Dua tahun lalu seorang pendeta ingin mengadakan acara Maulid Isa Al-Masih di salah satu kampung di Indonesia. Pendeta meminta ijin Ketua RT setempat. Pendeta menjelaskan ia akan berbicara tentang kelahiran Isa Al-Masih. Ia juga akan membacakan beberapa ayat dari Al-Quran dan Injil mengenai kelahiran ajaib Isa Al-Masih.
Ketua RT setuju tapi dengan satu syarat. Sebagai pemimpin kampung, ia merasa lebih baik diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato Maulid Isa kepada warganya.
Ketua RT Belajar Ayat-Ayat Mengenai Kelahiran Isa Al-Masih
Sebelum berpidato, Ketua RT mempelajari ayat-ayat tentang kelahiran Isa Al-Masih:
“Ia (Jibril) berkata: ‘Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.’ Maryam berkata: ‘Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!’” (Qs 19:19-21).
“Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
“‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan [menggelari] Dia Imanuel’ –yang berarti: Allah menyertai kita” (Injil, Rasul Besar Matius 1:23).
Ketua RT melihat bahwa Isa satu-satunya orang yang lahir suci. Lahir dari seorang perawan melalui Roh Allah.
Mengapa Isa harus dilahirkan demikian dan mendapat gelar Imanuel, jika Isa hanya sekedar nabi? Silakan menjawab melalui email ini.
“Sesudah Yesus [Isa Al-Masih] dilahirkan di Betlehem . . . datanglah orang-orang majus . . . dan bertanya-tanya: ‘Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan . . . kami datang untuk menyembah Dia’ . . . Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu . . . lalu sujud menyembah Dia” (Injil, Rasul Besar Matius 2:1-2, 11).
Ketua RT menemukan Isa lebih dari sekedar nabi, karena orang-orang majus menyembah-Nya, dan tidak ada orang yang menghentikan mereka. Bagaimana bisa mereka menyembah Isa jika Isa bukan Allah?
Ketua RT Menemukan Kebenaran Tentang Isa
Satu minggu setelah acara Maulid Isa Al-Masih itu selesai, si pendeta menemui Ketua RT lagi. Ketua RT berkata bahwa ketika ia mempelajari ayat-ayat tersebut dan berpidato, dia banyak memikirkannya. Jika semua ayat-ayat itu benar, seharusnya dia mulai mengikuti ajaran Isa dalam Injil. Sekarang Ketua RT itu sudah mulai belajar Injil dan mematuhi ajaran Isa.
Bagaimana dengan Anda? Jelas kelahiran Isa ajaib dan lebih mulia daripada setiap orang di seluruh dunia, bukan? Kami minta Anda mempelajari ayat-ayat di atas dan mintalah Allah Sang Pencipta untuk menunjukkan jalan yang benar kepada Anda. Silakan mengemail kami jika Anda ingin belajar tentang kelahiran Isa dengan salah satu staf kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, apakah ada masalah dengan pemimpin Islam mengadakan acara Maulid Isa Al-Masih dan berpidato? Mengapa?
- Mengapa Isa satu-satunya nabi yang dilahirkan suci dari perawan? Mengapa ini penting?
- Mengapa setelah belajar tentang kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib RT merasa harus mengikuti ajaran Isa dalam Injil? Apakah Anda pernah memikirkan kepentingan kelahiran Isa yang ajaib?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pentingnya Memperingati Maulid Nabi
- Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
- Video Menarik Tentang Isa, Putra Maryam
- Mengapa Maryam Dihormati Atas Segala Wanita
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Kaleb
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].