• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Kristen > Ibadah Nasrani > 8 Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani

8 Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani

12 Desember 2016 oleh Web Administrator 240 Komentar

pemusik-memainkan-lagu-pujian-saat-ibadah-nasrani-di-gerejaNon-Kristen sering bingung dengan cara ibadah umat Nasrani. Bagian manakah yang dianggap kurang? Dengan menyelidiki ibadah Nasrani akan memberi umat beragama pengertian baru. Setidaknya ada delapan penyebab utama, menurut sebagian orang, kekurangan ibadah Nasrani.

1. Memakai Keyboard, Gitar dan Drum

Nabi Daud dalam Zabur (Kitab Mazmur 150) meminta orang beragama untuk memakai alat-alat musik dalam beribadah. Misalnya sangkakala, kecapi, gambus, rebana, seruling, gamelan dll.

Kita yang percaya pada Zabur Nabi Daud sebaiknya beribadah dengan memakai alat-alat musik dan bernyanyi.

2. Tepuk Tangan

Kitab Allah memberi kiasan pohon yang bertepuk-tangan sebagai tanda sukacita pada Allah (Nabi Yesaya 55:12).  Mazmur 47:1 menyuruh, “Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.”

Allah minta pengikut semua agama bertepuk-tangan dengan gembira karena kebesaran Allah!

3. Duduk di Bangku

Kitab Allah tidak pernah berkata ada satu posisi tubuh yang betul saat beribadah. Boleh berlutut, berdiri, atau bersujud.

Eropa dan Amerika mempunyai kebudayaan memakai bangku di gereja. Karena di negara ini banyak pohon sehingga gampang membuat bangku. Tapi tidak di Timur Tengah. Maka di negara ini lebih cocok untuk duduk di lantai. Islam mengadopsi kebudayaan Saudi dalam sembahyang. Namun, di Indonesia pun umat Nasrani ada yang beribadah dengan duduk di lantai.

4. Memakai Pakaian Barat, Jas dan Dasi

Setiap negara mempunyai kebudayaan berbeda. Muslim di Indonesia saat sholat memakai sarung. Tapi tidak dengan Muslim di Turki. Di Saudi, mereka memakai pakaian berbeda dari Indonesia. Di Pakistan lain lagi.

Dulu di Amerika banyak pendeta memakai dasi. Sekarang tidak begitu. Di Indonesia sekarang banyak pendeta memakai batik, bukan pakaian Barat.

Yang terpenting, kita harus selalu ingat bahwa Allah memperhatikan hati kita, bukan pakaian kita.

5. Memakai Sepatu di Gereja

Di Timur orang selalu melepas alas kaki agar rumah tidak kotor. Di Barat tidak demikian. Namun di Barat maupun di Timur, orang tidak membuka sepatu di kantor atau toko. Mengapa? Karena lantai dapat dibersihkan lagi.

Kadang-kadang melepas sepatu sebagai tanda kehormatan. Tetapi orang Nasrani tidak menganggap gereja tempat suci, tempat kediaman Allah. Demikian melepaskan sepatu bukan cara menghormati Allah.

Namun ada Gereja Indonesia yang tata ibadahnya lesehan. Sehingga mereka perlu melepas sepatu.

wanita-dan-jemaat-dalam-suasana-ibadah-di-gereja6. Pria dan Wanita Duduk Berdampingan

Orang Nasrani menganggap keluarga sebagai lembaga, satuan yang terpenting. Maka sangat penting orang tua dan anak-anaknya duduk bersama-sama sebagai keluarga di gereja.

Umat Nasrani merasa memaksa wanita duduk jauh di belakang merupakan penghinaan. Di Kitab Allah, pria dan wanita harus sama-sama dihormati. Mengapa wanita perlu digeser ke belakang di dalam gedung dan/atau ibadah?

7. Wanita Tidak Menutup Kepala

Perintah mengenai wanita menutup kepala berbeda antara Saudi, Iran, Turki dan Indonesia. Jika wanita Islam memakai sistem pakaian yang cocok di Indonesia saat ia di Iran atau Saudi, ia pasti ditangkap dan bahkan mungkin dipenjarakan.

Orang Nasrani ingin para wanita bebas dari kebiasaan, seperti menutup kepala. Menutup kepala berasal dari kebudayaan dunia kuno ribuan tahun yang lalu dan masa itu perlu. Sekarang, yang terpenting bukan menutup kepala tetapi keadaan hati, bukan? Jika menutup kepala tetapi hati penuh kejahatan, bagaimana pandangan Allah?

8. Wanita Memakai Rok Mini, Baju Lengan Pendek, dan Seksi

Menurut Injil wanita Nasrani harus memakai pakaian yang patut, sopan serta sederhana. Mereka perlu menghindari perhiasan yang berlebih-lebihan. (Injil, I Timotius 2:9-10). Memang sewaktu-waktu ada wanita Nasrani yang memakai pakaian seksi di gereja. Alkitab melarang pakaian seperti ini, baik di dalam maupun di luar gereja.

Namun pria perlu mengendalikan diri dari dosa pornografi dan hawa nafsu saat melihat wanita dengan pakaian seperti itu (Injil, Rasul Besar Matius 5:28-29). Bila ia menguasai hatinya, maka wanita yang berpakaian seksi tidak berarti apa-apa baginya. Sebaliknya, sekalipun wanita tidak berpakaian seksi, tapi bila di hati sudah ada pikiran porno, maka nafsu birahi akan timbul.

Tujuan Ibadat Orang yang Beragama

Kita beribadat agar semakin mengenal Allah, bukan? Menurut Kitab Injil cara mengenal Allah ialah melalui Isa Al-Masih. Isa sendiri berfirman, “Tidak ada seorang pun datang kepada Sang Bapa [Allah] kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Demikian ibadah yang benar adalah ibadah yang membawa kita ke hadirat Allah!

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 
 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah saudara dapat memikirkan kekurangan ibadah Nasrani yang lain yang membingungkan?
  2. Menurut saudara, apakah Allah lebih memperhatikan cara beribadah kita atau sikap hati kita pada waktu beribadah? Jelaskanlah jawaban saudara.
  3. Mengapa orang beragama cenderung berfokus pada ibadah lahiriah, dan jarang menekankan kepentingan kemurnian hati pada waktu beribadah?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
  2. Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu
  3. Menunaikan Ibadah Haji Menghapus Semua Dosa Saya?
  4. Pandangan Agama Terhadap Ibadah Yang Sempurna

Video:

  1. Empat Kekurangan Ibadah Nasrani

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ibadah Nasrani, Kepercayaan Orang Kristen

Reader Interactions

Comments

  1. Jesus Park mengatakan

    26 Juni 2019 pada 1:41 am

    ~
    Gandhi,

    Bagaimana Isa meluruskan yahudi, sedangkan yahudi masih menjalankan semua Taurat? Ritual keagamaan yahudi juga diambil dalam ritual islam, lalu dimana salah yahudi? Isa menggenapi nubuat dalam Taurat yang menulis tentang diri-Nya, bukan meluruskan yang salah. Isa hanya menolak cara pengajaran yahudi yang bersifat jasmani bukan rohani. Hal jasmani juga terjadi pada Islam.

    Bagaimana cara mengikuti nabi yahudi dan nabi islam, jika keduanya bertentangan? Tentu saudara harus memilih salah satu. Kami tidak pernah mengakui Paulus sebagai nabi, jadi nabi palsu bukan Paulus. Ia juga mengajarkan untuk mengasihi sesama, hal ini sesuai dengan ajaran Isa dan bertentangan dengan ajaran nabi Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Juni 2019 pada 3:26 pm

      ~
      Saudara Park,

      Isa Al-Masih telah menggenapi semua yang tertulis dalam Taurat, Zabur, dan kitab para nabi. Itu sebabnya, ibadah bukan alat ukur seseorang masuk sorga. Sebaliknya, ibadah memelihara kita dalam hubungan yang dekat dengan Allah, tetapi bukan dasar untuk masuk sorga.
      ~
      Solihin

  2. Gandhi Waluyan mengatakan

    14 Juli 2019 pada 7:51 am

    ~
    Mengapa postingan saya dihapus? Yang ada cuma tanggapan saja? Tidak nyambung. Kenapa seperti itu? Tidak fair. Seharusnya kalau memang tidak berkenan karena kebenaran jangan di approved saja komentar saya.

    Kembali ke postingan anda. Kalau saya lihat tidak ada satupun ibadah anda mengikuti perintah Yesus atau mengikuti cara Yesus. Alasannya memgikuti Mazmur dan kitab Yahudi. Tapi ketentuan dalam kitab terdahulu bahwa Allah itu bukan Yesus kalian tolak.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Juli 2019 pada 9:58 am

      ~
      Saudara Gandhi,

      Kami memohon maaf bila saudara merasa tidak nyaman dengan keputusan kami menghapus komentar saudara. Kami terpaksa melakukan hal itu karena komentar tersebut dianggap tidak sesuai dengan ketentuan situs kami. Tetapi bila saudara dapat meredaksi ulang narasi yang dibuat dan disesuai dengan topik yang ada, maka kami pasti akan menyetujui komentar tersebut.

      Kami tidak akan menanggapi pernyataan saudara di atas sebelum saudara menjawab pertanyaan kami. Kami telah mengajukan pertanyaan kepada saudara, tetapi tidak pernah dijawab. Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara yakin dan pasti bahwa ibadah saudara pasti menjamin saudara masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Silakan saudara menjawab pertanyaan kami terlebih dahulu dan berharap saudara tidak menghindari pertanyaan kami.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 11 12 13

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
  • Benarkah Orang Nasrani Mengikuti Ajaran Paulus,…
  • Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani, Kelahiran Raja Damai

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami