Apakah suatu keharusan jika seorang Mukmin merayakan Natal? Bagi sebagian Muslim mungkin akan menjawab, “iya, sah-sah saja.” Namun sebagian Muslim lain akan secara langsung berkata “haram!”
Mengetahui tujuan kelahiran Isa Al-Masih, akan menolong Anda mengerti makna Natal yang sebenarnya, sehingga Anda akan tahu apakah Muslim boleh merayakan Natal atau tidak.
Gus Dur: Merayakan Natal Wajib!
Saat Abdurrahman Wahid (Gus Dus) masih menjabat sebagai Presiden Indonesia, beliau pernah berpidato di salah satu perayaan Natal bersama umat Kristen.
Dalam pidatonya beliau berkata, “Mestinya yang merayakan hari Natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam dan umat beragama lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab, Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah Juruselamat seluruh umat manusia, bukan Juruselamat umat Kristen saja” (Sambutan Gus Dur dalam acara perayaan Natal bersama umat Kristen, 27 Desember 1999 [Informasi selengkapnya Anda dapat mencari di Google.]).
Lewat pidatonya, Gus Dur mengajak semua umat beragama, termasuk Muslim, agar merayakan Natal.
Tujuan Kedatangan Isa ke Dunia, Alasan Tepat Merayakan Natal
Apakah sebenarnya tujuan kelahiran Isa Al-Masih ke dunia? Apakah sekedar untuk menyampaikan risalah Allah seperti keyakinan umat Muslim? Atau, ada tugas khusus?
Natal adalah berita sukacita sebagaimana Malaikat Allah memproklamirkannya sebagai kesukaan lahirnya Kalimatullah, Isa Al-Masih. “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-14).
Nubuat Nabi Besar Yesaya tentang Kedatangan Isa
Namun, jauh sebelum kedatangan-Nya, nabi besar Allah, Yesaya, memberi satu ramalan tentang apa yang akan terjadi pada Sang Kalimatullah. Menurut ramalan Nabi Yesaya, Kalimatullah akan penuh kesengsaraan, dihina, orang-orang mengira Dia kenal tulah dari Allah. Tetapi sesungguhnya, Isa Al-Masih mengalami semuanya karena kita, manusia berdosa. Jadi adalah suatu keharusan jika seorang Mukmin merayakan natal juga?
Lebih lanjut Nabi Yesaya berkata, “. . . ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya [Isa Al-Masih], dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (selengkapnya baca di Kitab Nabi Besar Yesaya 53:3-5).
Cara Tepat Merayakan Natal
Jadi, tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk wafat disalib. Sehingga melalui kematian-Nya, manusia berdosa beroleh kesempatan lagi untuk bersama dengan Allah. Seperti tatkala manusia (Adam dan Hawa) belum jatuh dalam dosa.
Inilah anugerah terbesar Allah bagi manusia! Terimalah anugerah keselamatan itu dan turutlah dalam kesukaan sambil mengucap “syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (Injil, Surat II Korintus 9:15).
Natal bukan soal pesta di hotel berbintang, baju baru, atau pernak-pernik lainnya. Natal adalah bukti kasih Allah bagi manusia berdosa. Bukankah Anda juga wajib turut merayakannya?
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa Gus Dur begitu positif mengenai merayakan Natal, malahan minta para Mukmin merayakan Natal juga?
- Apakah Anda mempunyai pendapat lain tentang tujuan kelahiran Isa Al-Masih ke dunia? Jelaskanlah!
- Apakah menurut Anda keselamatan dapat diperoleh dengan cara lain, selain melalui Isa? Jelaskanlah!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Natal, Sejarah Kelahiran Isa Al-Masih
- Ayat Al-Quran Memungkinkan Islam Merayakan Natal?
- Al-Quran Mengakui Isa Al-Masih Adalah Mujizat Natal
- Wajibkah Umat Kristen Dan Islam Merayakan Natal?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Airin mengatakan
~
Menurut Anda, mengapa Gus Dur begitu positif mengenai merayakan Natal, malahan minta para Mukmin juga merayakan Natal?
Bismillah,
Semoga Allah mengampuni khilaf bpk alm Gusdur. Mungkin maksud alm bpk Gusdur merayakan hari raya umat lain adalah bentuk toleransi, tapi salah. Itu namanya kebablasan dan menyalahi aqidah agama Islam. Toleransi itu membiarkan mereka merayakan apa yang diyakini agamanya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Airin,
Saudara memberikan pernyataan menarik berkenaan dengan alm. Gusdur. Tentu Gusdur menyampaikan hal itu dengan kapasitas ilmu yang dimiliki. Bila Gusdur menyatakan bahwa setiap mukmin perlu merayakan natal, maka beliau sudah melakukan kajian ilmu berkenaan dengan hal ini.
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa saudara meragukan kapasitas ilmu Gusdur? Bukankah Al-Quran menyebutkan kelahiran Isa Al-Masih? Mengapa saudara menolak merayakan kelahiran Isa Al-Masih?
~
Solihin
Hamba Allah mengatakan
~
Assalamualaikum,
Puji dan syukur hanya untuk Allah swt Tuhan semesta alam. Yang tidak serupa dengan satu apapun. Umat Kristian selalu mengklaim salah satu tokoh tertentu sebagai pembenaran argumen. Yang sudah tentu bertolak belakang dengan Al-Quran. Karena Al-Quran mempunyai konsep yang jelas. Maka sulit bagi siapapun untuk klaim ayatnya karena memang ayat Al-Quran dijaga langsung oleh Allah swt.
Jadi, kalau ada tokoh Muslim memberikan sebuah pernyataan tertentu. Langsung saja umat Kristian mengklaim sesuai keyakinannya. Terimakasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba Allah,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas secara teliti? Bukankah pendapat GusDur tepat? Bukankah riwayat kelahiran Isa Al-Masih pun dijelaskan dalam Al-Quran? Adalah tidak tepat bila riwayat kelahiran Isa Al-Masih tidak ada dalam Al-Quran, tetapi dirayakan.
Bagaimana dengan nabi saudara? Al-Quran tidak mencantumkan riwayat nabi saudara, tetapi umat Islam merayakan maulid nabi. Tentu ini janggal, bukan? Kami bertanya kepada saudara. Bila Al-Quran mencantumkan riwayat nabi saudara, mengapa saudara tidak merayakan kelahiran Isa Al-Masih?
~
Solihin
Gatot Sukmo Widodo mengatakan
~
Ada dua masalah yang harus dipahami oleh admin tentang Islam.
1. Kitab rujukan agama Islam itu ada dua macam, yaitu al Qur’an yang berisi firman Allah secara murni. Dan kitab-kitab hadits (sunnah nabi) yang berisi catatan ucapan, perbuatan dan persetujuan nabi. Kalau hanya merujuk kepada al Qur’an saja maka banyak sekali hukum, informasi, sejarah, anjuran, perintah dan larangan yang tidak bisa diketahui padahal itu semua merupakan catatan dari seluruh ajaran Allah melalui utusanNya.
2. Pendapat Gus Dur bertentangan dengan al Qur’an yang menyatakan bahwa Allah mengutus nabi Isa hanya untuk bani Israel saja.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gatot,
Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun nampaknya hadits menjadi kitab penyempurna bagi Al-Quran karena tanpa hadits Al-Quran tidak bisa dimengerti. Ini menandakan bahwa seluruh informasi di Al-Quran tidak lengkap. Apakah ketidaklengkapan informasi ini pun berkaitan dengan kelahiran Isa Al-Masih? Bukankah kelahiran Isa Al-Masih karena Kalimat Allah masuk dalam rahim Maryam? Jika demikian, bukankah Gus Dur pun telah memberikan masukan yang baik agar Muslim merayakan kelahiran Isa Al-Masih? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Zainal mengatakan
~
Hai saudaraku,
Sepertinya anda kurang mengerti konsep ibadah tentang Islam. Dalam Islam semua ibadah itu ada cara dan tuntunannya. Bukan semuaunya sendiri. Meskipun itu baik kalau tidak sesuai tuntunan itupun dilarang. Kami tahu bagi kalian merayakan natal itu baik. Tapi baik bagi kalian belum tentu baik untuk kami. Selama rosulullah berdakwah apakah beliau pernah merayakan hari maulidnya? Tidak demi allah.
Dan jika Gus Dur merayakan, itupun terserah dia. Jelas-jelas dalam Al-Quran memberi ucapan selamat pun dilarang apalagi merayakannya (QS : MARYAM 88-93).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zainal,
Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Walaupun pendapat tersebut tidak memiliki dasar yang jelas. Sebab tidak pernah ada larangan dalam Al-Quran untuk merayakan natal. Bila Al-Quran melarang untuk merayakan natal, maka seyogianya hal itu tercatat dalam Al-Quran. Alih-alih menjelaskan tentang larangan tersebut, saudara hanya mengutip ayat yang tidak berhubungan dengan kelahiran Isa Al-Masih.
Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa merayakan natal dilarang? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Martin San mengatakan
~
Setiap agama memiliki orang yang ngawur, di Kristen juga pasti ada yang mengaku Kristen tapi cara berfikir dan statemennya bertentangan dengan ajaran Kristen. Kalau di agama Islam orang itu Gusdur. Beres, bukan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Martin,
Menarik sekali bahwa saudara menyatakan Gus Dur adalah orang yang ngawur. Bila Gus Dur adalah orang yang ngawur, maka itu akan bertentangan dengan paradigma yang dimiliki Gus Dur. Bukankah Gus Dur menjunjung keunikan dan keragaman di Indonesia? Merayakan natal bukan berarti menjadi Kristen. Merayakan natal karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang nuzul ke dunia menjadi manusia. Ini menandakan bahwa setiap orang perlu merayakan kelahiran Isa Al-Masih. Bukankah demikian?
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara keberatan bila banyak orang dari Muslim yang merayakan kelahiran Isa Al-Masih? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Agusk mengatakan
~
Menurut saya Gusdur memang liberal dan sinkritisme. Saya pengagum gusdur bukan karena beliau Islam ataupun karena Jawa, atau NU tapi lebih karena humanis, pluralis, sekulernya beliau yang begitu open minded. Dalam Islam jelas ada Isa Al-Masih yang terlahir dari Mariam. Jadi, tidak ada salahnya juga. Saya pribadi hanya orang yang percaya bukan orang religius, meskipun berkata demikian beliau tetaplah Islam. Beliau orang yang tahu segala macam hukum Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Agusk,
Kami setuju dengan saudara bahwa Gus Dur merupakan pribadi yang humanis dan pluralis. Itu sebabnya, ia disebut sebagai bapak pluralis. Bila Gus Dur menyatakan bahwa para mukmin mesti merayakan natal, maka Gus Dur memiliki alasan yang jelas, bukan? Artikel di atas telah menjelaskan alasan Gus Dur tersebut. Tentu ini menjadi bahan pertimbangan bagi Muslim. Bukankah Gus Dur menguasai berbagai macam hukum Islam?
Kami bertanya kepada saudara. Dengan pendapat Gus Dur tersebut, apakah saudara mau merayakan kelahiran Isa Al-Masih yang telah nuzul ke dunia ini? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskannya?
~
Solihin
Wild prayer team mengatakan
~
Saya tidak setuju jika merayakan natal adalah kewajiban untuk islam.
Agama saya islam dan diri saya pribadi pun tidak mewajibkan merayakan maulid, karena buat saya hal itu hanya hari ulang batin. Untuk apa dirayakan, orangnya pun sudah tidak ada di dunia. Jika ingin mendapat kasihnya Isa dalam islam, sama dengan syafaat MUHAMMAD. Cukup berdoa dengan tulus dalam keadaan apapun dan kapanpun tak perlu ada peraturan. Saya meyakini kita orang yang masih hidup tidak putus hubungan begitu saja dengan orang yang sudah meninggal. Manusia hanya meninggalkan jasadnya/tubuh dari dunia ini, sedangkan jiwa/ruh nya masih tetap hidup.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wild Prayer,
Dalam berkepercayaan yang percaya harus sangat menghormati pihak yang dipercaya. Jika kita percaya kepada Allah, maka penghormatan kita hendaknya besar kepada Allah dan perbuatan-Nya. Natal pertama penuh puji syukur manusia kepada Dia yang lahir, seperti Maryam ibu Isa Al-Masih, para malaikat, para gembala di sekitarnya, para majusi datang dari tempat sangat jauh datang menyembah. Bukankah kita patut bersykur atas peristiwa Natal, satu-satunya peristiwa pernah terjadi, saat Kalam (Firman) turun dari surga mulia ke dunia?
Bukankah Al Quran juga menyatakan bahwa langit bertingkat, artinya dari satu tingkat tidak bisa bertemu dengan tingkat lebih tinggi? Apakah bisa dijelaskan maksud hubungan manusia hidup dengan yang sudah mati? Mohon pencerahan.
~
Jamal
Jesus Park mengatakan
~
Gatot, Zainal,
Mengapa muslim merayakan maulud nabi islam sedangkan nabi besar islam, Isa tidak dirayakan? Mengapa merayakan natal tidak baik bagi muslim? Kesalahpahaman yang menyebabkan muslim menolak merayakan natal? Apakah saudara tahu mengapa kami merayakan natal?
Martin,
Jika Gus Dur ngawur, maka Gus Dur bertentangan dengan Quran. Dimana di Quran bahwa Gus Dur bertentangan dengan Quran? Bagaimana dengan saudara, apakah merayakan maulud nabi islam?
Wild prayer,
Kami setuju dengan saudara, tapi sayang pendapatnya tidak sesuai islam. Karena saudara minta syafaat nabi islam yang sudah meninggal, bahkan nabi islam tidak dapat menolong diri sendiri. Bagaimana dapat memberi syafaat?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Kami berharap saudara-saudara di forum ini tidak mudah menerima setiap pengajaran tanpa mempertanyakan ajaran tersebut. Al-Quran mencatat kelahiran Isa Al-Masih. Sedangkan Al-Quran tidak pernah mencatat kelahiran nabi Islam. Tetapi mengapa kelahiran nabi Islam yang dirayakan? Tentu janggal, bukan? Seyogianya ini menjadi pertanyaan umat Islam.
~
Solihin