Apakah ada hari “terbaik” yang dapat digunakan untuk beribadah? Pertanyaan ini sering muncul ketika umat Muslim mempertanyakan, ” Mengapa umat Kristen beribadah pada hari Minggu? Di Injil tidak ada perintah untuk sembahyang pada hari Minggu! “
Sesungguhnya setiap hari baik sebagai hari ibadah. Allah tidak pernah meninggikan satu hari tertentu di antara hari-hari lainnya. Sehingga, hari apa pun kita beribadah, tidak menjamin ibadah kita diterima atau ditolak Allah.
Al-Quran Mengkuduskan Hari Jumat
Namun sepertinya Islam mempunyai pandangan lain terhadap “hari” untuk beribadah. Satu ayat Al-Quran berkata, “Apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Qs 62: 9).
Demikian juga Muhammad mempertegas ayat di atas melalui sebuah hadist yang ditulis sahabatnya. “Bahwa Rasulullah saw menyebut hari Jumat. Beliau bersabda: Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang Muslim salat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya” (Shahih Muslim No.1406).
Menurut Muhammad, seorang Muslim yang sholat hari Jumat, apapun yang dimintanya Allah pasti memberi. Bagaimana dengan sholat selain hari Jumat, apakah Allah tidak pasti memberi apa yang diminta?
Kristen Beribadah Hari Minggu, Sesuaikah dengan ajaran Taurat?
Taurat memang memberi satu perintah untuk beribadah pada hari Sabat. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” (Taurat, Kitab Keluaran 20:8). Perintah ini hanya terdapat dalam Taurat, tidak pernah disebut dalam Injil. Selain itu, Isa Al-Masih tidak memberikan perintah untuk beribadah pada hari Sabat.
Bahkan dalam keseharian-Nya, Isa Al-Masih tidak hanya mengajar hari Sabat/Sabtu. Dia mengajar “tiap-tiap hari” (Injil, Rasul Besar Matius 26:55). Kebiasaan Isa Al-Masih tidak terletak pada hari, tetapi pada tindakan-Nya, yaitu mengajar di Bait Allah. Dia tidak memberi pengajaran untuk meninggikan satu hari dari hari lainnya.
Alasan Umat Kristen Beribadah Hari Minggu?
Lalu mengapa umat Kristen beribadah hari Minggu dan bukan hari lainnya?
Umat Kristen beribadah pada hari Minggu akibat karya Isa Al-Masih. Ia menjadi kurban agung untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan mati di kayu salib. Pada hari ketiga, hari Minggu, Ia bangkit dari kematian (Injil, Rasul Lukas 24:46). Umat Kristen sedunia merayakan kebangkitan-Nya setiap Hari Minggu!
Secara tidak langsung, sebenarnya umat Muslim sedunia juga merayakan kebangkitan Isa Al-Masih. Dalam bahasa Arab, Hari Minggu disebut “Hari Ahad,” hari pertama dalam satu minggu. Mengapa Hari Minggu dirayakan sebagai “Hari Ahad” di dunia Islam? Hari Minggu dipuji sebagai hari utama dalam minggu, karena pada hari itu Isa Al-Masih bangkit dari antara orang mati.
Jadi, alasan utama umat Kristen beribadah hari minggu, karena hari Minggu adalah hari kebangkitan Isa Al-Masih. Mereka berkumpul untuk merayakannya. “Setelah hari Sabat lewat, . . . . . pada hari pertama [ahad] minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu” (Injil, Rasul Besar Matius 28:1).
“Keselamatan” Jiwa Lebih Penting dari “Hari”
Pada hari apa kita berdoa bukanlah hal terpenting. Yang terpenting adalah Allah hadir ketika orang-orang berkumpul bersama dan menyembah Dia. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 18:20).
Sehingga, di manapun dan kapanpun kita beribadah, kehadiran Allah adalah jauh lebih penting dibanding hari apa kita beribadah. Jika Anda ingin mendapat penjelasan lebih rinci tentang ibadah umat Kristen, silakan menghubungi staff IDI.
[Staf Isa dan Islam – Kami mengundang saudara Pembaca untuk mengetahui lebih jauh ajaran Isa Al-Masih, khususnya tentang Keselamatan dan Hidup Kekal.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, adakah hari terbaik untuk beribadah kepada Allah? Jelaskan jawaban saudara!
- Apakah Allah lebih perduli kepada tata cara ibadah atau Allah lebih memperdulikan kondisi hati umat-Nya yang datang saat beribadah kepada-Nya? Jelaskan jawaban saudara!
- Menurut saudara, apakah ibadah yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dan dengan posisi tubuh tertentu dapat menjamin ibadah tersebut berkenan di hadapan Allah? Jelaskan alasanya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 8 Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
- Adakah Naik Haji Menjamin Keselamatan Sorgawi?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Hari apapun adalah baik untuk beribadah, yang terpenting adalah niat dan ketulusan. Jangan beribadah pada hari-hari tertentu saja karena ingin mendapatkan imbalan, sebab itu sama dengan bual.
Peliharalah hatimu agar tidak dibelokkan oleh setan.
*
Seperti apakah cara beribadah Yesus? Kenapa para pengajut Kristen Ortodok melakukan ibadah yang hampir mirip sholat, cuma beda kiblat?
~
Beribadah adalah hubungan antara umat dan Sang Pencipta. Yang diutamakan di sini bukanlah bagaimana “cara” yang kita lakukan ketika beribadah. Melainkan bagaimana ketulusan “hati” anda ketika melakukan ibadah tersebut.
Yesus berkata, “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:5)
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:15)
“Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:2)
Ibadah yang bagaimanakah yang diajarkan oleh Yesus? Jawabannya: Ibadah yang tidak munafik!
Dapatkah saudara menjelaskan lebih rinci bagaimana pengajut Kristen Ortodok beribadah?
~
SO
*
Umat Islam mayoritas di Indonesia, seharusnya mereka menjadikan hari Jumat libuat seperti Israel yang libut hari Sabtu. Inilah bentuk salah satu toleransi terbesar umat Islam Indonesia.
~
Hari Jumat tidak dijadikan hari libur bukan karena umat Islam di Indonesia toleransi. Tetapi karena Indonesia adalah negara yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 45.
Kalau Indonesia negara Islam, mungkin apa yang saudara katakan itu bisa saja dapat dibenarkan. Sebab itu, tidak diliburkannya hari Jumat tidak ada hubungannya dengan toleransi umat Islam.
~
SO
*
Saya ingin bertanya, banyak kata kakak gereja saya mengatakan bahwa orang Kristen beribadah pada hari Minggu (hari ketujuh) karena pada hari itu Tuhan telah menyelesaikan semua apa ciptaan-Nya. Dan itula awal katanya hari Sabat/hari untuk beribadah, sehingga kita beribadah untuk menyenangkan Tuhan. Benarkah itu?
~
Tujuan orang Kristen beribadah adalah untuk memuliakan Tuhan. Bersyukur atas keselamatan yang telah Dia berikan secara cuma-cuma. Tujuan kita beribadah bukan untuk mendapat pahala agar masuk sorga. Seseorang yang telah menerima Yesus secara pribadi dan hidup sesuai dengan kebenaran firman-Nya, maka orang tersebut telah menerima jaminan hidup kekal di sorga.
Perhatikan ayat ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Mengenai hari Sabat, apa yang saudara jelaskan di atas adalah salah satu diantaranya mengapa orang Kristen beribadah pada hari minggu. Dan alasan lain adalah: Karena karya penyelamatan yang dilakukan Isa Al-Masih. Ia menjadi kurban agung untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan mati di kayu salib. Pada hari ketiga, hari Minggu, Ia bangkit dari kematian (Injil, Rasul Lukas 24:46). Itulah sebabnya, para pengikut Isa Al-Masih setiap hari Minggu berkumpul di gereja untuk bersyukur dan merayakan kebangkitan tersebut.
Perlu saudara ingat, Yesus tidak pernah mengajarkan kepada pengikut-Nya untuk mengkuduskan satu hari diantara semua hari. Dia mengajar “tiap-tiap hari” (Injil, Rasul Besar Matius 26:55). Sehingga, tiap-tiap hari adalah hari terbaik untuk kita beribadah pada Allah.
~
SO
*
Dalam Islam, jin dan manusia diciptakan untuk beribadah. Segala kebaikan yang sesuai dengan perintah agama dan diniatkan ikhlas mengharapkan ridho Allah.
Banyak sekali bentuk-betuk ibadah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Muslim sangat menjunjung tinggi contoh dari Nabi Muhammad. Hingga jika ada ibadah yang dilakukan tidak sesuai dengan yang dia ajarkan, maka ibadahnya maka akan tertolak.
~
Setahu kami, bila kita melakukan sesuatu dan mengharapkan imbalan, hal itu disebut pamrih. Bila menurut saudara seseorang beribadah supaya mendapat pahala dari Allah, bukankah itu sama saja dengan pamrih?
Dan apakah tujuan dari mengumpulkan pahala-pahala tersebut? Apakah untuk “menyogok” Tuhan agar kita diperbolehkan masuk dalam sorga-Nya?
Saudara mengatakan “bila ada ibadah yang tidak sesuai dengan yang dicontohkan Muhammad, maka akan ditolak”. Pertanyaan kami, siapakah yang akan menolaknya? Bila saudara mengharapkan pahala dari Allah atas ibadah yang saudara lakukan, bukankah seharusnya saudara mengikuti standard dari Allah dan bukan standard dari Muhammad?
Ijinkan kami memberi pandangan tentang tujuan beribadah. Menurut kami, tujuan beribadah bukanlah untuk mendapat pahala. Tetapi sebagai ungkapan syukur atas kasih karunia yang telah Tuhan berikan bagi kita. Contoh: Ketika bangun pagi saya memuji dan menyembah Allah dengan penuh ucapan syukur karena Dia telah memberi saya lagi satu hari yang baru. Inilah defenisi dari beribadah menurut kami. Bersyukur atas anugerah Allah, bukan agar mendapat pahala.
~
SO
*
Saduran topik diskusi di atas semakin memperjelas kalau Kristen sudah menyimpang dari ajaranYesus yang dalam Injil tercantum jelas kalau Yesus tidak meniadakan hukum Taurat yang diantaranya adalah mengkuduskan hari Sabat (Sabtu) seperti yang hingga saat ini diikuti oleh kaum Adven.
~
“Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri” (Injil, Sura Roma 14:5) Ayat ini menjelaskan, bagi orang-orang Kristen memelihara Sabat adalah soal kebebasan rohani, bukanlah perintah Allah. Memelihara Sabat adalah hal yang Allah perintahkan untuk kita tidak saling menghakimi. Memelihara Sabat adalah soal yang setiap orang Kristen perlu yakini secara penuh dalam benak mereka masing-masing.
Isa Al-Masih sendiri membuat mujizat/melakukan pekerjaan pada hari sabat (Injil, Matius 12:9-15; Markus 3:1-6; Lukas 6:1-11).
“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 2:46-47). Allah ingin kita beribadah setiap hari, bukan hanya pada hari-hari tertentu.
Untuk menghormati kebangkitan Kristus pada hari Minggu, orang Kristen mula-mula memperingati hari Minggu, bukan sebagai “hari Sabat Kristen,” namun sebagai hari khusus untuk beribadah dan untuk memuliakan Yesus Kristus. Itulah sebabnya, sehingga zaman modern ini orang-orang Kristen beribadah pada hari Minggu.
Namun, hari apapun engkau beribadah, tidak menjadi jaminan ibadahmu berkenan di hadapan Allah. Karena Allah tidak pernah meninggikan satu hari diantara hari-hari lainnya.
~
SO
*
Sebagaimana Allah tidak pernah berubah, hukum-Nya pun (10 Hukum Taurat) tidak berubah. Sekali Ia menyuruh berbakti hari Sabat (Keluaran 20:8-11). Itu tetap berlaku sebagaimana 9 hukum yang lain tetap berlaku sampai hari ini.
Yesus/Isa berbakti hari Sabat (Lukas 4:16). Tidak ada satu kalimat-Nya pun dalam Injil yang mengganti hari Sabat. Yang dilakukan Yesus/Isa pada hari Sabat menyangkut kemanusiaan. Memetik gandum (karena murid-murid-Nya lapar), menyembuhkan orang sakit. Itu dilakukan Yesus/Isa untuk menemplak orang Yahudi/Farisi dalam perbaktian mereka yang terlalu fanatik.
Mati-Nya pun menghormati Sabat. Ia mati hari Jumat, beristirahat dalam kubur hari Sabat dan bangkit hari Minggu. Bahkan hari Sabat dirayakan sampai di surga. Perhitungan waktu disurga adalah bulan dan dari Sabat ke Sabat (Yesaya 66:23)
~
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya” (Taurat, Kitab Keluaran 20:8-11)
Dari ayat di atas, kami tidak melihat ada perintah Allah untuk berbakti/beribadah pada hari Sabat. Dan lagi, perhatikanlah ayat di atas. Di katakan “ tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN” Dalam penanggalan hari pertama adalah hari Senin, dan hari ketujuh jatuh pada hari Minggu. Bila menurut hukum Taurat, tidak ada yang salah bukan?
Sebenarnya pernyataan saudara di atas, adalah jawaban dari pertanyaan yang saudara ajukan. Saudara menuliskan bahwa Yesus bangkit dari kematian-Nya pada hari minggu. Nah, itulah yang menjadi alasan utama mengapa orang Kristen berkumpul di gereja hari Minggu dan bukan hari Jumat atau Sabtu. Karena Yesus bangkit hari Minggu, jadi orang-orang Kristen berkumpul untuk merayakan dan mengucap syukur atas kebangkitan tersebut.
~
SO
*
Saya sendiri Muslim, cuma agak prihatin karena setiap saya mendengar khotbah hari Jumat, si pengkotbah selalu menyerukan beribadahlah agar mendapat pahala. Saya Sangat tidak setuju dengan apa yang dia katakan karena menurut saya ibadah hanya semata-mata untuk mengucapkan syukur tanpa berharap imbalan.
Dan kebanyakan orang tua mengajarkan anaknya beribadah agar masuk surga. Saya sangat prihatin dengan ini.
~
Kekristenan sendiri tidak pernah mengajarkan untuk beribadah agar mendapat pahala. Kekristenan mengajarkan ibadah adalah bentuk ucapan syukur atas kasih karunia Allah yang telah Dia berikan pada kita. Itulah sebabnya orang Kristen tidak pernah bahwa keselamatan terletak pada amal ibadah kita.
Kitab Injil menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Selain itu, Muhammad juga mengatakan bahwa amal ibadah tidak dapat memberi jaminan keselamatan bagi seseorang. “Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).
Dan lagi, menurut kami, ibadah yang dilakukan dengan pamrih, yaitu agar mendapat pahala, bukanlah ibadah yang tulus.
~
SO
*
Dear Hamba Allah,
Saya sulit memahami tentang Yesus yang sebenarnya Nabi Allah yaitu Isa sebagai anak Tuhan. Apalagi Dia bangkit di hati Minggu.
Ketahuilah, Nabi Isa tidak pernah mengakhiri hidup-Nya di kayu salib. Dia diangkat oleh Allah ke tempat yang hanya Allah yang Maha Tahu. Allah mengubah Yudas (murid Nabi Isa/Yesus yang mengkhianati-Nya) menjadi serupa dengan Yesus, dan dialah yang di kayu salib itu. Hari
Hari Minggu bukan kebangkitan Yesus, tapi karangan orang-orang yang sampai saat ini terus yakin dan mempercayainya sebagai anak Allah.
~
Dear Jon,
Memang sulit memahami bahwa Yesus itu adalah Anak Allah bila saudara sendiri tidak mengenal Pribadi Yesus dengan membaca riwayat-Nya dalam Injil. Satu hal yang perlu kami ingatkan, bahwa kata “anak” dalam kalimat tersebut adalah “anak” dalam arti kiasan. Bukan arti sebenarnya. Yesus bukanlah anak Allah secara biologis.
Tentang kematian Isa Al-Masih, Al-Quran memberi penjelasan membingungkan. Sehingga umat Muslim pun tidak dapat memberi penjelasan yang jelas, apakah mereka percaya Isa Al-Masih mati atau tidak. Qs 4:157 mengatakan ‘tidak’ pada kematian Isa Al-Masih. Tetapi Qs 3:55 tidak sepenuhnya menolak atau membenarkan.
Orang Islam percaya yang disalib bukanlah Isa, melainkan Yudas. Salah satu murid-Nya yang mengkhianati Dia. Kemana Isa pergi? Menurut cerita Al-Quran, Isa diangkat Allah naik ke sorga. Dengan kata lain, dalam cerita ini telah terjadi pembohongan publik. Mengganti wajah Yudas menjadi Isa. Siapakah pelakunya? Al-Quran mengatakan, Allah!
Mungkinkah Allah telah melakukan pembohongan publik hanya untuk menyelamatkan Isa dari hukum salib? Apakah Allah tidak mempunyai cara lain untuk menyelamatkan Isa, dengan cara yang jujur?.
Saudara Jon, bila memang Isa tidak bangkit pada hari Minggu, lalu hari apakah Isa bangkit?
~
SO
*
Pada hari ketiga, hari Minggu, Ia bangkit dari kematian (Injil, Rasul Lukas 24:46). Cuplikan artikel di atas.
Kalau hari ketiga adalah Minggu, berarti hari pertama hari Jumat dong? Sungguh aneh!
~
Saudara Al,
Seandainya saja saudara membaca artikel di atas dengan baik dan hati yang bersih, maka saudara tidak akan mengatakan artikel tersebut aneh.
Yesus disalib pada hari Jumat, dan hari itu menjadi hari pertama Dia berada dalam kubur. Setelah tiga hari berada dalam kubur, Dia pun bangkit dari kematian-Nya dan hari ketiga itu jatuh pada hari Minggu.
Itulah sebabnya mengapa artikel di atas menuliskan “Pada hari ketiga, hari Minggu, Ia bangkit dari kematian (Injil, Rasul Lukas 24:46)”.
Jadi, yang dimaksud hari ketiga di sini adalah lamanya Yesus berada dalam kubur hingga Dia bangkit kembali.
Semoga dengan membaca penjelasan ini saudara menjadi mengerti.
~
SO
*
Dalam Alkitab ada yang disebut “Sepuluh Perintah Allah”. Yang ingin saya tanyakan, apakah ke sepuluh firman Allah tersebut masih berlaku atau tidak? Oh jelas masih berlaku sampai sekarang.
~
Saudara Islam,
Untuk pertanyaan saudara, kami setuju dengan jawaban yang saudara berikan. Yaitu “Oh jelas masih berlaku sampai sekarang”.
Jadi, sepertinya kami tidak perlu lagi menjawab pertanyaan saudara karena saudara sendiri telah memberi jawabnya.
~
SO
*
Menurut anda, apakah tidak lebih baik Hukum Taurat yang ke 4 yang memerintah beribadah pada hari Sabat supaya dibuang saja. Atau kata-katanya diganti saja. Misalnya seperti ini “ingat dan kuduskanlah hari Minggu hari pertama, sebab Yesus bangkit pada hari pertama”. sebab perayaan kebangkitan jauh lebih penting dari hari sabat”. Bagaiamana menurut anda?
~
Saudara Wardo,
Terimakasih atas saran saudara, tapi saudara harus ingat bahwa:
1. Firman Allah tidak dapat dirubah “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8)
2. Yesus tidak pernah mengkuduskan satu hari diantara hari-hari lainnya
3. Setiap hari adalah baik untuk beribadah kepada Allah “
4. Dan yang paling utama adalah: Hari apa pun saudara beribadah, itu tidak menjadi jaminan apakah ibadah saudara diterima Allah atau tidak. Dengan kata lain, semua hari adalah baik untuk beribadah.
~
SO
*
Staff Isa dan Islam yang terhormat,
Untuk beribadah hari apapun tidak masalah. Tapi menurut hukum Taurat yang ke empat kita harus mengingat dan menguduskan hari Sabat. Arti menguduskan adalah mengasingkan atau menyucikannya dari hari-hari yang lain. Kemudian dari mana anda tau kalau hari pertama itu hari Senin. Menurut Alkitab hari Minggu adalah hari pertama (Injil Matius 28 :1).
Saya tidak setuju pendapat anda yang mengatakan bahwa Yesus tidak pernah beribadah pada satu hari tertentu di antara hari lainnya. itu tidak berdasarkan Alkitab. Kenapa? Karena cukup jelas dalam Injil Lukas 4:16 mengatakan bahwa Yesus beribadah setiap hari Sabat.
~
Saudara Wardo yang terhormat,
Perihal pertanyaan saudara, mengapa orang Kristen tidak menguduskan hari Sabat dengan beribadah hari Sabtu. Silakan saudara membaca artikel di atas dan juga penjelasan-penjelasan kami yang lain.
Pada jawaban-jawaban kami di atas, kami telah menjelaskan panjang lebar mengapa orang Kristen beribadah hari Minggu dan bukan Sabtu. Pada jawaban kami di atas, kami sudah menjelaskan apa yang menjadi dasar orang Kristen ke gereja hari Minggu.
Kiranya saudara dapat membaca lagi artikel di atas dengan teliti, juga penjelasan-penjelasan kami atas pertanyaan serupa yang telah dilontarkan penanya sebelumnya.
Maaf bila terpaksa kami meminta saudara membaca jawaban kami sebelumnya. Bukan karena kami tidak ingin menjawab pertanyaan saudara, tetapi karena kami sudah pernah menjawabnya sebelumnya.
~
SO
*
Tulisan artikel di atas: Menurut Muhammad, seorang Muslim yang sholat hari Jumat, apapun yang dimintanya Allah pasti memberi. Bagaimana dengan sholat selain hari Jumat, apakah Allah tidak pasti memberi apa yang diminta?
Kalau anda hanya mengetahui permukaannya saja, jangan pernah mencemooh atau menghina agama Islam. Lantas apa jawaban dari pertanyaan di atas, anda secara tidak langsung telah merendahkan agama Islam. Perlu diketahui, ajaran Islam itu lebih baik daripada ajaran agama manapun.
~
Saudara Anshor,
Menurut kami pertanyaan di atas wajar-wajar saja. Tidak ada unsur penghinaan atau mencemooh.
Mengapa saudara tidak bisa menjawab pertanyaan di atas? Dan mengapa saudara justru menuduh kami mencemooh dan menghina agama saudara yang jelas-jelas kami tidak melakukannya.
~
SO
*
Saudara staf Isa dan Islam,
Saya sudah membaca artikel saudara yang di atas. Saya dapati di dalamnya anda memutar-balikan isi Alkitab. Anda mengutip ayat tentang memelihara dan menguduskan hari ketujuh dalam Keluaran 20:8, di sisi lain anda melawannya dengan mengatakan tidak mengakuinya sebagai perintah Allah.
Tuhan menyuruh anda menginjil dengan berlandaskan Alkitab, bukan dengan memakai pikiran anda sendiri sehingga membuat orang lain tersesat. Jadi bilamana anda belum meyakini kebenaran akan Hukum ke empat itu, sebagai Firman yang wajib dituruti, lebih baik jangan anda buat di artikel. Adalah lebih baik anda menulis artikel yang sudah anda imani.
~
Saudara Wardo Sipa,
Kami yakin umat Kristen pertama sembahyang pada hari Minggu. Saudara yakin mereka bersembahyang pada hari Sabtu. Baiklah! Kami di IDI tidak ingin buang waktu lagi mendiskusikan hal ini. Hari apa yang terbaik untuk beribadah bukan hal yang terpenting. Yang jauh lebih penting ialah membagikan Injil pada orang Muslim sekitar kita.
Demikian kami ingin mendorong saudara untuk memberitakan Injil (Penyaliban dan kebangkitan Yesus untuk keselamatan jiwa) kepada orang-orang yang tinggal sekitar saudara. Tugas ini penting dan berat dan saudara sebagai orang Kristen jelas mempunyai beban dan tanggung-jawab. Semoga Tuhan akan menguatkan dan memberkati saudara dalam usaha penginjilan ini.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
~
SO
*
Saya sudah membaca dari tulisan di atas, mengatakan umat Kristen beribadah hari Minggu karena kebangkitan Isa Al-Masih. Memang hari tersebut pantas dirayakan, akan tetapi tidak ada satupun ayat di Alkitab dan Tuhan sendiri tidak berkata bahwa hari Minggu pantas disucikan. Hari Sabtulah yang harus disucikan.
~
Setiap hari di hadapan Tuhan adalah sama, karena Dia menciptakan semua hari adalah baik adanya. Maka menurut kami setiap hari adalah baik untuk beribadah pada Allah. Bukan hanya hari Minggu atau Sabtu.
“Hari” tertentu tidak menjamin apakah ibadah kita diterima Tuhan atau tidak. Yang menjamin ibadah kita berkenan di hadapan Allah adalah kondisi hati kita. Seseorang yang menyembah Tuhan-Nya pada hari Sabtu atau Jumat, dengan hati yang masih dikotori oleh dosa, jelas Tuhan akan menolak ibadah-Nya.
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:18-19).
Hanya doa orang-orang yang benar-benar mencari Allah yang didengarkan Allah.
~
SO
*
Dalam konteks Keluaran 20:8-11, apa dasar perhitungan Anda sehingga hari pertama adalah Senin dan hari ketujuh jatuh pada hari Minggu?
~
Saudara Uci,
Memang perihal umat Kristen beribadah pada hari Minggu tidak ada ayat yang secara pasti dalam Alkitab yang menjelaskannya.
Tapi, bagi kami, hari apa pun kami beribadah itu tidak penting. Karena yang terpenting adalah kerinduan kami untuk memuliakan hati Tuhan lewat setiap penyembahan yang kami sampaikan.
Apakah yang Allah harapkan dari kita? Kitab Suci berkata, “Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Kitab Mazmur 34:19). Yang Allah lihat ketika kita beribadah adalah hati kita. Bukan aturan-aturan ketika beribadah.
~
SO
*
Yesus memberikan teladan untuk beribadah pada hari Sabat bukan hari minggu (Lukas 4:16). Bahkan Al-Quran pun memerintahkan untuk menguduskan hari Sabat (AlBaqarah : 65), Murid murid Yesus pun beribadah pada Hari Sabat bukan hari Minggu (Kisah 16:13; 17:2; 18:4). Yesus berkata: “Hari Sabat diadakan untuk manusia…” (Markus 2:27). Jadi dalam Alkitab, tidak pernah dituliskan perintah untuk beribadah pada hari minggu. Yesaya 66 :22, 23 mengatakan bahwa hari sabat itu tetap untuk selamanya.
Kenapa ada yang memelihara hari minggu? Itu adalah perintah manusia. Yesus berkara: “percuma kalian beribadah kepadaKu sedangkan perintah yang kalian ajarkan adalah perintah manusia (Matius 15:9).
Saudara boleh baca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, maka engkau tidak akan menjumpai satu katapun yang menyuruh sucikan hari Minggu. Kitab kudus itu menyuruh menguduskan hari Sabtu, yaitu hari yang kita tidak kuduskan.
~
Saudara Logicboy,
Isa Al-Masih datang ditengah budaya Yahudi sebagai manusia Yahudi.Tujuan keyahudiaanya itu adalah untuk menggenapi seluruh hukum Yahudi yang telah tercatat dalam Taurat. Isa Al-Masih berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”(Injil Rasul Besar Matius 5:17).
Hukum Taurat memerintahkan umat Israel beribadah pada hari Sabat. Hukum-hukum dalam kitab Taurat menemukan arti yang sejati dan digenapi di dalam karya Mesias [Isa Al-Masih]. Hukum-hukum ini hanyalah bayang-bayang dari suatu realitas yang adalah Isa Al-Masih.
Dan yang pasti Isa Al-Masih tidak pernah mengharuskan sebuah cara atau ritual tertentu sebab ajaran-Nya bukan bicara tentang sikap fisik tetapi batiniah.
~
NN
~
Saudara Pencari Kebenaran,
Maaf sebelumnya karena komentar-komentar saudara kami hapus. Kiranya saudara dapat memberi komentar yang tidak melanggar ketentuan berikut ini:
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Wassalam,
Staf, Isa dan Islam
*
Isa Al-Masih lahir di budaya Yahudi, tapi jika berbicara tentang hari Sabat, itu berasal dari jaman penciptaan. Jadi bukan budaya, tapi perintah langsung dari Allah.
Dalam Kejadian 2:1-3 Allah sendiri berhenti dari pekerjaan penciptaan. Ini adalah tindakan untuk menunjukkan betapa pentingnya hari sabat itu. Tapi manusia hanya mengikuti keinginan hatinnya sendiri, bukan Firman Allah. Mereka beribadah pada hari miggu yang sama sekali tidak Alkitabiah.
Hari sabat diadakan untuk manusia. Majelis Laodekia yang mengubah hari Sabat ke hari Minggu (Catechism of the Councel of Trent) dan itu sudah dinubuatkan. Banyak orang heran tapi mengikutinya.
~
Saudara Logic boy,
Alkitab mengajarkan setiap hari adalah saat yang baik untuk sujud menyembah pada-Nya. Setiap hari kita dapat beribadah pada Allah.
Mengenai hari sabat ditetapkan Tuhan sebagai hari peristirahatan, bukan dikhususkan sebagai hari beribadah. Ayat yang saudara kutip tidak ada menjelaskan bahwa hari sabat hari beribadah. Tetapi berdasarkan pengertian Firman Allah hari sabat dimaksudkan untuk beristirahat dari segala pekerjaan. Mengembalikan energi yang terbuang selama 6 hari bekerja dan membagi waktu berbaur bersama keluarga. Dan kesempatan itu dipakai juga oleh umat Yahudi untuk berjemaah bersama.
Isa Al-Masih seringkali menjelaskan mengenai makna sabat ini dan menegur mereka yang mengkultuskan hari sabat pada saat itu. Dan Isa Al-Masih menjelaskan bahwa diri-Nya adalah Tuhan atas hari sabat, artinya Isa Al-Masih lebih berkuasa daripada hari sabat, “Kata Isa Al-Masih lagi kepada mereka: “Anak Manusia [Isa Al-Masih] adalah Tuhan atas hari Sabat” (Injil, Rasul Besar Lukas 6:5).
Jadi Isa Al-Masih mengajarkan tidak ada hari khusus yang lebih dari hari lain, namun baik bila mengkhususkan diri untuk berkumpul secara berjamaah memuliakan Tuhan dan menguatkan iman sesama jemaah itulah yang dilakukan umat Isa Al-Masih di hari Minggu, dan hari Minggu adalah hari kebangkitan Isa Al-Masih.
Semua hari adalah baik, termasuk jumat, sabtu, minggu. Yang utama bukan masalah hari tetapi sikap hati yang taat untuk beribadah pada Allah.
Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan kapan hari ibadah tetapi Isa Al-Masih mengajarkan kapan saja dan dimana saja dapat beribadah kepada Allah.
~
NN