Saat 22 orang pengungsi Kristen berkumpul di basement sebuah apartemen di Istanbul, jelas bahwa ini bukanlah pertemuan biasa. Beberapa dari mereka memiliki nama Islam. Betulkah ada jihadis yang menerima Isa Al-Masih?
Yang paling aneh, mereka dengan bergurau menyebut tuan rumah sebagai teroris. Anas Mohammad (25 tahun), si tuan rumah, dulu memang teroris. Sekarang dia mengundang orang-orang yang baru menjadi Kristen ke pertemuan membaca Alkitab mingguan di rumahnya.
Anas, Tentara Islam Yang Murtad
Kelihatannya Anas adalah perekat dalam kelompok tersebut. Dia juga memimpin doa pembuka. “Orang-orang yang kabur dari rumah, Tuhan, berikan keamanan kepada mereka.”
Bukan saja kepercayaannya berubah, tetapi juga temperamennya. “Sekarang saya jauh lebih nyaman berada di dekatnya,” Kata Nadia, isterinya.
Kurang dari empat tahun lalu, dia berperang di garis depan dalam perang sipil Suriah untuk Nusra Front, cabang dari Al Qaeda. Dia, menurutnya, adalah seorang tentara Islam yang murtad beriman mengikuti Isa Al-Masih dan mengalami perubahan hidup.
Jalan Anas Menjadi Seorang Mujahidin
Anas tumbuh dalam keluarga Muslim di bagian Kurdia utara Suriah. Saat berusia 15 tahun, dia dan sepupunya mendengar ceramah seorang kyai jihadis. Mereka mengikuti beberapa dari interpretasi paling ekstrim dari ajaran Islam. Tahun 2011, Anas bergabung dengan tentara Kurdia Syria dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan otonomi.
Kebrutalan yang dia lihat pada garis depan medan perang, membangkitkan kembali ketertarikannya terhadap versi ekstrim ajaran Islam. “Sewaktu saya melihat semua mayat-mayat tersebut, hal itu membuat saya percaya akan semua yang diajarkan dalam ceramah tersebut. Ini membuat saya mencari keagungan dari agama,” katanya.
Tahun 2012, dia membelot ke Nusra Front, dimana dia terus menyaksikan kebrutalan yang ekstrim. Teman-temannya mengeksekusi beberapa tawanan dengan melindas mereka dengan buldoser. Kali ini propaganda Nusra menolong Anas mentolerir kekerasan. “Mereka dulu memberitahu kami bahwa orang-orang ini adalah musuh Allah, jadi saya melihat eksekusi ini sebagai sesuatu yang positif.”
Mempertanyakan Motif dari Nusra Front
Kembali ke garis depan, Anas akhirnya mulai mempertanyakan motif dari Nusra. Mengintai daerah yang pemerintah Suriah menguasai dengan teropongnya, dia melihat bahwa tentara pemerintah Suriah juga membunuh para tawanan dengan buldoser. Dia menyimpulkan apa yang tentara pemerintah lakukan dan apa yang Nusra Front lakukan sama saja.
Merasa kecewa, dia meninggalkan Nusra dan pulang ke rumah. “Saya bergabung dengan Nusra untuk mencari Tuhan, tetapi setelah saya melihat orang Muslim membunuh orang Muslim, saya sadar ada sesuatu yang salah.” Silakan mengemail kami pandangan Anda akan kekerasan dalam agama.
Tahun berikutnya, Anas dan isterinya kabur ke Istanbul, bergabung dengan 2,5 juta orang Suriah yang mengasingkan diri ke Turki.
Sebuah Mujizat yang Membawa Perubahan/Konversi
Awal tahun 2015, isteri Anas mengalami sakit parah. Saat kesehatannya memburuk, Anas menelepon sepupunya dan menceritakan kondisi isterinya – sepupu yang sama yang membawa Anas ke ceramah jihadis saat masih remaja. Sepupunya sekarang tinggal di Kanada dan telah menjadi Kristen.
Sepupunya meminta Anas untuk mendekatkan teleponnya ke istrinya, agar mereka dapat mendoakan isterinya. Awalnya Anas menolak dan merasa takut. Tapi karena putus asa, dia pun menyetujuinya.
Beberapa hari kemudian isterinya membaik. Anas percaya itu karena intervensi dari sepupunya. Penasaran, dia meminta sepupunya untuk merekomendasikan satu orang pengikut Isa Al-Masih untuk menolongnya. Anas dikenalkan dengan seorang Kristen dan akhirnya dia menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Mimpi tentang Isa Al-Masih
Ketika mereka mempertimbangkan untuk meninggalkan agama Islam, isterinya bermimpi tentang satu figur dalam Alkitab yang menggunakan kuasa Ilahi untuk membelah air di lautan. Mimpi ini diartikan Anas sebagai tanda yang membesarkan hati dari Isa Al-Masih.
Kemudian, Anas sendiri bermimpi Isa Al-Masih telah memberikannya beberapa kacang Arab. Pasangan ini merasa Tuhan mengasihi mereka. (Pernahkah Anda bermimpi mengenai Isa? Anda dapat menceritakannya kepada kami lewat email.)
“Ada kesenjangan yang besar antara tuhan yang dulu saya sembah dengan Tuhan yang sekarang saya sembah,” katanya. “Dulu kami menyembah dalam ketakutan; sekarang semuanya telah berubah.”
Ancaman Bagi Orang Islam yang Menjadi Kristen
Bagi Anas, dengan menjadi Kristen ada harga yang sangat mahal yang harus ia bayar. Penolakannya terhadap Islam membuatnya menjadi target bagi orang-orang fundamentalis yang dulu adalah teman-temannya. Jika suatu hari hal itu terjadi, dia tahu sekarang dia memiliki perlindungan paling hebat yang pernah ada.
“Saya seorang tentara Islam yang murtad dan percaya,” katanya, “kepada Tuhan” yang Alkitab kemukakan!
[Staf Isa dan Islam – Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang keselamatan yang Anas dan isterinya terima, silakan email staff IDI. Terimakasih!]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut anda, apa yang menjadi alasan utama Anas, jihadis yang menerima Yesus ini, akhirnya menjadi pengikut Isa Al-Masih?
- Apa yang anda rasakan saat anda mendengar orang-orang yang taat beragama membunuh orang-orang yang taat beragama lainnya?
- Pernahkah anda berdoa kepada Isa Al-Masih dan meminta tolong untuk masalah hidup apapun? Ceritakan kepada kami tentang hal tersebut.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
- Rahasia Seorang Islam Fanatik Beroleh Ketentraman Hidup
- Muslim Mesir Yang Radikal Diselamatkan Oleh Isa Al-Masih
- Muslim Wahabi Dari Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong untuk mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Sumber: Ringkasan dari artikel New York Times, 24 Maret 2017.
~
IDI,
Anda ini sukanya mengarang saja. Sudah banyak pembohongan Kristen. Banyak juga tentara di medan perang yang malah masuk Islam.
~
Saudara Mbokjamu,
Isa Al-Masih selalu mengajarkan untuk berkata benar (Injil, Rasul Besar Matius 5:37). Sebab di luar kebenaran berasal dari Iblis. Karena itu, kami tidak tertarik untuk membuat tulisan yang bersifat mengarang atau fiktif. Bila saudara teliti membaca artikel di atas, maka saudara dapat memeriksa sumber yang dituliskan di bagian bawah artikel. Silakan memeriksanya. Pertanyaannya adalah bila itu adalah fakta yang terjadi, mengapa saudara menolak terhadap fakta itu? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Itu hanya cerita omong kosong dan fiktif yang dikarang oleh Solihin dkk. Biasa sudah kesulitan menjual konsep ajaran sesat irasional dalam kemajuan iptek saat ini.
~
Saudara Sejarah,
Kami senang menggunakan kemajuan iptek. Dengan kemajuan iptek saat ini saudara dapat memeriksa kebenaran sebuah tulisan atau artikel. Artikel kami selalu didasarkan kebenaran. Sumber yang kami gunakan dapat diperiksa pada akhir artikel tersebut untuk mengetahui validitas informasi yang dicantumkan. Kami berharap saudara dapat membuka cakrawala berpikir saudara sehingga saudara tidak terjebak dengan asumsi.
Pertanyaannya adalah mengapa orang taat beragama harus membunuh orang taat beragama lainnya? Bagaimana saudara?
~
Solihin
*
1. Sudah seharusnya seluruh manusia menerima ajaran kasih Yesus Kristus. Islam bukan ajaran yang baik. Tidak perlu menunggu kiamat untuk menunjukkan bahwa Islam berasal dari Iblis. Dunia sudah menunjukkan wajah Islam sebenarnya. Betapa anehnya bila Islam berasal dari Tuhan. Masa umat yang diberkati (Islam) malah menjadi manusia terbelakang di dunia ini dalam segala hal.
*
Saudara Abangnya,
Kasih Isa Al-Masih mengubahkan setiap orang. Bila kita membaca Injil secara menyeluruh, maka kita akan dibuat kagum oleh Isa Al-Masih, bagaimana orang yang berjumpa dengan Isa Al-Masih mengalami perubahan hidup yang signifikan. Demikian juga dengan jihadis yang bertobat dan menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
****
1. Semuanya hanya karena kasih Isa Al-Masih yang menjamah hati Anas.
2. Yang saya rasakan bahwa agama bukanlah jalan, kebenaran, dan hidup. Agama adalah buatan manusia. Tapi Isa Al-Masih adalah jalan, kebenaran dan hidup. Firman Allah, Kalimatullah menjadi manusia datang ke dunia menggenapi kasih Allah dengan memberi tubuh darah-Nya untuk pengampunan dosa, dan memberi ajaran kasih. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Serta juga mengingatkan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula. Jadi siapa yang membunuh, mereka adalah antek-antek Iblis untuk membunuh manusia.
****
Saudara Realita,
Agama dapat menjadi mesin pembunuh bila menjadikan agama sebagai yang utama. Sebab fanatisme terhadap agama menjadikan manusia brutal. Sesungguhnya yang paling utama dalam hidup adalah Allah, bukan agama. Kami setuju dengan saudara bahwa agama adalah buatan manusia. Karena itu, kami berharap orang taat bukan kepada agama, melainkan kepada Allah. Allah maha pengasih dan maha penyayang, maka manusia pun perlu melaksanakan sifat Allah tersebut.
~
Solihin
**
2. Tidak heran bagi saya ketika mendengarnya. Terkhusus bagi Muslim yang dari kecil sudah di brain wash untuk membenci dan melaknat kafir. Siapa yang tidak tertarik bila diberi hadiah 72 bidadari yang selalu perawan di sorga. Tuhan itu universal. Bagaimana bisa ada ajaran yang hanya mengasihi sesama Muslim tapi membenci dan melaknat orang kafir (orang-orang berdosa). Bukan orang sehat yang membutuhkan dokter tapi orang sakit. Makanya Yesus berkata: Aku datang untuk orang-orang yang berdosa (Markus 2:17). Terimakasih Yesus.
**
Saudara Abangnya,
Dalam proses mencari kebenaran terkadang seseorang diperhadapkan dengan realita yang tidak sesuai dengan keyakinannya. Adalah baik bila setiap orang berani mengkaji setiap keyakinan yang tidak berlandaskan kebenaran. Anas telah memilih untuk mengkaji keyakinan dan berani memutuskan untuk meninggalkan Islam karena tidak ada kebenaran di dalamnya. Satu-satunya kebenaran adalah Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Abangnya.
~
Solihin
~
“Dan mereka berkata, ‘Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.’ Katakanlah, ‘(Tidak!) Tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan'” (Qs 2:135).
~
Saudara Budiman,
Mengutip ayat di atas adalah mudah. Kami ingin mengetahui pendapat saudara mengenai ayat di atas dan apa hubungan ayat tersebut dengan artikel kami. Sebab nampaknya saudara sedang mencari kebenaran. Kebenaran tidak pernah ada dalam agama. Kebenaran hanya ada dalam Isa Al-Masih. Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Wajah Islam yang asli adalah tindak tanduk Muhammad dan ayat Al-Quran yang membentuk manusia menjadi pedang pembunuh. Al-Qaeda itu bertindak sebagaimana Muhammad dan pasukan tempurnya membela, mempertahankan dan menyebarkan Islam. Umat Islam yang mengatakan organisasi teroris seperti Al-Qaeda dan sejenisnya menyimpang dari ajaran Islam berarti orang tersebut tidak mengenal wajah Islam yang sesungguhnya atau orang tersebut bisa juga sedang berbohong.
~
Saudara Agur,
Alangkah lebih bijak membaca dan mempelajari Al-Quran secara menyeluruh dan tidak tergesa-gesa menyatakan bahwa teror dan membunuh bukan ajaran Islam. Sebab Al-Quran mengajarkan hal ini (Qs 8:12). Kami berharap kisah Anas menjadi cerminan bagi para jihadis untuk meninggalkan ajaran yang tidak memuliakan Allah. Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*****
1. Anas melihat dan merasakan kebrutalan dalam ajaran Islam dan sangat kecewa karena saling membunuh antara sesama islam dijalan Allah, dan akhirnya Anas sadar bahwa Ajaran Islam itu salah.
2. Rasanya sangat keji, karena tidak ada hak seorang manusia untuk membunuh/menghilangkan nyawa dari seseorang yang lain, karena itu ajaran Iblis, terutama antara sesama manusia, karena perintah Yesus Kristus adalah “Kasihilah sesamamu manusia, seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.
3. Ya tentu, saya berdoa setiap harinya untuk keluarga saya agar Yesus Kristus memberi kami keselamatan dan terlepas dari kekerasan dan kejahatan manusia yang terjadi seperti yang dialami saudara Anas. Amin Yesus Kristus memberikan keamanan sekarang dan selama-lamanya.
*****
Saudara Jhon,
Allah telah berfirman kepada Nabi Besar Musa, “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13). Bila ada ajaran yang mengajarkan untuk membunuh sesama, maka ajaran tersebut patut dipertanyakan. Kisah Anas merupakan pergulatan iman yang dialami berkenaan dengan realita yang dijumpai bahwa agama sebelumnya mengajarkan untuk membunuh. Kami berharap pengunjung situs ini merenungkan kisah Anas dan firman Allah kepada Nabi Besar Musa.
~
Solihin
~
To: Agur,
Al-Qaeda itu tidak menyebarkan Islam, hanya karena kebetulan tokohnya beragama Islam. Cari referensinya yang betul Agur. Berhentilah kamu pura-pura pintar.
~
Saudara Alif,
Adalah hak saudara untuk menyatakan bahwa Al-Qaedah tidak menyebarkan Islam. Namun, menjadi pertanyaan penting adalah mengapa Al-Qaedah melakukan teror dan pembunuhan kepada umat beragama lain? Dari manakah tindakan ini dipelajari? Bukankah Al-Quran pun mengajarkan untuk membunuh (Qs 9:123)?
Kisah Anas adalah salah satu contoh bagaimana seorang Muslim yang jengah dengan pembunuhan demi pembunuhan yang dilihatnya. Itu sebabnya, Anas meninggalkan Islam. Bagaimana menurut saudara mengenai kisah di atas? Harap tidak menyimpang dari topik dengan membahas Al-Qaedah.
~
Solihin
~
Bagi Sdr2ku Sesama Muslim,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat alloh swt bahwa sampai saat sekarang ini kita masih di bawah panji lslam beriman kepada alloh swt dan Muhammad sebagai rasulnya. Demikian alloh telah menunjuknya sebagai rahmatallilalamin dan menyempurnakan akhlak manusia.
Lain halnya dengan orang-orang/golongan yang membeci dan merasa iri/hasut kepada Muhammad mereka ini dengan seenaknya melontarkan perkataan keji serta melakukan apapun dengan segala cara asal keinginan mereka tercapai. Itulah ciri-ciri orang-orang kafir, syirik, fasik dan munafik sebagaimana yang dijelaskan alloh dalam Al-Quran.
~
Saudara Waspada,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca sumber artikel tersebut? Bukankah itu ditulis di New York Times, tanggal 24 Maret 2017? Artinya kisah tersebut baru saja terjadi. Perlu diketahui dan dipahami bahwa pengikut Isa Al-Masih tidak membenci, iri, apalagi menghasut. Sebab Isa Al-Masih mengasihi semua kaum.
Namun, kami menyadari bahwa menyatakan kebenaran tidak mudah diterima oleh Muslim. Bila saudara melihat realita dan membandingkan dengan ajaran Al-Quran, maka hal itu sangat sesuai. Artinya Al-Quran mengajarkan membunuh dan realita yang terjadi adalah pembunuhan demi pembunuhan. Bukankah ini menyedihkan? Hilangkah rasa kemanusiaan saudara demi membela agama? Mengapa demikian?
~
Solihin
~
Yang menjadi biang keladi terorist dalam Islam adalah Muhammad sendiri. Jadi, kalau ada di kemudian hari berjihad seperti Al Qaeda maka itu kepatuhan mereka kepada hukum Islam, bukan kekeliruan mereka. Teroris dan semangat jihad berdarah-darah akan hilang apabila hadiah 72 bidadari dan pesta minum arak ditiadakan.
~
Saudara Agur,
Amat sulit untuk tidak berpendapat bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan karena dalam realita dan pengajarannya, Al-Quran memerintahkan membunuh dan memenggal kepala. Itu sebabnya, para teroris melakukan pemenggalan kepala tanpa merasa berdosa karena dianggap berbakti kepada alloh Islam (Qs 8:12). Jelas ini faham yang amat keliru. Kami berharap kisah Anas menjadi perenungan bagi pembaca situs ini.
~
Solihin
~
To: Sdr # WASPADA,
Saudaraku, sesungguhnya umat Kristen khususnya saya mengatakan bahwa Muhammad tidak mampu berbuat apa-apa dalam Injil, Baca Rasul Besar Yohanes 9:33, karena beliau datang dari panggilan manusia yang mengakui Nabi Allah, padahal tidak ada panggilan Allah. Apa bukti? Baca Qs 29:50.
Saudaraku, Muhammad mengajarkan Al-Quran untuk membunuh. Apa bukti? Baca Qs 2:191-192-193, padahal hanya Allah yang menentukan wafatnya manusia. Baca Taurat: “Jangan membunuh”.
Saudaraku, seperti kejadian di atas, Sdr Anas mendapatkan pertolongan dari Yesus Kristus Allah Kita, sebab Alkitab adalah kasih Yesus Kristus Tuhan kita, memberi pengharapan, bukti istrinya disembuhkan oleh umat Kristen, saudaranya sendiri.
~
Saudara Jhon,
Membaca perintah Allah kepada Nabi Besar Musa akan menolong pembaca situs ini menyadari bahwa Allah tidak berkenan dengan pembunuhan. Itu sebabnya, hati nurani Anas bergejolak melihat fakta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, apalagi dengan hukum Allah. Kami berharap saudara Waspada sungguh-sungguh waspada dengan pengajaran yang merusak nama Allah.
~
Solihin
**
2. Miris, karena itu bukan ajaran Islam. Ajaran Islam boleh membunuh karena dua alasan saja:
1. Orang kafir yang mau menyerang Islam
2. Hukum qisas
Dan dalam perang pun ada aturan-aturan dalam Islam yang harus dipatuhi, yaitu tidak boleh menyakiti wanita, anak-anak, orang tua, tempat ibadah, menebang pohon, membakar pohon, orang-orang beriman, jangan membunuh orang-orang yang sedang beribadah. Jangan membunuh orang yang meminta perlindungan. Jadi, dalam Islam berperang juga ada aturannya.
**
Saudara Rizal,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Saudara merasa miris dengan kisah Anas. Tetapi saudara tidak kritis bahwa Allah tidak pernah mengajarkan membunuh (Taurat, Keluaran 20:13). Sebaliknya, Al-Quran mengajarkan membunuh. Bukan saja membunuh, melainkan memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12). Bukankah ini yang dilakukan Muslim?
Pertanyaannya adalah benarkah Allah mengajarkan membunuh? Mengapa alloh Islam mengajarkan membunuh? Mengapa ada perbedaan ajaran antara Allah Taurat dan alloh Al-Quran? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
~
To: Sdr. Rizal,
Saudaraku, Al-Quran mengizinkan pembunuhan, apakah Allah berkehendak dengan itu? Tentu tidak, bukan? Mengapa ada dua hal yang menjadi dasar pembunuhan? Inikah secara Logika ajaran Allah?
Saudaraku, Alkitab tidak ada mengatakan seizin Allah untuk membunuh, tetapi dilarang membunuh. Dapat saya katakan Al-Quran ciptaan manusia dan Lucifer [malikat pembangkang]. Semoga Muhammad dan pengikutnya mendatangi (Qs 19:71-72). Namun, serta doaku, kembalilah ke jalan Allah Yesus Kristus Tuhan kita untuk mendapat sorga dengan cara mengimani Injil. Sadarlah dan bertobatlah. Amin.
~
Saudara Jhon,
Ajaran membunuh tidak sesuai dengan sifat dan karakteristik Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Membunuh adalah pekerjaan Iblis.
Isa Al-Masih berfirman, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44). Kami berharap saudara Rizal mengerti firman ini.
~
Solihin
~
Artikel ini mengingatkan saya ketika saya pernah berdialog dengan salah satu staff IDI via email. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia pernah bertemu dengan Yesus via mimpi.
Jhon,
Saya tadi sudah katakan, kita boleh membunuh dengan alasan kita diserang oleh orang-orang kafir. Dengan kata lain kalau orang kafir itu mau membunuh kita, masak kita harus diam saja, tentu kita harus membela diri, bukan? Kalau anda mau dibunuh apakah anda mau diam saja atau melawan? Anda dulu pernah membunuh, masak kalau orang yang mau dibunuh oleh anda itu diam saja? Pastinya melawan.
~
Saudara Rizal,
Menarik sekali pernyataan saudara bahwa membunuh bila diserang orang kafir. Ini yang kami sebut daya khayal tingkat tinggi. Kami bertanya kepada saudara. Adakah orang kafir yang menyerang Muslim? Bukankah pembunuhan dan pemenggalan kepala dilakukan oleh Muslim tanpa ada penyerangan dari orang kafir? Berharap saudara tidak sedang mengkhayal ketika menuliskan pendapat di atas.
~
Solihin
~
Yang paling tinggi nilainya adalah saling mengasihi. Jihadis telah membuktikan sendiri bahwa kebencian akan membawa kepada ketidakdamaian. Isa Al-Masih mengajarkan kasih.
~
Saudara Ismail,
Kasih mengubahkan segala sesuatu. Setidaknya, Anas mengalami kasih Isa Al-Masih sehingga ia memutuskan meninggalkan Islam dan lebih percaya pada Isa Al-Masih. Kami berharap kisah Anas menjadi inspirasi bagi pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
~
Bang Izal,
Yesus Kristus yang lahir dari Maria keturunan Daud orang Yahudi tidak pernah mengajarkan halal memancung leher, menusukkan pedang ke jantung, memarang tubuh orang biar mampus. Artinya Muhammad itu seorang anti Kristus alias berjiwa masihid dajjal.
~
Saudara Agur,
Allah berfirman kepada Nabi Besar Musa, “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13). Hal ini dijelaskan Isa Al-Masih dengan lebih jelas dan tegas bahwa setiap orang harus hidup dalam perdamaian (Injil, Rasul Besar Matius 5:21-26). Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Agur,
Tapi Yesus mengajarkan apabila tanganmu menyesatkanmya maka penggal saja tanganmu, apabila matamu menyesatkanmu maka cungkilah matamu. Jadi, Islam memenggal karena orang kafir ingin membunuh orang Muslim, karena perintah Yesus orang yang menyesatkan harus dipotong tangannya dipenggal akhirnya. Artinya ajaran Isa sejalan dengan Muhammad.
~
Saudara Rizal,
Menarik sekali penafsiran saudara mengenai firman Isa Al-Masih. Konteks ayat yang saudara kutip berkenaan dengan perzinahan. Isa Al-Masih berfirman, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:27-30).
Saudara Rizal, alangkah lebih baik bila saudara membaca keseluruhan perikop sehingga saudara tidak keliru menafsirkan. Tentu ajaran nabi saudara sangat bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Nabi saudara mengajarkan untuk memenggal kepala (Qs 8:12), sedangkan Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Pertanyaannya adalah mengapa nabi saudara mengajarkan untuk memenggal kepala?
~
Solihin
~
Rizal,
Aneh anda. Kenapa anda membenci Paulus? Bila kita bandingkan antara Muhammad dan Paulus bagai langit dan bumi. Muhammad sebelum diangkat Khadijah dan Waraqah menjadi nabi seorang yang alim ulama tapi setelah itu menjadi pembunuh, perampok, mata keranjang, pedofil, mati di racun.
Bandingkan dengan Paulus. Sebelum jadi rasul dia seorang pembunuh. Setelah itu menjadi penyebar kebaikan, tidak kawin (memikirkan wanita saja tidak), kebal racun. Ada-ada saja. Baca Tafsir Ibnu Katshir. Qs Yasin :14 itu menceritakan salah satunya Paulus. Muhammad saja memuliakan Paulus. Aneh.
~
Saudara Abangnya,
Ajaran dan perilaku nabi Islam menjadi contoh konkret bagaimana Muslim pun melakukan hal yang sama sebagaimana dilakukan jihadis. Tentu perbedaan yang telah dijelaskan oleh saudara antara Paulus dan Muhammad merupakan perbedaan yang sangat kontras. Kami berharap saudara Rizal dapat mempelajari sejarah dan tidak menutup mata terhadap kebenaran.
~
Solihin
~
Bang Izal,
Yesus tidak mengajarkan perbuatan berjibaku seperti tafsirmu itu. Pernahkah pengikut Yesus Kristus terutama murid-murid utamanya berbuat seperti yang kamu pikirkan tadi? Dibandingkan tafsirmu tadi dengan ajakan berjihad Muhammad lebih baik kamu meledakkan diri di tengah-tengah kerumunan orang.
~
Saudara Agur,
Adalah bijak bila kita memberikan pernyataan yang baik. Sekalipun saudara menganggap tafsiran saudara Rizal berlebihan tetapi kami berharap tetap mengedepankan sikap menghargai. Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa saudara Rizal tidak tepat menafsirkan firman Isa Al-Masih. Sebab saudara Rizal menafsirkan tanpa memerhatikan konteks ayat tersebut. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin