Waktu mendaki ke puncak gunung tinggi, kita menemui berbagai tantangan. Kondisi alam yang sulit, jalan yang berliku, keadaan cuaca yang berubah dan sebagainya.
Selain itu sepertinya ada banyak jalan ke puncak. Walau sebenarnya banyak pilihan yang salah dan ada yang sangat berbahaya bagi pendaki. Orang rentan mengambil jalan yang salah dan tersesat.
Demikianlah kehidupan manusia untuk mencapai surga. Ada begitu banyak masalah dan cobaan. Sehingga sulit kita mencapainya.
Dalam kondisi seperti ini, kita membutuhkan pertolongan. Agama menuliskan banyak nasehat para nabi. Tujuannya membantu membimbing kehidupan manusia.
Mari kita lihat pembahasan nasehat para nabi. Agar kita mendapatkan jalan lurus untuk mencapai surga.
Apakah Nasehat Para Nabi dari Berbagai Agama Sama?
Banyak agama di seluruh dunia, masing-masing memiliki nabi yang berbeda. Masing-masing nabi ini memberikan kitab yang berisi berbagai nasehat kehidupan.
Agama Kong Hu Chu mempunyai buku “Analects” yang memuat filosofi hidup. Buddha mencari jalan dalam bukunya “Tri Pitaka.” Agama Hindu memakai buku “Weda” sebagai panduan.
Al-Quran dan Hadits juga menuliskan berbagai nasehat. Dan ada nasehat lain dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
Kita bisa mempelajari semua nasehat dari berbagai agama ini. Namun kita akan menemukan bahwa nasehat para nabi dalam berbagai agama tidak sama.
Dalam kondisi ini, baik untuk kita mempelajarinya. Agar kita bisa mendapatkan bimbingan kehidupan.
Berbagai Jenis Nasehat Para Nabi Dalam Islam
Dalam Islam sendiri, berbagai nasehat para nabi tertuang dalam peraturan. Ada tiga jenis hukum untuk kehidupan. Yaitu:
- Hukum I’tiqadiah.
Hukum yang mengatur tentang hubungan manusia dengan Allah. Hal ini berkaitan dengan akidah atau keimanan. Contohnya ilmu Tauhid dan ilmu Kalam.
- Hukum Amaliah.
Hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah secara lahiriah dan sesama manusia.
Hukum ini adalah hukum syariat. Terdiri dari dua bagian. Yaitu hukum ibadah, contohnya sholat, puasa, zakat, haji, dan kurban.
Selanjutnya adakah hukum muamalat. Yaitu peraturan yang mengatur sesama manusia dan alam sekitarnya.
- Hukum Khuluqiah.
Hukum tentang hal yang baik dan buruk kehidupan. Menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Contohnya adalah moral dan etika manusia.
Berbagai Nasehat yang Unik
Inti dari semua hukum di atas adalah untuk memberikan panduan menjalani kehidupan. Namun rupanya di dalamnya terdapat berbagai nasehat yang menarik. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
- Perlu berdoa saat masuk dan keluar kamar mandi.
Hadits menyatakan kamar mandi tempat banyak setan dan jin. Sehingga umat Islam perlu mengucap doa sebelum masuk ke dalamnya dan setelah keluar darinya.
“Sesungguhnya kamar mandi banyak dihadiri oleh setan. Maka jika salah seorang dari kalian ingin masuk hendaklah membaca (doa) . . .” (Sunan Ibnu Majah 292). - Tidak boleh menyentuh kemaluan dengan tangan kanan di kamar mandi (Sunan Nasa’i 25).
- Disarankan untuk tidak buang air kecil dengan berdiri.
Hal ini bukan pengharaman namun saran tata krama. Berlaku baik untuk pria, maupun wanita.
“. . . (Nabi) bersabda: Wahai Umar, janganlah kamu kencing dengan berdiri . . . Aku tidak pernah kencing dengan berdiri sejak aku masuk Islam . . .” (Sunan Tirmidzi 12). - Perlu berdoa sebelum berhubungan suami istri.
“. . . seseorang dari kalian apabila mendatangi istrinya (untuk berjima’) kemudian membaca do’a . . . maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak (mereka) . . .” (Shahih Bukhari 3031). - Harus menutupi mulut saat menguap.
“Bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah ditutupi dengan tangannya karena sesungguhnya setan masuk” (Hadits Muslim No.5312). - Batas waktu memotong rambut dan kuku, maksimal 40 hari (Hadits Muslim No.379).
- Perlu meludah ke kiri setelah mimpi buruk.
“. . . bila seseorang dari kalian mengalami mimpi buruk yang menakutkannya hendaklah meludah ke arah kirinya . . . sebab dengan begitu mimpinya itu tidak akan membahayakannya” (Shahih Bukhari 3049).
Berbagai Nasehat Untuk Mencapai Surga
Inti dari semua hukum di atas adalah untuk memberikan panduan menjalani kehidupan. Tujuannya agar manusia mendapatkan jalan mencapai puncak. Yaitu, dalam hal ini memperoleh surga di akhirat.
Semua peraturan ini disebut syariat. Umat Islam wajib mentaati semuanya.
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu . . .” (Qs 45:18).
Ada banyak tuntutan dalam syariat. Salah satu contohnya adalah sholat (Qs 11:114). Umat wajib melakukannya lima kali sehari seumur hidup.
Contoh lainnya adalah wajib puasa pada bulan Ramadhan (Qs. 2:183). Umat tidak boleh bolong puasa. Namun jika terjadi harus ada penggantinya. Selain itu kurangnya jatah puasa orang tua harus ditanggung anak atau wali (Shahih Muslim 1935).
Selanjutnya umat Islam wajib menunaikan ibadah Haji. Banyak orang yang kurang mampu bahkan berusaha menabung seumur hidup agar bisa menunaikan haji.
Juga dalam kehidupan umat Islam selalu didorong untuk berdzikir. Yaitu untuk terus berusaha mengingat Allah.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah” (Qs 13:28).
Semua hal ini hanyalah sebagian contoh syariat agama. Masih banyak lagi peraturan lainnya yang wajib untuk umat taati.
Bagaimana dengan Jaminan Surga?
Ada begitu banyak nasehat para nabi. Banyak peraturan yang perlu kita lakukan.
Namun kita sebagai manusia, sanggupkah memenuhi semuanya? Karena manusia penuh kelemahan dan salah.
Kita bisa saja batal puasa. Atau terlupa melewatkan sholat. Kita juga bisa terpancing emosi dan menjadi marah.
Hadits jelas menyatakan manusia pasti melakukan banyak dosa (Hadits Abu Daud 3783). Selanjutnya Al-Quran memberi peringatan bahwa manusia berdosa tidak bisa mencapai surga.
“Barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Dalam kondisi seperti ini, adakah nasehat para nabi untuk memberi jalan ke surga?
Inilah Jalan Mendapat Kepastian Surga!
Dari semua agama dan nabi, ada satu yang berani menjamin surga. Dia adalah Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih terbukti berasal dari Allah. Karena Ia datang ke dunia melalui Ruh Allah pada perawan Maryam. Setelah selesai dengan tugas-Nya Isa kembali ke surga. Ia sekarang berada di sisi Allah (Qs 4:158).
Isa adalah perwujudan Kalimatullah bagi manusia. Ia membawa kebenaran Allah yang menjadi jalan pasti agar kita bisa masuk surga.
Hanya Pribadi yang berasal dari surga bisa menunjukkan jalan ke surga! Hanya Isa Al-Masih yang memenuhi kriteria ini.
“Tetapi, kita adalah warga surga. Dari sanalah akan datang Penyelamat yang kita nantikan, yaitu Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi” (Injil, Surat Filipi 3:20).
Sama seperti pendaki gunung yang menghargai banyak nasihat sebelum ia mendaki. Namun tetap saja di tengah jalan bisa tersesat dan celaka.
Yang pendaki gunung perlukan bukan sekadar nasehat dan peraturan. Melainkan pemandu handal yang sudah pernah naik ke puncak. Dengan demikian, ia dapat menolong pendaki untuk pasti sampai ke puncak gunung.
Demikianlah, hanya Isa yang bisa menjamin surga. Karena hanya Dia yang berasal dari Allah.
Mengimani dan Mengikuti Sang Pemandu Agung
Allah mengerti manusia tidak akan mampu mencapai surga. Terlalu banyak dosa kita. Juga tidak mungkin manusia hidup sempurna.
Karena itu, Isa Al-Masih datang menjadi Pemandu Agung manusia. Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, ada jaminan surga.
“. . . kami tahu bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan karena melakukan hukum . . . melainkan melalui iman dalam Isa Al-Masih. Kami pun sudah percaya kepada Isa Al-Masih supaya kami dibenarkan . . .” (Injil, Surat Galatia 2:16).
Allah akan mengampuni semua dosa kita. Ia juga akan membersihkan hati kita agar bisa hidup benar. Sehingga kita mendapat kepastian selamat.
Maukah Anda mendapatkan pertolongan dari Sang Pemandu Agung? Kita pasti akan bisa sampai ke surga-Nya.
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah [Isa Al-Masih], tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal [di surga]” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:13, TB).
Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah semua agama sama? Apakah nasehat Muhammad memberikan jaminan ke surga? Bagaimana dengan kabar baik Isa Al-Masih?
- Dapatkah Allah dapat memberi wahyu kepada manusia melalui lebih dari satu rasul? Memberi alasan mengapa saudara menerima atau menolak pernyataan ini.
- Lebih baik menaati Allah karena kasih daripada karena ketakutan. Memberi argumentasi singkat mengapa saudara mendukung atau menolak pernyataan ini.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Surga?
- Muslim Dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan ke Surga!”
- Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam
- Jaminan Keselamatan Ada Dalam Isa Al-Masih Atau Muhammad?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].