Satu dosa membuat Nabi Adam kehilangan semuanya. Adam dan Siti Hawa terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi mendekat pada Allah seperti sebelumnya. Adakah cara untuk memulihkan hubungan dengan Allah?
Umat Islam mengakui Nabi Adam sebagai manusia pertama. Nabi Adam pernah hidup dekat dengan Allah. Ia menikmati semua barokah Allah dalam taman Eden.
Rindukah Anda untuk hidup dekat dengan Allah? Ada hikmah berharga dari mempelajari kisah Adam. Artikel ini akan menjelaskan cara Allah menolong manusia mendekat kepada-Nya.
Kisah Penciptaan Manusia Pertama
Umat Islam dan Nasrani percaya Adam adalah manusia pertama. Allah yang langsung menciptakannya. “. . . Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, . . .” (QS 4:1).
Allah menciptakan manusia begitu mulia. Jauh berbeda dari semua mahkluk lainnya. Ada hembusan Ruh Allah untuk membuat manusia bisa hidup. “. . . [Allah] menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kejadian 2:7).
Di taman Eden Allah bisa berbicara langsung dengan manusia (Taurat, Kejadian 3:8). Manusia bisa hidup dalam kedekatan dengan Allah. Berkomunikasi dengan baik dan mendapat semua barokah-Nya.
Inilah tujuan utama Allah dalam penciptaan manusia. Allah ingin manusia menikmati kehadiran-Nya setiap hari. Allah ingin tetap dekat dengan manusia.
Nabi Adam dan Siti Hawa Hidup Penuh Barokah Allah
Allah menaruh manusia di taman Eden dengan penuh barokah-Nya. “. . . makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai” (Qs. 2:35). Kehidupan manusia penuh nikmat dari rahmat Allah.
Memang ada tugas Allah bagi manusia. Namun, hal ini mudah karena Allah memberikan hikmah-Nya. Nabi Adam mendapat kemampuan untuk melakukan pekerjaannya.
Nabi Adam mendapat tugas untuk bertanggung-jawab mengolah dan menguasai bumi (Taurat, Kejadian 1:26). Selanjutnya Allah memberikan hikmat agar Adam mengetahui nama berbagai binatang dan benda di bumi (Qs 2:31).
Adam mendapat satu istri dari Allah yaitu Siti Hawa. Allah menciptakannya dari tulang rusuk Adam. “TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya . . . Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan [Siti Hawa] . . .” (Taurat, Kejadian 2:21-22).
Adam dan Siti Hawa menjadi penguasa di bumi. Mereka bebas melakukan apa saja. Hanya ada satu larangan yaitu tidak boleh memakan buah dari satu pohon tertentu. “. . . janganlah kamu berdua mendekati pohon ini” (Qs 7:19). Batasan ini sebagai bentuk ketaatan Adam kepada Allah.
Dosa Memisahkan Adam dan Manusia dari Allah
Setan datang untuk mencobai manusia dalam bentuk ular. Setan menipu agar Adam dan Siti Hawa makan buah terlarang. “Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya . . .” (Qs 7:22).
Inilah yang menjadi dosa atau pelanggaran pertama manusia
dari hukum Allah. Akibatnya sungguh fatal. Dosa memisahkan manusia dari Allah.
Manusia menjadi kehilangan kemuliaan Allah. “. . . semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Nabi Adam dan Siti Hawa sadar mereka telanjang. Mereka malu dan menyembunyikan diri dari Allah.
Akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa harus terusir dari taman Eden. Mereka tidak bisa lagi berada di sana. Mereka kehilangan semua barokah awal yang Allah sediakan.
Inilah arti “maut” yang sebenarnya. “Kematian” akibat dari makan buah bukan berarti mati secara fisik, melainkan menjadi terpisah jauh dari Allah. Jadi, karena dosa, manusia hidup terpisah dari Allah!
Rencana Agung Allah Mendekatkan Manusia Kembali Kepada-Nya
Allah sangat mengasihi manusia. Dalam pandangan Allah, manusia sangat berharga. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau” (Taurat, Yesaya 43:4).
Allah rindu agar manusia bisa kembali mendekat kepada-Nya. Namun, memang Allah Maha Kudus. Dosa membuat kita jauh dari Allah.
Manusia tidak mungkin luput dari khilaf dan salah. Semua manusia penuh dengan dosa. “Sesungguhnya orang Mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya . . .” (Shahih Bukhari 5833).
Allah menyediakan jalan agar manusia bisa kembali dekat pada-Nya. Caranya adalah melalui Isa Al-Masih. Ia satu-satunya manusia yang disebutkan suci dalam Al-Quran (Qs 19:19).
Karena Nabi Adam dan Siti Hawa, seluruh umat manusia tidak bisa hidup di surga. Berbeda dengan Isa Al-Masih yang bisa menjamin manusia masuk surga. Isa menjadi jalan kembali manusia untuk mendekat pada Allah.
Saat penyaliban, Isa berbicara dengan penjahat yang bertaubat di sebelah-Nya. Ia menyatakan bahwa ada jaminan keselamatan baginya. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus [surga]’” (Injil, Lukas 23:43). Jadi, melalui Isa, manusia bisa kembali dekat kepada Allah.
Rahmat Allah Bagi Keselamatan Manusia Melalui Isa Al-Masih
Dari semua uraian ini, kita melihat hikmah dari kisah Nabi Adam menyatakan Isa Al-Masih. Nabi Adam menyatakan manusia pasti berdosa. Terpisah jauh dari Allah yang kudus.
Namun, Allah menyediakan jalan lurus agar manusia bisa kembali mendekat pada Allah. Isa Al-Masih adalah rahmat Allah bagi manusia. “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih] kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus [penebusan Isa membawa keselamatan manusia]” (Injil, Surat Efesus 2:13).
Bila Anda percaya pada Isa Al-Masih Anda dapat menjadi anak Allah. Anda otomatis akan bisa mendekat pada Allah selama hidup di bumi. Ruh Allah akan memimpin hidup Anda (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:12-15). Anda akan merasakan pimpinan-Nya dalam kehidupan setiap hari.
Melalui Isa, manusia juga bisa masuk surga. Isa menyediakan jalan rahmat agar manusia bisa kembali hidup bersama Allah selamanya.
Anda juga bisa membaca kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil) untuk mendapatkan kebenaran. Kami menyarankan memulai dengan membaca Injil Yohanes.
Mari mengimani Isa untuk mendapatkan rahmat Allah. Anda akan bisa kembali mendekat pada Allah. Isa adalah jalan Allah bagi keselamatan Anda!
Untuk mempelajari artikel ini lebih mendalam ada tiga opsi sbb:
- Memperdalam kisah mengenai Nabi Adam dengan membaca 3 pasal pertama dalam Taurat. Unduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki dan mempelajari Kisah Isa Al-Masih secara gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih, manusia sempurna, yang memberi hidup kekal. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa sajakah kesamaan dan perbedaan antara Adam dan Isa? Jelaskan jawaban Saudara!
- Bagaimana pendapat Saudara Isa Al-Masih dinyatakan sebagai manusia yang sempurna (Qs 19:17)?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai jalan Allah bagi keselamatan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
- Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?
- Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Aamiinn. Kami sebagai pengikut Nabi Muhammad ikut bergembira dengan kabar ini, karena kami percaya kepada Isa Al-Masih beserta Kitab Sucinya.
Tetapi kami pun percaya bahwa apapun nama agama seseorang yang mereka yakini tetap akan mendapatkan pahala dan keselamatan selama mereka beriman kepada Tuhan, beriman kepada hari akhir serta berbuat kebajikan. (Qs 2;62 dan Qs 5;69).
Salam cinta penuh kedamaian saudaraku..
~
Saudara Bayu Megantara,
Terimakasih atas tanggapannya. Puji syukur jika saudara terbuka untuk percaya Isa Al-Masih. Jika memang dengan beriman saja pada Allah dapat membawa manusia pada keselamatan, apa jaminannya.?
Sebab Allah telah menetapkan, apapun agamanya, bahwa hanya beriman dan percaya pada Isa Al-Masih sebagai rahmat Allah dan Juru Penyelamat, Allah yang menajdi manusia maka ia diselamatkan.
~
Noni
~
Kalau dekat dengan Allah SWT tidak bisa kalau kafir. Kalau mau Tuhannya 3 ya lain lagi.
~
Saudara Diana,
Kaum kafir adalah mereka yang tidak mau mengakui dan mengenal Allah yang benar. Tantu saja kaum kafir tidak akan bisa merasakan kedekatan dengan Allah. Namun jika mereka bertemu dengan Allah yang benar, maka mereka pun bisa mersakan kedekatan dengan Allah dan mengenal Allah yang benar.
Sebab Allah pun mengasihi orang kafir dan Allah ingin mereka pun meenrima ramat Allah yang menyelaamtkan.Kita semua adalah orang bedosa yang membutuhkan rahmat Allah yang menyelamatkan kita.
Bagaimana dengan saudara Diana? Apakah saudara sudah menerima rahmat Allah tersebut dalam hidup saudara?
~
Noni
~
Salah, Allah menciptakan manusia untuk menjadi Khalifah di cumi. Makan buah Quldi atau tidak, berbuat dosa atau tidak, Nabi Adam tetap & pasti diturunkan ke bumi juga kok. Allah mempercayakan bumi kepada manusia,
~
Saudara Edi Sulaimana,
Allah memang mempercayakan bumi pada manusia. Jika manusia pertama Adam dan Hawa tidak jatuh dalam dosa, tentu ceritanya akan lain dan berbeda . Keturunan Adam dan manusia hingga saat ini tidak akan menerma hukuman akibat dosa, yaitu kematian fisik dan rohani serta kebinasaan kekal di neraka.
Karena itulah manusia membutuhkan rahmat Allah yang menyelamatkan manusia. Rahmat Allah melalui Isa Al-Masih. Sudahkah saudara mengenal Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Satu kata, Isa bukan Tuhan,.
~
Saudara Amin,
Terimakasih atas tanggapannya. Setiap orang tentu bebas memiliki pendapat dan pandangannya sendiri. Kmai menghargai pandangan saudara mengenai Isa Al-Masih.
Namun jika berkenan saudara bisa mengenal siapa Isa lebih dalam lagi agar bisa melihat siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya. Jika berkenan saudara dapat membaca Kitab Injil, tentang Isa dan kita dapat mendiskusikannya bersama. Silakan hubungi kami di WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Terimakasih atas saran seperti diatas memang kita sebagai umat yang baik janganlah kita melanggar atau menantang sang pencipta karena Tuhan itu maha adil dan bijaksana semoga anda semua orang Kristiani yang beriman selalu dilindungi atau diberkati oleh perantaraan Yesus Kristus tuhan kita, kini dan sepanjang segala masa, amin.
Perlu kalian tahu Yesus amat mencintai umatnya. Karena baginya umat itu sangat berharga bagi Yesus Kristus Tuhan kita, amin. Kita jangan lupa atas berkat dan karuni yang dilimpahkan oleh Tuhan Allah kita kepada seluruh umatnya,itu.
~
Saudara Noelkreiss,
Terimakasih atas komentar yang diberikan. Baik sekali yang saudara sampaikan, karena memang Isa Al-Masih atau Tuhan Yesus Kristus benar-benar mengasihi umat manusia. Itu sebabnya Dia berkorban demi menyelamatkan manusia. Dan Dia memberikan kemenangan dari kebangkitan-Nya sehingga kemenangan itu menjadi milik setiap orang yang percaya kepada-Nya. Syukur bagi-Nya yang telah memberikan kepada kita anugerah dan keselamatan.
~
Noni
~
Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kita.Terimakasih ya tuhan atas pertolongan dan rahmat mu pada malam hari ini. Semoga kami selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari berbagai macam penyakit.
Allah yang mahabaik doakan saya pada malam ini agar aku diberikan kesehatan dan umur panjang serta ridho-Mu agar cepat menemukan belahan jiwaku. Semoga dosa dosa kami semua engkau ampuni demi perantaraan Yesus Kristus Tuhan kita kini dan sepanjang segala masa,Amin.
~
Saudara Noelkreiss,
Allah tentu mendengar seruan doa saudara. Kami juga berdoa agar saudara juga menemukan Jalan Keselamatan dan Kebanaran dalam Yesus/Isa Al-Masih Sang Jalan Kebenaran yang selalu menuntun hidup saudara pada kehendak-Nya dan Kebenaran-Nya.
~
Noni
~
Karena belas Kasih Allah kepada manusia, maka melalui Isa Al-Masih dibukakan-Nya pintu kerahiman itu. Hanya yang percaya dengan segenap jiwa kita bisa merasakannya. Salam penuh kasih dariku.
~
Saudara Suryanah Theresia,
Terimakasih atas komentarnya. Saudara benar, karena belas kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini sehingga Allah yang kudus dan mulia itu rela menjadi manusia. Sehingga setiap orang yang percaya beroleh keselamatan. Namun, pada waktunya semua orang akan percaya dan tidak dapat menghindar dari penghakiman Allah.
Namun mereka yang percaya pada saat hari penghakiman itu, maka sudah terlambat. Syukur kepada Allah apabila saudara dan keluarga sudah memperoleh belas kasih Allah di dalam Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Buat umat Islam, kaum Muslimin yang membaca situs ini, hati-hatien adgn konten dan judulnya. Ini bukan situs Islam, ini adalah situs Kristen yang isinya mengaburkan batas sehingga berpotensi membingungkan keyakinan dan iman.
~
Saudara Wendy,
Kaum Muslim tentu tidak perlu takut jika memang memiliki keyakinan yang teguh dan sudah benar-benar yakin dengan apa yang diyakini selama ini. Jika ada hal-hal yang membingungkan, umat Muslim dapat menggali dan mengkaji kembali ajaran Islam dan juga mempelajari apa yang diajarkan dalam Kitab sebelimnya. Semakin banyak belajar akan memperkaya ilmu kita. Bukan?
~
Noni
~
Muslim mengenal dan wajib mengimani Nabi Isa Al-Masih sebagai manusia yang sempurna dan sebagai salah satu Nabi yang diutus oleh Allah, Tuhan yang Maha Esa. Saya rasa kita semua setuju itu. Tidak sempurna iman seorang Muslim tanpa mengimani Nabi Isa dan nabi-nabi yang lain sebagai Nabi/Utusan (Rasul) Allah.
Pertanyaan anda apakah Muslim mengenal Nabi Isa terjawab langsung di Al-Quran seperti yang anda kutip di atas dan banyak lagi di dalam Kitab Suci tsb. Namun menyatakan Nabi Isa sebagai tuhan, ini yang tidak dinyatakan secara explisit di semua Kitab termasuk Injil (mohon dibuktikan). Semua kitab sepakat bahwa Nabi Isa dan Nabi Adam adalah manusia dan sama-sama ciptaan Allah, Tuhan yang Maha Esa (Maha Satu).
~
Saudara Abdullah,
Semoga saudara dalam keadaan sehat. Memang benar, Isa Al-Masih adalah satu dari beberapa tokoh yang diimani Islam. Menariknya bahwa dalam Qs 3:45 dikatakan disana bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Hal ini bukannya menunjukan kemanusiaan-Nya tetapi justru keilahian-Nya.
Demikianlah di dalam Injil berisi tema yang sama keilahian Isa Al-Masih. Misalnya dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-14 yang menjelaskan bahwa dunia ini dijadikan oleh Allah oleh Firman-Nya. Fiman Allah adalah Allah sendiri. Kemudian, Firman itu menjadi manusia yaitu Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Maaf, jangan memasukkan tafsiran Al-Quran dengan salah. Nabi Isa Al Masih dalam Islam tidak pernah disalib dan mengorbankan darah-Nya untuk disalib. Yang disalib adalah pengkhianat Nabi Isa Al-Masih. Lam yalid walam yulad (Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan) Qs. 112:3.
~
Saudara Husna,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Memang benar bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan menurut keyakinan umat Islam. Tetapi sejarah mencatat bahwa Isa Al-Masihlah yang tersalib dan bukan digantikan. Terutama Injil sendiri menyatakan hal itu.
Jadi manakah yang benar? Pertama, kalau Isa Al-Masih tidak disalibkan maka tidak ada jalan keselamatan bagi manusia. Kedua, kalau Allah menyerupakan Isa Al-Masih dengan orang lain, maka Allah dalam hal ini bersalah. Sebab Dia tidak berdaya menyelamatkan Isa Al-Masih dengan kuasanya tetapi dengan cara yang tidak layak Dia mengorbankan orang lain. Untuk point kedua ini adalah mustahil sebab Allah itu kudus dan berkuasa. Jadi point pertama masuk akal sebab karena sifat kasih-Nya Dia berkorban demi keselamatan manusia.
~
Noni
~
Saudari Noni,
Anda memang mempelajari arahan ajaran kepercayaan yang anda anut. Saya seorang Muslim, bukan berarti saya tidak berdosa. Setiap dosa sekecil apapun akan mendapatkan balasan di hari Akhir kami menyebutnya setelah kiamat. Begitu juga kebaikan sekecil apapun kebaikan akan
mendapatkan balasan juga. Setiap Muslim mendapatkan jaminan masuk Neraka dan berhak berda di Surga Allah SWT, setelahnya.
Anda akan mendapatkan ketenangan jiwa dikala anda mempelajari Al-Qur’an dalam bentuk bahasa Indonesia. Atas izin Allah SWT, untukmu agamamu, untuku agamaku.
Sandy_Hernandez.
~
Saudara Sandy,
Terimakasih atas tanggapannya. Saudara benar, bahwa setiap manusia telah berdosa. Tetapi untuk pelunasan hutang dosa ini bukanlah didapat melalui amal baik atau melalui penyucian setelah kematian. Faktanya bahwa manusia sudah kotor tercemari. Demikian pula penyucian setelah kematian tidak mungkin ada. Itu sebabnya Isa Al-Masih mati di kayu salib dan bangkit untuk memberikan keselamatan bagi manusia. Jika saudara sudah masuk ke neraka maka tidak ada jalan keluar lagi dari sana. Percayalah kepada Isa A-Masih maka dosa-dosa saudara diampuni.
~
Noni
~
Kesamaan Nabi Adam AS dan Nabi Isa adalah sama–sama seorang nabi yang Allah ciptakan sebagai hamba atau khalifah di muka bumi ini yang tugasnya hanya untuk bersujud, menyembah dan taat beribadah kepada Allah SWT.
Dan umat manusia juga harus meyakini bahwa Nabi Adam dan Nabi Isa adalah utusan Allah SWT yang diturunkan ke muka bumi untuk menyelamatkan kita dari jalan yang sesat dan menghantarkan kita semua pada kebaikan dan jalan yang lurus.
~
Elina,
Ada perbedaan antara keyakinan dan fakta. Nabi Adam dan Isa Al-Masih adalah dua pribadi yang memiliki hakikat berbeda. Nabi Adam berdosa, sedangkan Isa Al-Masih suci adanya.
Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).
Bahkan para pengeritik Isa Al-Masih pun tak menemukan kesalahan pada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:38). Ini artinya Isa Al-Masih memiliki hakikat berbeda. Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Alhamdulillah, kami sebagai Muslim wajib mengimani Isa Alaihissalam sebagai utusan Allah SWT.
~
Saudara Gathut Ige,
Terimakasih atas tanggapannya. Benar sekali bahwa umat Islam memang harus mengimani Isa Al-Masih, dan mempercayai bahwa Dia utusan sorgawi. Keyakinan seperti itu langkah baik bagi saudara. Tentu saja saudara mengakui juga pengetahuan saudara dan kedekatan saudara dengan Isa Al-Masih belum cukup dekat dengan-Nya. Masih ada banyak hal mengenai pengajaran, kehidupan dan kemukjizatan-Nya yang belum saudara ketahui. Apakah saudara tertarik untuk mengenal Isa Al-Masih? Silakan hubungi kami di SMS ke nomor: 0812-81000-718. IDI: WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Saya ingin bertanya. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Trinitas? Karena menurut saya tidak masuk akal. Bagaimana tiga hal yang berbeda ingin dijadikan satu?
~
Adil,
Ini pertanyaan yang baik sekali. Perlu disadari bahwa Allah adalah mahakuasa dan tak terbatas, sedangkan manusia terbatas. Sesuatu yang tak dapat dijangkau oleh logika manusia, maka bukan berarti tidak bereksistensi.
Hal ini terjadi karena manusia tidak dapat menjangkau Allah yang bersifat tak terbatas. Allah Tritunggal telah dibahas secara lebih khusus di link ini: bit.ly/3LrsyxM
Nah, dosa membuat manusia tidak dapat mengenal Allah lebih baik karena telah terpisah. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia sehingga memiliki relasi yang baik dengan Allah.
Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Dalam Al-Quran dinyatakan orang kafir ketika di akhirat nanti cuma menghayal bisa kembali ke dunia berharap menyembah Allah SWT (mereka menyesal karena menyembah utusannya).
~
Safar,
Menarik sekali pendapat Anda di atas. Apakah arti kafir? Bukankah hanya orang yang tak percaya kepada Allah disebut kafir?
Isa Al-Masih memberikan kepastian selamat di akhirat pada manusia. Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Bukankah firman Isa Al-Masih ini menakjubkan? Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Semua itu tergantung iman seseorang. Jalani dan nikmati karunia Allah subhanahu ataalla.
~
Saudara Doni antonius,
Benar sekali bahwa mengenai iman dan keyakinan adalah keputusan dan pilihan masing-masing pribadi. Jika memang saudara sudah yakin dengan apa yang saudara imani selama ini, silakan jalani saudaraku. Namun alangkah baiknya jika kita juga mengkaji kembali apa yang kita imani dan hal-hal lain di luar yang kita imani selama ini. Semakin banyak belajar semakin memperkaya ilmu kita, bukan? Saat kita mencari, maka kita akan menemukan Kebenaran Allah yang sejati, bukan kebenaran yang kita anggap benar.
~
Noni
~
Bukankah sudah tertulis surat Al Fatihah “itdinasirotol mustakim” dengan arti: tunjukkan kami jalan yang lurus. Bukankah dengan percaya pada Isa Al-Masih jalan lurus tersebut, kita bisa mendapat jalan menuju surga yaitu percaya pada Kristus, Allah Tritunggal?
~
Jhons Sihombing,
Membaca surat Al Fatihah tentang jalan lurus memiliki pengertian berbeda menurut perspektif Islam. Walaupun itu hanya bersifat penafsiran, bukan arti yang sebenarnya.
Kitab suci Injil sudah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Ini berarti bahwa Isa Al-Masih adalah jalan. Isa Al-Masih adalah kebenaran dan hidup.
Bukankah hanya Allah yang disebut kebenaran? Dengan demikian, perlu mempertimbangkan bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi yang dapat menolong manusia selamat di akhirat.
~
Solihin