih. Juga saudara berusaha memahami Allah dengan logika saudara, sehingga ketika saudara diperhadapkan dengan kenyataan di luar nalar saudara, maka saudara menolaknya dan mengatakan tidak mungkin. Bukankah saudara mengimani bahwa Allah maha berkuasa?

Sdr. Abdullah, Yesus tidak pernah pilih kasih. Memang benar Kalimat Allah itu datang dari silsilah bangsa Yahudi, namun bukan berarti Anugerah Keselamatan yang dibawa-Nya hanya untuk bangsa Yahudi. Perhatikan perkataan Yesus ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28). Ayat ini mengatakan “semua” bukan “bangsa Yahudi saja.” Artinya, Yesus mengasihi semua manusia termasuk Sdr. Abdullah.

Yesus bukanlah manusia yang dipilih menjadi Tuhan. Dia sejak semua adalah kekal. Dia sudah ada jauh sebelum jagat raya ini diciptakan. “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13) ayat ini adalah bukti kekekalan Yesus yang tertulis dalam Injil.
~
SO

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Siapakah Jibril dan Roh Kudus Dalam Pandangan Islam?
  • Bagaimana Pandangan dan Penghargaan Agama Islam Terhadap…
  • Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?
  • Abdi Allah atau Sahabat Allah, Kedudukan Mana yang Terbaik?
  • Injil Barnabas Palsu: Bertentangan Dengan Al-Quran dan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz