• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kisah Para Nabi > Hikmah Dari Kisah Nabi Adam Untuk Mendekat Kepada Allah

Hikmah Dari Kisah Nabi Adam Untuk Mendekat Kepada Allah

24 Januari 2022 oleh Web Administrator 34 Komentar

Satu dosa membuat Nabi Adam kehilangan semuanya. Adam dan Siti Hawa terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi mendekat pada Allah seperti sebelumnya. Adakah cara untuk memulihkan hubungan dengan Allah?

Umat Islam mengakui Nabi Adam sebagai manusia pertama. Nabi Adam pernah hidup dekat dengan Allah. Ia menikmati semua barokah Allah dalam taman Eden.

Rindukah Anda untuk hidup dekat dengan Allah? Ada hikmah berharga dari mempelajari kisah Adam. Artikel ini akan menjelaskan cara Allah menolong manusia mendekat kepada-Nya.

Kisah Penciptaan Manusia Pertama

Umat Islam dan Nasrani percaya Adam adalah manusia pertama. Allah yang langsung menciptakannya. “. . . Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, . . .”  (QS 4:1).

Allah menciptakan manusia begitu mulia. Jauh berbeda dari semua mahkluk lainnya. Ada hembusan Ruh Allah untuk membuat manusia bisa hidup. “. . . [Allah] menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kejadian 2:7).

Di taman Eden Allah bisa berbicara langsung dengan manusia (Taurat, Kejadian 3:8). Manusia bisa hidup dalam kedekatan dengan Allah. Berkomunikasi dengan baik dan mendapat semua barokah-Nya. 

Inilah tujuan utama Allah dalam penciptaan manusia. Allah ingin manusia menikmati kehadiran-Nya setiap hari.  Allah ingin tetap dekat dengan manusia.

Nabi Adam dan Siti Hawa Hidup Penuh Barokah Allah

Allah menaruh manusia di taman Eden dengan penuh barokah-Nya. “. . . makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai” (Qs. 2:35). Kehidupan manusia penuh nikmat dari rahmat Allah.

Memang ada tugas Allah bagi manusia. Namun, hal ini mudah karena Allah memberikan hikmah-Nya. Nabi Adam mendapat kemampuan untuk melakukan pekerjaannya.

Nabi Adam mendapat tugas untuk bertanggung-jawab mengolah dan menguasai bumi (Taurat, Kejadian 1:26). Selanjutnya Allah memberikan hikmat agar Adam mengetahui nama berbagai binatang dan benda di bumi (Qs 2:31).

Adam mendapat satu istri dari Allah yaitu Siti Hawa. Allah menciptakannya dari tulang rusuk Adam. “TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya . . . Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan [Siti Hawa] . . .” (Taurat, Kejadian 2:21-22).

Adam dan Siti Hawa menjadi penguasa di bumi. Mereka bebas melakukan apa saja. Hanya ada satu larangan yaitu tidak boleh memakan buah dari satu pohon tertentu. “. . . janganlah kamu berdua mendekati pohon ini” (Qs 7:19). Batasan ini sebagai bentuk ketaatan Adam kepada Allah.

Dosa Memisahkan Adam dan Manusia dari Allah

Setan datang untuk mencobai manusia dalam bentuk ular. Setan menipu agar Adam dan Siti Hawa makan buah terlarang. “Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya . . .” (Qs 7:22).

Inilah yang menjadi dosa atau pelanggaran pertama manusia

dari hukum Allah. Akibatnya sungguh fatal. Dosa memisahkan manusia dari Allah.

Manusia menjadi kehilangan kemuliaan Allah. “. . . semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).

Nabi Adam dan Siti Hawa sadar mereka telanjang. Mereka malu dan menyembunyikan diri dari Allah.

Akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa harus terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi berada di sana. Mereka kehilangan semua barokah awal yang Allah sediakan.

Inilah arti “maut” yang sebenarnya. “Kematian” akibat dari makan buah bukan berarti mati secara fisik, melainkan menjadi terpisah jauh dari Allah. Jadi, karena dosa, manusia hidup terpisah dari Allah!

Rencana Agung Allah Mendekatkan Manusia Kembali Kepada-Nya

Allah sangat mengasihi manusia. Dalam pandangan Allah, manusia sangat berharga. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” (Taurat, Yesaya 43:4).

Allah rindu agar manusia bisa kembali mendekat kepada-Nya. Namun, memang Allah Maha Kudus. Dosa membuat kita jauh dari Allah.

Manusia tidak mungkin luput dari khilaf dan salah. Semua manusia penuh dengan dosa. “Sesungguhnya orang Mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya . . .” (Shahih Bukhari 5833).

Allah menyediakan jalan agar manusia bisa kembali dekat pada-Nya. Caranya adalah melalui Isa Al-Masih. Ia satu-satunya manusia yang disebutkan suci dalam Al-Quran (Qs 19:19).

Karena Nabi Adam dan Siti Hawa, seluruh umat manusia tidak bisa hidup di surga. Berbeda dengan Isa Al-Masih yang bisa menjamin manusia masuk surga. Isa menjadi jalan kembali manusia untuk mendekat pada Allah.

Saat penyaliban, Isa berbicara dengan penjahat yang bertaubat di sebelah-Nya. Ia menyatakan bahwa ada jaminan keselamatan baginya. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus [surga]’” (Injil, Lukas 23:43). Jadi, melalui Isa, manusia bisa kembali dekat kepada Allah.

Rahmat Allah Bagi Keselamatan Manusia Melalui Isa Al-Masih

Dari semua uraian ini, kita melihat hikmah dari kisah Nabi Adam menyatakan Isa Al-Masih. Nabi Adam menyatakan manusia pasti berdosa. Terpisah jauh dari Allah yang kudus.

Namun, Allah menyediakan jalan lurus agar manusia bisa kembali mendekat pada Allah. Isa Al-Masih adalah rahmat Allah bagi manusia. “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih] kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus [penebusan Isa membawa keselamatan manusia]” (Injil, Surat Efesus 2:13).

Bila Anda percaya pada Isa Al-Masih Anda dapat menjadi anak Allah. Anda otomatis akan bisa mendekat pada Allah selama hidup di bumi. Ruh Allah akan memimpin hidup Anda (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:12-15). Anda akan merasakan pimpinan-Nya dalam kehidupan setiap hari.

Melalui Isa, manusia juga bisa masuk surga. Isa menyediakan jalan rahmat agar manusia bisa kembali hidup bersama Allah selamanya. 

Anda juga bisa membaca kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil) untuk mendapatkan kebenaran. Kami menyarankan memulai dengan membaca Injil Yohanes.

Mari mengimani Isa untuk mendapatkan rahmat Allah. Anda akan bisa kembali mendekat pada Allah. Isa adalah jalan Allah bagi keselamatan Anda!

Untuk mempelajari artikel ini lebih mendalam ada tiga opsi sbb:

  • Memperdalam kisah mengenai Nabi Adam dengan membaca 3 pasal pertama dalam Taurat. Unduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
  • Menyelidiki dan mempelajari Kisah Isa Al-Masih secara gratis, klik disini.
  • Mengimani Isa Al-Masih, manusia sempurna, yang memberi hidup kekal. Untuk penjelasan tambahan klik disini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apa sajakah kesamaan dan perbedaan antara Adam dan Isa? Jelaskan jawaban Saudara!
  2. Bagaimana pendapat Saudara Isa Al-Masih dinyatakan sebagai manusia yang sempurna (Qs 19:17)?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai jalan Allah bagi keselamatan manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
  2. Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?
  3. Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah

Video:

  1. Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Lain?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kisah Para Nabi

Reader Interactions

Comments

  1. Sandy mengatakan

    20 Februari 2022 pada 1:33 am

    ~
    Saudari Noni,
    Anda memang mempelajari arahan ajaran kepercayaan yang anda anut. Saya seorang Muslim, bukan berarti saya tidak berdosa. Setiap dosa sekecil apapun akan mendapatkan balasan di hari Akhir kami menyebutnya setelah kiamat. Begitu juga kebaikan sekecil apapun kebaikan akan
    mendapatkan balasan juga. Setiap Muslim mendapatkan jaminan masuk Neraka dan berhak berda di Surga Allah SWT, setelahnya.

    Anda akan mendapatkan ketenangan jiwa dikala anda mempelajari Al-Qur’an dalam bentuk bahasa Indonesia. Atas izin Allah SWT, untukmu agamamu, untuku agamaku.
    Sandy_Hernandez.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Mei 2022 pada 8:27 am

      ~
      Saudara Sandy,

      Terimakasih atas tanggapannya. Saudara benar, bahwa setiap manusia telah berdosa. Tetapi untuk pelunasan hutang dosa ini bukanlah didapat melalui amal baik atau melalui penyucian setelah kematian. Faktanya bahwa manusia sudah kotor tercemari. Demikian pula penyucian setelah kematian tidak mungkin ada. Itu sebabnya Isa Al-Masih mati di kayu salib dan bangkit untuk memberikan keselamatan bagi manusia. Jika saudara sudah masuk ke neraka maka tidak ada jalan keluar lagi dari sana. Percayalah kepada Isa A-Masih maka dosa-dosa saudara diampuni.
      ~
      Noni

  2. Elina mengatakan

    22 Februari 2022 pada 2:18 pm

    ~
    Kesamaan Nabi Adam AS dan Nabi Isa adalah sama–sama seorang nabi yang Allah ciptakan sebagai hamba atau khalifah di muka bumi ini yang tugasnya hanya untuk bersujud, menyembah dan taat beribadah kepada Allah SWT.

    Dan umat manusia juga harus meyakini bahwa Nabi Adam dan Nabi Isa adalah utusan Allah SWT yang diturunkan ke muka bumi untuk menyelamatkan kita dari jalan yang sesat dan menghantarkan kita semua pada kebaikan dan jalan yang lurus.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 April 2022 pada 2:04 pm

      ~
      Elina,

      Ada perbedaan antara keyakinan dan fakta. Nabi Adam dan Isa Al-Masih adalah dua pribadi yang memiliki hakikat berbeda. Nabi Adam berdosa, sedangkan Isa Al-Masih suci adanya.

      Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).

      Bahkan para pengeritik Isa Al-Masih pun tak menemukan kesalahan pada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:38). Ini artinya Isa Al-Masih memiliki hakikat berbeda. Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin  

  3. Gathut ige mengatakan

    24 Februari 2022 pada 6:56 am

    ~
    Alhamdulillah, kami sebagai Muslim wajib mengimani Isa Alaihissalam sebagai utusan Allah SWT.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Maret 2022 pada 8:18 am

      ~
      Saudara Gathut Ige,

      Terimakasih atas tanggapannya. Benar sekali bahwa umat Islam memang harus mengimani Isa Al-Masih, dan mempercayai bahwa Dia utusan sorgawi. Keyakinan seperti itu langkah baik bagi saudara. Tentu saja saudara mengakui juga pengetahuan saudara dan kedekatan saudara dengan Isa Al-Masih belum cukup dekat dengan-Nya. Masih ada banyak hal mengenai pengajaran, kehidupan dan kemukjizatan-Nya yang belum saudara ketahui. Apakah saudara tertarik untuk mengenal Isa Al-Masih? Silakan hubungi kami di SMS ke nomor: 0812-81000-718. IDI: WA 0812-8100-0718
      ~
      Noni

  4. Adil mengatakan

    1 Maret 2022 pada 5:21 am

    ~
    Saya ingin bertanya. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Trinitas? Karena menurut saya tidak masuk akal. Bagaimana tiga hal yang berbeda ingin dijadikan satu?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 April 2022 pada 1:54 pm

      ~
      Adil,

      Ini pertanyaan yang baik sekali. Perlu disadari bahwa Allah adalah mahakuasa dan tak terbatas, sedangkan manusia terbatas. Sesuatu yang tak dapat dijangkau oleh logika manusia, maka bukan berarti tidak bereksistensi.

      Hal ini terjadi karena manusia tidak dapat menjangkau Allah yang bersifat tak terbatas. Allah Tritunggal telah dibahas secara lebih khusus di link ini: bit.ly/3LrsyxM

      Nah, dosa membuat manusia tidak dapat mengenal Allah lebih baik karena telah terpisah. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia sehingga memiliki relasi yang baik dengan Allah.

      Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin

  5. Safar mengatakan

    3 Maret 2022 pada 4:59 pm

    ~
    Dalam Al-Quran dinyatakan orang kafir ketika di akhirat nanti cuma menghayal bisa kembali ke dunia berharap menyembah Allah SWT (mereka menyesal karena menyembah utusannya).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 April 2022 pada 10:08 pm

      ~
      Safar,

      Menarik sekali pendapat Anda di atas. Apakah arti kafir? Bukankah hanya orang yang tak percaya kepada Allah disebut kafir?

      Isa Al-Masih memberikan kepastian selamat di akhirat pada manusia. Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). 

      Bukankah firman Isa Al-Masih ini menakjubkan? Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin

  6. Doni antonius mengatakan

    8 Maret 2022 pada 1:57 pm

    ~
    Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Semua itu tergantung iman seseorang. Jalani dan nikmati karunia Allah subhanahu ataalla.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Maret 2022 pada 5:21 pm

      ~
      Saudara Doni antonius,

      Benar sekali bahwa mengenai iman dan keyakinan adalah keputusan dan pilihan masing-masing pribadi. Jika memang saudara sudah yakin dengan apa yang saudara imani selama ini, silakan jalani saudaraku. Namun alangkah baiknya jika kita juga mengkaji kembali apa yang kita imani dan hal-hal lain di luar yang kita imani selama ini. Semakin banyak belajar semakin memperkaya ilmu kita, bukan? Saat kita mencari, maka kita akan menemukan Kebenaran Allah yang sejati, bukan kebenaran yang kita anggap benar.
      ~
      Noni

  7. Jhons sihombing mengatakan

    16 April 2022 pada 10:26 pm

    ~
    Bukankah sudah tertulis surat Al Fatihah “itdinasirotol mustakim” dengan arti: tunjukkan kami jalan yang lurus. Bukankah dengan percaya pada Isa Al-Masih jalan lurus tersebut, kita bisa mendapat jalan menuju surga yaitu percaya pada Kristus, Allah Tritunggal?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 April 2022 pada 1:47 pm

      ~
      Jhons Sihombing,

      Membaca surat Al Fatihah tentang jalan lurus memiliki pengertian berbeda menurut perspektif Islam. Walaupun itu hanya bersifat penafsiran, bukan arti yang sebenarnya.

      Kitab suci Injil sudah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Ini berarti bahwa Isa Al-Masih adalah jalan. Isa Al-Masih adalah kebenaran dan hidup.

      Bukankah hanya Allah yang disebut kebenaran? Dengan demikian, perlu mempertimbangkan bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi yang dapat menolong manusia selamat di akhirat.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Kisah Yunus, Nabi Yang Paling Membenci Orang Kafir
  • Kisah Nabi Musa Menurut Kitab Suci Taurat untuk Muslim
  • Tahukah Para Mukmin Rahasia Tersembunyi Dalam Kisah Nabi…
  • Kisah Nabi Luth Lengkap Mengingatkan Mukmin untuk…
  • Inspirasi Teladan Ibadah Nabi Daud Bagi Mukmin

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami