• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Penemuan Mu’min, Ketua RT, Saat Memimpin Acara Maulid Isa

Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Membaca Kitab > Penemuan Mu’min, Ketua RT, Saat Memimpin Acara Maulid Isa
18 Desember 2017 | 126 Komentar

pendeta-sedang-menyampaikan-kebenaran-firman-allah-tentang-maulid-isaDua tahun lalu seorang pendeta ingin mengadakan acara Maulid Isa Al-Masih di salah satu kampung di Indonesia. Pendeta meminta ijin Ketua RT setempat. Pendeta menjelaskan ia akan berbicara tentang kelahiran Isa Al-Masih. Ia juga akan membacakan beberapa ayat dari Al-Quran dan Injil mengenai kelahiran ajaib Isa Al-Masih.

Ketua RT setuju tapi dengan satu syarat. Sebagai pemimpin kampung, ia merasa lebih baik diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato Maulid Isa kepada warganya.

Ketua RT Belajar Ayat-Ayat Mengenai Kelahiran Isa Al-Masih

Sebelum berpidato, Ketua RT mempelajari ayat-ayat tentang kelahiran Isa Al-Masih:

“Ia (Jibril) berkata: ‘Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.’ Maryam berkata: ‘Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!’” (Qs 19:19-21).

“Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).

“‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan [menggelari] Dia Imanuel’ –yang berarti: Allah menyertai kita” (Injil, Rasul Besar Matius 1:23).

Ketua RT melihat bahwa Isa satu-satunya orang yang lahir suci. Lahir dari seorang perawan melalui Roh Allah.

Mengapa Isa harus dilahirkan demikian dan mendapat gelar Imanuel, jika Isa hanya sekedar nabi? Silakan menjawab melalui email ini.

tiga-orang-majus-mengikuti-bintang-untuk-mencari-isa-yang-baru-lahir“Sesudah Yesus [Isa Al-Masih] dilahirkan di Betlehem . . . datanglah orang-orang majus . . . dan bertanya-tanya: ‘Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan . . . kami datang untuk menyembah Dia’ . . . Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu . . . lalu sujud menyembah Dia” (Injil, Rasul Besar Matius 2:1-2, 11).

Ketua RT menemukan Isa lebih dari sekedar nabi, karena orang-orang majus menyembah-Nya, dan tidak ada orang yang menghentikan mereka. Bagaimana bisa mereka menyembah Isa jika Isa bukan Allah?

Ketua RT Menemukan Kebenaran Tentang Isa

Satu minggu setelah acara Maulid Isa Al-Masih itu selesai, si pendeta menemui Ketua RT lagi. Ketua RT berkata bahwa ketika ia mempelajari ayat-ayat tersebut dan berpidato, dia banyak memikirkannya. Jika semua ayat-ayat itu benar, seharusnya dia mulai mengikuti ajaran Isa dalam Injil. Sekarang Ketua RT itu sudah mulai belajar Injil dan mematuhi ajaran Isa.

Bagaimana dengan Anda? Jelas kelahiran Isa ajaib dan lebih mulia daripada setiap orang di seluruh dunia, bukan? Kami minta Anda mempelajari ayat-ayat di atas dan mintalah Allah Sang Pencipta untuk menunjukkan jalan yang benar kepada Anda. Silakan mengemail kami jika Anda ingin belajar tentang kelahiran Isa dengan salah satu staf kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah ada masalah dengan pemimpin Islam mengadakan acara Maulid Isa Al-Masih dan berpidato? Mengapa?
  2. Mengapa Isa satu-satunya nabi yang dilahirkan suci dari perawan? Mengapa ini penting?
  3. Mengapa setelah belajar tentang kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib RT merasa harus mengikuti ajaran Isa dalam Injil? Apakah Anda pernah memikirkan kepentingan kelahiran Isa yang ajaib?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pentingnya Memperingati Maulid Nabi
  2. Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
  3. Video Menarik Tentang Isa, Putra Maryam
  4. Mengapa Maryam Dihormati Atas Segala Wanita

Video:

  1. 6 Alasan Al-Quran: Mukmin Pantas Merayakan Maulid Nabi Isa

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Kaleb

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Kategori: Kesaksian, Membaca Kitab

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

126 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Bileam bin Beor
18 Desember 2017 9:10 pm

~
Saya jamin kejadian seperti yang disebutkan di atas tidak pernah benar-benar terjadi. Dusta memang sudah menjadi adab para penginjil Kristen. Bagi para penginjil Kristen dusta bukanlah sebuah dosa, apabila dusta tersebut dimaksudkan agar kemuliaan Tuhan semakin melimpah. Sebagaimana “firman Tuhan” dalam “kitab suci” ini: Roma 3:7, “Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?”

Saya tahu komentar ini tidak akan dipublikasikan. Tetapi paling tidak dapat menjadi masukan untuk penginjil Kristen untuk mengubah gaya mereka dalam menyampaikan agama. Tidak mungkin agama yang benar disebarkan dengan kebohongan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Desember 2017 8:01 am
Balasan ke  Bileam bin Beor

~
Saudara Bileam,

Kami setuju dengan saudara bahwa agama yang benar tidak perlu disebarkan dengan kebohongan. Sebab kebenaran tidak mungkin bersatu dengan kebohongan. Karena itu, kisah di atas bukan sebuah kebohongan, melainkan kebenaran. Pertanyaannya adalah untuk apa menyampaikan kebohongan yang dapat merugikan diri sendiri di hadapan Allah? Lagi pula, ayat Injil di atas bukan mengajarkan kebohongan. Sebaliknya, ayat itu menegaskan tentang kebenaran dan menentang ketidakbenaran. Silakan saudara membaca secara lengkap perikop itu mulai dari ayat 1 hingga 8.

Kisah di atas amat menarik untuk disimak. Bukan soal perpalingan Ketua RT tersebut, melainkan keberaniannya untuk mempelajari Injil. Kami kira keberanian ini patut diteladani, sehingga setiap orang beriman secara benar dengan menggunakan akal budi yang telah diberikan Allah. Pertanyaannya adalah maukah atau beranikah saudara mempelajari Injil secara menyeluruh untuk mengetahui kebenaran?
~
Solihin

Balas
Ciptaan tuhan
19 Desember 2017 10:06 am

~
Bagiku Isa dilahirkan sudah menjadi kehendak Allah, seperti dengan nabi-nabi lainnya. Tapi yang pasti nabi tidak sama dengan Tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Desember 2017 8:12 am
Balasan ke  Ciptaan tuhan

~
Saudara Ciptaan,

Kami setuju dengan saudara bahwa nabi tidak sama dengan Tuhan. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah mempelajari riwayat Isa Al-Masih yang tertulis dalam Injil? Injil adalah kitab yang lebih dulu ada dan telah tersebar di beberapa wilayah sebelum kemunculan Al-Quran. Injil meriwayatkan Isa Al-Masih secara lengkap dan mendalam.

Selanjutnya, kami bertanya kepada saudara. Apakah Allah tidak dapat menjadi nabi? Bukankah Dia mahakuasa? Bukankah seorang raja dapat menjadi rakyat jelata tanpa mengurangi kedudukannya sebagai raja? Bila kita mengingkari kemahakuasaan-Nya, maka kita pun mengingkari bahwa Dia dapat menjadi nabi. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Manusia
19 Desember 2017 11:45 am

~
Semua jawaban ada di dalam Al-Quran. Yang pasti Allah itu satu. Allah tidak diciptakan. Allah menciptakan apa yang Allah kehendaki.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Desember 2017 8:21 am
Balasan ke  Manusia

~
Saudara Manusia,

Kami berharap pernyataan saudara di atas benar bahwa semua jawaban ada dalam Al-Quran. Sebab ketika kami membaca Al-Quran untuk mengetahui tentang Isa Al-Masih, maka kami tidak menemukan ajaran, riwayat, mujizat, peristiwa-peristiwa seputar kematian, kebangkitan, dan kenaikan Isa Al-Masih secara detil sebagaimana diuraikan dalam Injil. Bila Al-Quran memuat semua itu, maka kemungkinan pernyataan saudara benar.

Mencermati fakta tersebut, maka tidak mengherankan bila Ketua RT tersebut mencari tahu mengenai Isa Al-Masih dari Injil, dan bukan hanya dari Al-Quran. Apa sebabnya Ketua RT mengacu pada Injil? Barangkali saudara pun perlu mencari tahu dari Injil agar saudara mengetahui apa penyebabnya. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
perdana
19 Desember 2017 8:14 pm

~
Tidak ada larangan dari Allah dalam Al-Quran bagi kaum Muslimin dan Muslimat untuk berpidato di hari maulid Isa, dan juga tidak ada larangan dari Allah dalam Al-Quran bagi orang Mu’min untuk mengucapkan selamat Natal kepada kaum Nasrani.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Desember 2017 8:30 am
Balasan ke  perdana

~
Saudara Perdana,

Tepat seperti yang disampaikan oleh saudara bahwa tidak ada larangan mengucapkan selamat Natal bagi kaum Nasrani. Uniknya, Al-Quran menyatakan mengenai hal ini, “…Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri” (Qs 5:82).

Karena itu, seyogianya umat diajarkan untuk mengenal Isa Al-Masih. Bila kaum Nasrani adalah sahabat paling dekat, maka seharusnya mempelajari apa yang terkandung dalam kitab dari kaum Nasrani, yakni Taurat, Zabur, dan Injil, sebagai bukti kedekatan dan persahabatan, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Benny
22 Desember 2017 12:17 am

~
“Apakah Allah tidak dapat menjadi nabi? Bukankah Dia mahakuasa? Bukankah seorang raja dapat menjadi rakyat jelata tanpa mengurangi kedudukannya sebagai raja?”

Mengapa Allah harus menjadi nabi? Tidak cukupkah hanya dengan mengutus nabi/rasul? Untuk menebus hutang (dosa) manusia pada Allah? Apakah Allah tidak kuasa menghapusnya begitu saja? Jika Anda berhutang pada saya, dan saya mau menghapuskan hutang Anda, apakah saya harus memberi Anda uang yang kemudian Anda gunakan untuk membayar hutang Anda pada saya? Bukankah saya cukup berkata, “hutang Anda saya anggap lunas?” Jangan lupa, ketika raja menjadi rakyat jelata, dia tidak akan berkuasa sebagaimana raja.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 6:40 am
Balasan ke  Benny

~
Saudara Benny,

Nabi adalah manusia berdosa. Mengutus nabi tidak menyelesaikan persoalan mendasar manusia, yaitu dosa. Apakah nabi dapat menolong manusia bebas dari dosa? Tidak! Siapakah yang dapat menolong manusia? Hanya Allah. Karena Allah adalah suci. Itu sebabnya, Allah nuzul ke dunia membebaskan manusia dari belenggu dosa.

Analogi saudara mengenai utang adalah baik. Tetapi itu tidak menjawab persoalan sesungguhnya. Dosa bukan sekedar utang uang, tetapi nyawa. Nyawa manusia menjadi taruhan ketika manusia tidak dibebaskan dari dosa, yaitu masuk neraka. Tidak ada kurban apapun yang sebanding atau melebihi nyawa manusia, karena nyawa manusia sangat berharga. Pertanyaannya, apakah saudara rela nyawa atau roh saudara di neraka akibat belenggu dosa? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Manusia
22 Desember 2017 8:02 am

~
Semua kebenaran ada di dalam Al-Quran. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan dia (Allah). Artinya: Allah tidak sama dengan siapapun. Nah, kalau Anda dan saya sama-sama ciptaan Allah yang membedakan Anda dengan saya adalah keimanannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 6:49 am
Balasan ke  Manusia

~
Saudara Manusia,

Sebuah pernyataan yang menarik. Kalau boleh tahu, kebenaran apa yang dimaksud oleh saudara? Apakah saudara sudah membaca Al-Quran mengenai Isa Al-Masih? Bukankah di sana diterangkan mengenai Isa Al-Masih? Silakan saudara membaca link ini: https://tinyurl.com/yapxh8jo untuk mengetahui tentang Isa Al-Masih.

Saya setuju dengan saudara bahwa tidak ada yang setara dengan Allah. Tetapi tidak dapatkah Allah yang mahakuasa menyetarakan diri-Nya dengan manusia? Siapakah yang dapat melarang-Nya bila ia mau melakukan hal itu? Saya berpikir bahwa terlalu naif bila kita membatasi kemahakuasaan Allah dan membelenggu-Nya dalam akal manusia yang terbatas. Itu sebabnya, kelahiran Isa Al-Masih menjadi momentum penting bagi keselamatan manusia di akhirat. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara mau mempelajari lebih jauh mengenai Isa Al-Masih? Kiranya saudara dapat membagikan pandangan saudara.
~
Solihin

Balas
Namaban
23 Desember 2017 2:39 am

~
Yahudi itu bangsa yang paling bebal. Nabi-nabi yang sebelumnya diutus dari bangsa Yahudi pun tak mampu yang bahkan banyak yang terbunuh oleh orang-orang Yahudi. Bahkan Yesus sendiri yang diutus oleh Allah dari golongan mereka itu, hingga saat ini tidak pernah diakui oleh orang Yahudi sebagai Mesias yang mereka tunggu-tunggu. Kalau ya, tentu semua orang Yahudi sudah lebih awal mengikuti ajaran Yesus apalagi ajaran Yesus yang pertama kali diperkenalkan oleh Paulus sebagai Kristen adalah juga orang Yahudi.

Allah SWT mengetahui segalanya yang bakal terjadi kemudian hingga tak heran bila sejak diciptakan Nabi Adam, sudah lebih dulu Allah menciptakan nur nabi terakhir di akhir zaman.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 1:01 pm
Balasan ke  Namaban

~
Saudara Namaban,

Kegagalan bangsa-bangsa adalah mereka tidak mau dan tidak berani mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil secara saksama, sehingga firman yang begitu jelas diabaikan begitu saja. Sebenarnya para ulama Yahudi telah mengetahui mengenai Isa Al-Masih, tetapi mereka mengabaikan hal itu. Misal, kelahiran-Nya yang diberitahukan oleh orang Majus dan dikonfirmasi oleh Raja Herodes (Injil, Rasul Besar Matius 2:1-12). Bahkan Pilatus pun mengetahui alasan para ulama menyalibkan Isa Al-Masih karena dengki (Injil, Rasul Besar Matius 27:18).

Bila hal ini dipelajari dengan saksama, maka niscaya setiap orang yang mencari kebenaran akan menemukan kebenaran itu sendiri. Sama seperti yang dialami Ketua RT tersebut. Menjadi pertanyaan adalah maukah saudara mempelajari Isa Al-Masih dari Injil? Mengapa? Mohon kiranya saudara menjelaskannya.
~
Solihin

Balas
Manusia
23 Desember 2017 8:28 am

~
Dari cerita di atas saya merasa ragu. Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah maha mngetahui segala sesuatu.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 1:08 pm
Balasan ke  Manusia

~
Saudara Manusia,

Muncul keraguan adalah wajar. Justru sikap itu diperlukan. Tetapi kami berharap tidak berhenti hanya pada titik itu saja. Diperlukan penelusuran dan penyelidikan lebih jauh sebagaimana yang dilakukan Ketua RT tersebut. Mengapa Ketua RT sedemikian semangat mendalami Isa Al-Masih? Tentu hal ini karena kebenaran dan menarik untuk disimak. Itu sebabnya, sekarang Ketua RT mengamalkan ajaran Isa Al-Masih.

Saudara mengutip ayat Al-Quran tentang penyesatan. Kami ingin membagikan ayat dengan topik yang sama. “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu uma, tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” (Qs. 16:93). Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT harus menyesatkan umatnya? Tidak ada kemungkinankah bahwa saudara pun dapat disesatkan? Bagaimana saudara? Maaf, kami terlalu berterus terang. Kami hanya mencoba menyampaikan apa yang ditemukan dalam kitab saudara.
~
Solihin

Balas
Surahman
23 Desember 2017 11:21 am

~
Staff Isa dan Islam yang saya hormati,

Saya bertanya. Apakah Allah dan Isa Al-Masih memerintahkan pada kita untuk merayakan hari lahir-Nya? Dan tanggal lahir Isa Al-Masih itu sebenarnya tanggal berapa? Terimakasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 1:14 pm
Balasan ke  Surahman

~
Saudara Surahman,

Pertanyaan yang baik sekali. Sepanjang kita mempelajari Injil, maka kita tidak akan menemukan perintah untuk merayakan hari kelahiran Isa Al-Masih. Sebab tidak ada seorang pun yang tahu secara pasti dan tepat waktu kelahiran Isa Al-Masih. Tetapi fakta kelahiran-Nya adalah fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Setidaknya, Injil dan Al-Quran mencatat hal ini. Dengan kedua kitab mencatat hal ini, maka seyogianya setiap umat manusia perlu merayakan kelahiran-Nya. Mengapa?

Nuzulnya Isa Al-Masih ke dunia memberikan kesempatan kepada manusia dapat bebas dari api neraka. Ini berarti tanpa kelahiran tidak akan pernah ada keselamatan bagi manusia. Siapakah yang dapat membebaskan manusia dari api neraka, kecuali Isa Al-Masih? Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36). Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
herman aja
24 Desember 2017 12:13 pm

~
Kalau memang Isa itu Tuhan kenapa dia diciptakan? Seharusnya Tuhan yang menciptakan. Sebelum lahir Isa yang ciptakan Mariam ibunya siapa? Jibril diperintahkan untuk membawa Roh Kudus (roh Isa) ke rahim Maryam. Yang ciptakan Jibril siapa? Tuhan Yesus saja belum lahir. Yang ciptakan bumi dan langit sebelum lahir Yesus siapa?

Saudara perlu ketahui kalau yang ciptakan itu semua Allah SWT. Kira-kira pantas tidak kita menyembah kepada apa yang dia ciptakan? Seharusnya kita menyembah kepada pencipta itu sendiri bukan kepada ciptaannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 6:56 pm
Balasan ke  herman aja

~
Saudara Herman,

Kami setuju dengan saudara bahwa kita harus menyembah kepada Sang Pencipta. Tetapi Isa Al-Masih tidak pernah diciptakan. Sebaliknya, Isa Al-Masih yang menciptakan alam semesta ini. Perhatikan Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3. Bagaimana mungkin Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah diciptakan? Bukankah Allah menciptakan dengan Kalimat-Nya?

Kami berpendapat lebih baik mempelajari Isa Al-Masih secara mendalam. Silakan saudara mengunjungi link ini https://tinyurl.com/yapxh8jo untuk mengetahui tentang Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Herman.
~
Solihin

Balas
Maru
25 Desember 2017 1:25 am

~
Bukankah tidak ada sang pencipta yang sama seperti ciptaan-Nya? Tidak ada Tuhan yang sama lemahnya seperti manusia dan tidak ada manusia yang menjadi Tuhan bagi manusia itu juga. Itulah yang kusadari sebagai mahluk ciptaanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 6:57 pm
Balasan ke  Maru

~
Saudara Maru,

Tepat sekali bahwa Sang Pencipta tidak sama dengan ciptaan-Nya. Tetapi Sang Pencipta dapat menyamakan diri dengan ciptaan-Nya bila Dia berkenan, bukan? Tentu kita tidak dapat membatasi dan melarang Allah bila Dia berkenan menyamakan diri dengan ciptaan dan menjadi manusia. Ini yang terjadi pada Allah. Sehingga Dia nuzul ke dunia menjadi manusia.

Bila kita mencermati lebih jauh, maka kita menemukan kebenaran yang konsisten. Pertama, kita mengakui kedaulatan Allah karena Dia berhak bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua, kita mengakui kemahakuasaan Allah. Kemahakuasaan Allah dapat diwujudkan dengan kuasa-Nya menjadi manusia. Ketiga, manusia perlu tunduk dan jujur mengakui keterbatasan dirinya. Kiranya ini menjadi masukan berharga.
~
Solihin

Balas
Sentot Ali Basha
27 Desember 2017 12:28 pm

~
Saya setuju Tuhan tidak beranak dan tidak pulak diberanakan.Tapi Saya percaya Tuhan itu bisa berkehendak Dia bisa saja jadi manusia pada jaman nabi Musa malah jadi api. Tapi intinya saya percaya bahwa Tuhan itu benar-benar ada. Saya percaya Isa itu nabi dan juga lebih dari nabi. Tidak ada yang bisa sama dengan Isa. Tidak ada ciptaan Allah yang bisa menyamai kemanusian Isa. Suri tauladan saya selama ini adalah Isa Al-Masih. Saya percaya Dia Mesias. Saya percaya ajarannya sangat begitu baik. Isa masih hidup sampai saat ini. Isa tidak seperti nabi-nabi yang diakui oleh nabi manapun, Isa punya wewenang saat Ia melakukan mujizat dan saat Ia menggajar. Tidak heran Isa disebut guru yang baik.

Mau percaya atau tidak cuman dari ajaran Isa saya mengerti siapa itu Allah. Bagaimana pula Allah tidak beranak dan tidak beranak menjadi sama seperti manusia mengambil wujud yang sangat mulia dari seorang perawan tanpa seorang ayah. Dan memberi teladan yang begitu berdampak bagi sisi kemanusiaan dan kesetaraan manusia bahwa manusia itu diciptakan baik apa adanya tapi karena dosa manusia itu harus jauh dan mati. Isa datang menjadi sama dengan manusia dan ingin mengatakan kurbanmu dan akhlak baikmu tidak lengkap tanpa Aku. Kenapa? Ajaran setiap agama jika kamu ingin diperlakukan baik maka perlakukan baik juga pada orang lain juga. Tapi Isa dengan ajarannya “Kasihilah musuhmu,”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 6:57 pm
Balasan ke  Sentot Ali Basha

~
Saudara Sentot Ali,

Kami berpendapat bahwa seharusnya semua orang mempelajari Isa Al-Masih lebih jauh untuk mengenal Dia lebih dalam. Pengenalan yang mendalam tersebut dapat dicapai bila seseorang berani mempelajari Injil. Sebab Injil meriwayatkan secara lengkap mengenai Isa Al-Masih. Tentu hal ini menjadi sumber rujukan yang lebih tepat. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berkenan mempelajari Isa Al-Masih dari Injil sama seperti Pak RT tersebut.
~
Solihin

Balas
Hamba Allah
30 Desember 2017 7:15 pm

~
Sentot Ali Basha: “Saya setuju Tuhan tidak beranak dan tidak pulak diberanakan. Tapi saya percaya Tuhan itu bisa berkehendak Dia bisa saja jadi manusia pada jaman nabi Musa malah jadi api.”

Respon:
Baca dan diingat dengan benar. “Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 72)

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 7:02 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Kami senang saudara mengutip Qs 5:72. Sekarang mari kita menggali dan bersikap kritis terhadap ayat ini bila saudara berani. Pertama, siapakah yang berkata-kata dalam ayat tersebut, Allah SWT atau nabi saudara? Kedua, kapan Isa Al-Masih mengatakan hal tersebut, sebelum atau sesudah naik ke sorga? Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Bila saudara bersikap skeptis atau kritis, maka niscaya saudara pun memiliki pertanyaan-pertanyaan yang besar. Itu sebabnya, mengapa seorang Ketua RT tertarik dengan Isa Al-Masih setelah mempelajari Injil? Ini disebabkan ia terbuka terhadap fakta-fakta yang ada. Kami pun berharap demikian dengan saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
3 Januari 2018 5:48 am

*****
1. Jabatan RT itu bukan pemimpin Islam, silakan saja mau buat acara apapun juga. Mau pak RT-nya pun masuk Kristen juga tidak ada masalah sebab tidak ada paksaan dalam Islam.

2. Untuk menunjukkan kekuasaan Allah, dann Allah juga menciptakan manusia tanpa orang tua, yaitu Adam dan Hawa. Itu lebih hebat lagi, bukan?

3. Mengapa tanya sama pengunjung situs ini? Kalau mau tahu kenapa, tanya saja sama pak RT nya. Jangan tanya sama pengunjung situs ini.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 7:09 pm
Balasan ke  rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Pemikiran yang dewasa sekali. Pemikiran ini sangat berbeda dengan Islam kebanyakan. Harap saudara tetap mempertahankan sikap tersebut.

2. Adam dan Hawa memang tidak memiliki orang tua. Tetapi itu tidak hebat. Mengapa? Karena mereka adalah manusia pertama. Sehingga wajar tidak memiliki orang tua. Namun, kami tidak menekankan hal itu, melainkan kesuciannya. Adam dan Hawa adalah manusia berdosa. Sedangkan Isa Al-Masih suci (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Uniknya, Al-Quran mengakui Isa Al-Masih suci (Qs 19:19).

3. Terimakasih untuk tanggapan saudara. Tentu saudara telah membaca artikel di atas, bukan? Artikel di atas telah mengulas alasan Pak RT mengikuti Isa Al-Masih. Tentu pertanyaan ini dibuat untuk membantu saudara memahami keseluruhan artikel yang ada.
~
Solihin

Balas
Hamba
4 Januari 2018 2:55 pm

~
Solihin:
“1. Pertama, siapakah yang berkata-kata dalam ayat tersebut, Allah SWT atau nabi saudara?
2. Kedua, kapan Isa Al-Masih mengatakan hal tersebut, sebelum atau sesudah naik ke sorga?”

Respon:
1. Allah SWT
2. Sebelum naik ke surga, saat berada di tengah-tengah kaumnya disaksikan oleh kaumnya dan Allah SWT.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 Januari 2018 9:00 pm
Balasan ke  Hamba

~
Saudara Hamba,

1. Dari manakah saudara mengetahui bahwa Allah SWT yang berfirman? Bagian mana dari ayat itu yang menyatakan “Allah berfirman” atau “berfirmanlah Allah”? Mohon kiranya saudara menunjukkan bagian itu agar tidak bersifat asumsi semata.

2. Bila ayat itu disampaikan sebelum Isa Al-Masih naik ke sorga, maka seharusnya ayat itu ditemukan dalam Injil. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah ayat itu dalam Injil? Lagi pula, dari mana saudara tahu bahwa ayat itu disampaikan sebelum Isa Al-Masih naik ke sorga? Bagian mana dari ayat itu yang menyatakan demikian? Harap jawaban saudara tidak dibangun di atas dasar asumsi semata. Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Ridho
4 Januari 2018 4:50 pm

~
Bila ada “pemimpin Islam” ikut acara maulid Isa perlu dipertanyakan kapasitasnya karena tidak berdasar dan jauh dari sunnah nabi. Dalam hal ini kedudukan Isa di mata Islam dan Kristen berbeda jauh. Kalau dia mengaku pemimpin Islam sejati pasti dia tidak akan hadir lain dengan pejabat itu urusan kenegaraan tinggal dia mempertanggungjawabkan kehadirannya di hadapan Allah SWT.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 Januari 2018 9:05 pm
Balasan ke  Ridho

~
Saudara Ridho,

Mempertanyakan kehadiran seorang pemimpin Islam saat menghadiri maulid Isa Al-Masih adalah hak setiap orang. Tetapi apakah menghadiri maulid Isa Al-Masih adalah dosa? Tertulis dimanakah itu adalah dosa? Harap saudara tidak membuat aturan di atas aturan, sehingga saudara telah menjadi hakim bagi Al-Quran itu sendiri. Sebab faktanya Isa Al-Masih dimuliakan oleh Al-Quran. Bila Al-Quran sangat memuliakan Isa Al-Masih, maka sudah seharusnya setiap orang merayakan maulid Isa, termasuk saudara. Hal ini yang dilakukan Pak RT tersebut. Apakah saudara sudah pernah menyaksikan Cak Nun (Emha Ainun Najib)? Bagaimana pandangan saudara mengenai dirinya yang selalu menghargai dan mengadopsi lagu-lagu natal?
~
Solihin

Balas
Ridho
14 Januari 2018 6:59 am

~
1. Tidak ada perintah dan sunnahnya dalam Islam menghadiri acara tersebut dan hal itu bukan ibadah, yang tidak ada pahalanya, hadist nabi “Barang siapa beramal tanpa ilmu maka tertolak/tidak sah”. Apalagi maulid Isa hal itu menambah dalam hal agama. Saya tidak membuat aturan di atas aturan, tapi anda menambah aturan baru dalam agama. Bagaimana dikatakan hal itu ibadah dan berpahala tanpa ada perintah? Anda saja kalau bekerja tidak sesuai aturan apakah atasan anda senang?

2. Islam memuliakan Isa dan Muhammad serta nabi lainnya dalam kedudukannya sebagai orang yang mulia dan ma’shum, tapi kemuliaan/kelebihan mereka tidak menjadikan mereka menjadi Tuhan, anak Tuhan atau separuh manusia separuh Tuhan. Tentang Cak Nun, apa yang dilakukan beliau tidak berlandaskan agama dan tidak bernilai ibadah, menghargai agama orang bukan berarti meniru gaya dan cara ibadah agama lain, tapi meniru Muhammad walaupun kecil seperti bersiwak atau membuang duri di jalan itu ibadah yang bernilai pahala.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Januari 2018 10:30 pm
Balasan ke  Ridho

~
Saudara Ridho,

Tepat sekali bahwa tidak ada perintah untuk menghadiri acara maulid Isa Al-Masih. Tetapi tidak ada larangan juga untuk menghadiri maulid Isa Al-Masih, bukan? Bila saudara jujur terhadap fakta yang ada, maka tidak perlu membuat atau mengeluarkan pernyataan yang melarang umat untuk menghadiri perayaan maulid Isa Al-Masih. Itu sebabnya, kami menyatakan bahwa pelarangan menghadiri perayaan maulid Isa Al-Masih merupakan membuat aturan di atas aturan yang tidak pernah ada.

Bila tindakan Cak Nun tidak berlandaskan agama, maka apakah tindakan melarang menghadiri perayaan maulid Isa Al-Masih berlandaskan agama. Apa dasar atau landasan tersebut? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Andy
16 Januari 2018 5:43 am

~
Maaf, kami ingin mengenal lebih dekat dengan staff IDI yang bernama Solihin. Bisa ditampilkan profil dan biodatanya? Kami tertarik dengan keilmuan beliau tentang Injil dan Al-Quran.

Ajaran Nashrani hari ini didasarkan dari ajaran bid’ah atau mengada-ada. Buktinya tentang perayaan Natal, tidak ada dalam Injil. Faktanya, Natal hanya mengadopsi dari orang-orang kafir sebelum Isa. Dan masih banyak lagi ajaran bid’ah dari Nashrani, seperti klaim bahwa Isa adalah Tuhan. Padahal orang Nashrani mengakui bahwa tidak ada dalam Injil pengakuan Isa sebagai Tuhan. Ini hanya mengada-ada dan mengadopsi ajaran Romawi kuno untuk mendakwahi orang-orang Romawi pada waktu itu. Sehingga para pendakwah Nashrani memasukkan keyakinan Romawi bahwa tuhan memiliki anak. Tolong tunjukkan bukti bahwa Injil sekarang terjamin keasliannya? Dan dengan cara apa Injil terjaga dari penyelewengan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 Januari 2018 5:42 pm
Balasan ke  Andy

~
Saudara Andy,

Kami berterimakasih saudara ingin mengenal saya lebih dekat. Tetapi kami berpendapat bahwa profil kami tidak terlalu penting. Sebab bukan kami yang hendak diperkenalkan, melainkan kami hendak memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang secara benar. Sebab banyak orang yang belum mengenal-Nya, termasuk kaum Nasrani. Karena itu, kami hendak menanggapi tulisan saudara sesuai dengan topik yang ada.

Kami setuju dengan saudara bahwa perayaan natal tidak ada dalam Injil. Tetapi kelahiran Isa Al-Masih ke dunia merupakan fakta sejarah. Setidaknya, ini dicatat dalam Injil (Injil, Rasul Besar Matius 1:18-25), dan Al-Quran (Qs 3:45). Fakta yang tertulis dalam Injil ini perlu mendapatkan perhatian. Mengapa? Sebab yang nuzul ke dunia adalah Kalimat Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Artinya hakikat-Nya adalah Allah. Uniknya, Al-Quran pun mengakui hal ini (Qs 4:171). Karena itu, merayakan maulid Isa Al-Masih sangat penting dibandingkan merayakan kelahiran siapapun di dunia, karena Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari api neraka.

Mengenai Injil yang ditanyakan saudara. Silakan klik ini http://tinyurl.com/dygnn2j untuk mengetahui dan melanjutkan diskusi. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Ridho
16 Januari 2018 1:00 pm

~
Apa urgensinya kami menghadiri maulid Isa? Kalau anda menganggap Isa bukan Tuhan dan isi ceramahnya tentang sejarah Isa sesuai Al-Quran dan sunnah tidak masalah. Yang salah anda (Kristen) mengadakan dan berceramah tentang Isa sebagai Tuhan dan mengundang umat Islam untuk hadir dan memberi kata sambutan pula.

Landasannya aqidah Islam, kaum Muslimin wajib menjaga aqidah dan kehormatan serta kemuliaannya. Maka kami sebagai umat Islam baik pribadi maupun kelompok berhak melarang umatnya untuk hadir dalam acara yang bertentangan dengan akidah Islam. Tinggal dia mau dengar atau tidak terserah dia, karena akan dipertanggungjawabkannya apa yang telah dilakukannya di hadapan Allah SWT kelak.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 Januari 2018 5:50 pm
Balasan ke  Ridho

~
Saudara Ridho,

Pertanyaan yang menarik sekali. Apa urgensinya? Kami berpikir bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi yang sangat dimuliakan dalam Al-Quran melebihi nabi Islam. Perhatikan teks-teks Al-Quran yang lebih banyak memuliakan Isa Al-Masih dibandingkan nabi Islam (Qs 3:45, 47-49, 55; 4:171; 19:19, 34, dsb). Mengacu pada teks-teks Al-Quran tersebut, maka seyogianya setiap Muslim perlu menghadiri maulid Isa Al-Masih. Bukankah demikian?

Namun, bila saudara menganggap bahwa saudara berhak melarang umat untuk hadir dalam maulid Isa Al-Masih, maka yang dipertanyakan adalah apa dasar Al-Qurannya? Bukankah saudara mengikuti ajaran Al-Quran? Bila saudara mengacu pada Al-Quran, maka seyogianya saudara taat pada teks-teks Al-Quran, bukan pada ulama yang menafsirkan Al-Quran secara tidak tepat. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Ridho
16 Januari 2018 11:20 pm

~
Itu kesimpulan anda yang menganggap Isa lebih mulia dari Muhammad. Allah SWT memuliakan rasul/nabin-Nya. Isa punya kepribadian mulia, tapi dalam Al-Quran tidak disuruh menyembahnya, bukan? Anda salah. Kemuliaan seorang nabi ataupun semua nabi dan rasul tidak menyebabkan mereka menjadi Tuhan. Dalam Islam dilarang menyembah nabi/rasul, makanya konsep Tauhid dan syahadat perlu anda pahami dulu biar tidak salah ambil kesimpulan.

Dasarnya akidah Islam, dilarang mencampurkan yang hak dan batil. Aqidah Islam itu yang hak, di luar itu batil dan sesat. Jadi, bagaimana mungkin kami membiarkan saudara kami ikut acara yang merusak aqidah dan keyakinannya? Bagaimana jika anak atau saudara anda kami ajak ikut ceramah Islam? Anda ikhlas? Kalau ikhlas, buktikan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
18 Januari 2018 9:38 pm
Balasan ke  Ridho

~
Saudara Ridho,

Kami tidak membuat kesimpulan, melainkan kami mengacu pada teks-teks Al-Quran. Bukankah kami menyebutkan sumber teks-teks tersebut? Silakan saudara memeriksa ayat-ayat itu di mana ayat-ayat itu lebih memuliakan Isa Al-Masih dibandingkan dengan nabi saudara. Bila kami keliru, maka silakan saudara menyebutkan ayat-ayat di mana Al-Quran lebih memuliakan nabi saudara dibandingkan Isa Al-Masih. Bila tidak disebutkan, maka apa yang disampaikan oleh kami benar adanya. Bukankah demikian?

Alkitab pun melarang untuk menyembah manusia, tetapi Alkitab menjelaskan bahwa Isa Al-Masih menerima penyembahan dari manusia. Hal ini terbukti pada saat kelahiran-Nya di mana para Majus menyembah Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 2:1-11). Karena itu, kami berpendapat bahwa merayakan maulid Isa Al-Masih penting dilakukan. Dan bila saudara kami mengikuti ceramah Islam, maka kami mempersilakan hal itu. Bukan hanya saudara kami, tetapi kami pun berusaha untuk hadir saat diundang untuk mengikuti tahlilan ataupun acara pengajian yang diselenggarakan saudara-saudara Muslim. Bagi kami, hal itu tidak masalah.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Mengerti Kisah Air Zamzam Memberi Siraman Rohani?
  • Apakah Musik Halal atau Haram Dalam Islam?
  • Kisah Nabi Nuh Memberikan Kita Jalan Selamat!
  • Kisah Rabiatul Adawiyah Mendapatkah Kasih Allah
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Cara Masuk Kristen dan Islam Untuk Mendapatkan Surga
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Kisah Kematian Nabi Isa: Ini 4 Buktinya Isa Mati di Salib
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Yang Terhubung

  • Padina, Wanita Muslim Iran, Menemukan Keselamatan Saat Ingin…
  • Mukmin Dapat Menemukan Allah Saat Mengerti Kalimat Allah
  • Mimpi Berjumpa Isa, Imam Islam Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Pelajari Al-Quran dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
  • Apakah Artinya Jika Seorang Muslim Mimpi Bertemu Nabi Isa?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz