Setiap manusia pasti ingin masuk surga tanpa hisab. Namun, bagaimana caranya?
Bukankah semua manusia pasti penuh dosa? “Sekali-kali manusia tidak akan binasa hingga mereka banyak melakukan kesalahan, . . .” (Hadits Abu Daud 3783).
Mari kita simak bagaimana pertolongan Allah bagi manusia berdosa. Anda akan mempelajari cara masuk surga tanpa hisab.
Usaha Manusia untuk Masuk Surga Tanpa Hisab
Hisab secara umum berarti perhitungan. Sehubungan dengan dosa (Yaumul hisab) berarti perhitungan amal dan hukuman Allah bagi pelanggaran manusia.
Tentu saja kita sebagai manusia takut hukuman Allah. Karena ganjarannya sangat berat. “. . . dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya” (Qs 2:196).
Karena itu banyak ulama mengajarkan cara masuk surga tanpa hisab. Yaitu dengan melakukan berbagai amal dan perbuatan baik.
Beberapa contoh adalah dengan taat menjalankan perintah Allah. Seperti sholat, puasa dan haji.
Juga tabah, serta bersabar di tengah berbagai cobaan karena penyakit dan cobaan membersihkan dosa.
Selain itu banyak sedekah dan membantu orang lain. Semua hal ini juga meringankan hukuman.
Namun bukankah manusia adalah tempat dosa dan salah? Apakah setiap amal dan perbuatan baik kita akan cukup untuk membuat kita bisa masuk surga tanpa hisab?
Tidak Ada Jaminan Masuk Surga Tanpa Hisab
Ada banyak dalil dalam Al-Quran dan Hadits yang menyatakan manusia pasti mendapat hukuman. Sehubungan dengan akhirat, sangat sulit manusia mampu masuk surga tanpa hisab. Beberapa alasannya:
1. Belum tentu amal baik manusia diterima Allah.
Manusia perlu melakukan banyak amalan untuk bisa menutup pelanggaran. Namun tidak ada jaminan Allah akan menerima amalan kita.
Contohnya, Allah hanya menerima amalan orang yang bertakwa (Qs 5:27). Dan hanya yang ikhlas (Hadits Nasa’I 3089). Ia tidak menerima amalan orang yang memutus silaturahimi (Hadits Ahmad No. 9883).
Bahkan walau manusia beramal, juga tidak ada jaminan surga. “Tidaklah seorang pun dari kalian yang diselamatkan oleh amalnya . . .“ (Shahih Muslim 5038).
Yakinkah Anda bahwa Allah menerima semua amalan Anda?
2. Orang yang masuk surga tanpa hisab sangat terbatas.
Sangat sulit untuk bisa masuk surga tanpa hisab. Banyak Hadits menyatakan hanya 70.000 orang yang bisa mendapatkannya. Namun, ada yang lain menuliskan hanya 70 orang.
“Akan masuk ke surga tujuh puluh orang dari umatku tanpa hisab. Lalu Ukasyah bertanya; Wahai Rasulullah, doakan aku kepada Allah untuk menjadikanku bagian dari mereka. Beliau pun mendoakannya. Orang lain pun berkata; Doakan aku kepada Allah, beliau mengatakan: Ukasyah telah mendahuluimu” (Hadits Ad Darimi No. 2686).
Hadits ini menjelaskan bagaimana seorang teman Muhammad tidak bisa masuk surga tanpa hisab. Karena jatahnya terbatas. Saat Ukasyah menerimanya, yang lain tidak bisa mendapatkannya.
Selain itu Al-Quran menyatakan sebagian besar manusia yang masuk surga berasal dari “orang-orang yang terdahulu.” Dan hanya sebagian kecil diri “orang-orang yang kemudian” (Qs 56:10-14).
Lebih dari dua milyar umat Islam pernah hidup di bumi. Jika demikian, bagaimana kita bisa yakin mampu masuk surga tanpa hisab?
Manusia Tidak Mampu Mendekat Pada Allah Maha Kudus
Allah adalah Maha Kudus. Dosa sekecil apa pun akan terlihat di hadapan-Nya. Karena itu manusia tidak mungkin masuk surga. Semua manusia penuh dosa. Tidak ada yang mampu hidup sempurna.
Tidak mungkin manusia bisa masuk surga melalui perbuatan baiknya sendiri. Kebaikan manusia tidak akan pernah cukup untuk menutup semua pelanggarannya.
Maka banyak Mukmin sangat takut akhirat. Takut hukuman Allah akan menimpanya. Pasti ada hukuman berat Allah atas setiap kejahatan dan dosa.
“orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala [neraka] . . .” (Injil, Surat Wahyu 21:8).
Jika demikian bagaimana kita bisa mendapat jaminan masuk surga tanpa hisab? Serta bisa terlepas dari hukuman dosa?
Cara Allah Menolong Manusia Berdosa
Allah menolong manusia untuk bisa masuk surga tanpa hisab. Caranya adalah dengan Isa Al-Masih (Kalimatullah), datang dalam bentuk manusia.
Isa tersalib untuk menjadi Penebus bagi semua manusia berdosa. Saat Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, Allah akan mengampuni semua dosa Anda.
“Demikian pula Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan [surga] kepada mereka, yang menantikan Dia [mengimani Isa]” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Ia juga akan menuntun hidup Anda. Baik selama di bumi, maupun sampai nanti mendapat surga.
Jadi melalui Isa, kita bisa mendapatkan jaminan selamat. Allah akan mengampuni semua dosa. Kita akan dijadikan layak untuk masuk surga.
Karena itu melalui Isa, kita bisa mendapatkan ketenangan hati. Mengetahui bahwa Allah pasti akan menerima kita di akhirat. Kita pasti bisa masuk surga tanpa hisab.
Maukah Anda mendapatkan jaminan selamat? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara apakah semua amalan Saudara akan cukup memberi jaminan surga? Jelaskan alasannya!
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa hanya 70.000 orang yang menurut Hadits mampu masuk surga tanpa hisab? Jika demikian bagaimana dengan manusia lainnya?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Allah menyediakan jalan pasti selamat melalui Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
- Amalan Tambahan Ramadhan Tidak Menjamin Kepastian Surga
- Bagaimana Para Mukmin Menghindari Neraka dan Api Kekalnya?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].