Ada banyak hal yang membuat kita merasa cemas. Mungkin soal pekerjaan, rumah tangga, atau keuangan. Kita semua pasti membutuhkan kedamaian.
Menurut Al-Quran dan Injil, kelahiran Isa Al-Masih sangat istimewa. Karena Natal bagi umat Islam dan Nasrani membawa kedamaian.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan . . . Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar . . .” (Qs 19:33-34).
Mengapa demikian? Mari kita lihat arti Natal bagi umat Islam dan Nasrani yang dapat memberikan kedamaian hati.
Keraguan Natal bagi Umat Islam
Banyak umat Islam meragukan makna Natal. Serta menganggapnya sebagai hari raya agama lain.
Sebenarnya tidak ada ayat Al-Quran dan Hadits yang menyatakan dengan tegas haram atau halal Natal. Ataupun yang mengatur ucapan selamat Natal.
Namun, para ulama menentukan sikap dengan berpegang pada tafsir masing-masing. Yaitu dari ayat yang mereka sinyalir terkait dengan hukum permasalahan ini.
Ada contoh dalil yang menolak Natal bagi umat Islam. Yaitu ayat mengenai jangan menyerupai suatu kaum (Hadits Musnad Ahmad 4868).
Pandangan ini menyatakan bahwa Natal memang bukan perayaan umat Islam. Sehingga tidak perlu terlibat di dalamnya.
Namun ada beberapa pandangan lainnya mengenai makna Natal bagi umat Islam yang terkandung juga dalam Al-Quran. Mari kita lihat pembahasannya.
Natal bagi Umat Islam Rupanya Istimewa
Tahukah Anda ada sorotan besar mengenai kelahiran Isa dalam Al-Quran? Hal ini menekankan pentingnya saat kelahiran Isa. contohnya:
- Ada kesejahteraan besar pada saat kelahiran Isa (Qs 19:33-34).
- Ini adalah saat menggembirakan. Karena Isa terkenal di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
- Isa adalah tanda rahmat Allah bagi manusia.
“Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . .” (Qs 19:21).
Melihat deskripsi ini, memberikan pengertian baru. Bahwa Natal bagi umat Islam bukan sekadar perayaan “kaum lain.” Karena tidak ada siapapun dalam Al-Quran yang hari kelahirannya dinyatakan sedemikian.
Hanya hari kelahiran Isa yang sangat istimewa. Bahkan lebih dari hari kelahiran semua nabi lainnya.
Pernahkah Anda berpikir mengapa kelahiran Isa sangat istimewa? Bahkan mengapa Al-Quran memberi sorotan besar kepada-Nya?
Benarkah ini adalah Saat Kelahiran Raja Damai?
Ratusan tahun sebelum kelahiran Isa, ada ramalan. Yaitu dari Nabi Besar Yesaya. Yang menyatakan Isa adalah Raja Damai.
“Sebab seorang anak [Isa Al-Masih] telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita . . . namanya disebutkan orang: . . . Raja Damai” (Taurat, Yesaya 9:5).
Kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah bukti ramalan nabi tersebut benar. Isa datang untuk memberi “rasa damai” kepada setiap orang yang mau mengimani-Nya.
“. . . damai sejahtera-Ku [Isa Al-Masih] Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Yohanes 14:27).
Saat kita mengimani Isa, maka tersedia penghiburan Allah. Ada ketenangan batin dan kekuatan menghadapi masalah.
Kita juga bisa berdoa kepada Allah dalam nama Isa Al-Masih. Maka Allah pasti akan mendengar. Isa sendiri memberikan ajakan-Nya.
“Marilah kepada-Ku [Isa Al-Masih], semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Matius 11:28).
Semua inilah yang memberikan damai untuk kehidupan kita. Karena menyadari walau menghadapi berbagai tantangan, Allah peduli dan mau menolong kita.
Damai Sejati karena Pengampunan Dosa
Selain itu Isa membawa damai Allah yang terutama. Yaitu Ia memberikan jaminan pengampunan dosa.
Allah mau menolong manusia berdosa. Agar kita bisa mendapatkan kepastian selamat.
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka tersedia pengampunan Allah. Sehingga bisa mendapatkan jaminan surga. Inilah kedamaian sejati bagi manusia.
“Ia [Maryam] akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus [Isa Al-masih], karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Matius 1:21).
Damai Natal bagi Umat Islam dan Nasrani
Setiap orang membutuhkan rasa damai, bukan? Namun kita sangat sulit mendapatkannya.
Saat bertemu dengan teman, kita biasa mengucapkan salam damai. Untuk umat Islam menyatakan, “As-Salamu Alaykum.” Artinya, kedamaian dan kesejahteraan. Demikian juga orang Nasrani menyatakan “Shalom” artinya kesejahteraan.
Karena inilah, sangat penting makna Natal bagi umat Islam dan Nasrani. Yaitu mengingatkan akan kelahiran Isa yang membawa damai Allah.
“Lalu kata malaikat itu . . . ‘Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat [Al-Masih], yaitu Kristus [Isa], Tuhan . . . [Karena itu] damai sejahtera di bumi di antara manusia‘” (Injil, Lukas 2:10-11,14).
Maukah Anda menerima damai Allah bagi manusia? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kedamaian Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Natal, Sejarah Kelahiran Isa Al-Masih
- Ayat Al-Quran Memungkinkan Islam Merayakan Natal?
- Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal
- Wajibkah Umat Islam Dan Kristen Merayakan Natal?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca memberi komentar yang hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan Saudara perihal gelar “Raja Damai” yang diberikan bagi Isa A-Masih?
- Setujukah Saudara bahwa Natal bagi umat Islam dan Nasrani, juga bagi semua orang pantas merayakannya? Sebutkanlah alasan saudara!
- Menurut Saudara, kira-kira mengapa kelahiran Isa menggembirakan dan mengapa ada kesejahteraan besar pada saat itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].