Pernahkah Anda mendapat mimpi aneh? Mungkin hal ini petunjuk karena merupakan mimpi baik dari Allah?
“Mimpi yang baik berasal dari Allah sedangkan yang buruk dari setan . . .” (Shahih Bukhari 3049).
Saya bernama Awliya. Saya pernah mendapatkan mimpi aneh. Yaitu mendaki gunung yang tinggi.
Mimpi ini menjadi pemicu untuk saya melakukan pencarian hidup. Agar bisa menemukan Allah dan mendapatkan surga-Nya.
Saya rindu membagikan kisah ini kepada para Pembaca. Mari ikuti kisah saya.
Mimpi Mendaki Gunung Tinggi
Saya pernah bermimpi saat masih kanak-kanak. Isinya saya berada dalam perjalanan mendaki gunung yang tinggi.
Saat terbangun saya merasa sangat lelah. Seolah seperti baru saja benar-benar melakukan pendakian tersebut.
Anehnya mimpi ini terjadi setiap malam. Berlangsung selama satu minggu penuh.
Saya merasa sangat bingung dengan hal ini. Apa artinya dan mengapa terjadi secara berulang? Namun saat itu saya mengacuhkannya.
Saat SMP saya mendapat mimpi yang sama. Namun kali ini saya tidak berjalan sendiri. Melainkan ada pribadi lain yang menemani dan menguatkan saya. Saat terbangun saya tidak merasa lelah. Saya merasa mendapat kekuatan untuk mendaki.
Mimpi ini juga terjadi berkali-kali. Berlangsung terus setiap malam selama dua minggu.
Sejak saat itu saya mulai mencari arti mimpi. Saya ingin tahu apakah ini mimpi baik dari Allah? Jika demikian apakah pesan-Nya bagi saya?
Arti Mimpi Mendaki Gunung Secara Umum
Saya membaca beberapa buku dan juga bertanya kepada teman-teman. Untuk mengerti arti mimpi mendaki gunung.
Secara umum melambangkan usaha manusia untuk memperoleh sesuatu yang baik. Namun membutuhkan pejuang berat. Sehingga memerlukan tekad kuat dan keyakinan yang besar.
Mendengar hal ini saya jadi merenung. Apa pencapaian utama yang saya inginkan dalam hidup?
Secara manusia kita pasti memiliki banyak keinginan. Namun kerinduan utama saya adalah mendapat surga. Saya berpikir untuk apa sukses di dunia namun menderita di akhirat.
Maka saya mencari petunjuk dari agama. Karena saya memang dibesarkan dari keluarga yang sangat taat agama.
Arti Mimpi Mendaki Gunung Secara Agama
Saya menceritakan kepada ustadz. Lalu bertanya, “Mungkinkah ini mimpi baik dari Allah, apakah artinya?”
Ustadz menjelaskan mimpi mendaki gunung ditakwilkan dengan perlindungan dan keselamatan. Dalilnya dari Al-Quran, mengenai anak Nabi Nuh berusaha melarikan diri dari air bah.
“Anaknya menjawab: ‘Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!’ Nuh berkata: ‘Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah . . . maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (QS 11:43).
Saya sangat tertarik dengan penjelasan ini. Karena saya memang merindukan keselamatan Allah.
Namun saya merasa gunung itu melambangkan dosa dan tantangan yang sangat besar. Tidak mungkin manusia dapat mengatasinya. Karena sangat banyak dosa kita.
“Sesungguhnya orang Mu`min menilai dosa-dosanyanya sepertinya ia berada di bawah gunung, ia khawatir gunung itu meruntuhinya . . .” (Sunan Tirmidzi 2421).
Saya berpikir bukankah akhirnya juga anak Nabi Nuh gagal selamat? Jika demikian bagaimana saya mampu mengatasi gunung dosa saya?
Kegelisahan ini membawa saya pada pertanyaan selanjutnya. Jika demikian, siapa pribadi yang menolong saya dalam mimpi?
Mengenai hal ini Ustadz tidak mengetahuinya. Ia hanya menjawab kita belajar bertawakal saja. Mudah-mudahan Allah mempermudah jalan kita.
Menemukan Arti Mimpi Baik dari Allah
Kegelisahan ini berlanjut sampai saya bercerita kepada teman. Ia sangat tertarik lalu berkata: “Saya mungkin mengetahui siapa yang membantumu dalam perjalanan.”
Ia lalu memperlihatkan sebuah gambar dari telepon genggamnya. Ia bertanya: “Apakah rupa-Nya seperti ini?”
Saya sangat terkejut saat melihat-Nya. Saya berkata: “Benar Dialah yang membantu saya dalam mimpi. Siapakah Dia?”
Teman saya menyatakan itu adalah Isa Al-Masih. Ia memang adalah “Pernyataan Kasih Allah” untuk manusia. Melalui-Nya kita bisa mendapatkan pertolongan Allah dalam kehidupan.
Saat itu saya belum banyak mengerti. Namun sangat terkesan karena melihat Isa-Al-Masih hadir dalam mimpi. Dan Ia mau menolong saya melewati perjalanan yang berat.
Karena itu secara sembunyi-sembunyi, saya pergi ke toko buku untuk membeli Alkitab. Yaitu kitab suci umat Nasrani. Yang berisi Kitab Taurat, Zabur dan Injil.
Sejak saat itulah saya mulai membaca Alkitab. Dan juga mencari informasi melalui berbagai sosial media.
Sampai satu saat saya melihat ada konten Nasrani. Isinya menyatakan: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah [Allah melalui Isa] yang memilih kamu . . .” (Injil, Yohanes 15:16).
Saya menjadi sangat tertarik untuk tahu lebih jauh. Akhirnya tanpa seorangpun yang tahu, saya mencoba datang ke gereja.
Pertolongan Allah Bagi Manusia
Saat itulah saya mendapat bimbingan untuk mengenal Allah. Bahwa Ia Maha Kasih. Allah menghendaki semua manusia selamat.
Namun memang tidak ada yang mampu selamat dari dirinya sendiri. Karena itu Isa datang untuk menolong manusia dalam perjalanan hidupnya.
“Jadi, Saudara mengerti bahwa manusia tidak akan mampu memenuhi semua tuntutan hukum Allah. Karena makin berusaha kita justru makin sadar kelemahan manusia. Namun sekarang Allah menyatakan kita “tidak bersalah”, bila kita mempercayai Yesus Kristus [Isa Al-Masih]. Yang karena kebaikan-Nya, menghapuskan dosa kita dengan cuma-cuma” (Injil, Roma 3:20,24 FAYH, parafrasa).
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa maka Allah akan mengampuni dosa. Dan memimpin kita mencapai puncak gunung yaitu mendapatkan surga.
Hal ini menyentuh hati saya. Karena melihat Allah mengasihi dan peduli.
Selama ini saya beragama namun tidak mengenal Allah. Saya hanya menerima apa yang diajarkan. Tanpa boleh banyak bertanya.
Tidak Tergoyahkan Walau Banyak Tantangan
Sejak saat itu saya makin tekun belajar mengenal Allah melalui Isa. Walau memang dalam prosesnya mengalami banyak tantangan.
Misalnya beberapa saat setelah itu mama menemukan Alkitab dalam kamar saya. Ia menjadi sangat marah. Mama meminta saya memilih meninggalkan Isa atau meninggalkan rumah.
Akhirnya dengan sangat sedih saya keluar dari rumah. Dan menumpang di rumah teman.
Namun saya tidak kecewa. Bahkan saya merasa mendapat kekuatan Allah. Hal ini serupa dengan mimpi. Bahwa walaupun mendaki gunung yang tinggi namun Isa menyertai. Sehingga saya bisa menjalaninya dengan kuat.
Saya juga mendapatkan kekuatan dari ayat kitab suci. “Dan setiap orang yang sudah [terpaksa] meninggalkan rumah . . . karena Aku [mengikuti Isa] . . . orang itu akan menerima kembali seratus kali lipat [berkat Allah]. Dan ia akan menerima juga hidup sejati dan kekal [surga]” (Injil, Matius 19:29 BIS).
Maukah Anda Mendapat Pertolongan Allah?
Kita semua manusia pasti penuh dosa. Pelanggaran kita menumpuk seperti gunung tinggi. Banyaknya amal dan ibadah tidak akan mampu menutupinya.
Maukah Anda menerima pertolongan Allah? Mari mengimani Isa dan menjadi pengikut-Nya. Anda akan merasakan damai dan mendapatkan jaminan surga.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih?
- Setiap Kita Berdosa! Ada yang Mampu Menanggung Dosa Orang Lain?
- Allah Memberi Petunjuk Kepastian Surga, Sudahkah Anda Mendapatkannya?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jika dosa manusia seperti gunung yang tinggi, menurut Saudara dapatkah amal dan ibadah kita menutupinya?
- Menurut Saudara mengapa banyak teman-teman kita yang mendapat mimpi mengenai Isa Al-Masih?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai jalan Allah untuk menolong manusia mendapat keselamatan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].