Kisah lengkap Nabi Yunus dituangkan dalam cerita: “Mau ke mana, Pak?” tanya Bu Yunus, isteri Nabi Yunus. “Jauh dari sini. Sangat jauh dari sini!” “Bapak kelihatan sangat jengkel. Mengapa mau pergi jauh dari sini?” tanyanya lagi.
“Allah memerintahkan saya untuk memberi khutbah kepada umat di Niniwe. Tak mungkin saya ke sana. Di antara orang kafir di dunia, merekalah yang paling saya benci! Kalau saya memberi khutbah di sana, siapa tahu, mungkin mereka bertobat dan Allah mengampuni mereka. Saya ingin Allah membinasakan mereka!” (Asumsi Penulis Nabi Yunus beristeri. Pembicaraan di atas dari imajinasi Penulis saja.)
Demikianlah dimulai kisah lengkap Nabi Yunus yang disuruh Allah ke Niniwe. Tetapi yang terjadi Ia menuju ke pelabuhan, mencari kapal yang berlayar ke Tarsis (Spanyol), 5.000km ke barat, sangat jauh dari Palestina.
Berunding dengan Diri Sendiri
Sesampainya di atas kapal, Nabi Yunus langsung turun ke dalam ruang kapal paling bawah dan tidur di antara muatan kapal (Qs. 37:140).
Sambil istirahat ia coba kompromi dengan diri sendiri, “Dulu saya merasa Allah sangat mengasihi saya dengan memanggil saya menjadi nabi. Tapi saya lebih baik tidak menjadi nabi kalau harus memberi khutbah kepada orang Niniwe.”
“Allah sendiri tahu mereka negara raksasa yang bengis. Bahkan mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah termasuk anak-anak. Orang bengis seperti itu tidak perlu bertobat. Neraka satu-satunya tempat yang cocok bagi mereka!”
“Seperti saya katakan pada isteri, bila saya memberi khutbah bagi mereka, siapa tahu, mungkin mereka akan bertobat. Hal itu membuat saya serba salah. Allah adalah Allah yang maha rahmat. Kalau mereka bertobat, mereka tetap merupakan ancaman bagi bangsa saya. Kalau Allah membinasakan mereka, negara saya tidak terancam lagi! Tak mungkin saya akan berkhutbah bagi mereka!”
Kerajaan Asing yang Mengancam Tanah Air Nabi Yunus
Niniwe terletak 1.330km sebelah utara Yerusalem. Niniwe ibu kota Kerajaan Asiria, negara raksasa yang paling bengis dan selalu mengancam tanah air Yunus. Umat Israel senantiasa gelisah dan mereka tahu lama-kelamaan bala tentara Kerajaan Asiria (Niniwe) akan turun dari utara dan menguasai negaranya.
Jika tentara asing datang mereka akan membunuh para wanita yang hamil dan bayi-bayi. Tentara akan membawa sisa penduduk ke Niniwe menjadi budak-budaknya.
Badai Ngeri di Tengah Laut Mengancam Kapal Yunus
Kapal berangkat. Yunus tidur, tetapi Allah tidak buta pada ketidak-taatan Yunus. Saat kapal berada di tengah laut, Allah mengirim badai keras.
Para awak kapal takut kehilangan nyawa dan berseru-seru kepada allah-allah mereka. Mereka melemparkan muatan ke dalam laut untuk meringankan beban kapal, tetapi Yunus tidur nyenyak di ruang kapal yang paling bawah.
Kisah Lengkap Nabi Yunus di Alkitab
Nabi Yunus ditegor oleh nakhoda kafir. Oleh karena itu Nakhoda kapal turun menemui dia [Nabi Yunus]. “Enak benar engkau ini, tidur pada saat-saat seperti ini!” bentaknya. “Bangunlah dan berserulah kepada Allahmu! Barangkali saja Ia menaruh belas kasihan kepada kita dan menyelamatkan kita” (Kitab Yunus 1:6, FAYH).
Awak Kapal Menemukan Siapa Membahayakan Kapal
“Kemudian awak kapal memutuskan untuk membuang undi. Tujuan untuk melihat siapakah di antara mereka yang telah membuat allah-allah marah dan telah menyebabkan badai yang dahsyat itu. Ternyata Yunuslah yang kena undi” (Yunus 1:7, Qs 37:141).
Lalu mereka segera bertanya, “Siapakah engkau? Apa pekerjaanmu? Dari mana asalmu? Apa kebangsaanmu? Kau kerjakan apa sehingga mendatangkan bencana ini ke atas kita?” (Yunus 1:7-8, FAYH).
Nabi Yunus sadar ia ketahuan. Ia pun mengaku sebagai Nabi Allah yang memberontak dan sedang melarikan diri dari Allah. Lalu tanya mereka, “Mengapa kamu memberontak?”
“Karena saya membenci rakyat Niniwe dan lama meminta agar Allah membinasakan mereka. Bila saya pergi ke sana dan memberi khutbah, mungkin Allah menunjukkan rahmat-Nya dan dengan demikian saya akan menyelamatkan mereka!”
Tindakan Para Awak Kapal untuk Menyelamatkan Diri dan Kapal
Tetapi badai semakin bergelora dan mengamuk. Para awak kapal bertanya, “Apa yang harus kami lakukan terhadapmu untuk menghentikan badai ini?”
Oleh karena itu Yunus menjawab, “Buanglah aku ke dalam laut, pasti badai akan berhenti. Sebab sekarang aku tahu, bahwa akulah yang menyebabkan badai yang dahsyat ini menimpa kalian“ (Kitab Yunus 1:12, BIS).
Tetapi mereka merasa segan melemparkan Yunus ke laut. Mereka mendayung kapal lebih keras lagi, tapi laut semakin bergelora.
Oleh karena itu, akhirnya mereka berdoa kepada Allah Yunus, minta ampun. Untuk menyelamatkan diri dan kapal, mereka melemparkan Nabi Yunus ke dalam laut. Tiba-tiba saja badai langsung berhenti (Cerita di atas berdasarkan Kitab Yunus pasal 1).
Kisah Nabi Yunus di Laut dalam Perut Ikan Raksasa
Namun Allah menyediakan seekor ikan besar untuk menelan Yunus. Yunus berada dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam (Qs. 37:142).
Sesaat dalam perut ikan, Nabi Yunus langsung berdoa. Ia mengakui bahwa Allah yang mengatur pelemparannya ke dalam laut. Ia sadar bahwa Allah menolaknya karena pemberontakannya.
Dengan putus asa, ia berdoa secara tulus. Dia berjanji hanya akan menyembah Allah dan akan taat melakukan segala perintah Allah. Katanya, “Keselamatan adalah dari ALLAH!” (Yunus 2:9).
Oleh karena itu, sesudah mendengarkan doanya, Allah memerintahkan ikan besar itu memuntahkan Yunus ke daratan (Yunus 2:10; Qs 37:145 – Bagian di atas berdasarkan Kitab Yunus pasal 2).
Perintah Allah Kedua-kalinya: Pergi, khutbah di Niniwe!
Allah, memerintahkan Nabi Yunus dengan tegas untuk kedua-kalinya. Perintah-Nya, “Pergilah ke Niniwe seperti yang sudah Ku-perintahkan kepadamu dahulu. Sampaikanlah firman-Ku kepada mereka.
Kali ini Nabi Yunus pergi menaati perintah Allah. Setelah tiba di Niniwe, ia heran akan besarnya Niniwe. Ia memerlukan waktu tiga hari untuk berjalan mengelilinginya.
Isi dan Hasil khutbah Nabi Yunus
Nabi Yunus mulai berkhutbah, “Empat puluh hari lagi Niniwe akan dihancurkan Allah!” Sungguh di luar dugaan. Mereka percaya Firman Allah yang Yunus sampaikan.
Lalu, aparatur pemerintah mengumumkan agar berpuasa kepada semua orang. Mulai dari raja hingga rakyat jelata. Semua memakai pakaian berkabung. Raja pun duduk di atas abu.
Mereka puasa dengan sungguh-sungguh bahkan hewan tidak boleh makan. Semua orang harus berseru kepada Allah. Meninggalkan hidupnya yang jahat, termasuk kekerasan dan perampokan yang sering mereka lakukan.
Harapan Raja dan rakyat ialah Allah akan membiarkan mereka hidup dan menahan murka-Nya yang menyala-nyala (Qs 10:98-100, 21:87, 37:139-148).
Allah melihat pertobatan mereka. Mereka dengan tulus meninggalkan cara hidup mereka yang jahat. Allah pun menunjukkan rahmat-Nya dan tidak membinasakan mereka (Bagian cerita di atas berdasarkan Kitab Yunus pasal 3).
Kemarahan dan Keluhan Nabi Yunus pada Allah
Tetapi Yunus berkata kepada Allah dengan sangat marah, “Inilah sebabnya saya coba melarikan diri ke Tarsis. Saya tahu Engkau Maha Rahmat, Pengasih, Penyayang, Pengampun, tidak cepat marah, dan penuh dengan kebaikan.
Saya khawatir Engkau, Allah, akan membatalkan menghancurkan bangsa ini. Memang saya duga Engkau akan mengampuni kota ini! Itu sebabnya saya tidak mau ke sini. Saya sangat membenci kota dan semua orang kafir di dalamnya. Saya ingin Engkau melenyapkan mereka dari muka bumi!”
Yunus Minta Allah Membunuh Dia
“Sekarang cabut sajalah nyawaku, ya ALLAH! Aku lebih baik mati daripada hidup seperti ini. Karena apa yang kuberitahukan kepada mereka, yaitu pembinasaannya, tidak ada satu pun yang terjadi!”
Yunus terus mengeluh, “Mengapa Engkau mengampuni mereka. Tidak satupun akan mati! Bila Engkau tidak akan membunuh mereka, biar bunuh saya! Lebih baik saya mati saja.”
Dan Allah pun menolong Yunus. Kata-Nya, “Pantaskah engkau marah mengenai hal ini?”
Harapan Yunus akan Pembinasaan Niniwe
Yunus berpikir, “Siapa tahu, mungkin Allah masih ingin membinasakan mereka.”
Dengan muka masam Yunus duduk di luar, sebelah timur kota, sambil menantikan pembinasaan kota itu. Ia membuat tempat bernaung dari daun-daun. Ia menderita karena matahari dan angin timur panas sekali. Ia juga terus mengeluh karena Allah tidak membinasakan Niniwe.
Oleh karena itu, Allah berfirman, “Coba pikir! Mengapa Saya, Pencipta alam dan manusia, tidak dapat menunjukkan rahmat kepada semua penduduk dan kota ini yang saya ciptakan dan yang saya miliki?” (Bagian cerita di atas berdasarkan Kitab Yunus pasal 4.)
Demikianlah Kitab Yunus berakhir. Mari kita mempelajari beberapa arti lebih dalam dari Kitab Yunus.
Perbandingan Kisah Lengkap Nabi Yunus dan Isa Al-Masih
Ada manfaat besar dalam membahas sikap dan tindakan Nabi Yunus dalam terang Isa Al-Masih. Di bawah ini ada beberapa penemuan:
- Yunus meninggalkan negaranya supaya tidak perlu melayani orang kafir yang ia benci. Isa Al-Masih meninggalkan surga supaya dapat melayani orang berdosa, kita, yang Ia kasihi.
- Yunus mengharapkan pembinasaan kota Niniwe; Isa Al-Masih mengharapkan keselamatan
- Yunus menjalankan kehendak Allah karena paksaan; Isa menjalankan kehendak Allah karena kasih.
- Pemberitaan Yunus menyelamatkan satu kota raksasa dari hukuman; pemberitaan Isa Al-Masih, yaitu Injil menyelamatkan dunia dari hukuman kekal.
- Orang yang bertobat akibat khutbah Nabi Yunus menghindari pembinasaan kotanya. Orang yang bertobat dan menerima pemberitaan Injil, menghindari pembinasaan kekal di neraka.
Kita semua, seperti penduduk kota Niniwe, takut akan kematian dan Hari Kiamat.
Dengan menerima Injil Isa Al-Masih, yaitu berita bahwa Isa, Sang Juru Selamat, menderita untuk menanggung hukuman dosa kita di salib, kita dapat selamat. Kita tidak perlu takut lagi mengenai Hari Kiamat. Kita akan langsung ke surga saat meninggal dunia.
Mungkin Anda ingin menyelidiki lebih mendalam baik kehidupan Nabi Yunus apalagi kehidupan Isa Al-Masih. Di bawah ada beberapa opsi atau tanggapan buat Anda:
- Mengunduh Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil. Klik di sini untuk dapat memperdalam pengertian Anda akan para nabi Allah.
- Mempelajari secara mendalam Kisah Isa Al-Masih. Klik di sini untuk informasi.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Klik di sini untuk penjelasan.
Sumber Cerita Nabi Yunus:
Cerita Nabi Yunus termuat dalam Kitab Allah (Yunus 1:1-4:11) dan Al-Quran (Qs 10:98-100, 21:87, 37:139-148). Untuk menyelidiki seluruh cerita ini di Kitab Allah, unduh Taurat, Zabur dan Injil dengan klik di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara membenci orang kafir? Mengapa?
- Mengapa Nabi Yunus tidak mengerti bahwa sebagai Nabi Allah, ia seharusnya mempunyai sikap kasih kepada orang Ninewe? Apakah Saudara mempunyai sikap kepada orang kafir sama seperti sikap Allah?
- Pengarang memberi lima perbedaan antara kisah Nabi Yunus dan Isa Al-Masih. Menurut Saudara, perbedaan mana yang paling menarik dan penting? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kisah Lengkap Nabi Yunus: Perjalanan Dakwah di Negri Kafir” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Tahukah Para Mukmin Rahasia Tersembunyi dalam Kisah Nabi Yusuf?
- Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
- Kisah “Nabi Yahya” – Mengapa Islam Nasrani Menganggapnya istimewa?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].