• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa

Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa
27 November 2017 | 104 Komentar

masjid-istiqlal-di-pusat-jakarta“Ajaran Allah Tritunggal/Trinitas itu tidak masuk akal, bertentangan dengan Allah Yang Esa.” Itulah yang sering kami dengar. Kami maklum bila banyak orang kesulitan memahami Allah Tritunggal. 

Mengapa Imam Besar Masjid Istiqlal menyatakan bahwa Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Tuhan Yang Maha Esa?

Trinitas, Penjelasan Imam Besar Masjid Istiqal

Prof. Dr. KH Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqal mengakui  “Doktrin Trinitas . . . agama Kristen sama sekali tidak berbenturan dengan ketuhanan YME [Yang Maha Esa]. Doktrin Trinitas . . . menggambarkan satu Tuhan dalam tiga pribadi . . . yaitu Bapa, Anak [Isa Al-Masih] dan Roh Kudus . . . Meskipun memiliki tiga pribadi tetap satu.”

Pengertian Prof. Dr. KH Nasarudin Umar luar biasa. Benar, Allah Tritunggal terdiri dari “. . . Bapa dan Anak [Isa Al-Masih] dan Roh Kudus . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). 

Imam Besar Masjid Istiqal Menjelaskan Konsep Anak Allah

Soal Isa Al-Masih Anak Allah, Prof. Dr. KH Nasarudin Umar prihatin dengan orang-orang non-Kristen yang mengkaitkan, “. . . kata ‘Anak’ . . . dengan anak biologis. Padahal dalam bahasa Arab kata ‘Ibn’ atau ‘Son’ dalam Bahasa Inggris tidak selamanya berarti anak biologis.” 

“Kata ‘anak’ bisa berarti simbol kedekatan atau representatif. Seperti kata ‘anak-anak Indonesia di luar negeri’ berarti anak-anak yang menampilkan ciri khas dan karakteristik bangsa Indonesia. Seorang anak sering lebih mencirikan karakter bapaknya . . .,” tambahnya.

Imam Besar Masjid Istiqal itu benar. Isa Al-Masih sebagai Anak Allah bukanlah anak biologis atau jasmaniah. Melainkan Isa Al-Masih, Firman Allah itu sehakikat (sedzat) dengan Allah. 

logo-trinitas-simbol-tuhan-yang-maha-esaBapa, Anak dan Roh Kudus, Tiga Tuhankah?

Bapa adalah kiasan untuk Allah. Anak Allah/Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimatullah] . . . dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Dan Roh Kudus adalah Roh-Nya Allah (atau Hayatullah/Hidup-Nya Allah) (Injil, Kisah Para Rasul 5:3-).

Jadi Allah Tritunggal terdiri dari Allah, Firman-Nya dan Roh-Nya. Ketiganya satu, sebab Firman Allah dan Roh Allah bersama Allah selamanya.

Adakah kesalahan ajaran Tritunggal itu, sampaikanlah kepada kami di sini.

Kasih Allah Tritunggal Bagi Umat Manusia

Allah Trinitas membuktikan bahwa Allah itu kasih, pengasih dan penyayang. Sebab ketiga Pribadi – Bapa, Isa Al-Masih dan Roh Kudus – saling mengasihi dalam kekekalan.  Tuhan Yang Maha Esa.  Sehingga Allah Tritunggal tidak bergantung pada ciptaan-Nya (manusia) untuk menyatakan kasih-Nya.

Kasih abadi ini tidak akan nampak bila Allah hanya satu pribadi.

Wujud terbesar kasih Allah Tritunggal ialah menyelamatkan manusia melalui penyaliban Isa Al-Masih untuk menanggung hukuman dosa. Supaya setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa di neraka, melainkan beroleh hidup kekal.

Bila ingin beroleh keselamatan dari Allah Tritunggal, sampaikan niat Anda lewat email ini.

Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa ajaran Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Allah Yang Esa?
  2. Apa keunggulan ajaran Allah Tritunggal dibanding Allah yang hanya satu pribadi?
  3. Bagaimana kaitan antara kasih Allah Tritunggal, dosa dan keselamatan manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen
  2. Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal Nasrani?
  3. Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tritunggal

Video:

  1. Siapakah Allah Dan Bagaimana Sifat-Nya?
  2. Mempercayai Tritunggal Tidak Masuk Akal, Bukan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Ulasan Berita Agama

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

104 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
hakan
27 November 2017 11:54 am

~
Pandangan Islam terhadap Yesus:
1. Yesus bukan Isa Al-Masih, karena Isa Al-Masih tidak pernah disalib (Qs An Nisa :157).

2. Yesus bukan Allah/Tuhan, karena Allah punya sifat Maha hidup kekal, tidak tidur, tidak makan dan minum, dan Maha Pencipta. Sedang Yesus mati disalib, butuh tidur, makan dan minum dan tidak bisa menciptakan jin dan manusia (Qs AlBaqarah :255).

3. Yesus bukan Juruselamat, karena hanya Allah sajalah penolong/penyelamat dan pelindung (Qs Ali Imron :173).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
27 November 2017 6:05 pm
Balasan ke  hakan

~
Saudara Hakan,

Saudara memberikan pendapat yang menarik sekali. Hal ini dibutuhkan penelusuran lebih jauh. Namun, karena topik di atas tidak membahas Ketuhanan Isa Al-Masih secara khusus, maka kami tidak dapat mendalami hal ini. Walaupun demikian, kami bersedia menanggapi sedikit saja dari pernyataan saudara di atas. Bila saudara ingin mendiskusikan lebih jauh, maka kami mempersilakan saudara mengemail kami ke: [email protected]

Bila saudara membaca dan membandingkan Injil dan Al-Quran, maka sosok yang dimaksud adalah sama baik Isa Al-Masih maupun Yesus Kristus. Namun, Al-Quran meriwayatkan Isa Al-Masih secara berbeda. Tentu ini yang perlu ditelusuri. Benarkah Isa Al-Masih tidak disalibkan? Benarkah Isa Al-Masih bukan Tuhan? Silakan saudara membaca link ini https://tinyurl.com/y8w8qv3r. Kami berharap kita fokus dengan topik di atas. Terimakasih saudara Hakan.
~
Solihin

Balas
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
27 November 2017 8:59 pm

~
Imam Besar Masjid Istiqlal skakmat Eggi Sudjana soal konsep Ketuhanan dalam tradisi Kekristenan. Mantap ilmu bapak Prof. Dr. KH Nasarudin Umar tentang Tritunggal adalah Allah Yang Maha Esa sudah sesuai dengan iman kami umat Nasrani. GBU.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 November 2017 8:43 pm
Balasan ke  الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا

~
Saudara Biangkala,

Tentu pandangan Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar amat langka di kalangan Islam. Nampaknya beliau memahami Allah Tritunggal dari perspektif iman Kristen sehingga pandangan ini perlu dijadikan sebagai rujukan. Seyogianya setiap orang yang membaca Alkitab perlu memiliki kejujuran ketika membaca teks-teks tersebut. Sebab Alkitab sangat sistematis dan kronologis. Terimakasih untuk pendapat saudara.
~
Solihin

Balas
PetrusF
27 November 2017 10:26 pm

~
Keesaan Allah Taurat/Injil yaitu echad (Ibrani), bermakna: 1. Tuhan satu-satunya yang Ilahi dan tidak ada Tuhan lainnya. Hanya Tuhan yang di dalam Firman dan karya-Nya telah menyatakan diri sebagai Yahwe (Allah). 2. Kesatuan dari yang jamak (Tritunggal) yaitu kebagaimanaan Allah dan bukan keberapaan (tiga Tuhan). Pribadi Tritunggal dinyatakan Allah, mengungkapkan wujud aspek-aspek yang ada di dalam diri Allah di mana Firman Allah yang mewujudkan kehendak Allah dan Roh Allah adalah hayat Ilahi pemberi kehidupan iman.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 November 2017 8:49 pm
Balasan ke  PetrusF

~
Saudara Petrus,

Seringkali manusia terjebak dengan bilangan angka sehingga memberikan label kepada pengikut Isa Al-Masih menyembah tiga Allah. Padahal teks-teks Alkitab begitu jelas menyatakan Allah adalah esa (Injil, Rasul Markus 12:29-30). Tetapi kita juga perlu jujur terhadap pengungkapan dan penyataan Allah di mana Alkitab mengungkapkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah. Tentu ini sebuah konsep transrasional (di luar jangkauan pikiran manusia). Tetapi kita perlu mengakuinya secara jujur.
~
Solihin

Balas
hakan
28 November 2017 7:03 am

~
Terima kasih atas jawabannya. Gereja menyakini Trinitas itu final walaupun tidak masuk akal. Raja tidak sama dengan utusan raja, presiden tidak sama dengan utusan presiden, bapak tidak sama dengan anak, karena berbeda secara morfologi, fisiologi dan genetika serta secara logika menabrak hukum matematika kalkulus. Integral tidaklah sama dengan derivatif. Tidak berbeda dengan mereka yang menuhankan matahari, sapi dan batu, cuma objeknya berbeda, sama-sama dijadikan suci dan diyakini sebagai representasi Tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 November 2017 9:03 pm
Balasan ke  hakan

~
Saudara Hakan,

Membaca penjelasan saudara di atas telah menyiratkan bahwa pribadi-pribadi tersebut bersifat jasmaniah. Apalagi saudara menegaskan dengan berbeda secara fisiologis dan genetika. Jelas, saudara memahami Allah sebagaimana memahami manusia. Tentu pemahaman demikian kurang tepat. Bagaimana mungkin kita yang terbatas dapat memahami yang terbatas dan menempatkan yang tak terbatas dalam ruang lingkup terbatas? Kami kira kita perlu menempatkan yang tak terbatas sesuai dengan kodratnya, bukan menggunakan kodrat atau standar manusia. Bukankah demikian?

Membaca Injil akan menolong kita memahami bahwa konsep Tritunggal tidak sama dengan yang dipahami Muslim pada umumnya. Sebab bila kita jujur terhadap teks-teks Injil, maka kita perlu menerima konsep tersebut. Uniknya, Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar menyatakan Allah Tritunggal sesuai dengan pemahaman yang terdapat dalam Injil. Ini menarik sekali. Pertanyaannya adalah mengapa seorang Imam Besar Masjid Istiqlal memiliki pemahaman yang demikian? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Daandiet
28 November 2017 5:53 pm

~
Sebutan anak Tuhan bagi Yesus bukan berarti anak biologis dari Tuhan. Ini sangat sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana ditegaskan dalam Surat Al Ikhlas. Namun, bila Anak Tuhan berarti Tuhan itu sendiri, salah satu dari tiga pribadi yang merupakan satu hakekat, malah jadi membingungkan karena di Perjanjian Baru ada tertulis dua versi silsilah Yesus. Apakah silsilah Yesus itu adalah firman Tuhan?

Balas
absalom
28 November 2017 8:45 pm

~
Saya baru tahu ada Muslim yang menerima konsep ini sebagai keesaan Allah, tapi bukankah memang benar yang ditolak oleh Al-Quran adalah Triteisme, bukanlah Tritunggal? Bahkan Al-Quran mengatakan bahwa yang tiga itu adalah Allah, Maryam, dan Isa, bukan seperti apa yang dipercaya oleh orang Kristen.

Balas
eusebius
28 November 2017 8:52 pm

~
Konsep Tritunggal juga menjelaskan tentang sifat Allah, mahakasih. Kristen percaya satu Tuhan, memiliki tiga pribadi. Sejak kekal sebelum apapun diciptakan dalam keesaannya Allah sudah saling mengasihi (Yoh 17:24). Namun, bagaimana dengan konsep Tauhid? Apakah Allah yang Tauhid dapat dikatakan mahakasih ketika belum ada ciptaan? Bukankah mahakasih berarti selalu mengasihi bahkan sejak kekal? Jika Allah butuh objek untuk mengasihi bukankah Ia tidak mahakasih? Begitu juga dengan 99 nama Allah yang lain, bukan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 November 2017 9:15 pm

~
Saudara Daandiet,

Tentu pertanyaan yang tepat adalah mengapa silsilah itu berbeda, bukan apakah silsilah itu adalah firman Tuhan. Jelas, ini akan mengaburkan intisari diskusi dari artikel di atas. Karena itu, kami tidak ingin terjebak pada diskusi yang tidak sesuai dengan topik di atas. Kami kira silsilah itu telah menunjukkan kejujuran Injil dalam mengungkapkan jati diri Isa Al-Masih sesungguhnya. Mengapa Isa Al-Masih disebut anak Maryam? Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Bukankah keturunan disebut dari garis laki-laki?

Mencermati hal ini, maka kita perlu jujur terhadap pengungkapan dan penyataan Allah yang disampaikan Injil bahwa Allah yang esa dinyatakan dalam Tritunggal. Tentu untuk mengetahui hal ini lebih jauh diperlukan pemahaman yang tepat. Silakan saudara mengunjungi link ini: https://tinyurl.com/y84wosrc . Pertanyaannya adalah mengapa ajaran Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Allah Yang Esa?
~
Solihin

Balas
Realita
29 November 2017 5:59 am

~
Dunia Islam bercorak ragam. Pembantaian manusia di Mesjid Sinai adalah akibat perbedaan korban kaum Sufi dengan pembantai. Pembantai menganut garis keras radikal (radikal adalah menyeluruh dalam Alquran), sementara kaum Sufi lebih mendengar hati nurani dan mau belajar teks kitab suci sebelumnya. Demikian juga Imam Masjid Istiqlal lebih mendengar hati nuraninya dan semoga lebih lagi membaca kitab-kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil sehingga mengerti mengenai Allah yang Esa, dan Isa Al-Masih sesungguhnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 November 2017 9:46 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Mengetahui kebenaran sesungguhnya perlu dilakukan dari teks-teks terdekat, bukan dari teks terjauh. Hal ini penting agar pemahaman yang diperoleh memiliki dasar yang kuat dan jelas. Kami berharap Imam Besar Masjid Istiqlal mendasarkan pendapatnya pada pemahaman yang mengacu pada Taurat dan Injil. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
29 November 2017 7:14 am

~
Menurut anda non-Muslim, jika anda mengatakan Tuhan itu Maha Esa dan konsep Tritunggal tidak bertentangan, apakah Tuhan yang Maha Esa itu mati atau bisa mati?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 November 2017 9:53 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Menjawab pertanyaan saudara, maka kami menjawabnya dengan pertanyaan. Menurut saudara, mungkinkah Tuhan bisa mati? Bukankah tubuh jasmani yang dapat mati? Di samping itu, tidak sanggupkah Tuhan menjadi daging atau mengambil tubuh jasmani? Bagaimana menurut saudara?

Mengacu pada artikel di atas di mana Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar memiliki konsep yang sama mengenai Allah Tritunggal, maka saudara-saudara Muslim perlu menjadikan hal ini sebagai bahan kajian untuk mengetahui konsep Tritunggal sesungguhnya. Hal ini penting agar tidak memiliki pandangan keliru mengenai konsep Ketuhanan yang diajarkan dalam Alkitab. Dalam hal ini, diperlukan kejujuran untuk mengakui dan menerima pernyataan teks-teks yang ada. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
pengamat
29 November 2017 10:39 am

~
Staf IDI harus jujur. Yesus tidak pernah mengajarkan soal Allah Tritunggal. Terbukti kalau itu bukan ajaran Yesus. Silakan buka lagi Alkitab mana perkataan Yesus soal Allah Tritunggal?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 5:35 am
Balasan ke  pengamat

~
Saudara Pengamat,

Memang Isa Al-Masih tidak pernah menyebutkan kata ‘Tritunggal’, tetapi bukan berarti Isa Al-Masih tidak mengajarkan Tritunggal. Sebab konsep Tritunggal disampaikan Isa Al-Masih dalam firman-Nya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). Bukankah firman Isa Al-Masih ini menegaskan bahwa Tritunggal telah diajarkan Isa Al-Masih? Bila Isa Al-Masih telah mengajarkannya, apa alasan terkuat untuk menolaknya?

Sebagaimana telah disampaikan oleh saudara bahwa kita harus jujur, maka kami berusaha jujur dalam membaca firman Allah. Bila firman Allah menyatakan demikian, maka kita perlu tunduk pada firman-Nya. Ketidaksiapan kita menerima konsep Tritunggal, bukan berarti konsep Tritunggal keliru. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
29 November 2017 12:32 pm

~
Tolong jawab ya atau tidak. Menurut anda non-Muslim, jika anda mengatakan Tuhan itu Maha Esa dan konsep Tritunggal tidak bertentangan, apakah Tuhan yang Maha Esa itu mati atau bisa mati?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 5:47 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Namun, kami akan menjawab pertanyaan saudara dengan sebuah pertanyaan. Mungkinkah Tuhan yang mahaesa bisa mati? Bila saudara menganggap Tuhan bisa mati, maka Dia tidak mahakuasa. Hal ini bertentangan dengan natur-Nya yang mahaesa dan mahakuasa. Demikian juga bila saudara mengakui Dia mahakuasa, maka saudara perlu mengakui bahwa Dia dapat menjadi manusia dan mengenakan tubuh jasmaniah. Bukankah demikian saudara?

Nah, Allah telah berkenan menjadi manusia dan mengenakan tubuh jasmaniah (Injil, Rasul Besar Matius 1:1, 14), maka tubuh jasmaniah-Nya yang mati. Tetapi hakikat keilahian-Nya tidak pernah mati. Sebab yang fana tidak mungkin dapat masuk ke alam baka. Lagi pula, Isa Al-Masih merelakan nyawa-Nya agar manusia diselamatkan (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Ini adalah bentuk kasih terbesar Isa Al-Masih kepada dunia, termasuk saudara (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:13).
~
Solihin

Balas
rizal
2 Desember 2017 7:50 am

~
Solihin,

Kenapa pertanyaan saya dihapus, padahal pertanyaan saya tidak bertentangan dengan artikel di atas? Saya ulangi lagi pertanyaan saya. Artikel di atas mengatakan Tuhan anda punya tiga pribadi, yang mana Tuhan anda? Bapa, Yesus atau Roh Kudus?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 6:23 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Terimakasih untuk pertanyaan saudara. Mohon maaf, sebenarnya pertanyaan saudara tidak dihapus, hanya belum ditindaklanjuti saja. Hal ini berkenaan dengan sistem baru yang dimiliki oleh situs ini. Tetapi kami memutuskan untuk menampilkan pertanyaan saudara yang ini saja.

Menjawab pertanyaan saudara, maka sesungguhnya saudara telah menjawab pertanyaan tersebut. Bukankah saudara menyatakan, “Tuhan anda punya tiga pribadi”? Bila Allah Tritunggal memiliki tiga pribadi, maka Dia adalah Allah yang disembah. Sebab Bapa, Isa, dan Roh Kudus adalah satu kesatuan yang utuh. Ini bukan berarti menyembah tiga Allah. Sebab Isa Al-Masih telah menyatakan bahwa Allah adalah esa (Injil, Rasul Markus 12:29). Tentu kita perlu jujur mengakui hal ini. Silakan saudara membaca artikel di link ini https://tinyurl.com/y84wosrc untuk mengetahui lebih jauh mengenai Tritunggal.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
2 Desember 2017 12:42 pm

~
To: Pengamat,

Baca Matius 28:19, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 6:39 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Konsep Tritunggal secara eksplisit telah disampaikan Isa Al-Masih. Itu sebabnya, tidak ada alasan menolak konsep yang telah disampaikan Isa Al-Masih. Bila kita menolak konsep tersebut, maka kita sedang menolak firman-Nya. Bukankah demikian? Kiranya saudara Pengamat memahami hal ini.
~
Solihin

Balas
PetrusF
2 Desember 2017 8:13 pm

~
Apakah Tuhan mati? Jika yang dimaksud pada keadaan kodrat Ilahi Tritunggal asalnya yang kekal maka tidak berlaku hukum fana. Tuhan tidak pernah mati. Tetapi pribadi Tuhan yang rela merendahkan diri-Nya dan hadir ke dalam kehidupan sejarah dunia yaitu menjadi manusia seutuhnya untuk menebus manusia berdosa, maka sosok tubuh kemanusiaan-Nya berlaku hukum fana (lahir, hidup, wafat). Pribadi Ilahi Tuhan tidak turut mati (musnah) dengan kematian tubuh kemanusiaan fana tersebut, namun kembali pada asalnya yang kekal.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 8:24 am
Balasan ke  PetrusF

~
Saudara Petrus,

Diperlukan pemahaman yang komprehensif untuk memahami Allah. Walaupun perlu disadari Allah jauh melampaui pikiran manusia. Namun, kita memperoleh pengetahuan Allah melalui firman yang dinyatakan-Nya. Eksistensi Allah Tritunggal telah dinyatakan dalam Injil secara eksplisit, sehingga pengorbanan Allah yang turun ke dunia menjadi lebih masuk akal. Sebab dengan turun ke dunia menjadi manusia, maka tubuh jasmaniah yang mati, bukan sifat maupun hakikat Allah yang mati. Harap ini dapat dipahami.
~
Solihin

Balas
Namaban
3 Desember 2017 2:13 am

~
Dalam Bible jelas kalau Yesus menyembah Bapa (Allah). Kalau Yesus itu Tuhan, aneh kalau Tuhan menyembah Allah. Apa memang dalam Kristen, Tuhan (Lord) sama dengan Allah (God)? Kalau dalam Islam sudah jelas seperti Yesus yang hanya menyembah Allah. Logikanya, Kristen seharusnya menyembah apa yang diserukan oleh Yesus dalam Bibel, yaitu menyembah Allah Bapa. Kenyataannya yang disembah malah anak Bapa (Yesus).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 8:28 am
Balasan ke  Namaban

~
Saudara Namaban,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca Injil secara menyeluruh? Bagaimana mungkin saudara dapat menyatakan bahwa Isa Al-Masih menyembah Bapa, tetapi mengabaikan informasi lainnya yang menyatakan Isa Al-Masih satu hakikat dengan Bapa (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)? Namun, agar pernyataan saudara dapat dipertanggungjawabkan, maka kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyembah Bapa? Mohon pencerahan saudara.

Kami kira penjelasan Prof. Dr. Nasarudin Umar mengenai Tritunggal patut saudara cermati dengan saksama, sehingga saudara memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai konsep Tritunggal. Sumber utama yang dapat dijadikan rujukan yang tepat adalah Injil. Silakan saudara membaca Injil secara menyeluruh.
~
Solihin

Balas
koreksi diri
5 Desember 2017 2:33 am

*
1. Mengapa ajaran Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Allah Yang Esa?

Jawab :
Tidak bisa dipahami dan diterima akal. Saran dari saya, tinggalkan yang tidak masuk akal.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Desember 2017 8:35 am
Balasan ke  koreksi diri

*
Saudara Koreksi Diri,

Pernyataan saudara adalah pernyataan yang bersifat bunuh diri. Dengan menyatakan bahwa Allah yang tidak masuk akal perlu ditinggalkan, maka saudara sedang memasukkan Allah dalam kategori oknum yang terbatas. Sehingga dapat dicapai dengan akal saudara. Bukankah demikian, saudara?

Sebaliknya, kami bersyukur bahwa Allah Tritunggal jauh melampaui akal manusia. Itu sebabnya, ini lebih masuk akal. Sebab bagaimana mungkin Allah yang tidak terbatas dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia yang terbatas? Bukankah ini masuk akal? Karena itu, bila saudara menyembah ilah yang dapat masuk akal, maka kami amat menyayangkan penyembahan saudara. Sebab penyembahan tersebut ditujukan kepada yang lebih terbatas dari saudara, karena saudara dapat memahaminya dengan akal saudara. Bukankah demikian, saudara?
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
5 Desember 2017 6:07 am

~
Staff: “Mungkinkah Tuhan yang mahaesa bisa mati? Bila saudara menganggap Tuhan bisa mati, maka Dia tidak mahakuasa. Hal ini bertentangan dengan natur-Nya yang mahaesa dan mahakuasa.”

respon: Jika Tuhan tidak pernah mati. Pertanyaan: Mengapa Anda mengatakan bahwa Isa (Tritunggal) mati disalib? Secara tidak langsung Tuhan pernah mati dalam wujud manusia. Tidak dapat diterima bila Tuhan menjelma menjadi manusia.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Desember 2017 3:55 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Mari kita membahas lebih dulu mengenai Tuhan tidak bisa menjelma menjadi manusia sebagaimana disampaikan oleh saudara. Kami bertanya kepada saudara. Apakah Allah mahakuasa? Bila Allah mahakuasa, dapatkah Dia menjadi manusia? Mengapa? Bagaimana menurut saudara?

Sebenarnya pertanyaan saudara telah dijawab oleh saudara sendiri. Bukankah saudara menyatakan, “Mati dalam wujud manusia”? Ini berarti yang mati adalah tubuh jasmaniah, bukan keilahian-Nya. Bila keilahian-Nya yang mati, maka Isa Al-Masih tidak mungkin bangkit (Injil, Rasul Besar Matius 28:1-10; Markus 16:1-8; Lukas 24:1-12; Yohanes 20:1-10), dan bersifat mahahadir setelah kebangkitan-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:19-29), serta naik ke sorga (Injil, Rasul Lukas 24:50-53), bukan? Karena itu, kami memohon kiranya saudara menjawab pertanyaan yang diajukan.
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
6 Desember 2017 4:29 pm

~
Solihin: “Mati dalam wujud manusia? Ini berarti yang mati adalah tubuh jasmaniah, bukan keilahian-Nya.”
Respon:
Inilah beda Muslim dan non-Muslim. Tuhan kami selalu hidup dalam satu wujudnya yang sempurna. Tunggal bukan pribadi tapi jumlah yaitu satu. Satu yang memiliki segalanya wujud, firman, nyawa, abadi, berdiri sendiri, berkehendak, tidak makan, tidak tidur, mendengar, cerdas, mengetahui.

“Tuhan tidak bisa menjelma menjadi manusia sebagaimana disampaikan oleh saudara. Kami bertanya kepada saudara. Apakah Allah mahakuasa? Bila Allah mahakuasa, dapatkah Dia menjadi manusia? Mengapa?”
Jelas tidak bisa. Sudah dijelaskan Allah di dalam Al-Quran bahwa Allah tidak sama dengan makhluk ciptaan-Nya, termasuk menjadi manusia.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Desember 2017 5:08 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Kami berterimakasih untuk jawaban saudara. Menyimak penjelasan saudara, maka definisi saudara dan pengikut Isa Al-Masih adalah berbeda. Bila cara pandang dan definisinya saja berbeda, maka sulit untuk disatukan. Seyogianya saudara mencoba memahami definisi Allah Tritunggal sesuai perspektif Injil. Bila tunggal dalam perspektif Islam adalah jumlah, maka ada baiknya saudara mengunjungi link ini https://tinyurl.com/y9aeolz7 untuk mengetahui kelemahan-kelemahan Tauhid.

Menarik sekali pernyataan saudara bahwa Allah SWT tidak bisa menjadi manusia. Bagaimana dengan kisah Allah yang menjadi api dan bertemu langsung dengan Musa yang tertulis dalam Al-Quran (Qs 27:7-9)? Kami memohon pencerahan, saudara.
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
6 Desember 2017 7:09 pm

~
Solihin: “Bagaimana dengan kisah Allah yang menjadi api dan bertemu langsung dengan Musa yang tertulis dalam Al-Quran (Qs 27:7-9)? Kami memohon pencerahan, saudara.”

Mengapa harus api? Karena hari malam. Mengapa harus api? Karena itu petunjuk. Mengapa harus api? Karena itu kehendak Allah. Mengapa harus api? Supaya Musa ke situ. Jika tidak api, Musa tidak tahu, dan tidak ke situ. Baru setelah Musa ke situ, terdengar suara Allah. Maka api bukan Allah. Api hanya petunjuk.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
11 Desember 2017 3:05 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Memberikan jawaban tanpa menunjukkan dasar atau dalil dari jawaban tersebut adalah tindakan yang kurang tepat. Mengapa? Tentu ini dapat dianggap sebagai asumsi semata. Bukankah konteks kita membicarakan hal ini mengenai Tuhan tidak bisa menjadi ciptaan-Nya? Artinya jawaban saudara tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Bukankah Allah riwayat Musa dalam Qs 27:7-9 merupakan penjelmaan Allah menjadi api? Lagi pula, tertulis dimanakah bahwa kisah Musa terjadi pada malam hari? Mohon pencerahan saudara. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Eggi Sudjana: Hanya Tuhan Islam Yang Esa, Bagaimana Dengan…
  • Pembangunan Masjid di Kota New York
  • Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
  • Cara Hijrah yang Benar Berhasil Dekat dengan Allah

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz