Tentu masih jelas dalam ingatan kita bagaimana tragisnya musibah yang menimpa Kota New York pada 11 September 2001 lalu, yaitu hancurnya gedung World Trade Center (WTC) dan gedung Pentagon di Washington, DC. Diperkirakan sekitar 3000 orang tewas dalam tragedi tersebut. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, termasuk juga umat Kristen dan Islam. Banyak yang mempertanyakan penyebab dari musibah tersebut, apakah karena kecelakaan atau ulah dari teroris.
Osama Bin Laden di Balik Tragedi WTC
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, pemerintah Amerika Serika (AS) mengumumkan tersangka utama penyerangan gedung WTC dan Pentagon adalah Osama bin Laden, seorang “fundamentalis Islam” dari ormas Al-Qaidah. Banyak pro dan kontra atas pengumuman tersebut. Berbagai analisapun bermunculan. Umat Muslim membantah kejadian itu merupakan jihad agama mereka. Sementara non-Muslim, khususnya masyarakat di Kota New York sejak saat itu menilai Islam adalah teroris.
Namun apa pun motivasi si pelaku, perbuatannya tidak dapat dibenarkan. Membunuh adalah perbuatan yang sangat dilarang Allah. Dengan tegas Allah mengatakan, “jangan membunuh” (Taurat, Kitab Keluaran 20:13).
Pembangunan Masjid di Kota New York Dekat Eks Gedung WTC
Baru-baru ini warga AS, khususnya masyarakat New York merasa terkejut dengan keputusan baru yang dikeluarkan oleh Presiden Obama. Tampaknya pemerintah AS menyetujui pembangunan masjid di kota New York di dekat kawasan Ground Zero atau dekat lokasi bekas gedung WTC.
Sedikitnya ada dua kelompok yang pro dan kontra terhadap keputusan tersebut. Kelompok yang menamakan diri “9/11 Families for a Safe & Strong America” (Keluarga 9/11 untuk Amerika yang Aman dan Kuat) mengatakan dukungan Presiden Obama sebagai kabar yang mengejutkan. Dalam pernyataannya, kelompok ini menuduh Presiden Obama telah memasung AS di tempat dimana “hati Amerika hancur sembilan tahun lalu”.
Sebaliknya, kelompok yang menamakan diri “September Eleventh Families for Peaceful Tomorrows” (Keluarga 9/11 untuk Hari Esok yang Penuh Damai) menyatakan dukungan pada upaya pembangunan masjid dan pusat Islam tersebut. “Kami yakin, menyambut berdirinya pusat (Keislaman) yang bertujuan mendukung terwujudnya toleransi antar-agama dan sikap saling menghormati justru sejalan dengan nilai-nilai fundamental AS tentang kebebasan dan keadilan untuk semua,” kata kelompok itu dalam pernyataannya.
Kebebasan Umat Beragama
Jelas, sikap mereka yang pro dan kontra akan pembangunan masjid tersebut tidak dapat disalahkan. Bagi mereka yang menolak, tentu tragedi itu masih meninggalkan duka yang mendalam. Sedangkan bagi yang mendukung, toleransi antar umat beragama dan saling menghormati adalah motivasi mereka.
Namun satu hal yang perlu disikapi adalah bagaimana kita sebagai umat beragama dapat saling menghargai satu sama lain. Bukan hanya dapat hidup saling berdampingan. Kita juga perlu menghargai setiap hak sesama, termasuk hak mendirikan rumah ibadah dan hak menjalankan ibadah keagamaan.
Kerukunan antar umat beragama hanya dapat tercapai bila masing-masing umat dapat saling menghargai. Untuk hal ini, Isa Al-Masih memberikan pedoman, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Injil, Rasul Besar Matius 5:12)
Demikianlah seharusnya setiap umat mengikuti pedoman Isa Al-Masih di atas, sehingga akan selalu ada damai di dunia!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Menyikapi Pembangunan Masjid di Kota New York?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
- Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa
- Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
- Apakah Ajaran Agama Mendukung Membom Gereja?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah membaca artikel ini, bagaimana pandangan Saudara tentang pristiwa runtuhnya World Trade Center 11 September 2011, yang memakan korban 3000 lebih jiwa?
- Bagaimana menurut Saudara tentang ajaran Isa Al-Masi dalam Injil: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”?
- Setiap orang beragama wajib hidup saling menghargai. Menurut Saudara bagaimana sikap menghargai yang perlu diterapkan umat beragama? Silakan dijelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
{jcomments on}
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].