Non-Kristen sering bingung dengan cara ibadah umat Nasrani. Bagian manakah yang dianggap kurang? Dengan menyelidiki ibadah Nasrani akan memberi umat beragama pengertian baru. Setidaknya ada delapan penyebab utama, menurut sebagian orang, kekurangan ibadah Nasrani.
1. Memakai Keyboard, Gitar dan Drum
Nabi Daud dalam Zabur (Kitab Mazmur 150) meminta orang beragama untuk memakai alat-alat musik dalam beribadah. Misalnya sangkakala, kecapi, gambus, rebana, seruling, gamelan dll.
Kita yang percaya pada Zabur Nabi Daud sebaiknya beribadah dengan memakai alat-alat musik dan bernyanyi.
2. Tepuk Tangan
Kitab Allah memberi kiasan pohon yang bertepuk-tangan sebagai tanda sukacita pada Allah (Nabi Yesaya 55:12). Mazmur 47:1 menyuruh, “Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.”
Allah minta pengikut semua agama bertepuk-tangan dengan gembira karena kebesaran Allah!
3. Duduk di Bangku
Kitab Allah tidak pernah berkata ada satu posisi tubuh yang betul saat beribadah. Boleh berlutut, berdiri, atau bersujud.
Eropa dan Amerika mempunyai kebudayaan memakai bangku di gereja. Karena di negara ini banyak pohon sehingga gampang membuat bangku. Tapi tidak di Timur Tengah. Maka di negara ini lebih cocok untuk duduk di lantai. Islam mengadopsi kebudayaan Saudi dalam sembahyang. Namun, di Indonesia pun umat Nasrani ada yang beribadah dengan duduk di lantai.
4. Memakai Pakaian Barat, Jas dan Dasi
Setiap negara mempunyai kebudayaan berbeda. Muslim di Indonesia saat sholat memakai sarung. Tapi tidak dengan Muslim di Turki. Di Saudi, mereka memakai pakaian berbeda dari Indonesia. Di Pakistan lain lagi.
Dulu di Amerika banyak pendeta memakai dasi. Sekarang tidak begitu. Di Indonesia sekarang banyak pendeta memakai batik, bukan pakaian Barat.
Yang terpenting, kita harus selalu ingat bahwa Allah memperhatikan hati kita, bukan pakaian kita.
5. Memakai Sepatu di Gereja
Di Timur orang selalu melepas alas kaki agar rumah tidak kotor. Di Barat tidak demikian. Namun di Barat maupun di Timur, orang tidak membuka sepatu di kantor atau toko. Mengapa? Karena lantai dapat dibersihkan lagi.
Kadang-kadang melepas sepatu sebagai tanda kehormatan. Tetapi orang Nasrani tidak menganggap gereja tempat suci, tempat kediaman Allah. Demikian melepaskan sepatu bukan cara menghormati Allah.
Namun ada Gereja Indonesia yang tata ibadahnya lesehan. Sehingga mereka perlu melepas sepatu.
6. Pria dan Wanita Duduk Berdampingan
Orang Nasrani menganggap keluarga sebagai lembaga, satuan yang terpenting. Maka sangat penting orang tua dan anak-anaknya duduk bersama-sama sebagai keluarga di gereja.
Umat Nasrani merasa memaksa wanita duduk jauh di belakang merupakan penghinaan. Di Kitab Allah, pria dan wanita harus sama-sama dihormati. Mengapa wanita perlu digeser ke belakang di dalam gedung dan/atau ibadah?
7. Wanita Tidak Menutup Kepala
Perintah mengenai wanita menutup kepala berbeda antara Saudi, Iran, Turki dan Indonesia. Jika wanita Islam memakai sistem pakaian yang cocok di Indonesia saat ia di Iran atau Saudi, ia pasti ditangkap dan bahkan mungkin dipenjarakan.
Orang Nasrani ingin para wanita bebas dari kebiasaan, seperti menutup kepala. Menutup kepala berasal dari kebudayaan dunia kuno ribuan tahun yang lalu dan masa itu perlu. Sekarang, yang terpenting bukan menutup kepala tetapi keadaan hati, bukan? Jika menutup kepala tetapi hati penuh kejahatan, bagaimana pandangan Allah?
8. Wanita Memakai Rok Mini, Baju Lengan Pendek, dan Seksi
Menurut Injil wanita Nasrani harus memakai pakaian yang patut, sopan serta sederhana. Mereka perlu menghindari perhiasan yang berlebih-lebihan. (Injil, I Timotius 2:9-10). Memang sewaktu-waktu ada wanita Nasrani yang memakai pakaian seksi di gereja. Alkitab melarang pakaian seperti ini, baik di dalam maupun di luar gereja.
Namun pria perlu mengendalikan diri dari dosa pornografi dan hawa nafsu saat melihat wanita dengan pakaian seperti itu (Injil, Rasul Besar Matius 5:28-29). Bila ia menguasai hatinya, maka wanita yang berpakaian seksi tidak berarti apa-apa baginya. Sebaliknya, sekalipun wanita tidak berpakaian seksi, tapi bila di hati sudah ada pikiran porno, maka nafsu birahi akan timbul.
Tujuan Ibadat Orang yang Beragama
Kita beribadat agar semakin mengenal Allah, bukan? Menurut Kitab Injil cara mengenal Allah ialah melalui Isa Al-Masih. Isa sendiri berfirman, “Tidak ada seorang pun datang kepada Sang Bapa [Allah] kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Demikian ibadah yang benar adalah ibadah yang membawa kita ke hadirat Allah!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara dapat memikirkan kekurangan ibadah Nasrani yang lain yang membingungkan?
- Menurut saudara, apakah Allah lebih memperhatikan cara beribadah kita atau sikap hati kita pada waktu beribadah? Jelaskanlah jawaban saudara.
- Mengapa orang beragama cenderung berfokus pada ibadah lahiriah, dan jarang menekankan kepentingan kemurnian hati pada waktu beribadah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
- Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu
- Menunaikan Ibadah Haji Menghapus Semua Dosa Saya?
- Pandangan Agama Terhadap Ibadah Yang Sempurna
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Jesus Park mengatakan
~
Gandhi,
Bagaimana Isa meluruskan yahudi, sedangkan yahudi masih menjalankan semua Taurat? Ritual keagamaan yahudi juga diambil dalam ritual islam, lalu dimana salah yahudi? Isa menggenapi nubuat dalam Taurat yang menulis tentang diri-Nya, bukan meluruskan yang salah. Isa hanya menolak cara pengajaran yahudi yang bersifat jasmani bukan rohani. Hal jasmani juga terjadi pada Islam.
Bagaimana cara mengikuti nabi yahudi dan nabi islam, jika keduanya bertentangan? Tentu saudara harus memilih salah satu. Kami tidak pernah mengakui Paulus sebagai nabi, jadi nabi palsu bukan Paulus. Ia juga mengajarkan untuk mengasihi sesama, hal ini sesuai dengan ajaran Isa dan bertentangan dengan ajaran nabi Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Isa Al-Masih telah menggenapi semua yang tertulis dalam Taurat, Zabur, dan kitab para nabi. Itu sebabnya, ibadah bukan alat ukur seseorang masuk sorga. Sebaliknya, ibadah memelihara kita dalam hubungan yang dekat dengan Allah, tetapi bukan dasar untuk masuk sorga.
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Mengapa postingan saya dihapus? Yang ada cuma tanggapan saja? Tidak nyambung. Kenapa seperti itu? Tidak fair. Seharusnya kalau memang tidak berkenan karena kebenaran jangan di approved saja komentar saya.
Kembali ke postingan anda. Kalau saya lihat tidak ada satupun ibadah anda mengikuti perintah Yesus atau mengikuti cara Yesus. Alasannya memgikuti Mazmur dan kitab Yahudi. Tapi ketentuan dalam kitab terdahulu bahwa Allah itu bukan Yesus kalian tolak.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Kami memohon maaf bila saudara merasa tidak nyaman dengan keputusan kami menghapus komentar saudara. Kami terpaksa melakukan hal itu karena komentar tersebut dianggap tidak sesuai dengan ketentuan situs kami. Tetapi bila saudara dapat meredaksi ulang narasi yang dibuat dan disesuai dengan topik yang ada, maka kami pasti akan menyetujui komentar tersebut.
Kami tidak akan menanggapi pernyataan saudara di atas sebelum saudara menjawab pertanyaan kami. Kami telah mengajukan pertanyaan kepada saudara, tetapi tidak pernah dijawab. Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara yakin dan pasti bahwa ibadah saudara pasti menjamin saudara masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Silakan saudara menjawab pertanyaan kami terlebih dahulu dan berharap saudara tidak menghindari pertanyaan kami.
~
Solihin