Aneh! Saya berdiri sendirian di ruang tamu tetangga Nasrani dengan Alkitabnya di tanganku. Saya tidak pernah menyangka akan menjamah Kitab Nasrani! Bagaimana saya, anak ulama yang terkenal, yang siap membunuh Nasrani, berani menjamah apalagi tertarik membaca Kitabnya?
Sebagai Mukmin taat, saya fokus pada satu Kitab saja, yaitu Al-Quran. Apa saja isi Al-Quran sebenarnya? Inilah pertanyaan saya sebagai Mukmin taat.
Sebagai Mukmin dari keluarga religius, saya rindu kebenaran. Namun tidak pernah menyangka bahwa perjalanan mencari kebenaran membawa saya membaca Injil.
Padahal saya pernah menjadi orang yang tidak suka agama lain. Namun ini terjadi dalam proses mencari Allah.
Berikut ini adalah kisah saya mendalami Al-Quran untuk menemukan kebenaran.
Latar Belakang Agama yang Sangat Kuat
Saya tumbuh dalam keluarga yang sangat taat beragama. Kakek saya adalah pemuka agama terkemuka di Indonesia Barat.
Kakek juga memimpin kelompok ormas agama yang besar. Tujuannya menegakkan hukum agama pada masyarakat. Dalam organisasi ini saya dipersiapkan menjadi penerus kakek.
Bahkan dari sejak muda saya telah memimpin salah satu cabang ormas. Saya sering menekan kepercayaan lain yang berbeda.
Penemuan Ayat Al-Quran yang Menggelisahkan
Saya sangat termotivasi mengetahui lebih lagi tentang agama. Karena itu saya sangat tekun mendalami Al-Quran.
Sampai saya menemukan beberapa ayat yang menggelisahkan. Contohnya: “Allah akan mengangkat Isa kepada-Nya” (Qs 4:158). Juga ayat lainnya: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mengangkat kamu kepada-Ku” (Qs 3:55).
Mengapa Isa begitu istimewa? Apakah arti Allah mengangkat Isa kepada-Nya?
Saya belajar dan banyak bertanya kepada para pemimpin agama. Namun belum mendapat jawaban yang jelas. Mengapa Isa Al-Masih begitu istimewa di dalam Al-Quran?
Keberanian untuk Mencari Kebenaran
Saya terus mencari jawaban. Sampai menemukan ayat yang menjadi petunjuk. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan . . . tanyakanlah kepada orang-orang (Nasrani/ pengikut Isa) yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94).
Karena itu saya memberanikan diri untuk pergi ke rumah tetangga yang adalah pengikut Isa. Saat datang, saya tidak bertemu dengan siapapun. Namun, saya melihat ada buku biru di atas meja. “Mungkin saja ini kitab suci pengikut Isa,” pikir saya.
Saya masuk rumah, mengambil Kitab Sucinya dengan meninggalkan catatan: “Saya tidak bermaksud buruk. Saya hanya meminjam untuk membacanya. Setelah selesai akan saya kembalikan.”
Proses Menemukan Kehidupan Sejati
Saat membaca kitab Allah, ayat pertama yang saya baca sangat mengagetkan. “Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya [Isa Al-Masih]. Barangsiapa memiliki Anak [mengimani Isa], ia memiliki hidup” (Injil, 1 Yohanes 5:11-12).
Makin membaca Kitab Allah saya makin penasaran untuk mengenal Isa Al-Masih. Karena Kitab Allah menyatakan di dalam Dia ada hidup.
Karena itu saya mengunjungi lagi tetangga itu untuk bertanya mengenai Isa. Awalnya dia kaget dan takut karena saya anak pemuka agama. Namun akhirnya ia mau menjelaskan.
Proses ini meneguhkan saya untuk menjadi pengikut Isa. Karena jelas bahwa Isa Al-Masih adalah jalan lurus. Manusia berdosa mendapatkan hidup sesungguhnya melalui Isa. Yaitu kemurahan Allah di bumi dan jaminan surga.
Setelah mengimani Isa, saya merasakan hal yang sangat berbeda. Ada damai Allah yang luar biasa. Saya sangat berbahagia. Karena itu saya tidak bisa menahan diri untuk menceritakan pengalaman ini kepada teman-teman.
Tantangan Kesetiaan Menjadi Pengikut Isa
Beberapa orang tidak suka perubahan hidup saya. Mereka menjebak dengan tuduhan palsu. Akhirnya saya tertangkap dengan tuduhan menanam ganja. Ancaman penjara seumur hidup.
Menghadapi tantangan ini saya tetap setia kepada Isa. Malah menjadi bersemangat untuk menceritakan kisah hidup saya di penjara.
Mukjizatpun terjadi. Saat naik banding, pengadilan mempelajari ulang kasusnya. Hukuman berubah menjadi 9 tahun penjara. Malahan akhirnya saya hanya menjalani 6 tahun kurungan. Keluar lebih cepat karena kelakuan baik.
Sekarang hidup saya penuh ucapan syukur. Saya lebih semangat lagi menceritakan kasih Allah melalui Isa Al-Masih kepada teman-teman.
Jangan Takut Mengambil Pilihan Yang Benar
Jika Anda ada dalam masa keraguan, mari berani memilih kebenaran. Isa Al-Masih adalah jalan rahmat Allah bagi kehidupan kita.
Jangan takut akan tantangan dan resiko. Kitab Allah menyatakan: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus [Isa Al-Masih]? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? . . . Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia [Allah yang penuh rahmat] yang telah mengasihi kita [melalui Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Roma 8:35, 37).
Mari mengimani Isa! Mari berani untuk mengambil pilihan yang benar!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai keistimewaan Isa dalam Al-Quran? Mengapa Allah mengangkat Isa ke sisi-Nya?
- Apa saja keragu-raguan Saudara mengenai isi Al-Quran? Maukah Saudara menanyakannya kepada pengikut Isa? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih yang menjadi jalan manusia mendapatkan kehidupan sejati?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
- Kesaksian Penganut Islam Radikal Bertemu Isa Sang Jalan Lurus
- Kyai Islam Menerima Injil Berbahasa Arab
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Dulu waktu jaman manusia pertama dan istrinya. Tidak ada agama Yahudi Islam Kristen. Tidak ada saksi Yehovah Katolik, Protestan, Wahabi, Sunni, Syiah. Belum ada buku Taurat, Injil, Al-Quran. Belum ada pencatat kitab. Belum ada pabrik buku. Belum ada pencemaran udara dan air dan tanah. Belum ada peperangan pembunuhan. Belum ada pemakaman dan rumah. Belum ada kesenjangan sosial kaya dan miskin. Belum ada pedang pisau dan senjata api.
Belum ada ikon patung ikon salib dan kaligrafi. Belum ada pakaian. Manusia pertama hanya percaya Pencipta langit dam bumi, yang menciptakan mereka dari ketiadaan menjadi ada. Yang memberi manusia dam hewan makanan dan minuman. Yang memberi nafas dan udara.
~
Saudara Jadid,
Memang benar apa yang saudara katakana belum ada dan belum ada. Alasanya sederhana, sebab belum berkembang kepada waktu kedepan. Sebab berjalannya waktu tidak berhenti dan mengulang-ulang kisah manusia pertama.
Karena waktu berjalan maka saudara dapat menelusuri kebelakang waktu yang sudah lewat. Tetapi pada waktu manusia pertama pun belum ada percaya seperti yang saudara katakan bahwa mereka percaya saja adanya sanga pencipta. Mereka tidak perlu kata “percaya”, sebab mereka ada bersama dengan Allah, melihat Allah secara langsung. Tetapi karena dosa maka manusia terusir dari taman itu. Syukur bahwa dosa itu sudah dilunasi melalui kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih sehingga kita dapat mengenal Allah yang benar. Apakah saudara ingin dosa saudara dilunasi oleh Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Sejujurnya saya membaca banyak kejanggalan dalam cerita ini. Tokoh utama diceritakan sebagai orang yang “hardcore” pada ajaran Islam. Tapi tingkah lakunya tidak begitu.
Pertama si tokoh ini main nyelonong masuk rumah orang tanpa izin, lalu melakukan ghosob (meminjam tanpa izin langsung) yang mana kedua hal itu sangat dilarang dalam ajaran Islam. Kemudian masalah difitnah dengan ganja. Apa pas penangkapan tidak dites urin sama polisi? Terus apa tidak ada pengembangan kasus? Polisi di dunia nyata saya kira tidak seperti di sinetron. Terlepas dari nyata atau fiktif. Paling tidak cerita ini ada semacam pesan moral, yaitu “Teguh berpendirian”.
~
Saudara Very Danial,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami setuju dengan saudara, bahwa pesan moral “teguh pendirian” itu juga penting. Namun yang lebih penting adalah teguh pada pendirian yang benar. Nah, masalahnya adalah mana kebenaran yang sejati.
Syukur karena kisah nyata di atas memberikan kita harapan bahwa siapa saja masih ada kesempatan untuk menemukan kebenaran sejati. Bagaimana dengan saudara, apakah memiliki kedamaian di dalam batin dan merasakan anugerah Allah itu begitu nyata? Sama seperti di dalam kisah itu, kami pun mengalami kedamaian batin dan anugerah nyata dari Allah yang hidup. Apakah saudara tertarik merasakan hal yang sama? Hubungi kami di SMS ke nomor: 0812-81000-718. IDI: WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Saya membaca artikel di atas, saya punya kesimpulan, mengapa orang yang akan murtad selalu dibenci oleh orang yang seiman dengannya? Bukankah setiap orang harus mempunyai naluri yang kuat, karena setiap orang pastinya berbeda penderiannya dalam mencari kebenaran. Ada yang biasa saja, ada yang menganggap sudah benar, sedangkan kitab suci setiap ajaran agama beda beda.
Kan ada juga orang yang sangat kritis berpikir, kalau mati ini akan kemana kah kita ini? Saya rasa kalau punya pikiran seperti itu, mulai sekarang harus cepat mencari jalan yang pasti, jangan tunggu sampai maut menjemput itu yang tidak percaya Juruselamat, pasti pindah ke alam baka selamanya, bukan sorga.
~
Saudara Anetaamena,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Kami setuju dengan pendapat saudara. Untuk keselamatan kelak di akhirat haruslah menjadi prioritas bagi siapapun. Allah itu sendiri memprioritaskan hal itu bagi manusia sehingga Dia memberikan suatu jalan yang pasti dan yang bukan samar-samar. Sebab itu Dia menjadi manusia sehingga manusia dapat mengenal-Nya dan menerima anugerah yang Dia berikan, Dialah Isa Al-Masih. Bagaimana dengan saudara, apakah saudara sudah memiliki keselamatan di dalam Isa Al-Masih?
~
Noni
~
Cerita ini dibuat-buat, ini modus penyebaran agama yang gak laku. Tidak mungkin penganut Islam yang kuat terpengaruh Injil yang sudah diubah-ubah. Justru sebaliknya banyak penganut Kristen taat setelah dalami Al-Qur,an, lantas ucapkan syahadat.
~
Saudara Lp,
Tentu saja sebagai penganut Islam yang baik dan taat harus mendalami dan mengkaji Al-Quran, bukan hanya menerima apa yang disampaikan penceramah. Dan semakin mendalami Al-Quran maka umat Muslim akan semakin meenmukan fakta kebenaran yang sesungguhnya. . Apa yang kami sampaiakan adalah fakta, bukan mengada-ada.
Jika berkenan, maukah saudara mendalami Al-Quran lebih dalam lagi dan juga mempelajari Kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil?Kiranya saudara pun menemukan kebenaran Allah yang sejati.
~
Noni
~
Dalam Al-Quran dijelaskan keistimewaan Isa Al-Masih, ini menjelaskan hubungan dan kesinambungan Kalamullah/Wahyu dari Rosul/utusan yang sebelumnya. Tuhan adalah Esa, tidak dianakan dan beranak,
Tuhan yang Maha tidak ada tandingannya. Tidak ada Tuhan selain Allah.
Allah itu hanya salah satu nama/penyebutan dari suatu bahasa/kaum. Dia yang punya kuasa maha adalah Tuhan itu sendiri, jelaskan kepada saya sifat/ciri apa yang ada pada Isa Al-Masih yang menunjukan Isa Al-Masih punya sifat maha sehingga Dia bisa disebut Tuhan seperti keyakinan saya terhadap Tuhan?
~
Saudara Sido Luhur,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami sependapat dengan saudara bahwa Tuhan itu memiliki sifat kemahaan.
Isa Al-Masih memiliki segala kamahaan itu yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia. Misalnya di dalam Qs 3:45 disebutkan disana bahwa Dialah yang terkemuka baik di dunia maupun di akhirat. Sedangkan manusia tidak mungkin memiliki kedudukan setinggi itu. Demikian juga bahwa Isa Al-Masih dapat melunasi aib najis dosa manusia. Isa Al-Masih pun dapat melunasi dosa manusia di zaman kita. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan manusia keculi Tuhan. Apakah saudara percaya akan hal itu?
~
Noni
Bukti Isa as mati/kembali kepada Tuhan membuktikan Dia seorang manusia. Bukti Isa as dilahirkan dari rahim ibu membuktikan Dia seorang manusia. Bukti Isa as tidak dibuahi seorang ayah adalah membuktikan Tuhan maha berkuasa atas kehendaknya. Bukti Isa as akan diturunkan kembali kebumi adalah bukti maha penyayang nya Tuhan kepada manusia.
Kalau Isa as itu tidak dilahirkan dan tidak mati mungkin AQ percaya Dia Tuhan Isa yang maha awal dan kekal. Karena saya percaya Isa as akan diturunkan kembali ke bumi sesuai yang ditulis dialkitab dan Alquran maka AQ percaya Tuhan maha kuasa atas kehendaknya. Tidak ada Tuhan selain Allah.
~
Saudara Sidoluhur,
Terimakasih atas keterangan yang saudara berikan. Memang menarik ya membicara Isa Al-Masih. Banyak hal yang kita pelajari dari kehidupan-Nya, sebab tidak ada cacat moral pada-Nya. Silakan saudara terus kembangkan bakat saudara untuk mengenali pribadi Isa Al-Masih.
Lihatlah juga di dalam Qs 3:45 dikatakan disana bahwa Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan di akhirat. Kedudukan yang sangat tinggi baik di dunia dan di akhirat dan tidak ada lagi selain Isa Al-Masih seperti itu. Semoga saudara terus bersemangat mencari kebenaran akan Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Hanya bisa tertawa, cuma bisa berucap kasihan dia ini mencerita pengikut Isa Al-Masih tapi saya tidak membaca dia masuk agama lain, apa saya mengantuk ya, maaf kalau saya salah. Umat Muslimkan pengikut nabi Isa Al-Masih.
~
Saudara Lucky,
Kami sependapat dengan saudara bahwa kita adalah umat Isa Al-Masih. Bagaimana kita dapat mengerti yang dimaksud sebagai umat Isa Al-Masih? Bahwa Isa Al-Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan akhirat, sebagaimana dijelaskan di dalam Qs 3:45, artinya setiap manusia tunduk dibawah kuasa dan otoritas Isa Al-Masih. Dengan demikian tidak ada seorang pun yang bukan umat Isa Al-Masih.
Namun pertanyaanya apakah sebagai umat, kita telah menerima anugerah daripada-Nya? Dia berkuasa memberikan anugerah dan menghukum manusia. Jadi mintalah anugerah keselamatan kepada-Nya. Apakah saudara mau menerima anugerah tersebut?
~
Noni
~
Semua akan terbukti setelah hari kebangkitan. Umat Islam dan Nasrani sudah disebutkan dalam Al-Quran akan selalu berbantahan sampai hari kiamat. Itu memang terbukti, Allah SWT Maha Tahu. Mengapa tidak dengan umat Hindu, Budha, Konghucu?
Yah karena memang sudah firman Allah SWT dalam Al-Quran begitu. Jika memang kita yakin dengan agama kita, silahkan saja karena kelak kita hanya memikirkan dosa dan amal kita masing-masing, tidak ada urusan dengan agama lainnya. Persiapkan mulai dari sekarang. Sesungguhnya kita semua sedang menunggu.
~
Saudara Reika,
Kami sependapat dengan saudara. bahwa kita harus mempertimbangkan ketersediaan amal dan ibadah masing-masing kita. Bagaimana dengan saudara, apakah amal-amal saudara sudah cukup melunasi aib najis dosa saudara? Kalau belum, kira-kira kapan akan lunas?
Namun perhatikanlah nabi Adam dan Siti Hawa yang amal nya sempurna. Bukankah dosa mereka hanya kecil. Tetapi amal mereka tidak dapat melunasi dosa yang kecil itu. Bandingkan dengan amal saudara, manakah lebih baik daripada Nabi Adam dan Siti Hawa? Kalau mereka tidak dapat melunasinya, lalu bagaimana dengan manusia lainnya. Jika saudara mau tahu jawaban untuk semua pertanyaan penting ini, silakan hubungi kami di SMS/WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Islam adalah “agama” yang paling terakhir. Isi kitab suci Islam adalah jiplakan dari kitab suci yang sudah ada sebelumnya dengan sedikit bumbu-bumbu penyedap supaya pembaca lebih mantab dan percaya dengan isi kitab tersebut.
~
Saudara Doddy,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Memang benar bahwa Islam baru ada kemudian daripada Yahudi dan Kristen. Namun mengenai kepercayaan ini, hal itu bukanlah soal persaingan konstitusi agama tetapi kita semua adalah sama sebagai manusia berdosa. Dan karena itu Dia berikan kita jalan agar manusia selamat dari hukuman maut. Jalan ini mempersatukan kita bukan memecah belah. Jalan ini adalah Isa Al-Masih yang telah mati dan bangkit untuk manusia. Apakah saudara sudah memiliki keselamatan yang Isa Al-Masih sediakan? Silakan SMS/ WA 0812-8100-0718 kita dapat berdiskusi bersama
~
Noni
~
Ada 2 hal yang membuat artikel di atas tidak berbobot:
1. Bahwa kitab yang kamu temui bukanlah Injil, melainkan Bible yang aslinya berbahasa Yunani berisi campuran sejarah, hadis-hadis perkataan Isa Al-Masih, perkataan manusia pakar, surat-surat Paulus, dll. Bukan murni berisi firman Allah. Kitab ini berisi ajaran gereja yang bisa dirubah-rubah, jauh dari ajaran nabi Isa Al-Masih yang suci.
2. Yang kamu temui bukanlah pengikut nabi Isa Al-Masih, melainkan pengikut Paulus dengan ajaran gerejanya, suatu ajaran yang mengadopsi kepercayaan pagan Yunani dan menjadikan Isa Al-Masih sebagai tokoh sentral. Nabi Isa Al-Masih tidak mengajarkan kekristenan, tidak mengenal paulus maupun gereja. Nabi Isa Al-Masih seperti seluruh nabi adalah Muslim dan mengajarkan tauhid.
~
Saudara HS,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami senang membacanya karena menunjukan ciri umat Islam pada umumnya. Karena itu izinkan kami memberikan tanggapan. Kami yakin bahwa saudara belum membaca Injil, dan juga belum pernah melihat manakah yang asli dan manakah yang palsu. Saran kami berikanlah diri saudara membaca Injil terlebih dahulu agar dapat mengenalinya. Tidak baik bagi seorang Muslim yang saleh seperti saudara memperkatakan apa yang belum dipelajari. Jika saudara ingin memiliki Injil silakan hubungi kami di SMS/WA 0812-8100-0718
~
Noni
Qs Al-Ma’idah Ayat 17
“Sungguh, telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?” Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”
Qs Al-Ma’idah Ayat 116
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau,”
~
Saudara Engky,
Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah manusia biasa, bukan Allah. Kami menghargai bahwa saudara berpegang pada Al-Quran. Namun sudahkan saudara membaca Kitab taurata dan Injil yang telah ada ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran? Dalam Kitab taurat dan Injil dijelaskan mengenai isa Al-Masih, bahwa Isa bukan manusia biasa. Bahkan ada banyak perkataan isa yang menyatakan bahwa Ia ilahi.
Isa berkata, “…Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku…akan hidup walaupun ia sudah mati…dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26). Apakah perkataan ini layak dikatakan oleh nabi atau manusia biasa? Lalu mengapa Isa mengatakan hal yang hanya layak dikatakan oleh Allah saja?
~
Noni
~
Jelaskan dan tunjukkan di dalam kitab Injil di ayat manapun dengan bahasa yang tidak ambigu secara jelas Nabi Isa Al-Masih berkata aku adalah Tuhan maka sembahlah aku. Karena setahu saya cuma Islam agama yang meninggikan Nabi Isa Al-Masih karena dia termasuk di dalam 25 Rasul yang wajib diimani setiap Muslim, wajar kalau di Al-Quran Nabi Isa Al-Masih serta bunda Maria (Siti Maryam/Muslim) ada dalam pembahasan salah satu ayat di Al-Quran.
Ingat hanya meninggikan (memuliakan) bukan mengkultuskan karena Al-Quran murni setiap ayatnya berdasarkan langsung wahyu dari Allah SWT. Dan yang terakhir dan paling mutlak Tuhan itu Esa, dia tidak beranak dan tidak dipernakkan, dan dia tidak pernah menebus dosa-dosa manusia yang melakukan dosa, karena semua perbuatan ada hisabnya.
~
Saudara True Muslim,
Terimakasih atas penjelasan tersebut. Kami paham bahwa umat Islam memang menghormati Isa Al-Masih sebagai nabi. Namun sesungguhnya Dia bukanlah nabi sebagaimana yang dapat saudara pahami. Jika saudara berkenan bacalah juga Injil untuk memperoleh gambaran yang benar mengenai-Nya. Berdoalah agar Allah yang benar itu memberikan petunjuk bagi saudara.
Kami hargai pemahaman saudara, namun saudara perlu memastikan lagi apakah selama ini pandangan saudara itu adalah kesimpulan yang tepat? Coba pahami Qs 3:45, mengapa Isa Al-Masih seorang yang dikatakan sebagai Yang terkemuka di dunia dan akhirat. Silakan kunjungi juga artikel kami lainnya di https://tinyurl.com/uzkmrvz7
~
Noni
~
Sungguh Isa Al-Masih adalah manusia, karena Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.
~
Saudara Sale,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami setuju dengan pendapat saudara. Memang benar bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakan. Dan benar pula bahwa Isa Al-Masih adalah manusia. Lagipula Isa Al-Masih ini sudah ada sebelum menjadi manusia sebab dikatakan di dalam Qs 3:45 bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat.
Dengan kata lain, sebelum dunia ini ada Isa Al-Masih telah ada. Jadi mana mungkin kedudukan seperti ini dapat diperoleh oleh seorang manusia. Uniknya lagi bahwa Mariam pada waktu mengandung Isa Al-Masih adalah masih perawan. Hal yang mustahil dan yang tidak pernah terjadi lagi. Kalau demikian, bagaimana pendapat saudara mengenai keunikan Isa Al-Masih ini. Silakan kunjungi juga artikel kami lainnya di https://tinyurl.com/uzkmrvz7
~
Noni
~
lihat video ini :
https://www.youtube.com/watch?v=xAoo1qqh40g
Perjalanan hidup, kembali ke jalan yang benar.
~
Saya sangat kagum dengan seorang Muslim yang murtad percaya Isa Al-Masih. Karena kepercayaan itu didasarkan kepada kehausan mencari kebenaran yang hakiki. Jika dibandingkan dengan orang Kristen yang murtad ke Muslim, didasarkan kepada kekayaan, ketenaran, ketakutan, keterpaksaan, semakin menceritakan kebesaran Isa Al-Masih web ini. Gbu.
~
Saudara Pitter,
Terimakasih atas tanggapannya. Tentu setiap orang memiliki alasan dalam memililih apa yang ia yakini. Namun apapun pilihannya, jika didasari oleh keinginan untuk mencari kebenaran Allah tentu ia akan menemukan kebenaran yang sejati.
~
Noni
~
Kalau bikin artikel yang objektif. Jelas banget isinya memelintir maksud dari ayat Al-Quran.
ini contoh yang ditulis di atas:
Sampai saya menemukan beberapa ayat yang menggelisahkan. Contohnya: “Allah akan mengangkat Isa kepada-Nya” (Qs 4:158).
Seakan-akan membenarkan isa diangkat kepada Allah sebagai bukti trinitas dalam Al-Quran…
Kenyataannya baca ayat sebelumnya .
https://alquransuratayat.blosgspot.com/2017/05/surat-nisaa-ayat-156-157-158-159-160.html
Menceritakan saat Nabi Isa AS mau disalib, tapi Allah menyelamatkan-Nya. Jadi ayat yang dicomot penulis tidak membicarakan tentang trinitas.
Masa dakwah debgan cara fitnah gini?Dan lucunya yang baca ada yang masih mau percaya fitnah ini.
~
Saudara Sandi,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami menghargai pandangan saudara sebagai seorang Muslim. Jika menurut saudara dalam Al-Quran tidak ada konsep Trinitas, kami menghargainya. Nmaun Al-Quran memerintahkan umat Muslim untuk mempelajari Taurat dan Injil, bukan?
Dalam Taurat dan Injil sangat jelas menuliskan tentang Trinitas, bahwa Isa Al-Maih dan Allah adalah satu (Injil, Rasul Besaer Yohanes 10:30).
Apakah saudara berkenan mempelajari tentang siapa Isa Al-Masih lebih lanjut? Jika berkenan kita bisa berdiskusi dan melihat fakta-fakta kebenaran mengenai Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Nabi Muhammad adalah pelengkap dan penutup dari nabi sebelumnya dan agama sebelum, maka apakah islam mempercayai Isa ya benar. Tapi apakah agama Isa Masih suci dan belum diubah ? Kalau belum kenapa harus di sempurnakan dengan agama Islam dan Nabi Muhammad
~
Saudara Pendeta Buhaira,
Kita memahami bahwa Allah Maha Sempurna. Semua yang berasal dari Allah adalah sempurna, teermasuk Firman Allah. Ribuan tahun sebelum adanya Al-Quran dan Muhammd, Allah memberikan Firman-Nya melalui Taurat dan Injil yang disampaikan oleh para nabi utusan Allah.
Lalu apakah berarti Firman Allah dan nabi terdahulu tidak sempurna sehingga harus disempurnakan lagi? Mungkinkan Firman/perkataan Allah tidak sempurna sehingga harus disempurnakan lagi?
Bukankah Firman Allah kekal? Sekali Allah berfirman berlaku untuk selamanya.
Kemudian jika pengajaran isa Al-Masih telah diubah, siapa yang mengubahnya? Mohon disertai bukti. Lalu jika ada yang diubah, lalu apa pengajaran sebelumnya yang belum diubah? Tentu jika ada yang palsu pasti ada yang aslinya bukan?
~
Noni
~
Saya percaya pada Nabi Isa as sebagai rasul yang Allah utus untuk membimbing manusia ke jalan yang lurus. Begitu juga Nabi Muhammad SAW sebagai penutup nabi dan rasul sebelumnya, dengan membawa Al-Quran untuk menyempurnakan kitab-kitab wahyu Allah dan menuntuk kembali padi nilai-nilai ke esaan Allah.
Istimewanya Nabi Isa as. dijelaskan begitu banyak dalam Al-Quran, termasuk dapat berbicara ketika bayi dengan mengaku sebagai “hamba” Allah yang kemudian salah ditafsirkan sebagai “anak” Allah.
Begitu banyaknya ayat yang menyebut Nabi Isa dalam Al-Quran dibanding Nabi Muhammad sendiri yang menjadi pembawa Islam menunjukan bahwa kitab tersebut benar-benar wahyu dari Allah yang harus di imani.
~
Saudara Putra,
Keistimewaan isa Al-Masih, bukan hanya teertulis dalam Al-Quran, namun juga dalam Kitab terdahulu yang telah ada ribuan tahun sebelum Al-Quran, yaitu Taurat dan Injil.
Isa dikatakan seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Dalam Kitab Injil Isa dikatakan kalimatullah/Firman Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Isa juga berkata secara langsung bahwa Ia adalah Jalan, Kebenaran dan hidup. (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Ia juga berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup…” (Injil, Rasul Besaer Yohanes 11:25-26). Bahkan Isa akan dartang kelak sebagai Hakim yang Adil untuk menghakimi manusia.
Lalu mengapa Isa memiliki keistimewaan tersebut? Bahkan Isa memiliki otoritas yang hanya layak dimiliki oleh Allah saja, seperti kuasa untuk mengampuni dosa. Alangkah baiknya saudara mengkaji kembali dan lebih mengenal siapa Isa Al-masih seungguhnya agar saudara menemukan kebenaran Allah yang sejati.
~
Noni
~
Meragukan.
~
Saudara Indra,
Jika berkenan, maukah saudara membagikan, apa yang membuat saudara ragu? Bagaimana pengalaman saudara selama ini dalam mendalami Al-Quran? Apakah saudara selama ini sudah menemukan kebenaran dan kehidupan sejati?
~
Noni
~
Masalahnya Alkitab yang anda yakini itu bukan Injil yang asli, tapi sudah banyak perubahan.
Kesimpulan cerita di atas tujuannya ingin menggiring kepada satu keyakinan tertentu.
~
Saudara Ibnoe Syujja,
Kami sering mendapatkan umat Islam yang mengatakan bahwa Injil yang kami miliki adalah Injil palsu. Tetapi masalahnya mereka tidak juga memiliki Injil yang asli. Bahkan belum pernah melihat manakah Injil itu.
Bagaimana dengan saudara, apakah saudara masih mempertahankan prasangka mengenai Injil sedangkan saudara pun tidak memiliki bukti. Saran kami, lebih baik tinggalkan prasangka yang keliru itu dan bacalah Injil yang ada saat ini. Hal itu lebih baik daripada menyimpan sesuatu yang tidak dapat dipertangungjawabkan.
~
Noni