• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Natal > Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?
19 Desember 2022 | 136 Komentar

Ada banyak hal yang membuat kita merasa cemas. Mungkin soal pekerjaan, rumah tangga, atau keuangan. Kita semua pasti membutuhkan kedamaian.

Menurut Al-Quran dan Injil, kelahiran Isa Al-Masih sangat istimewa. Karena Natal bagi umat Islam dan Nasrani membawa kedamaian.

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan . . . Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar . . .” (Qs 19:33-34).

Mengapa demikian? Mari kita lihat arti Natal bagi umat Islam dan Nasrani yang dapat memberikan kedamaian hati.

Keraguan Natal bagi Umat Islam

Banyak umat Islam meragukan makna Natal. Serta menganggapnya sebagai hari raya agama lain.

Sebenarnya tidak ada ayat Al-Quran dan Hadits yang menyatakan dengan tegas haram atau halal Natal. Ataupun yang mengatur ucapan selamat Natal.

Namun, para ulama menentukan sikap dengan berpegang pada tafsir masing-masing. Yaitu dari ayat yang mereka sinyalir terkait dengan hukum permasalahan ini.

Ada contoh dalil yang menolak Natal bagi umat Islam. Yaitu ayat mengenai jangan menyerupai suatu kaum (Hadits Musnad Ahmad 4868).

Pandangan ini menyatakan bahwa Natal memang bukan perayaan umat Islam. Sehingga tidak perlu terlibat di dalamnya.

Namun ada beberapa pandangan lainnya mengenai makna Natal bagi umat Islam yang terkandung juga dalam Al-Quran. Mari kita lihat pembahasannya.

Natal bagi Umat Islam Rupanya Istimewa

Tahukah Anda ada sorotan besar mengenai kelahiran Isa dalam Al-Quran? Hal ini menekankan pentingnya saat kelahiran Isa. contohnya:

  • Ada kesejahteraan besar pada saat kelahiran Isa (Qs 19:33-34).
  • Ini adalah saat menggembirakan. Karena Isa terkenal di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
  • Isa adalah tanda rahmat Allah bagi manusia.

“Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . .” (Qs 19:21).

Melihat deskripsi ini, memberikan pengertian baru. Bahwa Natal bagi umat Islam bukan sekadar perayaan “kaum lain.” Karena tidak ada siapapun dalam Al-Quran yang hari kelahirannya dinyatakan sedemikian.

Hanya hari kelahiran Isa yang sangat istimewa. Bahkan lebih dari hari kelahiran semua nabi lainnya.

Pernahkah Anda berpikir mengapa kelahiran Isa sangat istimewa? Bahkan mengapa Al-Quran memberi sorotan besar kepada-Nya?

Benarkah ini adalah Saat Kelahiran Raja Damai?

Ratusan tahun sebelum kelahiran Isa, ada ramalan. Yaitu dari Nabi Besar Yesaya. Yang menyatakan Isa adalah Raja Damai.

“Sebab seorang anak [Isa Al-Masih] telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita . . . namanya disebutkan orang: . . . Raja Damai” (Taurat, Yesaya 9:5).

Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah bukti ramalan nabi tersebut benar. Isa datang untuk memberi “rasa damai” kepada setiap orang yang mau mengimani-Nya.

“. . . damai sejahtera-Ku [Isa Al-Masih] Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Yohanes 14:27).

Saat kita mengimani Isa, maka tersedia penghiburan Allah. Ada ketenangan batin dan kekuatan menghadapi masalah.

Kita juga bisa berdoa kepada Allah dalam nama Isa Al-Masih. Maka Allah pasti akan mendengar. Isa sendiri memberikan ajakan-Nya.

“Marilah kepada-Ku [Isa Al-Masih], semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Matius 11:28).

Semua inilah yang memberikan damai untuk kehidupan kita. Karena menyadari walau menghadapi berbagai tantangan, Allah peduli dan mau menolong kita.

Damai Sejati karena Pengampunan Dosa

Selain itu Isa membawa damai Allah yang terutama. Yaitu Ia memberikan jaminan pengampunan dosa.

Allah mau menolong manusia berdosa. Agar kita bisa mendapatkan kepastian selamat.

Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka tersedia pengampunan Allah. Sehingga bisa mendapatkan jaminan surga. Inilah kedamaian sejati bagi manusia.

“Ia [Maryam] akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus [Isa Al-masih], karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Matius 1:21).

Damai Natal bagi Umat Islam dan Nasrani

Setiap orang membutuhkan rasa damai, bukan? Namun kita sangat sulit mendapatkannya.

Saat bertemu dengan teman, kita biasa mengucapkan salam damai. Untuk umat Islam menyatakan, “As-Salamu Alaykum.” Artinya, kedamaian dan kesejahteraan.  Demikian juga orang Nasrani menyatakan “Shalom” artinya kesejahteraan.

Karena inilah, sangat penting makna Natal bagi umat Islam dan Nasrani. Yaitu mengingatkan akan kelahiran Isa yang membawa damai Allah.

“Lalu kata malaikat itu . . . ‘Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat [Al-Masih], yaitu Kristus [Isa], Tuhan . . . [Karena itu] damai sejahtera di bumi di antara manusia‘” (Injil, Lukas 2:10-11,14).

Maukah Anda menerima damai Allah bagi manusia? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kedamaian Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Natal, Sejarah Kelahiran Isa Al-Masih
  2. Ayat Al-Quran Memungkinkan Islam Merayakan Natal?
  3. Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal
  4. Wajibkah Umat Islam Dan Kristen Merayakan Natal?

Video:

  1. Ayat Al-Quran Yang Menjelaskan Tentang Natal

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca memberi komentar yang hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pandangan Saudara perihal gelar “Raja Damai” yang diberikan bagi Isa A-Masih?
  2. Setujukah Saudara bahwa Natal bagi umat Islam dan Nasrani, juga bagi semua orang pantas merayakannya? Sebutkanlah alasan saudara!
  3. Menurut Saudara, kira-kira mengapa kelahiran Isa menggembirakan dan mengapa ada kesejahteraan besar pada saat itu?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Kepercayaan Orang Kristen, NatalTag: cara hidup damai, makna kelahiran isa al-masih, natal bagi muslim, natal bagi nasrani, natal dalam al-quran, video

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

136 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
hamba Allah
30 Desember 2013 5:36 am

~
To: IDI,

Kalau anda bisa membuktikan bahwa tanggal 25 Desember adalah tanggal kelahiran Nabi Isa/Yesus, tentunya kami akan bersukaria ikut merayakan Natal, karena Isa adalah salah satu nabi yang kami imani.

Karena tanggal 25 Desember bukanlah kelahiran Nabi Isa, maka kami tidaklah perlu ikut merayakannya.

Balas
staff
31 Desember 2013 2:17 am
Balasan ke  hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Bagi kepercayaan yang mementingkan aturan-aturan duniawi, kami maklum bila mereka hanya berpatokan pada aturan yang tertulis. Tapi pertanyaannya, apakah ketika kita memuliakan Allah, kita harus terikat dengan aturan tersebut? Bukankah Allah melihat jauh ke hati seseorang dan bukan pada aturan-aturan yang ada?

25 Desember memang bukan tanggal pastinya Isa/Yesus lahir. Tanggal ini dipilih sebagai perayaan Natal bertujuan untuk mengubah kebiasaan orang-orang kafir di Roma yang menyembah berhala. Bukankah mengubah kebiasaan buruk menjadi baik adalah hal yang baik untuk dilakukan?

Dan lagi, Natal bukan hanya sekedar merayakan kelahiran Isa Al-Masih/Yesus Kristus secara jasmani. Natal adalah perayaan penjelmaan Kalimatullah (Isa Al-Masih) ke dunia. Datang untuk membawa keselamatan bagi setiap manusia. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasuk Besar Yohanes 3:15).

Jadi, Natal bukan merayakan tanggal 25 Desember!
~
Saodah

Balas
Abdul Masih
30 Desember 2013 7:03 am

*****
Kapan tepatnya Natal itu tidak penting, yang penting Al-Kalimatullah Al-Hayah telah nyata turun ke dunia menjadi Al-Mukholis Al-Alam dan banyak menggantikan tradisi gelap. Semoga Muslims mendapat hidayah Tuhan Yang Sejati Yesus Kristus.

Balas
staff
31 Desember 2013 2:17 am
Balasan ke  Abdul Masih

*****
Saudara Abdul Masih,

Kami setuju dengan pendapat saudara di atas. Natal bukan hanya sekedar merayakan tanggal 25 Desember. Tetapi Natal adalah bukti kasih Allah bagi manusia berdosa. Melalui Natal (kelahiran Al-Masih) maka manusia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kembali Kemuliaan Allah yang hilang karena dosa.

Firman Allah mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [kata kiasan untuk Yesus], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasuk Besar Yohanes 3:16).
~
Saodah

Balas
pakai logika
30 Desember 2013 1:36 pm

~
To: Abdul Masih,

Jadi natal itu pada dasarnya tidak ada ya di dalam Alkitab? Inilah Alkitab, kitab yang tidak sempurna dan tidak tegas dalam ajarannya.

Balas
staff
31 Desember 2013 2:18 am
Balasan ke  pakai logika

~
Saudara Pakai Logika,

Saudara salah bila mengatakan Natal tidak ada dalam Alkitab. Jelas Alkitab dan Al-Quran menulis tentang Natal.

Kata ”Natal” berasal dari bahasa Latin, artinya ”lahir”. Secara istilah, Natal berarti perayaan hari kelahiran Isa Al-Masih. Tentang kelahiran Isa tertulis dengan jelas baik di Al-Quran maupun Alkitab.

“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . .”. (Qs. 3:45).

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).

Natal merupakan wujud kasih Allah bagi dunia. Dengan adanya Natal (penjelmaan Kalimatullah ke dunia) maka manusia mendapat kesempatan untuk menemukan kembali Terang Cahaya Allah yang hilang karena dosa.

Isa berkata, “Akulah [Isa Al-Masih] terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Saodah

Balas
dodik
31 Desember 2013 3:29 am

*****
Apakah Yesus Raja Damai? Pengertian Raja pasti merujuk ke orang yang paling berkuasa / berpengaruh atau sulit dicari tandingannya. Tetapi apakah demikian untuk Yesus?

(Matius 10:34-35) – “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang

(Lukas 12:51) – “Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.

Artinya: Yesus secara prinsip tidak membawa kedamaian ke semua orang, mungkin hanya untuk yang mengikutinya. Bahkan Yesus menganjurkan untuk siap berperang

(Lukas 22:36) – …dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.” Artinya Raja Damai hanya untuk kelompok saja.

Balas
staff
4 Januari 2014 3:00 am
Balasan ke  dodik

*****
Saudara Dodik,

Mari perhatikan ayat ini, “Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:36).

Al-Masih adalah Raja di atas segala Raja. Kerajaan-Nya bukanlah kerajaan yang sementara di dunia. Kerajaan-Nya adalah Kerajaan yang kekal di sorga! Itulah sebanya Dia berkata, bahwa hanya Dia-lah satu-satunya Jalan untuk sampai ke sorga!
~
Saodah

Balas
sederhana
31 Desember 2013 4:55 am

~
Umat Muslim hanya mempersoalkan mengenai lahiriah. Tanggal berapa yang tepat, apakah tanggal itu bukan kelahiran dewa matahari? Atau apakah anda disunat? Atau apakah anda makan makanan yang dilarang oleh allah swt?

Sunguh sangat terlihat bagaimana Muslim saudara kita, tidak mengenal rohani dengan baik. Rohani dengan baik adalah mengenal kelahiran Kebenaran itu sendiri yaitu Jesus yang memberikan pengajaran kasih pada manusia. Tanggal tidak menjadi patokan, yang penting kelahiran itu bukti dan ajaran-Nya.

Balas
staff
21 Juli 2014 8:33 am
Balasan ke  sederhana

~
Salam Sdr. Sederhan,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudarara yang baik sekali.

Saudara, benar memang bahwa kelahiran Isa Al-Masih bukan berpatok pada sebuah waktu. Satu hal yang pasti ialah bahwa Dia telah lahir ke dalam hati umat yang percaya kepada-Nya. Dialah sang pembawa damai bagi semua manusia.
~
Salma

Balas
Geraldion
31 Desember 2013 5:21 am

~
Saya hendak menanggapi pertanyaan nomor 1.

Raja Damai yang dinubuatkan oleh para nabi jauh sebelum kedatangan-Nya ke dunia memberi kedamaian kepada setiap kita yang bersedia menerima.

Ia-pun menyatakan demikian (Kitab Injil Yohanes 14:27) “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Selain itu, Ia juga mau supaya setiap kita yang sudah menerima-Nya dapat menunjukan kedamaian seorang akan yang lain seperti halnya ajaran kasih yang Ia teladankan.

Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa gelar “Sang Raja Damai” layak disandang oleh Isa Al-Masih.

Balas
staff
21 Juli 2014 8:35 am
Balasan ke  Geraldion

~
Salam Sdr. Geraldion,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara yang begitu baik. Kiranya pemaparan saudara menjadi berkat dan bermanfaat bagi para pengunjung situs. Tuhan memberkati.
~
Salma

Balas
bingung
31 Desember 2013 12:27 pm

~
1. Yesus sebagai Tuhan tentu mengetahui semua kejadian yang terjadi di dunia ini. Tetapi kenapa tidak pernah memberitahu kapan kelahirannya? Sehigga umat Kristen sendiri bingung kapan seharusnya merayakannya.

2. Jelas umat Islam tidak perlu merayakan kelahiran Isa atau Yesus dalam versi Kristen. Karena versi Kristen Isa dianggap sebagai Tuhan. Islam mengkoreksi pemahaman yang salah tentang Isa. Isa bukanlah Tuhan hanya rasul untuk bani Israil (QS 3:48). Isa juga mengajarkan umatnya untuk menyembah Allah sebagai jalan yang lurus (QS 3:51; 19:36; 43:64). Isa juga menyuruh umatnya untuk sholat dan bayar zakat (QS 19:31). Isa juga memberitahu kedatangan nabi muhammad (QS 61:6). lihat pula Yohanes 16:7-14.

Balas
staff
4 Januari 2014 3:01 am
Balasan ke  bingung

~
Saudara Bingung,

1. Tanggal berapapun Yesus lahir itu tidak jadi masalah buat orang Kristen. Karena mereka bukan merayakan “tanggal” kelahiran Yesus. Jadi, saudara tidak perlu bingung apakah Yesus memberitahu tanggal Dia lahir atau tidak. Yang perlu saudara ketahui adalah, bahwa Yesus, Kalimatullah, telah datang ke dunia untuk membawa keselamatan bagi saudara!

2. Tetapi Al-Quran juga mengatakan Isa satu-satunya suci (Qs 19:19), bahkan Muhammad pun ditulis dalam Al-Quran pernah melakukan dosa dan membutuhkan rahmat dari Allah untuk keselamatannya. Apakah saudara juga bingung mengapa Isa disebut Al-Quran suci? Alasannya, karena memang Isa adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam wujud manusia dan dikenal dengan nama Isa Al-Masih!
~
Saodah

Balas
cermat
31 Desember 2013 1:50 pm

~
Kutipan “Kitab Nabi Besar Yesaya 6:9” ternyata tidak terbukti karena “lambang pemerintahan” tidak ada dibahunya Yesus. Yesus tidak pernah jadi Raja seperti halnya Nabi Sulaiman (Solomon). padahal kalau Yesus itu Tuhan tak ada sulitnya untuk membebaskan negerinya dari kekuasaan Romawi.

Kalau maknanya ‘lambang pemerintahan’ di sorga, di dunia saja tidak terbukti, kalau di sorga, apa sudah ada buktinya?

Balas
staff
4 Januari 2014 3:01 am
Balasan ke  cermat

~
Saudara Cermat,

Kiranya saudara dapat membaca ayat ini dengan cermat dan merenungkannya: “Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:36).

Yesus memang tidak pernah jadi raja di dunia seperti Raja Salomo. Karena memang Yesus datang bukan sebagai raja di dunia. Tapi raja di sorga. Raja Kerajaan yang kekal, karena memang Yesus adalah kekal adanya. Bukan raja di kerajaan yang sementara di dunia. Yesus adalah Raja di atas segala Raja.
~
Saodah

Balas
Budi
1 Januari 2014 4:15 am

~
Sdr. Muslim,

Orang Kristen tidak mengada-ada, tetapi orang Kristen sangat gembira dan senang hati setiap kali datangnya hari Natal, karena memperingati kedatangan Putera Damai dan Juruselamat.

Walaupun kami mengingat Yesus hanya sesaat sahaja itu sudah cukup bagi Dia. Walaupun Muslim sembayang 5 kali sehari itu sama saja berkatnya atau upahnya kalau ingat Dia hanya sesaat.

Balas
staff
21 Juli 2014 8:40 am
Balasan ke  Budi

~
Salam Sdr. Budi,

Tepat sekali, bahwa umat Nasrani selalu bergembira ketika merayakan natal. Sebab kelahiran Sang Raja Damai membawa rahmat dan keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Dia telah lahir ke hati umat percaya. Siapapun yang hendak mengundang-Nya dalam hati tentu ia akan merasakan makna natal itu.
~
Salma

Balas
saudara sekalian
1 Januari 2014 5:39 am

~
Sebutan ‘Raja Damai’ itu karena:

1. Ia mendamaikan Sang Pencipta dengan manusia yang berdosa.

2, Damai yang ada pada-Nya “memperbaharui” hidup dan pola pikir manusia yang percaya.

Untuk memahami semua itu, bacalah Alkitab. Tanyalah langsung pada-Nya dalam doa yang tulus. Ia berkenan ditemui siapapun.

Balas
staff
21 Juli 2014 8:42 am
Balasan ke  saudara sekalian

~
Salam Sdr. Saudara Sekalian,

Kami menyampaokan terimakasih untuk pemaparan saudara. Kiranya iman saudara semakin dalam kepada Isa Al-Masih. Tuhan memberkati.
~
Salma

Balas
jony
1 Januari 2014 6:50 am

~
To Budi,

Maaf kalau saya koreksi pernyataan anda, mengingat 5 kali sehari tidaklah sama dengan mengingat sebentar. Al Quran memerintahkan Muslim untuk selalu mengingat Allah tidak hanya dalam Salat (Al-Ahzab : 41-42, Ali Imran : 190-191, dsb). berarti menurut saudara mengingat Yesus Tuhan anda hanya perlu 1 kali 1 tahun yaitu pas Natal?

Balas
staff
21 Juli 2014 8:53 am
Balasan ke  jony

~
Salam Sdr. Jony,

Tentu umat Nasrani tidak mengingat Isa Al-Masih sekali dalam setahun. Peringatan natal sebagai wujud syukur yang dinaikan oleh umat Nasrani karena Isa Al-Masih telah rela datang ke dunia membawa kedamaian kepada manusia yang mau percaya kepada-Nya.

Semua umat yang percaya dan menerima berarti membuktikan bahwa Isa Al-Masih telah lahir di dalam hati umat percaya. Jika Isa Al-Masih sudah ada di dalam diri umat percaya tentu ia akan selalu ada dalam diri mereka, bukan?

Nah, bagaimana dengan pertanyaan ini:

1.Bagaimana pandangan saudara perihal gelar “Raja Damai” yang diberikan bagi Isa A-Masih?

2. Bila Natal bukan sekedar perayaan pada “tanggal” kelahiran Isa Al-Masih, menurut saudara salahkah bila perayaan Natal dilakukan tanggal 25 Desember? Sebutkanlah alasan saudara!

3 Setujukah saudara bahwa semua umat beragama, termasuk Muslim pantas merayakan Natal? Sebutkanlah alasan saudara!
~
Salma

Balas
Budi
1 Januari 2014 11:51 am

~
To Jony,

Maaf, maksud saya setiap kali kita membuka mata dan bangun dari tidur. kerna kita harus bersyukur bahwa kita masih hidup. Kerna esok bukanlah janji untuk kita terus hidup.

Balas
staff
21 Juli 2014 8:56 am
Balasan ke  Budi

~
Salam Sdr. Budi,

Benar, sepatutnyalah kita selalu bersyukur karena Isa Al-Masih telah memberikan kepada umat-Nya kedamaian untuk hidup dalam terangnya yang ajaib. Kiranya saudara terus dapat menikmati hidup dalam kedamaian Isa Al-Masih. Tuhan memberkahi.
~
Salma

Balas
dion
1 Januari 2014 1:11 pm

~
Syalom untuk semua saudara Muslim,

Hari Natal bukan hanya untuk orang Kristen, tapi untuk semua umat di dunia. Bukankah manusia memerlukan keselamatan?

Anda selalu menyatakan bahwa Allah maha besar? Betul bukan? Kenapa anda tidak percaya bahwa Allah menjadi manusia (hari Natal)?

Tuhan bisa melakukan apa saja yang Dia inginkan tanpa harus bicara dengan anda. Keselamatan bukan jerih payah kita dengan menumpuk pahala, melainkan Tuhan sendiri yang memberikan kita jalan yaitu percaya pada Yesus.

Apakah di kitab saudara, Muhammad ada di dalam surga? Tetapi janji Yesus, “Aku datang kembali untuk membawa kamu, agar di mana Aku berada kamupun berada (yaitu surga)”

Balas
staff
21 Juli 2014 8:58 am
Balasan ke  dion

~
Salam Sdr. Dion,

Kami berterimakasih untuk pemaparan saudara yang begitu baik sekali. Kiranya pemapran saudara dapat bermanfaat bagi para pembaca. Tuhan memberkahi.
~
Salma

Balas
Alfian
2 Januari 2014 5:36 am

~
Dion,

Yesus sendiri saja tidak memerintahkan merayakan Natal, lalu anda katakan untuk semua umat, darimana dasarnya?

Selalu mengatakan Allah Maha Besar, kenapa tidak percaya bahwa Allah menjadi manusia. Adakah dasarnya Allah menjelma menjadi manusia?

Kalau menurut anda apakah Allah maha kuasa? Jika Allah itu Maha Kuasa, kenapa harus repot bikin skenario bahwa untuk menyelamatkan umat manusia, Allah harus turun tangan sendiri, turun ke dunia.

Balas
staff
4 Januari 2014 3:02 am
Balasan ke  Alfian

~
Saudara Alfian,

Memang Yesus tidak pernah memerintahkan Natal. Bukankah Muhammad juga tidak pernah memerintahkan umat Muslim merayakan hari kelahirannya? Lalu mengapa umat Muslim merayakan Maulid Nabi?

Bila saudara bertanya “mengapa Tuhan begini, mengapa Tuhan begitu,” apakah menurut saudara manusia dapat menyelami setiap rencana Allah? Mengapa pertanyaan yang sama tidak saudara ajukan dengan skenario yang Allah buat dalam Al-Quran. Yaitu ketika Allah “katanya” mengubah wajah seseorang menjadi wajah Isa ketika Isa hendak disalib?

Sdr. Alfian, dengan saudara “mempertanyakan” pekerjaan Tuhan, sama saja saudara meragukan kebesaran-Nya. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Yesaya 55:8-9).
~
Saodah

Balas
imam samudra
2 Januari 2014 7:36 am

~
Kalau staf IDI lahir 25 April, lalu dirayakan tanggal 25 Desember, apa mau itu dibilang memperingati saudara? Tidak nyambungkan. Tapi apapun argumen Muslim sudah percaya dan imani saja, pasti masuk sorga, soalnya sorga punya bapak.

Balas
staff
4 Januari 2014 3:03 am
Balasan ke  imam samudra

~
Saudara Imam Samudra,

Ketika kita merayakan ulang tahun seseorang, sangat jelas yang dirayakan adalah tanggalnya. Yang diingat adalah tanggalnya. Sehingga perayaan ulang tahun seseorang selalu dirayakan pada tanggal yang sama dia lahir.

Tetapi tidak demikian dengan tujuan dari Natal. Berkali-kali kami menjelaskan bahwa Natal bukan merayakan “tanggal” kelahiran Yesus. Tetapi merayakan “kedatangan” Sang Juruselamat ke dunia.

Semoga Sdr. Imam dapat melihat perbedaan kedua perayaan tersebut!
~
Saodah

Balas
alibaba
2 Januari 2014 7:41 am

~
To Alfian,

Lalu apakah tercatat di Al-Quran anda merayakan maulid nabi? Terus mengapa kalian merayakan maulid nabi?

Jelas pikiran anda yang terbalik, anda katakan Allah maha besar tetapi selalu anda batasi dengan kata tidak mungkin, mustahil, menjelma menjadi manusia. Bukankah anda yang selalu membatasi Tuhan dengan logika anda? Jika Tuhan mau menjelma menjadi manusia, apa hak anda untuk melarangnya?

To Imam Samudra,

Sejujurnya saya agak binggung membaca komentar anda, tetapi saya akan menanggapinya sedikit.

Apakah anda setuju jika semua isi yang dibumi ini maupun di langit, neraka, surga adalah kepunyaan Tuhan? Jika anda setuju maka semua hari tentu adalah milik Tuhan. Nah, jadi merayakan Natal tanggal 25 pun adalah milik Tuhan. Inti yang diambil di sini adalah merayakan kelahiran Sang Mesias yang pernah datang ke dunia dan memberikan damai sejahtera dan penebusan dosa manusia. Dan itu adalah sukacita.

Balas
staff
21 Juli 2014 1:16 pm
Balasan ke  alibaba

~
Salam Sdr. Alibaba,

Kami senang saudara terus berpartisipasi dalam berdiskusi di situs ini. Tetapi memang kami selalu memberikan arahan agar semua para komentator memberikan tanggapan sesuai denga topik di atas. Dan setiap komentar yang tidak sesuai dengan topik maka dengan terpaksa kami akan menghapusnya. Terimakasih. Tuhan memberkati.
~
Salma

Balas
azriady
2 Januari 2014 10:32 am

~
Natal artinya Maulid dalam bahasa Arab, perayaan tersebut bertujuan untuk memperdalam rasa syukur pada Allah yang telah mengutus seorang nabi ke dunia.

Menurutku sah-sah saja jika ada umat yang rayakannya, sejauh tidak melanggar perintah Allah. Jangan sampai hari tersebut dijadikan hari untuk berbuat maksiat, seperti mabuk-mabukan dan perzinahan.

Mengenai tradisi pagan yang diubah dan digunakan untuk dijadikan tradisi agama tertentu, para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai hal ini. Contohnya di Indonesia sendiri ada banyak tradisi pagan yang telah di Islamisasikan.

Semua tergantung pendapat masing-masing, jangan sampai hal itu membuat perpecahan dalam agama atau aliran tertentu.

Balas
staff
5 Januari 2014 1:11 pm
Balasan ke  azriady

~
Saudara Azriady,

Saya setuju sekali dengan pendapat saudara di atas. Natal bukan perayaan tanggal 25 Desember, tetapi betuk syukur pengikut Yesus atas kedatangan-Nya ke dunia sebagai Juruselamat.

Kami juga setuju, bahwa seharusnya perayaan tersebut tidak dijadikan sebagai hari untuk mabuk-mabukan atau berbuat zinah. Walaupun ada orang yang merayakannya demikian, menurut kami orang tersebut adalah orang yang belum mengeri makna Natal sebenarnya dan tidak mengenal Pribadi Yesus itu siapa.

Sah-sah saja para ulama memiliki pandangan yang berbeda tentang tradisi ini. Namun satu hal yang pasti, perayaan Natal tidak melanggar firman Tuhan dan tidak bertujuan untuk mengundang perpecahan.

Para gembala yang mengetahui tentang kelahiran Yesus juga merayakannya dengan memuji dan memuliakan Allah. “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka” (Injil, Rasul Lukas 2:20).
~
Saodah

Balas
azriady
2 Januari 2014 7:09 pm

~
Mengapa umat Muslim sulit menerima pengertian bahwa Tuhan mampu menjelma menjadi manusia.

Ini hanya pendapatku sendiri mengenai jelmaan Tuhan, jika Allah Maha mampu kenapa Muslim membatasinya? Tak ada mampu membatasi kuasa Allah, hanya membatasi pikiran kami bahwa Tuhan itu hanya Allah.

Nabi Musa melihat Allah berwujud api lalu apakah umat Musa berkata bahwa api itu juga salah satu oknum dari Allah? Jika benar Tuhan menjelma dan berwujud menjadi sesuatu, maka wujud itu adalah suatu ciptaan dan bukan pribadi yang sama.

Allah tidak berawal sedang jelmaannya pastilah memiliki awal, jika Allah berkata dalam kitab suci bahwa Yesus adalah anak manusia maka itulah kenyataannya. Yesus itu dilahirkan oleh Maryam, apakah ada saksi yang melihat Allah menjelma langsung menjadi bayi?

Balas
staff
5 Januari 2014 2:05 pm
Balasan ke  azriady

~
Saudara Azriady,

Kami maklum mengapa saudara dan teman-teman Muslim lain membatasi pikirannya dengan berkata mustahil Allah mau menjelma menjadi manusia. Hal ini disebabkan umumnya umat Muslim mencoba mendeskripsikan keberadaan Allah dengan logika. Sehingga, ketika mereka mendengar hal-hal yang diluar logika, mereka akan berkata “tidak mungkin.”

Sdr. Azriady, selama saudara mengukur kebesaran Allah dengan logika saudara, maka selama itu pula saudara tidak akan pernah melihat betapa besar dan agungnya Allah itu.

Jadi, untuk mengetahui apakah benar Allah dapat menjelma menjadi manusia, saudara tidak perlu mencari jawabannya ke tempat atau sumber lain. Hal pertama yang perlu saudara lakukan adalah, menerima bahwa Dia adalah Allah yang maha besar, Allah yang tidak dibatasi oleh logika manusia.

Renungkanlah firman Allah ini, “Maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya” (Kitab Pengkhotbah 8:17)
~
Saodah

Balas
Rusmanto
3 Januari 2014 2:15 am

~
Kita tahu tentang Allah dari kitab suci masing-masing. Dia maha besar, maha kasih, maha segala-galanya. Allah maha kuasa berarti Ia dapat melakukan apa saja menurut kehendak-Nya. Tentu Dia juga Allah yang selalu menepati janji-Nya.

Bila Ia berjanji akan datang ke dunia, Ia pasti menepatinya. Dengan cara bagaimana Ia datang? Menurut saya cara yang paling tepat adalah dengan menjelma menjadi manusia. Supaya Ia dikenal, menjadi Sahabat, Penolong, Pengibur, Pendamai. Dengan menjadi manusia, sifat ke-Allah-an-Nya masih dapat disaksikan.

Ia berasal dari sorga, oleh sebab itu Ia kembali ke sorga. Ia akan datang kembali ke dunia untuk menghakimi semua orang. Siapakah yang memiliki peran yang begitu menentukan itu? Layakkah kita merayakan kelahiran-Nya? Menurut saya sangat layak. Karena Ia penyelamat saya. Dialah Yesus.

Balas
staff
3 Januari 2014 7:07 am

~
Staf IDI berharap Pembaca memberi komentar yang hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1.Bagaimana pandangan saudara perihal gelar “Raja Damai” yang diberikan bagi Isa A-Masih?

2. Bila Natal bukan sekedar perayaan pada “tanggal” kelahiran Isa Al-Masih, menurut saudara salahkah bila perayaan Natal dilakukan tanggal 25 Desember? Sebutkanlah alasan saudara!

3 Setujukah saudara bahwa semua umat beragama, termasuk Muslim pantas merayakan Natal? Sebutkanlah alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
~
Saodah

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Umat Kristen Ingin Bersama Umat Islam Di Surga!
  • Apakah Islam Termasuk Agama yang Harus Merayakan Natal?
  • Orang Islam Merayakan Natal! Mengapa Gus Dur Berkata…
  • Natal: Hadiah Pemberian Terbaik untuk Mukmin
  • "Natal" Hari Lahir Isa Al-Masih: Nyanyian Baru Dari Allah

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz