Satu dosa membuat Nabi Adam kehilangan semuanya. Adam dan Siti Hawa terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi mendekat pada Allah seperti sebelumnya. Apakah hikmah dari kisah Nabi Adam yang dapat kita pelajari?
Umat Islam mengakui Nabi Adam sebagai manusia pertama. Nabi Adam pernah hidup dekat dengan Allah. Ia menikmati semua barokah Allah dalam taman Eden. Namun ketika berdosa nabi Adam terpisah jauh dari Allah. Adakah cara untuk memulihkan hubungan dengan Allah?
Rindukah Anda untuk hidup dekat dengan Allah? Ada hikmah berharga dari mempelajari kisah Nabi Adam. Artikel ini akan menjelaskan cara Allah menolong manusia mendekat kepada-Nya.
Kisah Penciptaan Manusia Pertama
Umat Islam dan Nasrani percaya Adam adalah manusia pertama. Allah yang langsung menciptakannya. “. . . Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, . . .” (QS 4:1).
Allah menciptakan manusia begitu mulia. Jauh berbeda dari semua mahkluk lainnya. Ada hembusan Ruh Allah untuk membuat manusia bisa hidup. “. . . [Allah] menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kejadian 2:7).
Di taman Eden Allah bisa berbicara langsung dengan manusia (Taurat, Kejadian 3:8). Manusia bisa hidup dalam kedekatan dengan Allah. Berkomunikasi dengan baik dan mendapat semua barokah-Nya.
Inilah tujuan utama Allah dalam penciptaan manusia. Allah ingin manusia menikmati kehadiran-Nya setiap hari. Allah ingin tetap dekat dengan manusia.
Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa Hidup Penuh Barokah Allah
Allah menaruh manusia di taman Eden dengan penuh barokah-Nya. “. . . makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai” (Qs. 2:35). Kehidupan manusia penuh nikmat dari rahmat Allah.
Memang ada tugas Allah bagi manusia. Namun, hal ini mudah karena Allah memberikan hikmah-Nya. Nabi Adam mendapat kemampuan untuk melakukan pekerjaannya.
Nabi Adam mendapat tugas untuk bertanggung-jawab mengolah dan menguasai bumi (Taurat, Kejadian 1:26). Selanjutnya Allah memberikan hikmat agar Adam mengetahui nama berbagai binatang dan benda di bumi (Qs 2:31).
Adam mendapat satu istri dari Allah yaitu Siti Hawa. Allah menciptakannya dari tulang rusuk Adam. “TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya . . . Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan [Siti Hawa] . . .” (Taurat, Kejadian 2:21-22).
Adam dan Siti Hawa menjadi penguasa di bumi. Mereka bebas melakukan apa saja. Hanya ada satu larangan yaitu tidak boleh memakan buah dari satu pohon tertentu. “. . . janganlah kamu berdua mendekati pohon ini” (Qs 7:19). Batasan ini sebagai bentuk ketaatan Adam kepada Allah.
Hikmah dari Kisah Nabi Adam “Dosa Awal Kehancuran”
Setan datang untuk mencobai manusia dalam bentuk ular. Setan menipu agar Adam dan Siti Hawa makan buah terlarang. “Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya . . .” (Qs 7:22).
Inilah yang menjadi dosa atau pelanggaran pertama manusia dari hukum Allah. Akibatnya sungguh fatal. Dosa menghancurkan hubungan manusia dengan Allah.
Manusia menjadi kehilangan kemuliaan Allah. “. . . semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Nabi Adam dan Siti Hawa sadar mereka telanjang. Mereka malu dan menyembunyikan diri dari Allah.
Akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa harus terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi berada di sana. Mereka kehilangan semua barokah awal yang Allah sediakan.
Inilah arti “maut” yang sebenarnya. “Kematian” akibat dari makan buah bukan berarti mati secara fisik, melainkan menjadi terpisah jauh dari Allah. Jadi, karena dosa, manusia hidup terpisah dari Allah!
Rencana Agung Allah Mendekatkan Manusia Kembali Kepada-Nya
Allah sangat mengasihi manusia. Dalam pandangan Allah, manusia sangat berharga. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” (Taurat, Yesaya 43:4).
Allah rindu agar manusia bisa kembali mendekat kepada-Nya. Namun, memang Allah Maha Kudus. Dosa membuat kita jauh dari Allah.
Manusia tidak mungkin luput dari khilaf dan salah. Semua manusia penuh dengan dosa. “Sesungguhnya orang Mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya . . .” (Shahih Bukhari 5833).
Allah menyediakan jalan agar manusia bisa kembali dekat pada-Nya. Caranya adalah melalui Isa Al-Masih. Ia satu-satunya manusia yang disebutkan suci dalam Al-Quran (Qs 19:19).
Karena Nabi Adam dan Siti Hawa, seluruh umat manusia tidak bisa hidup di surga. Berbeda dengan Isa Al-Masih yang bisa menjamin manusia masuk surga. Isa menjadi jalan kembali manusia untuk mendekat pada Allah.
Saat penyaliban, Isa berbicara dengan penjahat yang bertaubat di sebelah-Nya. Ia menyatakan bahwa ada jaminan keselamatan baginya. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus [surga]’” (Injil, Lukas 23:43). Jadi, melalui Isa, manusia bisa kembali dekat kepada Allah.
Rahmat Allah Bagi Keselamatan Manusia Melalui Isa Al-Masih
Dari semua uraian ini, kita melihat hikmah dari kisah Nabi Adam menyatakan Isa Al-Masih. Nabi Adam menyatakan manusia pasti berdosa. Terpisah jauh dari Allah yang kudus.
Namun, Allah menyediakan jalan lurus agar manusia bisa kembali mendekat pada Allah. Isa Al-Masih adalah rahmat Allah bagi manusia. “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih] kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus [penebusan Isa membawa keselamatan manusia]” (Injil, Surat Efesus 2:13).
Bila Anda percaya pada Isa Al-Masih Anda dapat menjadi anak Allah. Anda otomatis akan bisa mendekat pada Allah selama hidup di bumi. Ruh Allah akan memimpin hidup Anda (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:12-15). Anda akan merasakan pimpinan-Nya dalam kehidupan setiap hari.
Melalui Isa, manusia juga bisa masuk surga. Isa menyediakan jalan rahmat agar manusia bisa kembali hidup bersama Allah selamanya.
Anda juga bisa membaca kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil) untuk mendapatkan kebenaran. Kami menyarankan memulai dengan membaca Injil Yohanes.
Mari mengimani Isa untuk mendapatkan rahmat Allah. Anda akan bisa kembali mendekat pada Allah. Isa adalah jalan Allah bagi keselamatan Anda!
Untuk mempelajari artikel ini lebih mendalam ada tiga opsi sbb:
- Memperdalam peroleh hikmah dari kisah Nabi Adam dengan membaca 3 pasal pertama dalam Taurat. Unduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki dan mempelajari Kisah Isa Al-Masih secara gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih, manusia sempurna, yang memberi hidup kekal. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hikmah Dari Kisah Nabi Adam Untuk Mendekat Kepada Allah” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
- Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?
- Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa sajakah kesamaan dan perbedaan antara Adam dan Isa? Jelaskan jawaban Saudara!
- Bagaimana pendapat Saudara Isa Al-Masih dinyatakan sebagai manusia yang sempurna (Qs 19:17)?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai jalan Allah bagi keselamatan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].